Share

Bab 90

Di Paviliun Dharma Senja, matahari baru saja terbenam, dan luka Cindy mulai terasa nyeri.

Rasa sakit itu membuatnya mengerang, setiap tarikan napas seolah akan merobek lukanya lebih dalam.

"Sakit sekali!"

Tak lama kemudian, Cindy pun kehilangan kesadaran akibat rasa sakit yang tak tertahankan.

Keringat bercucuran di dahi, dia memegang erat tangan Cristal, sambil meluapkan kemarahannya.

"Obat! Cepat berikan obat untuk mengurangi rasa sakit ini! Apakah kamu ingin aku mati karena rasa sakit ini?"

Cristal segera berusaha menenangkan. "Nyonya, tabib sudah mengatakan hanya dengan mengeluarkan Serbuk Pemegang Sukma, Anda baru bisa mengonsumsi obat penghilang rasa sakit. Mohon bersabarlah, Nyonya."

Cindy yang seperti ini juga membuat Cristal sangat menderita.

Setiap kali, lengannya selalu terluka karena cengkeraman Cindy.

Rasa sakit itu sulit untuk ditahan.

Setengah jam kemudian, Cindy terkulai lemah dan bersandar di tepi ranjang.

Cristal dengan hati-hati memberikan obat.

Namun, begitu tangann
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status