Beranda / Rumah Tangga / Aku Ingin Bercerai, Pak CEO! / Andre - Mahira : Mengancam

Share

Andre - Mahira : Mengancam

Penulis: Adinasya Mahila
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-05 21:58:34

Setelah menutup panggilannya ke Adhitama, Andre bergegas keluar kamar. Dia membuat Bu Mira yang sedang membereskan meja kaget.

“Mau ke mana?” tanya Bu Mira sambil meletakkan gelas kembali ke meja.

“Aku mau keluar sebentar, menemui Mahira,” jawab Andre.

Andre mengambil kunci mobil lalu pergi. Dia sudah keluar dari pintu hendak memakai sepatu kembali, tapi Bu Mira mencegahnya lebih dulu.

“Memang kamu mau menemui Mahira di mana?” tanya Bu Mira khawatir.

“Mahira ada di kantor bu Risha.”

Bu Mira diam mematung, dia bingung untuk apa malam-malam Mahira berada di kantor Risha.

“Mama tenang saja, masalah somasi yang aku terima ini akan aku selesaikan,” ucap Andre meyakinkan.

Sebelum pergi dia meraih tangan wanita yang melahirkannya itu untuk berpamitan.

Andre masuk mobil lalu menyalakan mesin, dia buru-buru pergi ke kantor My Lily mencari keberadaan Mahira. Sedangkan Bu Mira hanya bisa diam memandang mobil Andre menjauh.

**

Di kantor My Lily yang masih berupa ruko, Mahira
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Febrianty Izhar M
ayo Thor .....lanjut
goodnovel comment avatar
Yessy Susanti
aws Ndre Jan glak² trs ah ntr lma² jd bucin lg wkwkwkk
goodnovel comment avatar
Wida
mahir polos ap oon???
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Aku Ingin Bercerai, Pak CEO!   Andre - Mahira : Gara-gara Kamu

    Mahira menatap Andre dengan wajah tegang. Tega sekali dia mengancam seperti itu. Namun Mahira menyadari kalau dia dan Andre saat ini memang sama-sama dalam posisi terdesak."Jangan, aku mohon! Aku tidak sudi nikah sama bapak kamu itu. Mending aku jadi perawan tua dari pada nikah sama tua bangka!" ujar Mahira. "Kalau begitu kamu harus ikut apa kataku." Wajah Andre tak kalah tegangnya. Mahira merasa kasihan juga dengan pemuda itu. Karena dirinyalah Andre sekarang terkena masalah seperti ini. Pak Dendi mensomasi Andre dengan tuduhan sudah membawa kabur dirinya. Padahal dia sendiri yang ingin kabur dari pernikahan itu."Aku mendapat masalah ini gara-gara kamu!" tunjuk Andre, mengingatkan Mahira atas semua kericuhan ini. "Hidupku yang udah tenang bersama mamaku tiba-tiba kacau lagi gara-gara pria itu,” imbuhnya.Mahira mencebik lalu menekuri ujung kakinya. "Iya, aku tahu. Tidak usah diungkit-ungkit terus.Andre menggeleng melihat tingkah Mahira kemudian menyodorkan ponselnya ke gadis itu

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-06
  • Aku Ingin Bercerai, Pak CEO!   Andre - Mahira : Nasib Karyawan Baru

    Risha menekuk tangan ke depan dada sambil menggelengkan kepala, dia benar-benar kesal sekaligus kasihan ke Mahira karena tahu apa yang dialami oleh gadis itu."Maaf, Bu Risha semalam saya tidur terlalu malam dan …," ucap Mahira takut-takut sambil berdiri dan merapikan rambut dan pakaiannya yang sedikit berantakan.Mahira mengelap pipi yang sepertinya sedikit basah karena air liurnya. Rasanya malu sekali apalagi semua orang menatap ke arahnya. Ada yang berbisik dan ada yang terang-terangan tertawa kecil. Risha menghela napas, lalu berkata,”Sebaiknya kamu bersih-bersih dulu, setelah itu kamu ke ruanganku." Mahira mengangguk cepat, wajahnya pucat. Ketakutan mulai menjalar di hatinya. Jangan-jangan dirinya akan dipecat oleh Risha, padahal dia juga belum benar-benar bekerja di sana. Mahira ketakutan dan terus memikirkan kemungkinan yang terjadi sambil berjalan ke kamar mandi. Mahira sadar, hari-hari yang akan dilewatinya pasti akan sangat melelahkan, apalagi setelah kedatangan Andre, in

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-07
  • Aku Ingin Bercerai, Pak CEO!   Andre - Mahira : Memiliki Bakat

    Semua orang kaget karena Risha tiba-tiba saja muncul, dan salah satu staf langsung menjelaskan situasinya pada Risha.“Setelah keluar dari ruangan Bu Risha, Mahira bukannya bekerja atau siap-siap live, tapi malah bermain ponsel. Kami mencoba menegur, tapi dia malah banyak alasan." Risha menatap Mahira dengan tatapan yang sulit diartikan. Suasana menjadi hening seketika. Semua staf menunggu apa yang akan dilakukan Risha. Namun, Risha tidak marah. Ia hanya menghela napas panjang. “Semua kembali ke pekerjaan masing-masing. Aku tidak mau ada keributan di kantor. Fokus pada pekerjaan kalian!” Para Staf mengangguk menaati ucapan Risha lalu kembali ke tempat masing-masing, sedangkan Mahira terlihat menunduk. Gadis itu merasa apapun yang dia lakukan sepertinya selalu salah di mata orang lain. “Mahira,” Risha berkata sambil menatap langsung sang lawan bicara, “Kamu harus tahu kalau semua orang yang bekerja di My Lily adalah orang baik. Tapi jangan jadikan kebaikan orang lain sebagai alasa

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-07
  • Aku Ingin Bercerai, Pak CEO!   Andre - Mahira : Sedikit Kecewa

    Mahira duduk di mejanya dengan gelisah setelah melakukan live. Dia mencoba fokus pada pekerjaan lain, tetapi pikirannya terus melayang ke percakapannya dengan Andre semalam.Hingga sore tiba saat jam kantor hampir selesai, Mahira masih saja gelisah. Dia seharusnya sudah pulang ke kos Santi seperti apa yang sudah dia bilang ke temannya itu. Namun, Andre belum juga memberi kabar.Mahira hanya takut kalau Andre tiba-tiba datang saat dia sudah pergiMahira lantas memeriksa ponselnya untuk yang kesekian kali, tetapi tetap tidak ada pesan atau panggilan masuk dari Andre. Wajahnya tampak murung dan beberapa staf mulai memperhatikan sikapnya yang tidak biasa. Akhirnya, dengan perasaan cemas yang memuncak, Mahira memutuskan untuk menghubungi Andre terlebih dahulu. Ia membuka kontaknya dan menekan tombol panggil. “Kamu di mana?” tanya Mahira begitu panggilan tersambung. Suara Andre terdengar datar di seberang telepon. “Maaf, aku belum sempat menghubungimu. Aku sudah selesai berkonsultasi d

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-07
  • Aku Ingin Bercerai, Pak CEO!   Andre - Mahira : Apa Dia Menangis?

    Mahira memandangi layar ponselnya dan hendak membaca pesan yang masuk. Namun, lagi-lagi ponsel itu berbunyi dan kini nama sang mama tertera di sana.Mahira mengernyit, bertanya-tanya kenapa ibunya menelepon malam-malam begini.“Halo,” sapa Mahira."Mahira, kamu ada di mana? Papa kamu dibawa ke kantor polisi."Detak jantung Mahira berpacu. Dia melompat dari tempat tidur, jemarinya gemetar dengan ponsel yang masih berada di dekat telinga."Kenapa, Ma? Masalah apa?""Pak Dendi melaporkan papamu. Katanya soal penipuan."Tatapan mata Mahira menerawang dengan ekspresi tak percaya.Pak Dendi? Penipuan? Apa yang sebenarnya terjadi? Kepala Mahira dipenuhi pertanyaan. Meski begitu, dia menyadari satu hal, ini pasti ada hubungannya dengan gagalnya pernikahan antara dirinya dengan si tua bangka itu.“Aku akan segera pulang ke rumah, Mama jangan panik,” ucap Mahira. Dia bergegas mengambil jaket tipisnya lalu keluar kos sambil memesan taksi daring.Beberapa saat kemudian Mahira sampai di rumah, di

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-08
  • Aku Ingin Bercerai, Pak CEO!   Andre - Mahira : Cemas

    Bu Mira tak peduli dengan larangan Andre. Wanita paruh baya itu memilih turun untuk menghampiri Mahira."Mahira, kenapa kamu di sini malam-malam? Kenapa kamu nangis?" tanya Bu Mira lembut, suaranya penuh perhatian.Mahira kaget. Dia menoleh dan hanya bisa terdiam. Gadis itu menunduk, lalu menghapus air matanya dengan punggung tangan. "Eh, Tante kok ada di sini?"Bu Mira mengambil tempat duduk di samping Mahira. "Iya tadi tante ke ATM, itu di sana,” tunjuk Bu Mira ke Bank yang letaknya tak jauh dari minimarket.“Tante sama Andre. Dia ada di mobil lagi nungguin," imbuh Bu Mira. Kali ini sambil menunjuk ke arah mobil Andre yang terparkir tak jauh dari mereka."Kamu belum jawab pertanyaan tante. Kamu kenapa?" tanya Bu Mira.Belum sempat Mahira menjawab. Andre terlihat turun dari mobill dan berjalan ke arah mereka."Kenapa lagi kamu?" tanya Andre sedikit ketus, tapi ikut duduk di samping Mahira.Mahira menundukkan wajah. "Papaku ditangkap polisi," jawabnya pelan. "Katanya karena laporan P

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-09
  • Aku Ingin Bercerai, Pak CEO!   Andre - Mahira : Fakir Miskin

    Lain di mulut lain di hati. Meski terlihat tak peduli, nyatanya Andre tidak benar-benar bisa mengabaikan Mahira. Malam itu, meskipun memaksakan diri untuk tidur, pikiran Andre tetap berkelana, memikirkan Mahira dan apa yang mungkin sedang terjadi.Pagi harinya, Andre bangun dengan perasaan yang masih sama. Namun, dia tetap berusaha untuk tidak memperlihatkan perasaannya kepada siapapun, termasuk ibunya.Andre bangkit dari tempat tidur dengan mata berat. Ponselnya tergeletak di meja dengan layar hitam tanpa notifikasi baru. Dia memegangnya lagi, ragu sejenak sebelum mengetik pesan lain untuk Mahira.[Kalau kamu butuh bantuan, bilang aja.]Setelah mengirim pesan itu, Andre termenung, berharap balasannya kali ini datang.Namun, keheningan tetap mengisi ruang kamarnya. Andre mendesah berat, merasa bersalah tapi masih enggan mengakui."Apa aku harus ke sana langsung?" gumamnya. Pikiran tentang Mahira di kos seorang diri terus menghantui Andre.***Matahari baru saja muncul, memancarkan sin

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-10
  • Aku Ingin Bercerai, Pak CEO!   Andre - Mahira : Bisakah Perasaan Berubah?

    Mahira duduk di ruang kecil kantor My Lily, matanya terus melirik jam dinding. Risha belum juga datang, dan dia sudah tidak sabar untuk meminta izin pada ibunda Lily itu.Meski terdengar keterlaluan, tapi Mahira berniat mengajukan diri agar diizinkan melakukan live penjualan sepanjang hari.Mahira masih menunggu dengan cemas, hingga Risha muncul dengan senyum maanis.“Pagi,” sapa Risha ke semua stafnya. Wanita itu berjalan ke ruang kerjanya dan disusul oleh Mahira.“Bu Risha, permisi. Apa saya boleh bicara?”Ucapan Mahira membuat Risha menghentikan langkah lalu menoleh.“Bicara apa?” tanya Risha dengan kening berkerut halus.“Begini Bu Risha. Saya mau meminta izin, boleh tidak hari ini saya mengambil alih live dari pagi sampai petang? Maksimal delapan jam.”Risha mengangkat alis, kaget dengan permintaan itu. “Kenapa tiba-tiba kamu ingin live selama itu?”Mahira menarik napas panjang, matanya sedikit berkaca-kaca. “Saya butuh uang, Bu. Papa saya … papa saya ditangkap polisi.”Risha ter

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-11

Bab terbaru

  • Aku Ingin Bercerai, Pak CEO!   Happy Family : END

    Risha dan Adhitama berjalan beriringan masuk ke sekolah Lily pagi itu. Mereka terlihat beberapa kali berhenti untuk berbicara dengan orangtua teman Lily yang juga datang ke sekolah.Hari itu acara kelulusan murid digelar, Risha sudah tidak sabar melihat bagaimana penampilan putri kecilnya di atas pentas.Risha duduk sambil harap-harap cemas menunggu acara dimulai.“Dia tidak akan membuat kesalahan ‘kan?” tanya Risha sambil meremas tangan. Padahal Lily yang akan tampil, tapi dia yang grogi.Adhitama yang melihat Risha beberapa kali menggigit bibir bawah hanya tersenyum, dia meraih tangan sang istri yang ada di atas paha lalu menggenggamnya erat.“Dingin sekali, kenapa kamu yang gugup begini?” tanya Adhitama.“Aku hanya khawatir. Lihat saja banyak orang begini, bagaimana kalau dia takut hingga membuat kesalahan. Dia pasti sedih dan bisa kehilangan rasa percaya diri, ini penampilan pertamanya di depan banyak orang,” jawab Risha.“Kamu harus yakin ke Lily, dia pasti bisa. Calon penerus Ma

  • Aku Ingin Bercerai, Pak CEO!   Extra Part 11 : Menikah?

    Sore itu, Andre duduk di meja kerjanya sambil menatap layar laptop. Pekerjaan hari itu hampir selesai, tetapi ada satu hal lagi yang harus dia urus sebelum meminta izin pulang ke Adhitama.Andre melihat jam di tangannya, sudah hampir pukul lima sore. Andre menarik napas dalam-dalam sebelum berdiri dan melangkah ke ruangan Adhitama.“Pak, apa saya bisa bicara sebentar?” kata Andre, mencoba terdengar tenang meskipun ada sedikit kegugupan di suaranya.Adhitama yang masih berkutat dengan layar laptop menjawab, “Tentu. Ada apa?”“Saya mau minta izin, Pak. Lusa rencananya saya ingin mengambil cuti untuk jalan-jalan sebentar. Sudah lama saya tidak liburan."Adhitama sedikit terkejut mendengar permintaan Andre. Dia menghentikan pekerjaannya sejenak lalu memandang sekretarisnya itu. “Jalan-jalan? Ke mana? Memang kamu sudah punya pacar?” goda Adhitama.Andre tertawa kecil mendengar pertanyaan sang atasan. Pemuda itu sedikit berkilah dengan menjawab, “Memang pergi jalan-jalan harus bersama pacar

  • Aku Ingin Bercerai, Pak CEO!   Extra Part 10 : Pulang Bersama

    Seminggu kemudian Alma dan Haris mengadakan syukuran atas kelahiran anak mereka.Syukuran di rumah mereka berjalan meriah. Tamu-tamu yang datang silih berganti, membawa suasana hangat penuh canda tawa.Alma, yang baru saja melahirkan putra pertamanya, tampak bahagia menyambut satu per satu tamu yang hadir.Andre melangkah masuk dengan senyum kecil di wajah. Berbaur dengan tamu-tamu lain yang sebagian besar dia kenal. Namun, saat melihat sosok gadis yang tengah mengobrol di sudut lain ruangan, Andre segera berjalan mendekatinya. Ia sudan lama tak bertemu dengan Mahira, tapi dia sebenarnya sudah menduga pasti akan bertemu dengan Mahira di rumah Alma."Andre! Lama nggak ketemu. Apa kabar?" tanya Mahira sambil tersenyum lebar.Andre mengangguk kecil. "Baik. Kamu gimana?""Aku? Baik juga. Ngomong-ngomong, kabar mamamu gimana? Sehat kan?""Sehat kok," jawab Andre.Mereka terlihat canggung, Mahira bahkan ingin menjauh tapi entah kenapa ada perasaan yang membuatnya ingin terus mengobrol denga

  • Aku Ingin Bercerai, Pak CEO!   Extra Part 9 : Satu Malam Indah

    Risha baru saja keluar dari kamar Lily malam itu. Dia berjalan pelan sambil memandang pintu ruang kerja Adhitama. Risha ragu mungkinkah Adhitama masih berada di sana atau sudah kembali ke kamar mereka. Risha mengedikkan bahu, memilih mempercepat langkah menuju kamar tidur. Baru saja menutup pintu, Adhitama membuat Risha terkejut karena sudah berada di dalam. “Astaga Mas Tama!” pekik Risha setelah sebelumnya berjengket karena kaget. “Kamu itu kenapa?” Adhitama terkekeh kecil lalu menekuk tangan di depan dada. “Aku pikir Mas masih di ruang kerja,” balas Risha sambil naik ke atas ranjang lalu duduk di samping Adhitama. “Apa ada masalah lagi di Mahesa?” tanyanya penuh perhatian. “Tidak ada, hanya mengecek dan memastikan sesuatu.” Adhitama membalas sambil melingkarkan tangan melewati punggung Risha, memberi isyarat kalau dia ingin memeluk istrinya itu. “Bagaimana Pembangunan kantor dan pabrik barumu? Bukankah seharusnya bulan depan pabrik sudah bisa mulai beroperasi?” tanya Adhitama

  • Aku Ingin Bercerai, Pak CEO!   Extra Part 8 : Kode Ke Suami

    “Sudah sayang, kamu sudah cantik!”Ucapan Adhitama membuat Risha menoleh dan tersenyum. Adhitama berjalan mendekat pada Risha yang masih mematut diri di depan cermin, memeluk pinggang lalu mencium pundak istrinya itu.“Lily sudah siap?” tanya Risha sambil memandang Adhitama dari pantulan kaca di hadapannya.“Sudah, dia senang sekali mendengar kita mau mengajaknya pergi belanja,” balas Adhitama. “Ternyata semua wanita sama, suka sekali dengan hal berbau materi,” imbuhnya.Risha tertawa lebar, dia memutar tubuh lalu memandang Adhitama yang semakin hari semakin terlihat menawan di matanya.“Jadi selama ini Mas Tama pikir aku ini matre? Begitu?” goda Risha.“Hm .. bagaimana aku menjawab? Yang pasti aku bahagia bisa memberimu segalanya.” Adhitama meraih pinggang Risha. Menarik tubuh wanita itu hingga menempel padanya.“Aku hanya butuh Mas cintai dan jadikan satu-satunya wanita di dalam hidup Mas Tama,” ujar Risha. Senyum tipis dan tatapan matanya yang penuh cinta melenakan Adhitama hingga

  • Aku Ingin Bercerai, Pak CEO!   Andre - Mahira : Pantas Bahagia

    Andre sedang duduk di meja kerjanya, memeriksa laporan yang harus diserahkan ke Adhitama saat atasannya itu baru saja datang.Andre langsung berdiri dan menyapa dengan sopan. “Selamat pagi, Pak.”"Pagi, ikut ke ruanganku, ada yang mau aku bicarakan," ucap Adhitama seraya melangkah masuk.Andre mengangguk, dia berdiri dari kursinya kemudian menyusul Adhitama. Meskipun terdengar serius, tapi raut Adhitama tidak tampak mengintimidasi."Aku mendengar dari pengacara kalau masalah dengan ayahmu itu belum ada titik temu, bagaimana perkembangannya?” tanya Adhitama.Andre menarik napas dalam sebelum menjawab. “Sebenarnya semalam saya bertemu dengannya, yang bisa saya baca dia mulai terlihat khawatir. Mungkin karena saya bilang bekerja di Mahesa dan memiliki dukungan penuh dari perusahaan.”Adhitama tersenyum tipis. “Baguslah kalau begitu. Orang seperti Papamu itu biasanya hanya menggertak. Kalau ada yang kamu butuhkan, jangan ragu untuk bicara, aku pasti akan membantu,” ucapnya.“Terima kasih,

  • Aku Ingin Bercerai, Pak CEO!   Andre - Mahira : Tidak Akan Menang

    Di tengah hujan gerimis yang mengguyur kota, Mahira duduk di kursi penumpang mobil Andre sambil membuka jendela, membiarkan angin segar bercampur bau aspal basah masuk ke dalam mobil.Di tengah perjalanan menuju kos, tiba-tiba Mahira berkata, “Apa bisa berhenti sebentar di minimarket depan? Aku mau beli beberapa makanan buat stok di kos.”Andre mengangguk tanpa banyak bicara, lalu memutar setir ke arah minimarket yang Mahira maksud. Mobil itu melambat dan berhenti di depan minimarket yang terlihat ramai. Mahira keluar lebih dulu, lalu menoleh ke Andre yang masih duduk di kursi kemudi.“Yuk, ikut," ajaknya. Andre sebenarnya malas keluar mobil, tapi entah kenapa dia mengiyakan saja ajakan Mahira."Kamu kalau mau beli sesuatu boleh. Aku traktir, kamu pilih apa aja yang kamu mau.” Senyum Mahira mengembang. Pikirnya, Andre sudah banyak membantu jadi tidak ada salahnya mengeluarkan beberapa puluh ribu untuk membelikan pemuda itu sesuatu.Andre menghela napas sambil menggeleng. "Nggak usah.

  • Aku Ingin Bercerai, Pak CEO!   Andre - Mahira : Bisakah Perasaan Berubah?

    Mahira duduk di ruang kecil kantor My Lily, matanya terus melirik jam dinding. Risha belum juga datang, dan dia sudah tidak sabar untuk meminta izin pada ibunda Lily itu.Meski terdengar keterlaluan, tapi Mahira berniat mengajukan diri agar diizinkan melakukan live penjualan sepanjang hari.Mahira masih menunggu dengan cemas, hingga Risha muncul dengan senyum maanis.“Pagi,” sapa Risha ke semua stafnya. Wanita itu berjalan ke ruang kerjanya dan disusul oleh Mahira.“Bu Risha, permisi. Apa saya boleh bicara?”Ucapan Mahira membuat Risha menghentikan langkah lalu menoleh.“Bicara apa?” tanya Risha dengan kening berkerut halus.“Begini Bu Risha. Saya mau meminta izin, boleh tidak hari ini saya mengambil alih live dari pagi sampai petang? Maksimal delapan jam.”Risha mengangkat alis, kaget dengan permintaan itu. “Kenapa tiba-tiba kamu ingin live selama itu?”Mahira menarik napas panjang, matanya sedikit berkaca-kaca. “Saya butuh uang, Bu. Papa saya … papa saya ditangkap polisi.”Risha ter

  • Aku Ingin Bercerai, Pak CEO!   Andre - Mahira : Fakir Miskin

    Lain di mulut lain di hati. Meski terlihat tak peduli, nyatanya Andre tidak benar-benar bisa mengabaikan Mahira. Malam itu, meskipun memaksakan diri untuk tidur, pikiran Andre tetap berkelana, memikirkan Mahira dan apa yang mungkin sedang terjadi.Pagi harinya, Andre bangun dengan perasaan yang masih sama. Namun, dia tetap berusaha untuk tidak memperlihatkan perasaannya kepada siapapun, termasuk ibunya.Andre bangkit dari tempat tidur dengan mata berat. Ponselnya tergeletak di meja dengan layar hitam tanpa notifikasi baru. Dia memegangnya lagi, ragu sejenak sebelum mengetik pesan lain untuk Mahira.[Kalau kamu butuh bantuan, bilang aja.]Setelah mengirim pesan itu, Andre termenung, berharap balasannya kali ini datang.Namun, keheningan tetap mengisi ruang kamarnya. Andre mendesah berat, merasa bersalah tapi masih enggan mengakui."Apa aku harus ke sana langsung?" gumamnya. Pikiran tentang Mahira di kos seorang diri terus menghantui Andre.***Matahari baru saja muncul, memancarkan sin

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status