Share

Aneh

Penulis: Nada Qotrun
last update Terakhir Diperbarui: 2023-05-11 10:36:57
  "Lin, Lin. Bangun dong, gila aja lo ambruk di sini. Di rumah kek, gue bingung bawa pulangnya."



  Sania terus saja menggoyang tubuh Berliana yang tertunduk lemas. Sepertinya wanita itu terlalu banyak minum dan mengakibatkan hilangnya kesadaran diri. Sedangkan Sania, dia tidak mau ikut-ikutan mabuk, sebab tahu jika dia kemari tidak sendiri.



  Apa jadinya jika mereka berdua sama-sama hilang kesadaran. Bisa-bisa dibungkus buaya disana.



  "Sumpah, ingetin gue buat maki-maki mertua lo nanti. Tahu gini mending gue cegah lo ke bar."



  Sania menggelengkan kepala, dia takjub melihat banyaknya botol kosong berjajar di atas meja mereka. Dari tujuh botol, tersisa setengah botol saja, lainnya Berliana yang menghabiskan sendiri. Ah tidak, Sania juga ikut minum tapi tidak sebanyak itu.



  Tapi jika harus membawa Berliana sendiri dan mengemudikan mobil, Sania rasa tidak bisa. Dia tidak sekuat itu. Apalagi dia mulai merasakan pening yang menyerang.



  "Gue pesenin taxi online ya, tapi gue takut nanti kita gak sadar di mobil. Kan gue juga takut Lin, gini-gini gue juga takut di perkosa." ucap Sania yang mulai tidak karuan.



  Saat sedang berusaha membuat Berliana sadar, dari pojok bar mereka diperhatikan oleh seorang pria tinggi tegap dengan setelan formal.



  Pria tersebut berjalan dengan langkah pasti mendekati keduanya, seolah kenal dengan salah satu atau keduanya.



  "Sania?"



  ***



  "Adrian. Lo gak mau istirahat dulu apa di sini, ada kamar kosong kok kalau lo mau nginep juga."



  "Makasih, tapi enggak usah. Gue langsung balik aja, oh iya titip salam ke Berliana ya."



  "Duh, kalau gini gue jadi ngerasa gak enak tahu. Sekarang udah jam 2 dini hari, lagian hampir sejam perjalanan kesini, terus lo mau balik lagi. Sampai jam berapa lo ke rumah."



  Saat sedang bingung bagaimana cara membawa Berliana pulang, Sania dikagetkan oleh seorang pria yang memanggil namanya.



  Awalnya sempat terkejut dan takut jika itu adalah pria buaya yang ingin macam-macam. Sania males meladeni nya. Ya gila saya, dia sudah kerepotan karena Berliana, malah ditambah pria-pria menyebalkan itu.



  Tapi untungnya itu adalah Adrian. Bak seorang pahlawan kemalaman yang datang membantu Sania.



  Mereka saling mengenal, dekat dan Berliana juga tahu siapa Adrian. Tapi mungkin lebih baik Berliana saja yang menceritakan tentang Adrian kepada kalian.



  "Gapapa. Lagian gue gak pulang ke rumah, tapi ke apartemen kok, gak ada Mami hahaha."



  "Ah dasar lo. Btw kapan lo pulang dari New York, kok ketemu-ketemu malah di bar."



  "Dua hari yang lalu." jawab Adrian.



  Sania mengangguk, sekali lagi dia berterimakasih di dalam hati karena Adrian sudah mau membantu membawa pulang Berliana. Ya, meskipun tadi Berliana sempat mengotori mobil pria itu dengan muntahan.



  "Pantesan. Ini di lanjut ngobrol kayaknya seru  Dri, gak mau nih ngobrol-ngobrol di dalem? Gak enak juga kalau di liat tetangga, masa gue malam-malam kedatangan cowo di rumah. Mending lo masuk deh."



  ***



  Sania mengangguk merespons perkataan Adrian. Jam sudah menunjukkan pukul tiga lebih lima belas menit. Artinya mereka mengobrol cukup lama. Tidak ada rasa kantuk diantara keduanya, malah mereka asik bertukar cerita satu sama lain. Apalagi saat Sania menceritakan sekilas tentang Berliana.



  Entah kenapa suasananya seakan berbeda dan respon yang diberikan Adrian begitu antusias di matanya.



  "Gue gak sempat datang ke pernikahannya. Ternyata langgeng juga ya mereka, gue kira ya gitulah. Tapi syukur deh, kayaknya mereka saling cinta, semoga aja adem ayem ya sampai akhir."



  "No no no! Lo enggak tahu sih. Mereka tuh adem ayem aja rumah tangganya, tapi enggak sama ibu mertuanya Berliana."



  "Maksudnya?" tanya Adrian tak mengerti.



  "Gimana ya gue jelasinnya. Ya gitulah Dri, mertuanya tuh ngeselin banget terus sering ikut campur rumah tangganya Berliana. Terus—"



  "Terus apa San?"



  "Taulah, gue gak ada hak cerita lebih ke lo. Gue gak bisa ceritain semuanya, ya gitu deh gue bingung."



  Adrian tak melanjutkan pertanyaannya. Sania juga tidak bisa menceritakan semuanya padanya, itu bukan hak Sania. Tapi anehnya kenapa Adrian merasa penasaran tentang kehidupan rumah tangga Berliana.



  "Terus dia mabuk sampai gak sadarkan diri itu, ada hubungannya sama rumah tangganya?"



  "Iya, ya gitulah Dri."



  "Gila. Dia sering mabuk gini kalau ada masalah?"



  "Enggak, kayaknya ini yang paling berat deh jadinya dia lampiaskan ke minuman alkohol."



  Adrian mengangguk paham. Dia juga sering melampiaskan masalahnya pada minuman keras dan berakhir membuatnya mabuk. Tapi, dia bisa mengontrol dirinya, tidak mabuk di bar seperti yang dilakukan Berliana.



  "Kayaknya gue harus pulang deh, nanti pagi ada urusan soalnya. Lo buruan tidur, jagain Berliana ya."



  ***


  Sinar mentari masuk melewati cela-cela gorden yang terbuka. Silaunya membuat tidur wanita cantik itu terganggu. Perlahan matanya membuka dan keningnya menyengrit.



  Merasakan pusing dan mual secara bersamaan.



  Dengan cepat menyibakkan selimut dan menapakkan kaki di lantai yang dingin.



  Huek



  Huek



  "Ah pusing." racaunya.



  "Pusing banget sih."



  Huek



  Huek



  Dengan dapat Berliana membasuh wajah, dan merapikan pakaiannya sebelum keluar dari kamar mandi. Dia baru sadar kalau ini bukan di kamarnya.



  "Sania!" teriaknya.



  "Tolong dong buatin gue minuman lemon!"


  


  Tak lama, sekitar 15 menit kemudian. Pintu kamar terbuka, memperlihatkan sosok tinggi tegap masuk dengan nampan yang berada di tangannya.



  Dia menghembuskan napas panjang, sebelum berjalan mendekat dan meletakkan nampan diatas meja.



  "Kenapa mabuk-mabukan?"



  Deg



  Berliana yang saat itu duduk melamun menghadap balkon, tak dasar akan kedatangan seseorang di kamarnya. Wanita itu menoleh dan sedikit terkejut saat melihat Abiyan berada di depannya. Perasaan dia tak ada memberi kabar kalau sedang menginap di rumah Sania.



  Kenapa pria itu bisa tahu?



  "Kamu kenapa?" bukannya menjawab pertanyaan sang suami, Berliana balik bertanya setelah melihat penampilan suaminya yang acak-acakan.



  Rambut tidak rapi, kemeja yang keluar dan dengan dua kancing terbuka. Agaknya suaminya semalam sama stres nya dengan dia. "Kamu kenapa? Wajah kamu kusut, penampilan kamu acak-acakan."



  Abiyan berjalan mendekat, wajahnya datar tak memperlihatkan ekspresi apapun.



  Masih menatap Berliana dengan intens, Abiyan berjalan mendekati wanitanya. Detik berikutnya terasa pelukan hangat dari tubuh Abiyan untuk Berliana.



  "Aku gak suka kamu mabuk-mabukan."



  "Maaf, aku minta maaf mewakili ibuku. Maaf karena enggak bisa buat ibu minta maaf langsung ke kamu."



  "Aku sebagai seorang anak, bingung bagaimana caranya tegas dan memperingati ibu tanpa harus membuatnya tersinggung. Mungkin aku ini pria pecundang di mata kamu, aku gak bisa kasih keadilan buat istri aku sendiri. Aku gak bisa jadi pelindung dia, dan aku gak bisa hentikan ibu yang terus-terusan menyudutkan kamu."



  Suasana terasa hening, Berliana masih mematung mendengar ucapan suaminya. Tangannya kaku tak bisa membalas pelukan Abiyan, "Mas." panggilnya.



  "Dan maaf, untuk satu kesalahan yang tidak bisa dimaafkan."


***

Bab terkait

  • Aku Juga Bisa Selingkuh, Mas!   Deep Talk

    Sejak kejadian dimana Abiyan meminta maaf kepada Berliana, sifat pria itu mulai dirasa berubah. Mulai dari tingkah laku sampai rutinitasnya, tidak pernah luput dari perhatian Berliana. Berliana kebingungan, apalagi hampir seminggu ini hubungan keduanya tidak kunjung membaik. Seolah ada dinding di tengah-tengah mereka. Oh ya Tuhan, jangan lupakan kalau sudah seminggu ini Abiyan dan Berliana pisah kamar. Entahlah apa yang sebenarnya terjadi. Berliana dengan keras kepalanya yang tetap ingin Tari meminta maaf secara langsung dan Abiyan yang mungkin sudah lelah menghadapi istri dan ibunya. Berliana tidak salah, Abiyan juga tidak salah. Takdir sendiri yang membuat mereka berdua ada di situasi yang tidak mengenakkan. "Bu, sarapannya udah siap. Menunya sesuai request an ibu Berlin semalam." ucap salah satu asisten rumah tangga. Membuat pandangan Berliana teralihkan. "Iya, saya bentar lagi turun. Oh iya, suami saya udah berangkat?" "Udah Bu, pagi-pagi sekali." "Ya udah kamu bole

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-12
  • Aku Juga Bisa Selingkuh, Mas!   Pertemuan Pertama dengan Adrian

    Baru saja sejam yang lalu Abiyan mengirim pesan agar Berliana segera menuju ke restoran. Tapi baru saja masuk dan memesan makanan, Abiyan malah menelepon dan berkata tengah ada urusan mendadak yang tak bisa ditinggalkan.Padahal pria itu sendiri yang bilang ingin menyelesaikan masalah mereka. Akan tetapi, sepertinya Abiyan tak serius dengan ucapannya. Buktinya pria itu tanpa rasa bersalah langsung membatalkan janji temu mereka.Geram sekali Berliana terhadap tingkah laku suaminya. Urusan mendadak seperti apa sampai-sampai tidak bisa ditinggalkan. Di perusahaan jabatannya sebagai direktur, tidak bisakah melemparkan urusan ke sekertaris pribadi? Apa gunanya jabatan tinggi kalau tidak bisa diandalkan disaat-saat penting. Lagipula tidak setiap hari Abiyan keluar dengan Berliana. Sebegitu pentingnya pekerjaan bagi Abiyan.Heran sekali, semakin lama Abiyan semakin gila dengan pekerjaannya. Apapun selalu pekerjaan yang dia nomor satukan.Pembicaraan mereka ini juga penting.Ah, sejak menikah

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-12
  • Aku Juga Bisa Selingkuh, Mas!   Sejahat Itu

    Pria berperawakan tinggi dengan pakaian kantor yang melekat di tubuhnya, terlihat jelas raut wajah letih darinya. Dia Abiyan.Hari ini, dia menghabiskan waktu seharian dengan wanita yang baru saja menjadi istri keduanya. Bukan tanpa sebab Abiyan melakukan hal ini. Selain desakan dari sang ibu yang terus-menerus menginginkan cucu, Abiyan terjebak pada wanita masa lalu yang kembali hadir di dalam hidupnya. Dan merusak semua mimpinya dengan Berliana.Entah setan dari mana yang membuat Abiyan nekat melakukan hal ini. Dia tahu bagaimana akhir dari semua ini bila Berliana mengetahuinya.Abiyan sangat kenal betul bagaimana Berliana. Selama empat tahun hidup bersama, Abiyan akui jika Berliana adalah wanita yang sangat baik serta menghormatinya sebagai seorang suami. Tapi apa yang dikatakan ibu serta adik-adiknya ada benarnya juga, pernikahan akan hambar seiring berjalannya waktu jika tidak ada anak ditengah-tengah mereka. Sekuat apapun Abiyan mencoba, dia juga seorang pria yang menginginkan a

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-12
  • Aku Juga Bisa Selingkuh, Mas!   Merampas Hak Milik Berliana

    Berliana duduk di ruangan HRD. Ia memperhatikan sekitar dan tatapannya kembali terpusat pada satu map yang berisi laporan keuangan perusahaan selama setahun terakhir. Empat orang duduk dihadapan Berliana, meliputi HRD, kepala staf keuangan, karyawan dan Anastasia yang merupakan sekertaris pribadi suaminya."Sesuai yang ibu minta, ini laporan keuangan perusahaan selama setahun terakhir.""Boleh di jelaskan?""Baik Bu."Rasanya oksigen di ruangan ini semakin menipis, Berliana ketakutan sendiri dengan apa yang akan dia dengar setelah ini. Kebohongan apa lagi yang akan Berliana ketahui.Andai semalam tidak ada notifikasi dari bank, mungkin hari ini Berliana tidak akan ke perusahaan. Dan Berliana tidak akan se khawatir ini pada Abiyan."Tidak ada yang aneh selama setahun ini. Tapi dua tahun terkahir Pak Abiyan melakukan transaksi sebesar 3M untuk membeli rumah di daerah Jakarta Selatan. Lalu di bulan Januari ada pengeluaran sebesar 567 juta untuk pembelian tanah di daerah Bandung. Dan bebe

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-12
  • Aku Juga Bisa Selingkuh, Mas!   Flashback (satu)

    Suasana pagi di rumah Ibu Abiyan, begitu terasa tenang. Abiyan duduk di ruang tamu sambil sesekali membaca email yang masuk dan mengerjakan proposal perusahaan. Rencananya ia akan balik ke Jakarta hari ini dan meluruskan semua masalahnya dengan Berliana yang semakin merambat kemana-mana.Abiyan juga sudah berbicara dengan ibu dan ketiga adiknya. Menegaskan kepada mereka, bahwa tak seharusnya mereka memperlakukan Berliana seperti itu.Abiyan juga mengungkit-ungkit kehidupan mereka dulu, yang serba kekurangan. Tapi setelah dirinya menikah dengan Berliana, wanita itu mengangkat derajat keluarga Abiyan. Abiyan mengingatkan hal itu, agar keluarganya juga menyadari seberapa berjasanya Berliana bagi kehidupan mereka.Saat sibuk membaca email yang masuk, tiba-tiba bel pintu berbunyi. Sedangkan tak ada orang di rumah, Ibunya pergi entah kemana dan adik-adiknya sejak tadi tidak keluar dari dalam kamar. Mau tak mau Abiyan lah yang membukakan pintu untuk tamu. Tapi saat membuka pintu, Abiyan ter

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-13
  • Aku Juga Bisa Selingkuh, Mas!   Aku Cinta Kamu Mas!

    Berliana duduk di balkon kamar, menatap ke luar dengan wajah penuh kecemasan. Dia merasa sangat sedih dan takut kehilangan Abiyan. Mereka baru saja berbicara dan mencoba menyelesaikan masalah rumah tangga mereka yang sempat terguncang masalah.Abiyan masuk ke kamar dengan wajah yang agak tegang. Dia merasa sangat lega bisa membicarakan masalahnya dengan Berliana, tapi masih ada kekhawatiran di hatinya.Dia berjalan mendekati Berliana dan memegang merangkulnya dari arah belakang."Sayang, aku minta maaf atas semua masalah yang terjadi di antara kita. Aku mencintaimu dan tidak ingin kehilanganmu." ungkap Abiyan. Pria itu menarik tubuh sang istri, di peluknya dengan erat.Berliana menatap Abiyan dengan wajah bingung, namun juga merasa lega dan bahagia mendengar perkataan Abiyan.“Aku juga mencintaimu, mas. Dan aku merasa sangat bersyukur bahwa kita bisa bicara dan menyelesaikan masalah kita.”Ya, tadi pagi sekitar pukul 7. Abiyan sudah balik dari luar kota dan langsung menemui Berliana u

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-15
  • Aku Juga Bisa Selingkuh, Mas!   Suami Kamu Punya Selingkuhan Ya?

    “Tumben lo ngajak gue keluar? Lagi ada masalah ya?”“Gak juga sih. Ya gue cuma pingin aja keluar. Kenapa? Lo keberatan ya Lin?”“Hooh sepertinya. Hahaha.”Mereka berdua terlibat obrolan singkat, sampai pada Sania yang menyinggung persoalan rumah tangga sahabatnya. Berliana.“Gimana masalah lo sama Abiyan? Aman kan?”“Iya. Kemarin kita baikan, dan dia juga udah minta maaf buat kesalapahaman antara kita.”“Ya okelah kalau gitu.”Berliana memperhatikan raut wajah Sania, yang seolah ragu dengan ucapannya sendiri.“Kenapa San?”“Gapapa, emangnya kenapa?”“Lo kayak gimana gitu pas dengar gue udah baikan sama Abiyan. Kenapa?”Yap, tepat sekali. Berliana sangat pintar membaca ekspresi wajah, apalagi Sania yang tidak pandai menyembunyikan mimik wajahnya.“Hmm gimana ya Lin. Gue bingung mau ngomongnya.”“Bingung kenapa?” tanya Berliana. Wanita itu dibuat penasaran dengan perkataan Sania.“Hmm, sorry nih ya. Tapi, suami kamu punya selingkuhan?”***Atas dasar apa Sania bertanya seperti itu.Sani

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-22
  • Aku Juga Bisa Selingkuh, Mas!   Quality Time

    Abiyan dan Berliana duduk di balkon kamar mereka, sinar matahari senja menerangi wajah mereka yang penuh harapan. Setelah melewati beberapa masalah rumah tangga, mereka memutuskan untuk mulai menyelesaikan konflik mereka dan berniat untuk menjadi lebih saling terbuka lagi.Ya, setelah pergulatan sebagaimana suami istri lakukan, Abiyan membuka topik pembicaraan yang mengarah pada masalah yang menimpa mereka beberapa waktu lalu.Awalnya Berliana tidak ingin membahas hal itu dan memutuskan akan mencari tahu sendiri. Lagipula dia tidak puas dengan jawaban yang suaminya berikan.Tapi, pagi itu Abiyan memberikan janji bahwa sepulang dia dari kantor, dia akan menyelesaikan semua masalahnya dengan Berliana. Mau bagaimana lagi, Berliana membuka pintu, mengizinkan bila pria itu ingin menyelesaikan kesalahpahaman diantara mereka berdua.Abiyan menggenggam tangan Berliana dengan erat, “Sayang, aku ingin kita mulai mengatasi masalah kita dengan lebih jujur. Aku merasa kita perlu menjadi lebih terb

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-05

Bab terbaru

  • Aku Juga Bisa Selingkuh, Mas!   Aku Bahagia?

    Berliana duduk di ruang tamu, merenungkan perjalanan panjang yang telah dia dan Abiyan lalui beberapa waktu dalam memperbaiki rumah tangga mereka. Beberapa bulan terakhir ini, mereka berhasil menyelesaikan masalah-masalah mereka dan merasa hubungan mereka semakin membaik setiap harinya. Berliana merasa tenang dan bahagia jika terus seperti ini. Ya, Berliana harap ini akan bertahan dengan waktu yang lama.Berliana tersenyum puas, ketika melihat suaminya datang menghampirinya, “Mas, akhir-akhir ini rasanya rumah tangga kita semakin harmonis. Aku merasa tenang dan bahagia.”Abiyan duduk di sebelah Berliana, merangkul pinggang wanita itu, “Iya, aku juga merasakannya. Ini adalah hasil dari kerja keras kita bersama dan tekad kita untuk memperbaiki hubungan kita. Aku sangat senang melihatmu bahagia, sayang.”“Terima kasih, mas. Aku benar-benar merasakan perubahan dalam hubungan kita. Dan yang terpenting, tidak ada lagi gangguan dari ibu dan adik-adikmu. Rasanya lebih intim dan kita bisa foku

  • Aku Juga Bisa Selingkuh, Mas!   Quality Time

    Abiyan dan Berliana duduk di balkon kamar mereka, sinar matahari senja menerangi wajah mereka yang penuh harapan. Setelah melewati beberapa masalah rumah tangga, mereka memutuskan untuk mulai menyelesaikan konflik mereka dan berniat untuk menjadi lebih saling terbuka lagi.Ya, setelah pergulatan sebagaimana suami istri lakukan, Abiyan membuka topik pembicaraan yang mengarah pada masalah yang menimpa mereka beberapa waktu lalu.Awalnya Berliana tidak ingin membahas hal itu dan memutuskan akan mencari tahu sendiri. Lagipula dia tidak puas dengan jawaban yang suaminya berikan.Tapi, pagi itu Abiyan memberikan janji bahwa sepulang dia dari kantor, dia akan menyelesaikan semua masalahnya dengan Berliana. Mau bagaimana lagi, Berliana membuka pintu, mengizinkan bila pria itu ingin menyelesaikan kesalahpahaman diantara mereka berdua.Abiyan menggenggam tangan Berliana dengan erat, “Sayang, aku ingin kita mulai mengatasi masalah kita dengan lebih jujur. Aku merasa kita perlu menjadi lebih terb

  • Aku Juga Bisa Selingkuh, Mas!   Suami Kamu Punya Selingkuhan Ya?

    “Tumben lo ngajak gue keluar? Lagi ada masalah ya?”“Gak juga sih. Ya gue cuma pingin aja keluar. Kenapa? Lo keberatan ya Lin?”“Hooh sepertinya. Hahaha.”Mereka berdua terlibat obrolan singkat, sampai pada Sania yang menyinggung persoalan rumah tangga sahabatnya. Berliana.“Gimana masalah lo sama Abiyan? Aman kan?”“Iya. Kemarin kita baikan, dan dia juga udah minta maaf buat kesalapahaman antara kita.”“Ya okelah kalau gitu.”Berliana memperhatikan raut wajah Sania, yang seolah ragu dengan ucapannya sendiri.“Kenapa San?”“Gapapa, emangnya kenapa?”“Lo kayak gimana gitu pas dengar gue udah baikan sama Abiyan. Kenapa?”Yap, tepat sekali. Berliana sangat pintar membaca ekspresi wajah, apalagi Sania yang tidak pandai menyembunyikan mimik wajahnya.“Hmm gimana ya Lin. Gue bingung mau ngomongnya.”“Bingung kenapa?” tanya Berliana. Wanita itu dibuat penasaran dengan perkataan Sania.“Hmm, sorry nih ya. Tapi, suami kamu punya selingkuhan?”***Atas dasar apa Sania bertanya seperti itu.Sani

  • Aku Juga Bisa Selingkuh, Mas!   Aku Cinta Kamu Mas!

    Berliana duduk di balkon kamar, menatap ke luar dengan wajah penuh kecemasan. Dia merasa sangat sedih dan takut kehilangan Abiyan. Mereka baru saja berbicara dan mencoba menyelesaikan masalah rumah tangga mereka yang sempat terguncang masalah.Abiyan masuk ke kamar dengan wajah yang agak tegang. Dia merasa sangat lega bisa membicarakan masalahnya dengan Berliana, tapi masih ada kekhawatiran di hatinya.Dia berjalan mendekati Berliana dan memegang merangkulnya dari arah belakang."Sayang, aku minta maaf atas semua masalah yang terjadi di antara kita. Aku mencintaimu dan tidak ingin kehilanganmu." ungkap Abiyan. Pria itu menarik tubuh sang istri, di peluknya dengan erat.Berliana menatap Abiyan dengan wajah bingung, namun juga merasa lega dan bahagia mendengar perkataan Abiyan.“Aku juga mencintaimu, mas. Dan aku merasa sangat bersyukur bahwa kita bisa bicara dan menyelesaikan masalah kita.”Ya, tadi pagi sekitar pukul 7. Abiyan sudah balik dari luar kota dan langsung menemui Berliana u

  • Aku Juga Bisa Selingkuh, Mas!   Flashback (satu)

    Suasana pagi di rumah Ibu Abiyan, begitu terasa tenang. Abiyan duduk di ruang tamu sambil sesekali membaca email yang masuk dan mengerjakan proposal perusahaan. Rencananya ia akan balik ke Jakarta hari ini dan meluruskan semua masalahnya dengan Berliana yang semakin merambat kemana-mana.Abiyan juga sudah berbicara dengan ibu dan ketiga adiknya. Menegaskan kepada mereka, bahwa tak seharusnya mereka memperlakukan Berliana seperti itu.Abiyan juga mengungkit-ungkit kehidupan mereka dulu, yang serba kekurangan. Tapi setelah dirinya menikah dengan Berliana, wanita itu mengangkat derajat keluarga Abiyan. Abiyan mengingatkan hal itu, agar keluarganya juga menyadari seberapa berjasanya Berliana bagi kehidupan mereka.Saat sibuk membaca email yang masuk, tiba-tiba bel pintu berbunyi. Sedangkan tak ada orang di rumah, Ibunya pergi entah kemana dan adik-adiknya sejak tadi tidak keluar dari dalam kamar. Mau tak mau Abiyan lah yang membukakan pintu untuk tamu. Tapi saat membuka pintu, Abiyan ter

  • Aku Juga Bisa Selingkuh, Mas!   Merampas Hak Milik Berliana

    Berliana duduk di ruangan HRD. Ia memperhatikan sekitar dan tatapannya kembali terpusat pada satu map yang berisi laporan keuangan perusahaan selama setahun terakhir. Empat orang duduk dihadapan Berliana, meliputi HRD, kepala staf keuangan, karyawan dan Anastasia yang merupakan sekertaris pribadi suaminya."Sesuai yang ibu minta, ini laporan keuangan perusahaan selama setahun terakhir.""Boleh di jelaskan?""Baik Bu."Rasanya oksigen di ruangan ini semakin menipis, Berliana ketakutan sendiri dengan apa yang akan dia dengar setelah ini. Kebohongan apa lagi yang akan Berliana ketahui.Andai semalam tidak ada notifikasi dari bank, mungkin hari ini Berliana tidak akan ke perusahaan. Dan Berliana tidak akan se khawatir ini pada Abiyan."Tidak ada yang aneh selama setahun ini. Tapi dua tahun terkahir Pak Abiyan melakukan transaksi sebesar 3M untuk membeli rumah di daerah Jakarta Selatan. Lalu di bulan Januari ada pengeluaran sebesar 567 juta untuk pembelian tanah di daerah Bandung. Dan bebe

  • Aku Juga Bisa Selingkuh, Mas!   Sejahat Itu

    Pria berperawakan tinggi dengan pakaian kantor yang melekat di tubuhnya, terlihat jelas raut wajah letih darinya. Dia Abiyan.Hari ini, dia menghabiskan waktu seharian dengan wanita yang baru saja menjadi istri keduanya. Bukan tanpa sebab Abiyan melakukan hal ini. Selain desakan dari sang ibu yang terus-menerus menginginkan cucu, Abiyan terjebak pada wanita masa lalu yang kembali hadir di dalam hidupnya. Dan merusak semua mimpinya dengan Berliana.Entah setan dari mana yang membuat Abiyan nekat melakukan hal ini. Dia tahu bagaimana akhir dari semua ini bila Berliana mengetahuinya.Abiyan sangat kenal betul bagaimana Berliana. Selama empat tahun hidup bersama, Abiyan akui jika Berliana adalah wanita yang sangat baik serta menghormatinya sebagai seorang suami. Tapi apa yang dikatakan ibu serta adik-adiknya ada benarnya juga, pernikahan akan hambar seiring berjalannya waktu jika tidak ada anak ditengah-tengah mereka. Sekuat apapun Abiyan mencoba, dia juga seorang pria yang menginginkan a

  • Aku Juga Bisa Selingkuh, Mas!   Pertemuan Pertama dengan Adrian

    Baru saja sejam yang lalu Abiyan mengirim pesan agar Berliana segera menuju ke restoran. Tapi baru saja masuk dan memesan makanan, Abiyan malah menelepon dan berkata tengah ada urusan mendadak yang tak bisa ditinggalkan.Padahal pria itu sendiri yang bilang ingin menyelesaikan masalah mereka. Akan tetapi, sepertinya Abiyan tak serius dengan ucapannya. Buktinya pria itu tanpa rasa bersalah langsung membatalkan janji temu mereka.Geram sekali Berliana terhadap tingkah laku suaminya. Urusan mendadak seperti apa sampai-sampai tidak bisa ditinggalkan. Di perusahaan jabatannya sebagai direktur, tidak bisakah melemparkan urusan ke sekertaris pribadi? Apa gunanya jabatan tinggi kalau tidak bisa diandalkan disaat-saat penting. Lagipula tidak setiap hari Abiyan keluar dengan Berliana. Sebegitu pentingnya pekerjaan bagi Abiyan.Heran sekali, semakin lama Abiyan semakin gila dengan pekerjaannya. Apapun selalu pekerjaan yang dia nomor satukan.Pembicaraan mereka ini juga penting.Ah, sejak menikah

  • Aku Juga Bisa Selingkuh, Mas!   Deep Talk

    Sejak kejadian dimana Abiyan meminta maaf kepada Berliana, sifat pria itu mulai dirasa berubah. Mulai dari tingkah laku sampai rutinitasnya, tidak pernah luput dari perhatian Berliana. Berliana kebingungan, apalagi hampir seminggu ini hubungan keduanya tidak kunjung membaik. Seolah ada dinding di tengah-tengah mereka. Oh ya Tuhan, jangan lupakan kalau sudah seminggu ini Abiyan dan Berliana pisah kamar. Entahlah apa yang sebenarnya terjadi. Berliana dengan keras kepalanya yang tetap ingin Tari meminta maaf secara langsung dan Abiyan yang mungkin sudah lelah menghadapi istri dan ibunya. Berliana tidak salah, Abiyan juga tidak salah. Takdir sendiri yang membuat mereka berdua ada di situasi yang tidak mengenakkan. "Bu, sarapannya udah siap. Menunya sesuai request an ibu Berlin semalam." ucap salah satu asisten rumah tangga. Membuat pandangan Berliana teralihkan. "Iya, saya bentar lagi turun. Oh iya, suami saya udah berangkat?" "Udah Bu, pagi-pagi sekali." "Ya udah kamu bole

DMCA.com Protection Status