“Anjritttt…makin mumet ni urusan, andai saja bukan pilihan para pengorder, hari ini juga akan ku cari artis lain buat gantikan si Kania. Masih banyak artis yang punya talenta bagus dan ga bikin kepalaku pusing!” kini Om Nadu benar-benar berang jadinya.
Di tempat lain, Kania terlihat diam saja saat manajernya Lucky membujuknya agar Kania segera tanda tangan. Asistennya Tursina yang juga terus membujuknya ikutan pusing juga, kenapa Kania tiba-tiba jadi berubah pikiran begitu.
“Gini dyehh Kania, kalau ye tak mau neken, PH Om bakalan bangrut nekk, karena Om Nadu udah bilang, bakalan ga ngasih order ke eyke lagi…tolonglah Om sekali ini yahh, masa ye tak mau bantu Om…kalau ye punya masalah pribadi. Disinilah professional ye di uji, eyke yakin ye tentu paham bukan, professional di atas segalanya!” bujuk Lucky.
Kania menatap Lucky dan Tursina bergantian, lalu dia menghela nafas.
“Hmmm…baiklah, tapi bilang
Syuting hari pertama berjalan lancar, walaupun Bryan sudah 5X di tegur sutradara, karena Bryan sering salah dialog.Penyebabnya tak lain dan tak bukan dia gugup setiap kali bertatapan dengan mantan kekasihnya ini, Bryan sulit konsentrasi setiap kali menatap wajah Kania, ia benar-benar baper.Walaupun sampai detik ini belum ada kata putus, baik dari bibir Kania ataupun bibir Bryan, artinya hubungan keduanya bak sedang break selama bertahun-tahun.Sebaliknya, Kania benar-benar professional, di depan kamera sikap Kania sesuai tuntutan skenario, malah sang sutradara memuji acting sempurna Kania, kebalikan dengan Bryan yang selalu kena omelin.Kania hanya menatap cuek saat Bryan di marahi sutradara yang jengkel dengan acting Bryan yang tak seperti biasanya.Padahal Bryan terkenal sebagai actor yang mempunyai acting mumpuni dan sudah banyak penghargaan bergengsi yang dia raih berkat kehebatan aktingnya tersebut.Kania terus saja menghindar kalau l
“Tidak…aku justru hormat dengan beliau…ucapan Tante Anita tak salah, aku mungkin hanya terlalu baper…dan ucapan Tante Anita justru menyadarkan aku…sehingga aku jadi tahu diri, siapa sih aku ini, hanya gadis miskin yang mencintai pemuda kaya raya dan terkenal seperti kamu!” ucapan Kania sedikit bergetar.Bryan sampai terhenyak, ternyata segitu sakit hatinya Kania dengan sindiran Ibunya waktu di rumah sakit dulu.“Kania…aku…atas nama mami…minta maaf, kalau ada kalimatnya yang membuat kamu sakit hati!” sahut Bryan pelan dengan suara bergetar.Kania kini menatap wajah Bryan, bibirnya terlihat tersenyum, hingga matanya yang kini terlihat memerah ikutan tersenyum, untuk sesaat Bryan terpesona.“Aku sudah lama memaafkan Tante Anita, sampai detik inipun aku tetap hormat dengan beliau…hmm, baiklah Bryan, aku pamit dulu…sampaikan salam hormatku pada tante Anita, juga
“Pasti ngomongin Mami,” sungut Anita sambil mendelik ke Bryan, lalu duduk dekat suaminya, sambil menatap Bryan yang badannya makin kekar saja kini.“Ga kok mahh, nge-gibah dikit doang,” ceplos Sanjoto tertawa.Anita langsung mencubit perut suaminya yang terlihat mulai mekar, Bryan hanya tersenyum melihat ibu kandung dan ayah sambungnya ini tetap awet mesra sampai tua.Kelebihan Sanjoto itulah, ayah sambung Bryan ini suka melucu, sehingga ibunya pernah bilang, itulah yang membuat dia dulu jatuh cinta, walaupun dari segi wajah Sanjoto biasa-biasa saja.Sangat jauh di bandingkan mantan kekasihnya yang juga ayah kandung Bryan, yakni Manthis de Jong.“Eh Bryan, mami ga nyangka loh, mantan pacar kamu si Kania sekarang jadi artis top, makin cantik tu anak, tajir lagi bo!” ceplos Anita, Bryan hanya geleng-geleng kepala saat ibunya bicara soal tajir.Ibunya memang sedikit matrealistis, inilah dulu yang jadi biang k
Anita yang melihat kehebohan anak-anaknya kepo juga, tapi saat melihat wajah Kiki dan Rafsa, Anita langsung ceria dan memuji betapa cantikya Kiki saat ini.Tapi saat melihat wajah tampan Rafsa, Anita harus mengakui ketampanan anak muda itu mengalahkan Bryan.“Pintar banget si Manthis dan Stefani bikin ni anak, gantengnya kelewatan,” puji Anita dalam hati.“Ka Kiki sekarang jadi penyanyi terkenal loh Mi, kayak papi Manthis!” ceplos Katty, mengagetkan Anita, maminya.“Oh ya, pantesss Kiki makin jelita ajahhh!” sambung Jenny terbahak.Kiki terlihat tertawa, tapi disampingnya ia didorong-dorong Rafsa, yang protes tak bisa melihat wajah Katty dan Jenny, Bryan yang berada di belakang Katty dan Jenny tertawa melihat kelakuan Rafsa tersebut.Rafsa walaupun sudah mulai beranjak remaja, kadang bersikap kekanak-kanakan, apalagi kalau sudah bercanda dengan Katty dan Jenny ini.“Heiii kalian itu bukan anak
Wartawan infotaiment pun sibuk mengulik kehidupan asmara keduanya, dan inilah kehebatan para jurnalis, mereka dapat saja informasi, kalau dua pasangan muda yang sedang naik daun ini pernah menjalin asmara beberapa tahun yang lalu.Setiap kali bertemu, wartawan infotaiment pasti bertanya soal ini, Bryan biasanya hanya tertawa menutupi kegugupannya, padahal ia biasanya cuek bebek kalau wartawan bertanya soal asmara.Beda dengan Kania, dia dengan apa adanya bilang mereka memang memiliki masalalu yang indah, sehingga wartawan pun makin bersemangat memberitakannya.Produsen smartphone asal Korea sumringah, sejak heboh soal masalalu kedua bintangnya itu, volume penjualan smartphone premium mereka naik hingga 1.000% lebih. Tak rugi mereka menghabiskan milyaran rupiah untuk membayar keduanya.Bahkan sebuah endorse sabun mandi yang sering menggunakan bintang-bintang top, sudah menawarkan kontrak fantastis buat Bryan dan Kania, untuk membintangi iklan sabun yang id
“Itu tadi siapa Kania…?” tanya Tursina. Perubahan wajah Kania di perhatikan dengan seksama oleh asistennya ini.“Coba tebak…siapa tante yang masih cantik itu…?” Kania malah balik bertanya pada asistennya itu sambil tersenyum.“Pasti ibunda si Bryan…siapa lagi ya kan?” Tursina langsung tertawa,.“Hmmm kok kamu bisa nebak begitu?” Kania keheranan.“Iya donkk, aku liat wajah kamu ceria begitu, bahkan tadi kamu sampai nyium tangan beliau segala, jarang-jarang dehh kamu begicuuuu!” olok Tursina masih tertawa kecil.“Iya, dialah Tante Anita, berkat dia lohh aku akhirnya bisa seperti sekarang ini,”“Masa sihh, gimana ceritanya,” tanya Tursina kaget dan kini berbalik penasaran, keduanya kini sudah keluar dari butik tersebut dan berjalan santai menuju parkiran, sesekali Kania melambaikan tangan dengan ramah pada beberapa orang yang menyapan
Ternyata sebelumnya Om Nadu sudah bertemu Manthis, ayah Bryan ini, Manthis tersenyum mengetahui persoalan pribadi anaknya ini.“Aku serahkan ke kamu Nadu, terus bimbing si Bryan, biarpun dia sudah berusia 30 tahunan, tapi kuliat tu anak kadang masih suka baperan!” kata Manthis tertawa kecil.Manthis dan Nadu bukan hanya bersahabat sekarang-sekarang ini, keduanya sudah saling kenal saat Manthis pertama kali merantau ke Jakarta dan mereka pernah tidur satu tempat di sebuah kos yang sangat sederhana.Bukan hanya berdua, tapi ada lagi satu orang, yakni Aman Soleha, yang kini berprofesi sebagai pengacara top.Ketiga sahabat ini benar-benar menjadi bersahabat sejak dari nol, baik Nadu dan Aman sadar, berkat Manthis lah mereka juga bisa tajir melintir seperti sekarang ini. Sehingga hubungan ketiganya bukan lagi sahabat, tapi bak sebuah keluarga.Ternyata film yang dibintangi Bryan dan Kania kelak soundtrack lagunya akan di bawakan The Stollen’s, sekaligus menandai comebacknya group music yan
Malamnya, syuting di lanjutkan, kali ini Kania memasang wajah jutek pada Bryan kalau lagi break, walaupun saat berakting wajahnya berubah 180 derajat.Bryan tentu saja sadar, setiap kali dia menatap wajah Kania, gadis ini langsung melengus dan menatap ke jurusan lain.“Hmmm…sensitive banget…!” batin Bryan.Keduanya bak lagi marah-marahan saja, Bryan yang kini terlihat bingung sendirian, karena sikap Kania berbeda banget dibandingkan sebelum-sebelumnya.Bryan tak sadar, kelakuan Kania begitu karena kelakuan Bryan sendiri yang tak peka dengan hati Kania.Ternyata selesai syuting, mereka harus bertahan lagi selama beberapa hari di Swiss, karena di kabarkan bandara sedang di selimuti salju, sehingga jadwal penerbangan di tunda, sampai menunggu salju mencair.Padahal dua mingguan lagi mereka kembali syuting, kali ini syuting film yang telah membayar mereka mahal sebagai dua bintang di film tersebut.Film den
James tertawa sambil mengangguk, sambil jalan menuju mushalla yang ada di cottage itu, James bercerita kalau dia sudah tertarik mualaf sejak 10 tahunan yang lalu, tapi mantap mualaf 3 tahunan yang lalu setelah melihat orang rame sholat Idul Fitri dan COVID-19 merebak, di mana harus cuci tangan dan kaki yang bersih, sehingga James pun memantapkan hatinya. Ternyata Sheila, ibunya sangat mendukung, termasuk Andrew, ayah sambungnya, apalagi James sudah dewasa dan tentu sudah matang berpikir. James kini setiap hari melihat Kania syuting dan setelah syuting keduanya sering jalan berdua, hingga tak terasa syuting 5 harian kelar dan Kania harus bersiap pulang kembali ke Jakarta. James yang bersikap dewasa kaget saat Kania mengatakan kini banyak menerima job film, sehingga sering meninggalkan rumah. James pun memberi nasehat ke wanita jelita yang makin matang ini, agar jangan lagi ambil semua job film atau iklan. “Kasian Aji, dia butuh kamu Kania, apalagi ini masa-masa perkembangan dia!”
“Tak apa Mas Rafsa…nama saya Tikno, saya malah tak mengira malam ini bisa melihat langsung acara hebat ini, tak bakal saya lupakan seumur hidup, selamat yaa buat Mas Rafsa dan Mba Stella, moga secepatnya menikah dan punya anak-anak yang tak kalah ganteng dan cantik seperti papa dan ibunya ini!”Rafsa lalu memanggil Tarot sopir pribadinya, dan minta diambilkan tas kecil, tak sampai 10 menitan Tarot balik lagi, Rafsa lalu mengambil selembar cek, yang sudah bertuliskan angka uangnya di sana.“Pa Tikno, saya tak bawa uang cash, ini selembar cek sebesar 50 juta, bisa bapak uangkan kapan saja, bawa saja ke bank yaang tertera di cek itu…!” Tikno hampir terlonjak kaget, tak mengira akan dapat cek senilai fantastis bagi ukurannya. Tapi bagi Rafsa itu angka yang sangat kecil.Setelah menyalami Rafsa sampai tangannya dan juga tangan Stella di cium, lalu Rafsa mengenalkan ke ayah bundanya, Tikno sampai minta foto selfie, karena dia meng
Setelah adegan romantis itu selesai di putar, di mana Rafsa terlihat mencium dahi Stella, Mami Stefani tersenyum dan terlihat puas.Dia tak memperdulikan bagaimana dua sejoli itu saling lirik dengan wajah bak udang rebus, malu tak terkira, kenapa sampai di putar adegan itu dan di tonton ratusan orang, suara suit-suit terdengar, hingga kedua sejoli ini makin malu.Rafsa dan Stella tak menyangka kalau ada yang diam-diam merekam dan saat ini di tatap ratusan undangan.Kini semuanya butuh jawaban, apa maksud di putarnya adegan romantis itu, di acara ultah sang crazy tampan ini.“Nahh para undangan semua…malam ini saya ingin mengumumkan, di ultah Rafsa De Jong yang ke 27 tahun, dia akan kami tunangkan dengan kekasihnya yang ada di sampingnya ini dan pernikahan pun akan segera di gelar secepatnya!”Maka riuhlah semuanya, tak mengira kalau dua sejoli itu malam ini akan bertunangan. Banyak yang kaget, terutama keluarga Manthis de Jong, k
Di tata dengan sangat mewah, membuat semua tamu undangan yang terlihat berjalan menyingkir kaget, tak mengira ada motor nyelonong masuk ke rumah ini.Bagaimana tak kaget, kenapa ada motor ojek daring bisa nyelonong masuk ke rumah mewah dan eksklusife ini, ini sama dengan cari penyakit.Tapi saat melihat Rafsa di boncengan motor online itu semua tertawa, mereka kini mulai bercanda, kalau di crazy rich tampan itu sedang bikin sebuah pesta kejutan.“Dasarrrr, si crazy rich ternyata yang bikin ulah, ada-ada saja kejutan di ultahnya kali ini, tapi aseek juga nih, jadi penasaran, apalagi kejutan yang akan dia buat!” ungkap tamu-tamu berpakaian perlente dan juga para ART yang terlihat sibuk hilir mudik melayani tamu-tamu undangan.Motor ojek online berhenti tepat di tengah-tengah taman dan tak jauh dari panggung kecil yang di tata sedemikian rupa, sehingga Rafsa sukses menjadi pusat perhatian, semua kaget hingga terdiam, termasuk pemain musik, tak me
Desy pun melayani dengan baik Stella dan Rafsa, Stella tanpa sungkan kembali mengajak Desy bercakap-cakap dan bilang jodoh banget ketemu lagi dengan pramugari cantik ini.Rafsa hanya tersenyum melihat calon istrinya ini bercakap akrab dengan Desy. Keramah tamahan Stella membuat Desy kagum dan makin hormat pada Stella yang dianggapnya wanita berkelas yang sangat ramah.Sebagai pramugari, Stella bisa menilai penumpang-penumpang nya yang tajir melintir, ataupun pura-pura tajir.Desy hapal semuanya, sehingga rasa hormatnya langsung tinggi pada Stella, termasuk Rafsa yang terlihat cool serta tak genit dan tetap bersikap wajar.Sesampainya di bandara, keduanya berpisah, Rafsa langsung pulang ke rumah, saat Rafsa ingin mengantarnya pulang, Stella langsung tertawa dan bilang mending Rafsa segera menemui ke tiga orang tuanya untuk melamarnya segera.“Ingat jangan kelamaan atau calon ibu anak-anakmu ini akan di lamar orang lain!” kelakar Stella d
Stella lalu turun dari panggung kecil dan berjalan perlahan menuju Rafsa yang sedang berdiri dan merentangkan tangan bersiap memeluk gadis yang sudah meruntuhkan hatinya ini.Stella lalu memeluk pemuda ini, tepuk tangan makin membahana, saat tubuh bak model ini tenggelam dalam pelukan pemuda tampan bertubuh atletis ini.“I Love so much…!” bisik Rafsa.“Love youu to…!” bisik Stella.Stella merenggangkan pelukan dan menatap wajah Rafsa yang tersenyum kecil dan terlihat mata pemuda itu agak berkaca-kaca, terharu cintanya tak lagi bertepuk sebelah tangan.Mereka tak sadar kelakuan mereka masih disaksikan puluhan pengunjung yang terus bertepuk tangan dan diam-diam ada yang merekam adegan romantis ini dan hanay hitungan menit tersebar di media sosial dan tentu saja ada yang kaget melihat adegan romantis ini, siapa lagi kalau bukan Mami Stefani dan Mami Gerald, yang mengirimkan rekaman itu ternyata Kiki, kakakny
“Heiii tomboy, dengarin yaa, tiga bulan lagi aku dan Rina akan menikah!” sahut Sohai.“Apaa…kapan kalian jadian, setahuku kamu kan suka gonta ganti pacar ngikutin gaya sahabat elo si Rafsa, kok bisa-bisanya akan menikah dengan sahabatku, jangan-jangan kamu pelet yaa?” ceplos Stella yang tentu saja kaget, tak menyangka dua sahabatnya ini malah akan menikah, padahal tak terdengar pacaran.“Sembarangan mana ada pake pelet, namanya juga jodoh tomboiiii, pokoknya pas resepsi kamu wajib hadir yaa, awas kalau nggak datang, gua coret lo jadi sahabat bini gua ini!” sahut Sohai cengengesan, bahkan dia langsung mencium pipi Rina.“Ehhh sahabat elo si Rafsa dah tahu belum..?”“Tau donkk, dia sama kayak kamu, kaget, tapi setelahnya janji akan datang ke pernikahan dan resepsi kami, dia malah mau ngasih kado rumah lohh, nggak rugi gua punya sahabat he-he-he!” ceplos Sohai lagi, Rina hanya tertawa saja me
Rafsa masih terdiam dan menatap pintu itu dengan nanar, tanpa Rafsa sadari, Stella bersandar pada dinding pintu tersebut, dia tersenyum sendiri.Ia lalu berlari ke kasur dan langsung memvidcal sahabatnya Rina yang berada di Jakarta.“Benarann….kalian se hotel yaa di Singapura, jangan-jangan udah belah duren nihh!” sahut Rina sambil tertawa berderai di vidcal itu.“Enakk ajee, gue bukan elo kalee, gue masih ingat lah, ga bakalan mau gue pecah sebelum menikah!”“So…kapan nihh kalian nikah, kan tadi kamu bilang barusan di lamar!”“Ntar ajahh, biarkan dia makin cinta!”“Eitttsss….hati-hati ntar nangis bombaiiii lagi kalau Rafsa dengan yang lain, udah kalian cepat-cepat pulang dan segera menikah, bereskan!”“Tenang ajahh, biarkan Rafsa terus mengejarku…aku hanya ingin menyakinkan hati, anggap tes buat dia!”“Lhaaa pakeee tes seg
“Hmmm…kalau nggak enak pesananku ini, ya udah sono kamu pesan sendiri, biar pelan-pelan aku makan ini, songong amat sihh, makanan enak gini dibilang tak enak!” sungut Stella sambil mengaut sayuran, Stella memang agak vegetarian, sehingga badannya tetap langsing bak model dan mengeluarkan aroma yang harum, dan tadi sempat membuat pemuda di depannya ini makin senewen di buatnya.“Pemarah banget sihh…tau nggak kenapa tak enak!”Stella langsung mengangkat wajahnya. “Iya kenapa tak enak?”“Karena kemanisan wajah kamu hilang, hingga makanan ini hambar…senyum donk, dan ceria, masa kita makan diam-diaman ajee?”“Anjriittt…gue di gombalinnn, basiiii tauuu!” kini Stella terbahak. Rafsa kini tertawa kecil.Stella langsung mengambil ampal daging bulat dan melemparkan ke wajah Rafsa, tapi luput, karena Rafsa mampu menghindar.“Kamu memang buaya cap biawak, hampi