Di aula.Kaisar baru datang setelah para pejabat sudah makan dan minum dengan kenyang.Beberapa orang diam-diam berdiskusi.Seorang pejabat yang baru saja dipromosikan dari ujian nasional berkata pada saat ini."Kaisar terlihat sangat sehat, memang benar jika seseorang akan menjadi bersemangat saat mengalami hal bahagia!""Kalau kamu menikah, kamu juga akan terlihat sangat sehat."Pejabat itu menyadari sesuatu yang membuat wajahnya langsung memerah.Apakah Kaisar terlambat karena ....Tidak mungkin!Bagaimana mungkin seperti itu!Kaisar bukanlah orang yang begitu bernafsu!Kaisar muda yang duduk di singgasananya terlihat sangat energik, tapi pikirannya sudah berkelana ke tempat yang lain.Dia mendatangi aula karena didesak oleh Nabila.Saat berpikir seperti ini, Yohan ingin minum arak bersama sekelompok pejabat agar bisa kembali ke Istana Safir. Pada saat ini, Raja Nathan berdiri dan memberi nasihat pada Yohan."Kaisar, segala sesuatu tidak boleh dilakukan terus-menerus.""Sebagai pemi
Pangeran Rio sudah mengetahui jika Fiona menyukai Nabila. Tapi Fiona masih tidak ingin pergi dari kediamannya, jadi Pangeran Rio sengaja berkata."Aku tidak tahu apa yang dilakukan Yolo.""Aku hanya mengetahui jika Kaisar dan Yang Mulia Ratu saling mencintai, mereka pasti merasa malam ini sangat singkat."Fiona tidak marah sesuai tebakan Pangeran Rio, sebaliknya malah tertawa dengan lega."Tidak masalah selama Yolo menyukainya."Cahaya di mata Pangeran Rio meredup dan menjadi tatapan kosong, lalu berkata."Ucapanmu benar."Istana kekaisaran.Di dalam Istana Safir.Yohan sedang tenggelam dalam panggilan "suamiku" dan terus menuntut Nabila untuk mengatakannya.Sama seperti yang diucapkan oleh Pangeran Rio, Yohan merasa malam ini sangat singkat.Keesokan paginya.Setelah Nabila terbangun, Nabila melihat Yohan sedang berbaring di sampingnya sambil menatapnya dengan tatapan membara.Nabila membalikkan badan untuk membelakangi Yohan, "Anda sudah harus pergi untuk melakukan rapat."Yohan mend
Tatapan Yohan mendingin.Hari-hari setelah pernikahan memang penting. Tapi sebagai seorang kaisar, Yohan harus mementingkan urusan negaranya.Yohan menatap Nabila dengan tatapan bersalah."Kamu kembalilah ke Istana Rubi lebih dulu. Aku akan menemanimu setelah menyelesaikan hal ini."Nabila mengangguk."Baik."Istana Rubi.Para selir datang untuk memberi hormat pada Ratu.Nabila sama sekali tidak merasa asing saat melihat mereka.Para selir juga merasakan hal yang sama.Semua orang mengatakan jika Ratu yang baru dan mantan Ratu adalah saudara kembar, tapi mereka tidak menyangka akan semirip ini, apa lagi sifat mereka.Selir Nita bahkan sampai tertegun di tempat.Dia merasa orang di hadapannya sama persis dengan mantan Ratu.Pantas saja Kaisar bersikeras ingin menikah dengannya.Kaisar pasti masih memiliki perasaan pada mantan Ratu.Saat berpikir seperti ini, Selir Nita tiba-tiba bersimpati pada Ratu baru.Nabila menganggap baru pertama kali bertemu mereka dan tidak mengatakan banyak hal
Hari ini Kaisar tidak menghadiri rapat, jadi urusan di dalam istana diserahkan pada Pangeran Rio.Pangeran Rio merasa adanya konspirasi saat membaca surat ini.Pasti sangat berbahaya jika membiarkan Kaisar menemui orang ini sendirian.Selain itu orang ini sangat pintar, dia bahkan menggunakan Selir Silvia untuk memancing Kaisar.Selir Silvia adalah ibu kandung Kaisar yang bunuh diri saat Kaisar masih muda.Insiden ini sama sekali tidak bisa dilupakan oleh Kaisar untuk selamanya.Jika surat ini benar-benar sampai di tangan Kaisar, dikhawatirkan ....Terdapat tatapan tegas di tengah tatapan Pangeran Rio yang lembut."Aldo, aku akan menemui orang ini mewakilkan Kaisar. Kamu cari orang yang bisa melakukan teknik menyamar."Aldo berkata dengan khawatir, "Pangeran, apakah masalah ini tidak perlu didiskusikan dengan Kaisar lebih dulu?"Pangeran Rio berkata dengan tenang."Tidak perlu."Kaisar baru saja menikah, sangat jarang bisa menjalani kehidupannya dengan tenang. Pangeran Rio tidak ingin
Selir Nita langsung mendatangi Istana Rubi setelah meninggalkan Paviliun Flamboyan.Arin berkata dengan hormat."Selir Nita, Kaisar dan Yang Mulia Ratu sedang membicarakan masalah di dalam. Yang Mulia Ratu tidak bisa menemui Anda saat ini."Selir Nita berkata di dalam hati, 'Membicarakan masalah?'Mereka baru saja menikah, masalah apa yang perlu dibicarakan?Kenapa Selir Nita merasa mereka seperti sedang melakukan hal itu di tengah hari?"Tidak masalah, aku akan datang lagi nanti."Arin ingin berkata, 'Anda juga tidak akan bisa bertemu dengan Yang Mulia Ratu meskipun datang lagi nanti.'Di luar istana.Paviliun Orina di Senta.Pangeran Rio datang ke tempat yang tertulis di dalam surat untuk bertemu dengan orang itu sebagai Kaisar.Pangeran Rio memerintah Aldo untuk bersembunyi dan menyergap orang itu jika terjadi sesuatu.Pangeran Rio bisa melihat seorang wanita sedang berdiri di dalam paviliun dari kejauhan.Setelah mendekat, Pangeran Rio melihat wanita itu sudah berusia sekitar 30 at
Ruang Kerja Istana.Tatapan Yohan mendingin setelah mendengar cerita Pangeran Rio.Tiba-tiba Yohan mengangkat matanya, tatapannya setajam pisau pada saat ini."Di mana dia? Di mana wanita itu!"Pangeran Rio menyadari tatapan penuh kebencian di mata Kaisar saat membicarakan wanita itu."Di penjara. Hamba sudah mengutus orang untuk mengawasinya."Terdapat ekspresi dingin di wajah Yohan yang agung, dia memerintah dengan dingin."Pindahkan dia ke penjara kekaisaran.""Baik."Di penjara kekaisaran.Terdapat banyak tahanan di dalam penjara, beberapa dari mereka adalah pejabat yang melakukan kesalahan serta kerabat keluarga kekaisaran.Mereka segera memohon sambil berlutut saat melihat Kaisar."Kaisar, tolong ampuni aku!""Kaisar, tolong lepaskan aku!""Kaisar, Hamba tidak berani melakukan hal itu lagi!"Yohan mengabaikan teriakan ini, dia terus berjalan ke depan dengan tatapan dingin.Benak Yohan dipenuhi dengan sosok ibunya. Kesedihannya, penderitaan yang dialami, ekspresi patah hati dan so
Ekspresi Derina suram saat melihat wajah yang tampak lemah gemulai itu.Derina menatap punggung Yohan dan tertawa karena marah."Kalian tidak menyangka, 'kan? Kalian semua berpikir mendiang kaisar meninggal karena sakit. Dia sendiri pun berpikir begitu. Nyatanya, aku! Aku meracuni mendiang kaisar!""Kaisar, aku harus berterima kasih banyak padamu.""mendiang kaisar sangat berwaspada. Jika bukan karena Kaisar mengasihaniku dan meminta Nyonya Silvia memindahkanku ke Istana Welia, aku tidak akan berkesempatan untuk mendekati mendiang kaisar .... Hahaha!"Ekspresi mata Yohan cuek.Derina jelas ingin memprovokasinya.Akan tetapi ....Yohan sama sekali tidak peduli mengapa mendiang kaisar meninggal!Meskipun pria yang telah mencampakkan ibunya itu adalah seorang kaisar yang baik, sebagai seorang suami dan ayah, pria itu pantas mati!"Aku mau dia menderita sengsara, tapi tidak bisa mati!" Yohan pergi tanpa menoleh ke belakang, seolah-olah melihat Derina akan mengotori matanya."Baik!" sahut p
Nabila tidak menceritakannya, dia hanya menjawab Yohan."Ibu Guru akan pulang ke Perbatasan Utara."Yohan mengira mereka sedih karena enggan berpisah dengan satu sama lain.Yohan merangkul Nabila, lalu berujar pada Windi,"Jangan khawatir, Nabila sudah menikah denganku, tidak akan dirundung. Kalau Nabila ingin pergi mengunjungi kalian, aku tidak akan melarang. Ibu Guru juga bebas masuk ke istana untuk menengok Nabila."Tentu saja, hanya Windi yang boleh.Jordi yang menjaga perbatasan negara tidak boleh meninggalkan pos.Windi menundukkan kepala dan mengucap terima kasih."Terima kasih, Kaisar. Dengan begitu, aku bisa pergi dengan tenang."Pas sudah waktunya makan malam. Yohan memberi usulan."Ayo makan bersama, anggap sebagai perpisahan."Windi melirik Nabila, lalu menggelengkan kepala."Tidak perlu. Kaisar dan Yang Mulia Ratu baru menikah. Aku tidak mau mengganggu."...Setelah Windi pergi, dayang menyajikan makan malam.Nabila dan Yohan memiliki beban pikiran masing-masing.Saat maka
Nabila tidak menceritakannya, dia hanya menjawab Yohan."Ibu Guru akan pulang ke Perbatasan Utara."Yohan mengira mereka sedih karena enggan berpisah dengan satu sama lain.Yohan merangkul Nabila, lalu berujar pada Windi,"Jangan khawatir, Nabila sudah menikah denganku, tidak akan dirundung. Kalau Nabila ingin pergi mengunjungi kalian, aku tidak akan melarang. Ibu Guru juga bebas masuk ke istana untuk menengok Nabila."Tentu saja, hanya Windi yang boleh.Jordi yang menjaga perbatasan negara tidak boleh meninggalkan pos.Windi menundukkan kepala dan mengucap terima kasih."Terima kasih, Kaisar. Dengan begitu, aku bisa pergi dengan tenang."Pas sudah waktunya makan malam. Yohan memberi usulan."Ayo makan bersama, anggap sebagai perpisahan."Windi melirik Nabila, lalu menggelengkan kepala."Tidak perlu. Kaisar dan Yang Mulia Ratu baru menikah. Aku tidak mau mengganggu."...Setelah Windi pergi, dayang menyajikan makan malam.Nabila dan Yohan memiliki beban pikiran masing-masing.Saat maka
Ekspresi Derina suram saat melihat wajah yang tampak lemah gemulai itu.Derina menatap punggung Yohan dan tertawa karena marah."Kalian tidak menyangka, 'kan? Kalian semua berpikir mendiang kaisar meninggal karena sakit. Dia sendiri pun berpikir begitu. Nyatanya, aku! Aku meracuni mendiang kaisar!""Kaisar, aku harus berterima kasih banyak padamu.""mendiang kaisar sangat berwaspada. Jika bukan karena Kaisar mengasihaniku dan meminta Nyonya Silvia memindahkanku ke Istana Welia, aku tidak akan berkesempatan untuk mendekati mendiang kaisar .... Hahaha!"Ekspresi mata Yohan cuek.Derina jelas ingin memprovokasinya.Akan tetapi ....Yohan sama sekali tidak peduli mengapa mendiang kaisar meninggal!Meskipun pria yang telah mencampakkan ibunya itu adalah seorang kaisar yang baik, sebagai seorang suami dan ayah, pria itu pantas mati!"Aku mau dia menderita sengsara, tapi tidak bisa mati!" Yohan pergi tanpa menoleh ke belakang, seolah-olah melihat Derina akan mengotori matanya."Baik!" sahut p
Ruang Kerja Istana.Tatapan Yohan mendingin setelah mendengar cerita Pangeran Rio.Tiba-tiba Yohan mengangkat matanya, tatapannya setajam pisau pada saat ini."Di mana dia? Di mana wanita itu!"Pangeran Rio menyadari tatapan penuh kebencian di mata Kaisar saat membicarakan wanita itu."Di penjara. Hamba sudah mengutus orang untuk mengawasinya."Terdapat ekspresi dingin di wajah Yohan yang agung, dia memerintah dengan dingin."Pindahkan dia ke penjara kekaisaran.""Baik."Di penjara kekaisaran.Terdapat banyak tahanan di dalam penjara, beberapa dari mereka adalah pejabat yang melakukan kesalahan serta kerabat keluarga kekaisaran.Mereka segera memohon sambil berlutut saat melihat Kaisar."Kaisar, tolong ampuni aku!""Kaisar, tolong lepaskan aku!""Kaisar, Hamba tidak berani melakukan hal itu lagi!"Yohan mengabaikan teriakan ini, dia terus berjalan ke depan dengan tatapan dingin.Benak Yohan dipenuhi dengan sosok ibunya. Kesedihannya, penderitaan yang dialami, ekspresi patah hati dan so
Selir Nita langsung mendatangi Istana Rubi setelah meninggalkan Paviliun Flamboyan.Arin berkata dengan hormat."Selir Nita, Kaisar dan Yang Mulia Ratu sedang membicarakan masalah di dalam. Yang Mulia Ratu tidak bisa menemui Anda saat ini."Selir Nita berkata di dalam hati, 'Membicarakan masalah?'Mereka baru saja menikah, masalah apa yang perlu dibicarakan?Kenapa Selir Nita merasa mereka seperti sedang melakukan hal itu di tengah hari?"Tidak masalah, aku akan datang lagi nanti."Arin ingin berkata, 'Anda juga tidak akan bisa bertemu dengan Yang Mulia Ratu meskipun datang lagi nanti.'Di luar istana.Paviliun Orina di Senta.Pangeran Rio datang ke tempat yang tertulis di dalam surat untuk bertemu dengan orang itu sebagai Kaisar.Pangeran Rio memerintah Aldo untuk bersembunyi dan menyergap orang itu jika terjadi sesuatu.Pangeran Rio bisa melihat seorang wanita sedang berdiri di dalam paviliun dari kejauhan.Setelah mendekat, Pangeran Rio melihat wanita itu sudah berusia sekitar 30 at
Hari ini Kaisar tidak menghadiri rapat, jadi urusan di dalam istana diserahkan pada Pangeran Rio.Pangeran Rio merasa adanya konspirasi saat membaca surat ini.Pasti sangat berbahaya jika membiarkan Kaisar menemui orang ini sendirian.Selain itu orang ini sangat pintar, dia bahkan menggunakan Selir Silvia untuk memancing Kaisar.Selir Silvia adalah ibu kandung Kaisar yang bunuh diri saat Kaisar masih muda.Insiden ini sama sekali tidak bisa dilupakan oleh Kaisar untuk selamanya.Jika surat ini benar-benar sampai di tangan Kaisar, dikhawatirkan ....Terdapat tatapan tegas di tengah tatapan Pangeran Rio yang lembut."Aldo, aku akan menemui orang ini mewakilkan Kaisar. Kamu cari orang yang bisa melakukan teknik menyamar."Aldo berkata dengan khawatir, "Pangeran, apakah masalah ini tidak perlu didiskusikan dengan Kaisar lebih dulu?"Pangeran Rio berkata dengan tenang."Tidak perlu."Kaisar baru saja menikah, sangat jarang bisa menjalani kehidupannya dengan tenang. Pangeran Rio tidak ingin
Tatapan Yohan mendingin.Hari-hari setelah pernikahan memang penting. Tapi sebagai seorang kaisar, Yohan harus mementingkan urusan negaranya.Yohan menatap Nabila dengan tatapan bersalah."Kamu kembalilah ke Istana Rubi lebih dulu. Aku akan menemanimu setelah menyelesaikan hal ini."Nabila mengangguk."Baik."Istana Rubi.Para selir datang untuk memberi hormat pada Ratu.Nabila sama sekali tidak merasa asing saat melihat mereka.Para selir juga merasakan hal yang sama.Semua orang mengatakan jika Ratu yang baru dan mantan Ratu adalah saudara kembar, tapi mereka tidak menyangka akan semirip ini, apa lagi sifat mereka.Selir Nita bahkan sampai tertegun di tempat.Dia merasa orang di hadapannya sama persis dengan mantan Ratu.Pantas saja Kaisar bersikeras ingin menikah dengannya.Kaisar pasti masih memiliki perasaan pada mantan Ratu.Saat berpikir seperti ini, Selir Nita tiba-tiba bersimpati pada Ratu baru.Nabila menganggap baru pertama kali bertemu mereka dan tidak mengatakan banyak hal
Pangeran Rio sudah mengetahui jika Fiona menyukai Nabila. Tapi Fiona masih tidak ingin pergi dari kediamannya, jadi Pangeran Rio sengaja berkata."Aku tidak tahu apa yang dilakukan Yolo.""Aku hanya mengetahui jika Kaisar dan Yang Mulia Ratu saling mencintai, mereka pasti merasa malam ini sangat singkat."Fiona tidak marah sesuai tebakan Pangeran Rio, sebaliknya malah tertawa dengan lega."Tidak masalah selama Yolo menyukainya."Cahaya di mata Pangeran Rio meredup dan menjadi tatapan kosong, lalu berkata."Ucapanmu benar."Istana kekaisaran.Di dalam Istana Safir.Yohan sedang tenggelam dalam panggilan "suamiku" dan terus menuntut Nabila untuk mengatakannya.Sama seperti yang diucapkan oleh Pangeran Rio, Yohan merasa malam ini sangat singkat.Keesokan paginya.Setelah Nabila terbangun, Nabila melihat Yohan sedang berbaring di sampingnya sambil menatapnya dengan tatapan membara.Nabila membalikkan badan untuk membelakangi Yohan, "Anda sudah harus pergi untuk melakukan rapat."Yohan mend
Di aula.Kaisar baru datang setelah para pejabat sudah makan dan minum dengan kenyang.Beberapa orang diam-diam berdiskusi.Seorang pejabat yang baru saja dipromosikan dari ujian nasional berkata pada saat ini."Kaisar terlihat sangat sehat, memang benar jika seseorang akan menjadi bersemangat saat mengalami hal bahagia!""Kalau kamu menikah, kamu juga akan terlihat sangat sehat."Pejabat itu menyadari sesuatu yang membuat wajahnya langsung memerah.Apakah Kaisar terlambat karena ....Tidak mungkin!Bagaimana mungkin seperti itu!Kaisar bukanlah orang yang begitu bernafsu!Kaisar muda yang duduk di singgasananya terlihat sangat energik, tapi pikirannya sudah berkelana ke tempat yang lain.Dia mendatangi aula karena didesak oleh Nabila.Saat berpikir seperti ini, Yohan ingin minum arak bersama sekelompok pejabat agar bisa kembali ke Istana Safir. Pada saat ini, Raja Nathan berdiri dan memberi nasihat pada Yohan."Kaisar, segala sesuatu tidak boleh dilakukan terus-menerus.""Sebagai pemi
Ciuman yang dalam bercampur dengan aroma arak.Nabila memejamkan matanya dan tenggelam dalam ciuman ini.Yohan baru melepaskan Nabila setelah beberapa saat berlalu, lalu menempelkan dahi mereka dan tersenyum lebar."Kita sudah selesai melakukan pertukaran arak."Tenggorokan Nabila kering, Nabila memegang kerah pakaian Yohan dengan satu tangan dan menurunkan pandangannya, "Benar."Nabila menatap Yohan dalam keadaan linglung dan ingin menerkamnya.Hanya saja, Nabila mengetahui jika setelah ini Yohan harus pergi ke aula berdasarkan aturan yang ada.Hati Yohan sudah sangat kacau saat melihat Nabila.Kemudian Yohan memerintah orang di luar."Kalian sudah bisa keluar."Para pelayan saling memandang, lalu segera berjalan keluar.Setelah sudah tidak ada orang luar di dalam, Yohan membantu Nabila untuk melepaskan mahkota phoenix. Baru pada saat ini Yohan mengetahui betapa beratnya mahkota ini.Napas Nabila menjadi lebih lancar setelah "belenggu" ini terlepas dari kepalanya.Yohan memeluk Nabila