Yohan mengenal Azriel, dia mengetahui bahwa Azriel adalah adik Joseph.Jadi, Yohan sama sekali tidak memperlakukan Azriel dengan baik sepanjang perjalanan ini.Yohan sama sekali tidak mengetahui jika Azriel juga melakukan hal yang sama padanya.Bagi Azriel, kakaknya lebih baik ratusan kali daripada Kaisar Bodoh ini.Nabila pasti akan menyesali keputusannya!Dua hari kemudian, mereka telah tiba di kaki Gunung Yudon.Gunung Yudon sangat tinggi, puncak gunungnya diselimuti dengan kabut yang membuatnya terlihat seperti negeri dongeng.Hanya saja dewa dan iblis tinggal bersama di sini.Nabila merasakan niat membunuh yang kuat pada saat ini.Benar saja, setelah mereka turun dari kuda, terdapat ratusan pengawal rahasia yang muncul untuk menghalangi jalan mereka."Siapa kalian!"Azriel berkata dengan tidak sabar."Kaisar sudah datang, cepat berlutut!"Azriel berpikir Menara Abadi Sembilan adalah milik istana kekaisaran. Selama Kaisar memerintah mereka, mereka akan segera menyingkir, lalu Raja
Nabila segera menopang Yohan, Dafka juga segera membantu Nabila.Azriel, "!"Raja Nathan, "?""Apa yang kamu lakukan pada Kaisar!" teriak Raja Nathan dengan marah.Setelah Nabila menyerahkan Yohan pada Dafka, Nabila melangkah maju dan memberi salam pada Raja Nathan."Pangeran, tidak perlu mengorbankan nyawa prajurit yang tidak bersalah.""Aku adalah Yolo, aku ingin menantang untuk memasuki Menara Abadi Sembilan."Raja Nathan tidak mengatakan apa pun saat mendengar ini, tatapannya tertuju pada Yohan.Baru setelah Dafka membawa Kaisar ke dalam kereta kuda dan berpamitan padanya, Raja Nathan baru merasa lega pada saat ini.Dia menoleh ke arah Nabila dan bertanya dengan tajam."Kamu benar-benar ingin memasuki Menara Abadi Sembilan?"Nabila mengangguk."Benar!""Baik!" Raja Nathan menyetujui hal ini dengan cepat.Dafka memberi salam pada Nabila sebelum dia pergi."Tuan Muda Yolo, berhati-hatilah!"Saat ini Dafka tidak mengetahui bahwa Nabila bukan hanya Yolo, tapi juga mantan Ratu. Orang ya
Dafka belum pergi terlalu jauh, tapi sudah terdapat pergerakan di dalam kereta kuda.Sebelum Dafka sempat menghentikan kereta kuda untuk memeriksanya, dia sudah mendengar teriakan marah dari dalam."Cepat berhenti!"Tubuh Dafka menegang.Kenapa Kaisar siuman secepat ini! Bukankah Yolo mengoleskan obat tidur di jarumnya?Wus ....Yohan membuka tirai kereta kuda, bola mata hitamnya dipenuhi dengan amarah. Efek obat tidurnya masih belum sepenuhnya hilang, yang membuat raut wajah Yohan terlihat sedikit kuyu.Yohan segera menendang Dafka!Luka Dafka masih belum pulih, tendangan dari Yohan membuatnya merasa sangat kesakitan.Hanya saja, Dafka segera berdiri dan berlutut."Kaisar, Hamba tidak bisa melihat Anda melakukan hal yang akan dikritik oleh semua orang! Jika nadi phoenix dihancurkan ....""Tutup mulutmu!" ujar Yohan dengan tatapan yang sangat dingin."Kalau terjadi sesuatu pada Yolo, jangan berharap kamu masih bisa hidup!"Semuanya jangan berharap masih bisa hidup!Napas Dafka tercekat
Orang yang meninggal bukanlah ketua Sekte Aziz.Azriel merasa sangat terkejut saat mendengar ini.Dia tidak bisa menahan dirinya untuk bertanya, "Apa yang sebenarnya telah terjadi! Bagaimana kamu bisa mengetahui hal ini?"Laina juga terlihat cemas, tapi dia tetap menjelaskan dengan rinci."Di Sekte Aziz, ketua sekte, kesembilan raja dan dua pelindung selalu mengenakan topeng.""Aku pernah menjadi orang kepercayaan Levino, tapi aku tidak tahu seperti apa wajah mereka di balik topeng.""Hari saat ketua sekte keluar dari pelatihannya, kami mengira orang itu adalah ketua sekte.""Hanya saja, aku menemukan sebuah tahi lalat kecil di belakang lehernya setelah dia meninggal.""Aku hanya pernah melihat tahi lalat itu di pelindung kanan. Dia pernah mengajariku berlatih kekuatan internal, jadi aku sangat akrab dengannya.""Awalnya aku merasa ini cuma kebetulan, tapi semakin dipikir semakin merasa ada yang salah.""Ketua sekte mengurung dirinya untuk melakukan pelatihan, jurus yang dia latih adal
Tidak hanya Yohan, Azriel juga menjadi ragu-ragu pada saat ini.Azriel menemui Nabila setelah mengantar kepergian Laina."Kekuatan internal Levino lebih tinggi daripada dua pelindung.""Selain itu, sekarang dia sudah berhasil melatih Jurus Astral Abadi.""Kamu sama sekali tidak bisa menang melawannya. Kamu hanya akan mati dengan sia-sia.""Kakakku ...."Azriel berhenti sejenak dan menundukkan kepalanya, seolah-olah terdapat sesuatu yang tersangkut di tenggorokannya."Kakakku pasti tidak mau kamu mati!"Tatapan Nabila sangat tegas."Tidak masalah kalau aku tidak tahu dia dikurung di sana. Tapi aku tahu dan tidak bisa diam saja.""Kamu bahkan tidak bisa mengalahkan 12 komandan! Untuk apa kamu berpura-pura hebat!" Azriel tiba-tiba mengangkat kepalanya, rongga matanya sudah memerah pada saat ini, "Apakah kamu mau mati bersama kakakku! Apakah kalian berdua memilih untuk mati demi cinta! Kakakku tidak akan pernah menyetujui hal ini!"Bukankah Azriel sudah dewasa? Kenapa dia mudah menangis?N
Raja Nathan sama sekali tidak menyangka jika anak muda ini berani mengarahkan pedang padanya!"Aturan di Gunung Yudon ...."Nabila memutar pedangnya yang melukai leher Raja Nathan."Aturanku adalah menangkap pemimpinnya lebih dulu sebelum menangkap anak buahnya.""Kaisar tidak bisa membunuhmu, tapi aku bisa.""Kalau kamu mati, Gunung Yudon pasti akan mengalami kekacauan.""Jadi, cepat buka pintunya."Raja Nathan mengepalkan tangannya, dia menatap Yohan di kejauhan."Kaisar, apakah dia adalah orang yang kamu didik?"Yohan juga merasa sangat terkejut.Dia sama sekali tidak menyangka jika Nabila akan menyerang Raja Nathan.Azriel mendesak dengan tatapan dingin."Cepat buka pintu menara! Kalau tidak aku akan membunuhmu! Membiarkanmu menjaga gunung di dunia akhirat!"Tatapan pengawal Raja Nathan menajam."Lepaskan Raja Nathan!"Raja Nathan malah tertawa.Terdapat kerutan yang muncul di wajah tegasnya."Baiklah! Yolo, kamu memang jahat. Kamu bisa masuk ke dalam."Meskipun prosesnya berbeda,
Nabila dan Yohan melirik dengan waspada, mereka melihat seorang orang tua dengan punggung yang bungkuk sedang menuruni tangga. Matanya menatap tangan mereka dengan tatapan yang dingin dan lapar.Kedua mata orang tua yang penuh harap segera meredup pada saat ini."Apakah mereka tidak kasih makanan pada kalian?"Nabila tidak memahami maksud ucapannya.Yohan menjelaskan padanya."Penjahat yang dikirim oleh istana akan bawa makanan saat masuk ke dalam menara."Mereka tiba-tiba memasuki menara, selain itu Raja Nathan membuka pintu menara sambil disandera. Tentu saja dia tidak sempat menyiapkan makanan untuk mereka.Nabila memahami maksud Yohan, dia melangkah maju dan berkata pada orang tua itu."Kami berdua memasuki menara dengan terburu-buru, jadi kami tidak diberi makanan oleh mereka."Orang tua itu mencibir, seolah-olah tidak terlalu memedulikan hal ini."Istana kekaisaran sudah lama tidak mengirim orang baru ke sini .... Tidak masalah, tidak masalah."Sikap orang tua ini tidak seperti o
Diko adalah orang seorang ahli, dia bisa langsung mengetahui kemampuan lawannya dalam sekilas.Hanya saja, anak muda di depannya memiliki tatapan yang dingin dan dalam, yang terlihat sedikit sombong.Diko mengangkat kelopak matanya dan bertanya, "Sarang Ular, Sarang Semut atau Sarang Burung?"Permainan Sarang Ular membutuhkan empat dadu, Sarang Semut membutuhkan tiga dadu, sedangkan Sarang Burung membutuhkan enam dadu.Yohan mengangkat alisnya, dia tidak memahami hal ini.Nabila berkata tanpa ragu-ragu."Sarang Semut."Sudut mulut Diko terangkat."Baiklah, kita akan bermain Sarang Semut."Setelah selesai bicara, Diko tiba-tiba menyipitkan matanya, "Anak muda, sepertinya kamu jarang bermain dadu?"Sudut mulut Nabila sedikit terangkat di balik topeng, dia sama sekali tidak menanggapi pertanyaan ini.Perlombaan dimulai, perlombaan ini terdiri dari tiga ronde. Seseorang baru dinyatakan menang jika memenangi dua ronde.Hanya saja, Diko sangat percaya diri terhadap kemampuan berjudinya."Ana
Sekitar tengah malam.Penginapan tempat tinggal Tenji dikelilingi oleh prajurit istana di tiga lantai, dari dalam dan luar.Di dalam ruang kelas atas.Bawahannya mendesak Tenji."Tuan, cepat pergi!"Tidak ada lampu di dalam ruangan dan Tenji sedang duduk dalam kegelapan dengan pakaian rapi seolah sudah lama menunggu hari ini.Punggungnya tegak dan jari-jarinya yang lentik membolak-balik buku bergambar di atas meja.Halaman demi halaman, gerakannya terkesan asal-asalan."Tuan!" Bawahannya menjadi semakin cemas setelah mendengar suara prajurit istana naik ke atas.Suara Tenji dingin dan tenang."Tidak bisa kabur."Dia bisa mendengar ada banyak orang yang datang malam ini.Meskipun bisa kabur dari penginapan ini, ada banyak ahli di luar.Brak!Pintu dibanting dengan kasar.Cahaya dari luar masuk, menerangi penglihatan Tenji.Dia dan Nabila dianggap memiliki pemahaman yang baik.Sebenarnya hari ini saat melihatnya di Kota Andara, Tenji sudah menebak apa yang ingin Nabila lakukan.Prajurit
Saat perang perbatasan dimulai, Nabila harus pergi ke Kota Andara untuk urusan penting.Begitu meninggalkan kota, dia dihentikan oleh Nadif.Nadif memegang lengan Nabila dan tidak mau melepaskannya."Ratu! Sekarang kamu adalah Ratu, mau pergi ke mana!?"Nadif menekankan status Nabila dan menyuruhnya untuk sadar kalau dia bukan lagi Mayor Jenderal Joka dari Perkemahan Utara.Sekalipun terjadi perang, Nabila tidak perlu berperang untuk membunuh musuh.Belum lagi Nabila sedang hamil dan kemungkinan besar anak dalam perutnya adalah pangeran, calon Putra Mahkota.Saat ini hal yang terpenting adalah menjaga anak ini.Tidak ada banyak orang di luar kota. Ada masalah penting yang harus Nabila tangani dan nada suaranya tegas serta dingin."Aku tahu apa yang kulakukan. Pengawal, bawa Tuan Nadif pulang.""Baik!"Dia ditemani oleh puluhan penjaga dan semuanya adalah Pasukan Elang.Bukanlah masalah besar untuk menyingkirkan Nadif yang lemah.Nadif sangat cemas sampai berteriak."Kamu jangan mengaca
Orang kepercayaan pemimpin Kerajaan Puanin dibagi menjadi dua kelompok, satu kelompok dipimpin oleh jenderal pelindung kota Yukina yang selalu mendukung pemimpin dan semua keputusannya.Termasuk kali ini saat mereka terang-terangan menyerang Negara Naki, tetapi nyatanya bersekutu dengan Negara Naki.Beberapa jenderal lain memiliki ide lain.Mereka merasa tidak seharusnya Kerajaan Puanin berhubungan dengan Negara Naki."Yang Mulia, seharusnya kamu mendiskusikan masalah penting seperti aliansi antara kedua negara dengan menteri dulu sebelum mengambil keputusan! Jelas Negara Naki tidak bisa melindungi diri sendiri dan Kerajaan Puanin tidak boleh sampai terlibat!""Yang Mulia, tolong ubah strategi serangan tipuanmu dan serang Negara Naki bersama negara lain!""Yang Mulia, sekarang situasinya sudah jelas. Negara Naki punya peluang kecil untuk menang. Dengan kekuatan satu negara, pasti tidak akan mampu mengalahkan pasukan belasan negara. Kalau Kerajaan Jaming mengirimkan Naga Api, perbatasan
Saat berbagai negara menyerang Negara Naki, bencana ini jauh lebih parah dibandingkan saat Yohan baru naik takhta dan beberapa negara menyerang Negara Naki secara serempak.Para menteri saling memandang.Meski sudah bersiap, hari ini masih datang terlalu cepat.Yohan layak menjadi pemimpin negara. Dia sama sekali tidak panik menghadapi musuh yang kuat.Dia memberi perintah dengan tenang."Jaga empat perbatasan dengan ketat. Siapkan biji-bijian dan senapan bambu!""Baik!"Saat ini prajurit dari berbagai negara berkumpul di perbatasan Negara Naki.Di perbatasan utara ada Kerajaan Jaming dan tiga negara kecil yang mengikuti Kerajaan Jaming.Di perbatasan timur ada Pasukan Sekutu Empat Kerajaan yang dipimpin oleh Kerajaan Miria.Di perbatasan selatan ada Pasukan Sekutu Suku Sumerina yang belum lama ini berhasil ditumbangkan namun telah kembali bangkit, serta Kerajaan Calestia yang telah memulihkan diri selama bertahun-tahun dan memiliki banyak pasukan berkuda.Ada juga dua negara kecil di
Satu jam kemudian.Semua pakaian jelek di Istana Safir dibuang oleh Nabila.Meski begitu, dia masih belum bisa tenang.Wanita normal mana yang bisa menerima kalau suaminya berpakaian seperti gigolo?Belum lagi dia adalah seorang kaisar!Saat Nabila membuang pakaiannya, Kaisar muda mengikutinya seperti anak kecil yang telah melakukan kesalahan dengan tidak berdaya."Nabila, yang ini cukup bagus ....""Ratu, jangan dibuang. Aku sangat menyukai ini.""Jangan buang yang ini. Kamu bilang kamu suka melihatku memakainya ...."Akan tetapi tidak peduli apa pun yang Yohan katakan, apa yang harus dibuang tetap harus dibuang.Nabila sangat marah sampai melucuti pakaian yang Yohan kenakan.Meski begitu, Nabila masih belum bisa menenangkan kekesalannya.Berjalan keluar aula, tatapannya tertuju pada kemoceng merah Leonard.Leonard, 'Tatapan Yang Mulia Ratu sangat menakutkan ....'Nabila menyambar kemoceng itu."Jelek! Aku belum pernah melihat kemoceng merah! Yang ini juga dibakar!"Leonard berlutut s
Di bawah tatapan tajam Yohan, Nabila membuka kotak hadiah.Di dalamnya ada pedang emas dan surat yang ditulis oleh pemimpin Kerajaan Puanin.Yohan belum membaca surat itu, tetapi ekspresinya agak berubah saat melihat pedang emas.Pedang emas ini hanya milik keluarga Kerajaan Puanin dan digunakan sebagai hadiah kepada penyelamat, teman dekat dan sebagai perekrutan.Apa maksud pemimpin Kerajaan Puanin?Yohan berpura-pura tidak peduli, tetapi nyatanya matanya melirik ke samping untuk menatap lurus ke arah Nabila.Nabila membuka surat itu dan membacanya sebelum disimpan.Saat mendongak, dia kebetulan melihat ekspresi dendam Yohan."Mau lihat?"Yohan duduk tegak, "Tidak juga."Nabila menyadari pemikiran kecilnya dan berinisiatif untuk menjelaskan."Pemimpin Kerajaan Puanin memberiku pedang emas sebagai tanda terima kasih atas bantuanku dalam meredakan kerusuhan sipil."Yohan memasang wajah tidak peduli."Aku tahu.""Kamu Ratuku dan seorang wanita, mustahil pedang emas yang diberikan oleh pu
Lilin panjang menyala sepanjang malam dan Istana Rubi dipenuhi cinta.Keesokan hari saat Yohan bangun, dia melihat orang yang berbaring di pelukannya dengan wajah puas. Dia menundukkan kepala dan mencium wajahnya, lalu menyibak rambut berantakan dari dahi sebelum menatapnya dengan cermat.Setelah berguling-guling hampir sepanjang malam tadi malam, Nabila tertidur sangat larut.Jarang sekali bisa bersantai dan dia tidur sampai sekarang.Arin berjalan ke dalam dengan air hangat dan membantu Ratu mandi."Yang Mulia, Tabib Ruben datang ingin bertemu. Dia sudah lama menunggu di luar."Nabila mengangguk dengan tenang dan mengusap pinggangnya yang sakit.30 menit kemudian, Tabib Ruben dipersilakan masuk.Dia mengangguk dan memberi hormat, "Hormat kepada Yang Mulia Ratu."Nabila duduk di singgasana dan nadanya lebih santai."Tabib Ruben sangat ingin bertemu denganku, ada masalah apa?""Memang benar ada masalah, pagi ini aku sudah melapor kepada Kaisar. Kaisar sibuk dengan urusan politik, jadi
Setelah mengetahui Baron telah ditangkap oleh Kerajaan Verto, ekspresi Nabila langsung menjadi serius.Yohan memegang tangannya dengan lembut."Aku tidak memberitahumu lebih awal karena takut membuatmu ....""Apakah dia masih hidup?" Nabila menyela dan langsung bertanya.Yohan menghiburnya, "Menurut kabar saat ini, dia hanya dikurung dan masih hidup. Tenang saja, aku sudah mengutus orang untuk menyelamatkannya. Aku yakin dia bisa segera diselamatkan.""Baron tidak bisa menunggu terlalu lama." Wajah Nabila serius.Dia berdiri dan berkata pada Yohan, "Cara tercepat adalah mencari Tenji."Hari yang sama.Kaisar segera memanggil Tenji ke istana.Tenji memasuki Ruang Kerja Istana dan melihat Ratu ada di sana.Karena dia hamil, perutnya agak membuncit.Nabila belum pernah hamil, tetapi dia pernah melihat banyak kehamilan.Saat ini dia meniru postur seorang ibu hamil dengan sangat akurat. Gerakannya santai, tetapi selalu mencemaskan janin di dalam perutnya.Tenji memberi hormat kepada Kaisar
Setelah Dafka pergi, Jerry menahan air mata kegembiraan dan berlari ke dalam rumah.Ada seorang wanita terbaring seperti mayat di atas kasur dengan mata terpejam tanpa bergerak.Kalau tidak bernapas, dia tidak ada bedanya dengan orang yang sudah mati.Jerry berlutut di samping kasur sambil meraih tangan ibunya dan menahan air matanya."Bu, aku akan pergi ke Aula Bela Diri.""Kelak istana akan memberiku uang setiap bulan, jadi aku akan punya uang untuk membelikanmu obat!"Ibu telah sakit selama bertahun-tahun dan tidak punya uang untuk berobat.Dia ingin ikut dalam ujian nasional dan menjadi pejabat, hanya demi mendapatkan uang untuk mengobati penyakit ibunya.Karena belajar untuk mendapatkan gelar adalah satu-satunya jalan keluarnya.Melihat dia bisa berpartisipasi dalam ujian nasional, Kaisar malah memajukan waktu ujian. Dia sangat membenci Kaisar sampai melampiaskan kemarahannya dengan menulis beberapa hinaan tentang Kaisar dan istana.Awalnya dikira semua lentera dijual terpisah dan