Share

Bab 6. Melihat Sendiri

Author: Dian Matahati
last update Last Updated: 2023-11-14 13:19:57

"Kamu gak apa-apa kan, Ghe?" tanya Frans terlihat khawatir ketika sudah puas memarahi pelayan yang dengan cerobohnya menumpahkan minuman kepada Ghea. 

"Aku gak apa-apa, Kak. Cuma basah sedikit, ini akan kering dengan cepat, jangan khawatir dan jangan memarahi pelayannya lagi. Aku yakin dia gak sengaja." 

"Beruntung kamu karena Ibu Ghea terlalu baik," gumam Frans masih kesal kepada si pelayan. 

Pelayan wanita yang melakukan kesalahan sudah berulang kali meminta maaf dan Ghea sampai tidak tega mendengarnya dimarahi oleh Frans. 

"Sudah, Kak. Biarkan dia kembali bekerja. Aku yakin setelah ini dia akan bekerja dengan lebih hati-hati, bukankah begitu, Mbak?" 

"Benar, Bu. Sekali lagi saya mohon maaf," cicitnya sambil menundukkan kepala, sama sekali tidak berani mengangkat wajah. 

Mereka pun membiarkan pelayan wanita kembali ke tempatnya untuk melanjutkan pekerjaan tanpa memperpanjang masalah. Abimanyu hanya diam memperhatikan dengan pikiran yang sudah terganggu sejak melihat bekas luka di betis Ghea. 

'Aku yakin ada yang gak beres sama wanita ini. Tapi siapa yang membuat bekas luka itu. Itu seperti bekas cambukan,' batin Abimanyu sangat yakin.

Sebagai dokter yang mempelajari ilmu kedokteran yang spesifik di bagian forensik bertahun-tahun, juga dengan pengalaman menangani berbagai kasus kekerasan, penganiayaan hingga pembunuhan, Abimanyu cukup familiar dengan bekas luka yang ada di kaki Ghea. 

Abimanyu terus memandang Ghea dengan tatapan tajam sedangkan Ghea berusaha menghindar karena tidak mau ada pembahasan mengenai apa yang tidak sengaja diperlihatkan di depan dokter forensik tersebut.

"Sayang, sepertinya kita harus pulang sekarang karena setelah ini masih ada yang harus aku kerjakan bersama Jodi," pinta Hari begitu kembali menghampiri istrinya. 

Untuk pertama kalinya Ghea merasa senang akan kedatangan Hari meski keramahannya hanya sandiwara semata. Setidaknya dengan ajakan pergi tersebut, Ghea bisa terhindar dari tatapan mengintimidasi dan mungkin saja cecaran pertanyaan dari Abimanyu yang masih memasang wajah curiga. 

Ghea hanya berharap Abimanyu tidak menceritakan apa yang dilihatnya tadi kepada Frans. Karena jelas Frans terlalu berlebihan jika sudah berkaitan dengannya. Tapi Ghea cukup yakin jika Abimanyu bukan tipe orang yang suka membicarakan orang lain di belakang. 

'Semoga saja Pak Abi tidak mengingat kejadian tadi lagi di masa depan,' batin Ghea setelah melihat suaminya selesai berpamitan kepada yang lain. 

Ghea hanya menganggukkan kepala singkat sebelum tangannya ditarik lembut suaminya menjauh dari perkumpulan. 

Kelembutan Hari hanya bertahan hingga keduanya sampai di depan hotel. Karena setelahnya Hari kembali menghempas tangan yang tadi dibawanya melingkari lengannya dengan kasar. Ghea sampai tersentak meski sudah biasa diperlakukan seperti itu. 

"Kamu pulanglah naik taksi. Langsung pulang dan jangan kemana-mana. Aku ada urusan sebentar sama Jodi." 

Perintah yang bersifat mutlak itu tidak bisa dibantah Ghea sedikit pun. Kendati demikian, Ghea justru merasa senang karena tidak adanya Hari mulai dinikmatinya sebagai momen me time yang tenang daripada saat ada suaminya hanya dijadikan pelampiasan amarah yang mengganggunya. 

Apalagi Ghea bisa mencium aura tidak enak dari sang suami. Entah masalah apa yang saat ini sedang dihadapi Hari Hardana. Tapi raut wajah tidak sedap jelas menguar di sekitarnya. Jika berlama-lama dekat dengan pria itu, Ghea bisa terancam menjadi samsak hidup bagi si pria gila itu. 

"Kamu dengar gak aku bilang apa?" hardik Hari saat Ghea masih tidak bergeming karena nyaris melamun andai saja tidak merasakan tarikan kasar di rambutnya. 

"I-iya, Mas. Aku dengar," rintih Ghea yang merasa rambutnya seakan ingin lepas dari kulit kepalanya. 

Hari sangat gegabah melakukan hal itu di tempat umum. Meski terlihat lengang, sejatinya ada sepasang manik mata yang memantau mereka sejak keluar dari lobby hotel. 

"Instingku gak pernah salah," gumamnya pelan. 

Pria yang bersembunyi di balik pilar besar hanya bisa menyaksikan sepasang pasutri yang di acara pesta terlihat mesra, tapi begitu keluar dari hotel mewah tersebut menampakkan hubungan yang sebenarnya. 

"Kenapa wanita itu bodoh sekali? Mau-maunya dia hidup sama pria kasar seperti suaminya. Ini bahkan masih di ruang terbuka yang bisa kapan saja dipergoki orang lain. Bagaimana jika mereka hanya berdua di rumah mereka? Aku yakin luka di betisnya tadi pun perbuatan suaminya sendiri," gumam Abimanyu yang menyimpulkan dari dua kejadian yang dilihatnya sendiri. 

Meskipun begitu, Abimanyu tidak bisa berbuat lebih apalagi belum punya kesempatan untuk bertanya secara langsung pada yang bersangkutan untuk mengkonfirmasi asumsinya yang diyakini dengan sangat. 

Tapi tidak lama setelah itu, muncul sosok yang ditunggu dan dijadikan alasan oleh Abimanyu untuk keluar sebentar. Dia adalah Keiza Liza Lim. Adik perempuan Abimanyu di pernikahan kedua mamanya dengan sang papa sambung. Gadis kecil kesayangan Keluarga Lim terutama Abimanyu, sang kakak yang sangat protektif. 

"Oppa!" seru Keiza begitu Abimanyu keluar dari balik pilar. 

"Hm, Yeo Dongsaeng!" balas Abimanyu menyambut adiknya dalam pelukan. 

Keiza memang biasa menggunakan sapaan dengan bahasa Korea karena selain memang memiliki darah keturunan dari negara sana, Keiza peminat nomor satu drama korea atau yang biasa disebut K-Drama Lover oleh orang sekitar. 

Mau tidak mau, Abimanyu pun menurut saat diminta memanggilnya dengan sapaan dari negara sama juga. Adik perempuannya yang masih duduk di bangku sekolah tingkat atas itu memang tidak bisa dibantah. Terlalu dimanja meskipun sebenarnya anak yang baik. 

"Kenapa wajahmu seperti itu, hem?" tanya Abimanyu setelah mengurai pelukan.

"Aku baru saja bertemu dengan wanita cantik dan seksi di depan. Sayangnya dia terlihat sedih dan sepertinya habis menangis." 

Abimanyu mengernyit karena adiknya begitu random bercerita. Kalau memang ada perempuan cantik bersedih yang ditemui sang adik, lantas kenapa harus dipikirkan jika tidak dikenal? Kira-kira seperti itu maksud dari kernyitan di dahi Abimanyu saat ini. 

Keiza yang paham dengan rasa penasaran sang kakak akhirnya menjelaskan dengan gamblang hingga membuat Abimanyu menganga setelahnya. 

"Ya aku jadi mikir aja sih, jangan-jangan dia dibuat sedih sama orang yang tidak tepat. Maksud aku, kalau aja wanita cantik itu sama Oppaku yang paling ganteng ini, pasti aku bakalan seneng banget karena jadi punya Eonni yang cantik dan seksi." 

Keiza menggelayuti lengan Abimanyu dengan posesif sampai kemudian kembali membujuk untuk segera mencarikan kakak ipar yang cantik dan seksi seperti wanita yang ditemuinya tadi.

"Ayo dong, Kak. Jangan kerja terus. Cari pasangan biar aku cepat punya Eonni juga kayak Oyi. Dia selalu pamer bisa ke salon atau shopping sama Eonni Nori." 

Nori adalah anak pertama Robin (asisten sekaligus sepupu dari Liam, papa Keiza dan Abimanyu). Sedangkan Oyi adalah anak keduanya, alias adiknya Nori. 

Keiza selalu iri pada Oyi yang punya kakak perempuan. Dia menginginkan juga tapi ditakdirkan hanya memiliki kakak laki-laki. Untuk itu Keiza sangat ingin kakaknya segera menikah. 

Abimanyu mendengus sebal. "Kalau begitu, kenapa tadi kamu tidak meminta wanita yang kamu temui untuk menikahi Oppamu ini?" sarkas Abimanyu. 

"Aku akan melakukannya ketika kami kembali dipertemukan," kekeh Keiza sangat puas membuat kakaknya melengos. 

Dian Matahati

Note :  Oppa = Kakak laki-laki (bisa juga sebagai panggilan sayang pada kekasih pria) Yeo Dongsaeng = Adik perempuan yang diucapkan oleh kakak laki-laki Eonni = Kakak perempuan yang diucapkan oleh adik perempuan. 

| Like

Related chapters

  • Aku Istrimu, Bukan Samsak Tinju   Bab 7. Saksi Kunci yang Kabur

    Abimanyu membawa Keiza ke tempat jamuan. Awalnya gadis itu tidak berminat ikut ke jamuan orang dewasa yang mungkin akan menjemukan baginya karena pembahasan yang pasti hanya berputar di masalah bisnis dan sejenisnya.Sayangnya di rumah sedang sepi karena ditinggalkan kedua orang tuanya yang sedang honeymoon ke Maladewa, untuk yang kesekian kalinya. Sehingga membuat Keiza memilih untuk menyusul kakaknya juga. "Halo, Cantik! Aduh adik gemes tumben-tumbenan mau ikut ke jamuan makan malam?" goda Eldi yang sudah bergabung di tempat Frans dan Abimanyu tadi duduk.Eldi si Dokter Bedah sekaligus penanggung jawab IGD Medica Center memang paling suka menggoda adiknya Abimanyu. Keiza sendiri juga suka menanggapinya dengan menistakan Eldi layaknya kakak sendiri. "Iya dong. Kan adik gemes mau ketemu sama Om Eldi," kekeh Keiza menuai gelak tawa puas di bibir Frans yang mendengarnya. "Sembarangan! Suka gak ada rem ya itu bibir kalau udah nistain aku!

    Last Updated : 2023-11-14
  • Aku Istrimu, Bukan Samsak Tinju   Bab 8. Pengakuan Tidak Sengaja

    Seperti dugaan Ghea di awal, suaminya kembali pulang dini hari dalam kondisi setengah sadar karena mabuk. Bahkan sejak membuka pintu kamar, Hari sudah meracau sendiri dengan suara yang samar dan sesekali menabrak pegangan sofa karena penglihatannya yang kabur. Ghea sudah ingin beranjak dan membantu, tapi lekas diurungkan karena ingat kejadian terakhir yang membuatnya kembali menjadi pelampiasan emosi suaminya. 'Abaikan saja, Ghea! Anggap saja kamu gak lihat dia pulang. Biar saja dia anggap kamu sudah tidur. Itu lebih baik daripada bertingkah bodoh hanya untuk memperlihatkan diri yang tidak dihargai suamimu itu,' batin Ghea dalam hatinya. Ghea kembali memejamkan mata tanpa mengubah posisi tidur. Langkah suaminya terdengar semakin dekat. Suara random yang keluar dari mulutnya juga makin terdengar jelas. Meski apa yang dikatakan oleh Hari sama sekali tidak dimengerti oleh Ghea. "Huhh, cewek gak ada guna ini sudah tidur ternyata! Baguslah, daripad

    Last Updated : 2023-11-14
  • Aku Istrimu, Bukan Samsak Tinju   Bab 9. Pencarian Bukti Awal

    Hari merasa gamang. Dia seperti ingat jika semalam sudah berbicara terlalu banyak tentang rahasia kejahatannya. Tapi Hari tidak bisa mengingat dengan jelas, apakah itu sungguhan diucapkan lidahnya, atau hanya dalam mimpi dan khayalannya saja. Untuk itu, Hari memilih bertanya langsung pada yang bersangkutan. Meskipun saat melihat sikap Ghea yang masih baik padanya, Hari merasa Ghea masih tidak tahu apa-apa tentang kejadian dibalik kematian orang tuanya. Apalagi jawaban dari yang ditanya memang mendukung asumsinya. "Semalam? Bukankah aku sudah bilang kalau semalam aku tidur nyenyak sampai tidak tahu kapan kamu pulang. Dan aku pun baru bangun beberapa saat yang lalu dan tidak mendengar kamu berkata apapun, selain dengkuran halus." Hari terlihat lega. Kemudian menerima minuman yang diulurkan istrinya dan meminta Ghea untuk melepaskan sepatu yang masih membungkus telapak kakinya. Ghea mendengus dalam hati namun tetap melakukan tugasnya. Hari pun me

    Last Updated : 2023-11-14
  • Aku Istrimu, Bukan Samsak Tinju   Bab 10. Seni Membujuk

    Ghea berjingkat saking terkejutnya. Waktu sudah hampir tengah hari dan Ghea baru selesai memasak setelah seharian membersihkan seluruh bagian dalam maupun luar rumah yang seharusnya dikerjakan Mak Ijah. Tapi karena mendapatkan tugas lain untuk mengantar lukisan ke Galeri, jadilah Ghea yang menggantikan tugas bersih-bersihnya. "Kamu mau minta izin apa, Ghe?" ulang Hari karena istrinya hanya diam dan terlihat gusar. Ghea memutar cepat otaknya supaya menemukan alasan bagus untuk membujuk suaminya. Ghea bisa merasakan mood suaminya cukup baik setelah cukup istirahat sejak semalam. Ghea berharap kali ini dia beruntung bisa membujuk suaminya, tentu saja dengan bumbu alasan yang akan memberikan untung kepadanya. "izin untuk melamar pekerjaan di Medica Center, Mas," ucap Ghea takut-takut. "Tidak!" tegas Hari menolak secara langsung. "Kamu tidak aku izinkan bekerja dimanapun. Tetap di rumah dan menurut dengan apa yang aku

    Last Updated : 2023-11-14
  • Aku Istrimu, Bukan Samsak Tinju   Bab 11. Permintaan Lukisan Berharga Fantastis

    "Kenapa kamu buang-buang uang kita buat nyuap sipir segala sih, Ma? Padahal cuma selisih satu hari aja sama hari kebebasan aku yang seharusnya hari ini baru bebas." "Karena selisih satu hari itu yang membedakan nasib nyawamu hari ini, Pa." "Maksudnya?" Alea akhirnya menceritakan kenapa dirinya merelakan sebagian uangnya untuk menyuap anggota sipir supaya bisa membebaskan suaminya selisih satu hari dari yang seharusnya. Itu semua karena kemarin lusa, saat hendak menjenguk suaminya di tahanan, tanpa sengaja Alea mendengar sendiri Jodi mendapatkan instruksi dari Hari untuk menyingkirkan Sanjaya begitu keluar dari penjara. Hari ingin menghilangkan saksi kunci tentang kejadian kecelakaan yang menewaskan seorang pengusaha di bidang Farmasi yang cukup besar di Indonesia itu. Sanjaya sempat terkejut, tapi dia tidak heran setelah melihat sendiri seperti apa kejamnya Hari kepada nyawa orang lain. Sanjaya merasa beruntung ka

    Last Updated : 2023-11-15
  • Aku Istrimu, Bukan Samsak Tinju   Bab 12. Kangen Mama

    "Kamu jadi kerja di Medica Center?" tanya Hari begitu melihat istrinya sudah rapi saat menyiapkan sarapan di meja makan. "Jadi, Mas. Hari ini aku mulai tes buat penentuan dikasih posisi apa di kerjaan nanti." Hari terlihat tidak terlalu suka dengan keinginan Ghea bekerja di luar rumah. Masih ada rasa khawatir jika istrinya itu akan punya kesempatan untuk melawan. Meski Hari sendiri tahu jika dirinya masih punya senjata utama yang bisa digunakan untuk mengendalikan Ghea sehingga tidak mungkin berani macam-macam. Siapa lagi jika bukan mamanya yang masih menjadi pasien vegetatif, sejak selesai operasi pasca kecelakaan, yang bahkan dirawat di rumah sakit mana pun, Ghea tidak diberitahu. "Pakai kesempatan kerja yang aku kasih buat berguna bagi keluarga, Ghe! Awas aja kalau kamu gak berhasil dapetin persentase kerjasama buat Gauta Farma, lebih besar seperti yang kamu janjikan dalam waktu satu bulan ke depan. Saat itu juga aku akan suruh ka

    Last Updated : 2023-11-15
  • Aku Istrimu, Bukan Samsak Tinju   Bab 13. Tes dan Wawancara

    "Aku belum terlambat kan?" tanya Ghea saat melihat Frans sudah menunggunya di lobby rumah sakit. Kejadian penuh haru bersama Mak Ijah hampir membuatnya lupa waktu. Beruntung dia sampai di rumah sakit tepat waktu sebelum waktu yang mengharuskannya masuk ke ruang tes dan interview tiba. "Belum kok. Masih ada sisa waktu 5 menit lagi. Biar aku antar kamu ke ruangannya." Ghea menghela napas lega mendengarnya. Mengambil napas panjang sambil mengelus dadanya sekilas sebelum kemudian merespon ajakan Frans."Makasih banyak ya Kak Frans." "Sama sekali tidak masalah, Ghe. Asal kamu jangan kaget kalau bakalan ada banyak tahapan yang diujikan dan ditanyakan," sesal Frans terlihat tidak enak mengatakannya. Frans terlihat khawatir, dan menjelaskan jika tahapan yang dijalani Ghea akan sedikit rumit dan mungkin juga menguras tenaga. Tapi Ghea memperlihatkan respon yang positif sekaligus membuat Frans tenang. "Jangan khawatir, Kak.

    Last Updated : 2023-11-15
  • Aku Istrimu, Bukan Samsak Tinju   Bab 14. Kamu Memang Harus Membantuku

    "Ya." Ghea memilih menjawab singkat karena Abimanyu sebelumnya mengatakan hanya tersisa satu pertanyaan lagi. Dia tidak berharap ada pertanyaan lanjutan setelah mendengar jawaban singkat tersebut. Meski nyatanya apa yang tidak diharapkan justru diperdengarkan. Abimanyu pun terkesiap karena Ghea menjawabnya dengan cepat. Dia pikir, Ghea akan kembali menyanggah atau bahkan tidak menjawabnya. Tapi ternyata perkiraannya salah. "Terus, kenapa kamu masih bertahan?""Bukankah kamu tadi bilang hanya tersisa satu pertanyaan saja? Dan aku sudah menjawabnya dengan gamblang. Bolehkah kalau saya tidak menjawab pertanyaan lanjutan yang harusnya sudah selesai ini?" Ghea memang tidak berniat menceritakan masalah pribadinya secara sembarangan. Siapapun tidak bisa dipercaya dengan mudah. Ghea memilih untuk berjaga-jaga dan menyimpan urusan personalnya untuk tetap terjaga. Daripada mengambil resiko yang bisa ditanggung sendiri."Kamu yakin tidak ingin menjawab pertanyaan dariku?" Ghea mengangguk yak

    Last Updated : 2023-11-15

Latest chapter

  • Aku Istrimu, Bukan Samsak Tinju   Bab 76. Jawaban Ghea

    “Kamu kenapa, Sayang?” Gita melihat Ghea seperti tidak nafsu makan. Makanan di atas piringnya hanya diaduk tanpa berniat dimasukkan ke mulut. “Apa ada masalah yang kamu sembunyikan dari Mama?” tanya Gita lagi, karena Ghea masih bergeming. “Sebenarnya …,” Ghea menjeda ucapannya. “Sebenarnya ada apa, Sayang?” Ghea menatap mata mamanya yang menunggu jawaban. Dengan ragu-ragu, Ghea pun bercerita tentang ajakan Abimanyu untuk bertemu dengannya, dan belum dibalas olehnya. “Sebenarnya Abi ngajak ketemu, Ma. Dan aku belum kasih jawaban dari kemarin.” “Loh, memangnya kenapa? Kamu gak mau ketemu sama dia?”“Aku … bingung, Ma. Aku gak tau gimana dengan perasaanku ini. Aku pengen ketemu dia, tapi aku takut.” “Takut? Takut kenapa?” “Aku takut kebawa perasaan, Ma.”Gita akhirnya paham. Seorang wanita, saat merasa jatuh hati pada seorang pria, tetapi tidak yakin jika perasaannya berbalas, pasti akan merasakan keresahan yang teramat sangat. Dan itulah yang sedang dirasakan Ghea saat ini. “K

  • Aku Istrimu, Bukan Samsak Tinju   Bab 75. Ajakan Bertemu

    Abimanyu hanya terdiam saat ditandaskan dengan pernyataan tegas Gita. Keterdiamannya menjadi asumsi mereka yang melihat, jika cinta tidak benar-benar ada untuk Ghea. “Saya sangat berterima kasih dan mengapresiasi semua bantuan kamu untuk saya dan putri saya, Nak. Namun, jika balasannya adalah pernikahan tanpa cinta, saya minta maaf lebih baik kami membalas budi dengan cara lain. Saya tidak bisa mempertaruhkan kebahagiaan putri saya. Menebus semua kesakitannya saat menikah dengan orang yang sebelumnya saja, saya tidak bisa. Mana mungkin saya akan membiarkannya mengulang kesalahan yang sama.”“Tante, Oppa-ku gak akan nyakitin Eonni Ghea. Aku kenal dia siapa. Dia gak akan memperlakukan Eonni Ghea dengan buruk, Tante.” Keiza yang tidak tahan melihat Abimanyu tanpa pembelaan, akhirnya bersuara lebih dulu. Liam memegang lengan putrinya untuk menghentikan perkataannya karena yang lebih berhak berbicaralah ada Abimanyu sendiri. Barulah Keiza tidak melanjutkan bujukannya. “Saya tau nak, Kei

  • Aku Istrimu, Bukan Samsak Tinju   Bab 74. Tindakan Gita

    Kabar tentang hukuman yang dijatuhkan untuk Sanjaya sudah sampai di telinga Alea yang masih di Penang bersama putrinya. Tentu saja berita itu menjadi berita buruk karena lamanya hukuman yang diterima sang suami tidak main-main. “Bagaimana mungkin aku bisa melewati sepuluh tahun tanpa kamu, Mas?” ratapnya. Walaupun Abimanyu memang sudah mengcover segala biaya hidup dan berobat Qila, tetapi dukungan secara moril dan kebersamaan dengan sang suami tentu saja akan dirindukan Alea. Apalagi mendampingi pengobatan panjang putri mereka satu-satunya. Alea terpaksa menyembunyikan kondisi yang sebenarnya pada sang suami dari Qila. Dia tidak mau proses pengobatan putrinya menjadi terganggu jika tahu papanya mendekam di penjara. Apalagi jika tahu alasan papanya sampai dipenjara adalah demi biaya pengobatannya ke Penang selama ini. “Ma.” Alea menoleh dan menghapus air matanya sebelum menghampiri putrinya yang baru terbangun. Dia tidak mau sang anak sampai tahu jika dirinya baru saja menangis. A

  • Aku Istrimu, Bukan Samsak Tinju   Bab 73. Hukuman

    Sejak dari persidangan, Ghea menjadi lebih pendiam. Gita yang merupakan ibu kandungnya tentu saja sangat peka akan perubahan putri semata wayangnya. “Mama perhatikan, kamu sepertinya agak berbeda, Sayang. Apa ada yang sedang kamu pikirkan?” tanyanya. Gita hanya menggeleng kecil. “Jujur sama Mama. Apa ini soal putranya Zahera?” “Dari pertama Mama selalu panggil Pak Abi dengan sebutan anaknya Nyonya Zahera, kenapa gak sebut anaknya Tuan Liam? Apa karena Mama sudah tahu kalau Pak Abi Itu bukan putra kandungnya Tuan Liam?” “Mama memang sudah tahu, tapi Mama juga gak tahu siapa papa kandungnya, karena Zahera gak pernah cerita dan Mama juga gak mau tanya karena takut membuatnya teringat masa lalu.” Gita pun menceritakan tentang alasan perceraian Zahera dengan papa kandungnya Abimanyu versi yang dia ketahui. Tentang pengkhianatan Sanjaya pada Zahera selama mereka menikah, dan baru diketahui saat Abimanyu sudah sekolah SD. “Sejak resmi bercerai, setahu Mama mereka memang kehilangan komu

  • Aku Istrimu, Bukan Samsak Tinju   Bab 72. Bukan Cinta

    "Gak nyangka ya, Ma. Besok udah hari persidangan aja." Mendekati hari persidangan, Ghea cukup sibuk di Gauta Farma sampai tidak sempat memantau kasus mantan suaminya yang terjerat banyak kejahatan yang berkaitan dengan keluarganya. Dia percayakan semuanya kepada Abimanyu dan tim kuasanya. Memilih untuk mengambil bagian dalam mengembalikan nama baik Gauta Farma sesuai dengan arahan dari Abimanyu. Ghea dibantu Abimanyu membuat klarifikasi mengenai skandal yang membawa nama perusahaan farmasi rintisan Tuan Gautama, papanya Ghea. Ghea dengan dukungan keluarga Evander Lim, meyakinkan masyarakat jika skandal tersebut adalah perbuatan oknum dan bukan menjadi tanggung jawab dari perusahaan tersebut. Ghea juga menjanjikan akan berupaya keras untuk mengawasi Gauta Farma lebih baik lagi sehingga kasus seperti itu tidak pernah kembali terjadi. Dengan begitu, perlahan nama baik Gauta Farna akan kembali membaik, dan bisa beroperasional seperti biasanya, meskipun untuk beberapa bulan ke depan a

  • Aku Istrimu, Bukan Samsak Tinju   Bab 71. Keinginan Penuh Maksud

    Hari Hardana kembali digelandang ke kantor polisi untuk dimintai keterangan terkait pelaporan atas dua kasus baru yang menimpanya. Kasus pelaporan percobaan pembunuhan Loretta juga pembuatan hingga pengedaran obat terlarang. Keduanya mendapatkan bukti dan kesaksian dari Jodi yang difasilitasi bantuan oleh Abimanyu. Jodi akhirnya memutuskan untuk berdiri di sisi Abimanyu dan Ghea. Meskipun itu tidak bisa membuatnya bebas dari jerat hukum, tetapi setidaknya dia tidak sendirian karena otak dari tindakan kriminal itu ikut diseret olehnya. “Brengsek kamu, Jod!” amuk Hari saat bertemu dengan Jodi di tahanan. Jodi hanya terkekeh karena sudah tahu akan mendapatkan respon seperti apa saat Hari kembali masuk ke tahanan bersamanya sambil menunggu waktu sidang. “Kamu tuh yang brengsek! Kamu kira, kamu bisa lepas tangan dengan mengkambinghitamkan aku, gitu? Mimpi!” “SIALAN!” umpat Hari lagi. Hari dan Jodi hampir baku hantam jika penjaga tidak lekas melerai. Apapun yang terjadi di tahanan sam

  • Aku Istrimu, Bukan Samsak Tinju   Bab 70. Calon Pemimpin yang Baru

    “Ngapain kamu ke sini?” ketus Jodi saat didatangi Abimanyu di tahanan.“Kamu maunya aku ke sini untuk apa?” Jodi hanya melengos, tidak menjawab dan tidak percaya siapa-siapa untuk saat ini. Bagaimana tidak, orang terdekatnya selama ini saja bisa berkhianat dan melimpahkan semua kesalahan tindak kriminal yang pernah mereka lakukan kepadanya semua. Abimanyu mengetukkan meja kayu di depannya dengan ujung jari. Membuat suasana yang sempat hening menjadi tegang. “Kamu sudah siap menanggung semua hukum pidananya sendirian?” ucal Abimanyu lagi. Jodi masih saja diam. Dalam hati dia sangat marah dengan Hari yang sudah cuci tangan dan membuatnya dalam masalah besar. Tanpa Hari, tentu saja Jodi tidak bisa mendapatkan bantuan hukum karena selama ini dia hanya menjadi kaki tangan tanpa punya kuasa apapun. “Kalau kamu sudah siap mempertanggungjawabkan semuanya sendirian, ya sudah.”Abimanyu berdiri dan bersiap untuk pergi, tetapi Jodi yang sebenarnya sejak tadi penasaran dengan tujuan kedatang

  • Aku Istrimu, Bukan Samsak Tinju   Bab 69. Kambing Hitam

    Seperti yang dikatakan oleh Abimanyu, tidak lama setelah hari itu, seorang pria paruh baya dengan tubuh yang menyusut dimakan usia akhirnya menyerahkan diri ke polisi dengan pengakuan ikut terlibat dalam pembunuhan berencana terhadap orang tua Ghea. Sanjaya sebagai sopir truk yang menabrak mobil Gautama dan Gita pada saat itu, menceritakan asal mula dirinya disuruh Hari Hardana melalui asistennya, Jodi Jonathan. Sanjaya mengaku terpaksa menerima pekerjaan kriminal itu demi imbalan uang yang banyak. Dia juga menunjukkan bukti yang sengaja masih disimpannya berupa pesan singkat dan transaksi pembayarannya. Karena kasus itu ditangani oleh Davin sebagai sahabatnya Abimanyu, tentu saja laporan tersebut lekas diproses dan dilakukan panggilan penangkapan untuk Jodi Jonathan juga Hari Hardana. Hari dan Jodi ditangkap saat keduanya masih berada di Gauta Farma. Perusahaan yang bergerak di bidang obat-obatan itu menjadi gempar karena penangkapan si direktur utama berikut asistennya. Apalagi

  • Aku Istrimu, Bukan Samsak Tinju   Bab 68. Akhirnya ...

    “Gak, Pa. Mama gak setuju kalau Papa mau ngaku ke polisi.”“Ma, tapi ini demi kita semua. Papa juga gak akan tenang seumur hidup kalau belum mempertanggungjawabkan perbuatan Papa.”“Papa mau tanggung jawab bukan karena Papa gak tenang, tapi karena Abimanyu yang minta, kan? Anak pertama Papa sama Mbak Zahera.” “Alea sayang, dengan atau tanpa permintaan Abimanyu, Papa memang sudah seharusnya bertanggung jawab. Papa berani melakukan tindakan kriminal bahkan perbuatan dosa asal bisa memperjuangkan kehidupan untuk Qila, putri kita. Saat ini Qila sudah makin sehat dan Papa sangat bersyukur atas itu. Papa mau taubat dan memulai lagi dengan cara yang benar, Ma. Jadi contoh yang baik buat Panda dan Qila. Ini buat kebaikan kita semua.” “Papa kenapa tega sama Mama, Pa. Gimana Mama mengurus anak-anak tanpa Papa?” “Abimanyu sudah janji akan penuhi semua kebutuhan kalian selama Papa di penjara, Ma. Papa yakin Abimanyu gak akan ingkar janji. Kehidupan kalian justru akan lebih baik setelah ini. Pa

DMCA.com Protection Status