Share

28 - Pilih Penjara Atau Serahkan Aset?

Tok tok tok.

"Masuk!"

Pak Arman melangkah masuk dengan juga membawa map di tangannya.

Mimik wajah Mas Firman berubah semakin memutih karena pucat. Berkali-kali ia meneguk ludah.

"Selamat siang Pak Yudha."

"Siang, Pak Arman. Silahkan duduk!"

Pak Arman menarik kursi, lalu meletakkan bokongnya di atas kursi putar tersebut.

"Bapak bawa semua laporan dimulai dari tahun lalu?" tanya Bang Yudha. Sedangkan aku hanya duduk di atas sofa. Puas rasanya melihat Mas Firman seperti terdakwa. Bahkan tidak sedikit pun aku atau Bang Yudha berniat mempersilakan duduk.

"Bawa, Pak. Semua laporan ada di dalam map ini. Bahkan laporan dari dua tahun yang lalu. Ketimpangan keuangan dimulai dari tahun itu," Pak Arman membuka map berwarna biru itu, lalu mengeluarkan lembaran kertas ke hadapan Bang Yudha.

"Kamu dengar sendiri, Firman? Ketimpangan dimulai dari sejak kamu yang memegang perusahaan. Dan di sini jelas, kamu terus menggunakan uang perusahaan untuk proyek bisnis fiktif kamu. Kamu juga memalsukan tanda
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status