...Kegaduhan semalam di salah satu tenda di pegunungan Qinling, saat ini telah digantikan oleh suasana pagi yang begitu teduh dan berkabut. Matahari belum terbit dan gumpalan-gumpalan awan terlihat menitikkan tetesan-tetesan air yang membuat udara di sana terasa jauh lebih dingin dari sebelumnya.Semua tenda pengunjung terlihat masih tertutup rapat. Meski demikian, para petugas hutan wisata semua telah terbangun untuk menyiapkan bahan-bahan mentah yang akan dibagikan ke depan masing-masing tenda dengan wajah kelelahan mereka.Petugas Fang dan Chen adalah dua orang dari sekian banyak petugas yang tidak bisa tidur nyenyak semalam. Ulah pengunjung di tenda nomor 6 benar-benar membuat mereka penasaran sekaligus kebingungan disaat yang bersamaan."Hey, petugas Fang, apa pengunjung di tenda nomor 6 itu sudah bangun?" Petugas Chen yang adalah seorang petugas penyedia bahan makanan di perkemahan itupun sedikit melirik ke arah sebuah tenda besar yang ada di paling ujung wilayah itu. Sambil
...Berita kedekatan Shen Yiyi dan Han Suo semakin menghangat. Beberapa media cetak dan televisi telah menyiarkannya dalam beberapa kali liputan mereka. Hanya saja, belum ada satu pihak-pun yang membuka suara berkaitan dengan info tersebut, kecuali Yuan Xi yang petang nanti akan membuka jumpa pers di acara penggalangan dana terbesar di kota S.Meski Yuan Xi mengatakan akan memberikan konfirmasinya, akan tetapi para reporter masih berjuang untuk mendapatkan berita lebih awal. Sehingga, pagi-pagi benar, mereka telah berada di lobi perusahaan Shen untuk mendesak Shen Haoran yang baru saja turun dari mobilnya itu.“Tuan Shen… apakah putri anda benar-benar sudah bertunangan dengan Tuan Han?”“Sejak kapan mereka berhubungan?”“Apakah benar, putri anda sudah tinggal bersama dengan CEO Yuan Xi?”“Tuan Shen Haoran?”“Tuan?”Pertanyaan demi pertanyaan terus bergulir dari para reporter yang saat ini telah menghalangi jalannya. Jalanan tampak penuh sehingga Shen Haoran sampai menyuruh pihak kea
...Disisi lainnya, tepatnya di dalam ruang tamu kediaman Mu...“Kakak Hao...,” gumam Shen Ara setelah sambunga teleponnya terputus. Shen Ara tampak langsung lemas. Baginya, ini adalah pertama kalinya pria yang dikaguminya itu berlaku sedikit kasar kepadanya. Biasanya, Shen Haoran tidak akan sampai membentaknya dan juga tidak akan setega itu untuk menutup percakapan mereka secara sepihak.‘Apakah ini karena kakak Haoran membela putrinya?’ pikir Shen Ara geram.Shen Ara lekas mengesampingkan perasaan jengkelnya itu karena pintu kamar tamu telah mulai terbuka. “Aiyo... Yuna, putriku… apakah tidurmu nyaman semalam?” Shen Ara lalu berjalan dan memeluk Wei Yuna dengan begitu erat. Dia sangat bahagia. Apalagi semalam, atas sarannya, Wei Yuna berhadil menginap di kediaman Mu dan nyonya besar tua sama sekali tidak keberatan. Bukankah hal itu adalah sebuah lompatan yang besar bagi rencana mereka? Senyuman lebar tidak henti-hentinya tersungging di sudut bibir Shen Ara. Setelah melepaskan pelu
...Di pegununan Qinling,Mu Shenan telah mendapatkan omelan karena dia dituduh mengambil keuntungan secara diam-diam.Akan tetapi, sepertinya dia tidak masalah dengan hal itu dan hanya mendengarkan Shen Yiyi yang terus saja mengoceh disampingnya."Brengsek!" gerutu gadis itu."Bagaimana mungkin kau menipuku? Hah?!" ucapnya lagi."Dasar pria mesum!"Pada akhirnya, Shen Yiyi-pun merasa lelah sehingga dia menghentikan celotehannya dan memilih untuk menyambar bubur dari tangan Mu Shenan."Biarkan aku makan sendiri!" celetuk Shen Yiyi sebelum dia melihat pria itu tiba-tiba menundukkan dirinya."Aww..." gumam Mu Shenan lirih sambil menggosok-gosok bagian pinggangnya. Sementara isterinya malah meliriknya tajam."Memangnya kenapa?! Aku bahkan tidak mencubitmu?!" katanya.Tanpa membalas perkataan itu, Mu Shenan langsung membuka kaos miliknya dan menariknya tinggi seolah ingin seseorang disampingnya itu tahu keberadaan tanda-tanda kebiruan pada otot-otot kekarnya.Shen Yiyi-pun mau tidak mau
...Matahari telah tenggelam di kota S. Beberapa perwakilan perusahaan besar di negara itu tampak mulai berdatangan di depan balai kota dimana acara penggalangan dana yang diselenggarakan oleh pihak Yuan Xi akan dilakukan.Pada acara itu, tidak sedikit dari mereka datang lebih awal. Mereka sudah mendengar bahwa akan ada pengumumam besar dari Yuan Xi. Tentu saja, mereka yang penasaran, tidak mau melewatkan pengumuman baik itu."Saya dengar, CEO Han akan mengumumkan pertunangannya. Apakah itu benar?" seseorang dari perwakilan perusahaan lain tampak sangat penasaran. Setelah melihat dekorasi penggalangan dana yang begitu mewah, perwakilan itu terlihat sangat yakin sebelum rekan disampingnya menjawabnya."Hm, saya dengar begitu. Yuan Xi adalah perusahaan besar. Apabila Yuan Xi dan Perusahaan Shen menjalin pernikahan, maka saya rasa perusahaan mereka akan semakin kuat," jawabnya.Perwakilan dari perusahaan lain langsung mengangguk menyetujui pernyataan dari koleganya.Perusahaan Shen akh
...“Tidak terjadi apapun di antara kami,” ungkap Han Suo.Pernyataan itu seketika mengejutkan semua orang. Mereka berbisik-bisik dan tampak kebingungan dengan pengakuan yang disampaikan oleh CEO dari Yuan Xi. Apa yang Han Suo katakan sangatlah berbeda dengan berita yang mereka dengar sebelumnya. Apakah mereka sedang salah dengar? batin mereka semua mulai melirik ke arah Shen Ara yang sebelumnya secara sepihak telah mengkonfirmasi hubungan kedua orang itu.“CEO Han, anda tidak perlu menutupinya.” Shen Ara langsung berdiri dari tempat duduknya setelah semua orang memandangnya.Kata-kata Shen Ara begitu meyakinkan. Dia sebelumnya telah memperkenalkan dirinya sebagai bibi dari Shen Yiyi. Sehingga, semua orang langsung mengangguk dan menanti Shen Ara untuk melanjutkan perkataannya.“Tuan Han. Jelas-jelas dalam berita yang tersebar, anda dan Yiyi begitu dekat. Bahkan, anda juga sudah membawa Yiyi ke rumah anda di Sucheng dan juga telah bersama di hotel Chin Yin. Mohon katakan kepada sem
...“Nyonya Mu… Ini tidak seperti yang nyonya bayangkan. Kami tahu bahwa CEO Han sangat menyukai Shen Yiyi. Mohon percayalah kepada kami.” Wei Yuna lalu bergegas memegang tangan Nyonya besar tua untuk merayunya.Namun sayangnya, perkataan Wei Yuna sepertinya tidak mendapat perhatian karena Nyonya besar tua langsung mengibaskan tangannya dari sentuhan Wei Yuna.“Nyonya Wei… Aku tidak mengetahui ada masalah apa antara kau dan keponakanmu,” kata Nyonya besar tua. “Tapi apa yang kau lakukan sangatlah melebihi batas. CEO Han telah menyampaikan bahwa dirinya dan Shen Yiyi tidak memiliki skandal apapun seperti yang dituduhkan kepada mereka. Akan tetapi, kau tetap saja ingin semua orang berpikiran buruk tentang Shen Yiyi. Apa sebagai bibi, kau tidak malu melakukan hal itu?”Nyonya besar tua berbicara cukup pelan dengan pandangan yang menatap tepat pada Shen Ara.Shen Ara tidak bisa menjawabnya. Semua orang sedang melihat mereka sehingga Shen Ara mengurungkan niatnya untuk menahan nyonya bes
...Mu Shenan melaju dengan kecepatan rata-rata menjauhi gedung Balai Kota itu. Setelah dia menyelesaikan permasalahan Shen Yiyi, hatinya merasa lebih tenang meskipun ada sesuatu yang mengganjal di dalam hatinya.‘Aku memang memiliki hubungan di masa lalu dengan Shen Yiyi. Apakah Tuan Mu datang jauh-jauh hanya untuk mengetahui tentang hal ini?’Pernyataan Han Suo masih terngiang begitu jelas di telinga Mu Shenan. Sebelumnya, Mu Shenan hanya menanggapinya dengan suara kekehan ketika dia mendengar pria muda itu mengatakannya. Akan tetapi, ada satu hal yang mengusik hati Mu Shenan ketika dia melihat ekspresi wajah CEO dari Yuan Xi itu. Dari apa yang dia lihat, pria bermarga Han itu sedang tidak berbohong. Lalu sebenarnya apa hubungan Shen Yiyi dan Han Suo di masa lalu? Batin Mu Shenan.Untuk beberapa waktu, Mu Shenan tenggelam di dalam pikirannya sendiri. Namun sesaat setelah Mu Shenan menyadari bahwa Shen Yiyi sedang memperhatikannya, cepat-cepat pria itu merubah ekspresi pada wajahny
...Pagi telah menjelang di kota S. Hari ini, Shen Yiyi dan Mu Shenan harus kembali ke Kediaman Mu setelah mereka berdua mendapat pesan singkat dari Nyonya besar tua. Meski Shen Yiyi masih membenci suaminya setelah percakapan yang tidak terselesaikan semalam, tapi dia tetap ikut kesana karena dia harus berjumpa dengan nenek mertuanya yang sempat sakit itu.“Aw….” Mu Shenan terdengar mengaduh sembari satu tangannya memegang tengkuk lehernya. Mungkin dia berpikir bahwa Shen Yiyi akan merasa kasihan dan menyudahi pertengkaran mereka. Tapi, ternyata tidak!Mu Shenan kembali diam. Dia mengarahkan matanya ke jalanan ke depan dan sesekali melirik Shen Yiyi yang saat ini memejamkan matanya. “Yiyi, apa tidurmu nyenyak semalam?” tanyanya tanpa balasan apapun. Mu Shenan hanya bisa menghela nafasnya. Sepertinya, dia tidak akan berbaikan dengan isterinya dalam waktu singkat sehingga dia memilih untuk diam supaya isterinya itu tidak bertambah semakin marah.Kediaman Mu telah terlihat di depan. M
...“Kakek, kumohon jangan membicarakan hal itu. Aku yakin kakek akan selalu sehat.” ucap Shen Yiyi terjeda. “Oh, besok aku akan membawakan kakek buah persik dari Mongol. Orang bilang siapapun yang memakan buah itu pasti akan mendapat berkah umur panjang dari langit. Bagaimana Kek?”“Haha… Yiyi, jangan khawatir. Aku baik-baik saja. Aku hanya ingin tenang. Apalagi, sebentar lagi aku akan menimang seorang cicit. Tapi tentang buah itu? Em… Baiklah. Kau bisa membawakan beberapa untukku,” sahut kakeknya sebelum teringat kembali akan pembicaraan selanjutnya. “Yiyi, tentang hak waris itu. Kakek mau kau menjaganya dengan baik. Apa kau mengerti?”“Hm… Iya, aku mengerti,” jawab Shen Yiyi."Baiklah, sekarang aku bisa tenang. Kau istirahatlah. Sampaikan salamku untuk suamimu.""Baik Kek," ucap Shen Yiyi menutup pembicaraan itu.Setelah mendengar kakek Shen menutup sambungan teleponnya, Shen Yiyi langsung meletakkan ponselnya kembali ke atas meja. Meski Shen Yiyi senang karena Shen Ara dan Wei Y
...Shen Yiyi telah selesai membersihkan dirinya ketika dia mendengar ponselnya berdering. Hari sudah hampir larut malam, tetapi seseorang menghubunginya. Ada apa? Batinnya sebelum dia mengambil ponselnya dan mendapati bahwa kakek Shen adalah orang yang meneleponnya.“Halo kakek… Selamat malam. Kakek mengapa belum tidur?” sapa Shen Yiyi yang dibalas oleh suara batuk diseberang sana.“Uhuk… uhuk…” Kakek Shen terdengar sedang tidak baik-baik saja. Shen Yiyi megerutkan dahinya dan segera bertanya pada kakeknya itu.“Kakek, apa kau sedang sakit? Aku akan segera menelepon bibi Zhang. Kakek ber-istirahatlah.” Shen Yiyi cukup panik karena dirinya sedang tidak ada disana. Sementara Shen Haoran, ayahnya itu, pastilah saat ini masih sibuk di ruang kerjanya. Shen Yiyi hendak menutup sambungan telepon itu supaya bisa menghubungi kepala pelayannya. Akan tetapi sang kakek lekas-lekas mencegahnya.“Yiyi… Kakek tidak apa-apa. Kau tenang saja. Aku hanya batuk karena udara terlalu dingin,” sahut pria
...Setelah menikmati makan malam, Mu Shenan membawa Shen Yiyi pulang ke apartemen Sky Garden. Meski ada beberapa hal yang masih mengganjal di hatinya, Mu Shenan tetap merasa senang karena pada akhirnya dia bisa membawa isterinya itu kembali pulang bersamanya.“Biar aku saja,” ucap Mu Shenan mendahului Shen Yiyi mendorong pintu rumah mereka.Ketika mereka sudah sampai di dalam rumah, Mu Shenan buru-buru membantu melepas sepatu isterinya dan menggantinya dengan sebuah sandal rumah yang baru dibelinya. Sandai berbulu itu berwarna peach dengan tatakan kaki yang sangat lembut dan empuk ketika digunakan.“Shenan, apa yang kau lakukan?” tanya Shen Yiyi merasa tidak enak. Bagaimanapun Mu Shenan adalah CEO dari Perusahaan Mu. Lagipula, Shen Yiyi juga tahu bahwa Mu Shenan adalah tipe lelaki dingin yang tidak akan mungkin melakukan hal semacam itu. Jadi, Shen Yiyi buru-buru menarik kakinya dari pergelangan tangan Mu Shenan ketika pria itu hendak memakaikan sepatu sandal pada kaki yang kedua.
...Dalam lembar pertama album itu, Shen Ping bisa melihat foto Shen Ara ketika dia pertama kali datang ke Kediaman Shen. Wajahnya begitu lusuh dan kulitnya kecoklatan karena terbakar terik matahari. Pada waktu itu, Shen Ping masih ingat, dirinya begitu kasihan dengan gadis remaja yang baru diambilnya dari panti asuhan Kelopak Teratai.Penampilan gadis remaja itu sangat mengingatkan Shen Ping akan masa perang yang pernah dilaluinya ketika dirinya masih muda. Ada begitu banyak anak menjadi yatim piatu dan terlantar pada masa perang yang sudah merebut nyawa banyak orang di wilayah perbatasan. Hati Shen Ping begitu sedih sehingga dia akhirnya mencurahkan kasih sayang kepada gadis remaja itu layaknya putrinya sendiri dan memberinya nama ‘Shen Ara’.'Kenapa kau sampai melakukan hal itu?' tanyanya dalam hati.Shen Ping tidak pernah menyangka bahwa putri angkatnya itu akan bertindak berlebihan pada Shen Yiyi. Sejujurnya, dia tidak bisa memahami alasan Shen Ara melakukannya. Apakah kasih sa
...Suara mobil milik Shen Ara terdengar meninggalkan Kediaman Shen. Dari depan pintu kamarnya, kakek Shen terlihat memegangi dadanya. Sepertinya, pria tua itu mengalami rasa sakit akibat semua musibah yang barusaja terjadi pada keluarga mereka.Kakek Shen meremas dadanya untuk meredakan rasa sakit yang mendadak menyerangnya. Dalam sela-sela kesakitannya itu, beberapa kali dia terdengar mengutuki dirinya sendiri atas semua yang telah terjadi pada keluarga mereka. Apakah dia tidak becus mengurusi rumah tangga di keluarganya? Apa kesalahannya di masa lalu sehingga dewa-dewa menghukumnya? batin Shen Ping merasa begitu sedih dan getir disaat yang bersamaan atas tindakan Shen Ara.Isteri Haoran telah tiada. Lalu setelahnya, hampir-hampir mereka juga kehilangan Shen Yiyi karena ulah Wei Dong. Kakek Shen berpikir bahwa semua hal-hal buruk yang terjadi di keluarganya sudah usai. Akan tetapi, harapannya tidak terwujud!"Ling!" seru kakek Shen memanggil seorang pelayan yang terlihat dari keja
...Perubahan ekspresi itu dapat ditangkap oleh Shen Haoran. Dalam hati, Shen Haoran merasakan sebuah sayatan ketika dia melihat bagaimana Wei Yuna bisa memainkan mimik wajahnya dengan begitu cepat. Apakah… begini cara Wei Yuna selama ini mempengaruhinya untuk menyalahkan Shen Yiyi? Batin Shen Haoran menarik nafasnya dalam-dalam untuk menahan luapan emosi yang keluar akibat ulah-ulah Wei Yuna yang tiba-tiba bermunculan dalam ingatannya.‘Kartu akses milik Shen Yiyi yang diambil oleh Wei Yuna’‘Perubahan penampilan Shen Yiyi menjadi gadis gila’‘Wei Yuna yang mempengaruhinya untuk memutuskan pernikahan Shen Yiyi’‘Dan juga, Wei Yuna yang dengan senang hati memperkenalkan dirinya sebagai calon isteri Mu Shenan’Sedari awal, bahkan jauh sekali sebelum saat ini, bukankah Wei Yuna memang telah menindas Shen Yiyi? Pikir Shen Haoran mengerutkan kedua alisnya semakin dalam.Sementara Shen Haoran menenangkan emosinya, Shen Ara yang sudah tidak dapat berkata-kata dengan Shen Haoran akhirnya m
...Malam telah menjadi semakin larut. Meski demikian, cahaya lampu di ruang tamu kediaman Shen masih menyala begitu terangnya menyoroti anggota keluarga Wei yang baru saja datang kesana.“Kakak Hao… Kumohon maafkan aku. Percayalah, aku sama sekali tidak bermaksud untuk menyakiti Shen Yiyi. Yang kulakukan hanyalah-“, ucap Shen Ara berusaha menjelaskan.“Ara, diamlah! Kau tidak perlu menjelaskannya kepadaku,” sahut Shen Haoran dengan wajahnya yang sudah memerah.“Tidak! Kakak Hao, kau harus mendengar penjelasan kami. Jujur saja, aku hanya ingin menyelamatkan Perusahaan Shen. Sama sekali, aku tidak bermaksud mendorong Shen Yiyi pada CEO Yuan Xi itu. Kakak Hao, tolong percayalah… Aku tidak akan setega itu pada keponakanku sendiri,” lanjut Shen Ara yang seketika dibalas sebuah tawa kecut dari Shen Haoran.“Ckck… Apa kau bilang? Kau ingin menyelamatkan Perusahaan Shen? Dan kau tidak akan setega itu kepada Shen Yiyi?” Shen Haoran mengulangi apa yang didengarnya dari adik angkatnya sebelum
...Mu Shenan melaju dengan kecepatan rata-rata menjauhi gedung Balai Kota itu. Setelah dia menyelesaikan permasalahan Shen Yiyi, hatinya merasa lebih tenang meskipun ada sesuatu yang mengganjal di dalam hatinya.‘Aku memang memiliki hubungan di masa lalu dengan Shen Yiyi. Apakah Tuan Mu datang jauh-jauh hanya untuk mengetahui tentang hal ini?’Pernyataan Han Suo masih terngiang begitu jelas di telinga Mu Shenan. Sebelumnya, Mu Shenan hanya menanggapinya dengan suara kekehan ketika dia mendengar pria muda itu mengatakannya. Akan tetapi, ada satu hal yang mengusik hati Mu Shenan ketika dia melihat ekspresi wajah CEO dari Yuan Xi itu. Dari apa yang dia lihat, pria bermarga Han itu sedang tidak berbohong. Lalu sebenarnya apa hubungan Shen Yiyi dan Han Suo di masa lalu? Batin Mu Shenan.Untuk beberapa waktu, Mu Shenan tenggelam di dalam pikirannya sendiri. Namun sesaat setelah Mu Shenan menyadari bahwa Shen Yiyi sedang memperhatikannya, cepat-cepat pria itu merubah ekspresi pada wajahny