Share

Bab 17

last update Last Updated: 2021-12-24 16:00:35

Tidak tahu apa yang terjadi setelah itu, keesokan paginya Denis terbangun dan tiba-tiba dia sudah berada di dalam kamar rumahnya sendiri. ‘Apa yang terjadi? Kenapa aku ada di sini?' Pikir Denis penasaran.

Saat terbangun, Denis sudah tidak memakai baju dan hanya mengenakan celana saja. Saat itu badanya sudah tertutupi selimut. Mungkin Siska yang memakaikanya. Pada saat dirinya hendak mau duduk, betapa terkejutnya dia setelah melihat bahwa sudah ada luka goresan besar menyilang dua (berbentuk tanda X) di dadanya! Anehnya, meski luka itu cukup besar, kelihatanya luka goresan di dadanya sudah kering seperti sudah ada seseorang yang mengobati lukanya itu. Dan anehnya lagi, saat itu Denis tidak merasa sakit sama sekali. Dia membatin.

Sesaat kemudian pintu kamar Denis tiba-tiba terbuka. Terlihat Siska membawa mangkuk berisikan bubur di tangan kirinya, sementara tangan kanannya membawa gelas berisi air. Ketika melihat Denis sudah sadar, sontak Siska langsung menghampiri

Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Agent Bayangan   Bab 18

    Mendengar Siska memanggilnya, Denis membalikan badan lalu menatap Siska, “Ada apa?"Secara mengejutkan, Siska langsung memeluk Denis dengan erat. Otomatis Denis terkejut dan merasa canggung. Dia tidak menyangka kalau Siska akan memeluknya. Ini kan di tempat umum!Orang-orang yang ada di sana mulai memperhatikan mereka berdua.Kalau dari mereka yang melihatnya lebih dekat, mungkin mereka akan melihat pipi Denis yang memerah saat itu. Dia merasa malu.“Siska? Ada apa?" tanya Denis.“Tidak ada apa-apa. Biarkan seperti ini dulu, Denis," jawab Siska dengan nada lemas. Dia merasa sedih melihat Denis akan pergi.Sejujurnya, Siska tidak mau kalau Denis kuliah di Bandung City.Pasalnya, selama ini Denis yang selalu menemaninya setiap hari dan hanya dia yang selalu ada di sisinya. Dengan begitu, kalau Denis pergi, dia akan merasa sangat kesepian.SIska terus memeluk Denis sangat erat dan lama-lama mata gadis cantik itu terl

    Last Updated : 2021-12-26
  • Agent Bayangan   Bab 19

    Sementara di tempat Denis. Dia berjalan menuju ujung pusat desa seorang diri sambil menyusuri trotoar di pinggir jalan. Matanya memandang ke arah kiri jalan yang di mana di sana banyak warung-warung berjejeran di sekitar jalanan tersebut. Tepat di belakang warung itu adalah jurang yang begitu curam dan di bawahnya ada sungai yang cukup luas.Sungai tersebut menjadi salah satu asfek keindahan alam di desa Western Cily karena memang pemandanganya sangat bagus dan juga indah sehingga mengenakan mata setiap orang yang melihatnya. Banyak pengunjung dari luar desa yang sering berkunjung ke sana hanya untuk sekedar bersantai dan menikmati suasananya yang sejuk.Denis terus berjalan melewati satu persatu warung tersebut, bermaksud untuk mencari tempat sepi dan berniat menelefon kakaknya yang berada di komplek Calistha Residence. Tentu Siska tidak tahu gadis yang waktu itu mengantarnya ke rumah Denis sekarang berada di komplek yang sama dengannya. Komplek Calistha Residen

    Last Updated : 2021-12-26
  • Agent Bayangan   Bab 20

    Detik berikutnya, Seorang gadis cantik berpakaian mewah, menggenakan kacamata hitam besar di matanya, keluar dari dalam mobil mewah itu. Ya, dia adalah Jessica. Seketika, semua orang di sana berteriak histeris melihat kecantikan Jessica. Saat itu juga salah satu wanita di antara mereka berteriak, “Aaaa, kakak itu cantik sekali! Ayo kita samperin dia! Dia pasti orang kaya!" Orang lain yang kebetulan ada di sana, sontak semuanya langsung berlarian menghampiri Jessica dan langsung mengerumuninya. “Hallo kakak cantik, bolehkah kami tahu nama Anda? Kelihatanya Anda bukan mahasiswi di kampus ini." Wanita yang tadi berteriak, bertanya dengan sopan. “Namaku Jessica Tayson. Aku memang bukan seorang mahasiswi." Jessica menjawab sambil senyum. “Oh, ya. Apa kamu tahu di mana ruang kepala sekolah?" tanya Jessica saat itu juga. “Tahu kak. Ruang kepala sekolah berada di lantai empat." Sambil tersenyum, wanita itu menunjuk ke salah sat

    Last Updated : 2021-12-29
  • Agent Bayangan   Bab 21

    "B-Bukankah ... Bukankah Organisasi YungZo sudah hancur beberapa tahun lalu," tanya Denis penasaran. Dia merasakan jantungnya berdebar kencang seperti ada sambaran petir yang menyambar dirinya.Denis berusaha mencerna kembali ucapan komandan Andri. Seolah percaya tidak percaya dengan informasi yang diberikannya secara tiba-tiba."Tidak Denis! Ternyata selama ini Organisasi YungZo tidak hancur sepenuhnya. Mereka sebenarnya masih ada dan bersembunyi di dunia bawah! Dan sekarang mereka berencana untuk melakukan serangan besar-besaran untuk mengambil alih negara kita!" Komandan Andri menjelaskan."T-Tapi komandan, bukankah YungZo hanya sebuah Organisasi kecil? Apa mereka mempunyai kekuatan untuk menyerang dan mengambil alih Negara?" tanya Denis yang mulai merasa cemas. Seketika hatinya merasa gelisah tidak karuan. Denis sungguh tidak percaya bahwa hal itu akan terjadi! Apa ini benar-benar nyata?Komandan Andri yang mendengar Denis tampak tidak mempercayainya,

    Last Updated : 2021-12-29
  • Agent Bayangan   Bab 22

    Seketika Denis tersentak dan langsung berdiri. Lagi-lagi dia dikejutkan dengan informasi yang dibicarakan komandannya barusan! Serangan organisasi YungZo akan berawal dari desanya? Itu berarti, desa Western Cily sedang dalam bahaya! Tentu Denis tidak terima dengan semua itu. Bagaimanapun, desa Western Cily adalah desa tempat kelahirannya sendiri. Meskipun desa Western Cily terbilang kampung, Denis tetap bersyukur bisa terlahir di desa yang indah itu. Dia sangat mencintai kampung halamannya setengah mati! “Aku ingin kamu segera mempersiapkan diri di desamu dan mencari tempat perlindungan yang aman agar bisa menghindari kemungkinan terburuk di masa depan, Denis!" perintah komandan Andri. Denis mengepalkan tangannya dengan erat. "Baik komandan! Aku akan segera pulang dan menyiapkan segalanya di sana. Tetapi sebelum itu, izinkan aku untuk berlatih menembak dengan Paman Jake. Setelahnya, aku akan pulang ke desa," tegas Denis bersemangat.

    Last Updated : 2021-12-29
  • Agent Bayangan   Bab 23

    Meski begitu, lebih baik memberitahu William seorang daripada orang lain tahu masalah ini. Lagipula, William adalah satu-satunya teman Denis yang paling dekat dengannya saat ini di Universitas Yunzi. William dan teman asramanya tidak seperti para pria lain yang selalu iri dan jengkel pada Denis karena menjadi idola para gadis cantik di sana. Williiam selalu baik dan perhatian pada Denis. Dengan demikian, Denis tidak keberatan untuk memberitahu William soal penyerangan tersebut. “Okey. Aku akan menjawabnya dan menjelaskan semuanya padamu. Tapi sebelum itu, aku ingin kamu berjanji satu hal padaku!" Denis menatap William dengan serius. “Apa itu?" tanya William. “Aku ingin kamu merahasiakan tentang ini kepada siapapun! Jangan sampai ada orang lain yang tahu mengenai masalah ini. Ini rahasia kita berdua. Mengerti?" “Baik! Aku janji akan merahasiakanya, Denis! Percaya padaku!" William mengangguk

    Last Updated : 2021-12-30
  • Agent Bayangan   Bab 24

    Denis dan William saling memandang. Setelahnya, Denis beralih pada Benyamin dan menjawabnya dengan tenang, “Bukan siapa-siapa. Tidak, keluargaku baik-baik saja." Seketika teman asrama Denis merasa lega. “Baguslah kalau begitu, Denis. Aku kira ada apa." “Iya, Denis," tambah yang lain. “Tidak ada. Kalian tenang saja." Denis tersenyum kecil. Dia merasa tersentuh melihat teman-teman asramanya mengkhawatirkannya. Ketika di desa, Denis tidak punya seorangpun teman laki-laki yang dekat dengannya, mereka selalu menghina dan merendahkan Denis. Hanya Siska dan mantan pacarnya Salma yang dekat dengannya waktu itu. Tetapi, sekarang Salma sudah berpacaran dengan Rio—anak dari keluarga kaya— yang pada akhirnya Salma juga menjauhinya. Denis merasa bahagia dan tidak mau teman-teman asrama menjauinya. Hanya merekalah teman yang Denis miliki saat ini. Ahhh, memikirkan Salma, Denis jadi kepikiran bagaimana kondisi Salma sek

    Last Updated : 2021-12-31
  • Agent Bayangan   Bab 25

    Blondie memanggil Denis dengan menggunakan mix sehingga semua orang yang ada di kerumunan itu bisa mendengar perkataanya. Saat itu juga, semua orang di sana berbalik dan melihat ke arah Denis yang baru memasuki gerbang. Sontak Denis terkejut. ‘Kenapa mereka menungguku? Ada apa ini?' Denis bergumam keheranan. Seketika Denis merasa canggung karena dilihat oleh semua orang di sana. “Kami tahu kau akan datang jam segini, Denis. Kemarilah, aku akan menunjukan sesuatu," kata Blondie sambil tersenyum jahat pada Denis di atas podium. Denis mengerutkan kening. Dia beralih menatap William, berharap dia tahu sesuatu. Menyadari Denis melirik ke arahnya, William menggelengkan kepala. Tampaknya, William juga tidak mengetahui apa maksud Blondie. ‘Apa yang akan dia lakukan?' Denis membatin. “Denis, cepat naik ke podium. Blondie bilang katanya dia mau menunjukan sesuatu pada kami. Untuk itu kami menunggumu lama dari tadi!"

    Last Updated : 2022-01-01

Latest chapter

  • Agent Bayangan   Bab 108

    “Luka sayatan di punggung Tuan Tayson sangat dalam sehingga menembus tulangnya. Dia sudah terlalu banyak mengeluarkan darah.”“Masa kritisnya sudah lewat, tapi kita tidak bisa menjamin beliau akan siuman,” ucap Dokter Herlin lemas.Mendengar itu, seketika Kim terperangah merasakan nafasnya sedikit sesak.“A-Apa ...!”Tidak bisa menjamin Tuan Tayson akan siuman! Maksudnya?Kim membelalak tak percaya mendengar pertanyaan dokter Herlin. Badannya membeku hingga beberapa detik.“Dok, A-Anda serius? Separah itukah kondisi Tuan Tayson?”“Maafkan saya, Tuan.” Dokter Herlin merasa tidak enak. Dia hanya menundukkan kepala, lemas.Kim menghembuskan nafas berat, tidak tahu apa yang harus dikatakan.‘T-Tuan Tayson!!! Anda ... Anda kenapa bisa sampai seperti ini!’ Kim bergumam sedih.Dari kejauhan, Kayla dan Drake masih memperhatikan mereka dengan wajah serius.Beberapa menit kemudian Kim kembali dengan wajah pucat, menundukkan kepala lemas lalu terduduk di kursi samping Tuan Jake.Drake dan yang l

  • Agent Bayangan   Bab 107

    Putri yang juga terkejut, dia berteriak lalu ngambil jaket Salma dan lari mengejar. Teman asramanya saling pandang, kemudian ikut menyusul. Di luar, Salma lari di samping Cindy, tidak mengatakan sepatah katapun. “Salma, ini jaket!” Putri berteriak dari belakang. Salma tidak menjawab. Ia sama sekali tidak peduli dengan pakaian yang dia pakai, yang Salma pikirkan saat ini hanyalah Denis! “Di luar dingin Salma, kamu bisa sakit,” ujar Putri cemas, mengikuti Salma hendak memakaikan jaket. Namun Salma menolak. Melihat ekspresinya Putri mengerti kalau Salma pasti sangat mengkhawatirkan Denis. Dia beralih kepada Cindy dan berkata, “Cindy, Lydia, kalian serius Denis masuk rumah sakit?” “Ya, aku serius! Semua orang sudah mengetahuinya. Sekarang Denis dirawat di rumah sakit Hopskin Hospital.” Cindy menjawab tegas. “Apa yang terjadi?” “Denis diserang saat berkunjung ke Springfield. Menurut pengakuan seorang pengawal keluarga Zero di sosial media, dia bilang saat mereka menjemput Denis ke

  • Agent Bayangan   Bab 106

    Aiden menunduk berpikir sejenak. “Hm, iya, kemarin aku bicara dengan Denis, dia bilang dia punya urusan di kota itu. Aku tidak tahu apa yang dia lakukan di sana, tiba-tiba kami mendapat kabar kalau Denis terluka. Aku penasaran siapa yang berani melukai Denis.””Katanya Denis terluka parah, apa benar begitu?” tanya Tasya gelisah.“Ya, kalau pengawal itu bilang Denis kritis, kondisinya pasti sangat parah. Aku harap tidak terjadi sesuatu hal yang serius kepadanya. Semoga aja dia baik-baik saja,” jawab Aiden lemas.Taysa tentu semakin risau mendengarnya. Semua orang yang ada di sana pada cemas berharap Tuan Tayson baik-baik saja.********[Universitas Yunzi]Pukul 22:30Dari asrama putri, Salma dan teman-teman seasramanya lagi asik mengobrol pada belum tidur. Putri duduk di samping kiri Salma, sementara yang lain duduk posisi melingkar saling berhadap-hadapan.“Eh, ngomong-ngomong, apa kalian tahu Tuan Kim?” ujar Vanie tiba-tiba.“Tuan Kim?”“Tuan Kim pemilik perusahaan Safety Mountain En

  • Agent Bayangan   Bab 105

    Kim beserta seluruh bodyguad keluarga tiba di rumah sakit Hopskin Hospital.Sebuah rumah sakit besar dan juga megah. Rumah sakit kelas elit yang hanya diperuntukan untuk pejabat pemerintah dan keluarga-keluarga kaya saja. Lokasinya tidak terlalu jauh dari Kawasan Parahiangan Asri.Denis langsung dibawa masuk oleh beberapa petugas medis dan tiga dokter tadi. Kim tentu saja ikut masuk ke dalam.Dari halaman depan, Drake memberi intruksi kepada seratus lima puluh bodyguard yang lagi berbaris rapi di hadapannya.“Seperti yang kalian lihat, Tuan Tayson mengalami kecelakaan saat sedang berkunjung ke kota Springfield. Saat ini kita belum tahu kondisinya bagaimana.”“Kita harus memperketat keamanan rumah sakit ini. Jangan biarkan orang lain masuk ke ruangan tempat Tuan Tayson dirawat. Siapapun itu, kecuali ada izin dari saya dan Tuan Kim.”“Sebagian, jaga Tuan Tayson dari ruangannya. Sebagian lagi jaga pintu masuk utama rumah sakit. Sisanya berjaga di halaman depan dan pastikan jangan ada war

  • Agent Bayangan   Bab 104

    Di salah satu helikopter hitam berlambangkan tulisan ‘K-ZERO’ warna putih di pintunya, Kim duduk di kursi kiri samping pilot, memakai headphone.“Bertahanlah Tuan Tayson, kami akan segera tiba.”Kim sangat gelisah. Ia terus melihat-lihat ke bawah dengan raut muka cemas, berharap Denis baik-baik saja.“Kita sudah tiba di perbatasan kota Springfield, Tuan,” kata si pilot.“Baiklah, langsung ke lokasi yang dikirim Drake,” jawab Kim singkat, ketika kemudian radio komunikasi mengeluarkan suara.[“Kode : 110, 110 : Arah jam 12, terlihat satu mobil di atas jembatan dikelilingi oleh sekelompok orang bersenjata.”][“Saya ulangi, arah jam 12 di atas jembatan, terlihat ada satu mobil dikelilingi oleh sekelompok orang bersenjata. Kami menunggu intruksi. Ganti,”] kata seseorang dari helikopter depan.Mendengarnya, sontak Kim mengambil teropong kecil lalu melihat ke arah yang dituju.Memang benar, di atas jembatan di bawahnya terlihat ada banyak sekali mobil Jeep dan kelompok orang bersenjata sedan

  • Agent Bayangan   Bab 103

    Drake tentu ikut menengok ke belakang. Sementara Jake melihatnya dari kaca spion.“Apa mereka mau ngejar kita sampai Bandung City? Yang benar saja!” gerutu Drake.Jake dengan cepat menginjak full pedal gas. Mereka melaju di kecepatan 90 km/jam. Jake memukul setir mobil mengernyitkan wajah.“Ah, brengsek! Mobil ini sudah cukup tua. Hanya segini kecepatan fullnya! Drake, apa kau sudah memberitahu Tuan Kim?”“Sudah, saat ini mereka pasti sedang menuju ke sini.”“Baguslah! Kita harus bertahan selama mungkin menunggu kedatangan mereka.”“Mereka semakin dekat Tuan Jake!” teriak Blondie makin panik, masih melihat ke belakang. Benar-benar kebingungan karena dia tahu kalau sudah berhadapan dengan organisasi misterius, mereka pasti akan mati!“Drake! Di bawah kursimu ada senjata. Tembak mereka! Kita harus mengulur waktu!” perintah Jake.Dengan sigap Drake berdiri membuka jok mobil. Ternyata benar di bawah joknya ada beberapa senjata. Drake mengambil satu senjata laras panjang kemudian mengeluar

  • Agent Bayangan   Bab 102

    “Sudah, lebih baik kalian segera pergi dari sini dan selamatkan nyawa Denis. Kondisinya saat ini sedang kritis. Selain itu, organisasi ini sudah mengerahkan banyak orang untuk mengejar kalian. Kalian harus cepat-cepat keluar dari kota ini!” potong kakek tua itu dengan nada santai.Jake lalu terdiam, melihat kembali tubuh Denis yang sudah berlumuran darah dan luka di punggungnya benar-benar fatal. Tuan ini benar, mereka harus segara keluar dari kota Springfield dan membawa Denis ke Bandung City. Denis harus segera dilarikan ke rumah sakit! Jika tidak, dia akan mati karena kehabisan darah!‘Sialan! Deniissss, Denisss. Makanya dari awal aku ragu mengizinkanmu masuk ke sini. Sudah dibilang organisasi ini sangat kejam. Kau tetap saja bersikeras ingin masuk.’ Jake menggerutu dalam hati, menyesal telah mengizinkan Denis masuk ke pasar gelap.“Baiklah! Bocah Blondie, ayo angkat dia,” ujar Jake kepada Blondie lalu keduanya membopong tubuh Denis dan dimasukkan ke dalam mobil. Tak lupa Blondie m

  • Agent Bayangan   Bab 101

    “Hah!? Hilang?”Sontak semua mengangkat alis.“Bagaimana bisa?” tanya Gibs heran. Nik dan para anak buah lain hanya diam saling tatap-tatapan.“B-Barusan ... ada orang tak dikenal entah dari mana datangnya. Orang itu menyerang kita lalu membawa kabur mayat bocah itu, Tuan,” ujar pria tersebut memasang wajah panik.Gibs mengerutkan dahi.Orang tak dikenal?“Siapa ... apa kau lihat wajahnya?”“T-Tidak, Tuan. Hanya saja, orang itu memakai tudung dan juga sangat kuat. Tuan Kurt saja sampai kewalahan menghadapinya. Itu sebabnya saya ke sini memberitahu Anda,” jelas pria itu.‘Hah, sangat kuat? Siapa dia?’ batin Gibs bertanya-tanya.“Tunggu apa lagi? Kerahkan semua anggota dan cari orang itu! Mereka pasti belum keluar dari sini. Cepat!” perintah Gibs kemudian dengan tegas.“B-Baik, Senior!”“Baik, Tuan!”Beberapa anak buahnya mengangguk lalu sebagian ada yang masuk ke lorong, ada juga yang keluar ruangan berniat memberitahu anak buah lain. Nik sendiri masuk lagi ke lorong itu ingin melihat

  • Agent Bayangan   Bab 100

    Detik itu juga Kurt berlari kencang ke arah Denis dengan tubuh yang diselimuti cahaya asap. Kurt mengepalkan tinju keras berniat menghabisi bocah ini sekali serangan.Denis sedikit merinding. Sialan! Ia mundur satu langkah mengarahkan tongkat besinya ke arah Kurt. Dengan cepat Denis membanting-banting tongkatnya.Tak disangka, Kurt dapat menghindari serangan Denis dengan mudah. Ia mengelak kesana-kemari tak ada satupun serangan yang bisa mengenainya. Hal itu membuat Denis terkejut! Apa-apaan orang ini? Kenapa aku tidak bisa mengenainya!?Set ... Wush. Wush.“Haha. Ada apa bocah? Kau tidak bisa mengenaiku?” Sambil mengelak, Kurt tersenyum tips mengejek Denis.“Hiyaaah!”“Haaaah.”Denis semakin kesal.Saat itu pula Denis mempercepat ayunan tongkatnya ke tubuh Kurt. Namun tetap saja, serangan yang dia lancarkan benar-benar sia-sia dan hanya memukul angin. Pria ini terlihat seolah-olah sedang menari mempermaikan Denis.‘Hh, bocah ini tidak ada apa-apanya buatku,’ batin Kurt. Semakin lama

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status