Share

Kebohongan Maira

Author: Ri III
last update Last Updated: 2024-12-19 21:33:39

William mendorong Maira hingga tersungkur jatuh, mengabaikan tangisan wanita itu yang sedari tadi memohon maaf pada William sepanjang koridor rumah sakit. William menatap penuh luka, tak habis pikir dengan kebohongan besar yang Maira ciptakan selama bertahun-tahun.

Maira menangis dan meraih kedua kaki suaminya, respons pria itu hanya diam membisu, membuang pandang ke arah lain. Awalnya ia mengira jika benar surat pemeriksaan yang ia dapat adalah salah, tapi setelah mengecek ulang hari ini bersama Maira, ia malah dibuat semakin kecewa.

"Mengapa kau membohongiku?" tanya William miris.

"Maafkan aku, William. Aku janji akan kembali melakukan tugasku sebagai istrimu. Kita memulai lembaran baru, dan aku akan bersedia mengandung anakmu."

William menepis dan tak acuh, kekecewaannya sudah mencapai batas, rasanya sangat sulit di percaya, ia merasa benar-benar dikhianati.

Mustahil ada wanita yang tak melakukan hubungan badan selama bertahun-tahun, itu artinya selama ini istrinya masih melak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Aku Istri Pengganti Tuan CEO   Viral Lagi

    "Nyonya baik-baik saja. Kondisinya semakin stabil, tapi entah apa yang membuat perkembangannya melambat sampai membuatnya belum sadarkan diri, Tuan."Dokter itu mendekati Nathan setelah melakukan pemeriksaan pada Arini. Wanita itu khawatir kebohongannya akan tercium karena dokter sialan ini. Nathan menatap Arini yang masih memejamkan mata."Tangan dan kakinya juga sudah menghangat, sirkulasi darah lancar, kornea matanya juga sudah sehat. Harusnya nyonya sudah sadar.""Lalu, kenapa sampai sekarang dia belum sadar sama sekali? Responnya hari ini hanya kejang-kejang secara mendadak, sebelumnya dia hanya diam."Dokter itu juga bingung."Mungkin kita perlu menunggu beberapa Minggu bahkan bulan agar benar-benar pulih. Saya juga tidak sepenuhnya benar, bisa saja nyonya juga sedang berusaha untuk siuman. Perkembangannya semakin baik juga karena semangat yang timbul di dalam diri, perbanyak doa dan mintalah mukjizat Tuhan untuk kesembuhan nyonya.""Terima kasih, Dok."Setelah berbincang singka

    Last Updated : 2024-12-19
  • Aku Istri Pengganti Tuan CEO   Marah atau Cemburu

    "Kau senang karena diperebutkan, hah?!" Monica melipat kedua tangan di dada, emosinya tak stabil dengan wajah marah yang terlihat jelas. Beruntung tadi ada yang berani memisahkan dan menarik Maira, sementara Nathan juga buru-buru memeluk dan menggendong Monica kembali ke ruangan. Rapat juga langsung dibatalkan begitu saja, Nathan tak ingin kliennya merasa terganggu, lagi pula ia tak terlalu merasa ini penting, menenangkan Monica jauh lebih penting saat ini. Ia duduk tanpa kata di hadapan istrinya. Sudah siap menerima umpatan bahkan tamparan yang akan dilayangkan istri sah, biasanya juga seperti itu 'kan?"Sudah berapa lama kalian menjalin hubungan menjijikkan ini?" "Monica, sudahlah! Tak perlu membahas ini. Lagi pula kita hanya istri di atas kertas 'kan?"Ucapan Nathan membuat Monica berang."Monica memang hanya istri di atas kertas, tapi jika kau memang mencintai Arini, harusnya kau berpikir seribu kali sebelum berzina di sini."Monica menatap tajam ke arah Natjan, pria itu seper

    Last Updated : 2024-12-20
  • Aku Istri Pengganti Tuan CEO   Mata-mata

    "Pergi sana, sialan!"Pintu ditutup kasar dari dalam, Nathan yang terusir hanya bisa menatap sedih. Bisa-bisanya ia berani mengecup bibir Monica. Jika Arini pasti akan luluh, tapi ini Monica, si keras kepala dan tak bisa diatur. Sekali pun ia adalah suaminya, tapi tak membuat Monica bisa diatur sesuai keinginannya."Beraninya dia merayuku. Lelaki kotor itu berpikir dangkal, apa dia pikir semua perempuan akan luluh padanya? Aneh!"Monica terus saja mengumpat, kemudian mengganti bajunya. Perut yang lapar minta diisi. Tapi ia abaikan sebentar dan bersiap kembali ke apartemennya, sudah berapa hari ini Irish terkurung di sana tanpa makan dan minum, khawatir apartemennya akan berbau busuk jika Irish benar-benar mati konyol di sana.Ia yakin Nathan pasti sibuk di kamar Arini, entah apa rencana perempuan bodoh itu nanti Monica tak peduli. Kakinya melangkah masuk, tiba-tiba ia dikejutkan dengan jendela depan rumah yang sudah pecah, rumahnya berdebu."Siapa yang sudah berani mengacau di sini?"

    Last Updated : 2024-12-20
  • Aku Istri Pengganti Tuan CEO   Monica Celaka

    "Apa ini?"Sepagi ini Monica sudah memberikan surat pernyataan pengunduran diri. Rasanya ia jijik melihat wajah Nathan. Jika hanya karena perselingkuhannya dengan Maira tidak masalah, tapi ini karena ucapannya yang sudah keterlaluan. Rasanya jika terus berpapasan dengan Nathan, hanya membuatnya semakin memupuk benci. Ia tahu misinya untuk membantu Arini, tapi ia rasa cukup, dan Monica harus pergi."Apa alasanmu?"Monica tak menjawab dan langsung keluar dari ruangannya. Ia pergi tanpa membawa banyak barang, hanya ponsel, uang, dan juga kartu kredit yang penting dibawa ke mana-mana.Sepanjang jalan Monica hanya menangis. Ia hanya mantan pelacur, tapi tak berarti dirinya dianggap kotor terus menerus saat dirinya sudah berusaha memperbaiki diri."Diar! Apa yang kau lakukan? Anak sialan! Pembunuh, tidak berguna. Buang mimpimu dan pergi ke ladang! Jangan menyusahkanku dan hanya menumpang makan di sini."Suara makian Budi terus saja terngiang di kepala. Membuatnya semakin mempercepat laju k

    Last Updated : 2024-12-20
  • Aku Istri Pengganti Tuan CEO   Monica Kritis

    "Diar!" Monica terjaga, sekelilingnya hanya hutan luas, banyak kupu-kupu beterbangan dengan riang, sekawanan burung juga terbang bahkan salah satunya hinggap di kepala Monica, dan membuat wanita itu terjaga. "Diar, sini!" Monica menyapu sekeliling, tak ada siapa pun. Seingatnya ia berada di jalanan dan mengalami kecelakaan, tapi sekarang malah menatap bingung juga keheranan. "Di mana ini?" lirihnya hampir tak terdengar. Sepasang kaki melangkah, sementara suara yang memanggil dirinya tadi berusaha ia abaikan. Dari mana ia tahu nama itu. "Jangan takut, Diar! Ibu di sini." Mendengar itu Monica jadi tertarik, ia menoleh dan mencari sumber suara, tapi suara itu mendadak berhenti. "Apa aku sudah mati?" "Belum, anakku. Kau hanya tersedat, kemari, Sayang!" "Di mana kau?" "Ikutilah burung itu!" Monica menoleh ke arah kawanan burung, meski ragu tak membuatnya urung untuk tak mengekori. Monica terus melewati banyak pohon besar, rumput dan ranting berduri sepanjang jalan ia lewati.

    Last Updated : 2024-12-21
  • Aku Istri Pengganti Tuan CEO   Jatuh Miskin

    Matanya terjaga, ruangan serba putih lagi dan bau khas rumah sakit yang membosankan, mengapa ia selalu berakhir di tempat seperti ini. Monica membuang napas berat, perban di kepala sedikit mengganggu. Ia teringat kembali mimpinya, mungkin jika ia ikut masuk bersama Arumi, dirinya pasti berakhir di dalam peti mati, entah. Derap kaki terdengar mendekat, ekor matanya menangkap keberadaan Nathan. Refleks ia berbaring membelakangi. Mengapa dunia sesempit ini, terus saja mempertemukan dirinya dengan orang yang sebenarnya tak ingin ia temui. "Maaf." Satu kata tak membuat Monica bergeming, bahkan sekedar berbicara saja ia malas. Lelah rasanya jika akan berakhir dengan perdebatan. Nathan masih senantiasa berdiri, sedikit menjaga jarak sebelum Monica melemparinya dengan semua benda yang ada di atas nakas. "Mungkin maafku tak penting. Tapi, keberadaanmu penting bagiku, Monica. Kau sejauh ini sedikit membuatku sadar akan satu hal," lanjutnya kemudian. Monica sengaja tak menghubris, toh

    Last Updated : 2024-12-21
  • Aku Istri Pengganti Tuan CEO   Rencana

    Beberapa hari di rumah sakit membuat Monica jenuh, Nathan langsung mengambil keputusan untuk membawa Monica pulang sebelum istrinya itu berubah pikiran. Di rumah Monica bersikap layaknya orang asing, tak ingin berbicara, dan langsung masuk ke dalam kamar, mungkin saja ia lelah, pikirnya. Sementara Nathan seperti biasa melepas rindunya dengan mengunjungi kamar Arini. "Sayang, bagaimana kabarmu hari ini? Oh iya, aku punya kabar gembira, besok dokter akan kembali untuk mengecek perkembanganmu, ku harap semua berjalan lancar dan kau segera pulih." Arini hanya mendengarkan dan mulutnya yang sering terkatup rapat. Entah, setelah berpikir panjang, ia memilih menyerah dengan suaminya, membuang cibta Nathan yang sepertinya bercabang. Arini sudah lelah, ucapan Monica ada benarnya, ia yang terlalu bodoh karena mempertahankan Nathan. Jelas pria itu belum bisa menentukan pilihan, antara dia, Monica, atau Maira. Sebaiknya ia pergi, ada Monica yang akan membantunya pergi dari sini untuk mencar

    Last Updated : 2024-12-21
  • Aku Istri Pengganti Tuan CEO   Kamar 310

    “Monica, ada panggilan di kamar 310.”“Madam, sepertinya aku sedang tidak ingin melayani siapa pun malam ini,” balasnya sembari mematikan rokok. Wanita dewasa dengan dandanan glamor itu membuang napas berat, mengambil ponsel dan berbicara beberapa kata sebelum akhirnya kembali fokus pada Monica. Gadis cantik kesayangan rumah bordilnya itu hanya terdiam sembari menunggu kelanjutan dari keputusan akhir Madam.“Aku sudah membuat tawaran, tapi pelanggan di kamar itu hanya menginginkan dirimu,” ujarnya membujuk Monica. Sementara gadis itu masih bungkam, badannya seperti remuk, suasana hati yang kacau membuatnya terlalu malas untuk bertempur di atas ranjang seperti biasa.“Tolong pikiran lagi, Monica! Dia berani membayar mahal atas dirimu. Tolong jangan sia-siakan kesempatan ini!”Ternyata benar, seistimewa apa pun perlakuan Madam padanya, tetap saja kalah jika dibandingkan dengan uang, rupiah memiliki tempat tersendiri di dalam diri Madam, bukankah harusnya ia juga sadar bahwa keberadaan

    Last Updated : 2024-09-29

Latest chapter

  • Aku Istri Pengganti Tuan CEO   Rencana

    Beberapa hari di rumah sakit membuat Monica jenuh, Nathan langsung mengambil keputusan untuk membawa Monica pulang sebelum istrinya itu berubah pikiran. Di rumah Monica bersikap layaknya orang asing, tak ingin berbicara, dan langsung masuk ke dalam kamar, mungkin saja ia lelah, pikirnya. Sementara Nathan seperti biasa melepas rindunya dengan mengunjungi kamar Arini. "Sayang, bagaimana kabarmu hari ini? Oh iya, aku punya kabar gembira, besok dokter akan kembali untuk mengecek perkembanganmu, ku harap semua berjalan lancar dan kau segera pulih." Arini hanya mendengarkan dan mulutnya yang sering terkatup rapat. Entah, setelah berpikir panjang, ia memilih menyerah dengan suaminya, membuang cibta Nathan yang sepertinya bercabang. Arini sudah lelah, ucapan Monica ada benarnya, ia yang terlalu bodoh karena mempertahankan Nathan. Jelas pria itu belum bisa menentukan pilihan, antara dia, Monica, atau Maira. Sebaiknya ia pergi, ada Monica yang akan membantunya pergi dari sini untuk mencar

  • Aku Istri Pengganti Tuan CEO   Jatuh Miskin

    Matanya terjaga, ruangan serba putih lagi dan bau khas rumah sakit yang membosankan, mengapa ia selalu berakhir di tempat seperti ini. Monica membuang napas berat, perban di kepala sedikit mengganggu. Ia teringat kembali mimpinya, mungkin jika ia ikut masuk bersama Arumi, dirinya pasti berakhir di dalam peti mati, entah. Derap kaki terdengar mendekat, ekor matanya menangkap keberadaan Nathan. Refleks ia berbaring membelakangi. Mengapa dunia sesempit ini, terus saja mempertemukan dirinya dengan orang yang sebenarnya tak ingin ia temui. "Maaf." Satu kata tak membuat Monica bergeming, bahkan sekedar berbicara saja ia malas. Lelah rasanya jika akan berakhir dengan perdebatan. Nathan masih senantiasa berdiri, sedikit menjaga jarak sebelum Monica melemparinya dengan semua benda yang ada di atas nakas. "Mungkin maafku tak penting. Tapi, keberadaanmu penting bagiku, Monica. Kau sejauh ini sedikit membuatku sadar akan satu hal," lanjutnya kemudian. Monica sengaja tak menghubris, toh

  • Aku Istri Pengganti Tuan CEO   Monica Kritis

    "Diar!" Monica terjaga, sekelilingnya hanya hutan luas, banyak kupu-kupu beterbangan dengan riang, sekawanan burung juga terbang bahkan salah satunya hinggap di kepala Monica, dan membuat wanita itu terjaga. "Diar, sini!" Monica menyapu sekeliling, tak ada siapa pun. Seingatnya ia berada di jalanan dan mengalami kecelakaan, tapi sekarang malah menatap bingung juga keheranan. "Di mana ini?" lirihnya hampir tak terdengar. Sepasang kaki melangkah, sementara suara yang memanggil dirinya tadi berusaha ia abaikan. Dari mana ia tahu nama itu. "Jangan takut, Diar! Ibu di sini." Mendengar itu Monica jadi tertarik, ia menoleh dan mencari sumber suara, tapi suara itu mendadak berhenti. "Apa aku sudah mati?" "Belum, anakku. Kau hanya tersedat, kemari, Sayang!" "Di mana kau?" "Ikutilah burung itu!" Monica menoleh ke arah kawanan burung, meski ragu tak membuatnya urung untuk tak mengekori. Monica terus melewati banyak pohon besar, rumput dan ranting berduri sepanjang jalan ia lewati.

  • Aku Istri Pengganti Tuan CEO   Monica Celaka

    "Apa ini?"Sepagi ini Monica sudah memberikan surat pernyataan pengunduran diri. Rasanya ia jijik melihat wajah Nathan. Jika hanya karena perselingkuhannya dengan Maira tidak masalah, tapi ini karena ucapannya yang sudah keterlaluan. Rasanya jika terus berpapasan dengan Nathan, hanya membuatnya semakin memupuk benci. Ia tahu misinya untuk membantu Arini, tapi ia rasa cukup, dan Monica harus pergi."Apa alasanmu?"Monica tak menjawab dan langsung keluar dari ruangannya. Ia pergi tanpa membawa banyak barang, hanya ponsel, uang, dan juga kartu kredit yang penting dibawa ke mana-mana.Sepanjang jalan Monica hanya menangis. Ia hanya mantan pelacur, tapi tak berarti dirinya dianggap kotor terus menerus saat dirinya sudah berusaha memperbaiki diri."Diar! Apa yang kau lakukan? Anak sialan! Pembunuh, tidak berguna. Buang mimpimu dan pergi ke ladang! Jangan menyusahkanku dan hanya menumpang makan di sini."Suara makian Budi terus saja terngiang di kepala. Membuatnya semakin mempercepat laju k

  • Aku Istri Pengganti Tuan CEO   Mata-mata

    "Pergi sana, sialan!"Pintu ditutup kasar dari dalam, Nathan yang terusir hanya bisa menatap sedih. Bisa-bisanya ia berani mengecup bibir Monica. Jika Arini pasti akan luluh, tapi ini Monica, si keras kepala dan tak bisa diatur. Sekali pun ia adalah suaminya, tapi tak membuat Monica bisa diatur sesuai keinginannya."Beraninya dia merayuku. Lelaki kotor itu berpikir dangkal, apa dia pikir semua perempuan akan luluh padanya? Aneh!"Monica terus saja mengumpat, kemudian mengganti bajunya. Perut yang lapar minta diisi. Tapi ia abaikan sebentar dan bersiap kembali ke apartemennya, sudah berapa hari ini Irish terkurung di sana tanpa makan dan minum, khawatir apartemennya akan berbau busuk jika Irish benar-benar mati konyol di sana.Ia yakin Nathan pasti sibuk di kamar Arini, entah apa rencana perempuan bodoh itu nanti Monica tak peduli. Kakinya melangkah masuk, tiba-tiba ia dikejutkan dengan jendela depan rumah yang sudah pecah, rumahnya berdebu."Siapa yang sudah berani mengacau di sini?"

  • Aku Istri Pengganti Tuan CEO   Marah atau Cemburu

    "Kau senang karena diperebutkan, hah?!" Monica melipat kedua tangan di dada, emosinya tak stabil dengan wajah marah yang terlihat jelas. Beruntung tadi ada yang berani memisahkan dan menarik Maira, sementara Nathan juga buru-buru memeluk dan menggendong Monica kembali ke ruangan. Rapat juga langsung dibatalkan begitu saja, Nathan tak ingin kliennya merasa terganggu, lagi pula ia tak terlalu merasa ini penting, menenangkan Monica jauh lebih penting saat ini. Ia duduk tanpa kata di hadapan istrinya. Sudah siap menerima umpatan bahkan tamparan yang akan dilayangkan istri sah, biasanya juga seperti itu 'kan?"Sudah berapa lama kalian menjalin hubungan menjijikkan ini?" "Monica, sudahlah! Tak perlu membahas ini. Lagi pula kita hanya istri di atas kertas 'kan?"Ucapan Nathan membuat Monica berang."Monica memang hanya istri di atas kertas, tapi jika kau memang mencintai Arini, harusnya kau berpikir seribu kali sebelum berzina di sini."Monica menatap tajam ke arah Natjan, pria itu seper

  • Aku Istri Pengganti Tuan CEO   Viral Lagi

    "Nyonya baik-baik saja. Kondisinya semakin stabil, tapi entah apa yang membuat perkembangannya melambat sampai membuatnya belum sadarkan diri, Tuan."Dokter itu mendekati Nathan setelah melakukan pemeriksaan pada Arini. Wanita itu khawatir kebohongannya akan tercium karena dokter sialan ini. Nathan menatap Arini yang masih memejamkan mata."Tangan dan kakinya juga sudah menghangat, sirkulasi darah lancar, kornea matanya juga sudah sehat. Harusnya nyonya sudah sadar.""Lalu, kenapa sampai sekarang dia belum sadar sama sekali? Responnya hari ini hanya kejang-kejang secara mendadak, sebelumnya dia hanya diam."Dokter itu juga bingung."Mungkin kita perlu menunggu beberapa Minggu bahkan bulan agar benar-benar pulih. Saya juga tidak sepenuhnya benar, bisa saja nyonya juga sedang berusaha untuk siuman. Perkembangannya semakin baik juga karena semangat yang timbul di dalam diri, perbanyak doa dan mintalah mukjizat Tuhan untuk kesembuhan nyonya.""Terima kasih, Dok."Setelah berbincang singka

  • Aku Istri Pengganti Tuan CEO   Kebohongan Maira

    William mendorong Maira hingga tersungkur jatuh, mengabaikan tangisan wanita itu yang sedari tadi memohon maaf pada William sepanjang koridor rumah sakit. William menatap penuh luka, tak habis pikir dengan kebohongan besar yang Maira ciptakan selama bertahun-tahun. Maira menangis dan meraih kedua kaki suaminya, respons pria itu hanya diam membisu, membuang pandang ke arah lain. Awalnya ia mengira jika benar surat pemeriksaan yang ia dapat adalah salah, tapi setelah mengecek ulang hari ini bersama Maira, ia malah dibuat semakin kecewa. "Mengapa kau membohongiku?" tanya William miris. "Maafkan aku, William. Aku janji akan kembali melakukan tugasku sebagai istrimu. Kita memulai lembaran baru, dan aku akan bersedia mengandung anakmu." William menepis dan tak acuh, kekecewaannya sudah mencapai batas, rasanya sangat sulit di percaya, ia merasa benar-benar dikhianati. Mustahil ada wanita yang tak melakukan hubungan badan selama bertahun-tahun, itu artinya selama ini istrinya masih melak

  • Aku Istri Pengganti Tuan CEO   Kekasih Gelap

    Monica terlihat fokus membaca contoh laporan yang dibuat Nathan, suaminya begitu telaten mengajari karena ingin memanfaatkan waktu saat tak ada kesibukan."Perhatikan laporan yang ingin kau tulis, sumbernya, dan juga cara penulisannya. Dalam membuat laporan juga dibutuhkan reset nyata, bukan karangan semata!"Monica mengangguk antusias. Takdir baik berpihak padanya. Dari pelacur menjadi asisten di perusahaan besar tanpa mengenyam pendidikan. Tanpa ijazah, tanpa pengalaman kerja, yang dibutuhkan hanya nekat dan tidak tahu diri. Eh.Baru saja Nathan ingin menjelaskan lebih lanjut, ponselnya berdering. Nama secret tertera di layar, membuat Monica sedikit bisa melihat dengan sudut matanya yang lincah. Rupanya Nathan bukan pria setia, mengapa ada nomor dengan nama seperti itu?Nathan berusaha abai, tapi telepon itu terasa mengganggu, membuat Monica mau tak mau angkat suara. Ia muak mendengar suara ponsel yang berulang, membuat kepalanya pening."Angkat! Siapa tahu penting," tutur Monica.

DMCA.com Protection Status