Aland tengah duduk dengan kaki yang saling bertumpu di sebuah sofa tunggal. Beberapa pengawal pria berdiri di belakangnya. Sementara di hadapanya, sudah ada satu orang pelayan wanita yang tengah bersimpuh dengan raut wajah yang sangat gugup.Tuan muda mereka sangat marah karena kelalaian satu pelayannya yang hampir saja membuatnya kehilangan uang tiga milyar. Ya, bukankah wanita cantik itu Aland beli dengan harga tiga milyar? Jika wanita itu mati sebelum Aland merasa puas, maka uangnya akan terbuang sia-sia.โKau yang menjaga, dan memberinya obat pada saat itu?โ tanya Aland.โY-ya, Tuan muda,โ jawab pelayan itu dengan gugup.โSeret dan beri dia hukuman!โ perintah Aland kepada beberapa pengawal pria yang dari tadi senantiasa berdiri di belakangnya.Seketika tubuh pelayan tersebut lemas setelah mendengarkan perintah dari tuan mudanya. Karena kelalaiannya dalam bekerja Ia harus menerima sebuah hukuman. Atau lebih tepatnya lagi adalah sebuah siksaan yang begitu mengerikan. Semua orang di
Aland mencekal pergelangan tangan Clara sembari menatap mata wanita cantik itu dengan tajam. Perlahan Ia mengambil gunting yang tengah Clara pegang lalu mengarahkannya pada leher jenjang wanita cantik itu. Clara hanya diam. wanita cantik itu malah mengangkat sedikit lehernya untuk menantang Aland.โSudah aku duga, kau tidak akan pernah menyerah, Clara,โ ujar Aland dengan seringai.Lalu Aland menarik kembali gunting yang Ia arahkan pada leher Clara. Pria tampan itu duduk menyender pada meja rias, dan memainkan gunting tersebut dengan jemarinya. Sementara Clara hanya bisa menatapnya dengan diam.โKau wanita yang sangat labil, Clara,โ ucap Aland, kini Ia mengarahkan gunting di lengannya pada tali lingerie yang Clara gunakan. Aland mengguntingnya sehingga tali lingerie di bahu kanan Clara terputus.โKau menjerit.โ Gunting tersebut turun tepat di dada kanan Clara. โMenangis, dan menyerah.โ Lalu bergeser ke arah kiri. โNamun seketika kau menjadi dirimu yang sangat keras kepala, Clara.โAlan
Clara langsung menoleh ke belakang ketika ringisan itu terdengar semakin menyakitkan. Bahkan cambukan yang diberikan oleh pengawal tidak berhenti satu detikpun. Clara semakin kalap melihatnya, tapi tidak bisa bertindak apa-apa. Dia hanya turut merasakan betapa pedihnya cambukan demi cambukan itu.Satu langkah Clara mendekat ke arah pelayan wanita tersebut namun cambukan itu semakin kencang. Dan Clara langsung menghentikan langkahnya sembari menutup mulutnya karena histeris. Diam di posisi itu selama beberapa detik hingga cambuk tali yang di pegang pengawal diganti dengan sebuah rantai besi. O Lord! Rantai besi yang sangat berat.โNOOO!โ pekik Clara dengan histeris.โSTOP! PLEASE! PLEASE!โโSTOP IT!โTiba-tiba Aland meraih tangan Clara, dan menariknya hingga wanita cantik itu duduk kembali di atas pangkuannya. Seketika itupula hukuman yang diterima pelayan wanita itu terhenti. Terlihat tubuhnya yang semakin melemah, dan darah keluar dari mulut serta hidungnya.โKau harus menurut, Clara
WARNING!!! 21+Author tidak bertanggung jawab dengan resiko yang akan terjadi wkwkkw.Happy Reading ....โPanggilkan Miyu kemari, cepat!โClara menatap intens ke arah Aland. Pria itu sedikit terlihat tidak senang. Apakah Clara melakukan kesalahan? Dan siapa itu Miyu? Apakah seseorang yang akan datang untuk memberikan hukuman yang lebih mengerikan untuk pelayan wanita itu. Tidak! jangan sampai itu terjadi.Clara terlalu sibuk dengan pikiranya sendiri hingga Dia tidak menyadari jika sudah ada seorang wanita cantik, sexi, dan berwajah imut di dalam ruangan. Sementara pelayan wanita yang mati-matian Clara perjuangkan agar tidak disiksa itu sudah diseret keluar oleh beberapa pengawal.โTuan, kau memanggilku?โ tanya wanita cantik bernama Miyu tersebut. Suaranya terdengar sangat khas, sexi, dan juga imut.Seketika itupula Clara menolehkan wajah dan menatap ke arahnya. Lord! Siapa wanita ini? Mengapa berpakaian seperti itu? Dia mengenakan satu set lingerie berbentuk kucing berwarna hitam. Waj
Pria bertubuh tegap itu tengah berdiri sembari terus menatap ke luar dari balik jendela perancis di dalam ruangannya. Dia berdiri dengan menyimpan kedua telapak tangannya pada saku celana. Pikirannya berkelut dengan kejadian yang baru saja terjadi kemarin malam. Clara. Wanitanya yang satu itu sukses memenuhi pikiran Aland.Tidak seharusnya Clara bertindak seperti itu, bukan? Bukankah itu adegan inti di dalam pekerjaannya? Kenapa Clara malah tidak kuat melihat itu semua? Ada apa sebenarnya dengan wanita itu. Sangat aneh! Dan Aland menjadi sangat tidak sabaran untuk mengetahuinya.Dia merogoh smartphonenya di saku jas. Menekan tombol kemudian melakukan sebuah panggilan. Terdengar suara seorang pria menjawab dari seberang sana.โBagaimana? Kau sudah mendapatkannya?โ tanya Aland kepada pria di dalam telepon.โMaaf, Tuan. Sepertinya pria itu mengetahui jika ada yang tengah mencarinya. Dia selalu bersembunyi dan berpindah-pindah tempat,โ jawabnya, yang terdengar sangat tidak memuaskan.Ala
Clara duduk di atas peraduannya. Mata panda tercetak jelas melingkar akibat tidak tidur semalaman. Bagaimana Clara bisa tidur, sementara di dalam pikirannya terus saja terbayang-bayang permainan gila yang Aland mainkan. Ditambah dengan permainan gila para pengawal itu.O Lord! Kini bukan hanya milik Aland yang pernah dirinya lihat. Melainkan milik tiga pengawal pria lainya. Mengerikan.Ketika Clara tengah merenung. Tiba-tiba saja pintu dibuka dari luar. Seorang pelayan wanita masuk ke dalam kamarnya, berdiri di samping ranjang Clara kemudian mencondongkan setengah badanya ke depan. Memberikan hormat kepada Clara.โNona, makan siang anda sudah siap,โ ujar pelayan tersebut.Sementara Clara hanya menatapnya heran. Sejak kapan Clara diperbolehkan untuk keluar dari kamar ini? terlebih lagi untuk makan. Biasanya pelayan akan mengantarkan makanan ke dalam kamar Clara. dan yang lebih membingungkan lagi, kaki Clara kini sudah tidak digelangi oleh rantai.โMakan?โ tanya Clara heran.โBenar, Non
Dari atas balkon, Aland memandangi wanita cantik yang tengah bermain-main dengan bunga mawar di halaman mansion. Segaris senyuman tipis terpampang pada wajah cantiknya. Sesekali wanita itu juga menengadahkan wajahnya ke atas sembari menutup kedua matanya dan menghirup nafas panjang. Seperti itu adalah kali pertamanya menghirup udara segar.Aland mengeluarkan ponselnya lalu mengambil gambar Clara dari atas. Wajahnya terlihat sangat cantik dan manis. Namun bukan untuk itu Aland melakukannya, melainkan untuk sebuah kepentingan lain.Clara menyentuh lembut bunga mawar merah di tangannya. Warna yang sangat cantik, dan bunga yang memiliki harum yang manis. Namun di sisi keindahannya, mawar merah memiliki duri yang begitu tajam dan bisa menyakiti siapa saja yang menyentuhnya tanpa hati-hati.โNona,โ seru seorang pelayan yang sedari tadi berdiri di belakang Clara. mengikuti kemanapun kaki Clara melangkah.Clara menoleh ke arahnya.โTuan muda meminta anda untuk menemuinya.โSeketika jantung Cl
โAku tidak mengingat apapun,โ ucap Clara beberapa menit yang lalu, sebelum Aland memerintahkannya untuk keluar dari dalam ruangan.Konyol. Pernyataan macam apa itu? Jelas jika Clara mengingat namanya. Dan sikap wanita itu juga tidak menujukan rasa bingung sama sekali. Aland sangat yakin jika Clara tidak mungkin mengalami amnesia. Ada sesuatu yang wanita itu sembunyikan.Aland menatap layar ponsel, terdapat foto Clara yang sengaja dirinya ambil saat siang tadi. Sebenarnya siapa dia? O Shit! Aland bahkan belum bisa melakukan apa-apa sebelum identitasnya jelas. Pria tampan itu sangat hati-hati.***โBagaimana jika sebaliknya? Clara hanyalah seorang wanita biasa,โ seru Jo yang masih sibuk dengan permainan bilyarnya.Aland menghisap rokok lalu menghembuskan asapnya menjauh. Dia diam. tidak menjawab pertanyaan yang dilayangkan Jonathan untuknya.โApa yang akan kau lakukan, Aland? Kau tidak pernah menyakiti seorang wanita lemah sebelumnya, bukan? Bagaimana jika kali ini kau telah keliru?โSu
Happy Reading โฆ. Clara baru saja kembali dari ruang rapat, sebelum masuk ke dalam ruangan sekretarisnya mengatakan jika Aland sedang menunggunya. Clara langsung masuk ke dalam ruangan, melihat pria yang sedang berdiri menatap keluar dinding kaca.โSepertinya kau memiliki banyak waktu senggang,โ ucap Clara seraya menghampirinya.Aland berbalik, menyambut Clara dengan pelukan hangat. โMau bagaimana lagi? Aku tidak bisa tidak merindukanmu.โClara tersenyum. โMulutmu itu sangat manis.โโAku tahu, karena itu kau sangat menyukainya, bukan?โ goda Aland.Clara berdecak, melepaskan pelukannya pada tubuh Aland. โJangan membicarakan hal seperti itu di dalam ruanganku.โโBaiklah, Nyonya Clara.โKemudian, Clara duduk di atas sofa dan Aland mengikutinya. Dia menuangkan teh ke dalam gelas, lalu memberikannya kepada Aland.โAland, apa kau tidak sibuk?โ tanya Clara.โAku menyelesaikan pekerjaanku dengan cepat hari ini, dan aku juga tidak memiliki pertemuan penting.โClara melihat arloji yang melingka
Happy Reading โฆ.โClara, apa kau sudah selesai bersiap?โ teriak Aland dari dalam kamar.Clara sedang berada di dalam walk in closet, wanita cantik itu tengah berdandan, memoleskan make up pada wajahnya. Malam ini, mereka akan hadir di pesta pernikahan William. Dan Clara sudah berdandan sangat lama hampir satu jam penuh. Membuat Aland bosan menunggunya.โAku sudah selesai,โ ucap Clara seraya keluar dari ruangan pakaiannya.Clara mengenakan sebuah gaun berwarna peach tanpa lengan, berpadu cantik dengan higheels yang di kenakannya. Rambut legamnya yang terurai semakin memperindah penampilannya malam ini.Aland beranjak dari duduknya, berjalan mendekati Clara lalu meraih pinggang ramping wanita cantik itu. โBaby, kau sangat cantik. Apa malam ini kau berencana memikat para pria?โ goda Aland.โAku tidak ingin memikat mereka. Tapi mereka sendiri yang akan terpikat olehku,โ ucap Clara dengan bangga.Aland tersenyum, mencium ceruk leher istrinya. โKau sangat cantik. Aku tidak senang jika orang
Happy Reading โฆ.Setelah menyelesaikan makan malam, mereka kembali ke kamarnya masing-masing. Kini Clara sedang mengganti pakaiannya dengan pakaian tidur, sementara Aland masih sibuk dengan macbook di atas pangkuannya.Seketika Clara teringat dengan sebuah undangan pernikahan yang Jessie berikan padanya kemarin. Karena sibuk dengan pekerjaan, Clara belum sempat untuk memberitahunya kepada Aland.Setelah mengikatkan mantel tidurnya, dia pergi menuju walk in closet dan mengambil tas yang kemarin dia pakai. Mengambil sebuah undangan dari sana, lalu kembali ke dalam kamar dan menemui Aland.โAland, ada yang ingin aku bicarakan denganmu.โโKatakan, Clara,โ ucap Aland tanpa mengalihkan pandangannya dari layar macbook.Clara berdecak samar, duduk di samping Aland lalu mengambil macbook tersebut dan menggentikannya dengan sebuah undangan yang dia bawa. Kemudian Aland membuka undangan itu, dan membacanya.โKemarin Jessie memberikannya padaku,โ tutur Clara.Aland menyimpan undangan tersebut ke
Happy Reading โฆ.Wanita cantik itu melenggang masuk ke dalam mansion, menaiki anak tanggan dan pergi menuju kamarnya. Sesampainya di sana, dia menyimpan tasnya ke atas nakas, menghempaskan tubuhnya ke atas ranjang.โAku sangat lelah,โ gumamnya rendah.Aland keluar dari kamar mandi, dia baru saja menyelesaikan acara mandinya. Melihat Clara yang sedang berbaring di atas ranjang, dia langsung menghampiri istri cantiknya itu.โKau sudah pulang?โ โYa.โ Clara mengangguk.โAda apa? Kau bahkan memiliki jam kerja lebih banyak dariku,โ ucap Aland.Clara beranjak duduk, menatap Aland dengan wajahnya yang lesu. โIni sangat melelahkan โฆ.โAland tersenyum, duduk di samping Clara di tepi ranjang. โSudah aku katakan, kau hanya cukup menjadi Nyonya Aland Wahsington, dan aku akan menjamin hidupmu. Kau akan bahagia, hanya perlu duduk manis, dan mengatakan apa yang kau inginkan, aku akan menurutinya. Bagaimana?โโTidak โฆ itu membosankan.โโApa membosankan menjadi istriku?โ tanya Aland sedikit kesal.Cl
Happy Reading โฆ.Keluarga kecil itu tengah sarapan di meja makan bersama. Keempatnya sudah bersiap untuk pergi dan menjalani kegiatan mereka masing-masing. Fiona dan Fillio terlebih dulu menghabiskan sarapan mereka, karena keduanya harus segera pergi ke sekolah.โMami, kau akan menjemput kami di sekolah hari ini, kan?โ tanya Fillio.Clara tersenyum. โTentu, Sayang.โSetelah memeluk ringan dan mencium mami dan papinya, kedua anak itu pergi ke sekolah dengan di anatarkan oleh supir. Sementara Clara dan Aland masih berada di meja makan, dengan santai memakan sarapan mereka.โBagaimana pertemuanmu dengan investor kemarin?โ tanya Aland.โSemuanya berjalan lancar, mereka setuju untuk berinvestasi meskipun awalnya mereka ragu.โโRagu?โโYa.โ Clara mengangguk. โKarena aku baru menjabat sebagai pemimpin perusahaan, mereka takut jika perusahaanku sedang tidak stabil. Tapi tenang saja, aku bisa menyakinkan mereka,โ imbuhnya dengan bangga.Jika Aland tahu bahwa orang yang aku temui kemarin adalah
Happy Reading โฆ.Clara berada di dalam kamarnya, berdiri di depan cermin seraya mengikatkan tali mantel tidur miliknya. Kini waktu sudah menunjukan pukul sembilan malam, namun Aland belum juga kembali. Clara sudah terlalu lama menunggu pria itu, dia memutuskan untuk tidur terlebih dulu dan tidak akan menunggunya lagi.โAku harap dia tidak menganggu tidurku,โ gumam Clara rendah.Aland selalu meminta jatahnya sebagai seorang suami, tapi dia sendiri yang tidak bisa menepati waktu untuk melakukannya. Pria itu selalu sibuk dengan pekerjaan, lalu meminta pada Clara disaat waktu yang tidak tepat. Contohnya seperti di perusahaan Clara tadi siang. Membuat Clara kesal.Wanita cantik itu baru membaringkan dirinya di atas ranjang, menarik selimut dan hendak memejamkan mata. Tapi tiba-tiba saja pintu kamar terbuka, Aland masuk ke dalam kamar dan langsung naik ke atas ranjang, berbaring di samping istrinya, memeluk tubuh Clara dengan erat.โAland โฆ menyingkirlah dariku.โโTidak, Clara.โClara berde
Happy Reading โฆ.Clara baru saja kembali dari rapat para pemegang saham. Mereka mendiskusikan untuk pengangkatan CEO baru perusahaan Royce. Sebagai pemegang saham tertinggi dan pendidikan yang memadai, dia berhasil menjadi pemimpin baru dari perusahaan keluarganya.Awalnya, mereka semua meragukan kemampuan Clara. Namun Clara memberikan beberapa bukti jika selama belajar di luar negeri, dia telah berhasil menderikan sebuah perusahaan kecil yang bisa terbilang sukses. Mereka tidak bisa meragukan kemampuan Clara lagi.Wanita cantik itu baru saja diantar ke ruang kerjanya yang baru, ruang kerja CEO. Clara meraba meja kerja, menatap kursi yang dulunya ditempati oleh Robert Royce. Dia teringat kembali kenangan masa kecilnya ketika pertama kali di bawa ke ruangan itu.Clara kecil menangis dan ingin ikut Robert bekerja, ibunya tidak berdaya untuk menolak permintaannya. Terpaksa Robert membawa Clara ke perusahaan, duduk menemaninya selama bekerja. Semuanya sangat indah disaat kehancuran belum t
Happy Reading โฆ.Pria itu melangkah dengan cepat masuk ke dalam mansion. Pergi menuju kamar buah hatinya. Namun seketika langkahnya terhenti saat dia mendapati seorang wanita cantik berdiri di hadapannya. Wanita itu menatapnya dengan senyuman penuh.โHai, apa kabar?โโClara โฆ.โโYa, aku kembali.โAland tersenyum, berjalan cepat menghampiri wanita cantik itu kemudian memeluknya erat. Clara membalas pelukannya dengan hangat. Mereka tidak saling bertemu hampir setengah tahun, dan kini waktunya mereka untuk saling melepaskan rindu satu sama lain.Tiba-tiba terdengar suara tepuk tangan dari lantai dua. Fiona dan Fillio sedang menonton kedua orang tuanya yang sedang berpelukan. Menyadari hal itu, Aland dan Clara langsung melepaskan pelukan mereka.Fiona dan Fillio berlari menuruni tangga, lalu menghambur ke dalam pelukan mami papinya. โKami juga ingin dipeluk,โ ucap mereka bersamaan.Rasanya kini keluarga kecil mereka sudah lengkap kembali, kebahagiaan mereka akan bertambah setiap harinya.
EMPAT TAHUN KEMUDIAN.Happy Reading โฆ.Di dalam sebuah kelas sekolah taman kanak-kanak. Beberapa anak kecil sedang berlarian dan bermain. Meskipun guru di depan kelas meminta mereka untuk mengikuti pelajaran, namun beberapa anak nakal hanya sibuk bermain dan tidak memerdulikan pelajaran.โPapiku membelinya kembarin, ini sangat bagus,โ ucap seorang anak laki-laki seraya memperlihatkan mainannya pada beberapa anak yang lain.โAku akan meminta papiku untuk membelikannya juga.โโAku mau!โโAku mau!โSeorang guru mendatangi kerumunan anak laki-laki yang berada di sudut kelas itu. Mengambil sebuah mainan yang sejak tadi menjadi perhatian mereka.โFillio, kau membawa mainanmu lagi ke sekolah. Apa kau ingin Bu guru mengambilnya?โโAku hanya ingin memperlihatkannya kepada mereka,โ jawab Fillio.โBaiklah.โ Guru muda dan cantik itu memberikan mainannya kembali pada Fillio. โBesok kau bisa melakukannya ketika istirahat, tidak pada jam pelajaran.โAnak laki-laki itu mengangguk paham.โFiona Fiona,