Share

Bab 848

Penulis: Shana
Para prajurit di sisi Wulan sudah menarik busur mereka, siap untuk melepaskan anak panah.

Tiba-tiba, seseorang berteriak.

"Berhenti!"

Wulan bingung dan menoleh ke arah suara itu.

Namun, dia hanya melihat banyak orang didorong keluar dari gerbang besar Kuil Kemilau, langsung ke hadapan para pemberontak.

Mereka semua adalah pejabat Kerajaan Puanin!

Para pejabat sipil dan militer, hampir semuanya telah diikat dan dibawa ke sana.

Tampaknya, ini adalah perbuatan si bajingan Chelsea!

Mata Wulan memancarkan kebencian yang dingin.

"Chelsea, kamu pikir dengan menyandera mereka bisa buat aku terancam? Biar kamu tahu, aku tetap akan membunuh!"

Para pejabat itu, melihat keadaan gila Wulan, sebagian ketakutan, sebagian lagi marah.

"Yang Mulia Wali Penguasa! Tak kusangka Anda orang seperti ini!"

"Wulan, Anda ternyata berkhianat!"

"Kalau Anda membunuh kami semua, bagaimana Anda akan menjelaskan kepada dunia! Tanpa satu pun pejabat di istana mendukungmu. Meskipun Anda menjadi penguasa, itu semua sia-s
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 849

    Nabila menatap Wulan dengan tatapan dingin. Matanya memancarkan semangat tempur.Teknik Kulit Besi.Salah satu seni bela diri terkuat di dunia.Dia ingin melihat sendiri kehebatannya.Dalam sekejap, Nabila melompat maju dengan ujung kakinya, tubuhnya melayang di udara.Wulan berdiri di tempat, mengambil sikap kuda-kuda, menahan napas dan berkonsentrasi. Tubuhnya dipenuhi energi, ototnya menegang, membentuk pertahanan seperti tembok besi.Nabila melancarkan pukulan, tetapi Wulan tidak bergeming."Ambil tombak!" Ratu Kerajaan Puanin tahu Nabila ahli menggunakan tombak panjang, lalu melemparkan senjata itu kepadanya.Nabila menangkapnya dengan tangan dari arah belakang. Tanpa menoleh dia berkata, "Terima kasih."Wajah Wulan berubah serius, tangannya terulur ke depan, energinya kembali menguat.Tombak panjang itu menghantam bahunya, tetapi tak melukainya sedikit pun.Nabila melancarkan serangan bertubi-tubi, ujung tombak diarahkan ke dada Wulan.Namun, Teknik Kulit Besi Wulan telah mencapa

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 850

    Nabila melayang di udara, langkah kakinya yang cepat tampak kacau tanpa aturan. Namun sebenarnya, dengan kecepatan luar biasa, dia terus menendang lawannya.Orang yang ahli ilmu meringankan tubuh, biasanya juga ahli dalam ilmu tendangan.Terlebih lagi, Nabila sangat mahir dalam ilmu meringankan tubuh.Kecepatan kakinya membuat Wulan tak mampu menangkis. Kedua tangannya tidak cukup untuk bertahan. Dia berusaha berdiri stabil, tetapi secara naluriah terus mundur.Dalam prosesnya, wajah Wulan terkena beberapa tendangan, hingga langsung memar dan bengkak.Nabila mendarat, ujung pakaiannya jatuh perlahan. Satu tangan disembunyikan di belakang, tangan lainnya diulurkan ke depan. Dia menunjuk dengan jari telunjuk, lalu menggerakkan jarinya ke arah Wulan, jelas menunjukkan sikap menantang.Hidung Wulan mengeluarkan dua aliran darah.Dia mengangkat lengannya, mengusap darah dengan lengan bajunya. Matanya penuh kebencian, menatap Nabila tanpa berkedip, seolah-olah ada api yang menyala di tenggor

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 851

    Pemimpin Kerajaan Puanin menatap Nabila dengan tenang. Sikapnya biasa, tetapi nadanya lebih lembut dari biasanya."Nanti ikutlah aku kembali ke istana dan aku akan menyuruh tabib kekaisaran untuk memeriksamu."Nabila menjalankan misi rahasia ke Kerajaan Puanin. Selain pemimpin negara dan Dayang Meriana sang orang kepercayaan, tidak ada seorang pun di Kerajaan Puanin yang mengetahui identitasnya.Nabila ingin menolak kebaikan pemimpin negara.Akan tetapi saat hendak berbicara, Dayang Meriana meminta perintah lebih dulu."Yang Mulia, para pejabat itu ...."Pemimpin negara menatap para pejabat sipil dan militer yang ditangkap.Ketika Wulan hendak menembak semua orang dengan anak panah, dia mendengar teriakan mereka."Tangkap semua rekan Wulan dan antarkan yang lainnya pulang dengan selamat.""Baik!"Seketika sekelompok pemberontak yang mengetahui mereka akan menghadapi bencana berlutut dan memohon belas kasihan."Yang Mulia, ampunilah nyawaku!""Yang Mulia! Aku buta sesaat!""Benar, Yang

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 852

    Istana Kerajaan Puanin.Di aula samping Istana Talina, beberapa pengawal rahasia berjaga di luar aula. Tabib kekaisaran sedang merawat Nabila di dalam aula.Dia mengalami beberapa luka dalam, tetapi untungnya tidak ada luka vital.Nabila hendak bangun setelah tabib kekaisaran pergi, tetapi bahunya dipegang oleh pemimpin Kerajaan Puanin."Duduklah, aku akan menyuruh seseorang mengoleskan obat untuk melancarkan peredaran darah dan menghilangkan penyumbatan."Nabila mengangguk."Terima kasih, Yang Mulia."Pemimpin Kerajaan Puanin berbicara dengan tenang.R"Sekarang kita telah mengurangi korban jiwa, juga bisa menyingkirkan Wulan dan Teresia palsu. Mengatasi tiga hal dalam satu upaya, bagus sekali."Nabila mengingatkannya."Wulan bersikeras untuk bergabung dengan Kerajaan Verto untuk menghancurkan Negara Naki karena takut akan kehilangan keuntungan dari Kerajaan Verto.""Adalah langkah yang bijak untuk menginterogasinya sebelum membunuhnya."Niat membunuh berkilat di mata pemimpin Kerajaa

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1

    "Mayor Jenderal, ada berita darurat! Nona Nadine bunuh diri karena merasa dipermalukan, Nyonya menyuruh Anda pulang secepat mungkin dan menggantikan Nona Nadine untuk menikah!"Di Perbatasan Naki, kuda-kuda melintasi sungai beku yang baru saja mencair. Air yang dipijak kuda-kuda itu menciprat ke segala arah.Nabila memimpin di baris terdepan sambil menunggangi kudanya. Dia mengenakan pakaian hitam dengan lengan sempit, rambut hitamnya hanya diikat dengan jepit kayu. Rambut dan pakaiannya berkibar ditiup angin. Gadis itu terlihat garang dan memancarkan aura kesatria yang kuat.Nabila Feno dan adiknya, Nadine Feno adalah saudara kembar. Tapi karena kelahiran anak kembar dianggap membawa petaka, Nabila dibesarkan di luar lingkungan keluarga sejak kecil.Nadine mempunyai sifat lembut dan tidak pernah menaruh dendam pada orang lain.Nabila tidak habis pikir, siapa yang sudah tega menyakiti hati adiknya yang polos dan baik hati itu.Rasanya dia ingin menguliti orang itu lalu membuang tulangn

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 2

    Nabila yang menunggu di dalam ruangan itu menyipitkan mata indahnya.Hasil pemeriksaan itu tidak akan membawa keuntungan apa pun bagi Keluarga Feno.Selir Utama pasti yakin kalau Nadine sudah tidak perawan dan memanfaatkan kesempatan ini untuk membuat masalah.Jika ternyata "Nadine" masih perawan, Selir Utama pasti akan curiga meski hal itu bisa mengadang niat buruk selir laknat itu.Andai saja pihak istana tahu kalau Nabila hanya pengganti, hal itu akan dihitung sebagai penipuan. Pasti pihak kerajaan akan memberi hukuman yang setimpal pada Keluarga Feno!Nabila melihat lurus ke depan, dia menggunakan tangannya yang biasa dia gunakan untuk memegang pedang itu dan menodongkannya ke hiasan kepalanya sendiri dengan tenang.Gurunya mengajarkannya seni bela diri dan pengabdian pada negara.Istri gurunya telah mengajarinya cara mengurus rumah tangga, termasuk beberapa teknik mengurus harem, tapi Nabila merasa dia tidak akan pernah menerapkannya meski sudah mempelajarinya dengan baik.Nabila

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 3

    Istana Giok, kediaman Ibu Suri.Setelah mendengar tentang kejadian di Kediaman Keluarga Feno, ekspresi Ibu Suri terlihat senang. Dia lantas memberi perintah pada pelayan di sampingnya."Aku pernah bertemu dengan Nadine di pesta ulang tahunku tahun lalu. Sifat Nadine terlalu lembut, waktu itu aku beranggapan kalau dia pasti akan kesulitan saat menjadi Ratu nanti.""Siapa sangka dia berani menolak perintah Cindy dengan tegas.""Aku benar-benar dibuat kagum olehnya."Pelayan yang biasa dipanggil Bibi Asih itu sudah menjadi pelayan Ibu Suri selama bertahun-tahun, dia paham betul dengan pergolakan cinta dan kebencian di istana. Dia menuangkan teh hangat untuk Ibu Suri."Tapi Kaisar begitu mencintai Selir Utama, sepertinya meski Ratu sangat pintar dan berani, dia akan mengalami kesulitan saat harus bersaing dengan selir dari Paviliun Dharma Senja itu. Malam ini, Selir Utama pasti akan melakukan sesuatu."Sepertinya pelayan itu tidak memiliki jalan pikiran yang sama dengan Ibu Suri. Dia menga

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 4

    Mendengar Kaisar akan segera menemuinya, Nabila pun menyuruh Sifa untuk menyanggul rambutnya kembali. Tapi tangan Sifa sedikit gemetaran, sepertinya dia merasa takut pada Kaisar yang akan segera datang.Tangan Sifa bergetar, jadi dia tidak bisa menghindari kesalahan.Saat Sifa mengambil beberapa helai rambut yang hendak disanggul untuk ketiga kalinya, Nabila mulai tidak sabar dan berkata dengan nada bicara dingin."Pergilah, biar aku sendiri yang melakukannya." Nabila ahli dalam teknik penyamaran, menata rambut adalah keahlian yang perlu dia kuasai.Dia mampu merapikan sanggulnya dalam waktu yang cukup cepat. Sifa yang melihatnya pun terkejut karena merasa kagum."Ratu terampil sekali ya!"Tapi saat mereka sedang bersiap menyambut Kaisar, pelayan istana yang menunggu di luar kembali memberi kabar."Ratu, Selir Utama sedang sakit kepala. Saat ini Kaisar sedang dalam perjalanan menuju Paviliun Dharma Senja."Sifa yang mendengarnya pun membuka mulutnya lebar-lebar, dia tidak percaya denga

Bab terbaru

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 852

    Istana Kerajaan Puanin.Di aula samping Istana Talina, beberapa pengawal rahasia berjaga di luar aula. Tabib kekaisaran sedang merawat Nabila di dalam aula.Dia mengalami beberapa luka dalam, tetapi untungnya tidak ada luka vital.Nabila hendak bangun setelah tabib kekaisaran pergi, tetapi bahunya dipegang oleh pemimpin Kerajaan Puanin."Duduklah, aku akan menyuruh seseorang mengoleskan obat untuk melancarkan peredaran darah dan menghilangkan penyumbatan."Nabila mengangguk."Terima kasih, Yang Mulia."Pemimpin Kerajaan Puanin berbicara dengan tenang.R"Sekarang kita telah mengurangi korban jiwa, juga bisa menyingkirkan Wulan dan Teresia palsu. Mengatasi tiga hal dalam satu upaya, bagus sekali."Nabila mengingatkannya."Wulan bersikeras untuk bergabung dengan Kerajaan Verto untuk menghancurkan Negara Naki karena takut akan kehilangan keuntungan dari Kerajaan Verto.""Adalah langkah yang bijak untuk menginterogasinya sebelum membunuhnya."Niat membunuh berkilat di mata pemimpin Kerajaa

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 851

    Pemimpin Kerajaan Puanin menatap Nabila dengan tenang. Sikapnya biasa, tetapi nadanya lebih lembut dari biasanya."Nanti ikutlah aku kembali ke istana dan aku akan menyuruh tabib kekaisaran untuk memeriksamu."Nabila menjalankan misi rahasia ke Kerajaan Puanin. Selain pemimpin negara dan Dayang Meriana sang orang kepercayaan, tidak ada seorang pun di Kerajaan Puanin yang mengetahui identitasnya.Nabila ingin menolak kebaikan pemimpin negara.Akan tetapi saat hendak berbicara, Dayang Meriana meminta perintah lebih dulu."Yang Mulia, para pejabat itu ...."Pemimpin negara menatap para pejabat sipil dan militer yang ditangkap.Ketika Wulan hendak menembak semua orang dengan anak panah, dia mendengar teriakan mereka."Tangkap semua rekan Wulan dan antarkan yang lainnya pulang dengan selamat.""Baik!"Seketika sekelompok pemberontak yang mengetahui mereka akan menghadapi bencana berlutut dan memohon belas kasihan."Yang Mulia, ampunilah nyawaku!""Yang Mulia! Aku buta sesaat!""Benar, Yang

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 850

    Nabila melayang di udara, langkah kakinya yang cepat tampak kacau tanpa aturan. Namun sebenarnya, dengan kecepatan luar biasa, dia terus menendang lawannya.Orang yang ahli ilmu meringankan tubuh, biasanya juga ahli dalam ilmu tendangan.Terlebih lagi, Nabila sangat mahir dalam ilmu meringankan tubuh.Kecepatan kakinya membuat Wulan tak mampu menangkis. Kedua tangannya tidak cukup untuk bertahan. Dia berusaha berdiri stabil, tetapi secara naluriah terus mundur.Dalam prosesnya, wajah Wulan terkena beberapa tendangan, hingga langsung memar dan bengkak.Nabila mendarat, ujung pakaiannya jatuh perlahan. Satu tangan disembunyikan di belakang, tangan lainnya diulurkan ke depan. Dia menunjuk dengan jari telunjuk, lalu menggerakkan jarinya ke arah Wulan, jelas menunjukkan sikap menantang.Hidung Wulan mengeluarkan dua aliran darah.Dia mengangkat lengannya, mengusap darah dengan lengan bajunya. Matanya penuh kebencian, menatap Nabila tanpa berkedip, seolah-olah ada api yang menyala di tenggor

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 849

    Nabila menatap Wulan dengan tatapan dingin. Matanya memancarkan semangat tempur.Teknik Kulit Besi.Salah satu seni bela diri terkuat di dunia.Dia ingin melihat sendiri kehebatannya.Dalam sekejap, Nabila melompat maju dengan ujung kakinya, tubuhnya melayang di udara.Wulan berdiri di tempat, mengambil sikap kuda-kuda, menahan napas dan berkonsentrasi. Tubuhnya dipenuhi energi, ototnya menegang, membentuk pertahanan seperti tembok besi.Nabila melancarkan pukulan, tetapi Wulan tidak bergeming."Ambil tombak!" Ratu Kerajaan Puanin tahu Nabila ahli menggunakan tombak panjang, lalu melemparkan senjata itu kepadanya.Nabila menangkapnya dengan tangan dari arah belakang. Tanpa menoleh dia berkata, "Terima kasih."Wajah Wulan berubah serius, tangannya terulur ke depan, energinya kembali menguat.Tombak panjang itu menghantam bahunya, tetapi tak melukainya sedikit pun.Nabila melancarkan serangan bertubi-tubi, ujung tombak diarahkan ke dada Wulan.Namun, Teknik Kulit Besi Wulan telah mencapa

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 848

    Para prajurit di sisi Wulan sudah menarik busur mereka, siap untuk melepaskan anak panah.Tiba-tiba, seseorang berteriak."Berhenti!"Wulan bingung dan menoleh ke arah suara itu.Namun, dia hanya melihat banyak orang didorong keluar dari gerbang besar Kuil Kemilau, langsung ke hadapan para pemberontak.Mereka semua adalah pejabat Kerajaan Puanin!Para pejabat sipil dan militer, hampir semuanya telah diikat dan dibawa ke sana.Tampaknya, ini adalah perbuatan si bajingan Chelsea!Mata Wulan memancarkan kebencian yang dingin."Chelsea, kamu pikir dengan menyandera mereka bisa buat aku terancam? Biar kamu tahu, aku tetap akan membunuh!"Para pejabat itu, melihat keadaan gila Wulan, sebagian ketakutan, sebagian lagi marah."Yang Mulia Wali Penguasa! Tak kusangka Anda orang seperti ini!""Wulan, Anda ternyata berkhianat!""Kalau Anda membunuh kami semua, bagaimana Anda akan menjelaskan kepada dunia! Tanpa satu pun pejabat di istana mendukungmu. Meskipun Anda menjadi penguasa, itu semua sia-s

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 847

    Di luar Kuil Kemilau.Wulan membawa pasukannya dan berhadapan dengan pasukan Yukina."Yukina, kamu tinggalkan pos tanpa izin dan berencana mencelakai Ratu! Aku, sebagai Wali Penguasa, akan mengeksekusimu di tempat!"Yukina tertawa dingin karena marah."Aku jalankan perintah Ratu untuk menjaga Kuil Kemilau, apa salahku? Wulan, jelas kamu yang berencana melakukan pengkhianatan! Dan kalian semua, satu per satu telah bersekongkol dengannya! Apa kalian tidak malu pada Ratu kita?"Di sisi Wulan berdiri dua jenderal, wajah mereka tak menunjukkan emosi sedikit pun."Yukina, kamu justru yang menuduh duluan! Kalau kamu tidak bersalah, izinkan kami masuk untuk memastikan keselamatan Ratu!"Yukina berdiri tegak di gerbang kuil, suaranya dingin dan tegas."Membiarkan kalian masuk? Jangan harap!"Tatapan Wulan menjadi dingin, lalu dia mengibaskan tangan memberi perintah."Lepaskan panah!"Pasukan Wulan jauh lebih banyak dibanding pasukan di bawah Yukina.Dia yakin, Yukina tidak akan mampu menahan me

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 846

    Di luar Kuil Kemilau, para penjaga berjaga untuk melindungi Sang Ratu.Di tempat tersembunyi, pasukan bayangan juga siaga untuk melindungi Nabila.Semua mata-mata fokus mengawasi kuil, kecuali Neil, yang menundukkan kepala dan sibuk menulis dengan penuh semangat."Yang Mulia menyamar dan diam-diam bertemu dengan Ratu hingga larut malam ...."Stefano, yang berdiri di sebelahnya, melirik tulisannya dan langsung meninju kepala Neil."Bertemu apanya, dasar bodoh!"Sekejap, benjol besar muncul di kepala Neil.Neil langsung merasa terzalimi."Kak Stefano, kenapa juga kamu pukul aku?"Stefano memberikan tinju lainnya dan menegurnya dengan suara rendah."Sekarang aku tahu kenapa Kak Tobias suruh akau mengawasi kamu! Neil, aku tidak sangka, kamu suka melebih-lebihkan seperti ini! Kamu sengaja, ya? Mau merusak hubungan Kaisar dan Yang Mulia? Mau memecah belah mereka, ya?"Neil menangis dengan suara tertahan."Uuhh ... kalian semua jahat padaku! Aku akan laporkan ini ke Kaisar!"Dia meneteskan ai

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 845

    Kuil Kemilau.Ratu Kerajaan Puanin turun dari kereta, dan kepala biara membimbingnya masuk.Dia menoleh ke belakang, memperhatikan para pengawal yang mengikutinya ke kuil, dan menemukan beberapa wajah asing di antara mereka.Sepertinya, ini adalah pengaturan dari Wulan.Ekspresi Sang Ratu tetap tenang. Jubah kuning keemasannya berkilauan di bawah sinar matahari, membuat Kuil Kemilau tampak lebih terang dari biasanya.Setelah memasuki kamar meditasi, Dayang Meriana, pelayan setianya, menutup pintu dan berbicara dengan suara pelan."Yang Mulia, kuil ini terasa aneh."Ratu Kerajaan Puanin berdiri di depan altar kecil, menatap patung Buddha dengan tangan terlipat di belakang, suaranya dingin dan suram."Kuil ini adalah penjara yang mereka buat untukku."Para biksu di sini, kemungkinan besar, sudah diganti.Tangan Perdana Menteri benar-benar telah merentang ke segala penjuru.Dia menyeringai dingin, dengan ejekan di bibirnya.Malam hari.Di Istana Kekaisaran, di dalam ruang kerja kerajaan.

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 844

    Di Puri Seruni, istana kecil kerajaan, Kaisar Agung sadar bahwa situasinya buruk dan mengeluarkan teriakan marah yang memilukan."Bajingan! Apa yang kamu mau lakukan? Aku ini ayah kandungmu! Aku adalah Kaisar Kerajaan Jaming!"Namun, putranya ... kaisar baru ... sudah tidak peduli pada hubungan keluarga. Yang dia inginkan hanyalah token militer.Karena para pria kekar itu tahu bahwa Kaisar Agung memiliki keterampilan bela diri yang tinggi, mereka memberinya obat pelemah otot.Usianya yang sudah tua, ditambah kondisinya yang lemah, membuatnya tidak mampu melawan mereka.Mata Kaisar Agung penuh ketakutan saat melihat kaisar baru telah bersiap-siap untuk pergi, membiarkan dirinya dipermalukan. Untuk pertama kalinya dalam hidupnya, dia merasakan ketakutan dan kepanikan yang mendalam."Tidak ... jangan ...."Sang kaisar baru menatap ayahnya dengan dingin."Token militer, berikan atau tidak?"Kaisar Agung merintih dengan putus asa, "Takdir hendak menghancurkan Kerajaan Jaming!"Tatapan kaisa

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status