Home / Pernikahan / Aku Istrimu, Bukan Samsak Tinju / Bab 5. Kecurigaan Abimanyu

Share

Bab 5. Kecurigaan Abimanyu

Author: Dian Matahati
last update Last Updated: 2023-10-30 13:17:46

"Aku beneran disuruh resign?" tanya Frans mulai pucat mendengar candaan Abimanyu yang sama sekali tidak terdengar lucu baginya. 

Bagaimana akan terasa lucu jika tampang Abimanyu saat mengatakan dua kalimat tersebut terlihat begitu kaku dan lurus tanpa ada senyum sedikitpun? 

"Emang aku tadi nyuruh resign?" 

"Sial!" umpat Frans dengan dengkusan yang khas. 

Dia sudah terpancing dengan permainan kata-kata dari pemilik rumah sakit terbesar di negaranya. Jelas-jelas Abimanyu tidak menyuruh, hanya mempersilakan jika Frans memang berkeinginan untuk resign. Jika Frans tidak ingin, maka seharusnya dia tidak perlu kepikiran apalagi takut kehilangan pekerjaan. 

Jika tidak sedang berada di acara formal, sudah pasti Frans akan menendang bokong Abimanyu atau bahkan memukul kepalanya. Sayangnya meski seakrab itu dengan sang direktur rumah sakit, tapi Frans tidak mungkin melakukan itu di depan umum. 

Lagi-lagi tingkah mereka mengundang tawa yang lain. Hanya Ghea yang tidak merasa senang karena harapannya untuk benar-benar bisa bekerja di Medica Center hanya menjadi gurauan semata. 

'Sekalipun Pak Abi serius memberikan tawaran pekerjaan, belum tentu Mas Hari akan menyetujuinya,' batin Ghea tidak sadar melamun hingga diperhatikan oleh Abimanyu yang menatapnya dalam diam. 

'Dia terlihat kecewa. Apa sebenarnya dia berharap sungguhan bisa bekerja di Medica Center?' batin Abimanyu kemudian.

Obrolan pun berganti saat istri Jeremy menegur saat melihat tanda merah di bagian leher Ghea yang memang diminta suaminya untuk tidak ditutupi make up sepenuhnya. 

"Wah, gairah anak muda pasti lagi membara-membaranya ya? Sampai kelewatan ditutupi make up loh bekasnya," candanya membuat yang lain ikut memperhatikan tanda merah yang dimaksud. 

Ghea miris sekali rasanya mendengar candaan tersebut. Apalagi hanya dia yang tahu jika sebenarnya tanda merah itu adalah memar bekas cekikan suaminya semalam. Belum lagi saat mendengar jawaban Hari yang seakan membenarkan.

Frans terlihat patah hati saat dibuat sadar jika wanita yang dipujanya sudah tidak sendiri lagi. Sedangkan Abimanyu justru merasa ada yang janggal. Keahliannya dalam hal forensik membuat matanya 7 kali lebih jeli dari orang lain untuk menilai sebuah luka di tubuh seseorang. 

Meskipun terlihat sama-sama berupa bekas memar berwarna merah keunguan, tapi Abimanyu menyangsikan jika tanda merah itu merupakan bekas percintaan. Tidak ada alasan yang mendukung, itu murni pemikiran impulsive seorang Abimanyu semata. 

'Mungkin instingku kali ini salah,' batin Abimanyu meski selama ini instingnya tidak pernah salah. 

Sejak kecil Abimanyu sudah sering mendapatkan firasat di luar nalar jika berhubungan dengan keluarganya. Dia seperti diberikan kemampuan khusus untuk merasakan sesuatu jika ada yang lain. Tapi kemudian Abimanyu tidak memikirkan lebih jauh karena Ghea pun bukan bagian dari keluarganya. 

Saat keadaan semakin seru karena yang dibahas menjurus ke arah pembahasan dewasa, Hari didatangi sang asisten yang menepuk bahu dan berbisik singkat. Hari pun dengan terpaksa harus meninggalkan obrolan karena ada hal yang perlu dilakukannya. 

"Aku tinggal sebentar ya?" ijin Hari sambil mengusap lengan istrinya dengan lembut. 

Tidak biasanya Hari membiarkan Ghea lepas darinya di saat berada di jamuan seperti ini. Wajahnya juga terlihat tegang. Sebenarnya Ghea penasaran dengan apa yang dibisikkan Jodi kepada suaminya. Tapi Ghea memilih tidak peduli dan tidak mau ikut campur karena mungkin hanya untuk urusan pekerjaan. 

"Iya, Mas, aku juga mau ke toilet dulu." 

Hari mengangguk dan tidak mempersulit Ghea seperti biasanya. Dia benar-benar bisa bersandiwara dengan baik untuk menjaga citranya di depan orang-orang penting di sekitarnya. 

"Nanti aku kembali ke sini kalau urusanku sudah selesai. Gak akan lama kok." 

"Iya," balas singkat Ghea meski dalam hati dia justru berharap suaminya meninggalkannya lebih lama. 

Jika tidak bersama dengan suaminya, Ghea bisa lebih leluasa mencari relasi yang mungkin lain waktu bisa dimintakan pertolongan jika memang dalam keadaan mendesak. 

Hari pun pergi menjauh bersama Jodi dari kumpulan orang-orang penting yang mengobrol dengannya. Sedangkan Ghea meneruskan niatan ke kamar kecil untuk menuntaskan hajatnya. 

Setelah kembali dari kamar mandi, Ghea kembali ke tempat sebelumnya karena jujur saja Ghea tidak punya orang yang dikenal selain yang sudah dipertemukan dan dikenalkan oleh suaminya. 

Di tempat itu hanya tersisa Abimanyu dan Frans yang belum berpindah tempat. Sedangkan Jeremy beserta istri sudah berpindah tempat dengan menyapa pengusaha lain. 

Frans sangat senang berkesempatan mengobrol dengan pujaan hatinya tanpa adanya Hari. Abimanyu lebih banyak diam dan menyimak bagaimana Ghea menanggapi obrolan Frans dengan santun tanpa berlebihan. 

"Kamu kok udah nikah aja sih, Ghe? Padahal baru lulus S2 dan aku yakin karir kamu bakalan bagus kalau kamu bekerja atau ikut mengurus perusahaan Gauta Farma. Itu perusahaan yang dikelola suamimu sebenarnya milik keluargamu kan?" 

"Perusahaan itu dibangun berdua antara papa dan Om Hardana. Meskipun awalnya saham papa memang lebih besar dan menjadikannya sebagai pemimpin perusahaan. Tapi setelah papa gak ada…" Ghea terlihat sedih saat mengingat papanya yang sudah berpulang. 

Frans dan Abimanyu bisa melihat kesedihan itu dengan jelas. Tapi Ghea lekas menggelengkan kepala karena tidak mau berlarut memperlihatkan kelemahannya di depan orang lain. 

"Tapi setelah Mas Hari jadi suamiku, aku rasa gak ada masalah kalau Mas Hari yang pimpin perusahaan. Karena apa yang dimiliki dia, sama saja punyaku juga kan?" sambung Ghea seperti cara berpikirnya di awal menerima permintaan pengalihan saham milik keluarganya menjadi milik suaminya. 

"Tapi gak harus kasih semua saham juga kali, Ghe! Itu bahaya kalau sewaktu-waktu dia berkhianat. Sorry maksud aku bukan mau nakut-nakutin atau jelek-jelekin suamimu, tapi-" 

"Aku punya kepercayaan yang besar, Kak," sahut Ghea memotong penjelasan Frans yang sudah tahu kemana ujungnya. 

"Kamu percaya sebesar itu sama suamimu?" tanya Frans tidak terima. 

"Aku percaya Tuhan tidak akan meninggalkan hamba-Nya. Kalau suamiku berkhianat, maka Tangan Tuhan yang akan menarikku keluar dari belenggunya," ('Dan itu yang sedang aku tunggu, Kak. Pertolongan Tuhan yang entah dengan tangan siapa yang akan menjadi perantaranya,' imbuhnya dalam hati).

Frans dan Abimanyu terdiam. Ghea terlihat sangat serius saat mengatakan hal itu. Seperti ada pesan tersirat yang diam-diam membuat Abimanyu kembali kepikiran. 

Kejadian tidak terduga terjadi saat pelayan pesta hendak mengisi ulang gelas-gelas kosong di meja mereka. Karena tersandung, minuman justru menumpahi paha hingga kaki Ghea. 

Ghea mengibas gaun bagian bawah hingga tersingkap dan memperlihatkan bekas cambukan suaminya di atas betisnya yang putih. 

"Itu-?" lirih Abimanyu terkejut bukan main dengan apa yang dilihatnya.

Ghea hanya menggeleng tidak mau menjelaskan apa-apa. Sedangkan Frans yang merespon cepat dengan memarahi pelayan sampai tidak memperhatikan Ghea dan Abimanyu yang sama-sama berwajah tegang. 

Related chapters

  • Aku Istrimu, Bukan Samsak Tinju   Bab 6. Melihat Sendiri

    "Kamu gak apa-apa kan, Ghe?" tanya Frans terlihat khawatir ketika sudah puas memarahi pelayan yang dengan cerobohnya menumpahkan minuman kepada Ghea. "Aku gak apa-apa, Kak. Cuma basah sedikit, ini akan kering dengan cepat, jangan khawatir dan jangan memarahi pelayannya lagi. Aku yakin dia gak sengaja." "Beruntung kamu karena Ibu Ghea terlalu baik," gumam Frans masih kesal kepada si pelayan. Pelayan wanita yang melakukan kesalahan sudah berulang kali meminta maaf dan Ghea sampai tidak tega mendengarnya dimarahi oleh Frans. "Sudah, Kak. Biarkan dia kembali bekerja. Aku yakin setelah ini dia akan bekerja dengan lebih hati-hati, bukankah begitu, Mbak?" "Benar, Bu. Sekali lagi saya mohon maaf," cicitnya sambil menundukkan kepala, sama sekali tidak berani mengangkat wajah. Mereka pun membiarkan pelayan wanita kembali ke tempatnya untuk melanjutkan pekerjaan tanpa memperpanjang masalah. Abimanyu hanya diam memperhatikan dengan pikiran yang sudah terganggu sejak melihat bekas luka di bet

    Last Updated : 2023-11-14
  • Aku Istrimu, Bukan Samsak Tinju   Bab 7. Saksi Kunci yang Kabur

    Abimanyu membawa Keiza ke tempat jamuan. Awalnya gadis itu tidak berminat ikut ke jamuan orang dewasa yang mungkin akan menjemukan baginya karena pembahasan yang pasti hanya berputar di masalah bisnis dan sejenisnya.Sayangnya di rumah sedang sepi karena ditinggalkan kedua orang tuanya yang sedang honeymoon ke Maladewa, untuk yang kesekian kalinya. Sehingga membuat Keiza memilih untuk menyusul kakaknya juga. "Halo, Cantik! Aduh adik gemes tumben-tumbenan mau ikut ke jamuan makan malam?" goda Eldi yang sudah bergabung di tempat Frans dan Abimanyu tadi duduk.Eldi si Dokter Bedah sekaligus penanggung jawab IGD Medica Center memang paling suka menggoda adiknya Abimanyu. Keiza sendiri juga suka menanggapinya dengan menistakan Eldi layaknya kakak sendiri. "Iya dong. Kan adik gemes mau ketemu sama Om Eldi," kekeh Keiza menuai gelak tawa puas di bibir Frans yang mendengarnya. "Sembarangan! Suka gak ada rem ya itu bibir kalau udah nistain aku!

    Last Updated : 2023-11-14
  • Aku Istrimu, Bukan Samsak Tinju   Bab 8. Pengakuan Tidak Sengaja

    Seperti dugaan Ghea di awal, suaminya kembali pulang dini hari dalam kondisi setengah sadar karena mabuk. Bahkan sejak membuka pintu kamar, Hari sudah meracau sendiri dengan suara yang samar dan sesekali menabrak pegangan sofa karena penglihatannya yang kabur. Ghea sudah ingin beranjak dan membantu, tapi lekas diurungkan karena ingat kejadian terakhir yang membuatnya kembali menjadi pelampiasan emosi suaminya. 'Abaikan saja, Ghea! Anggap saja kamu gak lihat dia pulang. Biar saja dia anggap kamu sudah tidur. Itu lebih baik daripada bertingkah bodoh hanya untuk memperlihatkan diri yang tidak dihargai suamimu itu,' batin Ghea dalam hatinya. Ghea kembali memejamkan mata tanpa mengubah posisi tidur. Langkah suaminya terdengar semakin dekat. Suara random yang keluar dari mulutnya juga makin terdengar jelas. Meski apa yang dikatakan oleh Hari sama sekali tidak dimengerti oleh Ghea. "Huhh, cewek gak ada guna ini sudah tidur ternyata! Baguslah, daripad

    Last Updated : 2023-11-14
  • Aku Istrimu, Bukan Samsak Tinju   Bab 9. Pencarian Bukti Awal

    Hari merasa gamang. Dia seperti ingat jika semalam sudah berbicara terlalu banyak tentang rahasia kejahatannya. Tapi Hari tidak bisa mengingat dengan jelas, apakah itu sungguhan diucapkan lidahnya, atau hanya dalam mimpi dan khayalannya saja. Untuk itu, Hari memilih bertanya langsung pada yang bersangkutan. Meskipun saat melihat sikap Ghea yang masih baik padanya, Hari merasa Ghea masih tidak tahu apa-apa tentang kejadian dibalik kematian orang tuanya. Apalagi jawaban dari yang ditanya memang mendukung asumsinya. "Semalam? Bukankah aku sudah bilang kalau semalam aku tidur nyenyak sampai tidak tahu kapan kamu pulang. Dan aku pun baru bangun beberapa saat yang lalu dan tidak mendengar kamu berkata apapun, selain dengkuran halus." Hari terlihat lega. Kemudian menerima minuman yang diulurkan istrinya dan meminta Ghea untuk melepaskan sepatu yang masih membungkus telapak kakinya. Ghea mendengus dalam hati namun tetap melakukan tugasnya. Hari pun me

    Last Updated : 2023-11-14
  • Aku Istrimu, Bukan Samsak Tinju   Bab 10. Seni Membujuk

    Ghea berjingkat saking terkejutnya. Waktu sudah hampir tengah hari dan Ghea baru selesai memasak setelah seharian membersihkan seluruh bagian dalam maupun luar rumah yang seharusnya dikerjakan Mak Ijah. Tapi karena mendapatkan tugas lain untuk mengantar lukisan ke Galeri, jadilah Ghea yang menggantikan tugas bersih-bersihnya. "Kamu mau minta izin apa, Ghe?" ulang Hari karena istrinya hanya diam dan terlihat gusar. Ghea memutar cepat otaknya supaya menemukan alasan bagus untuk membujuk suaminya. Ghea bisa merasakan mood suaminya cukup baik setelah cukup istirahat sejak semalam. Ghea berharap kali ini dia beruntung bisa membujuk suaminya, tentu saja dengan bumbu alasan yang akan memberikan untung kepadanya. "izin untuk melamar pekerjaan di Medica Center, Mas," ucap Ghea takut-takut. "Tidak!" tegas Hari menolak secara langsung. "Kamu tidak aku izinkan bekerja dimanapun. Tetap di rumah dan menurut dengan apa yang aku

    Last Updated : 2023-11-14
  • Aku Istrimu, Bukan Samsak Tinju   Bab 11. Permintaan Lukisan Berharga Fantastis

    "Kenapa kamu buang-buang uang kita buat nyuap sipir segala sih, Ma? Padahal cuma selisih satu hari aja sama hari kebebasan aku yang seharusnya hari ini baru bebas." "Karena selisih satu hari itu yang membedakan nasib nyawamu hari ini, Pa." "Maksudnya?" Alea akhirnya menceritakan kenapa dirinya merelakan sebagian uangnya untuk menyuap anggota sipir supaya bisa membebaskan suaminya selisih satu hari dari yang seharusnya. Itu semua karena kemarin lusa, saat hendak menjenguk suaminya di tahanan, tanpa sengaja Alea mendengar sendiri Jodi mendapatkan instruksi dari Hari untuk menyingkirkan Sanjaya begitu keluar dari penjara. Hari ingin menghilangkan saksi kunci tentang kejadian kecelakaan yang menewaskan seorang pengusaha di bidang Farmasi yang cukup besar di Indonesia itu. Sanjaya sempat terkejut, tapi dia tidak heran setelah melihat sendiri seperti apa kejamnya Hari kepada nyawa orang lain. Sanjaya merasa beruntung ka

    Last Updated : 2023-11-15
  • Aku Istrimu, Bukan Samsak Tinju   Bab 12. Kangen Mama

    "Kamu jadi kerja di Medica Center?" tanya Hari begitu melihat istrinya sudah rapi saat menyiapkan sarapan di meja makan. "Jadi, Mas. Hari ini aku mulai tes buat penentuan dikasih posisi apa di kerjaan nanti." Hari terlihat tidak terlalu suka dengan keinginan Ghea bekerja di luar rumah. Masih ada rasa khawatir jika istrinya itu akan punya kesempatan untuk melawan. Meski Hari sendiri tahu jika dirinya masih punya senjata utama yang bisa digunakan untuk mengendalikan Ghea sehingga tidak mungkin berani macam-macam. Siapa lagi jika bukan mamanya yang masih menjadi pasien vegetatif, sejak selesai operasi pasca kecelakaan, yang bahkan dirawat di rumah sakit mana pun, Ghea tidak diberitahu. "Pakai kesempatan kerja yang aku kasih buat berguna bagi keluarga, Ghe! Awas aja kalau kamu gak berhasil dapetin persentase kerjasama buat Gauta Farma, lebih besar seperti yang kamu janjikan dalam waktu satu bulan ke depan. Saat itu juga aku akan suruh ka

    Last Updated : 2023-11-15
  • Aku Istrimu, Bukan Samsak Tinju   Bab 13. Tes dan Wawancara

    "Aku belum terlambat kan?" tanya Ghea saat melihat Frans sudah menunggunya di lobby rumah sakit. Kejadian penuh haru bersama Mak Ijah hampir membuatnya lupa waktu. Beruntung dia sampai di rumah sakit tepat waktu sebelum waktu yang mengharuskannya masuk ke ruang tes dan interview tiba. "Belum kok. Masih ada sisa waktu 5 menit lagi. Biar aku antar kamu ke ruangannya." Ghea menghela napas lega mendengarnya. Mengambil napas panjang sambil mengelus dadanya sekilas sebelum kemudian merespon ajakan Frans."Makasih banyak ya Kak Frans." "Sama sekali tidak masalah, Ghe. Asal kamu jangan kaget kalau bakalan ada banyak tahapan yang diujikan dan ditanyakan," sesal Frans terlihat tidak enak mengatakannya. Frans terlihat khawatir, dan menjelaskan jika tahapan yang dijalani Ghea akan sedikit rumit dan mungkin juga menguras tenaga. Tapi Ghea memperlihatkan respon yang positif sekaligus membuat Frans tenang. "Jangan khawatir, Kak.

    Last Updated : 2023-11-15

Latest chapter

  • Aku Istrimu, Bukan Samsak Tinju   Bab 76. Jawaban Ghea

    “Kamu kenapa, Sayang?” Gita melihat Ghea seperti tidak nafsu makan. Makanan di atas piringnya hanya diaduk tanpa berniat dimasukkan ke mulut. “Apa ada masalah yang kamu sembunyikan dari Mama?” tanya Gita lagi, karena Ghea masih bergeming. “Sebenarnya …,” Ghea menjeda ucapannya. “Sebenarnya ada apa, Sayang?” Ghea menatap mata mamanya yang menunggu jawaban. Dengan ragu-ragu, Ghea pun bercerita tentang ajakan Abimanyu untuk bertemu dengannya, dan belum dibalas olehnya. “Sebenarnya Abi ngajak ketemu, Ma. Dan aku belum kasih jawaban dari kemarin.” “Loh, memangnya kenapa? Kamu gak mau ketemu sama dia?”“Aku … bingung, Ma. Aku gak tau gimana dengan perasaanku ini. Aku pengen ketemu dia, tapi aku takut.” “Takut? Takut kenapa?” “Aku takut kebawa perasaan, Ma.”Gita akhirnya paham. Seorang wanita, saat merasa jatuh hati pada seorang pria, tetapi tidak yakin jika perasaannya berbalas, pasti akan merasakan keresahan yang teramat sangat. Dan itulah yang sedang dirasakan Ghea saat ini. “K

  • Aku Istrimu, Bukan Samsak Tinju   Bab 75. Ajakan Bertemu

    Abimanyu hanya terdiam saat ditandaskan dengan pernyataan tegas Gita. Keterdiamannya menjadi asumsi mereka yang melihat, jika cinta tidak benar-benar ada untuk Ghea. “Saya sangat berterima kasih dan mengapresiasi semua bantuan kamu untuk saya dan putri saya, Nak. Namun, jika balasannya adalah pernikahan tanpa cinta, saya minta maaf lebih baik kami membalas budi dengan cara lain. Saya tidak bisa mempertaruhkan kebahagiaan putri saya. Menebus semua kesakitannya saat menikah dengan orang yang sebelumnya saja, saya tidak bisa. Mana mungkin saya akan membiarkannya mengulang kesalahan yang sama.”“Tante, Oppa-ku gak akan nyakitin Eonni Ghea. Aku kenal dia siapa. Dia gak akan memperlakukan Eonni Ghea dengan buruk, Tante.” Keiza yang tidak tahan melihat Abimanyu tanpa pembelaan, akhirnya bersuara lebih dulu. Liam memegang lengan putrinya untuk menghentikan perkataannya karena yang lebih berhak berbicaralah ada Abimanyu sendiri. Barulah Keiza tidak melanjutkan bujukannya. “Saya tau nak, Kei

  • Aku Istrimu, Bukan Samsak Tinju   Bab 74. Tindakan Gita

    Kabar tentang hukuman yang dijatuhkan untuk Sanjaya sudah sampai di telinga Alea yang masih di Penang bersama putrinya. Tentu saja berita itu menjadi berita buruk karena lamanya hukuman yang diterima sang suami tidak main-main. “Bagaimana mungkin aku bisa melewati sepuluh tahun tanpa kamu, Mas?” ratapnya. Walaupun Abimanyu memang sudah mengcover segala biaya hidup dan berobat Qila, tetapi dukungan secara moril dan kebersamaan dengan sang suami tentu saja akan dirindukan Alea. Apalagi mendampingi pengobatan panjang putri mereka satu-satunya. Alea terpaksa menyembunyikan kondisi yang sebenarnya pada sang suami dari Qila. Dia tidak mau proses pengobatan putrinya menjadi terganggu jika tahu papanya mendekam di penjara. Apalagi jika tahu alasan papanya sampai dipenjara adalah demi biaya pengobatannya ke Penang selama ini. “Ma.” Alea menoleh dan menghapus air matanya sebelum menghampiri putrinya yang baru terbangun. Dia tidak mau sang anak sampai tahu jika dirinya baru saja menangis. A

  • Aku Istrimu, Bukan Samsak Tinju   Bab 73. Hukuman

    Sejak dari persidangan, Ghea menjadi lebih pendiam. Gita yang merupakan ibu kandungnya tentu saja sangat peka akan perubahan putri semata wayangnya. “Mama perhatikan, kamu sepertinya agak berbeda, Sayang. Apa ada yang sedang kamu pikirkan?” tanyanya. Gita hanya menggeleng kecil. “Jujur sama Mama. Apa ini soal putranya Zahera?” “Dari pertama Mama selalu panggil Pak Abi dengan sebutan anaknya Nyonya Zahera, kenapa gak sebut anaknya Tuan Liam? Apa karena Mama sudah tahu kalau Pak Abi Itu bukan putra kandungnya Tuan Liam?” “Mama memang sudah tahu, tapi Mama juga gak tahu siapa papa kandungnya, karena Zahera gak pernah cerita dan Mama juga gak mau tanya karena takut membuatnya teringat masa lalu.” Gita pun menceritakan tentang alasan perceraian Zahera dengan papa kandungnya Abimanyu versi yang dia ketahui. Tentang pengkhianatan Sanjaya pada Zahera selama mereka menikah, dan baru diketahui saat Abimanyu sudah sekolah SD. “Sejak resmi bercerai, setahu Mama mereka memang kehilangan komu

  • Aku Istrimu, Bukan Samsak Tinju   Bab 72. Bukan Cinta

    "Gak nyangka ya, Ma. Besok udah hari persidangan aja." Mendekati hari persidangan, Ghea cukup sibuk di Gauta Farma sampai tidak sempat memantau kasus mantan suaminya yang terjerat banyak kejahatan yang berkaitan dengan keluarganya. Dia percayakan semuanya kepada Abimanyu dan tim kuasanya. Memilih untuk mengambil bagian dalam mengembalikan nama baik Gauta Farma sesuai dengan arahan dari Abimanyu. Ghea dibantu Abimanyu membuat klarifikasi mengenai skandal yang membawa nama perusahaan farmasi rintisan Tuan Gautama, papanya Ghea. Ghea dengan dukungan keluarga Evander Lim, meyakinkan masyarakat jika skandal tersebut adalah perbuatan oknum dan bukan menjadi tanggung jawab dari perusahaan tersebut. Ghea juga menjanjikan akan berupaya keras untuk mengawasi Gauta Farma lebih baik lagi sehingga kasus seperti itu tidak pernah kembali terjadi. Dengan begitu, perlahan nama baik Gauta Farna akan kembali membaik, dan bisa beroperasional seperti biasanya, meskipun untuk beberapa bulan ke depan a

  • Aku Istrimu, Bukan Samsak Tinju   Bab 71. Keinginan Penuh Maksud

    Hari Hardana kembali digelandang ke kantor polisi untuk dimintai keterangan terkait pelaporan atas dua kasus baru yang menimpanya. Kasus pelaporan percobaan pembunuhan Loretta juga pembuatan hingga pengedaran obat terlarang. Keduanya mendapatkan bukti dan kesaksian dari Jodi yang difasilitasi bantuan oleh Abimanyu. Jodi akhirnya memutuskan untuk berdiri di sisi Abimanyu dan Ghea. Meskipun itu tidak bisa membuatnya bebas dari jerat hukum, tetapi setidaknya dia tidak sendirian karena otak dari tindakan kriminal itu ikut diseret olehnya. “Brengsek kamu, Jod!” amuk Hari saat bertemu dengan Jodi di tahanan. Jodi hanya terkekeh karena sudah tahu akan mendapatkan respon seperti apa saat Hari kembali masuk ke tahanan bersamanya sambil menunggu waktu sidang. “Kamu tuh yang brengsek! Kamu kira, kamu bisa lepas tangan dengan mengkambinghitamkan aku, gitu? Mimpi!” “SIALAN!” umpat Hari lagi. Hari dan Jodi hampir baku hantam jika penjaga tidak lekas melerai. Apapun yang terjadi di tahanan sam

  • Aku Istrimu, Bukan Samsak Tinju   Bab 70. Calon Pemimpin yang Baru

    “Ngapain kamu ke sini?” ketus Jodi saat didatangi Abimanyu di tahanan.“Kamu maunya aku ke sini untuk apa?” Jodi hanya melengos, tidak menjawab dan tidak percaya siapa-siapa untuk saat ini. Bagaimana tidak, orang terdekatnya selama ini saja bisa berkhianat dan melimpahkan semua kesalahan tindak kriminal yang pernah mereka lakukan kepadanya semua. Abimanyu mengetukkan meja kayu di depannya dengan ujung jari. Membuat suasana yang sempat hening menjadi tegang. “Kamu sudah siap menanggung semua hukum pidananya sendirian?” ucal Abimanyu lagi. Jodi masih saja diam. Dalam hati dia sangat marah dengan Hari yang sudah cuci tangan dan membuatnya dalam masalah besar. Tanpa Hari, tentu saja Jodi tidak bisa mendapatkan bantuan hukum karena selama ini dia hanya menjadi kaki tangan tanpa punya kuasa apapun. “Kalau kamu sudah siap mempertanggungjawabkan semuanya sendirian, ya sudah.”Abimanyu berdiri dan bersiap untuk pergi, tetapi Jodi yang sebenarnya sejak tadi penasaran dengan tujuan kedatang

  • Aku Istrimu, Bukan Samsak Tinju   Bab 69. Kambing Hitam

    Seperti yang dikatakan oleh Abimanyu, tidak lama setelah hari itu, seorang pria paruh baya dengan tubuh yang menyusut dimakan usia akhirnya menyerahkan diri ke polisi dengan pengakuan ikut terlibat dalam pembunuhan berencana terhadap orang tua Ghea. Sanjaya sebagai sopir truk yang menabrak mobil Gautama dan Gita pada saat itu, menceritakan asal mula dirinya disuruh Hari Hardana melalui asistennya, Jodi Jonathan. Sanjaya mengaku terpaksa menerima pekerjaan kriminal itu demi imbalan uang yang banyak. Dia juga menunjukkan bukti yang sengaja masih disimpannya berupa pesan singkat dan transaksi pembayarannya. Karena kasus itu ditangani oleh Davin sebagai sahabatnya Abimanyu, tentu saja laporan tersebut lekas diproses dan dilakukan panggilan penangkapan untuk Jodi Jonathan juga Hari Hardana. Hari dan Jodi ditangkap saat keduanya masih berada di Gauta Farma. Perusahaan yang bergerak di bidang obat-obatan itu menjadi gempar karena penangkapan si direktur utama berikut asistennya. Apalagi

  • Aku Istrimu, Bukan Samsak Tinju   Bab 68. Akhirnya ...

    “Gak, Pa. Mama gak setuju kalau Papa mau ngaku ke polisi.”“Ma, tapi ini demi kita semua. Papa juga gak akan tenang seumur hidup kalau belum mempertanggungjawabkan perbuatan Papa.”“Papa mau tanggung jawab bukan karena Papa gak tenang, tapi karena Abimanyu yang minta, kan? Anak pertama Papa sama Mbak Zahera.” “Alea sayang, dengan atau tanpa permintaan Abimanyu, Papa memang sudah seharusnya bertanggung jawab. Papa berani melakukan tindakan kriminal bahkan perbuatan dosa asal bisa memperjuangkan kehidupan untuk Qila, putri kita. Saat ini Qila sudah makin sehat dan Papa sangat bersyukur atas itu. Papa mau taubat dan memulai lagi dengan cara yang benar, Ma. Jadi contoh yang baik buat Panda dan Qila. Ini buat kebaikan kita semua.” “Papa kenapa tega sama Mama, Pa. Gimana Mama mengurus anak-anak tanpa Papa?” “Abimanyu sudah janji akan penuhi semua kebutuhan kalian selama Papa di penjara, Ma. Papa yakin Abimanyu gak akan ingkar janji. Kehidupan kalian justru akan lebih baik setelah ini. Pa

DMCA.com Protection Status