Para prajurit di sisi Wulan sudah menarik busur mereka, siap untuk melepaskan anak panah.Tiba-tiba, seseorang berteriak."Berhenti!"Wulan bingung dan menoleh ke arah suara itu.Namun, dia hanya melihat banyak orang didorong keluar dari gerbang besar Kuil Kemilau, langsung ke hadapan para pemberontak.Mereka semua adalah pejabat Kerajaan Puanin!Para pejabat sipil dan militer, hampir semuanya telah diikat dan dibawa ke sana.Tampaknya, ini adalah perbuatan si bajingan Chelsea!Mata Wulan memancarkan kebencian yang dingin."Chelsea, kamu pikir dengan menyandera mereka bisa buat aku terancam? Biar kamu tahu, aku tetap akan membunuh!"Para pejabat itu, melihat keadaan gila Wulan, sebagian ketakutan, sebagian lagi marah."Yang Mulia Wali Penguasa! Tak kusangka Anda orang seperti ini!""Wulan, Anda ternyata berkhianat!""Kalau Anda membunuh kami semua, bagaimana Anda akan menjelaskan kepada dunia! Tanpa satu pun pejabat di istana mendukungmu. Meskipun Anda menjadi penguasa, itu semua sia-s
Nabila menatap Wulan dengan tatapan dingin. Matanya memancarkan semangat tempur.Teknik Kulit Besi.Salah satu seni bela diri terkuat di dunia.Dia ingin melihat sendiri kehebatannya.Dalam sekejap, Nabila melompat maju dengan ujung kakinya, tubuhnya melayang di udara.Wulan berdiri di tempat, mengambil sikap kuda-kuda, menahan napas dan berkonsentrasi. Tubuhnya dipenuhi energi, ototnya menegang, membentuk pertahanan seperti tembok besi.Nabila melancarkan pukulan, tetapi Wulan tidak bergeming."Ambil tombak!" Ratu Kerajaan Puanin tahu Nabila ahli menggunakan tombak panjang, lalu melemparkan senjata itu kepadanya.Nabila menangkapnya dengan tangan dari arah belakang. Tanpa menoleh dia berkata, "Terima kasih."Wajah Wulan berubah serius, tangannya terulur ke depan, energinya kembali menguat.Tombak panjang itu menghantam bahunya, tetapi tak melukainya sedikit pun.Nabila melancarkan serangan bertubi-tubi, ujung tombak diarahkan ke dada Wulan.Namun, Teknik Kulit Besi Wulan telah mencapa
Nabila melayang di udara, langkah kakinya yang cepat tampak kacau tanpa aturan. Namun sebenarnya, dengan kecepatan luar biasa, dia terus menendang lawannya.Orang yang ahli ilmu meringankan tubuh, biasanya juga ahli dalam ilmu tendangan.Terlebih lagi, Nabila sangat mahir dalam ilmu meringankan tubuh.Kecepatan kakinya membuat Wulan tak mampu menangkis. Kedua tangannya tidak cukup untuk bertahan. Dia berusaha berdiri stabil, tetapi secara naluriah terus mundur.Dalam prosesnya, wajah Wulan terkena beberapa tendangan, hingga langsung memar dan bengkak.Nabila mendarat, ujung pakaiannya jatuh perlahan. Satu tangan disembunyikan di belakang, tangan lainnya diulurkan ke depan. Dia menunjuk dengan jari telunjuk, lalu menggerakkan jarinya ke arah Wulan, jelas menunjukkan sikap menantang.Hidung Wulan mengeluarkan dua aliran darah.Dia mengangkat lengannya, mengusap darah dengan lengan bajunya. Matanya penuh kebencian, menatap Nabila tanpa berkedip, seolah-olah ada api yang menyala di tenggor
Pemimpin Kerajaan Puanin menatap Nabila dengan tenang. Sikapnya biasa, tetapi nadanya lebih lembut dari biasanya."Nanti ikutlah aku kembali ke istana dan aku akan menyuruh tabib kekaisaran untuk memeriksamu."Nabila menjalankan misi rahasia ke Kerajaan Puanin. Selain pemimpin negara dan Dayang Meriana sang orang kepercayaan, tidak ada seorang pun di Kerajaan Puanin yang mengetahui identitasnya.Nabila ingin menolak kebaikan pemimpin negara.Akan tetapi saat hendak berbicara, Dayang Meriana meminta perintah lebih dulu."Yang Mulia, para pejabat itu ...."Pemimpin negara menatap para pejabat sipil dan militer yang ditangkap.Ketika Wulan hendak menembak semua orang dengan anak panah, dia mendengar teriakan mereka."Tangkap semua rekan Wulan dan antarkan yang lainnya pulang dengan selamat.""Baik!"Seketika sekelompok pemberontak yang mengetahui mereka akan menghadapi bencana berlutut dan memohon belas kasihan."Yang Mulia, ampunilah nyawaku!""Yang Mulia! Aku buta sesaat!""Benar, Yang
Istana Kerajaan Puanin.Di aula samping Istana Talina, beberapa pengawal rahasia berjaga di luar aula. Tabib kekaisaran sedang merawat Nabila di dalam aula.Dia mengalami beberapa luka dalam, tetapi untungnya tidak ada luka vital.Nabila hendak bangun setelah tabib kekaisaran pergi, tetapi bahunya dipegang oleh pemimpin Kerajaan Puanin."Duduklah, aku akan menyuruh seseorang mengoleskan obat untuk melancarkan peredaran darah dan menghilangkan penyumbatan."Nabila mengangguk."Terima kasih, Yang Mulia."Pemimpin Kerajaan Puanin berbicara dengan tenang.R"Sekarang kita telah mengurangi korban jiwa, juga bisa menyingkirkan Wulan dan Teresia palsu. Mengatasi tiga hal dalam satu upaya, bagus sekali."Nabila mengingatkannya."Wulan bersikeras untuk bergabung dengan Kerajaan Verto untuk menghancurkan Negara Naki karena takut akan kehilangan keuntungan dari Kerajaan Verto.""Adalah langkah yang bijak untuk menginterogasinya sebelum membunuhnya."Niat membunuh berkilat di mata pemimpin Kerajaa
Nabila melirik ke arah pria tampan yang terlihat penuh harap."Sebelum membunuh mereka, tinggalkan obatnya."Semua pria tampan itu terkejut!Orang ini sangat kejam!Mereka semua akan mati, tetapi yang Nabila pikirkan hanyalah obatnya.Dayang Meriana mengernyitkan dahi.Sepertinya Mayor Jenderal Joka tidak tertarik dengan ketampanan....Para pengawal rahasia yang bersembunyi di kegelapan menatap pria tampan yang diusir dengan tatapan penuh niat membunuh.Hanya dengan ini masih ingin merayu Yang Mulia? Cari mati!Pengawal rahasia dalam kegelapan juga melihat adegan ini dan mengerutkan kening."Kakak kedua, apa yang ingin pemimpin Kerajaan Puanin lakukan?"Tobias mengunyah rumput dan mencibir."Apa lagi yang bisa dia lakukan? Dia ingin membiarkan Yang Mulia tetap tinggal!""Apa!?" Para pengawal rahasia tiba-tiba merasakan masalah besar akan datang.Kalau pemimpin Kerajaan Puanin berhasil, apa yang akan Kaisar lakukan?Untung saja Yang Mulia menahan godaan tersebut dan tidak menerima mere
Meskipun Nabila meminta pengawal rahasia untuk pergi, mereka tidak bergeming.Pemimpin Kerajaan Puanin berkata kepada pengawal rahasianya, "Pergilah."Dia memberi perintah dan semua pengawal rahasia segera pergi.Hanya ada Dayang Meriana yang masih tinggal, pemimpin negara sama sekali tidak panik.Dia menatap Nabila dan menggodanya tanpa ampun."Sepertinya mereka berpura-pura mengikuti perintahmu, tapi nyatanya menerima perintah dari Kaisar Yohan dan mengawasimu untuknya. Meski kamu bersedia tinggal di Kerajaan Puanin, kamu akan diculik kembali ke Negara Naki oleh mereka."Stefano agak cemas."Yang Mulia, kami ...."Nabila mengabaikan alasan Stefano. Dia maju selangkah dan berkata kepada pemimpin Kerajaan Puanin dengan tenang."Kamu tidak perlu repot-repot mencoba menghasut.""Musuh asing mendekat. Kita harus bersatu daripada melakukan hal-hal yang tidak berarti seperti itu."Pemimpin Kerajaan Puanin menggelengkan kepalanya dengan penuh penyesalan."Bagaimanapun, jalannya berbeda. Kuki
Berbicara tentang mendiang ayah kandungnya, pemimpin Kerajaan Puanin mengernyitkan dahi."Dia meninggal karena sakit saat aku masih kecil.""Tidak ada potret dirinya yang tersisa di istana.""Aku tidak ingat seperti apa rupanya. Kalau butuh potret ini, aku akan mencari beberapa orang tua pada masa itu dan bertanya kepada mereka."Nabila merasa agak kesulitan.Tanpa potret, tidak ada petunjuk tentang penampilannya.Benar-benar mencari jarum di antara tumpukan jerami.Pemimpin Kerajaan Puanin melanjutkan."Saat itu aku dan Teresia baru berusia dua atau tiga tahun. Orang-orang memberontak dan memasuki istana. Demi menjaga garis keturunan kami, ibu mengirim kami keluar istana untuk menghindari bencana.""Agar kelak kami bisa mengenali satu sama lain, aku mematahkan jepit rambut menjadi dua bagian.""Ini adalah setengah yang kumiliki."Dia mengeluarkan setengah dari jepit rambut giok putih yang merupakan kepala dan bagian gagangnya.Nabila bertanya dengan hati-hati."Jadi, seharusnya adik k
Nabila juga tidak sepenuhnya yakin."Manusia obat di Kediaman Limanta bermula dari ayah Zion.""Kak Joka berhubungan dengan Zion. Mungkin Kak Joka menemukan sesuatu secara kebetulan saat mendatangi Kediaman Limanta."Akan tetapi, semua itu hanya dugaan Nabila.Ekspresi Yohan serius."Apakah benar manusia obat itu bisa bertahan hidup selama bertahun-tahun?"Dari ayah Zion ke Zion, itu setidaknya bertahun-tahun.Nabila juga meragukan hal itu."Itu akan terjawab setelah kebenarannya terungkap."Lalu, Nabila bertanya,"Kaisar benar-benar ingin menyelidiki kasus ini bersamaku? Bagaimana dengan urusan di istana?"Yohan menjawab dengan sungguh-sungguh."Sebuah negara tidak dapat berjalan tanpa seorang pemimpin, bukan berarti kaisar harus tinggal di istana sepanjang waktu. Kaisar juga harus melakukan kunjungan ke daerah untuk mengamati kehidupan rakyat supaya dapat menjalankan pemerintahan dengan lebih baik.""Sejak naik takhta, aku jarang melakukan kunjungan rahasia.""Belakangan ini, negara
Terbaring beberapa mayat hidup dalam ruang rahasia ruang kerja Kediaman Limanta.Semuanya adalah wanita yang muda dan cantik!Mereka berbaring di kasur masing-masing dan sekilas tampak seperti mayat.Setelah dicek, mereka semua masih bernapas.Nabila segera menyuruh tabib untuk datang dan mengambil tindakan.Akan tetapi, ada sebuah dugaan dalam hati Nabila.Nabila pernah menjumpai ibu Jerry. Wanita itu juga tampak seperti mayat hidup dan "tidur" selama bertahun-tahun.Menurut hasil diagnosis tabib kekaisaran, itu disebabkan oleh racun manusia obat.Semua wanita itu memiliki gejala yang mirip dengan ibu Jerry.Tabib di Kota Jarin tidak pernah menjumpai racun manusia obat.Oleh karena itu, tabib tidak memiliki hasil diagnosis yang jelas."Semua wanita ini sepertinya keracunan, tapi kemampuanku terlalu dangkal, aku tidak tahu apa racun itu."Nabila mengamati penataan dalam ruang rahasia. Nuansanya sungguh kasmaran.Nabila mengusulkan, "Kaisar, tolong carikan master kewanitaan untuk memeri
Bam!Pintu Kediaman Limanta ditendang hingga terbuka.Para pelayan terkesiap melihat orang yang masuk. "Si ... siapa kamu?"Sambil memegang tangan Jihan, Nabila melepas ujung jubah yang dia pegang usai menendang. Tatapan mata Nabila dingin dan penuh agresi.Nabila langsung melambaikan tangan. Para prajurit segera maju.Pelayan di Kediaman Limanta berjuang keras untuk melawan, tetapi usaha mereka sia-sia."Cepat laporkan pada Tuan!"Hati Jihan membara saat melihat situasi itu.Jihan menoleh pada Nabila dan berseru dengan cemas, "Yang Mulia, anakku ...."Nabila meliriknya dari samping dengan ekspresi mata cuek."Anakmu tidak akan berada dalam bahaya."Tak lama kemudian, Baron menggendong seorang anak melewati kerumunan hingga ke depan Nabila dan Jihan."Tuan, anak ini patuh sekali. Dia bahkan tidak menangis dan tidak merengek saat digendong orang asing."Jihan bergegas menggendong putranya. Butiran air mata terus menetes dari mata Jihan.Jihan mengecup kening anaknya. Lalu, dia mengucapk
Di Kerajaan Puanin.Yukina mendapat surat rahasia dari Nabila.Nia sangat peduli dengan itu. Dia segera bertanya, "Apa kata Nabila?"Setelah membaca surat tersebut, ekspresi Yukina serius dan kompleks.Yukina menatap Nia yang tampak cemas."Apa isi surat itu? Apakah Nabila akan kembali?"Yukina menjawab, "Mayor Jenderal punya adik kembar. Namanya Nadine. Mayor Jenderal ingin Nadine menggantikan posisinya sebagai pemimpin kerajaan untuk sementara waktu."Nia tampak makin cemas."Mana bisa? Sudah sepakat Nabila akan menjadi pemimpin kerajaan. Mana bisa Nabila mengirim orang gadungan?"Yukina mengoreksinya."Bukan gadungan. Nadine juga adalah keturunan Keluarga Gorgio."Nia menegur Yukina."Mana mungkin aku tidak tahu? Tapi kalau ada yang tahu Nabila digantikan ....""Makin sedikit yang tahu tentang ini makin baik." Yukina memotong perkataan Nia. Yukina berujar dengan tegas, "Yang penting tidak terjadi kekacauan di dalam kerajaan. Sebagai Ratu Negara Naki, Mayor Jenderal pasti mempunyai b
Nabila sangat terkejut. Bagaimana bisa Yohan pernah menjumpai Kak Joka?Setelah keluar dari kuil leluhur, Nabila membawa Yohan ke tempat yang sepi untuk menanyakan hal itu."Kaisar tidak salah lihat? Kaisar benar-benar pernah menjumpai Kak Joka?"Ekspresi Yohan serius."Itu dia.""Saat aku menyelamatkan Cindy dalam kunjungan rahasia di tahun silam, aku pernah menjumpai orang di lukisan ini.""Meski hanya sekilas, aku mengingatnya dengan jelas."Nabila mengernyit.Cindy adalah selir utama kaisar yang mengorbankan diri untuk menekan Racun Air Langit di dalam tubuh kaisar.Cindy juga merupakan manusia obat.Nabila menghitung waktunya.Jika kaisar tidak salah ingat, hari ketika mereka bertemu adalah saat Kak Joka sedang dalam bahaya.Nabila bertanya lagi."Apa yang terjadi waktu itu?"Yohan mengingat kembali kejadian itu."Waktu itu, Cindy adalah manusia obat yang melarikan diri. Setelah menyelamatkannya, aku mengetahui ada orang yang sedang membuat manusia obat. Lalu, aku membawa prajurit
Nabila bertemu Lukas ketika pertama kali terjun ke dunia persilatan.Di dalam hati Lukas, Nabila adalah teman baik. Lukas telah melihat dan mendengar tentang perbuatan Nabila.Pada saat ini, Lukas menceritakannya dengan penuh semangat pada Yohan."Sayangnya, Yolo pergi tanpa meninggalkan kabar tak lama setelah Aliansi Germa dibentuk.""Sekarang aku tahu itu karena terjadi sesuatu pada Joka."Yohan pun penasaran seperti apa Joka itu.Nabila mengatakan Joka tewas karena menyelidiki kasus manusia obat.Akan tetapi, Yohan tidak mengetahui seperti apa rupa dan kepribadian Joka.Pada malam hari.Mereka tinggal di penginapan.Lukas akhirnya lega begitu masuk ke kamar. Lukas meraih tangan Nadine dan mengembuskan napas."Nadine, bisakah kita naik kereta kuda yang sama besok?"Nadine bertanya balik, "Apakah Kaisar menyulitkanmu?""Tidak, hanya saja ... agak canggung duduk bersama Kaisar."Nadine sedikit ragu."Tapi, aku juga ingin bersama Kakak."Nadine tersenyum pada Lukas. "Maafkan aku. Sebena
Impian Lukas adalah menyelamatkan orang yang sakit.Itu tidak ada hubungannya dengan di mana Lukas praktik. Hanya saja, baru kali ini Lukas meninggalkan Negara Naki.Lukas perlu memikirkannya secara matang.Akan tetapi, Nadine sudah memutuskan untuk pergi. Lukas sepertinya tidak punya pilihan lain.Sebagai suami Nadine, Lukas tidak akan membiarkan Nadine pergi ke kerajaan lain sendirian."Baik, aku pergi bersamamu, tapi harus kabari Ayah dan Ibu."Nabila mengangguk pada Lukas. "Tentu saja."Setelah masalah besar ini teratasi, Nabila dapat lebih fokus dalam hal lain.Misalnya, kasus manusia obat.Pada saat yang sama.Di Kota Zordo.Di suatu tempat di pinggir barat, ada sebuah rumah terpencil.Pada pagi hari, rumah itu justru sepi dan sunyi.Ada dua orang di dalam ruang kerja. Satunya duduk di belakang meja, dan yang lain berdiri sambil memberi laporan."Tuan, baru saja dapat kabar, ada masalah di daerah barat. Pedagang yang bertugas untuk mengirim manusia obat ditangkap oleh aparat peme
Tak terpikir oleh Nadine bahwa dirinya adalah keturunan keluarga kekaisaran Kerajaan Puanin."Kakak, aku paham. Kerajaan Puanin membutuhkan garis keturunan keluarga kekaisaran untuk menstabilkan pemerintahan. Selama pemimpinnya adalah keturunan Keluarga Gorgio, tidak akan terjadi kerusuhan. Benar, bukan?"Nabila tidak memberi sanggahan.Nadine bertanya lagi, "Kakak, bagaimana dengan Ibu? Kalau hanya membutuhkan keturunan Keluarga Gorgio, Ibu juga bisa, 'kan? Kakak memilihku karena alasan lain, 'kan?"Alasan mengapa kakak memintanya untuk menjadi pemimpin kerajaan pasti bukan hanya karena garis keturunan.Nabila mengangguk. Dia memberi penjelasan seraya menatap Nadine."Aku ingin kamu menggantikanku. Pertama, Bibi sudah menuliskan dengan jelas dalam dekret bahwa akulah yang akan mewarisi takhta kerajaan. Kedua, wajah inilah yang ditakuti oleh kerajaan-kerajaan lain."Nabila mengelus wajah Nadine dengan tatapan mata lembut.Kasus manusia obat adalah prioritas. Nabila harus segera menyeli
Di Provinsi Zenas.Menjelang tahun baru, masyarakat lebih menghargai kehidupan mereka saat ini setelah selamat dari bencana.Setiap rumah dihias untuk menyambut tahun baru.Di kediaman Keluarga Mahendra.Begitu Herman kembali dari Kota Zordo, Nadine segera bertanya apakah kemandulan kakaknya dapat diobati. Jawaban Herman adalah ... dia sama sekali tidak bertemu dengan ratu.Pada hari ini, Nadine membantu Lukas menangani bahan obat. Lukas menghibur Nadine yang terlihat kurang fokus."Nadine, jangan khawatir. Ratu pergi kunjungan ke daerah bersama Kaisar, pasti akan baik-baik saja."Nadine tetap tampak galau."Tidak hanya Kakak, juga tidak ada kabar dari Ibu akhir-akhir ini. Dia bilang dia akan menulis surat untukku, tapi ....""Kamu berpikir terlalu banyak. Ibu mungkin lupa karena berkumpul dengan keluarga kakaknya."Lukas tidak tahu mengapa Nadine begitu cemas, juga tidak dapat memahami kegelisahan Nadine dalam beberapa hari terakhir.Lukas hanya bisa berusaha menghibur Nadine agar tid