Share

Tak Sama 2

Penulis: Meyyis
last update Terakhir Diperbarui: 2021-12-11 05:40:47

“Mohon maaf, Dok. Kami belum mengerti.” Doter Erlida mungkin termasuk dokter yang sedikit memiliki selera humor tinggi. Dia malah mengambil sebuah kotak yang ada di laci kemudian memasukan alat tersebut ke dalamnya.

“Berikan pada sahabatmu Kim, apa reaksi dia?” Marc dan Zahra semakin tidak mengerti, tapi keduanya menuruti yang dikatakan oleh Dokter Erlida.

***MEYYIS***

Sudah pukul empat ketika Zahra dan Marc keluar dari ruangan Dokter wanita tersebut. Dia seperti sapi yang dicucuk hidungnya. Mereka masuk ke ruangan Kim yang sudah memakai jaketnya, karena akan kembali ke rumah. “Kamu sudah selesai, Kim?” Kim mengangguk.

“Iya, sepertinya anak kalian akan diperikas temanku nanti,”ujar Kim.

“Ini, Dokter memberikan ini untuk kamu baca katanya.”

“Itu apa?” Marc hanya mengedikkan bahu. Kim membuka bungkusan i

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ajari Aku Salat   Tekanan Mental 1

    “Mari kita bicara. Tujuan aku ke mari juga ingin bicara, bukan bertengkar lagi,” ucap Raehan.“Aku akan bicara jika suamiku mengijinkan.” Zahra sengaja menekankan kata “suamiku” dengan nada yang sedikit sarkas.***Meyyis***Marc sudah ada di luar ketika Zahra bicara seperti itu. Marc segera masuk ke ruangan itu. sebab dia tahu jika Jelita sangat ketakutan. Maka dari itu Marc langsung membuka pintu dan mengucapkan salam.“Ada tamu rupanya? Sudah dari tadi, Rey. Sayang, sudah salim sama Papa?” tanya Marc. Jelita menggeleng. Dia terlihat sangat ketakutan dalam pelukan Zahra. “Lebih baik kalian bicara dan selesaikan masalah kalian dengan baik. Sayang, saat ini kamu sedang mengandung. Tidak baik marah-marah. Jaga emosimu, oke? Rey, aku mengijinkan istriku untuk bicara denganmu.” Zahra memndang Marc agar diselamatkan tidak harus bicara dengan Raeh

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-11
  • Ajari Aku Salat   Tekanan Mental 2

    “Nggak tahu, tiba-tiba ingin saja.” Zahra terhenyak ketika teleponnya berbunyi. Marc meletakkan mangkuk bekas makan Jelita yang tidak habis, kemudian melihat siapa yang menelpon istrinya. Dia tersenyum ketika sudah tahu siapa yang menelpon.***MEYYIS***Raehan naik pesawat sudah tidak seperti dia. Kadang, dia menangis kadang cekikikan. Demikian sepanjang perjalanan. Untung saja tidak keras. Jadi tidak mengganggu penumpang lain. Mereka sudah mendarat di bandara Ngurahrai dengan selamat. seluruh penumpang turun. Namun tidak dengan Raehan. Dia tetap duduk dan merancau tidak karuan. Seorang pramugari memperingatkannya. Tapi dia malah curhat tidak karuan. Tertawa kemudian menangis.“Ini sepertinya ada gangguan mental. Sebaiknya bawa ke kantor dan hubungi keluarganya,” tukas salah satu pramugari.“Baiklah, nanti malah bahaya kalau dia dilepas sendiri.

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-11
  • Ajari Aku Salat   Menikah Itu Enak 1

    “Raehan, Nak. Ada apa? Kamu kenapa?” Seorang wanita paruh baya memeluk Raehan. “Oh, terima kasih, Nak. Saya ibunya Raehan.” Mamanya Raehan melepaskan pelukannya dengan Raehan kemudian bangkit dan mengulurkan tangan kepada Edo.LXXIIMENIKAH ITU ENAKRaehan sudah tidak bereaksi lagi. Mamanya memandang ke arah papanya. Dia kemudian memadnang lagi ke arah Edo yang dari tadi juga menunduk saja. “Sebenarnya apa yang terjadi, Nak Edo? Kenapa jadi begini?” tanya mamanya Raehan.“Jadi dari bernagkat memang Pak Raehan merancau, Nyonya. Tapi waktu turun beliau menganggap teman kami Santi sebagai Zahra. Jadi mungkin memang beliau ada masalah sehingga saya menghubungi pihak kelu

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-11
  • Ajari Aku Salat   Menikah Itu Enak 2

    “Pa, kita selalu setia satu sama lain dan tidak pernah saling menyakiti kecuali karena perbedaan pendapat saja. Tapi mengapa Raehan begitu? Aku sampe malu sama Jeng Zubaedah. Itu kenapa aku hanya kirim paket kalau memberikan hadiah sama Jelita.” Papanya Raehan memeluk istrinya dengan erat untuk menyalurkan kasih sayang agar istrinya tersebut lebih tenang.***MEYYIS***Malam ini Kim beneran datang dengan seluruh makanan yang sduah dia persiapkan. Sebelumnya dia menelpon Marc untuk menanyakan makanan apa yang disukai istri dan anaknya. Maka hanya label halal saja yang diminta Marc. Terpilihlah masakan China sebab Kim memang pecinta masakan China sebagai cikal bakal kebudayaannya. Dia memang keturunan China dua-duanya. Hanya saja, dia memang bergaul dengan semua teman dari negara mana saja.Kim membawa banyak masakan. Ada berbagai masakan tapi memang masih original masakan China. Mereka mulai m

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-11
  • Ajari Aku Salat   Bulan Madu Ke-2 sesion 1

    “Kau itu ... sayang, sudah mengantuk? Tidur saja kalau sudah mengantuk.” Zahra mengangguk. Sehingga Marc dan Kim ke teras karena takut mengganggu Zahra dan Jelita yang sedang tidur. Dua sahabat itu boleh dibilang temu kangen setelah sekian lama tidak bertemu.***Meyyis***Jumat pagi, Marc dan keluarga sudah siap mau pulang ke tanah air. Jelita juga sudah siap dan wangi. Dia duduk di ranjang rumahs akit menunggu Marc menyelesaikan administrasi. Sebelum masuk kembali ke dalam kamar rawat Jelita, Marc mendapatkan telepon. Dia melongok ke layar. Ternyata adalah Jason yang menelepon.“Jelita bagaimana, Marc. Lo jadi pulang ke Indonesia nggak?” tanya Jason.“Gue lagi siap-siap,” tukas Marc.“Ya sudah, hati-hati.” Marc memutuskan sambungannya kemudian memasukkan ponselnya ke saku celananya. Dia menggendong Jelita dan juga menggandeng

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-12
  • Ajari Aku Salat   Bulan Madu Ke-2 Season 2

    “Kau nggak tahu, sih. Kata Mama Zubaedah, yang menyukai Ziya itu para anak Kyai. Bagiamana gue nggak minder?” Jason menunduk. Marc menghentikan tingkah jahilnya. Dia baru melihat Jason dalam mode takut seperti itu.“Tidak usah takut. Jodoh tidak mengenal logika.” Jason memandang lekat ke arah sahabatnya itu dan memeluknya.***MEYYIS***Marc sedikit geli melihat sahabatnya itu dalam mode melankolis. “Sudah jangan berlebihan. Lepaskan, nanti ketahuan Ziya malah dia jijik sama kamu karena dikira gay.” Jason langsung melepaskannya dan mengibaskan tubuhnya.“Lo kira aku najis kamu kibaskan? Ck!” Dua sahabat itu tertawa bersama. Semua persiapan hampir kelar. Hanya tinggal baju pesta yang belum datang. Jason memesan langsung pada seorang desainer. Dia ingin membuat pernikahan ini berkesan. Dia mendapatkan nasehat bahwa memberikan mahar haruslah yang terbaik. Maka Jaso

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-12
  • Ajari Aku Salat   Lamaran 1

    “Benarkah? Iya mungkin, Ma. Sudah lima tahun nggak ke sana. Waktu masih di Malang saja dua lebaran nggak berkunjung karena tetap kerja.” Marc dan Jason yang ada di sebelah mereka hanya menjadi pendnegar setia saja. Mereka memandnag lautan lepas yang terlihat tenang tapi ternyata gejolaknya menyimpan jutaan misteri. Seperti yang baru saja kita terima, Mandala poranda di dalam lautan sana.***Meyyis***“Marc, hati seseorang seperti lautan. Semoga Ziya memberikan sedikit terumbu karang untuk aku berlindung. Aku tidak tahu, mengapa merasa begitu sulit.” Marc Menoleh ke arah Jason. Sedangkan Jelita dan Zahra sudah duduk di bangku yang tersedia di dek itu.“Jas, aku juga merasa demikian tidak percaya diri waktu melamar Zahra. Tapi satu hal yang perlu kamu ketahui, kita yang minoritas dalam ilmu itu harus berjuang untuk menjadi mayoritas dalam hati istri kita. Mungkin awalnya sangat sulit, tapi tentu akan

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-12
  • Ajari Aku Salat   Lamaran 2

    “Aduh, ada apa, ya?” Ziya kaget karena tiba-tiba pintu kamarnya terbuka. Hampir saja dia terguling.***MEYYIS***“Kak Zahra? Bikin kaget aja. Hm, Kak, mereka ngapain ke kamar tamu?” ujar Ziya.“Hayotebak ngapain?” Zahra malah menggoda Ziya. Dia mengelus punggung jelita yang memang sudah mengantuk.“Ih, ditanya malah baik nanya?” cibik Ziya.“Menghitung weton kamu dan Jason,” ucap Zahra. Dada Ziya tambah bergemuruh. Dia merasakan ada seluruh balok yang menindih dadanya. Takut, bingung dan resah. Sebab banyak kasus tidak jadi menikah karena weton tersebut dianggap tidak bagus. “Kenapa? Nggak usah khawatir. Kalau jodoh pasti nggak akan kemana.” Zahra bangkit dan duduk di samping Ziya.“Kak, apakah kira-kira kami berjodoh?” Zahra sedikit mendekat ke arah Ziya, sehingga m

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-12

Bab terbaru

  • Ajari Aku Salat   Wanita Lain? 2

    “Aku berbuat baik dengan siapa pun, Brina. Kau yang kelewat baper. Bukan hanya kamu yang aku baikin, dengan Bu Rusda juga aku baikin. Lalu bagaimana bisa kau menuduhku memberi harapan palsu?” Fatih meninggalkannya masih sesenggukan. Dia setengah berlari menaiki tangga. Sedangkan Sabrina sangat kacau sekarang. Diva sendiri juga kacau saat melihat Fatih dan Sabrina ... ah, apa tadi? Berpelukan dan Fatih menerima saja. Terang saja, karena Sabrina begitu cantik. Demikian pikir Diva.***MEYYIS***Diva tengkurap di atas tempat tidur saat Fatih mulai masuk ke dalam kamar. Fatih tersenyum karena mengira Diva telah tidur seharian. Dia mendekat dan memeluk Diva. Tapi dia mengerutkan kening setelah tidak sengaja memegang pipinya basah.“Hai, istriku menangis? Kenapa? Aku tahu, kamu melihat Sabrina memelukku? Jangan cemburu ... dia ....” Fatih menghentikan kaliamtnya.“Lepaskan aku! M

  • Ajari Aku Salat   Wanita Lain? 1

    Sementara itu meninggalkan kekepoan seorang Diva yang begitu tinggi maka di bawahFatih sedang berbicara dengan seorang wanita keturunan Mesir. Dia seorang wanita yang cerdas juga cantik. Sudah lama mengagumi Fatih. Tapi rasa sukanya dianggap Fatih hanya rasa biasa sesama teman saja. “Sabrina? Kamu menyusul kemari? Ada apa?”BAB CXVWANITA LAIN?Sementara itu meninggalkan kekepoan seorang Diva yang begitu tinggi maka di bawahFatih sedang berbicara dengan seorang wanita keturunan Mesir. Dia seorang wanita yang cerdas juga cantik. Sudah lama mengagumi Fatih. Tapi rasa sukanya dianggap Fatih hanya rasa biasa sesama teman saja. “Sabrina? Kamu menyusul kemari? Ada apa?”Gadis berkerudung lebar itu tersenyum. “Aku sengaja menu

  • Ajari Aku Salat   Sakit 2

    “Tidak perlu minta maaf, kau selalu cantik apa pun kondisinya. Aku tetap mencintaimu, Bidadariku.” Ah, jantung Diva terasa lompat-lompat cari perhatian untuk di sentuh dadanya. Wajah Diva sudah serupa kepiting rebus yang baru diangkat dari dandang. Merah merona.“Ih, peres.” Diva menutup wajahnya yang sduah kepalang malu.“Bener, kamu sangat cantik.” Fatih mencolek dagu Diva. Wanita berkerudung navy itu semakin panas dingin dibuatnya.***MEYYIS***Hari ini sudah hampir satu bulan Diva dan Fatih di negeri piramida itu. Malam ini Fatih sudah bilang akan pulang terlambat. Sebenarnya Diva diajak, tapi dia tidak mau karena merasa lelah. Sepertinya sering bercinta bukan hanya memberikan efek bahagia saja, lebih dari itu maka efek lelah membuatnya hari ini tidak semangat untuk ikut. “Ya sudah, nanti akan aku kirim makanan saja ke rumah. I Love you, Sayang.”&nb

  • Ajari Aku Salat   Sakit 1

    “Tidak perlu minta maaf, kau selalu cantik apa pun kondisinya. Aku tetap mencintaimu, Bidadariku.” Ah, jantung Diva terasa lompat-lompat cari perhatian untuk di sentuh dadanya. Wajah Diva sudah serupa kepiting rebus yang baru diangkat dari dandang. Merah merona.“Ih, peres.” Diva menutup wajahnya yang sduah kepalang malu.“Bener, kamu sangat cantik.” Fatih mencolek dagu Diva. Wanita berkerudung navy itu semakin panas dingin dibuatnya.***Meyyis***Diva berjalan di atas pembatas jalan sambil sesekali melompat. Wanita itu memang pantas dijuluki bola bekel. Selalu saja tingkahnya begitu.“Sayang, hati-hati.” Diva melompati bangku panjang dan berputar kemudian mendarat di depan dua muda mudi yang sedang memadu kasih. Sang lelaki memberinya bunga dan berlutut. Diva mengambil bunga yang ada di tangan pria itu kemudian menyelipkan ke

  • Ajari Aku Salat   Di Negeri Orang 2

    “Kenapa? Laper, ya? Kita makan di luar saja.” Fatih menyuruh Diva mengenakan matel karena udara malam di sini dingin. Diva mengikuti arahan suaminya. Karena belum punya, dia memakai punya Fatih sehingga terlihat kedodoran.***MEYYIS***Diva berjalan di atas pembatas jalan sambil sesekali melompat. Wanita itu memang pantas dijuluki bola bekel. Selalu saja tingkahnya begitu.“Sayang, hati-hati.” Diva melompati bangku panjang dan berputar kemudian mendarat di depan dua muda mudi yang sedang memadu kasih. Sang lelaki memberinya bunga dan berlutut. Diva mengambil bunga yang ada di tangan pria itu kemudian menyelipkan ke telinga kiri wanitanya, sehingga mereka melongo kemudian tertawa.“Success for you, don’t take too long to apply.” Diva memutar dan meninggalkan pemuda itu yang mematung. Fatih menepuk jidadnya. Dia setengah berlari mengejar sang istri. Wanita itu mende

  • Ajari Aku Salat   Di Negeri Orang 1

    Fatih membuka pintu rumahnya. Diva tersenyum malu. Suaminya bahkan lebih rapi dari pada dirinya. Dia menggaruk kepalanya yang sesungguhnya tidak gatal. Fatih ebrterima kasih pada seseorang kemudian memberikan lembaran uang.***Meyyis***Fatih membuka pintu rumahnya. Diva tersenyum malu. Suaminya bahkan lebih rapi dari pada dirinya. Dia menggaruk kepalanya yang sesungguhnya tidak gatal. Fatih ebrterima kasih pada seseorang kemudian memberikan lembaran uang.“Masih pusing?” Fatih membuka lemari es yang sempat dia bersihkan. Hanya ada mi instan di sana. Untuk mengganjal perut, mungkin mi isntan cukup menolong. Diva berbaring di sofa. Sedang Fatih langsung ke dapur. Bodo amat, pikir Diva. Dia merasakan pusing yang berkepanjangan. Wanita tomboy itu sudah pergi ek alam mimpi ketika Fatih menuang segelas susu untuknya. Fatih meletakkan susu tersebut kemudian menutup agar serangga kecil tidak mengotori.

  • Ajari Aku Salat   Narsis 2

    Kenapa menatapku begitu? Baru nyadar kalau suamimu ganteng?”“Hem, narsis.”“Bukan narsis tapi percaya diri.”“Beda tipis.”“Kenapa? Emang aku nggak ganteng? Lebih ganteng mana aku dengan Marc marquez.”“Hem, gantengan kamu sedikit, banyakan dia.”“Oh, jadi gitu.” Fatih menggelitiki sang istri.***MEYYIS***Sore ini sudah siap sedia Diva dan Fatih akan bernagkat ke Mesir. Entah mengapa ada rasa yang tak biasa ketika akan meninggalkan Abi dan Umi. Diva berkali-kali membalikkan badan merasa berat meninggalkan mereka. Rasaanya sesak dan nyeri. “Kita akan kembali, Sayang. Paling lama dalam satu bulan.” Fatih berbisik kepada sang istri agar Diva lebih merelakan kepergiannya kali ini. Diva hanya mengangguk dan mengikuti Fatih. Mereka akhirnya mengud

  • Ajari Aku Salat   Narsis 1

    Diva sudah tertidur. Puas Fatih memperhatikan sang istri. Dengkuran halus membuat dia mengangkat kepala sang istri kemudian tubuhnya untuk di baringkan ke atas ranjang dengan bantal sebagai pengganjal kepalanya. Lelaki itu kemudian tidur di sampingnya. “Selamat tidur, Bidadariku. Terima kasih kau sudah membuat aku menjadi suami seutuhnya. Semoga***Meyyis***Pagi ini Diva merasakan nyeri di bagian bawah pusarnya. Padahal nanti sore harus terbang bersama suaminya menuju ke Mesir untuk mengikutinya. Dia masih tidur di ranjangnya ketika suaminya sudah selesai mandi untuk salat Subuh. “Sayang, bangun dulu, yuk salat Subuh. Nanti kesiangan.” Fatih membuat Diva mengulat.“Boleh nggak, sih aku libur salat? Capek banget dan sakit.” Bekas jejak-jejak cinta yang Fatih buat membuat kulitnya memerah dan masih terasa sakit. Tapi yang lebih sakit bagian alat vitalnya.

  • Ajari Aku Salat   Minta Maaf 2

    “Mas,” ucap Diva.“Hem,”“Apa kamu kecewa, karena aku belum siap melakukan itu? Aku masih takut. Beri waktu aku sampai malam ini untuk meyakinkan diri.” Fatih membelai wajah Diva agar wanita itu lebih tennag bahwa lelakinya ini bisa menunggunya.***MEYYIS***Malam ini Diva sudah tampil cantik. Tentu saja Umi Fitri yang mendandaninya. Dia tersenyum malu-malu pada Fatih yang kali ini berada di ranjang mereka sedang membaca entah kitab apa? Fatih menghentikan aktivitasnya setelah melihat istrinya datang. Fatih menepuk tempat di sebelahnya. “Kamu selalu cantik, terima kasih sudah berusaha.” Satu kecupan mesra mendarat di kening Diva.“Aku akan mencoba, Mas. Aku sudah menjadi istrimu.” Fatih menangkup wajah istrinya. setelah menunggu beberapa hari, kini di malam yang syahdu Diva menyerahkan diri. Sesungguhnya, Fatih juga sangat takut. Baga

DMCA.com Protection Status