Beranda / Romansa / After We Married / 29. Sebuah Realita

Share

29. Sebuah Realita

Penulis: Etna.S
last update Terakhir Diperbarui: 2021-08-03 23:34:18

Seluruh orang di ruangan terkesiap melihat kejadian yang terjadi. Rhea masih terduduk di kursinya, mata coklat madunya menatap dadanya yang kini tercetak noda hitam kecoklatan yang menjijikkan. Dia juga merasakan panas di kulitnya.

"Maaf, aku tidak sengaja. Maafkan aku."

Rhea menghiraukannya. Dia masih terpaku dan mencoba untuk mendinginkan emosinya agar tidak melakukan hal-hal yang dia akan sesali nanti,  marah-marah misalnya. Dia tidak ingin tampil di headline berita lagi dalam citra negatif.

"Rhea kau tidak apa-apa?"

Kay langsung secepat kilat mendatangi Rhea dan bersimpuh didepannya. "Tisu, mana tisu?" Ia bertanya dalam keadaan panik dan menoleh ke sekeliling untuk meminta yang lainnya membantunya mencari benda itu.

"Ini." 

Tak diduga, Malik lah yang langsung bertindak mencari sekotak tisu dan menyerahkannya. Kay menatapnya terkejut tetapi sedetik kemudian mereka langsung bekerja sama mencoba membersihkan tumpahan kopi di baju

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • After We Married   30. The Dark Side

    "Tentu saja itu urusanku, suamiku."Selepas kalimat itu diucapkan, Hansa langsung berdiri dan berjalan keluar dari kungkungan mejanya untuk berhadapan langsung dengan wanita tersebut yang kini tersenyum penuh kemenangan."Sudah mengingat istrimu ini?" Tambahnya. Wanita itu menutup jarak diantara mereka. Tangannya bergerak menjalari dada Hansa dan menyentuhnya. Senyum tak pernah lepas dari bibir mungilnya.Hansa menoleh sejenak kearah pintu untuk memastikan bahwa hanya ada mereka berdua, setelahnya dia bergerak mencengkram bahu wanita didepannya."Aggh!" Tangan Hansa bergerak cepat untuk mencekik leher perempuan ini. Tidak ada eskpresi selain kekejaman murni yang tertera diwajahnya. Ekspresi yang jelas tidak pernah ia tampilkan didepan Rhea.Wanita itu tersedak dan tangannya memukul-mukul pergelangan tangan Hansa untuk membebaskan diri. Itu semakin membuat Hansa mengetatkan cengkraman lehernya. Menekan wanita itu hingga punggungn

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-04
  • After We Married   31. Kontradiksi

    "Kenapa dengan bajumu?"Rhea berhenti melangkah ketika mendengar suara serak dan dalam yang telah dia kenal dari belakang.Dia menoleh dan mendapati Hansa telah berganti memakai kaos abu-abu yang berhasil mencetak tubuh atletisnya dan celana boxer selutut berwarna gelap.Rhea menyengir mendapati dia tertangkap basah karena dia sebetulnya ingin untuk tidak membiarkannya melihat keadaannya."Ketumpahan kopi panas." Ia menjawab.Hansa mendekat untuk melihat keadaannya dengan lebih baik. Dia memegangi kain yang ternoda dan mengusapnya."Buka pakaianmu." Suruhnya."A-apa?" Rhea langsung tergagap dan memerah. Dia tidak salah dengar kan?Hansa memegangi tangannya, membawanya menuju ke ruang santai yang letaknya terpencil dan tidak pernah Rhea datangi. Dia mendudukkan Rhea yang masih linglung berkat perkataan Hansa yang menyuruhnya membuka pakaian.Hansa membuka lemarin penyimpanan dan mengambil kit yang berisi kumpulan botol sa

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-04
  • After We Married   32. Saran Diterima

    "Bisakah kamu melakukannya Ambari?"Dia membelakangi dayang kepercayaannya itu. Tangannya saling bertaut di belakang punggungnya. Ia menatap ke luar dengan tekad penuh di matanya. Ada banyak luka, kekecewaan, kemarahan, dan keinginannya untuk bertahan."S-saya..."Wanita yang membungkuk hormat dibelakangnya tergagap dalam menjawab. Ia menoleh kesana kemari dengan panik."Cut!"Rhea melemaskan bahunya setelah kata itu diucapkan. Dia memberikan pandangan jengkel kearah lawan mainnya yang sekarang tengah melakukan re-make up oleh kru.Toni menggerakkan-gerakkan kakinya dengan ritme cepat dalam duduknya. Menahan berang karena adegan yang menurutnya mudah ini ternyata telah menghabiskan waktu begitu lama karena aktris pendatang baru itu ternyata gagal mengucapkan line dialognya.Dia menatap Rhea yang masih mempertahankan kesabarannya dan mengulangi adegan dengan kualitas yang bahkan lebih baik setiap kali retake ulang."Ulangi

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-05
  • After We Married   33. Aku Memastikannya

    "Aku bisa membuat novel dengan itu." Pungkas Rhea.Mereka tengah dalam perjalanan pulang ke rumah Rhea dan aktris itu memutuskan untuk menjadikan asistennya sebagai tempat bercerita mengenai mimpinya. Rhea benar-benar merasa ada yang salah dalam mimpi itu. Satu, mimpi itu terus berlanjut. Dua, dia terikat dengan tokoh Sekar dimimpinya. Tiga, dia tidak bisa menghilangkan perasaan anehnya sehabis terjaga dari mimpinya. Dia butuh tempat curhat dan pilihan teraman adalah curhat dengan Kay. Dia sendiri tahu bahwa ucapannya terdengar gila dan tidak masuk akal sehingga dia tidak ingin berita itu bocor. Hal terakhir yang ia inginkan adalah berita bahwa dia gila."Buatlah. Aku pasti akan membelinya." Balas Kay.Dia geleng-geleng kepala dengan penjelasan Rhea. Wajahnya menampilkan ekspresi prihatin dan dia sebenarnya masih memikirkan tentang reinkarnasi. Dia mencoba untuk mengangkat topik itu kembali."Bagaimana dengan reinkarnasi?" Pancingnya.Rhea me

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-07
  • After We Married   34. Pelindungnya

    Tidak ada yang lebih dibenci Hansa selain dari orang-orang yang membenci Rhea. Siapapun yang berani berbicara buruk tentang dia, Hansa akan selalu mengingatnya dan memberinya balasan yang setimpal. Aktris itu, Shelli, dia telah memberi perintah kepada seluruh anak perusahaannya untuk memutuskan kontrak dengannya jika punya, dan selamanya dibanned oleh Prisma. Itu berarti, setelah Hansa berhasil mengakuisisi WinaHouse yang merupakan rumah produksi film yang menguasai hampir setengah pasar perfilman, Shelli tidak akan pernah bisa mencapai puncak karirnya, dan mungkin bisa membuatnya terdepak dari dunia hiburan. Kejam? Hansa memang tidak pernah mengakui kalau dia orang baik.Jadi bayangkan betapa marahnya dia mendengar bibinya sendiri memarahi istrinya dan mengatainya vas kosong."Memastikan apa Tante?" Tanyanya.Dia berjalan ke tempat kejadian. Dia menatap Karna dan perempuan asing sekilas lalu mengacuhkannya. Dia menatap tantenya, lalu ke arah lantai dimana pecah

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-09
  • After We Married   35. Perempuan Lain

    Dia melakukannya.Dia telah berhubungan seks dengannya.Rhea terjaga dalam bayang-bayang kegelapan kamar mereka. Penerangan satu-satunya berasal dari lampu tidur yang terletak di nakas disisi samping ranjangnya. Dia menghela nafas. Dia telah bersandar di sandaran ranjang, menatap ke lukisan yang terpajang di dinding kamarnya dalam pencahayaan buruk. Dia tidak peduli, lagipula pikirannya sekarang tengah melayang ke topik lain yang tidak ada sangkut pautnya dengan gambaran di dinding.Seks tadi berjalan hebat. Tapi bukan itu letak masalahnya.Ada yang mengganjal di pikirannya. Seolah ada sebuah perasaan yang ingin menyatakan bahwa dia telah membuat pilihan yang salah. Rhea kembali menghela nafas sekali lagi, ia menoleh ke sisi sampingnya dimana Hansa tengah tertidur dengan tangan merangkul perutnya dengan selimut yang menutupi ketelanjangan mereka sebagai penghalang.Dia tertidur dengan nyenyak dan Rhea sama sekali tidak punya pikiran menge

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-09
  • After We Married   36. Hubungan Tiga Arah

    Tamu yang merusak hari sabtunya dengan Rhea adalah orang terakhir yang dia inginkan untuk datang ke rumahnya. Hansa sedikit menegangkan tubuhnya sebelum berjalan menghampirinya."Kenapa kamu disini?" Tanyanya dengan tidaksukaan yang terlihat."Mengunjungi rumah." Balas wanita itu."Emma," Hansa memperingatkan, tangannya mencengkeram lengan wanita itu yang datang dengan memakai midi dress warna jingga.Emma, wanita itu balas menatapnya lalu melirik tangan Hansa di lengannya. Hansa melepaskan cengkramannya. Sebanyak dia ingin mengusir wanita didepannya ini, dia harus menahan untuk tidak melakukannya. Dia telah membuat kesepakatan dengan Emma meski Hansa tidak memercayai dia sepenuhnya."Selamat pagi Hansa." Sapa Emma. Dia tersenyum lebar kearah pria itu, seolah-olah kejadian dimana dia mencekiknya hingga hampir membuatnya kehabisan napas tidak terjadi.Dia mendekat dan memeluk dada bidang Hansa. Sengaja melakukannya ketika dia melihat seorang

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-10
  • After We Married   37. Anyelir

    "Sekar?" Pria itu berkata dengan ragu-ragu.Wanita itu mengangguk kearah pria yang berdiri didepannya. Mereka sekarang tengah berada di halaman belakang rumahnya yang terdapat taman bunga, tempat favoritnya di dunia."Kau telah menyelamatkanku, Arya. Kau bisa memanggil namaku. Lagipula sekarang kita berteman, teman saling memanggil dengan nama tanpa embel-embel kehormatan." Jelasnya, ia mengakhiri kalimatnya dengan tersenyum lebar yang membuat senopati itu sedikit tersipu."Sekar." Ucap Arya sekali lagi, kali ini lebih keras dan percaya diri seperti yang diinginkan Sekar.Sekar senang dengan itu dan berjalan menuju pendhopo yang dibangun diatas kolam ikan, tempat terbaiknya untuk menghabiskan waktu sambil membaca buku cerita. Dia berbalik dan melihat Arya masih berdiri ditempatnya."Kenapa masih disana? Ayo kesini. Sangat sulit untuk mengundangmu, aku ingin memperlihatkanmu bunga-bunga milikku." Suruhnya.Arya mengangguk dan berjalan m

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-10

Bab terbaru

  • After We Married   79. Comeback Yang Mengejutkan

    Rhea menatap dirinya di cermin. Jelas dia sedang tidak dalam keadaan baik. Rambutnya kusut karena ia sendiri lupa kapan menyisir rambut. Pelupuk matanya sedikit bengkak karena habis menangis satu malam. Rhea tidak menyukai tampilannya.Dia melewatkan sarapan bersama pagi ini karena ingin menghindari ibunya. Dia juga akan keluar rumah hari ini, pergi ke tempat baru yang akan ia tuju mengikuti seberapa jauh dia bisa mengendarai mobilnya. Sendirian, tanpa memberitahu Kay atau siapapun. Dia ingin menghilang sejenak, menenangkan diri, dan berpikir mengenai masa depannya yang baru.Dia memakai jaket dengan kaos putih dibaliknya dan ripped jeans yang ia beli beberapa tahun yang lalu yang untungnya masih muat. Dia memakai pakaian yang seadanya yang masih tertinggal di lemarinya.Ketika dia keluar, dia berpapasan dengan Eda.Adiknya bertanya, "Mau kemana?""Pergi." Balasnya singkat.Eda menatapnya selama beberapa detik sebelum mengangguk, lalu pergi.

  • After We Married   78. Kebenaran Pahit

    Dua hari setelah dia bangun dari koma dan dinyatakan sehat, dia akhirnya bisa meninggalkan rumah sakit. Rhea senang dengan hal itu karena dia tidak menyukai berlama-lama tinggal di ruangan dengan alat-alat kesehatan dan bau obat yang menguar di setiap dindingnya.Berbeda dengan sikap penuh bunga yang ditampilkan Rhea. Christina menampilkan aura sebaliknya. Bukan karena dia tidak suka anaknya sembuh, Christina bahkan hampir gila ketika menunggui Rhea agar terbangun dari komanya yang berjalan selama sepuluh hari. Hanya saja, dia sebal dan ingin mulutnya gatal untuk memarahi anak sulungnya itu yang sekarang duduk di kursi belakang mobil suaminya dengan Edward disampingnya.Rhea tidak seharusnya pulang kerumahnya. Dia harusnya pulang bersama Hansa, bukan bersama mereka.Christina sebagai ibu sudah menyadari hubungan Rhea dengan suaminya sedang kisruh alias tidak sedang baik-baik saja. Itu membuatnya bingung, dia hanya tidak mengerti jalan pikiran anaknya yang sepert

  • After We Married   77. Mengukir Pengulangan Kisah

    Hansa seketika mematung. Dia sangat terkejut dengan perkataan Rhea yang tiba-tiba mengungkit soal perceraian. Tangannya berhenti bergerak dan dia menatap Rhea yang sekarang tengah memalingkan muka dan menolak menatapnya.Kedua mertuanya yang berdiri disampingnya juga sangat terkejut atas perkataan Rhea. Bagaimana tidak? Kalimat pertama yang diucapkan Rhea selepas terbangun dari komanya adalah meminta perceraian didepan suaminya yang merawatnya dengan baik ketika dia tenggelam dalam koma."Rhea, apa kau sadar apa yang kau katakan?" Christina bertanya dengan penuh kehati-hatian. Dia melirik menantunya yang wajahnya langsung berubah drastis dari kebahagiaan menjadi penuh tanda tanya.Rhea menolak untuk melihat mereka. Matanya menunduk dan lebih memilih melihat selang infus yang menyalurkan nutrisi ke tubuhnya."Kalian keluar saja. Aku ingin sendirian bersama Hansa." Ucapnya enggan.Christina ingin mendebat namun tangan Theodorus yang menyentuh bahunya

  • After We Married   76. After We Married

    Rhea terduduk saking tidak bisa berdirinya dia setelah mengetahui akhir kisah dari Sekar yang ada dalam mimpinya. Itu bukan kisah yang akan dia harapkan. Rhea tidak pernah menebak Sekar akan berakhir mati di tangan Arya, juga tidak pernah menebak kehidupan pernikahan Sekar akan lebih sering terselimuti duri dibanding bahagia.Tanpa sadar air mata telah mengalir dari kedua matanya yang ia tujukan kepada Sekar yang masih duduk didepannya."Sekarang kamu telah tahu ceritaku." Sekar menatap Rhea dengan pandangan yang tak terbaca.Itu membuat Rhea semakin tidak mengerti kenapa dia harus memiliki pengalaman seperti ini. Dia sendiri tidak tahu dia masih hidup atau mati, dan sekarang dia sedang berhadapan dengan tokoh di mimpinya. Rasa-rasanya Rhea sudah tahu seperti apa keterkaitan antara mereka berdua tetapi dia mencoba untuk tidak berpikir kearah itu."Jatuh cinta membuat kita bodoh bukan?" Tanya Sekar, melanjutkan kisahnya dengan

  • After We Married   75. Sekar : Akhir Dari Cerita

    Tepat hari minggu pertama sejak istana berduka atas kematian permaisuri, alun-alun kota ramai dengan berbagai kalangan yang kesemuanya punya satu tujuan. Melihat perang tanding antara rajanya dengan patihnya hingga salah satu diantara mereka mati.Mereka semua sudah tahu mengenai berita cinta segitiga diantara raja ratu dan patihnya. Rakyat biasa mengira itu hanyalah rumor yang dibuat untuk mencoreng nama permaisuri. Namun sekarang melihat dua pria itu bertanding yang kabarnya berhubungan dengan kematian Sekar membuat mereka tertarik mendengar gosip lebih dalam lagi.Pertandingan masih akan dimulai di sore hari namun saat siang alun-alun sudah padat dengan orang. Para pejabat kerajaan sudah berdiri di poskonya masing-masing. Terbagi menjadi dua kubu. Kubu pendukung Ayudhipa dan kubu pendukung Arya yang rata-rata dari prajurit bekas perang terakhir.Ketika matahari mulai tergelincir dari puncaknya, rombongan Aryalah yang pertama kali muncul. Dia

  • After We Married   74. Sekar : Memeluk Kematian

    Arya langsung melepaskan gagang pedangnya. Seluruh tubuhnya gemetar ketika menyadari apa yang baru saja ia lakukan."Tidak," bisiknya.Dia terduduk lemas ditanah. Matanya menatap siapa yang ia hunus dengan pandangan tidak percaya.Ini semua tidak ada dalam rencananya.Ayudhipa lah yang ingin dia bunuh. Bukan perempuan yang dicintainya yang sekarang tengah berbaring di tanah didepannya dengan darah bersimbah di perutnya."Sekar!" Teriak Ayudhipa.Pria itu menatap pedang yang menancap di perut Sekar dengan ketakutan. Dia segera bersimpuh dan memangkunya."Rwanda!" Teriaknya. Memanggil bawahannya yang izin buang air kecil.Senopati muda itu datang tergopoh-gopoh mendengar teriakan rajanya. Matanya melihat kejadian didepannya dan keterkejutan serta ketakutan terlihat di matanya."Panggil tabib! Cepat!" Perintah Ayudhipa. Suaranya bergetar karena menahan tangis. Matanya telah berkac

  • After We Married   73. Sekar : Garis Takdir Yang Kejam

    Laksita memberitahunya kabar. Kabar yang membuat dia langsung menebaskan pedangnya ke kumpulan bambu didepannya saking inginnya untuk membunuh seseorang. Tidak peduli dia tengah dilihat oleh pasukannya dibelakangnya.Mereka telah memenangkan pertarungan berdarah selama lima bulan sejak dia diutus memimpin wilayah barat. Arya telah mengerahkan seluruh kemampuan mengatur strateginya untuk menaklukkan pasukan koalisi tiga kadipaten paling barat yang ternyata lebih tangguh dari prediksinya. Lalu apa yang dia dapatkan? Hukuman mati dari raja menantinya di ibukota dengan tuduhan perselingkuhan yang tidak pernah dia lakukan bersama Sekar."Tenang Arya, kami disini berada disisimu." Ucap salah satu senopatinya yang segera diangguki yang lain.Namun itu tak menyurutkan kemarahan Arya yang ditujukan kepada rajanya."Bagaimana keadaan permaisuri?" Tanyanya kepada Laksita yang memang tidak ikut dengannya ke perang terakhir.

  • After We Married   72. Sekar : Ingkaran Janji Kedua

    Sekar jelas-jelas sangat terkejut dan tersinggung dengan tuduhan yang Ayushita arahkan kepadanya. Bagaimana tidak? Dia tidak peduli dan sama sekali tidak ikut campur dengan kehamilan Ayushita sejak awal. Jika bukan karena adat pun dia tak akan mengunjungi selir itu. Kemarin pun dia datang hanya untuk kunjungan singkat. Kegilaan apa yang tengah Ayushita miliki hingga berani menuduhnya seperti itu?"Jaga ucapanmu selir Ayushita. Kau tahu sendiri aku tidak pernah berhubungan denganmu selain kemarin, itupun kau tahu sendiri aku melakukan apa di rumahmu." Balasnya dengan penuh penekanan.Tuduhan semacam ini hanya akan memunculkan rumor yang semakin menyudutkannya."Sebelum kedatanganmu, bayiku sehat-sehat saja. Tapi gara-gara kamu, aku harus kehilangan anakku!" Balas Ayushita histeris. Dia masih menangis terisak dengan tangan memegangi perutnya. Disampingnya seorang dayangnya tengah mencoba menenangkannya."Yang Mulia, kamu harus bersik

  • After We Married   71. Sekar : Bunuh Dua Burung Dalam Satu Batu

    Bulan-bulan berlalu seperti lintasan sekejap mata. Kediaman Sekar masih tertutup dan tampak terlihat dingin dibanding rumah-rumah lainnya. Dia lebih suka tinggal di pendopo belakang rumahnya sambil menyesap teh dan melihat senja berakhir.Hubungannya dengan Ayudhipa masih renggang, sesekali dia menerima pria itu datang dan bermalam di rumahnya tapi hubungan mereka tidak sebagus sebelum mereka menikah.Hari ini dia akan menemui salah satu selir. Kehamilan selir Ayushita telah berusia lima bulan dan sesuai adat istiadat, sang permaisuri harus mengunjunginya dan memberi berkat ke bayi itu. Karena sesuai legalitas, setiap anak yang dilahirkan selir akan menjadi milik permaisuri dan anak itu akan memanggil permaisuri dengan sebutan 'ibunda'.Sekar memakai pakaian resminya yang berwarna merah. Dia naik tandu untuk pergi ke kediaman selir yang dituju dengan sepuluh dayang dan kasimnya yang mengikuti dari belakang."Salam Kanjeng Ratu." Serempak

DMCA.com Protection Status