Keesokan hari, Nabila pergi ke Kediaman Jenderal untuk menemui ibu guru.Saat mereka sedang berbincang, Kenni datang."Nyonya, Jenderal menyuruhku mengambil barang ...."Sebelum selesai berbicara, Kenni melihat Yolo yang duduk di sebelah Windi.Seketika, Kenni sangat girang."Guru! Apa Guru datang untuk menengokku?"Kenni menjadi lebih tinggi, lebih kekar, dan lebih hitam dari yang Nabila ingat.Bahkan lebih hitam dibanding James.Mereka seharusnya menghabiskan waktu bersama ketika akhirnya bertemu kembali. Akan tetapi, Kenni datang atas perintah jenderal sehingga tidak dapat berlama-lama di sana."Guru, tunggu aku! Aku menyimpan setoples arak bagus untuk Guru! Akan kubawakan besok! Guru harus menungguku!"Saat pergi, Kenni terus menoleh ke belakang karena khawatir gurunya akan menghilang.Windi tersenyum seraya berkata."Kenni sangat mirip kamu, tak takut mati saat berperang."Lalu, Windi mengingatkan Nabila."Batas waktu tiga bulan sudah dekat. Jangan sibuk dengan urusan Nadine sampa
Sebelumnya, Nabila hanya bercerita secara singkat melalui surat. Pada saat ini, Nabila menceritakan masalahnya secara rinci pada Mirna.Kemudian, mereka bertiga berdiskusi tentang bagaimana menghadapi hubungan dengan Keluarga Mahendra.Nabila mengusulkan, "Prioritas sekarang adalah orang tua dari kedua belah pihak berbicara secara terbuka. Kalau kalian setuju, aku akan siapkan kereta kuda untuk pergi ke rumah Keluarga Mahendra di Provinsi Zenas dan menunjukkan ketulusan kita."Mirna mengangguk."Kamu benar, kita harus pergi ke rumah Keluarga Mahendra.""Ayah ...." Nadine mengungkit orang yang diabaikan oleh mereka dengan.Ekspresi Mirna sedikit jengkel.Teringat akan perbuatan Nadif, Mirna bahkan ingin mencekiknya sampai mati.Nabila mengusulkan, "Aku akan bicarakan dengan Ayah."Di sebelah.Nadif meneriaki Nabila dengan marah,"Kenapa kita pergi ke Provinsi Zenas, bukan mereka yang datang untuk menemui kita? Aku tidak mau pergi! Memangnya putriku perlu khawatir soal pernikahan? Kalau
Marisa dan Herman serempak menoleh pada Nabila sang mantan ratu.Nabila berujar dengan serius."Dengar-dengar, Tabib Herman mampu meracik obat manjur untuk menutrisi janin dan memperlancar kehamilan. Kalau begitu, kalian bisa melahirkan anak lagi."Semua orang terdiam.Ekspresi Marisa pun marah bercampur malu.Nadif langsung menegur Nabila, "Kamu ini anak gadis, kenapa malah mengatur urusan keturunan orang lain? Cepat pergi!"Marisa menoleh pada suaminya dan ragu untuk berbicara.Nabila memperhatikan semua itu.Nabila tidak pernah mengambil tindakan tanpa persiapan.Sebelum berkunjung ke rumah Keluarga Mahendra, Nabila sudah menyuruh Baron untuk mengumpulkan informasi.Herman tidak memiliki kebiasaan buruk, hanya fokus pada bidang pengobatan. Herman menghabiskan sepanjang waktu di klinik dan mengabaikan istrinya.Herman jarang pulang ke rumah, apalagi berhubungan intim dengan istrinya.Hal itu mengakibatkan timbulnya banyak bercak hitam di wajah Marisa dan periode menstruasi yang tidak
Pada malam hari.Di klinik Keluarga Mahendra.Jarang ada pasien yang datang di larut malam.Herman fokus mengurus obat herbal, tidak memperhatikan ada bayangan gelap yang melintas di dinding ....Bam!Seketika, Herman dipukul hingga pingsan dan jatuh ke depan. Kepalanya terbenam dalam wadah obat ....Saat Herman sadar, dia kaget karena mendapati dirinya sedang diikat di ranjang!Bahkan di kamarnya sendiri.Herman berteriak beberapa kali, tetapi tidak mendapat respons.Dia tidak tahu bahwa pelayan di sana sudah dialihkan ke tempat lain.Erk!Pintu kamar dibuka.Akhirnya ada yang datang.Herman buru-buru memanjangkan leher. Orang yang masuk adalah istrinya."Marisa, apa yang kamu lakukan?"Herman terkejut, sekaligus merasa lega.Untungnya, itu istrinya. Herman mengira dia diculik oleh penjahat.Ekspresi wajah Marisa dingin. Marisa tidak memberi perhatian pada Herman, juga tidak merespons. Marisa menyalakan wewangian di meja.Kemudian, atas perintah Marisa, beberapa gadis masuk ke dalam.
Setelah keluar dari balai leluhur, Lukas tetap merasa tidak nyata .... Anggota Keluarga Feno datang dan sedang berdiskusi dengan orang tuanya tentang pernikahan.Sebelum menemui calon mertua secara resmi, Lukas membasuh badan dan berganti pakaian dengan bantuan pelayan.Begitu keluar dari halaman, Lukas melihat Nabila yang sepertinya sudah lama menunggu."Yo ...." Pada saat ini, Lukas tidak tahu harus memanggil Nabila apa.Tatapan mata Nabila yang cuek menyapu Lukas, seperti peduli, juga seperti tidak peduli."Kamu terluka?"Lukas kaget karena Nabila menunjukkan rasa kepedulian.Nabila dan Nadine adalah saudari kembar, tetapi sifatnya berbeda jauh.Nadine pengertian, lembut, dan sangat peduli.Sementara itu, Yolo membenci kebodohan dan kelemahan. Yolo sama sekali tidak berbelaskasihan terhadap orang yang menghambatnya.Lukas masih ingat ketika mereka dikepung, dia yang berlari sedikit lebih lambat dipelototi oleh Yolo. "Lukas! Memangnya kamu nggak punya kaki?"Oleh karena itu, Lukas cu
Di halaman utama rumah Keluarga Mahendra, semua anggota Keluarga Mahendra dan Keluarga Feno menerima dekret kaisar."Kaisar bersabda, Nadine adalah gadis yang ayu dan lembut, dan cerdik. Aku bersimpati atas kemalangannya, maka aku berdiskusi dengan Jenderal Jordi untuk menerimanya sebagai putri angkat, serta dianugerahi marga 'Muro' ...."Setelah mendengarnya, ekspresi setiap orang berbeda-beda.Nadif jengkel dan heran.Satu putrinya sudah diberikan pada Jordi. Mengapa putrinya yang lain juga diberikan pada Keluarga Muro?Sebelumnya, kaisar sudah mengeluarkan dekret perceraian dan merebut istri orang lain. Kini, kaisar juga ingin merebut anak orang lain?Di sisi lain, Nadif merasa takut dan kaget.Tidak ada rahasia di depan kaisar. Jangan-jangan kaisar mengirim orang untuk membuntutinya sepanjang jalan?Berpikir demikian, badan Nadif dibasahi keringat dingin.Mirna tidak peduli apa marga Nadine. Dengan dekret ini, Nadine akhirnya memiliki status yang sah.Anggota Keluarga Mahendra pun
Nabila mengernyit seraya memandang sejumlah mas kawin itu.Windi menerangkan, "Orang yang mengantarkan mas kawin mengatakan ini untuk calon ratu. Dalam beberapa hari lagi, sudah sampai batas waktu tiga bulan. Kelihatannya, Kaisar yakin kamu akan menikah dengannya."Ekspresi Nabila tenang. Dia membungkuk dan memohon maaf."Maaf sudah merepotkan Ibu Guru dan Guru."Detik berikutnya, seseorang melapor di luar."Nyonya, ada orang yang ingin menemui Tuan Muda Yolo."Timbul gejolak di dalam hati Nabila....Di Kediaman Jenderal.Di aula depan.Nabila melihat bahwa orang yang datang adalah seorang pria bertopeng.Pria itu memberi salam dengan hormat."Subad Yusdian datang atas perintah Kaisar untuk memberikan barang."Lalu, pria itu mengeluarkan sebuah kotak persegi panjang dan memberikannya pada Nabila.Nabila tidak mengambil kotak itu.Nabila sangat berwaspada. Sekalipun pria ini mengaku adalah utusan Yohan, Nabila tidak langsung memercayainya.Pria itu membuka kotak dengan satu tangan agar
Di bawah rembulan, ekspresi Nadine berubah-ubah.Ada kekagetan, kegembiraan, dan penyesalan ....Kakak menggantikannya untuk menikah dengan kaisar, lalu bercerai dengan kaisar?Nadine seperti sedang mendengar kisah dongeng."Apakah Kakak bercerai karena tidak menyukai kaisar?"Kini, Nadine sudah menemukan pria pujaannya. Nadine juga berharap Nabila dapat memperoleh kebahagiaan.Nabila menatap rembulan di langit dan berkata dengan tenang,"Awalnya tidak suka ...."Tiba-tiba, angin mendorong lapisan awan sehingga menutupi rembulan.Di Kota Zordo.Di Taman Istana Kekaisaran.Selir Suci mencegat Pangeran Rio yang hendak keluar istana dan bertanya,"Ke mana Kaisar pergi?"Mata Pangeran Rio yang lembut tenang tak beriak."Telah terjadi pemberontakan di Kota Sundoro. Anggaran militer sudah dialokasikan, tapi Kaisar masih khawatir. Jadi, Kaisar pergi ke Kota Sundoro untuk melakukan pemantauan, memastikan seluruh anggaran dana sampai di tangan setiap tentara. Kaisar juga ingin meninjau kinerja
Di bawah rembulan, ekspresi Nadine berubah-ubah.Ada kekagetan, kegembiraan, dan penyesalan ....Kakak menggantikannya untuk menikah dengan kaisar, lalu bercerai dengan kaisar?Nadine seperti sedang mendengar kisah dongeng."Apakah Kakak bercerai karena tidak menyukai kaisar?"Kini, Nadine sudah menemukan pria pujaannya. Nadine juga berharap Nabila dapat memperoleh kebahagiaan.Nabila menatap rembulan di langit dan berkata dengan tenang,"Awalnya tidak suka ...."Tiba-tiba, angin mendorong lapisan awan sehingga menutupi rembulan.Di Kota Zordo.Di Taman Istana Kekaisaran.Selir Suci mencegat Pangeran Rio yang hendak keluar istana dan bertanya,"Ke mana Kaisar pergi?"Mata Pangeran Rio yang lembut tenang tak beriak."Telah terjadi pemberontakan di Kota Sundoro. Anggaran militer sudah dialokasikan, tapi Kaisar masih khawatir. Jadi, Kaisar pergi ke Kota Sundoro untuk melakukan pemantauan, memastikan seluruh anggaran dana sampai di tangan setiap tentara. Kaisar juga ingin meninjau kinerja
Nabila mengernyit seraya memandang sejumlah mas kawin itu.Windi menerangkan, "Orang yang mengantarkan mas kawin mengatakan ini untuk calon ratu. Dalam beberapa hari lagi, sudah sampai batas waktu tiga bulan. Kelihatannya, Kaisar yakin kamu akan menikah dengannya."Ekspresi Nabila tenang. Dia membungkuk dan memohon maaf."Maaf sudah merepotkan Ibu Guru dan Guru."Detik berikutnya, seseorang melapor di luar."Nyonya, ada orang yang ingin menemui Tuan Muda Yolo."Timbul gejolak di dalam hati Nabila....Di Kediaman Jenderal.Di aula depan.Nabila melihat bahwa orang yang datang adalah seorang pria bertopeng.Pria itu memberi salam dengan hormat."Subad Yusdian datang atas perintah Kaisar untuk memberikan barang."Lalu, pria itu mengeluarkan sebuah kotak persegi panjang dan memberikannya pada Nabila.Nabila tidak mengambil kotak itu.Nabila sangat berwaspada. Sekalipun pria ini mengaku adalah utusan Yohan, Nabila tidak langsung memercayainya.Pria itu membuka kotak dengan satu tangan agar
Di halaman utama rumah Keluarga Mahendra, semua anggota Keluarga Mahendra dan Keluarga Feno menerima dekret kaisar."Kaisar bersabda, Nadine adalah gadis yang ayu dan lembut, dan cerdik. Aku bersimpati atas kemalangannya, maka aku berdiskusi dengan Jenderal Jordi untuk menerimanya sebagai putri angkat, serta dianugerahi marga 'Muro' ...."Setelah mendengarnya, ekspresi setiap orang berbeda-beda.Nadif jengkel dan heran.Satu putrinya sudah diberikan pada Jordi. Mengapa putrinya yang lain juga diberikan pada Keluarga Muro?Sebelumnya, kaisar sudah mengeluarkan dekret perceraian dan merebut istri orang lain. Kini, kaisar juga ingin merebut anak orang lain?Di sisi lain, Nadif merasa takut dan kaget.Tidak ada rahasia di depan kaisar. Jangan-jangan kaisar mengirim orang untuk membuntutinya sepanjang jalan?Berpikir demikian, badan Nadif dibasahi keringat dingin.Mirna tidak peduli apa marga Nadine. Dengan dekret ini, Nadine akhirnya memiliki status yang sah.Anggota Keluarga Mahendra pun
Setelah keluar dari balai leluhur, Lukas tetap merasa tidak nyata .... Anggota Keluarga Feno datang dan sedang berdiskusi dengan orang tuanya tentang pernikahan.Sebelum menemui calon mertua secara resmi, Lukas membasuh badan dan berganti pakaian dengan bantuan pelayan.Begitu keluar dari halaman, Lukas melihat Nabila yang sepertinya sudah lama menunggu."Yo ...." Pada saat ini, Lukas tidak tahu harus memanggil Nabila apa.Tatapan mata Nabila yang cuek menyapu Lukas, seperti peduli, juga seperti tidak peduli."Kamu terluka?"Lukas kaget karena Nabila menunjukkan rasa kepedulian.Nabila dan Nadine adalah saudari kembar, tetapi sifatnya berbeda jauh.Nadine pengertian, lembut, dan sangat peduli.Sementara itu, Yolo membenci kebodohan dan kelemahan. Yolo sama sekali tidak berbelaskasihan terhadap orang yang menghambatnya.Lukas masih ingat ketika mereka dikepung, dia yang berlari sedikit lebih lambat dipelototi oleh Yolo. "Lukas! Memangnya kamu nggak punya kaki?"Oleh karena itu, Lukas cu
Pada malam hari.Di klinik Keluarga Mahendra.Jarang ada pasien yang datang di larut malam.Herman fokus mengurus obat herbal, tidak memperhatikan ada bayangan gelap yang melintas di dinding ....Bam!Seketika, Herman dipukul hingga pingsan dan jatuh ke depan. Kepalanya terbenam dalam wadah obat ....Saat Herman sadar, dia kaget karena mendapati dirinya sedang diikat di ranjang!Bahkan di kamarnya sendiri.Herman berteriak beberapa kali, tetapi tidak mendapat respons.Dia tidak tahu bahwa pelayan di sana sudah dialihkan ke tempat lain.Erk!Pintu kamar dibuka.Akhirnya ada yang datang.Herman buru-buru memanjangkan leher. Orang yang masuk adalah istrinya."Marisa, apa yang kamu lakukan?"Herman terkejut, sekaligus merasa lega.Untungnya, itu istrinya. Herman mengira dia diculik oleh penjahat.Ekspresi wajah Marisa dingin. Marisa tidak memberi perhatian pada Herman, juga tidak merespons. Marisa menyalakan wewangian di meja.Kemudian, atas perintah Marisa, beberapa gadis masuk ke dalam.
Marisa dan Herman serempak menoleh pada Nabila sang mantan ratu.Nabila berujar dengan serius."Dengar-dengar, Tabib Herman mampu meracik obat manjur untuk menutrisi janin dan memperlancar kehamilan. Kalau begitu, kalian bisa melahirkan anak lagi."Semua orang terdiam.Ekspresi Marisa pun marah bercampur malu.Nadif langsung menegur Nabila, "Kamu ini anak gadis, kenapa malah mengatur urusan keturunan orang lain? Cepat pergi!"Marisa menoleh pada suaminya dan ragu untuk berbicara.Nabila memperhatikan semua itu.Nabila tidak pernah mengambil tindakan tanpa persiapan.Sebelum berkunjung ke rumah Keluarga Mahendra, Nabila sudah menyuruh Baron untuk mengumpulkan informasi.Herman tidak memiliki kebiasaan buruk, hanya fokus pada bidang pengobatan. Herman menghabiskan sepanjang waktu di klinik dan mengabaikan istrinya.Herman jarang pulang ke rumah, apalagi berhubungan intim dengan istrinya.Hal itu mengakibatkan timbulnya banyak bercak hitam di wajah Marisa dan periode menstruasi yang tidak
Sebelumnya, Nabila hanya bercerita secara singkat melalui surat. Pada saat ini, Nabila menceritakan masalahnya secara rinci pada Mirna.Kemudian, mereka bertiga berdiskusi tentang bagaimana menghadapi hubungan dengan Keluarga Mahendra.Nabila mengusulkan, "Prioritas sekarang adalah orang tua dari kedua belah pihak berbicara secara terbuka. Kalau kalian setuju, aku akan siapkan kereta kuda untuk pergi ke rumah Keluarga Mahendra di Provinsi Zenas dan menunjukkan ketulusan kita."Mirna mengangguk."Kamu benar, kita harus pergi ke rumah Keluarga Mahendra.""Ayah ...." Nadine mengungkit orang yang diabaikan oleh mereka dengan.Ekspresi Mirna sedikit jengkel.Teringat akan perbuatan Nadif, Mirna bahkan ingin mencekiknya sampai mati.Nabila mengusulkan, "Aku akan bicarakan dengan Ayah."Di sebelah.Nadif meneriaki Nabila dengan marah,"Kenapa kita pergi ke Provinsi Zenas, bukan mereka yang datang untuk menemui kita? Aku tidak mau pergi! Memangnya putriku perlu khawatir soal pernikahan? Kalau
Keesokan hari, Nabila pergi ke Kediaman Jenderal untuk menemui ibu guru.Saat mereka sedang berbincang, Kenni datang."Nyonya, Jenderal menyuruhku mengambil barang ...."Sebelum selesai berbicara, Kenni melihat Yolo yang duduk di sebelah Windi.Seketika, Kenni sangat girang."Guru! Apa Guru datang untuk menengokku?"Kenni menjadi lebih tinggi, lebih kekar, dan lebih hitam dari yang Nabila ingat.Bahkan lebih hitam dibanding James.Mereka seharusnya menghabiskan waktu bersama ketika akhirnya bertemu kembali. Akan tetapi, Kenni datang atas perintah jenderal sehingga tidak dapat berlama-lama di sana."Guru, tunggu aku! Aku menyimpan setoples arak bagus untuk Guru! Akan kubawakan besok! Guru harus menungguku!"Saat pergi, Kenni terus menoleh ke belakang karena khawatir gurunya akan menghilang.Windi tersenyum seraya berkata."Kenni sangat mirip kamu, tak takut mati saat berperang."Lalu, Windi mengingatkan Nabila."Batas waktu tiga bulan sudah dekat. Jangan sibuk dengan urusan Nadine sampa
Tamparan itu membuat Nadif bengong. Dia tidak berani percaya bahwa wanita galak yang ingin mencabik-cabiknya di depan ini adalah istrinya yang lembut, soleh, dan lemah gemulai."Apa kamu gila?" Nadif sangat marah karena masih ada orang luar di sana.Baron menonton dengan seru. Menurutnya, satu tamparan saja tidak cukup, harusnya ditampar beberapa kali lagi.Mirna sangat marah, juga sangat sedih dan menyesal.Mirna nyaris tidak bisa bernapas. Dia duduk di kursi dan hanya memikirkan Nadine.Mirna hanya ingin menemui Nadine secepatnya.Nadif meremas surat itu, lalu menanyai Baron,"Di mana dua anak durhaka itu sekarang?"Nadif ingin menangkap mereka dan mematahkan kaki mereka!Keesokan hari, Nadif tidak masuk kerja dengan alasan sakit.Nadif menduduki posisi yang santai dan tidak penting. Pemerintahan tidak akan kacau tanpa dirinya.Akan tetapi, dua anak durhaka itu .... Nadif sangat emosi ketika memikirkan mereka.Nadif tidak memberitahukan hal tersebut pada anggota keluarga yang lain.N