Share

Putus

Melihat tulisan di kertas itu Rea tertegun, lantas menatap Arfan di hadapannya. "Apakah masih ada yang perlu ditanyakan?" tanya pria itu dengan santai.

Rea menggeleng. "Ti-tidak sama sekali, aku hanya ingin katakan terima kasih banyak atas bantuanmu." Rea semakin merasa kaku dan canggung karenanya.

"Tidak masalah, ini sudah pekerjaanku. Jika ada apa-apa segera hubungi aku."

Rea tersenyum dan mengangguk kaku. "Kalau begitu aku permisi, terima kasih sekali lagi." Rea berdiri dan Arfan mengangguk.

Rea segera keluar ruangan dan diikuti pengawal. "Sudah matikan saja," pinta Jeno pada pengawalnya.

"Baik, Tuan," jawab pria yang memakai setelan jas hitam-hitam itu.

Layar ponsel menjadi gelap, Jeno meletakan benda pipih itu kembali ke atas meja dan menghela napas lega. Saat ini pintu ruangan Jeno diketuk dan tak lama terbuka, Aruna masuk dengan senyuman manisnya dan di tangannya terdapat kotak bekal seperti biasa ia bawa.

"Sayang, kamu pasti belum sarapan. Ini aku bawakan sarapan untukmu seper
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status