Tak lama kemudian, dengan kerja sama dari dalam dan luar, akhirnya mereka berhasil menyelamatkan Joseph.Melihatnya, Nabila merasakan hatinya bergetar.Dia menjadi jauh lebih kurus, satu lengannya patah, rambutnya kusut berantakan, wajah tampannya kehilangan semua semangat. Dia tampak seperti mayat dengan bibir yang pucat dan kering."Kak!" Azriel menangis terharu, "Akhirnya, akhirnya kami temukan kamu!"Bola mata Joseph bergerak sedikit, memandang ke arah Nabila yang tidak jauh darinya.Nabila segera maju mendekat, hampir berlutut di hadapannya, "Joseph."Joseph menunjukkan senyum lembut, seperti sinar matahari yang hangat."Nabila ....""Yang Mulia!" teriak Dafka dengan panik.Nabila segera menoleh, lalu tubuhnya tanpa sadar bergerak mendekat."Apa yang terjadi dengan Yang Mulia?" Dia bertanya dengan cemas, tetapi demi keselamatan Yohan, dia tidak bisa terlalu mendekat.Dafka menggertakkan giginya, "zona aman telah terbuka celah, Yang Mulia tertimpa batu pada lengannya!"Pada saat it
Di kamar sebelah.Joseph muntah darah hitam yang banyak.Dia terbaring lemah, setengah duduk dengan punggungnya bersandar di bahu Azriel, seperti bagaikan seorang wanita cantik yang terlena. Wajahnya pucat pasi, kedua matanya yang seperti giok kini kabur dan keruh.Melihatnya, Nabila teringat banyak kenangan.Saat pertama kali bertemu dengan Joseph, Nabila merasakan dia adalah orang yang sangat lembut.Menghadapi ejekan dan cemoohan dari para prajurit, dia tidak pernah malu, selalu menjawab dengan lembut.Sebagai seorang tabib militer, dia selalu sangat sabar.Nabila dulu jatuh cinta pada aura ketenangan dalam dirinya, bersama dia, Nabila selalu bisa merasa tenang.Jadi, meskipun tahu Joseph adalah orang Sekte Aziz, dia tidak pernah membantah tentang kebaikan dan kasih sayang pria itu.Ada beberapa hal yang tidak bisa dibuat-buat.Identitas dan masa lalu, Joseph tidak bisa memilih.Nabila menyukai seseorang, selalu hanya melihat saat ini.Dia tidak menyesal menyukai Joseph, dan tidak a
Nabila berdiri dan memberi penghormatan kepada kedua raja tersebut.Kedua orang itu memberi penghormatan kepada Yohan sebagai seorang penguasa.Raja Tua tersenyum ramah dan bercanda."Nona Nabila, garis nadi phoenix terputus, itu sangat disayangkan. Kalau kamu bisa menikah lagi dengan Yang Mulia ...."Nabila mengerutkan dahi.Yohan juga tahu, Nabila saat ini tidak ada niat untuk memikirkan hal-hal seperti itu.Membicarakan hal-hal tersebut hanya akan membuatnya lebih cemas.Dia dengan sengaja memotong ucapan Raja Tua."Bahas hal yang penting."Nabila merasa posisinya tidak sesuai, jadi dia hendak berpamitan.Yohan memegang lengannya. "Kamu tidak perlu menghindar.""Ya."Raja Nathan berkata dengan hormat."Yang Mulia, aku dan ayah aku datang untuk laporkan mengenai harta karun dan prasasti batu giok. Menara Abadi Sembilan telah hancur, semuanya terkubur di bawah tanah, apa kita perlu gali dan keluarkan?"Yohan bertanya dengan tenang."Seberapa banyak yang kalian ketahui tentang prasasti
Nabila membuat asumsi ...."Raja Nathan berpikir bahwa orang jahat yang dimasukkan ke dalam Menara Abadi Sembilan adalah untuk menyuburkan nadi phoenix, padahal tidak demikian.""Dulu Kaisar Taziar untuk meredakan energi buruk dari prasasti batu giok, harus lakukan pengorbanan dengan manusia hidup.""Oleh karena itu, mereka memberi pakaian bangsawan kepada orang-orang jahat itu untuk menggantikan kedamaian anak-anak kerajaan."Adapun mengapa orang jahat itu dipilih, pertama, Kaisar Taziar masih memiliki nurani, berpikir bahwa orang-orang ini memang sudah sangat jahat, mereka mati dengan cara apa pun juga tidak akan merugikan mereka.Kedua, Menara Abadi Sembilan mengurung penjahat dengan dosa besar, yang mematikan niat orang-orang yang mencari harta karun, agar mereka menjauh.Yohan mengangguk, setuju dengan dugaan Nabila."Kaisar Taziar tidak mengatakan yang sebenarnya kepada Raja Nathan. Akibatnya, keturunan Raja Nathan hingga sekarang masih menganggap bahwa mereka menjaga garis nadi
Untuk kedatangan Yohan, Joseph sepertinya sudah memprediksi hal itu.Dia duduk bersandar di kepala tempat tidur, wajahnya terlihat pucat karena sakit. Dia menyalahkan Azriel, "Azri, jangan bersikap tidak sopan. Kamu keluar dulu."Azriel merasa tidak tenang melihat kakaknya bersama Kaisar Tiran itu.Betapa kejamnya Kaisar Tiran itu, dia sudah mendengarnya.Yohan langsung duduk di meja, berbicara dengan tegas."Bahkan kalau dia ada di sini, tidak masalah.""Yang akan aku katakan selanjutnya, tidak masalah kalau ada yang dengar."Joseph sulit menganggukkan kepalanya."Ya."Yohan duduk di sana, aura kewibawaannya terpancar jelas."Aku tahu, kamu adalah keturunan Keluarga Hulan."Keluarga Hulan dihancurkan karena melakukan pemberontakan, kalian berdua selamat karena kemurahan Tuhan.""Nabila adalah ratuku ..."Azriel langsung mengoreksi, "Mantan ratu. Kalian sudah bercerai, seluruh dunia tahu."Yohan meliriknya dengan dingin, malas untuk membantah atau menjelaskan apa pun."Karena dia, aku
James tersenyum dan menyahutnya."Setuju. Tidak masalah sedikit capek, yang penting jangan sampai Levino berhasil larikan diri."Satu jam kemudian.Nabila kembali ke kediaman Raja Nathan.Mendengar kondisi Joseph yang memburuk hari ini, Nabila langsung menjenguknya di kamarnya.Di sisi tempat tidur, wajah Azriel terlihat sangat cemas."Kaisar datang menemui kakakku hari ini, membuat kakakku muntah darah."Nabila mengernyitkan kening.Joseph yang terlihat sangat lemah berusaha membantah."Jangan dengarkan omongan Azri yang sembarangan. Itu tidak ada hubungannya dengan Kaisar, tubuhku memang terlalu lemah. Nabila, apa kalian temukan mayat pemimpin itu?"Nabila dengan sabar menjelaskan situasinya."Supaya tidak ada yang melarikan diri, para prajurit cuma berjaga tanpa menggali, jadi belum temukan mayatnya. Joseph, tidak perlu khawatir berlebihan, banyak orang di sini, tidak akan biarkan dia melarikan diri."Joseph mengerutkan kening."Aku khawatir, pemimpin itu tidak mudah mati .... Nabil
"Bagaimana bisa seperti ini!" Nabila sangat terkejut.Meskipun dokter mengatakan bahwa Joseph tidak akan bertahan lama, tetapi masih ada waktu tersisa.Nabila sama sekali tidak siap menghadapinya. Apakah dia harus berpisah dengan Joseph saat ini?Nabila segera kembali ke kediaman Raja Nathan.Dia mendorong pintu kamar Joseph.Terlihat olehnya, Joseph terbaring di tempat tidur, napasnya makin lemah, wajah tampannya perlahan-lahan kehilangan kehidupan.Azriel berlutut di samping tempat tidur, memegang erat tangannya."Kak, kak! Jangan tidur! Kami susah payah selamatkan kamu ...."Nabila melangkah pelan, tubuhnya kaku saat berjalan mendekat, menatap Joseph dengan tatapan penuh belas kasihan."Joseph ...."Kasur telah berlumuran darah, dia menatapnya dengan lembut, seolah tidak ingin membuatnya khawatir atau takut."Nabila, aku tidak apa-apa." Dia tersenyum lemah.Nabila menggenggam tinjunya dengan erat.Nabila tahu betapa besar penderitaan yang ditanggung Joseph.Bahkan, setiap tarikan na
Joseph telah meninggal.Sebenarnya, dia sudah kehabisan tenaga sejak lama.Selama ini, dia bisa bertahan hanya untuk memenuhi janji lima tahun yang telah dibuat.Sekarang, melihat Nabila yang sudah bisa melindungi dirinya sendiri, dikelilingi oleh teman-teman dan orang yang dia cintai, mengetahui bahwa dia tidak lagi membutuhkan dirinya, dia pun melepaskan semua tenaganya.Dia tidak menyesal, tidak ada keluhan dalam hidupnya.Tangisan Azriel memecah kesunyian malam yang dalam.Seluruh kediaman kerajaan diselimuti oleh kesedihan.Yohan berdiri di halaman, menatap bulan yang pucat.Untuk pertama kalinya, dia merasakan kecemasan.Jika Joseph masih hidup, apa dia bisa mengalahkannya?Mereka hanya bersama selama beberapa hari, hanya berbicara beberapa kata, tetapi dia sudah tahu mengapa Nabila begitu mencintai Joseph.Seorang pria yang begitu lembut, bahkan sampai mati pun memikirkan orang lain.Dia tidak ingin melihat Nabila menangis karena Joseph, jadi dia memutuskan untuk kembali ke kama
Keesokan hari, Nabila pergi ke Kediaman Jenderal untuk menemui ibu guru.Saat mereka sedang berbincang, Kenni datang."Nyonya, Jenderal menyuruhku mengambil barang ...."Sebelum selesai berbicara, Kenni melihat Yolo yang duduk di sebelah Windi.Seketika, Kenni sangat girang."Guru! Apa Guru datang untuk menengokku?"Kenni menjadi lebih tinggi, lebih kekar, dan lebih hitam dari yang Nabila ingat.Bahkan lebih hitam dibanding James.Mereka seharusnya menghabiskan waktu bersama ketika akhirnya bertemu kembali. Akan tetapi, Kenni datang atas perintah jenderal sehingga tidak dapat berlama-lama di sana."Guru, tunggu aku! Aku menyimpan setoples arak bagus untuk Guru! Akan kubawakan besok! Guru harus menungguku!"Saat pergi, Kenni terus menoleh ke belakang karena khawatir gurunya akan menghilang.Windi tersenyum seraya berkata."Kenni sangat mirip kamu, tak takut mati saat berperang."Lalu, Windi mengingatkan Nabila."Batas waktu tiga bulan sudah dekat. Jangan sibuk dengan urusan Nadine sampa
Tamparan itu membuat Nadif bengong. Dia tidak berani percaya bahwa wanita galak yang ingin mencabik-cabiknya di depan ini adalah istrinya yang lembut, soleh, dan lemah gemulai."Apa kamu gila?" Nadif sangat marah karena masih ada orang luar di sana.Baron menonton dengan seru. Menurutnya, satu tamparan saja tidak cukup, harusnya ditampar beberapa kali lagi.Mirna sangat marah, juga sangat sedih dan menyesal.Mirna nyaris tidak bisa bernapas. Dia duduk di kursi dan hanya memikirkan Nadine.Mirna hanya ingin menemui Nadine secepatnya.Nadif meremas surat itu, lalu menanyai Baron,"Di mana dua anak durhaka itu sekarang?"Nadif ingin menangkap mereka dan mematahkan kaki mereka!Keesokan hari, Nadif tidak masuk kerja dengan alasan sakit.Nadif menduduki posisi yang santai dan tidak penting. Pemerintahan tidak akan kacau tanpa dirinya.Akan tetapi, dua anak durhaka itu .... Nadif sangat emosi ketika memikirkan mereka.Nadif tidak memberitahukan hal tersebut pada anggota keluarga yang lain.N
Tak terpikir oleh Permaisuri Agung bahwa Kaisar menyukai seorang pria, bukan para selir di harem!Permaisuri Agung buru-buru menanyai Selir Suci, "Siapa pria itu?"Pada saat yang sama, tebersit aura membunuh dalam tatapan matanya.Selir Suci tampak dilema. "Yolo Musra dari dunia persilatan. Kaisar telah mengambil risiko beberapa kali demi menyelamatkannya."Melihat Permaisuri Agung marah, Selir Suci mengungkapkan hal lain yang lebih tidak bisa diterima olehnya."Yolo itu hebat, bahkan menyelinap ke dalam istana di malam hari. Pada malam itu, Istana Safir ... meminta air mandi."Seketika, Permaisuri Agung naik pitam."Lancang! Kaisar ... bagaimana bisa mereka begitu lancang?"Bagaimana dia bisa memberi pertanggungjawaban pada leluhur?Permaisuri Agung bahkan ingin mati.Selir Suci dengan baik hati mengingatkan, "Nenek, jangan tanyakan hal ini secara langsung pada Kaisar sekarang. Kaisar pasti tidak akan mengaku."Ekspresi mata Permaisuri Agung dingin."Yolo Musra harus mati!"Kaisar dul
Pada akhirnya, Lukas tetap harus pergi.Bukan karena pasrah, melainkan pulang ke rumah untuk meyakinkan orang tuanya.Saat berpisah, Lukas mengingatkan Yumba untuk memberi obat pada Nadine setiap hari. Lukas juga berkata pada Nadine dengan penuh rasa cinta."Tunggu aku, aku pasti akan kembali dan menikahimu.""Baik." Nadine memalingkan kepala untuk menyembunyikan air mata.Lalu, Lukas bersoja pada Nabila. "Tolong rawat Nadine dengan baik."Nabila berujar dengan suara tegas,"Tentu saja aku akan merawat adikku. Lukas, kalau kamu tidak mampu mengatasi masalah ini, kirimlah surat untuk memberi tahu kami. Jangan biarkan Nadine menunggumu sia-sia. Kami tidak akan menyalahkanmu."Lukas bersoja lagi. "Aku pasti akan kembali."Lukas menatap Nadine dengan perasaan tidak tega untuk terakhir kalinya, lalu naik ke dalam kereta kuda.Setelah Lukas pergi, Nadine mulai menangis."Kakak .... Lukas, apakah dia benar-benar akan kembali?"Nabila merangkul Nadine. "Ya."Nabila menerang jauh ke depan denga
Nabila menatap dengan saksama. Terlihat seorang wanita anggun menuruni tangga.Wanita itu tampak letih, mungkin karena telah menempuh perjalanan selama beberapa hari. Melihat orang yang berdiri di depan Kediaman Leluasa, wanita itu meliriknya dengan angkuh dan berlagak seperti orang kaya."Di mana anakku, Lukas?"Barulah Nabila tahu bahwa wanita itu adalah ibu Lukas. Wanita itu berpenampilan cerdas, dengan bentuk wajah yang lonjong dan tirus. Matanya tajam, seperti seorang guru yang tegas.Di dalam Kediaman Leluasa.Di aula depan.Meskipun Marisa adalah tamu, dia duduk di kursi utama karena senioritas.Lukas menggandeng tangan Nadine dan memberi hormat pada Marisa.Marisa mencueki mereka. Dia minum teh dengan anggun.Suasana hening.Nabila duduk di sana. Ekspresi matanya dingin.Marisa jelas tidak membawa niat yang baik.Lukas juga tahu ibunya sengaja bersikap mendominasi. Lukas menggenggam tangan Nadine dengan lebih erat dan memberinya tatapan mata lembut yang berarti "serahkan semuan
"Nabila?" Nyonya Windi bertanya dengan hati-hati."Benar."Nabila terbaring gelisah, ingin berjalan-jalan untuk menenangkan hati, tetapi tanpa disadari dia telah pergi dari Kediaman Leluasa hingga ke kediaman Jenderal.Nyonya Windi menyalakan lampu dan melihat bekas hitam di bawah mata Nabila, langsung mengetahui bahwa dia sedang menghadapi kesulitan.Nabila menceritakan perihal Nadine dan Lukas, lalu bertanya, "Apa aku terlalu ikut campur?"Nyonya Windi menggenggam tangannya dan berbicara padanya dengan lembut."Kalau mereka saling cinta, apa pun yang kamu lakukan tidak akan bisa pisahkan mereka. Lukas, aku sudah pernah bertemu, dia adalah pria yang bertanggung jawab.""Kalau Nadine bersama Lukas, dia tidak akan menderita.""Aku lebih khawatir tentangmu."Nabila mengernyitkan alisnya, bingung mengapa Nyonya Windi khawatir tentang dirinya.Nyonya Windi menepuk punggung tangan Nabila."Kamu selalu memikirkan banyak hal. Berperang bukan hal yang sulit bagimu, yang paling sulit bagimu ada
Yumba terlihat khawatir."Nona Nadine telah menerima lamaran dari Tabib Lukas, ini seharusnya adalah hal yang baik. Tapi, hamba khawatir, Keluarga Mahendra ... Keluarga Mahendra tidak akan menerima Nona. Nanti, Nona cuma akan merasa kecewa, dan yang terluka adalah Nona juga.""Nona Nabila, Anda sebaiknya menasihati Nona Nadine."Yumba selalu memikirkan yang terbaik untuk Nona Nadine seperti keluarga sendiri, dan tentu saja berpikir jauh ke depan.Nabila sudah mengetahui perasaan Lukas terhadap Nadine sejak dia kembali ke Perbatasan Utara.Saat itu, dia telah menasihati Lukas untuk menyelesaikan masalah dengan orang tua Keluarga Mahendra terlebih dahulu, baru setelah itu memperlihatkan perasaan kepada Nadine.Selain itu, saat itu, Nabila tidak tahu apa perasaan Nadine terhadap Lukas.Sekarang, perkembangan situasinya sedikit di luar perkiraannya.Nabila segera menemui Lukas.Menanggapi pertanyaannya, Lukas mengaku dengan jujur."Aku sudah putuskan, cuma Nadine yang akan aku nikahi.""Ak
Setelah mengunjungi ibu gurunya, Nabila langsung menuju ke Kediaman Leluasa.Dengan memakai topeng dan pakaian pria yang melekat di tubuhnya, Nabila khawatir Nadine tidak akan mengenalinya dan merasa terganggu, jadi sebelum memasuki Kediaman Leluasa, dia melepas topengnya.Sesampainya di halaman, dia melihat Nadine sedang duduk di ayunan, sementara Lukas berdiri di sampingnya, dengan tatapan lembut dan penuh kasih sayang.Saat itu, Nadine menatap ke atas dan melihatnya."Kak!" Nadine terbangun. Bagaikan kupu-kupu yang terbang, dia bangkit dan berlari menuju Nabila.Nabila mengulurkan tangan untuk menyambutnya.Terlihat olehnya, kondisi tubuh Nadine yang sehat dan wajahnya yang berseri dengan senyum bahagia,Jika diabaikan tanda lahir palsu yang mudah dibentuk di pipinya, mereka hampir mirip sekali."Kak! Akhirnya kamu kembali!"Lukas yang berdiri agak jauh, untuk pertama kalinya melihat wajah Nabila, sangat terkejut.Yang lebih mengejutkan adalah, orang ini tampak sangat mirip dengan Y
Keesokan harinya setelah Nabila pergi, Yohan juga berangkat kembali ke Kota Zordo.Untuk mencegah kekhawatiran di kalangan rakyat, dia sengaja memberi perintah kepada Raja Nathan dan para prajurit untuk merahasiakan urusan Menara Abadi Sembilan dan Levino.James memilih untuk terus berkelana di dunia persilatan, menjadi seorang pengembara.Sekte Aziz menggunakan tipu daya untuk membunuh banyak tokoh persilatan.Sekarang ini, dunia persilatan membutuhkan lebih banyak orang untuk bangkit.Ada yang mengusulkan untuk membangun kembali Aliansi Germa, dan mengusulkan James untuk menjadi ketua aliansi.Namun, setelah mengalami banyak hal, James merasa bahwa dia tidak cocok untuk menjadi ketua. Dia bukan orang yang membalas dendam dengan kebaikan, sehingga dengan tegas menolaknya.Dia sudah memahami, apa itu Aliansi Germa. Ketika seseorang dibutuhkan, dia akan dihargai, tetapi ketika tidak diperlukan, orang itu akan diremehkan.Tak heran pada awalnya Yolo berkata dia tidak ingin menjadi wakil