Hingga beberapa bulan kemudian rencana itu tak juga terlaksana, selain jadwal Manthis yang makin padat, dia juga dapat kabar Ray pun memiliki kesibukan yang juga sangat padat.
Tapi satu hal yang sering membuat Manthis termenung, apalagi kalau bukan selalu teringat Stefani, dia sudah mencoba melalui Nadu mengontak kekasihnya ini.
Tapi Stefani malah hanya titip salam dan bilang ke Nadu agar Manthis lebih baik konsen ke karirnya saja, karena Stefani pun lagi sibuk-sibuknya menyelesaikan kuliahnya di Amsterdam, Belanda.
“Bilang ke Bang Manthis…kalau dia memang cinta…tunggu sampai hati Stefani bisa memaafkan kelakuan masa lalunya, tapi kalau dia tak mau bersabar…silahkan cari wanita lain yang lebih baik!” kata Stefani pada Nadu.
Manthis hanya bisa menghela nafas mendengar ungkapan Stefani melalui Nadu itu...
Sanjoto akhirnya tahu kalau Manthis kini sering ke rumah dan menjemput Bryan, ternyata laki-laki berumur 37 tahun ini sangat dewasa, dia tak k
Akankah group musik yang sempat hits dan nomor satu di masanya akan kembali bersatu? Apakah Ray mau merestui hubungan Stefani dan Manthis....ikutin terus yaa...masih banyak kejutan-kejutan lainnya...!
Satu tahun setengah sudah Stefani dan Manthis tidak berhubungan lagi, gadis cantik yang sangat mirip artis Raline Shah ini kembali pulang liburan ke tanah air, kuliahnya kini tinggal 6 bulanan lagi selesai. Dia berkunjung ke rumah kakaknya, Ray dan Sonia, karena sangat kangen berat dengan tiga keponakannya itu. Saat bercanda dengan Adam, Celina dan yang paling bungsu Rika, Sonia sama sekali tidak bertanya soal Manthis. Begitupun juga Stefani tidak pernah menceritakan soal Manthis pada Sonia, gadis cantik ini terliat fine-fine saja. Ray saat itu tidak berada di rumah, dia sedang sibuk di studionya. Tiba-tiba smartphone Stefani bunyi, saat dia mengangkat ternyata yang menelpon adalah Dewi, teman akrabnya saat SMU dulu, mereka janjian akan bertemu dengan dua kawannya lagi, yakni Vita dan Novi di Mall Plaza Indonesia dan akan nongki di sana. Stefani pun permisi dengan kakak iparnya, setelah dari pagi berada di sana, dia langsung menggeber mobil sp
Setelah menelpon Nadu, kini Manthis duduk kembali di dekat ranjang Stefani, dahi dan lengan kanan gadis ini di plester. Ketika dilihatnya Stefani membuka mata pelan-pelan, Manthis tersenyum menatap wajah kekasihnya ini. “Stef…syukurlah kamu tak kenapa-kenapa!” “Siapa yang bawa aku ke sini…!” Stefani menatap tajam wajah Manthis. Manthis pun pelan-pelan menjelaskan kenapa Stefani sampai terbaring di rumah sakit ini. “Hmmm…ya sudah salah Stef juga, lari ga liat-liat, abang sekarang segera pulang, kasian si Anita istri abang nanti marah kalau masih di sini!” ceplos Stefani sambil memalingkan wajah ke kiri. “Stef…sayangg…apa yang kamu…lii!” suara Manthis terhenti ketika tiba-tiba masuk tiga orang ke kamar perawatan ini, yakni Dewi, Vita dan Novi. Rupanya mereka lebih duluan datang dibandingkan Tante Rani dan Om Alan. “Stefaniiii…oh my goooddd, kenapa kamu bisa gini!” seru Dewi dan langsung mendekati Stefani sambil memegang k
Stefani pun sudah keluar dari rumah sakit setelah makan siang, di jemput Ray dan Sonia, sepanjang jalan Sonia dan Stef terus bercanda, tentu saja topiknya Manthis. Sonia dan Stef kadang berbisik, sehingga Ray yang duduk di depan di samping sopir pribadinya menoleh dengan dahi berkerut. “Ngapain sih bisik-bisik mulu dari tadi, apalagi kalau topiknya sudah si Manthis,” sungut Ray. “Ihh papi ini, namanya orang lama ga ketemuan, wajar donk dikit curhat!” ceplos Sonia. Ray langsung diam, dia paling malas kalau sudah berdebat dengan istrinya ini. Diam-diam Ray sendiri sudah tak mempermasalahkan Stefani kini dekat dengan Manthis, dia juga sudah tahu kalau hubungan Anita dan Manthis kini bak kakak adik. Setelah dia tak sengaja bertemu Manthis dan anaknya Bryan di sebuah Mall di Bandung beberapa yang lalu. Namun tentu saja dia gengsi untuk mengakui itu, saat Sonia bilang tak perlu lagi mengekang Stefani untuk berhubungan dengan Manthis.
“Bagaimana This…maukah kamu menolong aku dan suamiku, membuahi rahimku?” Sheila kini menatap wajah Manthis lekat-lekat. Wanita ini harus mengakui, ia masih sangat sayang dengan mantan kekasihnya ini. Walaupun dulu dia sangat marah dengan kelakuan Manthis yang tega berselingkuh dengan tiga artis sekaligus. Namun dia juga tak sepenuhnya menyalahkan Manthis, karena di saat bersamaan iapun sama, punya kekasih juga di Bali. Artinya dia juga salah, telah berkhianat dengan Manthis. “Sheila…ini sesuatu yang sangat di luar dugaan, jujur saja, sejak aku masuk sel dan keluar dari penjara, sampai kini aku tak pernah lagi berhubungan dengan wanita, dalam artian berhubungan intim!” Sheila langsung kaget. “Whatsss…apakah kamu…!” Sheila tentu saja berpikiran jelek, karena dia tahu, sudah bukan hal yang aneh lagi, banyak laki-laki berbadan bagus dan wajah glowinhg seperti Manthis, orientasinya sudah berbeda, seperti mantan suami pertamanya dulu. “Janga
Setelah mandi berbilas lagi, Manthis pun vidcal dengan Stefani, cukup lama juga dia saling bercanda dengan kekasihnya ini. Saling kangen dan sayang terucapa dari bibir kedua orang yang di mabuk cinta ini. Kadang Stefani menggoda Manthis dengan tubuh polosnya saja sambil berbaring di ranjang. Tentu saja ulah Stefani membuat Manthis senewen bukan main. “Awass ya kalau udah jadi bini abang kelak!” Stefani terbahak menertawakan ucapan kekasihnya. setelah puas ber vidcalan Manthis pun hampir terlelap, lalu terbangun lagi kala kamarnya berdering, dia mikir pasti Sheila yang datang. Saat pintu terbuka, alangkah kagetnya Manthis karena Katryn sudah berdiri di depan kamar, dengan hanya celana pendek dan baju kaos yang agak lebar, tapi wajah bulenya tetap cantik dan terlihat manis. “Ga ganggu kan…wawww matanya merah, jangan-jangan tadi terlelap!” Katryn langsung saja nyelonong masuk kamar. “Waduhh Katryn, ntar ketahuan Bang Andrew, abang jadi ga
Ray, Manthis, Ben, John dan Ogong Lee kini duduk di sebuah ruangan santai di rumah Ray, di taman belakang yang luas. Masih terdengar heboh teriakan anak-anak yang juga teman-teman Celina merayakan ultah gadis cilik yang ke 4 tahun ini. Setelah saling berpelukan, ke empat personel The Stollen’s yang sangat lama tidak berkumpul komplet ini saling bercerita ringan satu sama lain, kadang sambil tergelak. Tentu ada yang berbeda kini, karena semua personel bukan lagi remaja, tapi semuanya sudah pemuda dewasa. “Okehhh, jadi gini lo-lo olang semuanya, kita udah sepakat, The Stollen’s akan kembali belsatu, owe udah punya lencana, show ini akan sangat wahh, sekaligus akan di lekam dan kelak akan kita jual secala komelsilll, owe yakin kemunculan kalian semua akan mencetak rekolll baluuu!” kata Ogong Lee dengan logat cadelnya sambil tertawa. Ray hanya manggut-manggut, Manthis, Ben dan John diam sambil tersenyum. “Soal itu udah aman koh, intinya kami sudah
Dua minggu setelah show reunion yang sangat sukses, The Stollen’s kumpul lagi untuk membahas persiapan tour ke 25 kota besar di Indonesia, sekaligus promo album baru mereka yang diluncurkan berbarengan saat show tersebut. Mereka kini makin kompak, ternyata usia yang makin matang membuat ke empat personel The Stollen’s ini mampu menahan ego masing-masing, terutama Ray yang selama ini sangat dominan di antara Ben, John dan Manthis. Saat latihan kembali, Manthis ternyata datang duluan, sementara Ray, Ben dan John belum terlihat batang hidungnya, Manthis pun iseng-iseng main piano dan melantunkan lagu yang baru dia ciptakan saat dalam perjalanan menuju studio ini di mobil bersama Nadu tadi. Lagunya tentu saja rasa kangennya pada Stefani, yang sangat lama tidak bertemu. Diapun memberi judul untuk lagunya ini “Cinta yang Selalu Ku Tunggu”. Saking menghayatinya menyanyikan lagu itu, dia tak sadar Ray sudah datang dan mendiamkan saja ulah Manthis. Tak
Rencana pernikahan Manthis dan Stefani tinggal dua minggu lagi, sebuah stasiun TV swasta telah sepakat mengontrak mahal pasangan fenomenal ini. Fenomenal karena Manthis mengakhiri masa lajangnya di usia emasnya sebagai selebriti papan atas. Sedangkan Stefani selama ini tak terdengar atau terendus media pernah dekat dengan Manthis. Yang public ketahui, Stefani hanya dekat sebagai sahabat saja dengan seluruh personel The Stollen’s, tak pernah ada info kalau Stefani malah dekat secara asmara dengan sang vocalis group ini. Para jurnalis infotaiment hanya tahunya Stefani adik Ray, drummer The Stollen’s, tapi dari sinilah hebatnya para jurnalis, mereka terus mengulik siapa Stefani ini dan di dapatlah informasi mengejutkan, kalau orang tua Ray dan Stefani ini bukanlah orang sembarangan, karena termasuk salah satu orang terkaya di Indonesia. Termasuk pendidikan Stefani yang merupakan lulusan sebuah universitas bonafid di Belanda, dan di sebut-sebut ak
James tertawa sambil mengangguk, sambil jalan menuju mushalla yang ada di cottage itu, James bercerita kalau dia sudah tertarik mualaf sejak 10 tahunan yang lalu, tapi mantap mualaf 3 tahunan yang lalu setelah melihat orang rame sholat Idul Fitri dan COVID-19 merebak, di mana harus cuci tangan dan kaki yang bersih, sehingga James pun memantapkan hatinya. Ternyata Sheila, ibunya sangat mendukung, termasuk Andrew, ayah sambungnya, apalagi James sudah dewasa dan tentu sudah matang berpikir. James kini setiap hari melihat Kania syuting dan setelah syuting keduanya sering jalan berdua, hingga tak terasa syuting 5 harian kelar dan Kania harus bersiap pulang kembali ke Jakarta. James yang bersikap dewasa kaget saat Kania mengatakan kini banyak menerima job film, sehingga sering meninggalkan rumah. James pun memberi nasehat ke wanita jelita yang makin matang ini, agar jangan lagi ambil semua job film atau iklan. “Kasian Aji, dia butuh kamu Kania, apalagi ini masa-masa perkembangan dia!”
“Tak apa Mas Rafsa…nama saya Tikno, saya malah tak mengira malam ini bisa melihat langsung acara hebat ini, tak bakal saya lupakan seumur hidup, selamat yaa buat Mas Rafsa dan Mba Stella, moga secepatnya menikah dan punya anak-anak yang tak kalah ganteng dan cantik seperti papa dan ibunya ini!”Rafsa lalu memanggil Tarot sopir pribadinya, dan minta diambilkan tas kecil, tak sampai 10 menitan Tarot balik lagi, Rafsa lalu mengambil selembar cek, yang sudah bertuliskan angka uangnya di sana.“Pa Tikno, saya tak bawa uang cash, ini selembar cek sebesar 50 juta, bisa bapak uangkan kapan saja, bawa saja ke bank yaang tertera di cek itu…!” Tikno hampir terlonjak kaget, tak mengira akan dapat cek senilai fantastis bagi ukurannya. Tapi bagi Rafsa itu angka yang sangat kecil.Setelah menyalami Rafsa sampai tangannya dan juga tangan Stella di cium, lalu Rafsa mengenalkan ke ayah bundanya, Tikno sampai minta foto selfie, karena dia meng
Setelah adegan romantis itu selesai di putar, di mana Rafsa terlihat mencium dahi Stella, Mami Stefani tersenyum dan terlihat puas.Dia tak memperdulikan bagaimana dua sejoli itu saling lirik dengan wajah bak udang rebus, malu tak terkira, kenapa sampai di putar adegan itu dan di tonton ratusan orang, suara suit-suit terdengar, hingga kedua sejoli ini makin malu.Rafsa dan Stella tak menyangka kalau ada yang diam-diam merekam dan saat ini di tatap ratusan undangan.Kini semuanya butuh jawaban, apa maksud di putarnya adegan romantis itu, di acara ultah sang crazy tampan ini.“Nahh para undangan semua…malam ini saya ingin mengumumkan, di ultah Rafsa De Jong yang ke 27 tahun, dia akan kami tunangkan dengan kekasihnya yang ada di sampingnya ini dan pernikahan pun akan segera di gelar secepatnya!”Maka riuhlah semuanya, tak mengira kalau dua sejoli itu malam ini akan bertunangan. Banyak yang kaget, terutama keluarga Manthis de Jong, k
Di tata dengan sangat mewah, membuat semua tamu undangan yang terlihat berjalan menyingkir kaget, tak mengira ada motor nyelonong masuk ke rumah ini.Bagaimana tak kaget, kenapa ada motor ojek daring bisa nyelonong masuk ke rumah mewah dan eksklusife ini, ini sama dengan cari penyakit.Tapi saat melihat Rafsa di boncengan motor online itu semua tertawa, mereka kini mulai bercanda, kalau di crazy rich tampan itu sedang bikin sebuah pesta kejutan.“Dasarrrr, si crazy rich ternyata yang bikin ulah, ada-ada saja kejutan di ultahnya kali ini, tapi aseek juga nih, jadi penasaran, apalagi kejutan yang akan dia buat!” ungkap tamu-tamu berpakaian perlente dan juga para ART yang terlihat sibuk hilir mudik melayani tamu-tamu undangan.Motor ojek online berhenti tepat di tengah-tengah taman dan tak jauh dari panggung kecil yang di tata sedemikian rupa, sehingga Rafsa sukses menjadi pusat perhatian, semua kaget hingga terdiam, termasuk pemain musik, tak me
Desy pun melayani dengan baik Stella dan Rafsa, Stella tanpa sungkan kembali mengajak Desy bercakap-cakap dan bilang jodoh banget ketemu lagi dengan pramugari cantik ini.Rafsa hanya tersenyum melihat calon istrinya ini bercakap akrab dengan Desy. Keramah tamahan Stella membuat Desy kagum dan makin hormat pada Stella yang dianggapnya wanita berkelas yang sangat ramah.Sebagai pramugari, Stella bisa menilai penumpang-penumpang nya yang tajir melintir, ataupun pura-pura tajir.Desy hapal semuanya, sehingga rasa hormatnya langsung tinggi pada Stella, termasuk Rafsa yang terlihat cool serta tak genit dan tetap bersikap wajar.Sesampainya di bandara, keduanya berpisah, Rafsa langsung pulang ke rumah, saat Rafsa ingin mengantarnya pulang, Stella langsung tertawa dan bilang mending Rafsa segera menemui ke tiga orang tuanya untuk melamarnya segera.“Ingat jangan kelamaan atau calon ibu anak-anakmu ini akan di lamar orang lain!” kelakar Stella d
Stella lalu turun dari panggung kecil dan berjalan perlahan menuju Rafsa yang sedang berdiri dan merentangkan tangan bersiap memeluk gadis yang sudah meruntuhkan hatinya ini.Stella lalu memeluk pemuda ini, tepuk tangan makin membahana, saat tubuh bak model ini tenggelam dalam pelukan pemuda tampan bertubuh atletis ini.“I Love so much…!” bisik Rafsa.“Love youu to…!” bisik Stella.Stella merenggangkan pelukan dan menatap wajah Rafsa yang tersenyum kecil dan terlihat mata pemuda itu agak berkaca-kaca, terharu cintanya tak lagi bertepuk sebelah tangan.Mereka tak sadar kelakuan mereka masih disaksikan puluhan pengunjung yang terus bertepuk tangan dan diam-diam ada yang merekam adegan romantis ini dan hanay hitungan menit tersebar di media sosial dan tentu saja ada yang kaget melihat adegan romantis ini, siapa lagi kalau bukan Mami Stefani dan Mami Gerald, yang mengirimkan rekaman itu ternyata Kiki, kakakny
“Heiii tomboy, dengarin yaa, tiga bulan lagi aku dan Rina akan menikah!” sahut Sohai.“Apaa…kapan kalian jadian, setahuku kamu kan suka gonta ganti pacar ngikutin gaya sahabat elo si Rafsa, kok bisa-bisanya akan menikah dengan sahabatku, jangan-jangan kamu pelet yaa?” ceplos Stella yang tentu saja kaget, tak menyangka dua sahabatnya ini malah akan menikah, padahal tak terdengar pacaran.“Sembarangan mana ada pake pelet, namanya juga jodoh tomboiiii, pokoknya pas resepsi kamu wajib hadir yaa, awas kalau nggak datang, gua coret lo jadi sahabat bini gua ini!” sahut Sohai cengengesan, bahkan dia langsung mencium pipi Rina.“Ehhh sahabat elo si Rafsa dah tahu belum..?”“Tau donkk, dia sama kayak kamu, kaget, tapi setelahnya janji akan datang ke pernikahan dan resepsi kami, dia malah mau ngasih kado rumah lohh, nggak rugi gua punya sahabat he-he-he!” ceplos Sohai lagi, Rina hanya tertawa saja me
Rafsa masih terdiam dan menatap pintu itu dengan nanar, tanpa Rafsa sadari, Stella bersandar pada dinding pintu tersebut, dia tersenyum sendiri.Ia lalu berlari ke kasur dan langsung memvidcal sahabatnya Rina yang berada di Jakarta.“Benarann….kalian se hotel yaa di Singapura, jangan-jangan udah belah duren nihh!” sahut Rina sambil tertawa berderai di vidcal itu.“Enakk ajee, gue bukan elo kalee, gue masih ingat lah, ga bakalan mau gue pecah sebelum menikah!”“So…kapan nihh kalian nikah, kan tadi kamu bilang barusan di lamar!”“Ntar ajahh, biarkan dia makin cinta!”“Eitttsss….hati-hati ntar nangis bombaiiii lagi kalau Rafsa dengan yang lain, udah kalian cepat-cepat pulang dan segera menikah, bereskan!”“Tenang ajahh, biarkan Rafsa terus mengejarku…aku hanya ingin menyakinkan hati, anggap tes buat dia!”“Lhaaa pakeee tes seg
“Hmmm…kalau nggak enak pesananku ini, ya udah sono kamu pesan sendiri, biar pelan-pelan aku makan ini, songong amat sihh, makanan enak gini dibilang tak enak!” sungut Stella sambil mengaut sayuran, Stella memang agak vegetarian, sehingga badannya tetap langsing bak model dan mengeluarkan aroma yang harum, dan tadi sempat membuat pemuda di depannya ini makin senewen di buatnya.“Pemarah banget sihh…tau nggak kenapa tak enak!”Stella langsung mengangkat wajahnya. “Iya kenapa tak enak?”“Karena kemanisan wajah kamu hilang, hingga makanan ini hambar…senyum donk, dan ceria, masa kita makan diam-diaman ajee?”“Anjriittt…gue di gombalinnn, basiiii tauuu!” kini Stella terbahak. Rafsa kini tertawa kecil.Stella langsung mengambil ampal daging bulat dan melemparkan ke wajah Rafsa, tapi luput, karena Rafsa mampu menghindar.“Kamu memang buaya cap biawak, hampi