Share

Tiga

last update Terakhir Diperbarui: 2023-01-25 04:22:11

***

Seminggu telah berlalu, sikap yang ditunjukkan Mas Arif semakin berubah. Setiap hari dia berangkat ke kantor lebih awal dan tidak tahu apa alasannya. Namun, hari ini aku ingin menanyakan kenapa dirinya terlihat buru-buru setiap pagi.

“Kenapa kamu terkesan buru-buru, Mas?” tanyaku ingin tahu saat ia menyeruput teh buatanku.

“Mau ngantar Rifa ke sekolah.” Dia menyebutkan nama yamg tak lain adalah anaknya.

“Harus kamu yang ngantar, Mas?”

“Wajar, dong, aku papanya.”

“Tapi sebelumnya bukan kamu yang melakukan tugas ini.”

“Udah, ah, Sayang. Kenapa harus mempermasalahkan hal seperti ini? Kamu nggak akan ngerti apa yang kurasakan.”

“Maksud kamu apa, Mas?”

“Apa kamu bisa merasakan apa yang ada di dalam hatiku saat ini? Mungkin tidak. Rifa adalah anak kandung dan juga darah dagingku, wajar kalau aku sangat menyayanginya.”

“Jadi, kamu berpikir kalau aku nggak akan bisa mengerti perasaan seperti itu karena aku tidak bisa memiliki anak?”

“Kamu ngomongnya, kok, gitu?”

“Aku sangat tahu arah dari pembicaraanmu, Mas.”

“Aku lagi nggak ingin bahas sesuatu yang nggak penting, aku mau berangkat sekarang.”

Sebelum Mas Arif beranjak, seperti biasanya aku mencium punggung tangannya. Namun, hari ini dia melupakan rutinitas yang selalu dilakukan setiap pagi. Dia tidak lagi mendaratkan ciuman di dahiku. Sungguh, hati ini terasa sakit dan pilu.

Perhatian suami yang kucintai benar-benar telah berubah, dia bukan lagi sosok yang berusaha melimpahkan kasih sayang layaknya seorang pasangan terhadap istri. Mas Arif juga kini sering berbicara tanpa memikirkan perasaanku terlebih dahulu.

Hampir setiap hari dia pulang terlambat dari tempat kerja. Dia selalu memberikan alasan bahwa putranya sangat membutuhkan perhatian dan kasih sayang darinya. Setelah kembali dari kantor, dia bilang harus menyempatkan diri untuk bertemu dengan buah hatinya.

Seperti hari ini Mas Arif tiba di rumah setelah Magrib, aku melihat kebahagiaan terpancar di wajahnya. Dia menghempaskan tubuh di atas sofa ruang TV. Aku mendekat dan duduk di samping kanannya dan mencoba menanyakan kenapa dirinya pulang saat di luar sudah gelap.

“Kamu dari mana, Mas?” tanyaku sambil melepaskan dasi dari kerah kemeja yang dikenakan.

“Kamu pasti udah tahu jawabannya, Sayang. Aku mampir ke rumah Alexa.” Dia menyebutkan nama wanita yang tidak ingin kudengar.

“Tapi kenapa sampai selama ini baru pulang?”

“Rifa menahanku untuk tidak pulang cepat, katanya masih kangen sama papanya.” Mas Arif kembali menjadikan anak sebagai alasan.

“Jangan bohong kamu, Mas.”

“Bohong? Apa maksud kamu?”

“Sebenarnya kamu juga ingin selalu bersama ibunya, ‘kan?”

“Akhir-akhir ini kamu sering nuduh aku, ya.”

“Apa salah jika aku cemburu, Mas?”

“Cemburumu nggak berasalan.”

“Jelas sangat beralasan. Bagaimana mungkin aku bisa tenang di rumah saat suamiku sedang bersama wanita masa lalunya di luar sana? Dia juga ibu dari anak hasil hubungan tidak sahnya.”

“Stop! Aku nggak mau kamu bicara seperti itu. Wajar kalau aku menyayanginya, karena dia sudah melahirkan anak untukku.”

“Kamu benar-benar berubah, Mas. Selalu berusaha menyakiti dan melukai perasaanku.”

Mas Arif tidak menghiraukanku, dia beranjak lalu berjalan memasuki kamar meninggalkan aku tanpa sepatah kata pun. Suamiku bukan yang dulu lagi, yang selalu memeluk tubuh ini saat sudah tiba di rumah setelah pulang dari kantor.

Dia sudah berubah menjadi seseorang yang tidak aku kenal. Kasih sayang dan perhatian yang selama ini diberikan telah terlupakan. Mas Arif lebih banyak menghabiskan waktu di luar. Setelah selesai melaksanakan kegiatan rutinitas sertiap hari, dia lebih memilih bersama anak dan wanita masa lalunya.

Saat dia berada di rumah, waktunya juga tersita untuk memandangi layar ponsel miliknya. Kebiasaan kami saling berbincang dan bersenda gurau di ruang TV sudah terabaikan. Mas Arif tidak pernah lagi menceritakan tentang kegiatannya di kantor.

Aku merasa seperti orang asing yang harus hidup bersama laki-laki yang tidak peduli lagi akan kebutuhan yang kudambakan. Mas Arif bertindak seolah-olah kalau aku tidak membutuhkan perhatian dan kasih sayang. Dia selalu menegaskan bahwa anaknya harus lebih sering bersama sang ayah.

“Tolong ngerti, dong, Sayang. Rifa jauh lebih membutuhkan aku dari siapa pun,” ungkapnya dua hari yang lalu.

“Tapi kamu tidak adil, Mas. Kamu sekarang tidak peduli lagi padaku.”

“Jangan manja, ah.”

“Apa, Mas? Kamu bilang aku manja?Mana janjimu yang ingin berusaha untuk adil. Kenyataannya waktumu lebih banyak untuk wanita masa lalu daripada pasangan halalmu.”

“Aku hanya ingin memberikan kasih sayang untuk anakku. Aku harap kamu bisa ngerti.”

Hampir setiap hari perdebatan terjadi, selalu anak yang dijadikan alasan. Padahal aku tidak tahu apa yang Mas Arif lakukan di luar sana. Bagaimana mungkin aku bisa tenang membiarkan suami yang kucintai harus bertemu dengan cinta pertamanya?

Rasanya tidak percaya jika mereka tetap biasa saja kalau sudah sering bertemu, tidak menutup kemungkinan bahwa rasa yang pernah ada akan hidup kembali. Aku tidak akan mungkin terima jika hal itu benar terjadi. Aku tidak kuat kalau harus berbagi cinta dengan wanita lain yang juga merupakan ibu dari anak Mas Arif.

Aku ingin mengetahui seperti apa wanita yang mampu membuat Mas Arif melakukan hubungan tidak pantas di masa lalu. Padahal saat kami masih berstatus sebagai kekasih, dia tidak pernah menginginkan sesuatu yang terlarang. Dia bahkan berusaha menjaga kehormatanku hingga kami resmi menjadi sepasang suami-istri.

***

Sudah sebulan lamanya aku dan Mas Arif merahasiakan tentang keberadaan wanita masa lalu dan putranya dari keluarga. Pernah suatu hari, dia ingin jujur dan mengatakan kebenaran pada orang tua, tapi aku melarang karena tidak ingin terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

“Aku harus jujur ke Mama dan juga Papa. Mereka harus tahu kalau aku memiliki anak kandung. Aku juga ingin menyampaikan bahwa Rifa adalah alasan kenapa aku tidak bersedia mengadopsi anak.” Hatiku sakit saat Mas Arif mengutarakan niatnya.

“Tapi aku belum siap, Mas. Aku takut jika orang tuamu memikirkan sesuatu yang tidak kuharapkan.”

“Aku nggak ngerti maksud kamu.”

“Tapi aku mohon jangan sekarang, Mas.”

“Ya, udah … terserah kamu aja.”

Aku tidak tahu apakah Mas Arif mengetahui apa yang ada dalam pikiran saat ini. Aku merasakan sesuatu yang mungkin terjadi jika keluarga mengetahui kebenaran. Aku masih belum nampu untuk berbagi dengan wanita lain. Memikirkannya saja rasanya sangat takut.

Aku tidak sanggup membayangkan nasib ini akan seperti apa kalau kedua mertua mengetahui bahwa mereka memiliki cucu kandung dari wanita lain. Apa yang terjadi selanjutnya padaku? Bagaimana kalau kasih sayang mereka juga akan terbagi seperti Mas Arif. Sungguh, aku tidak kuat jika sampai hal itu terjadi.

Perhatian dan waktu Mas Arif benar-benar sudah tidak adil. Seperti yang ia lakukan hari ini, dia dengan mudahnya memenuhi permintaan wanita itu agar menemani dia dan putranya ke tempat bermain. Mereka berencana menghabiskan waktu akhir pekan ke pantai. Aku tidak mampu berbuat apa-apa karena Mas Arif seperti biasa menjadikan anak sebagai alasan.

Aku tidak menyia-nyiakan waktu tersebut, dengan sengaja diriku akan mengikuti perjalanan mereka tanpa sepengetahuan Mas Arif. Ingin rasanya mengetahui sedekat apa sekarang hubungan yang terjalin antara suamiku dan mantan kekasihnya.

Setelah tiba di tempat tujuan, mata ini terbelalak melihat sesuatu yang tidak kuharapkan. Mas Arif menggandeng tangan wanita itu dengan mesra dan membelai rambutnya. Mereka terlihat seperti pasangan yang sedang bahagia. Aku tidak melihat anak kecil di sekitar mereka.

Aku mengakui bahwa cinta pertama Mas Arif lebih menawan walaupun kenyataannya usianya lebih tua dua tahun dariku. Tubuhnya terlihat menarik dengan wajah berparas cantik. Sekarang aku baru tahu kenapa dulu Mas Arif mengatakan sangat sulit melupakan sang mantan kekasih.

Alexa, nama yang sangat pantas untuk menggambarkan kecantikan yang dimilikinya. Saat ini dengan sengaja sedang bermanja dan menyandarkan kepala di bahu laki-laki yang bukan suaminya. Aku tidak kuat melihat pemandangan yang tidak kuharapkan ini.

Tidak berpikir dua kali, akhirnya aku menghampiri dua insan itu. Mas Arif sangat terkejut melihat keberadaanku, sangat jelas terlihat dari wajahnya. Alexa memandang ke arahku dengan tatapan tidak senang.

“Ternyata ini yang kamu lakukan di belakangku, Mas. Kamu jadikan anak sebagai alasan, ternyata ingin berduaan dengan wanita ini!” Aku menaikkan suara satu oktaf sambil menunjuk ke arah Alexa.

“Dia siapa, Sayang?” tanya Alexa menatap sinis padaku. Aku tidak kuat mendengarkan panggilan yang ditujukan wanita itu pada Mas Arif.

“Dia Aliyah, istriku,” jawab Mas Arif.

“Ooo … ini istri yang tidak mampu memberikan kamu anak.” Aku tidak percaya mendengarkan kalimat yang keluar dari bibir wanita itu.

Mas Arif tidak tinggal diam, dia langsung berpindah lalu meraih tanganku. “Jangan pernah bicara seperti itu pada Aliyah, walau bagaimanapun dia adalah istri pilihanku.” Mas Arif ternyata memberikan pembelaan atas diriku.

Walau terasa sakit karena merasa telah dibohongi oleh Mas Arif, tapi hati ini bahagia mendengarkan pembelaan suamiku. Ternyata laki-laki yang telah menghalalkanku masih tetap ingat bahwa aku adalah wanita yang telah bersedia menjadi istri yang akan selalu mendampingi hidupnya.

=================

Komen (2)
goodnovel comment avatar
Hersa Hersa
tolol jadi perempuan !!!!!
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
sadar diri aliyah, kamu g sempurna sekarang. klu g kuat bertahan maka pergi. gimanapun suami mu butuh keturunan. jgn hanya mengingat janji yg lalu, cari kedibukan dan jgn jadi benalu dan ngebabu terus
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Aku Keguguran, Suamiku Umumkan Punya Momongan   Empat

    ***“Kamu berani bela dia di depan aku, Sayang?” tanya Alexa pada Mas Arif.“Maaf, tapi aku mengatakan yang sebenarnya. Dia istri yang kuinginkan.” Mas Arif dengan tegas kembali mengucapkan kalimat itu.Aku tidak suka dengan panggilan Alexa pada Mas Arif, dia sangat berani. “Kenapa wanita itu memanggilmu dengan sebutan ‘Sayang’, Mas?” tanyaku pada Mas Arif sambil melihat ke arah Alexa.“Apa urusanmu? Dia ayah dari anakku!” Justru Alexa yang menjawab pertanyaanku.“Mana anak yang kamu maksud?” Aku ingin tahu anak yang pernah kulihat di ponsel Mas Arif.“Dia bersama neneknya di rumah.” Hatiku memanas mendengarkan pengakuan perempuan yang ada di depanku.Ternyata suamiku kembali menjadikan anaknya sebagai alasan agar dia dapat berduaan dengan sang mantan kekasih. Sungguh aku tidak mengerti kenapa Mas Arif tega membohongi seorang istri yang jelas-jelas sangat mencintainya hanya demi masa lalu.Rasanya tidak kuasa menahan amarah di depan Mas Arif dan wanita itu, aku melepaskan tangan dari

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-25
  • Aku Keguguran, Suamiku Umumkan Punya Momongan   Pernikahan Suamiku

    *** Hari ini adalah pernikahan kedua untuk laki-laki yang sangat aku cintai dan hormati. Kurang lebih empat tahun yang lalu, aku yang menjadi pengantin wanitanya. Namun, sekarang perempuan lain yang berada di posisi itu. Dia adalah masa lalu suamiku dan juga merupakan ibu dari anaknya. Hati ini sungguh tidak kuat menyaksikan acara pernikahan mereka, aku memilih menenangkan diri di rumah orang tua. Papa dan Mama berusaha menguatkan putri yang sangat mereka sayangi. Sementara, kakak laki-laki tertua di rumah tidak terima dengan apa yang terjadi. “Kenapa kamu tetap bertahan, Al? Apa yang kamu harapkan?" Aku hanya terdiam mendengarkan pertanyaan dari kakakku. Kak Radit adalah anak sulung dari orang tuaku, dia sudah menikah dan memiliki seorang anak laki-laki yang sangat tampan. Istrinya bernama Kak Ayu, dan Arya merupakan buah hati tercinta mereka. Sekarang, usianya baru lima tahun, seumuran dengan putra dari Mas Arif bersama Alexa. Kak Radit sengaja berkunjung ke rumah Papa dan Mama

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-25
  • Aku Keguguran, Suamiku Umumkan Punya Momongan   Mulai Bimbang

    *** Waktu sudah menunjukkan pukul 22.50 WIB, tapi Mas Arif belum kunjung pulang. Aku tidak tahu apakah dia akan menginap di rumah istri keduanya atau di istana cinta kami. Padahal tadi laki-laki itu sudah berjanji akan tidur bersamaku malam ini. Aku tidak dapat memejamkan mata karena masih terus menunggu kedatangan suami tercinta. Aku masih tetap berharap bahwa ia akan mengingat janjinya dan berusaha untuk adil antara diriku dan istri kedua. Sudah sepuluh menit berlalu, tapi suami yang kutunggu-tunggu masih belum menunjukkan batang hidungnya. Aku tidak sabar lagi untuk menunggu adanya sebuah kepastian. Aku ingin mendengar langsung dari bibir Mas Arif, kenapa ia tidak berusaha menghubungi istri yang sejak tadi mengharapkannya? Aku meraih benda bentuk pipih milikku dari atas meja rias, lalu mencari nama suami di layar. Segera kutekan tombol telepon berwarna hijau dan terdengar nada bahwa panggilan yang kulakukan ternyata masuk. Sungguh, ini tidak pernah terbayangkan bahwa aku menden

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-25
  • Aku Keguguran, Suamiku Umumkan Punya Momongan   Mengingat Masa Lalu

    *** Aku kembali mengingat kenangan saat pertama kali berkunjung ke rumah nenek. Saat itu liburan kelulusan Sekolah Dasar (SD). Nenek meminta agar aku melanjutkan sekolah di sana, tapi orang tua tidak memberikan izin karena diriki merupakan anak bungsu. Mama mengatakan bahwa beliau tidak sanggup harus tinggal berjauhan dengan putri bungsunya. Padahal aku sangat suka kalau harus menemani kakek dan nenek di kampung. Mereka hanya tinggal berdua semenjak Mama menikah dengan Papa. Kurang lebih sebulan lamanya aku tinggal di rumah wanita yang telah melahirkan Mama. Banyak kenangan yang kudapatkan di sana. Anak-anak yang rumahnya berada tidak jauh dari rumah nenek menjadi sangat akrab denganku. Tidak terkecuali dengan Arif, salah satu teman yang baru kukenal kala itu. Tempat tinggalnya tidak jauh dari masjid yang ada di desa tersebut. Hampir setiap hari kami bertemu, karena dia melaksanakan salat di masjid. Namanya persis seperti laki-laki yang telah menikahiku. Kakek dan nenek selalu rut

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-27
  • Aku Keguguran, Suamiku Umumkan Punya Momongan   Memilih Pergi

    *** Aku beranjak dan meninggalkan taman belakang, sepanjang perjalanan menuju kamar, diriku tidak melihat lagi wujud Mas Arif di ruang TV. Dia benar-benar telah berubah, tidak berusaha mengejar saat aku tadi berlari ke taman belakang. Laki-laki itu tidak tahu bahwa seorang istri dapat luluh apabila suaminya berusaha membujuk dan meminta maaf atas apa yang telah dilakukan. Kembali kumelangkah dan memasuki kamar dan ternyata Mas Arif juga tidak ada. Aku sudah pasrah. Terserah dirinya akan berbuat apa sekarang. Saat ini tetap fokus dengan rencana yang telah terpikirkan, aku mulai membenahi barang-barang yang akan diperlukan di rumah nenek. Sudah tidak sabar rasanya agar segera tiba di rumah yang penuh dengan kenyamanan. Malam telah larut, tapi Mas Arif tidak kunjung pulang, padahal malam ini adalah waktunya tidur di rumah ini. Namun, aku tidak peduli lagi dengan apa yang ingin ia lakukan. Terserah padanya jika memang tidak ingin kembali. Aku berusaha untuk bersikap tenang, dan memejam

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-28
  • Aku Keguguran, Suamiku Umumkan Punya Momongan   Perasaan Aneh

    *** Aku berjalan menuju teras dan sejenak menoleh ke arah belakang. Tidak sengaja netra ini melihat sosok seorang laki-laki sedang mengendarai sepeda motor. Dia juga melirik hingga mata kami saling berpandangan. Sepertinya dia tidak asing bagiku, wajahnya sangat mirip dengan seseorang yang aku kenal. Aku berpikir bahwa itu hanya perasaanku saja, aku kembali melangkah lalu mengetuk pintu rumah Nenek yang tertutup. Hatiku sangat tenang setelah menginjakkan kaki di tempat ini, padahal tadi aku masih merasakan kesedihan yang sangat pilu sebelum sampai. “Assalamu’alaikum.” Aku mengucapkan salam. Tidak menunggu lama, akhirnya terdengar balasan salam dari dalam. Suara itu sudah pasti milik Nenek yang selalu terngiang di telinga. “Wa’alaikumsalam.” Pintu pun terbuka, lalu berdiri sosok wanita yang aku sayangi, beliau adalah perempuan yang telah melahirkan Mama. Aku sangat bangga dan bersyukur memiliki nenek seperti beliau. Tanpa menunggu lama, aku langsung mencium punggung tangan lalu mem

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-01
  • Aku Keguguran, Suamiku Umumkan Punya Momongan   Ketahuan

    *** Kadang cinta itu susah untuk dimengerti, tiba-tiba hadir di saat keadaan tidak memungkinkan. Ketika kita sudah terikat dengan hubungan yang sakral, kenapa perasaan yang menggetarkan hati harus muncul kembali? Ini waktu yang tidak tepat menurutku. Apakah ini yang dirasakan oleh Mas Arif pada cinta masa lalu yang sekarang menjadi pendamping hidupnya? Dia pasti sadar bahwa dirinya sudah memiliki seorang istri, tapi setelah bertemu dengan mantan kekasih, laki-laki itu justru jujur mengatakan bahwa ia masih mencintai perempuan tersebut. Apakah aku harus ikhlas dan memaafkan apa yang telah Mas Arif lakukan setelah hati ini merasa sakit dan menderita? Namun, tindakannya sudah melampaui batas, dia tidak hanya berbagi cinta dan sayang, tapi juga sudah berani melakukan kekerasan. Mungkin jika laki-laki itu tidak betindak kasar dan mampu berbuat adil, aku masih berusaha mencoba untuk ikhlas. Ternyata harapan tidak seindah kenyataan, karena yang terjadi sungguh tidak dapat diterima oleh ak

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-02
  • Aku Keguguran, Suamiku Umumkan Punya Momongan   Kenyataan yang Terungkap

    *** “Aku hanya mengatakan yang sebenarnya. Pernikahanku baik-baik aja dan aku bahagia hidup bersama suami. Kami saling mencintai.” Aku tetap menutupi apa yang terjadi di depan Arif. “Al, Al … ternyata ketabahanmu lebih dari yang aku kira.” Saat Arif mencoba mengatakan apa yang sebenarnya terjadi dalam rumah tanggaku, tiba-tiba mobil laki-laki yang telah menikahiku memasuki halaman rumah nenek. Kenapa dia menyusul ke desa? Siapa yang telah memberitahukan keberadaanku padanya? Laki-laki itu memarkirkan kendaraan roda empat miliknya lalu turun. Dia melangkah dan pandangannya langsung tertuju pada sosok pria yang sedang bersamaku saat ini. Aku tidak tahu apa yang ada dalam pikirannya sekarang. “Ngapain kamu ke sini, Mas?” Aku langsung melontarkan pertanyaan itu. Ternyata aku tiba-tiba lupa kalau Arif ada di antara kami. “Kenapa? Kamu nggak suka aku ke sini, Sayang …karena ada dia?” Suamiku menunjuk ke arah Arif. “Kamu apa-apaan, sih, Mas. Baru datang langsung nuduh gitu.” “Kamu ya

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-03

Bab terbaru

  • Aku Keguguran, Suamiku Umumkan Punya Momongan   Hari Bahagia

    ***Dua bulan telah berlalu, hari ini keluarga Arif kembali datang ke rumah orang tua untuk melamarku. Rasanya masih seperti mimpi karena laki-laki itu akhirnya menepati janji untuk meminta diriku kepada Mama dan Papa sebagai wanita yang akan mendampingi hidupnya.Orang tua Arif sudah meminta maaf dari beberapa bulan yang lalu atas kejadian yang terjadi di masa lalu, di mana saat itu umi dari laki-laki itu tidak merestui hubungan kami karena aku tidak mampu mewujudkan harapan mereka untuk melahirkan anak kandung.Abi dan uminya mengaku bersalah karena telah membuat hati ini terasa sakit saat itu. Aku sudah melupakan atas apa yang terjadi. Besarnya cinta yang kurasakan mampu mengalahkan rasa sakit hati yang begitu mendalam. Bagiku, yang terpenting adalah dapat bersatu dengan lelaki impian.“Bagaimana kalau acara pernikahannya kita tentukan bulan depan? Calon mempelai pria sudah ngebet pengen nikah.” Abinya Arif membuatku merasa malu.“Saya setuju aja, Pak. Sepertinya mempelai wanita ju

  • Aku Keguguran, Suamiku Umumkan Punya Momongan   Kepergian Arif dan Alexa

    POV Aliyah***Aku tidak pernah menyangka bahwa dua insan yang membuat hati ini merana dan menderita, kini bersimbah darah di hadapanku. Mas Arif dan Alexa terluka karena satu orang yang sama. Dia adalah Danny, ayah dari Rifa. Dia menghujamkan benda tajam ke tubuh wanita dan laki-laki tersebut.Aku menempelkan kepala Mas Arif di pangkuanku. Dia menahan sakit sambil memegang perutnya yang terkena benda tajam milik Danny. Walaupun laki-laki itu pernah menyakiti bahkan mencampakkan diriku, tapi rasanya tidak tega melihatnya kesakitan seperti saat ini.“Ampuni aku, Sayang. Aku sangat kejam karena sudah menyakitimu. Mungkin ini adalah hukuman atas apa yang kulakukan pada wanita baik sepertimu.” Mas Arif mengusap pipiku.“Kamu harus kuat, Mas. Kita ke rumah sakit sekarang.” Aku tidak sanggup melihat keadaan Mas Arif.“Tidak perlu, Sayang. Aku udah nggak kuat, biarkan aku pergi dari pangkuanmu. Aku ingin bersamamu untuk yang terakhir kali. Biarkan aku menatap wajahmu.” Aku tidak kuasa menaha

  • Aku Keguguran, Suamiku Umumkan Punya Momongan   Kenyataan yang Terungkap

    POV Alexa***Apa yang kuharapkan akhirnya menjadi kenyataan. Setelah beberapa bulan kemudian, Arif dan Aliyah resmi bercerai. Aku merasa sangat bahagia karena menjadi istri satu-satunya untuk laki-laki itu. Namun, ternyata perceraian mereka tidak membuat Arif sepenuhnya memberikan cintanya untukku.Dia masih saja menceritakan Aliyah saat berdua denganku. Padahal selama ini aku sangat yakin kalau Arif hanya mencintaiku seorang. Oleh karena sikapnya yang masih sulit untuk melupakan sang mantan istri pertamanya, membuatku merasa jenuh jika berada di rumah. Aku akhirnya lebih sering menemui Danny.“Sekarang kamu baru percaya kalau hanya aku laki-laki yang setia mencintaimu.” Danny menggenggam jemariku.“Ternyata aku salah menilai Arif. Aku menyesal telah membuka hati kembali untuknya.” “Makaudnya apa, Sayang? Kamu mencintai laki-laki itu?” Danny terkejut mendengar ucapanku.“Aku minta maaf. Setelah kembali bertemu dengannya, rasa itu kembali tumbuh. Tapi sekarang aku sadar bahwa ternyat

  • Aku Keguguran, Suamiku Umumkan Punya Momongan   Balas Dendam

    POV Alexa***Awalnya aku sangat mencintai Arif, kami pernah menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih selama beberapa tahun. Namun, apa yang telah kami rencanakan akhirnya kandas setelah diriku bertemu dengan Danny, yang merupakan ayah dari anakku. Danny adalah laki-laki yang bekerja di perusahaan orang tuaku kala itu. Pertemuan kami berawal dari saat aku berkunjung ke perusahaan Papa. Dia terlihat lugu dan polos, tidak ada yang menarik dari pria tersebut. Jika dibandingkan dengan Arif, sangat jauh berbeda.Namun, karena perhatian yang diberikan padaku, akhirnya hati ini luluh dan mulai mengagumi sikapnya. Aku pun secara diam-diam menjalin hubungan dengan laki-laki itu tanpa sepengetahuan Arif yang masih berstatus sebagai kekasihku. Ternyata Danny merupakan karyawan kepercayaan Papa.Aku semakin yakin kalau Papa pasti akan menyetui hubunganku dengan Danny, tapi ternyata salah. Laki-laki itu sangat marah setelah mengetahui status yang terjalin dengan Danny kala itu. Akhirnya aku dan

  • Aku Keguguran, Suamiku Umumkan Punya Momongan   Pertemuan

    POV Mas Arif (Kota)***Malam telah tiba, aku pun kembali memantau keberadaan Aliyah, tapi tidak ada tanda-tanda bahwa penghuni rumah itu akan ke luar. Aku mengamati rumah tersebut dari kejauhan supaya tidak ada yang mencurigakan. Aku sengaja menyewa taksi online untuk memudahkan mejalankan rencana ini.Setelah menunggu hampir satu jam, aku melihat satu unit mobil keluar dari pintu gerbang, tapi tidak tahu siapa yang berada di dalam kendaraan roda empat tersebut. Aku melihat ke arah kamar tempat Aliyah melambaikan tangan tadi sore, semuanya gelap, tidak ada penerangan.Aku merasa aneh melihat istana sebesar itu, seperti memberikan kesan yang menyeramkan. Perasaan saat berada di dekat rumah itu terasa aneh, sepi dan hening. Semuanya bak teta-teki yang harus diselesaikan dengan penuh hati-hati. Aku mencoba kembali menemui penjaga rumah tersebut, dia sedikit terkejut melihat keberadaanku. Mungkin dia merasa aneh karena melihatku kembali berdiri di hadapannya. Laki-laki itu menunjukkan t

  • Aku Keguguran, Suamiku Umumkan Punya Momongan   Keberadaan Mantan Istri

    POV Mas Arif (Kota)***Aku sudah tiba di kota tempat tinggal Aliyah. Rasanya sudah tidak sabar ingin segera ke rumah suaminya, tapi niat itu aku urungkan. Aku memilih untuk mencari penginapan terlebih dahulu untuk beristirahat sejenak. Sebaiknya terlebih dahulu harus menyusun rencana agar sesuai dengan harapan.Setelah tiba di hotel terdekat dari bandara, aku langsung menghempaskan tubuh. Namun, aku masih sangat penasaran dengan dendam yang diucapkan Kak Radit. Tadi dia belum sempat menjelaskan semuanya karena aku harus buru-buru naik pesawat.Ini adalah saat yang tepat untuk menghubungi kembali mantan kakak iparku. Aku harus menggali informasi lebih lengkap untuk mengetahui apa yang terjadi dalam keluarga Kak Radit. Kenapa kakak sepupu Alexa menikahi Aliyah? Apakah semua ini ada hubungannya dengan rencana dari mantan istri ke duaku?“Assalamu’alaikum, Rif.” Kak Radit memberikan salam dari seberang.“Wa’alaikumsalam, Kak. Maaf, aku nanya tentang dendam yang tadi Kakak ucapkan. Dendam

  • Aku Keguguran, Suamiku Umumkan Punya Momongan   Dendam

    POV Mas Arif (Kota) *** Aku tidak tahu siapa yang telah mengirim pesan, tapi hati dan perasaan ini semakin tidak tenang memikirkan Aliyah. Aku segera menghubungi nomor itu, tapi tidak aktif. Kenapa tiba-tiba tidak terhubung? Siapakah pemilik nomor tersebut? Tanpa menunggu lebih lama, aku menekan nomor ponsel Kak Radit, semoga dia dapat memberikan petunjuk. “Assalamu’alaikum.” Terdengar ucapan salam dari ujung telepon. Rasanya sangat bahagia karena Radit bersedia menerima teleponku. “Wa’alaikumsalam, Kak, maaf ganggu malam-malam.” “Ada apa?” “Ada nomor yang masuk ke ponselku, dan aku tidak mengenali nomor itu. Isinya memintaku untuk menolongnya. Apa mungkin itu nomor Aliyah?” Aku hanya menduga. “coba sebutin nomornya,” pinta Kak Radit. Aku pun mengaktifkan pengeras suara agar dapat melihat nomor yang telah mengirim pesan. Aku berharap agar si pemilik nomor itu akan tetap baik-baik saja. Setelah menyebutkan dua belas angka tersebut, Kak Radit memberikan jawaban yang mengejutkan.

  • Aku Keguguran, Suamiku Umumkan Punya Momongan   Perasaan Gundah

    POV Mas Arif (Kota)*** Hari ini aku tidak sengaja bertemu dengan Alexa. Dia bersama anak dan laki-laki yang sudah lama menjalin hubungan dengannya. Wanita itu bersikap sangat biasa, seolah-olah tidak ada rasa penyesalan karena hubungan kami sudah berakhir dengan sebuah peceraian. Ia mengembangkan senyuman.Putranya yang dulu aku anggap sebagai darah daging sendiri, juga menunjukkan sikap seperti orang yang tidak mengenaliku. Dia sangat hebat menyesuaikan diri dan situasi. Apa mungkin Alexa sudah mengajarai anak kecil itu agar tidak mendekatiku. Jika seperti itu adanya, wanita itu benar-benar ahli dalam segala bidang.Cinta yang dulu kuberikan untuk Alexa, tidak berarti sama sekali, dia dengan santai menunjukkan kemesraan dengan laki-laki lain di depanku. Betapa sia-sianya diri ini telah mengorbankan perasaan untuk wanita seperti Alexa, dia tidak pantas menerima cinta dari laki-laki yang dulu berharap banyak padanya.“Masih sendiri, ya?” Pertanyaan itu dilontarkan Alexa padaku.“Buka

  • Aku Keguguran, Suamiku Umumkan Punya Momongan   Menemukan Sedikit Harapan

    POV Mas Arif (kota)❤❤❤❤❤❤Sebulan telah berlalu semenjak kepergian Aliyah, kini aku lebih sering menyendiri dan menyesali semua yang pernah aku lakukan pada wanita itu. Aku tidak pernah lagi mendengar kabar tentangnya, dia seolah-olah hilang dan tidak ingin mengingat semua kenangan yang terjadi di antara kami.Aku sering menemui Kak Radit untuk menanyakan kabar tentang adiknya, tapi sang mantan kakak ipar tersebut tidak bersedia memberikan info tentang Aliyah. Tidak ada lagi yang dapat kulakukan selain berharap terjadinya keajaiban dalam hubungan kami. Semua anggota keluarganya berusaha menghindariku.Sampai saat ini aku masih sangat heran, kenapa Aliyah harus pergi meninggalkan kota ini? Bagaiman dengan hubungan bersama sahabat masa kecilnya? Kenapa laki-laki itu membiarkan Aliyah pergi? Jika benar dia mencintai wanita tersebut, dirinya tidak mungkin membiarkan perempuan yang disayangi terpisah jarak jauh dengannya.Hari ini Minggu, aku akan menemui laki-laki yang namanya sama persi

DMCA.com Protection Status