Beranda / Romansa / Akhirnya Aku Kembali / 152. Wanita Tua Itu Diracun!

Share

152. Wanita Tua Itu Diracun!

Penulis: Rainy
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

.

.

.

Di ruang perawatan paling atas di rumah sakit itu, Mu Shenan telah menyelesaikan pemeriksaan rutin dengan dokter Ma. Saat ini, kondisi luka pasca operasi yang dilakukannya telah sedikit membaik. Meskipun begitu, dokter Ma masih tetap harus memberikan beberapa suntikan obat selama beberapa hari ke depan sampai luka jahitan itu benar-benar sembuh sepenuhnya.

“Tuan Mu, sekarang beristirahatlah. Saya telah memasukkan obat pereda nyeri sehingga anda tidak akan merasa sakit,” ucap dokter Ma yang segera diangguki oleh Mu Shenan.

“Kalau begitu, saya pergi dulu,” ucap dokter Ma sambil membungkuk untuk berpamitan.

“Hm,” sahut Mu Shenan.

Dari ranjangnya, Mu Shenan melihat kepergian dokter Ma. Dan setelah dokter itu sepenuhnya pergi dari sana, Mu Shenan langsung memanggil James yang sedari tadi telah menunggu di depan pintu ruang perawatannya itu.

“James, masuklah,” perintahnya.

Mendengar itu, James bergegas masuk ke dalam ruang dingin itu dengan map berwarna hitam di tangannya. Tidak tahu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Akhirnya Aku Kembali   153. Keluarga Wei Mulai Ketakutan!

    ...Perasaan tidak menyenangkan saat ini tengah dirasakan oleh Wei Dong. Pria paruh baya itu saat ini terlihat duduk tidak tenang di kediamannya dengan kedua kaki yang diketuk-ketukkan ke atas lantai. Beberapa kali, pria itu mengambil ponselnya hanya sekedar melihat layar ponsel itu. Hanya saja, sepertinya dia tidak mendapatkan sesuatu yang dia inginkan sehingga dia menjadi semakin cemas.“Ayah, ada apa denganmu?” sebuah suara tiba-tiba terdengar dari luar pintu rumah itu.Sambil menenteng sebuah dokumen, Wei Yuna berjalan mendekat untuk melihat apa yang sedang terjadi dengan ayahnya.“Yuna, ayah tidak apa-apa,” kata pria paruh baya itu sambil memikirkan sesuatu.“Ah, tidak mungkin. Wajah ayah terlihat pucat sekali. Pasti ada sesuatu yang sedang ayah pikirkan,” tutur gadis muda itu sembari duduk di seberang ayahnya.Wei Yuna nampak kebingungan. Ayahnya biasanya tidak pernah setegang itu. Tetapi kali ini, Wei Yuna dapat melihat jelas bahwa pria itu begitu cemas. "Ayah, katakanlah. K

  • Akhirnya Aku Kembali   154. Sopir Itu Tertangkap!

    ...Malam telah semakin larut. Wei Dong semakin gundah karena isterinya itu belum juga kembali. Entah apa yang dilakukan wanita itu di luar, Wei Dong tidak begitu mengetahuinya. Mungkin saja, karena kejadian semalam, Shen Ara telah pergi ke Chang ‘An untuk memeriksa kegaduhan disana.Beberapa waktu lamanya Wei Dong telah menunggu. Sampai akhirnya tepat pukul 22.00 malam, sebuah bunyi kendaraan terdengar memasuki halaman rumah mereka. Wei Dong sangat yakin bahwa itu adalah isterinya. Untuk itu, dia bergegas membuka pintu dan mendapati sesuatu yang mengejutkannya.Polisi? Batin Wei Dong mengernyitkan alisnya. Sedikit curiga, Wei Dong kembali menutup pintu rumahnya dan mengawasi mobil petugas itu dari kejauhan. Benar, disana ada beberapa petugas yang sepertinya akan segera turun dari mobilnya. Tetapi, mengapa mereka datang ke kediaman Wei?! batin Wei Dong mulai merasa cemas.“Lin, cepat periksa. Tanyakan ada keperluan apa mereka kemari?” perintah Wei Dong kepada pelayannya.Suruhan itu

  • Akhirnya Aku Kembali   155. Apakah Wanita itu Sedang Menyatakan Perasaannya?

    . . . Mu Shenan nampak memandang lurus ke layar dihadapannya. Sesekali dia tersenyum melihat gadis itu menghubungi orang-orang guna membantunya. Hanya saja, ditengah-tengah itu semua, sebuah rasa sedih terbesit di dalam hatinya. Shen Yiyi, gadisnya itu, telah hampir 1 jam mencari bala-bantuan, tetapi anehnya dari sekian banyak orang, mengapa gadis itu tidak mengingatnya? Batin Mu Shenan memalingkankan wajahnya dari layar itu. “Asisten Bai, apakah ponselku kehabisan baterai?” tanyanya dengan tiba-tiba. “Sebentar, Tuan,” sahut asisten itu. Asisten Bai kemudian berjalan menuju nakas yang ada disana untuk memeriksanya. Ponsel milik CEO Mu ternyata masih hidup dengan baterai yang terisi penuh. Mungkin saja, James sudah mengisinya seperti yang biasa asisten Bai juga lakukan ketika dia ada disekitar sang tuan. “Tuan Mu, ponsel anda sudah terisi penuh. Apakah ada yang ingin anda hubungi?” tanya asisten Bai sembari menyodorkan ponsel itu kepada Mu Shenan. Mu Shenan tidak mengambilnya.

  • Akhirnya Aku Kembali   156. Usaha Keluarga Wei

    ...Hari telah berganti. Pagi-pagi benar Wei Dong telah menyisihkan waktunya untuk pergi ke kantor polisi yang ada di pusat kota. Beberapa skenario telah ia siapkan untuk menjawab pertanyaan dari para penyidik yang mengundangnya. Jika hanya masalah perjudian, Wei Dong sangat yakin bahwa dia pasti dapat menyelesaikannya dengan sangat mudah.Mengendarai mobil sedan miliknya, Wei Dong telah sampai disana tepat pukul 08.00 pagi. Belum ada banyak orang yang datang. Disana, hanyalah ada beberapa mobil polisi yang terparkir dan juga beberapa preman yang baru saja ditangkap dan dibawa untuk masuk ke ruang pemeriksaan.“Selamat pagi, Tuan. Apakah ada yang bisa saya bantu?” tiba-tiba sebuah suara mengejutkan Wei Dong yang masih berada pada mobil itu.“Oh! Aku mau menuju bagian pemeriksaan. Dimana tempatnya?” tanya wei Dong kemudian.“Bagian pemeriksaan ada di gedung di depan anda. Silahkan anda menuju kesana,” ucap juru parkir itu.Wei Dong menganggukkan kepalanya. Setelah mesin mobil ia mati

  • Akhirnya Aku Kembali   157. Mendapat Sebuah Kunjungan

    ...Akhir pekan adalah adalah saat yang paling sibuk di rumah sakit terbesar di kota itu. Tidak hanya jadwal pemeriksaan umum yang menumpuk, kehadiran para pengunjung yang membeludak juga membuat para petugas di lantai dasar gedung rumah sakit itu sedikit kewalahan. Dan di antara mereka, ada satu wanita yang juga datang untuk mengunjungi sahabatnya.Dia adalah Ning Ri. Sejak mendengar peristiwa yang menimpa Shen Yiyi, wanita itu nampak begitu khawatir. Sudah dari kemarin dia ingin menjenguk temannya itu, namun dia terkendala karena tidak adanya akses untuk bisa masuk kesana.Ya, sesuai informasi yang didengarnya dari asisten Bai, Shen Yiyi dan Mu Shenan sedang berada di dua lantai VVIP yang secara khusus dijaga ketat. Informasi tentang mereka dirahasiakan oleh pihak rumah sakit dan hanya petugas khusus yang boleh naik ke dua lantai teratas gedung itu.Penjagaannya sangat sulit ditembus dan Ning Ri menyadarinya. Untuk itu, demi berjumpa dengan teman baiknya, semalam Ning Ri telah mem

  • Akhirnya Aku Kembali   158. Nanas Muda!

    . . . Pada waktu yang sama di sisi lain rumah sakit itu, seorang pria muda yang sangat tampan terlihat mengerutkan dahinya. Dengan jantung yang tiba-tiba berpacu cepat, dia nampak berdiri setelah salah satu sudut matanya menangkap sesuatu pada layar kaca disana. “Dokter Ma, aku rasa pemeriksaannya sudah cukup,” ucap pria itu langsung melepas alat yang terpasang di tangannya. “Tapi, Tuan,” kata dokter itu. “Anda belum,” tambahnya terpotong oleh tindakan spontan yang dilihatnya. Seketika, pria muda itu juga melepas selang infus yang menempel dilengannya. Dengan langkah cepat, dia lalu berjalan sambil memanggil asisten Bai yang ada di belakangnya. “Asisten Bai, bagaimana caramu menjaganya?!” seru pria muda itu lagi dengan wajah geramnya. Tanpa aba-aba, pria itu langsung keluar diikuti oleh asisten Bai dan juga para bodyguard di belakangnya. Jujur saja, saat semua orang pergi dari sana, dokter Ma yang saat ini tengah memegang beberapa obat ditangannya merasa sangat keheranan. Sebet

  • Akhirnya Aku Kembali   159. Dia Hamil (1)

    ...Shen Yiyi nampak sangat menikmati gigitan pertamanya. Potongan buah nanas itu langsung dikunyahnya sembari sumpitnya mencoba untuk membalik kepiting merah di depannya."Ning Ri, serius. Ini enak sekali. Darimana kau mendapatkannya?" tanya Shen Yiyi di sela-sela kunyahannya itu."Aku memesannya dari restaurant Liu kesukaanmu. Bagaimana apa kau suka?" tanya Ning Ri sambil membuka kotak lainnya.Shen Yiyi lantas melihat menu Fugu Sashi di dalamnya, yakni sebuah olahan khas Jepang yang terbuat dari bahan mentah."Haha... Terima kasih, Ning Ri! Ternyata kau sempat membaca pesanku kemarin. Padahal aku sudah menariknya. Hihi...," sahut gadis itu hendak menelan apa yang ada di dalam mulutnya.Dan Brak!"Jangan kau telan!" tiba-tiba sebuah suara mengejutkan mereka berdua."Mu Shenan?! Kenapa kau bisa kemari?" ucap Shen Yiyi dengan mulut penuhnya.Shen Yiyi merasa tidak enak. Dia telah tertangkap basah memakan makanan dari luar. Padahal, dia sudah berjanji sebelumnya untuk patuh kepada Mu

  • Akhirnya Aku Kembali   160. Dia Hamil (2)

    ...Gadis berpakaian baju tidur rumah sakit itu untuk sesaat terdiam. Kedua mata cantiknya terlihat berkedip-kedip dan alis tebalnya mulai berkerut setelah ia mendengar apa yg telah dikatakan oleh Mu Shenan."Hey, Ning Ri, apa kau mengerti apa yang ingin disampaikan oleh pria itu?" kata Shen Yiyi berbisik kepada sahabat yang saat ini sudah berada disebelahnya."Shen Yiyi, bagaimana bisa kau bertanya kepadaku? Pria itu kan suamimu," sahut Ning Ri merasa bingung juga dengan tingkah para pria disana.Benar juga! Jika dia saja tidak mengerti, apalagi Ning Ri itu?! batin Shen Yiyi sebelum dia berujar."Mu Shenan, aku tahu ini sulit diterima. Tetapi yang jelas aku sudah berkata jujur dan Ning Ri adalah saksiku. Jadi kau tidak perlu melibatkan dokter itu dalam hal ini," terang Shen Yiyi yang langsung mendapatkan sebuah tanggapan menohok dari pria di depannya."Kau... benar-benar...," sahut pria itu terjeda, "bodoh!"Mu Shenan langsung memalingkan wajahnya. Sementara Shen Yiyi, isterinya it

Bab terbaru

  • Akhirnya Aku Kembali   255. Ke Kediaman Mu (1)

    ...Pagi telah menjelang di kota S. Hari ini, Shen Yiyi dan Mu Shenan harus kembali ke Kediaman Mu setelah mereka berdua mendapat pesan singkat dari Nyonya besar tua. Meski Shen Yiyi masih membenci suaminya setelah percakapan yang tidak terselesaikan semalam, tapi dia tetap ikut kesana karena dia harus berjumpa dengan nenek mertuanya yang sempat sakit itu.“Aw….” Mu Shenan terdengar mengaduh sembari satu tangannya memegang tengkuk lehernya. Mungkin dia berpikir bahwa Shen Yiyi akan merasa kasihan dan menyudahi pertengkaran mereka. Tapi, ternyata tidak!Mu Shenan kembali diam. Dia mengarahkan matanya ke jalanan ke depan dan sesekali melirik Shen Yiyi yang saat ini memejamkan matanya. “Yiyi, apa tidurmu nyenyak semalam?” tanyanya tanpa balasan apapun. Mu Shenan hanya bisa menghela nafasnya. Sepertinya, dia tidak akan berbaikan dengan isterinya dalam waktu singkat sehingga dia memilih untuk diam supaya isterinya itu tidak bertambah semakin marah.Kediaman Mu telah terlihat di depan. M

  • Akhirnya Aku Kembali   254. Pria itu Penuh Kasih Sayang (3)

    ...“Kakek, kumohon jangan membicarakan hal itu. Aku yakin kakek akan selalu sehat.” ucap Shen Yiyi terjeda. “Oh, besok aku akan membawakan kakek buah persik dari Mongol. Orang bilang siapapun yang memakan buah itu pasti akan mendapat berkah umur panjang dari langit. Bagaimana Kek?”“Haha… Yiyi, jangan khawatir. Aku baik-baik saja. Aku hanya ingin tenang. Apalagi, sebentar lagi aku akan menimang seorang cicit. Tapi tentang buah itu? Em… Baiklah. Kau bisa membawakan beberapa untukku,” sahut kakeknya sebelum teringat kembali akan pembicaraan selanjutnya. “Yiyi, tentang hak waris itu. Kakek mau kau menjaganya dengan baik. Apa kau mengerti?”“Hm… Iya, aku mengerti,” jawab Shen Yiyi."Baiklah, sekarang aku bisa tenang. Kau istirahatlah. Sampaikan salamku untuk suamimu.""Baik Kek," ucap Shen Yiyi menutup pembicaraan itu.Setelah mendengar kakek Shen menutup sambungan teleponnya, Shen Yiyi langsung meletakkan ponselnya kembali ke atas meja. Meski Shen Yiyi senang karena Shen Ara dan Wei Y

  • Akhirnya Aku Kembali   253. Pria itu Penuh Kasih Sayang (2)

    ...Shen Yiyi telah selesai membersihkan dirinya ketika dia mendengar ponselnya berdering. Hari sudah hampir larut malam, tetapi seseorang menghubunginya. Ada apa? Batinnya sebelum dia mengambil ponselnya dan mendapati bahwa kakek Shen adalah orang yang meneleponnya.“Halo kakek… Selamat malam. Kakek mengapa belum tidur?” sapa Shen Yiyi yang dibalas oleh suara batuk diseberang sana.“Uhuk… uhuk…” Kakek Shen terdengar sedang tidak baik-baik saja. Shen Yiyi megerutkan dahinya dan segera bertanya pada kakeknya itu.“Kakek, apa kau sedang sakit? Aku akan segera menelepon bibi Zhang. Kakek ber-istirahatlah.” Shen Yiyi cukup panik karena dirinya sedang tidak ada disana. Sementara Shen Haoran, ayahnya itu, pastilah saat ini masih sibuk di ruang kerjanya. Shen Yiyi hendak menutup sambungan telepon itu supaya bisa menghubungi kepala pelayannya. Akan tetapi sang kakek lekas-lekas mencegahnya.“Yiyi… Kakek tidak apa-apa. Kau tenang saja. Aku hanya batuk karena udara terlalu dingin,” sahut pria

  • Akhirnya Aku Kembali   252. Pria Itu Penuh Kasih Sayang

    ...Setelah menikmati makan malam, Mu Shenan membawa Shen Yiyi pulang ke apartemen Sky Garden. Meski ada beberapa hal yang masih mengganjal di hatinya, Mu Shenan tetap merasa senang karena pada akhirnya dia bisa membawa isterinya itu kembali pulang bersamanya.“Biar aku saja,” ucap Mu Shenan mendahului Shen Yiyi mendorong pintu rumah mereka.Ketika mereka sudah sampai di dalam rumah, Mu Shenan buru-buru membantu melepas sepatu isterinya dan menggantinya dengan sebuah sandal rumah yang baru dibelinya. Sandai berbulu itu berwarna peach dengan tatakan kaki yang sangat lembut dan empuk ketika digunakan.“Shenan, apa yang kau lakukan?” tanya Shen Yiyi merasa tidak enak. Bagaimanapun Mu Shenan adalah CEO dari Perusahaan Mu. Lagipula, Shen Yiyi juga tahu bahwa Mu Shenan adalah tipe lelaki dingin yang tidak akan mungkin melakukan hal semacam itu. Jadi, Shen Yiyi buru-buru menarik kakinya dari pergelangan tangan Mu Shenan ketika pria itu hendak memakaikan sepatu sandal pada kaki yang kedua.

  • Akhirnya Aku Kembali   251. Duka Mendalam (2)

    ...Dalam lembar pertama album itu, Shen Ping bisa melihat foto Shen Ara ketika dia pertama kali datang ke Kediaman Shen. Wajahnya begitu lusuh dan kulitnya kecoklatan karena terbakar terik matahari. Pada waktu itu, Shen Ping masih ingat, dirinya begitu kasihan dengan gadis remaja yang baru diambilnya dari panti asuhan Kelopak Teratai.Penampilan gadis remaja itu sangat mengingatkan Shen Ping akan masa perang yang pernah dilaluinya ketika dirinya masih muda. Ada begitu banyak anak menjadi yatim piatu dan terlantar pada masa perang yang sudah merebut nyawa banyak orang di wilayah perbatasan. Hati Shen Ping begitu sedih sehingga dia akhirnya mencurahkan kasih sayang kepada gadis remaja itu layaknya putrinya sendiri dan memberinya nama ‘Shen Ara’.'Kenapa kau sampai melakukan hal itu?' tanyanya dalam hati.Shen Ping tidak pernah menyangka bahwa putri angkatnya itu akan bertindak berlebihan pada Shen Yiyi. Sejujurnya, dia tidak bisa memahami alasan Shen Ara melakukannya. Apakah kasih sa

  • Akhirnya Aku Kembali   250. Duka Mendalam (1)

    ...Suara mobil milik Shen Ara terdengar meninggalkan Kediaman Shen. Dari depan pintu kamarnya, kakek Shen terlihat memegangi dadanya. Sepertinya, pria tua itu mengalami rasa sakit akibat semua musibah yang barusaja terjadi pada keluarga mereka.Kakek Shen meremas dadanya untuk meredakan rasa sakit yang mendadak menyerangnya. Dalam sela-sela kesakitannya itu, beberapa kali dia terdengar mengutuki dirinya sendiri atas semua yang telah terjadi pada keluarga mereka. Apakah dia tidak becus mengurusi rumah tangga di keluarganya? Apa kesalahannya di masa lalu sehingga dewa-dewa menghukumnya? batin Shen Ping merasa begitu sedih dan getir disaat yang bersamaan atas tindakan Shen Ara.Isteri Haoran telah tiada. Lalu setelahnya, hampir-hampir mereka juga kehilangan Shen Yiyi karena ulah Wei Dong. Kakek Shen berpikir bahwa semua hal-hal buruk yang terjadi di keluarganya sudah usai. Akan tetapi, harapannya tidak terwujud!"Ling!" seru kakek Shen memanggil seorang pelayan yang terlihat dari keja

  • Akhirnya Aku Kembali   249. Dua Pria Melindunginya (3)

    ...Perubahan ekspresi itu dapat ditangkap oleh Shen Haoran. Dalam hati, Shen Haoran merasakan sebuah sayatan ketika dia melihat bagaimana Wei Yuna bisa memainkan mimik wajahnya dengan begitu cepat. Apakah… begini cara Wei Yuna selama ini mempengaruhinya untuk menyalahkan Shen Yiyi? Batin Shen Haoran menarik nafasnya dalam-dalam untuk menahan luapan emosi yang keluar akibat ulah-ulah Wei Yuna yang tiba-tiba bermunculan dalam ingatannya.‘Kartu akses milik Shen Yiyi yang diambil oleh Wei Yuna’‘Perubahan penampilan Shen Yiyi menjadi gadis gila’‘Wei Yuna yang mempengaruhinya untuk memutuskan pernikahan Shen Yiyi’‘Dan juga, Wei Yuna yang dengan senang hati memperkenalkan dirinya sebagai calon isteri Mu Shenan’Sedari awal, bahkan jauh sekali sebelum saat ini, bukankah Wei Yuna memang telah menindas Shen Yiyi? Pikir Shen Haoran mengerutkan kedua alisnya semakin dalam.Sementara Shen Haoran menenangkan emosinya, Shen Ara yang sudah tidak dapat berkata-kata dengan Shen Haoran akhirnya m

  • Akhirnya Aku Kembali   248. Dua Pria Melindunginya (2)

    ...Malam telah menjadi semakin larut. Meski demikian, cahaya lampu di ruang tamu kediaman Shen masih menyala begitu terangnya menyoroti anggota keluarga Wei yang baru saja datang kesana.“Kakak Hao… Kumohon maafkan aku. Percayalah, aku sama sekali tidak bermaksud untuk menyakiti Shen Yiyi. Yang kulakukan hanyalah-“, ucap Shen Ara berusaha menjelaskan.“Ara, diamlah! Kau tidak perlu menjelaskannya kepadaku,” sahut Shen Haoran dengan wajahnya yang sudah memerah.“Tidak! Kakak Hao, kau harus mendengar penjelasan kami. Jujur saja, aku hanya ingin menyelamatkan Perusahaan Shen. Sama sekali, aku tidak bermaksud mendorong Shen Yiyi pada CEO Yuan Xi itu. Kakak Hao, tolong percayalah… Aku tidak akan setega itu pada keponakanku sendiri,” lanjut Shen Ara yang seketika dibalas sebuah tawa kecut dari Shen Haoran.“Ckck… Apa kau bilang? Kau ingin menyelamatkan Perusahaan Shen? Dan kau tidak akan setega itu kepada Shen Yiyi?” Shen Haoran mengulangi apa yang didengarnya dari adik angkatnya sebelum

  • Akhirnya Aku Kembali   247. Dua Pria Melindunginya (1)

    ...Mu Shenan melaju dengan kecepatan rata-rata menjauhi gedung Balai Kota itu. Setelah dia menyelesaikan permasalahan Shen Yiyi, hatinya merasa lebih tenang meskipun ada sesuatu yang mengganjal di dalam hatinya.‘Aku memang memiliki hubungan di masa lalu dengan Shen Yiyi. Apakah Tuan Mu datang jauh-jauh hanya untuk mengetahui tentang hal ini?’Pernyataan Han Suo masih terngiang begitu jelas di telinga Mu Shenan. Sebelumnya, Mu Shenan hanya menanggapinya dengan suara kekehan ketika dia mendengar pria muda itu mengatakannya. Akan tetapi, ada satu hal yang mengusik hati Mu Shenan ketika dia melihat ekspresi wajah CEO dari Yuan Xi itu. Dari apa yang dia lihat, pria bermarga Han itu sedang tidak berbohong. Lalu sebenarnya apa hubungan Shen Yiyi dan Han Suo di masa lalu? Batin Mu Shenan.Untuk beberapa waktu, Mu Shenan tenggelam di dalam pikirannya sendiri. Namun sesaat setelah Mu Shenan menyadari bahwa Shen Yiyi sedang memperhatikannya, cepat-cepat pria itu merubah ekspresi pada wajahny

DMCA.com Protection Status