Share

Bab 2

Penulis: Salwa Amani
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-04 10:54:37
Perusahaan Nordson adalah perusahaan yang kudirikan bersama dengan Faris.

Aku menemani Faris sejak awal membangun usaha ini. Dari sebuah studio kecil dengan hanya beberapa orang, selangkah demi selangkah berkembang menjadi perusahaan teknologi terbaru sekarang ini.

Sementara, Nadya adalah pekerja magang baru di perusahaan kami.

Awalnya, berdasarkan CV yang dimilikinya, Nadya tidak akan bisa masuk perusahaan kami. Akan tetapi, dia tersandung di lift dan menghentikan Pak Faris, lalu langsung bercerita panjang lebar sambil bercucuran air mata di tempat.

Utamanya, Nadya bercerita mengenai kesulitan yang dialaminya. Keluarganya berada di desa. Dia harus menafkahi orang tuanya dan masih memiliki seorang adik laki-laki ….

"Pak Faris, aku benar-benar membutuhkan kesempatan ini."

Nadya membungkukkan badannya 90 derajat. Air matanya jatuh membasahi lantai dan pecah menjadi delapan bagian.

Sebenarnya, kejadian seluruhnya agak memalukan. Aku tidak menyangka jika Faris akan tersentuh dan langsung menerima Nadya saat itu juga. Nadya menjadi sekretaris Faris.

Setelah bergabung dengan perusahaan, awalnya Nadya sangat rajin dan bersemangat untuk belajar. Semua orang tahu jika Nadya berasal dari keluarga miskin, sehingga lebih perhatian kepadanya.

Namun, setelah beberapa hari, perilakunya mulai membuat semua orang tidak habis pikir.

Itu karena Nadya selalu menolak hal-hal yang seharusnya memang sudah menjadi haknya.

Di pantry kantor tersedia kopi, kue-kue kecil, makanan ringan, dan lain-lain.

Rekan-rekan sekerjanya memberi tahu Nadya jika semua itu disediakan oleh perusahaan secara gratis dan mereka bisa memakannya sesukanya.

Akan tetapi, Nadya menggelengkan kepalanya dan berkata dengan tegas.

"Aku nggak bisa mengambil keuntungan dari perusahaan. Uang perusahaan nggak boleh disia-siakan begitu saja."

Rekan-rekannya menjadi agak malu saat Nadya berkata seperti itu.

Mona yang sedang memegang kue kecil di tangannya langsung menjadi bingung apakah mau memakannya atau tidak.

Faris mencoba mencairkan suasana dengan berkata, "Semuanya harus belajar dari Nadya mengenai sifat baiknya dalam berhemat dan memikirkan perusahaan."

Sejak saat itu, Nadya seakan mendapatkan semacam dukungan. Dia melakukan beberapa hal yang menjengkelkan atas nama "memikirkan perusahaan".

Ketika melihat seorang teman wanitanya memesan makanan untuk dibawa pulang, Nadya langsung menceramahinya. "Bagaimana bisa seorang gadis memakan makanan yang begitu mahal untuk dibawa pulang? Apa gaji yang diberikan perusahaan kepadamu terlalu tinggi? Aku akan mengusulkan pada Pak Faris agar memotong gajimu."

Aku mengerti kami semua sudah bekerja keras untuk lembur. Oleh karena itu, aku membelikan semua orang teh boba dengan uangku sendiri.

Namun, Nadya malah angkat bicara untuk menuduhku.

"Kerja lembur itu sudah jadi kewajiban bagi semua karyawan. Bukan sesuatu yang sulit dilakukan. Selain itu, seorang perempuan harus kerja keras dan hemat. Bu Amel, nggak baik bagimu untuk menghambur-hamburkan uang Pak Faris sesukanya seperti ini, 'kan?"

Sudah beberapa kali aku mengeluh pada Faris. Namun, Faris hanya tertawa dan membela Nadya, dengan mengatakan bahwa Nadya hanyalah memikirkan perusahaan.

Menurutku, Nadya tidak memikirkan perusahaan, melainkan menganggap dirinya sebagai istri bos, bukankah begitu?

Entah sejak kapan Faris selalu menyebut nama Nadya, baik secara sengaja ataupun tidak sengaja. Bahkan, mungkin Faris sendiri juga tidak menyadarinya.

Mungkin latar belakang yang sama, yang membuat Faris dan Nadya memiliki ikatan emosional dan perasaan simpati satu sama lain.

Beberapa hari menjelang hari libur, semua orang dengan antusias membicarakan ke mana harus pergi pada hari kemerdekaan.

"Cuti tahunanku masih beberapa hari. Jadi, aku berencana menggabungnya dengan hari libur kemerdekaan untuk mengunjungi pacarku di luar negeri."

Mona tersenyum manis. Dia menjalani hubungan jarak jauh dengan pacarnya di luar negeri. Tidak mudah bagi mereka untuk bisa bertemu satu sama lain.

"Orang tuaku sengaja menjengukku dari kampung halaman. Aku berencana mengajak mereka bersenang-senang di sekitaran ibu kota."

"Aku mau mengajak istri dan anakku untuk pergi bermain ke Disneyland. Aku sudah lama berjanji pada putraku. Si kecil ini menantikannya tiap hari."

Semua orang berceloteh dan membicarakannya. Wajah semua orang tampak tersenyum.

Akan tetapi, ada seseorang yang merusak suasana.

Nadya menatap semua orang dengan wajah datar, lalu berdeham.

"Perusahaan nggak membayar orang-orang pemalas. Kurasa hari kemerdekaan adalah saat yang terbaik untuk meningkatkan kinerja. Aku mengusulkan agar semua orang kerja lembur secara cuma-cuma, sebagai bentuk pengabdian tanpa pamrih pada perusahaan."

Begitu kata-kata Nadya tersebut terucap dari mulutnya, suasana kantor langsung menjadi senyap selama beberapa saat. Kemudian, semua orang mulai menentangnya.

"Atas dasar apa? Kamu pikir kamu itu siapa? Memangnya kalau kamu bilang lembur, semuanya langsung lembur begitu?"

"Benar. Kalau kamu mau lembur, lembur saja sendiri. Jangan bawa-bawa kami!"

"Apa kamu benar-benar menganggap kalau kamu itu istrinya bos? Bu Amel masih ada di sini, kamu pikir kamu itu siapa?"

Wajah Nadya langsung menjadi merah padam dan pucat saat dia berkata dengan serius.

"Ini semua juga demi kepentingan perusahaan. Kalian benar-benar nggak tahu terima kasih. Memangnya mudah bagi perusahaan untuk melatih kalian? Kalian semua cuma mau mencari kesenangan diri sendiri!"

Aku tidak tahan lagi dan langsung berdiri. Kemudian, aku berjalan mendekati Nadya dan langsung berkata tanpa basa-basi.

"Nadya, kuharap kamu bisa memahami dengan jelas kalau kamu itu cuma pekerja magang. Kamu nggak punya hak untuk mengatur apakah karyawan harus kerja lembur atau nggak! Kerjakan saja pekerjaanmu sendiri!"

Nadya masih sedikit tidak terima. "Aku melakukan ini semua demi perusahaan."

Aku setengah mati menahan keinginan untuk menamparnya. Kemudian, aku buru-buru menenangkan semua orang. Aku berjanji libur akan tetap berjalan dengan normal. Baru setelah itu, masalah ini pun selesai.

Akan tetapi, tak disangka hanya dalam waktu dua hari, Nadya kembali membuat masalah.

Bab terkait

  • Akibat Percaya Pekerja Magang   Bab 3

    Agar tidak memengaruhi hari libur kemerdekaan, sehingga hari libur tetap berjalan dengan normal, seluruh tim bekerja lembur untuk mengejar target. Saat pekerjaan sudah hampir selesai, tiba-tiba saja listrik padam."Apa yang terjadi?""Kenapa ini? Programku! Belum tersimpan!""Cepat periksa sakelar listriknya!"Suasana kantor benar-benar menjadi kacau balau.Akan tetapi, Nadia justru berjalan mendekat dengan tenang, lalu menatap semua dengan tatapan merendahkan."Memangnya listrik di perusahaan itu nggak bayar? Jangan selalu berpikir untuk mengambil keuntungan dari perusahaan! Pekerjaan kalian nggak selesai karena kalian itu nggak kompeten. Siapa suruh kalian nggak pulang dan malah kerja di kantor? Kalau kalian menggunakan listrik perusahaan di kantor, aku berhak untuk memutus aliran listriknya. Hmph, kebiasaan buruk kalian ini memang harus diubah. AC, komputer, mengisi daya ponsel, apa kalian nggak tahu kalau tagihan listrik perusahaan itu sangat mahal?"Aku tidak tahan lagi. Aku langs

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-04
  • Akibat Percaya Pekerja Magang   Bab 4

    Aku melihat jika Nadya jelas-jelas hanya mencatat setiap tas yang kubawa, setiap pakaian yang kukenakan, juga setiap anting yang kukenakan ….Nadya bahkan dengan cermat membuat perbandingan antara pakaianku di satu sisi dan pakaiannya di sisi lain.Selain itu, perbandingan harganya juga dicantumkan di bagian belakang masing-masing barang.Amel: tas Hermes 300 juta, gelang Cartier 80 juta, kalung Bulgari 120 juta, jaket Chanel 200 juta ….Nadya: Tas kanvas 19.800, baju 70 ribu, sepatu 76 ribu, tanpa perhiasan dan tanpa kosmetik ….Aku menunjuk data tersebut dan bertanya pada Nadya, "Apa maksudnya semua ini? Lewat perbandingan ini, kamu mau menunjukkan betapa borosnya aku dan betapa rajin juga hematnya kamu, 'kan? Apa kamu mau naik jabatan?"Tidak menyangka jika niat tersembunyinya itu diungkapkan secara terang-terangan olehku, tatapan mata Nadya pun terlihat agak panik. Akan tetapi, Nadya tetap berusaha keras untuk terlihat tenang."Bu Amel, aku nggak bermaksud seperti itu. Aku cuma ngg

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-04
  • Akibat Percaya Pekerja Magang   Bab 5

    "Dengar-dengar kamu kehilangan pekerjaan dan putus cinta, ya?"Suara malas seorang wanita terdengar dari ujung telepon.Aku menghela napas tanpa daya. "Kak, informasimu lengkap dan cepat sekali, ya?""Kembali ke rumah, aku akan menjemputmu!"Nada suara kakakku tidak bisa dibantah dan aku langsung menyetujuinya dengan sepenuh hati.Setengah jam kemudian, aku sudah duduk di kursi penumpang Mercedes Benz G-Class milik kakak perempuanku.Diam-diam, aku menunggu kakak mentertawakanku. Akan tetapi, kakakku hanya mengusap rambutku dengan lembut dan tidak mengatakan apa-apa."Kak …." Aku tercekat."Kenapa menangis? Dia orang yang nggak berguna! Cuma pria bajingan!"Kakakku memelototiku dengan marah.Aku terdiam sejenak dan akhirnya tertawa terbahak-bahak.Benar sekali. Orang yang begitu lembut barusan sama sekali bukanlah kakakku.Kakakku, Jenny Yunanda, adalah CEO wanita yang menguasai Grup Akza.Kak Jenny merupakan legenda di dunia bisnis dan masuk dalam daftar orang-orang sukses versi majal

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-04
  • Akibat Percaya Pekerja Magang   Bab 6

    Dengan pengalaman selama lima tahun, aku bisa mengelola Nebula dengan mudah setelah mengambil alih perusahaan tersebut.Setiap hari aku sangat sibuk. Putus cinta tidaklah sesakit yang kubayangkan. Segala sesuatunya berkembang menjadi lebih baik.Mona sesekali akan mengeluh kepadaku, "Kak Amel, Kakak nggak tahu 'kan kalau Nadya itu sangat aneh?"Aku tertegun untuk sesaat. Jika Mona tidak membicarakannya, aku pasti sudah lupa dengan orang ini."Kak Amel, setelah Kakak pergi, Nadya bertingkah seperti monster setiap harinya. Dia juga menyarankan pada bos agar memotong gaji semua orang. Tentu saja kami menentangnya. Malah, Nadya bertanya kepada semua orang apakah kami kerja demi uang? Omong kosong, ya jelaslah aku kerja demi uang! Nadya bahkan mencuci otak kami. Nadya bilang, kerja itu harusnya demi cita-cita. Aku benar-benar nggak habis pikir."Aku tidak bisa menahan tawa. Nadya benar-benar menganggap dirinya sebagai istri bos dan berusaha menghemat uang Faris di mana-mana.Mona melanjutka

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-04
  • Akibat Percaya Pekerja Magang   Bab 7

    Di kantor, aku meminum kopi sambil menyaksikan berita ekonomi dan keuangan hari ini."Tim inti teknologi yang menjadi tulang punggung Perusahaan Sains dan Teknologi Nordson mengundurkan diri secara bersamaan. Para investor menarik modal mereka satu per satu. Banyak gim yang berada di bawah naungan Perusahaan Sains dan Teknologi Nordson mengalami banyak masalah dalam pengoperasiannya. Mitra kerja mereka, satu per satu juga memutuskan kontrak. Perusahaan Nordson menghadapi tuntutan ganti rugi dalam jumlah yang fantastis."Aku tersenyum tipis dan tidak terkejut.Faris adalah orang yang sombong dan sewenang-wenang. Semua anak buahnya sudah lama merasa tidak puas dengan dirinya. Jika aku tidak menjadi penengah untuknya, mereka pasti sudah sejak lama mengundurkan diri dan tidak akan bisa menunggu sampai sekarang.Selain itu, para investor sejak awal mau menanamkan investasi karena menghormatiku. Sekarang setelah aku pergi, tentu saja mereka tidak akan mau lagi menghormati Faris.Sementara me

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-04
  • Akibat Percaya Pekerja Magang   Bab 1

    "Bu Amel, kalau perusahaanmu nggak mampu ngasih hadiah, sebaiknya nggak usah ngasih! Bikin aku malu! Kerja sama kita ke depannya dibatalkan saja!"Aku agak terkejut mendengar suara marah-marah di ujung telepon.Lantaran tidak yakin dengan apa yang terjadi, aku pun tetap menjaga agar suaraku tetap terdengar ramah dan menyunggingkan senyuman di wajahku."Jangan, Pak Bagas. Apa ada yang salah dengan hadiahnya? Aku benar-benar minta maaf. Pasti karyawan bagian bawah melakukan kesalahan. Anda yang berstatus tinggi, pasti akan memaafkan kami yang berstatus rendah ini. Aku akan menyiapkan hadiah baru yang sama untuk Anda dalam jumlah dua kali lipat. Bagaimanapun, kita sudah bekerja sama selama bertahun-tahun ...."Orang yang ada di ujung telepon masih marah dan langsung menaikkan volume suaranya untuk memotong kata-kataku."Bu Amel, jelas-jelas kamu bilang padaku kalau itu lapis legit dari The Harvest yang asli. Aku memberikannya pada investor, tapi mereka langsung menunjukkan kalau itu abal-

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-04

Bab terbaru

  • Akibat Percaya Pekerja Magang   Bab 7

    Di kantor, aku meminum kopi sambil menyaksikan berita ekonomi dan keuangan hari ini."Tim inti teknologi yang menjadi tulang punggung Perusahaan Sains dan Teknologi Nordson mengundurkan diri secara bersamaan. Para investor menarik modal mereka satu per satu. Banyak gim yang berada di bawah naungan Perusahaan Sains dan Teknologi Nordson mengalami banyak masalah dalam pengoperasiannya. Mitra kerja mereka, satu per satu juga memutuskan kontrak. Perusahaan Nordson menghadapi tuntutan ganti rugi dalam jumlah yang fantastis."Aku tersenyum tipis dan tidak terkejut.Faris adalah orang yang sombong dan sewenang-wenang. Semua anak buahnya sudah lama merasa tidak puas dengan dirinya. Jika aku tidak menjadi penengah untuknya, mereka pasti sudah sejak lama mengundurkan diri dan tidak akan bisa menunggu sampai sekarang.Selain itu, para investor sejak awal mau menanamkan investasi karena menghormatiku. Sekarang setelah aku pergi, tentu saja mereka tidak akan mau lagi menghormati Faris.Sementara me

  • Akibat Percaya Pekerja Magang   Bab 6

    Dengan pengalaman selama lima tahun, aku bisa mengelola Nebula dengan mudah setelah mengambil alih perusahaan tersebut.Setiap hari aku sangat sibuk. Putus cinta tidaklah sesakit yang kubayangkan. Segala sesuatunya berkembang menjadi lebih baik.Mona sesekali akan mengeluh kepadaku, "Kak Amel, Kakak nggak tahu 'kan kalau Nadya itu sangat aneh?"Aku tertegun untuk sesaat. Jika Mona tidak membicarakannya, aku pasti sudah lupa dengan orang ini."Kak Amel, setelah Kakak pergi, Nadya bertingkah seperti monster setiap harinya. Dia juga menyarankan pada bos agar memotong gaji semua orang. Tentu saja kami menentangnya. Malah, Nadya bertanya kepada semua orang apakah kami kerja demi uang? Omong kosong, ya jelaslah aku kerja demi uang! Nadya bahkan mencuci otak kami. Nadya bilang, kerja itu harusnya demi cita-cita. Aku benar-benar nggak habis pikir."Aku tidak bisa menahan tawa. Nadya benar-benar menganggap dirinya sebagai istri bos dan berusaha menghemat uang Faris di mana-mana.Mona melanjutka

  • Akibat Percaya Pekerja Magang   Bab 5

    "Dengar-dengar kamu kehilangan pekerjaan dan putus cinta, ya?"Suara malas seorang wanita terdengar dari ujung telepon.Aku menghela napas tanpa daya. "Kak, informasimu lengkap dan cepat sekali, ya?""Kembali ke rumah, aku akan menjemputmu!"Nada suara kakakku tidak bisa dibantah dan aku langsung menyetujuinya dengan sepenuh hati.Setengah jam kemudian, aku sudah duduk di kursi penumpang Mercedes Benz G-Class milik kakak perempuanku.Diam-diam, aku menunggu kakak mentertawakanku. Akan tetapi, kakakku hanya mengusap rambutku dengan lembut dan tidak mengatakan apa-apa."Kak …." Aku tercekat."Kenapa menangis? Dia orang yang nggak berguna! Cuma pria bajingan!"Kakakku memelototiku dengan marah.Aku terdiam sejenak dan akhirnya tertawa terbahak-bahak.Benar sekali. Orang yang begitu lembut barusan sama sekali bukanlah kakakku.Kakakku, Jenny Yunanda, adalah CEO wanita yang menguasai Grup Akza.Kak Jenny merupakan legenda di dunia bisnis dan masuk dalam daftar orang-orang sukses versi majal

  • Akibat Percaya Pekerja Magang   Bab 4

    Aku melihat jika Nadya jelas-jelas hanya mencatat setiap tas yang kubawa, setiap pakaian yang kukenakan, juga setiap anting yang kukenakan ….Nadya bahkan dengan cermat membuat perbandingan antara pakaianku di satu sisi dan pakaiannya di sisi lain.Selain itu, perbandingan harganya juga dicantumkan di bagian belakang masing-masing barang.Amel: tas Hermes 300 juta, gelang Cartier 80 juta, kalung Bulgari 120 juta, jaket Chanel 200 juta ….Nadya: Tas kanvas 19.800, baju 70 ribu, sepatu 76 ribu, tanpa perhiasan dan tanpa kosmetik ….Aku menunjuk data tersebut dan bertanya pada Nadya, "Apa maksudnya semua ini? Lewat perbandingan ini, kamu mau menunjukkan betapa borosnya aku dan betapa rajin juga hematnya kamu, 'kan? Apa kamu mau naik jabatan?"Tidak menyangka jika niat tersembunyinya itu diungkapkan secara terang-terangan olehku, tatapan mata Nadya pun terlihat agak panik. Akan tetapi, Nadya tetap berusaha keras untuk terlihat tenang."Bu Amel, aku nggak bermaksud seperti itu. Aku cuma ngg

  • Akibat Percaya Pekerja Magang   Bab 3

    Agar tidak memengaruhi hari libur kemerdekaan, sehingga hari libur tetap berjalan dengan normal, seluruh tim bekerja lembur untuk mengejar target. Saat pekerjaan sudah hampir selesai, tiba-tiba saja listrik padam."Apa yang terjadi?""Kenapa ini? Programku! Belum tersimpan!""Cepat periksa sakelar listriknya!"Suasana kantor benar-benar menjadi kacau balau.Akan tetapi, Nadia justru berjalan mendekat dengan tenang, lalu menatap semua dengan tatapan merendahkan."Memangnya listrik di perusahaan itu nggak bayar? Jangan selalu berpikir untuk mengambil keuntungan dari perusahaan! Pekerjaan kalian nggak selesai karena kalian itu nggak kompeten. Siapa suruh kalian nggak pulang dan malah kerja di kantor? Kalau kalian menggunakan listrik perusahaan di kantor, aku berhak untuk memutus aliran listriknya. Hmph, kebiasaan buruk kalian ini memang harus diubah. AC, komputer, mengisi daya ponsel, apa kalian nggak tahu kalau tagihan listrik perusahaan itu sangat mahal?"Aku tidak tahan lagi. Aku langs

  • Akibat Percaya Pekerja Magang   Bab 2

    Perusahaan Nordson adalah perusahaan yang kudirikan bersama dengan Faris.Aku menemani Faris sejak awal membangun usaha ini. Dari sebuah studio kecil dengan hanya beberapa orang, selangkah demi selangkah berkembang menjadi perusahaan teknologi terbaru sekarang ini.Sementara, Nadya adalah pekerja magang baru di perusahaan kami.Awalnya, berdasarkan CV yang dimilikinya, Nadya tidak akan bisa masuk perusahaan kami. Akan tetapi, dia tersandung di lift dan menghentikan Pak Faris, lalu langsung bercerita panjang lebar sambil bercucuran air mata di tempat.Utamanya, Nadya bercerita mengenai kesulitan yang dialaminya. Keluarganya berada di desa. Dia harus menafkahi orang tuanya dan masih memiliki seorang adik laki-laki …."Pak Faris, aku benar-benar membutuhkan kesempatan ini."Nadya membungkukkan badannya 90 derajat. Air matanya jatuh membasahi lantai dan pecah menjadi delapan bagian.Sebenarnya, kejadian seluruhnya agak memalukan. Aku tidak menyangka jika Faris akan tersentuh dan langsung m

  • Akibat Percaya Pekerja Magang   Bab 1

    "Bu Amel, kalau perusahaanmu nggak mampu ngasih hadiah, sebaiknya nggak usah ngasih! Bikin aku malu! Kerja sama kita ke depannya dibatalkan saja!"Aku agak terkejut mendengar suara marah-marah di ujung telepon.Lantaran tidak yakin dengan apa yang terjadi, aku pun tetap menjaga agar suaraku tetap terdengar ramah dan menyunggingkan senyuman di wajahku."Jangan, Pak Bagas. Apa ada yang salah dengan hadiahnya? Aku benar-benar minta maaf. Pasti karyawan bagian bawah melakukan kesalahan. Anda yang berstatus tinggi, pasti akan memaafkan kami yang berstatus rendah ini. Aku akan menyiapkan hadiah baru yang sama untuk Anda dalam jumlah dua kali lipat. Bagaimanapun, kita sudah bekerja sama selama bertahun-tahun ...."Orang yang ada di ujung telepon masih marah dan langsung menaikkan volume suaranya untuk memotong kata-kataku."Bu Amel, jelas-jelas kamu bilang padaku kalau itu lapis legit dari The Harvest yang asli. Aku memberikannya pada investor, tapi mereka langsung menunjukkan kalau itu abal-

DMCA.com Protection Status