Ya, meskipun itu terdengar lucu bagi Denis, masa dia harus melawan mereka semua sendiri? Ini keterlaluan!
Jujur, ini pertamakalinya dia akan melawan orang sebanyak itu.
Tentu Denis sudah mendengar kalau semua anak buah keluarga-keluarga terkaya itu sangat kejam. Ternyata rumor itu benar! Mereka bahkan tidak segan untuk mengeroyok seorang bocah sepertinya.
Tidak ada pilihan lain, tampaknya Denis harus melayani mereka. Tak peduli kalau Tasya akan curiga dengan identitasnya, yang paling penting adalah keselamatan.
Kalau dia tidak melawan mereka, tidak menutup kemungkinan bahwa dia akan mati malam ini di tangan para anak buah keluarga Quinton.
Denis kemudian beralih pada Tasya dan teman-temannya, lalu berkata, “Kalian! Cepat pergi pojok ruangan! Aku akan melawan mereka!”
“T-Tidak Denis! Kau tidak mungkin bisa melawan mereka-”
“Tasya! Saat i
Seketika para pengunjung di sana merasa kasihan pada Denis.Di saat yang sama, seorang pria paruh baya kisaran umur empat puluhan yang merupakan manajer toko Emperor Karaoke, segera keluar dari salah satu ruangan khusus setelah mendengar ada keributan di dalam tokonya.Setelah keluar, betapa terkejutnya dia ternyata di tokonya sudah banyak para anak buah keluarga Quinton yang berjaga di setiap pojok ruangan. Bukan hanya di bawah, pria paruh baya itu mendongakan kepala ke atas dan ternyata di lantai ataspun ada.“Apa-apaan ini? Sedang apa kalian di sini?” bentak pria paruh baya itu pada beberapa anak buah Nigel yang sedang berjaga di bawah. Taylor Maks.Tentu semua orang sudah tahu siapa Taylor. Meski Tuan Taylor tidak masuk ke daftar salah satu keluarga terkaya, kekayaan tuan Taylor tidak kalah jauh dengan beberapa keluarga terkaya di Bandung City. Buktinya saja dia bisa membuka usaha di kawasan Parahiangan Asri.Setiap orang yang berku
Di sisi lain, Denis kewalahan menahan serangan para anak buah Nigel. Fisik mereka cukup kuat karena memiliki tubuh yang besar dan berotot. Berapakalipun Denis memukul mereka, tetap saja mereka bisa menahannya seoalah pukulannya itu tidak berasa.Terdapat perbedaan jauh antara Denis yang berbadan kecil, melawan para anak buah Nigel yang berbadan besar.Denis mulai kecapean menahan serangan mereka yang terus bertubi-tubi tiada henti. Dengan nafas yang terengah-engah, dia terus menggerakan seluruh badannya ke sana ke mari, mencoba menahan serangan mereka sekuat tenaga.Suasana semakin menegangkan.Perasaan takut dan gelisah bercampur aduk dalam benak para pengunjung yang menyaksikan pertarungan tiada henti di hadapan mereka.Nigel dan Fane, tentu merasa puas.“Haha! Dia sudah mulai kelelahan, Tuan muda. Aku yakin sebentar lagi dia akan kalah!” ucap Fane seraya tersenyum kecut.Nigel senang. “Bagus! Tak sia-sia aku meman
Semua orang yang ada di sana terkejut!Tembakan barusan bukan berasal dari Fane. Melainkan dari beberapa orang tak dikenal yang menerobos masuk ke dalam ruangan VIP.Sekitar lima puluh orang berpakaian rapi, berpostur tubuh tinggi besar, langsung memasuki ruangan dan mengepung Nigel beserta anak buahnya.“Tuan ... Tuan Kim? Itu Tuan Kim!”“Pemilik Safety Mountain Entertaiment ada di sini!”Salah satu pengunjung di atas yang menyadarinya segera berteriak histeris.Sontak semua orang di sana melirik ke arah orang-orang tak dikenal itu dan benar saja, di sana ada tuan Kim sedang berdiri di depan pintu masuk ruangan VIP, sambil megang sebuah pistol di tangan kanannya.Rupanya, Tuan Kim lah yang menembakan pistol ke atap ruangan barusan.Nigel berserta seluruh anak buahnya tentu terkejut menyadari a
Nigel tentu tidak terima dengan semua ini. Karena itu, dia bergegas menghampiri tuan Kim lalu membungkukan badannya sesaat dan berkata, “H-Hallo, tuan Kim! Saya Nigel Quinton dari keluarga Quinton. Maaf jika saya lancang, Tuan. Kenapa Anda menyelamatkan pria miskin ini?”Mendengarnya, seketika Kim menggertakan gigi menahan amarah.“Jadi kau yang menyuruh anak buahmu untuk membunuh tuan muda Tayson, hah?” geram Kim.“Ee ... A-Anu, Tuan ....”Kim segera melirik ke arah Denis, menunggu perintah.Melihatnya, Denis memalingkan wajah ke arah dinding ruangan, pura-pura tidak tahu.Kim mengerti maksud Denis. Tampaknya, Denis tidak peduli dengan apa yang akan dilakukannya pada Nigel. Artinya, dia bebas melakukan apa saja untuk menghukum perbuatan Nigel.Plakk ...Saat itu juga Kim menampar wajah Nigel dengan keras!Tentu Nigel terkejut! Dengan wajah yang pucat, Nigel memegang pipinya kesakitan.
Kim yang melihat wajah Denis tiba-tiba berubah, dia keheranan.“Maaf Tuan Tayson. Apa ada yang bisa saya bantu? Kelihatannya Anda sedang kebingungan,” sahut Kim dengan sopan.Mendengar Kim berbicara, sebuah ide tiba-tiba muncul dalam otak Denis. Kenapa dia tidak mencoba bertanya pada Kim saja? Bukankah Kim orang yang sangat terkenal di Bandung City? Jejaring sosialnya juga sangat luas! Dengan menggunakan kekuasaanya, seharusnya Kim bisa membantunya mencari paman Jake dengan mudah.‘Sial! Kenapa baru ingat sekarang?’ gumam Denis menyalahkan dirinya sendiri.“Kim, sebenarnya aku sedang mencari seseorang.” Denis segera mengambil ponsel di saku celanannya, kemudian memperlihatkan sebuah foto pada Kim. “Apa kau tahu siapa ini?”Seorang pria paruh baya bertubuh kekar, terdapat luka sayatan kecil di pipinya dalam foto yang Denis tunjukan.
“Benarkah?”Dengan mata yang masih lesu, Denis melihat berita dari ponsel William, pura-pura kaget seolah belum mengetahuinya.“Ya! Lihat! Semalam mereka hampir membunuh tuan muda Tayson dari keluarga Zero yang misterius itu.”Denis kemudian melihat berita trending topik dari akun Twitter di ponsel William yang bertuliskan,“Keluarga terkaya nomor satu di Bandung City, hancur dalam semalam setelah menyinggung tuan muda Tayson”“Nasib buruk keluarga Quinton setelah berurusan dengan Keluarga Misterius Zero semalam”“Dikabarkan, tuan muda Nigel hampir membunuh tuan muda Tayson dari keluarga Zero : Tuan Kim sebagai tangan kanan keluarga Zero menghukum habis keluarga Quinton”Denis membaca berita-berita tersebut dengan seksama di layar ponsel William.Ternyata benar, Kim-lah yang menghancurkan mereka.Denis tidak terlalu terkejut dengan semua itu. Yang membuatnya ter
Setibanya di kampus, Denis berpisah dengan William karena mereka berdua berbeda jurusan. William mengambil jurusan Manajemen dan Akuntansi, sementara Denis mengambil jurusan Bahasa dan Sastra.Denis berjalan seorang diri di depan koridor kampus yang suasananya masih sepi saat itu.Hanya terlihat dua sampai lima orang mahasiswa yang sedang berjalan-jalan di sekitaran sana.“Blondie, lihat! Si Denis sudah datang.”“Bagaimana? Apa kita beri dia pelajaran sekarang?”Tanpa diketahui oleh Denis, dari sebuah tangga yang menghubungkan ke lantai dua, terlihat Blondie dan lima orang temannya sedang mengintai Denis dari kejauhan.Sejak hari itu, Blondie masih merasa kesal pada Denis. Gara-gara Denis, dia jadi ditampar oleh nona Tasya di hadapan semua orang.Blondie sangat malu dan tidak terima. Dia ingin membuat perhitungan dengan Denis.“Tunggu! Aku tidak mau kejadian hari itu terulang lagi. Untuk saat ini k
Tak berselang lama, satu persatu mahasiswa yang ada di jurusan yang sama dengan Denis memasuki kelas sesuai jadwal yang telah ditentukan. Denis duduk di kursi seorang diri di pojok ruangan paling belakang, tidak ada serangpun yang peduli dengannya. Karena sebelumnya Blondie mengumumkan kepada semua orang di kampus kalau sebenarnya Denis itu miskin, para gadis-gadis yang waktu itu mengagumi Denis sekarang menjadi menjauhinya. Semua wanita di jurusannya memandang Denis sinis dan menatapnya dengan tatapan jijik. Mereka sungguh tidak habis pikir, kenapa orang miskin seperti Denis rela menyewa mobil mewah dan berpura-pura kaya agar bisa diterima di universitas Yunzi. Setelah mengetahui identitas Denis yang sebenarnya, semua orang di kampus menjadi jengkel dan benci terhadap Denis. Semua itu tidak lain adalah karena ulah Blondie. Meski begitu, Denis sama sekali tidak peduli dengan sikap mereka. Sebenarnya, Denis bisa saja mem
“Luka sayatan di punggung Tuan Tayson sangat dalam sehingga menembus tulangnya. Dia sudah terlalu banyak mengeluarkan darah.”“Masa kritisnya sudah lewat, tapi kita tidak bisa menjamin beliau akan siuman,” ucap Dokter Herlin lemas.Mendengar itu, seketika Kim terperangah merasakan nafasnya sedikit sesak.“A-Apa ...!”Tidak bisa menjamin Tuan Tayson akan siuman! Maksudnya?Kim membelalak tak percaya mendengar pertanyaan dokter Herlin. Badannya membeku hingga beberapa detik.“Dok, A-Anda serius? Separah itukah kondisi Tuan Tayson?”“Maafkan saya, Tuan.” Dokter Herlin merasa tidak enak. Dia hanya menundukkan kepala, lemas.Kim menghembuskan nafas berat, tidak tahu apa yang harus dikatakan.‘T-Tuan Tayson!!! Anda ... Anda kenapa bisa sampai seperti ini!’ Kim bergumam sedih.Dari kejauhan, Kayla dan Drake masih memperhatikan mereka dengan wajah serius.Beberapa menit kemudian Kim kembali dengan wajah pucat, menundukkan kepala lemas lalu terduduk di kursi samping Tuan Jake.Drake dan yang l
Putri yang juga terkejut, dia berteriak lalu ngambil jaket Salma dan lari mengejar. Teman asramanya saling pandang, kemudian ikut menyusul. Di luar, Salma lari di samping Cindy, tidak mengatakan sepatah katapun. “Salma, ini jaket!” Putri berteriak dari belakang. Salma tidak menjawab. Ia sama sekali tidak peduli dengan pakaian yang dia pakai, yang Salma pikirkan saat ini hanyalah Denis! “Di luar dingin Salma, kamu bisa sakit,” ujar Putri cemas, mengikuti Salma hendak memakaikan jaket. Namun Salma menolak. Melihat ekspresinya Putri mengerti kalau Salma pasti sangat mengkhawatirkan Denis. Dia beralih kepada Cindy dan berkata, “Cindy, Lydia, kalian serius Denis masuk rumah sakit?” “Ya, aku serius! Semua orang sudah mengetahuinya. Sekarang Denis dirawat di rumah sakit Hopskin Hospital.” Cindy menjawab tegas. “Apa yang terjadi?” “Denis diserang saat berkunjung ke Springfield. Menurut pengakuan seorang pengawal keluarga Zero di sosial media, dia bilang saat mereka menjemput Denis ke
Aiden menunduk berpikir sejenak. “Hm, iya, kemarin aku bicara dengan Denis, dia bilang dia punya urusan di kota itu. Aku tidak tahu apa yang dia lakukan di sana, tiba-tiba kami mendapat kabar kalau Denis terluka. Aku penasaran siapa yang berani melukai Denis.””Katanya Denis terluka parah, apa benar begitu?” tanya Tasya gelisah.“Ya, kalau pengawal itu bilang Denis kritis, kondisinya pasti sangat parah. Aku harap tidak terjadi sesuatu hal yang serius kepadanya. Semoga aja dia baik-baik saja,” jawab Aiden lemas.Taysa tentu semakin risau mendengarnya. Semua orang yang ada di sana pada cemas berharap Tuan Tayson baik-baik saja.********[Universitas Yunzi]Pukul 22:30Dari asrama putri, Salma dan teman-teman seasramanya lagi asik mengobrol pada belum tidur. Putri duduk di samping kiri Salma, sementara yang lain duduk posisi melingkar saling berhadap-hadapan.“Eh, ngomong-ngomong, apa kalian tahu Tuan Kim?” ujar Vanie tiba-tiba.“Tuan Kim?”“Tuan Kim pemilik perusahaan Safety Mountain En
Kim beserta seluruh bodyguad keluarga tiba di rumah sakit Hopskin Hospital.Sebuah rumah sakit besar dan juga megah. Rumah sakit kelas elit yang hanya diperuntukan untuk pejabat pemerintah dan keluarga-keluarga kaya saja. Lokasinya tidak terlalu jauh dari Kawasan Parahiangan Asri.Denis langsung dibawa masuk oleh beberapa petugas medis dan tiga dokter tadi. Kim tentu saja ikut masuk ke dalam.Dari halaman depan, Drake memberi intruksi kepada seratus lima puluh bodyguard yang lagi berbaris rapi di hadapannya.“Seperti yang kalian lihat, Tuan Tayson mengalami kecelakaan saat sedang berkunjung ke kota Springfield. Saat ini kita belum tahu kondisinya bagaimana.”“Kita harus memperketat keamanan rumah sakit ini. Jangan biarkan orang lain masuk ke ruangan tempat Tuan Tayson dirawat. Siapapun itu, kecuali ada izin dari saya dan Tuan Kim.”“Sebagian, jaga Tuan Tayson dari ruangannya. Sebagian lagi jaga pintu masuk utama rumah sakit. Sisanya berjaga di halaman depan dan pastikan jangan ada war
Di salah satu helikopter hitam berlambangkan tulisan ‘K-ZERO’ warna putih di pintunya, Kim duduk di kursi kiri samping pilot, memakai headphone.“Bertahanlah Tuan Tayson, kami akan segera tiba.”Kim sangat gelisah. Ia terus melihat-lihat ke bawah dengan raut muka cemas, berharap Denis baik-baik saja.“Kita sudah tiba di perbatasan kota Springfield, Tuan,” kata si pilot.“Baiklah, langsung ke lokasi yang dikirim Drake,” jawab Kim singkat, ketika kemudian radio komunikasi mengeluarkan suara.[“Kode : 110, 110 : Arah jam 12, terlihat satu mobil di atas jembatan dikelilingi oleh sekelompok orang bersenjata.”][“Saya ulangi, arah jam 12 di atas jembatan, terlihat ada satu mobil dikelilingi oleh sekelompok orang bersenjata. Kami menunggu intruksi. Ganti,”] kata seseorang dari helikopter depan.Mendengarnya, sontak Kim mengambil teropong kecil lalu melihat ke arah yang dituju.Memang benar, di atas jembatan di bawahnya terlihat ada banyak sekali mobil Jeep dan kelompok orang bersenjata sedan
Drake tentu ikut menengok ke belakang. Sementara Jake melihatnya dari kaca spion.“Apa mereka mau ngejar kita sampai Bandung City? Yang benar saja!” gerutu Drake.Jake dengan cepat menginjak full pedal gas. Mereka melaju di kecepatan 90 km/jam. Jake memukul setir mobil mengernyitkan wajah.“Ah, brengsek! Mobil ini sudah cukup tua. Hanya segini kecepatan fullnya! Drake, apa kau sudah memberitahu Tuan Kim?”“Sudah, saat ini mereka pasti sedang menuju ke sini.”“Baguslah! Kita harus bertahan selama mungkin menunggu kedatangan mereka.”“Mereka semakin dekat Tuan Jake!” teriak Blondie makin panik, masih melihat ke belakang. Benar-benar kebingungan karena dia tahu kalau sudah berhadapan dengan organisasi misterius, mereka pasti akan mati!“Drake! Di bawah kursimu ada senjata. Tembak mereka! Kita harus mengulur waktu!” perintah Jake.Dengan sigap Drake berdiri membuka jok mobil. Ternyata benar di bawah joknya ada beberapa senjata. Drake mengambil satu senjata laras panjang kemudian mengeluar
“Sudah, lebih baik kalian segera pergi dari sini dan selamatkan nyawa Denis. Kondisinya saat ini sedang kritis. Selain itu, organisasi ini sudah mengerahkan banyak orang untuk mengejar kalian. Kalian harus cepat-cepat keluar dari kota ini!” potong kakek tua itu dengan nada santai.Jake lalu terdiam, melihat kembali tubuh Denis yang sudah berlumuran darah dan luka di punggungnya benar-benar fatal. Tuan ini benar, mereka harus segara keluar dari kota Springfield dan membawa Denis ke Bandung City. Denis harus segera dilarikan ke rumah sakit! Jika tidak, dia akan mati karena kehabisan darah!‘Sialan! Deniissss, Denisss. Makanya dari awal aku ragu mengizinkanmu masuk ke sini. Sudah dibilang organisasi ini sangat kejam. Kau tetap saja bersikeras ingin masuk.’ Jake menggerutu dalam hati, menyesal telah mengizinkan Denis masuk ke pasar gelap.“Baiklah! Bocah Blondie, ayo angkat dia,” ujar Jake kepada Blondie lalu keduanya membopong tubuh Denis dan dimasukkan ke dalam mobil. Tak lupa Blondie m
“Hah!? Hilang?”Sontak semua mengangkat alis.“Bagaimana bisa?” tanya Gibs heran. Nik dan para anak buah lain hanya diam saling tatap-tatapan.“B-Barusan ... ada orang tak dikenal entah dari mana datangnya. Orang itu menyerang kita lalu membawa kabur mayat bocah itu, Tuan,” ujar pria tersebut memasang wajah panik.Gibs mengerutkan dahi.Orang tak dikenal?“Siapa ... apa kau lihat wajahnya?”“T-Tidak, Tuan. Hanya saja, orang itu memakai tudung dan juga sangat kuat. Tuan Kurt saja sampai kewalahan menghadapinya. Itu sebabnya saya ke sini memberitahu Anda,” jelas pria itu.‘Hah, sangat kuat? Siapa dia?’ batin Gibs bertanya-tanya.“Tunggu apa lagi? Kerahkan semua anggota dan cari orang itu! Mereka pasti belum keluar dari sini. Cepat!” perintah Gibs kemudian dengan tegas.“B-Baik, Senior!”“Baik, Tuan!”Beberapa anak buahnya mengangguk lalu sebagian ada yang masuk ke lorong, ada juga yang keluar ruangan berniat memberitahu anak buah lain. Nik sendiri masuk lagi ke lorong itu ingin melihat
Detik itu juga Kurt berlari kencang ke arah Denis dengan tubuh yang diselimuti cahaya asap. Kurt mengepalkan tinju keras berniat menghabisi bocah ini sekali serangan.Denis sedikit merinding. Sialan! Ia mundur satu langkah mengarahkan tongkat besinya ke arah Kurt. Dengan cepat Denis membanting-banting tongkatnya.Tak disangka, Kurt dapat menghindari serangan Denis dengan mudah. Ia mengelak kesana-kemari tak ada satupun serangan yang bisa mengenainya. Hal itu membuat Denis terkejut! Apa-apaan orang ini? Kenapa aku tidak bisa mengenainya!?Set ... Wush. Wush.“Haha. Ada apa bocah? Kau tidak bisa mengenaiku?” Sambil mengelak, Kurt tersenyum tips mengejek Denis.“Hiyaaah!”“Haaaah.”Denis semakin kesal.Saat itu pula Denis mempercepat ayunan tongkatnya ke tubuh Kurt. Namun tetap saja, serangan yang dia lancarkan benar-benar sia-sia dan hanya memukul angin. Pria ini terlihat seolah-olah sedang menari mempermaikan Denis.‘Hh, bocah ini tidak ada apa-apanya buatku,’ batin Kurt. Semakin lama