Share

Bab 79

last update Last Updated: 2022-03-08 23:37:23

Seorang wanita cantik berambut kuncir kuda, memakai kemeja dan rok pendek warna hitam, keluar dari dalam mall lalu menghampiri mereka berempat.

Wanita itu memiliki payudara besar dan terlihat jenjang kakinya yang putih dan juga seksi, sehingga siapapun yang melihatnya terpesona dengan wanita itu.

Melihat siapa yang datang, dua penjaga itupun terkejut. 

“Manajer, Jane,” seru mereka serempak lalu membungkuk hormat.

“Ini ... Nona Jane. Pengemis ini bersikeras ingin masuk ke dalam, dan kami sedang mencoba untuk mengusirnya,” ujar salah satu dari mereka dengan sopan sambil menunjuk ke arah Denis.

Ya, wanita itu adalah Jane. Orang yang pernah mencoba mengusir Denis ketika di Safety Mountain Entertaiment waktu itu.

Mendengarnya, Jane kemudian menoleh pada Denis dan setelah melihat wajahnya, dia tercengang!

“Tuan ... Tuan Tayso

Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Agent Bayangan   Bab 80

    Jane merasa lega melihat Denis tidak mempermasalahkan kejadian barusan. Meskipun begitu, tentu bukan berarti Jane harus melupakan dua penjaga tadi. Dia harus menghukum mereka nanti.Jane kemudian mempersilahkan Denis dan mengajaknya masuk.“Ayo, Kayla,” ajak Denis.Ketiganya kemudian masuk dan berkeliling melihat-lihat toko. Kedatangan mereka bertiga seketika menjadi pusat perhatian semua orang dari dalam mall.Ternyata kejadian barusan didengar dan dilihat juga oleh mereka. Tentu semuanya ikut terkejut dan sama sekali tidak menyangka akan melihat Tuan Tayson.Setiap orang yang dilewati Denis, mereka langsung membungkuk hormat pada Denis.Kali ini, Denis sudah tidak peduli lagi dengan identitasnya.Meskipun merasa gusar karena menjadi pusat perhatian, tetapi, Denis berpikir mungkin lebih baik begini saja. Dengan begini, mungki

    Last Updated : 2022-03-09
  • Agent Bayangan   Bab 81

    Jane menunduk malu. “Em, begini Tuan. Sebenarnya ... ini sebagai hukuman saya karena kejadian waktu itu, Tuan. Jadi, saya dipindahkan tugasnya oleh Tuan Kim ke toko kecil ini untuk menjadi manajer di sini,” jawab Jane terus terang. Terdengar nada bicaranya menunjukkan penyesalan. Jane sungguh menyesal karena waktu itu sempat mencoba mengusir Denis ketika di Safety Mountain Entertaiment. Jadi, akhirnya dia dihukum dan dipindahkan oleh Tuan Kim ke Grand Mashal. Denis menganggukkan kepala, mengerti. Tetapi Denis masih bingung. ‘Toko kecil? Dipindahkan oleh Kim? Maksudnya?’ “Oh, oke, oke. Tapi, kenapa Kim menugaskan kamu ke Grand Mashal? Ditambah, kamu bilang Grand Mashal toko kecil? Bukankah Grand Mashal ini menjadi salah satu mall terbesar di Bandung City?” tanya Denis heran. Jane mengerutkan kening bingung. Apa tuan Tayson belum tahu kalau Grand Mashal ini miliknya?

    Last Updated : 2022-03-10
  • Agent Bayangan   Bab 82

    Denis tidak menghiraukannya dan segera bertanya pada Kim. “Apa sudah menyiapkan kamar untukku, Kim?”“Tentu saja sudah, Tuan Tayson.” Kim menjawab dengan penuh hormat ketika kemudian melirik ke arah wanita di samping Denis.Kim ingat kalau tadi dalam telefon, Denis bilang bahwa dia akan tinggal dengan seseorang. Apa wanita ini yang akan tinggal dengannya? Siapa dia?“Baiklah. Antar aku, Kim,” kata Denis sopan.“Baik Tuan.”Kim mengangguk lalu berjalan ke dalam diikuti Denis dan Kayla dari belakang.Semua orang di sana bertanya-tanya melihat gadis yang dibawa Tuan Tayson.Gadis itu tampak sangat cantik. Apakah dia pacar Tuan Tayson? Ahh, sungguh serasi sekali' pikir orang-orang itu terkagum.Di dalam, Kim membawa Denis dan Kayla ke sebuah kamar khusus.

    Last Updated : 2022-03-11
  • Agent Bayangan   Bab 83

    “Hehe, itulah kenapa kami mengadakan pertemuan ini, Tuan. Sekiranya ... kapan Tuan punya waktu luang? Biar kami bisa segera menentukan tanggalnya dan mengatur semuanya malam ini,” ucap Kim balik bertanya dengan hati-hati.Denis kembali berpikir.‘Em, besok aku akan ke rumah keluarga Cruel untuk menemui Blondie. Terus, malamnya akan ke pasar gelap untuk membeli alat Danger Scanner. Dan ... sekarang hari Selasa.’‘Selasa, Rabu, Kamis—’ Denis menghitung hari dengan jarinya.“Oke, bagaimana kalau hari Kamis saja, Kim.” Denis melirik ke arah Kim.“Itu artinya dua hari lagi. Baiklah, kami akan mengatur tanggalnya, Tuan. Terimakasih.” Kim mengangguk sambil tersenyum tipis.Kim dan semua orang di sana bahagia.“Ngomong-ngomong, Anda bilang ada yang ingin dibicarakan dengan ka

    Last Updated : 2022-03-13
  • Agent Bayangan   Bab 84

    Keduanya kemudian bersalaman.Denis masih memandang Aiden dengan ekspresi masih terkejut di wajahnya. Dari tadi dia sama sekali tidak menyadari kalau pria ini adalah orang yang dia kenal.Jadi, Aiden yang dari jurusan Manajemen dan Akuntansi itu adalah anaknya Tuan Ziegler, dari keluarga terkaya ke-dua?Di kampus, Aiden terkenal karena orangnya ceria. Namun, dia suka menyendiri.Mau di kelas, di kantin, sampai ngerjain tugas kerja kelompokpun dia selalu sendiri. Ke mana-mana dia hanya ditemani oleh ponselnya saja yang selalu menempel di tangannya. Tidak ada seorangpun yang mengetahui identitas Aiden yang sebenarnya. Bahkan, Denis sendiri baru tahu sekarang ini! Benar-benar tidak disangka.Denis memang mengenal Aiden, tetapi dia sama sekali tidak dekat dengannya. Seperti yang Aiden bilang, Denis bahkan tidak pernah berbicara dengannya.Aiden bisa dibilang hampir mirip denga

    Last Updated : 2022-03-13
  • Agent Bayangan   Bab 85

    Pukul sebelas malam, Denis memutuskan untuk pamit undur diri karena ingin istirahat.Semakin malam, badanya berasa semakin pegal dan sakit.Setelah kembali ke kamar, ternyata Kayla masih belum tidur dan sedang duduk di sofa samping kasur, menghadap ke luar jendela.“Belum tidur, Kayla?” tanya Denis setelah membuka pintu, lalu berjalan ke samping kasur dan melepas jaketnya.Mendengar suara Denis, Kayla terhenyak. Dia langsung berdiri dan berbalik ke arah Denis. “E, belum kak.”Kalya menunduk, malu memandang wajah Denis. Pipinya seketika memerah.“Hem, kenapa? Apa kamu memikirkan sesuatu?”“T-Tidak, kak. Aku ... aku hanya menunggu kakak.” Kayla menjawab gugup.Seketika Denis mengangkat alis. Dari tadi Kayla belum tidur karena menunggunya? Dia tersentuh melihat kesopanan dan kebaikan Kayla.“Hem, ya sudah. Karena aku sudah ada, kamu bisa tidur sekarang. Tidak baik seorang wanita belum tidur jam segini. Kam

    Last Updated : 2022-03-14
  • Agent Bayangan   Bab 86

    Keesokan harinya.Pukul delapan pagi.Dari pusat kota Bandung City. Tepatnya di sebuah Villa kediaman keluarga Cruel, terlihat sudah ada sekitar sepuluh mobil sport mewah warna hitam terparkir di halaman depan villa. Salah satu di antara mobil-mobil itu adalah mobil Mercedes-Maybach Exelero yang paling mencolok dan menarik perhatian semua orang.Di luar gerbang villa, banyak sekali orang yang berkerumun melihat mobil-mobil itu. Di antaranya adalah para wartawan dan awak media yang hendak meliput berita besar pagi ini.“Tidak salah, lagi! Mereka adalah para pengawal keluarga Zero! Sepertinya Tuan muda Tayson ada di sini!”“Ada keperluan apa Tuan Tayson mendatangi keluarga Cruel?”“Ini berita besar! Cepat rekam!” teriak seorang wartawan.Saat itu juga para media-media televisi langsung meliput berita tent

    Last Updated : 2022-03-17
  • Agent Bayangan   Bab 87

    Blondie, Tuan Cruel, dan Nyonya Cruel seketika mengangkat alis, saling memandang keheranan.Begitu juga dengan Kim yang dari tadi ada di samping Denis.Pasar gelap di SpringField? Kenapa Tuan Tayson menanyakan hal itu?Segera setalahnya, Blondie mengangguk tegas lalu menjawab tanpa ragu-ragu. “Ya! Bisa, Denis! Bisa! Apa yang harus aku lakukan?”Denis lega. “Bagus. Aku ingin kau membawaku ke sana malam ini.”Hah!?Detik itu juga, semua orang yang ada di sana tercengang mendengar perkataan Denis.‘Tuan Tayson ingin masuk ke pasar gelap? Mau apa dia ke sana?’Pasalnya, pasar gelap adalah tempat orang-orang dari organisasi misterius berkumpul! Akan bagaimana nasib Tuan Tayson jika orang-orang dari organisasi itu tahu identitasnya?Organisasi misterius itu begitu kej

    Last Updated : 2022-03-18

Latest chapter

  • Agent Bayangan   Bab 108

    “Luka sayatan di punggung Tuan Tayson sangat dalam sehingga menembus tulangnya. Dia sudah terlalu banyak mengeluarkan darah.”“Masa kritisnya sudah lewat, tapi kita tidak bisa menjamin beliau akan siuman,” ucap Dokter Herlin lemas.Mendengar itu, seketika Kim terperangah merasakan nafasnya sedikit sesak.“A-Apa ...!”Tidak bisa menjamin Tuan Tayson akan siuman! Maksudnya?Kim membelalak tak percaya mendengar pertanyaan dokter Herlin. Badannya membeku hingga beberapa detik.“Dok, A-Anda serius? Separah itukah kondisi Tuan Tayson?”“Maafkan saya, Tuan.” Dokter Herlin merasa tidak enak. Dia hanya menundukkan kepala, lemas.Kim menghembuskan nafas berat, tidak tahu apa yang harus dikatakan.‘T-Tuan Tayson!!! Anda ... Anda kenapa bisa sampai seperti ini!’ Kim bergumam sedih.Dari kejauhan, Kayla dan Drake masih memperhatikan mereka dengan wajah serius.Beberapa menit kemudian Kim kembali dengan wajah pucat, menundukkan kepala lemas lalu terduduk di kursi samping Tuan Jake.Drake dan yang l

  • Agent Bayangan   Bab 107

    Putri yang juga terkejut, dia berteriak lalu ngambil jaket Salma dan lari mengejar. Teman asramanya saling pandang, kemudian ikut menyusul. Di luar, Salma lari di samping Cindy, tidak mengatakan sepatah katapun. “Salma, ini jaket!” Putri berteriak dari belakang. Salma tidak menjawab. Ia sama sekali tidak peduli dengan pakaian yang dia pakai, yang Salma pikirkan saat ini hanyalah Denis! “Di luar dingin Salma, kamu bisa sakit,” ujar Putri cemas, mengikuti Salma hendak memakaikan jaket. Namun Salma menolak. Melihat ekspresinya Putri mengerti kalau Salma pasti sangat mengkhawatirkan Denis. Dia beralih kepada Cindy dan berkata, “Cindy, Lydia, kalian serius Denis masuk rumah sakit?” “Ya, aku serius! Semua orang sudah mengetahuinya. Sekarang Denis dirawat di rumah sakit Hopskin Hospital.” Cindy menjawab tegas. “Apa yang terjadi?” “Denis diserang saat berkunjung ke Springfield. Menurut pengakuan seorang pengawal keluarga Zero di sosial media, dia bilang saat mereka menjemput Denis ke

  • Agent Bayangan   Bab 106

    Aiden menunduk berpikir sejenak. “Hm, iya, kemarin aku bicara dengan Denis, dia bilang dia punya urusan di kota itu. Aku tidak tahu apa yang dia lakukan di sana, tiba-tiba kami mendapat kabar kalau Denis terluka. Aku penasaran siapa yang berani melukai Denis.””Katanya Denis terluka parah, apa benar begitu?” tanya Tasya gelisah.“Ya, kalau pengawal itu bilang Denis kritis, kondisinya pasti sangat parah. Aku harap tidak terjadi sesuatu hal yang serius kepadanya. Semoga aja dia baik-baik saja,” jawab Aiden lemas.Taysa tentu semakin risau mendengarnya. Semua orang yang ada di sana pada cemas berharap Tuan Tayson baik-baik saja.********[Universitas Yunzi]Pukul 22:30Dari asrama putri, Salma dan teman-teman seasramanya lagi asik mengobrol pada belum tidur. Putri duduk di samping kiri Salma, sementara yang lain duduk posisi melingkar saling berhadap-hadapan.“Eh, ngomong-ngomong, apa kalian tahu Tuan Kim?” ujar Vanie tiba-tiba.“Tuan Kim?”“Tuan Kim pemilik perusahaan Safety Mountain En

  • Agent Bayangan   Bab 105

    Kim beserta seluruh bodyguad keluarga tiba di rumah sakit Hopskin Hospital.Sebuah rumah sakit besar dan juga megah. Rumah sakit kelas elit yang hanya diperuntukan untuk pejabat pemerintah dan keluarga-keluarga kaya saja. Lokasinya tidak terlalu jauh dari Kawasan Parahiangan Asri.Denis langsung dibawa masuk oleh beberapa petugas medis dan tiga dokter tadi. Kim tentu saja ikut masuk ke dalam.Dari halaman depan, Drake memberi intruksi kepada seratus lima puluh bodyguard yang lagi berbaris rapi di hadapannya.“Seperti yang kalian lihat, Tuan Tayson mengalami kecelakaan saat sedang berkunjung ke kota Springfield. Saat ini kita belum tahu kondisinya bagaimana.”“Kita harus memperketat keamanan rumah sakit ini. Jangan biarkan orang lain masuk ke ruangan tempat Tuan Tayson dirawat. Siapapun itu, kecuali ada izin dari saya dan Tuan Kim.”“Sebagian, jaga Tuan Tayson dari ruangannya. Sebagian lagi jaga pintu masuk utama rumah sakit. Sisanya berjaga di halaman depan dan pastikan jangan ada war

  • Agent Bayangan   Bab 104

    Di salah satu helikopter hitam berlambangkan tulisan ‘K-ZERO’ warna putih di pintunya, Kim duduk di kursi kiri samping pilot, memakai headphone.“Bertahanlah Tuan Tayson, kami akan segera tiba.”Kim sangat gelisah. Ia terus melihat-lihat ke bawah dengan raut muka cemas, berharap Denis baik-baik saja.“Kita sudah tiba di perbatasan kota Springfield, Tuan,” kata si pilot.“Baiklah, langsung ke lokasi yang dikirim Drake,” jawab Kim singkat, ketika kemudian radio komunikasi mengeluarkan suara.[“Kode : 110, 110 : Arah jam 12, terlihat satu mobil di atas jembatan dikelilingi oleh sekelompok orang bersenjata.”][“Saya ulangi, arah jam 12 di atas jembatan, terlihat ada satu mobil dikelilingi oleh sekelompok orang bersenjata. Kami menunggu intruksi. Ganti,”] kata seseorang dari helikopter depan.Mendengarnya, sontak Kim mengambil teropong kecil lalu melihat ke arah yang dituju.Memang benar, di atas jembatan di bawahnya terlihat ada banyak sekali mobil Jeep dan kelompok orang bersenjata sedan

  • Agent Bayangan   Bab 103

    Drake tentu ikut menengok ke belakang. Sementara Jake melihatnya dari kaca spion.“Apa mereka mau ngejar kita sampai Bandung City? Yang benar saja!” gerutu Drake.Jake dengan cepat menginjak full pedal gas. Mereka melaju di kecepatan 90 km/jam. Jake memukul setir mobil mengernyitkan wajah.“Ah, brengsek! Mobil ini sudah cukup tua. Hanya segini kecepatan fullnya! Drake, apa kau sudah memberitahu Tuan Kim?”“Sudah, saat ini mereka pasti sedang menuju ke sini.”“Baguslah! Kita harus bertahan selama mungkin menunggu kedatangan mereka.”“Mereka semakin dekat Tuan Jake!” teriak Blondie makin panik, masih melihat ke belakang. Benar-benar kebingungan karena dia tahu kalau sudah berhadapan dengan organisasi misterius, mereka pasti akan mati!“Drake! Di bawah kursimu ada senjata. Tembak mereka! Kita harus mengulur waktu!” perintah Jake.Dengan sigap Drake berdiri membuka jok mobil. Ternyata benar di bawah joknya ada beberapa senjata. Drake mengambil satu senjata laras panjang kemudian mengeluar

  • Agent Bayangan   Bab 102

    “Sudah, lebih baik kalian segera pergi dari sini dan selamatkan nyawa Denis. Kondisinya saat ini sedang kritis. Selain itu, organisasi ini sudah mengerahkan banyak orang untuk mengejar kalian. Kalian harus cepat-cepat keluar dari kota ini!” potong kakek tua itu dengan nada santai.Jake lalu terdiam, melihat kembali tubuh Denis yang sudah berlumuran darah dan luka di punggungnya benar-benar fatal. Tuan ini benar, mereka harus segara keluar dari kota Springfield dan membawa Denis ke Bandung City. Denis harus segera dilarikan ke rumah sakit! Jika tidak, dia akan mati karena kehabisan darah!‘Sialan! Deniissss, Denisss. Makanya dari awal aku ragu mengizinkanmu masuk ke sini. Sudah dibilang organisasi ini sangat kejam. Kau tetap saja bersikeras ingin masuk.’ Jake menggerutu dalam hati, menyesal telah mengizinkan Denis masuk ke pasar gelap.“Baiklah! Bocah Blondie, ayo angkat dia,” ujar Jake kepada Blondie lalu keduanya membopong tubuh Denis dan dimasukkan ke dalam mobil. Tak lupa Blondie m

  • Agent Bayangan   Bab 101

    “Hah!? Hilang?”Sontak semua mengangkat alis.“Bagaimana bisa?” tanya Gibs heran. Nik dan para anak buah lain hanya diam saling tatap-tatapan.“B-Barusan ... ada orang tak dikenal entah dari mana datangnya. Orang itu menyerang kita lalu membawa kabur mayat bocah itu, Tuan,” ujar pria tersebut memasang wajah panik.Gibs mengerutkan dahi.Orang tak dikenal?“Siapa ... apa kau lihat wajahnya?”“T-Tidak, Tuan. Hanya saja, orang itu memakai tudung dan juga sangat kuat. Tuan Kurt saja sampai kewalahan menghadapinya. Itu sebabnya saya ke sini memberitahu Anda,” jelas pria itu.‘Hah, sangat kuat? Siapa dia?’ batin Gibs bertanya-tanya.“Tunggu apa lagi? Kerahkan semua anggota dan cari orang itu! Mereka pasti belum keluar dari sini. Cepat!” perintah Gibs kemudian dengan tegas.“B-Baik, Senior!”“Baik, Tuan!”Beberapa anak buahnya mengangguk lalu sebagian ada yang masuk ke lorong, ada juga yang keluar ruangan berniat memberitahu anak buah lain. Nik sendiri masuk lagi ke lorong itu ingin melihat

  • Agent Bayangan   Bab 100

    Detik itu juga Kurt berlari kencang ke arah Denis dengan tubuh yang diselimuti cahaya asap. Kurt mengepalkan tinju keras berniat menghabisi bocah ini sekali serangan.Denis sedikit merinding. Sialan! Ia mundur satu langkah mengarahkan tongkat besinya ke arah Kurt. Dengan cepat Denis membanting-banting tongkatnya.Tak disangka, Kurt dapat menghindari serangan Denis dengan mudah. Ia mengelak kesana-kemari tak ada satupun serangan yang bisa mengenainya. Hal itu membuat Denis terkejut! Apa-apaan orang ini? Kenapa aku tidak bisa mengenainya!?Set ... Wush. Wush.“Haha. Ada apa bocah? Kau tidak bisa mengenaiku?” Sambil mengelak, Kurt tersenyum tips mengejek Denis.“Hiyaaah!”“Haaaah.”Denis semakin kesal.Saat itu pula Denis mempercepat ayunan tongkatnya ke tubuh Kurt. Namun tetap saja, serangan yang dia lancarkan benar-benar sia-sia dan hanya memukul angin. Pria ini terlihat seolah-olah sedang menari mempermaikan Denis.‘Hh, bocah ini tidak ada apa-apanya buatku,’ batin Kurt. Semakin lama

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status