Ruangan itu gelap. Azriel telah bangun, tetapi tubuhnya diikat ke kursi dan mulutnya disumpal, jadi dia tidak bisa menyelamatkan diri sendiri atau meminta bantuan.Bagaikan serigala lapar yang ganas, dia menatap pintu dan bertanya-tanya kapan Nabila akan kembali.Nabila pasti sudah tahu kalau dia diam-diam menyiapkan penyerangan lain dan membiarkan pembunuh mengepung James ....Saat pertama kali bertemu dengannya, Nabila berdiri di samping kakaknya dengan wajah datar dan penuh permusuhan yang membuatnya agak takut.Akan tetapi begitu dia menyebut "kakak ipar", kedua mata yang muram itu berbinar.Dia mengira mereka sekeluarga akan bersama selamanya.Akan tetapi, takdir mempermainkan manusia ....Saat Azriel masih mengenang masa lalu, pintu tiba-tiba terbuka.Dia langsung melihat ke arah pintu dengan waspada.Dia melihat Nabila berdiri di sana dengan membawa kotak bekal....Azriel sudah kelaparan sepanjang hari. Ketika dihadapkan dengan makanan yang dibawakan oleh Nabila, dia menolak de
"Kakakmu memang anggota Sekte Aziz ...."Dalam ingatan Nabila, Joseph adalah orang yang baik dan lembut. Dia juga memperlakukan semua orang seperti ini.Dia juga tahu Keluarga Hulan dibantai karena pemberontakan pada tahun-tahun awal mereka.Akan tetapi, Nabila selalu percaya pemberontakan saat itu dilakukan oleh kakek Joseph.Oleh karena itu, Joseph adalah orang yang sangat baik bagi Nabila.Saat menyukai seseorang, kamu tidak bisa melihat kekurangan orang lain.Terlebih lagi, Joseph meninggal saat dia sangat mencintainya.Nabila tidak pernah berpikir "kematiannya" atau bahkan kemunculannya adalah sebuah rencana jahat ....Joseph adalah anggota Sekte Aziz, semuanya pun menjadi masuk akal.Saat itu Nabila membunuh putra pemimpin Sekte Aziz.Untuk membalas dendam, Sekte Aziz mencarinya.Pada saat itulah Joseph diatur untuk bersamanya.Azriel bisa melihat emosi di matanya dan buru-buru menjelaskan untuk kakaknya."Apa yang kamu curigai?""Biar kuberi tahu padamu. Meskipun kakakku adalah
Larut malam, Gunung Glorien.Duar!Dengan suara ledakan, pecahan batu gunung beterbangan dan celah muncul di dinding batu yang awalnya utuh.Di tengah debu yang mengepul, seseorang keluar.Beberapa orang di luar langsung berlutut dan berkata serempak."Selamat atas keluarnya dari pengasingan, pemimpin!"Di antara bebatuan, pemimpin Sekte Aziz mengenakan jubah ungu. Usianya hampir 40 tahun, dengan wajah yang sudah dimakan usia dan sepasang mata yang menunjukkan kebaikan, tetapi juga keagungan.Ada beberapa helai rambut perak di antara rambut hitam, tulang pipi tinggi dan bibir kasar.Melihat orang-orang yang berlutut, dia mengangkat tangannya."Semuanya, bangunlah."Di antara kerumunan, Nona Laina si gadis bercadar diam-diam mendongak dan melihat ke arah dinding batu.Kak Joseph pasti ada di dalam.Saat ini pelindung itu maju ke depan."Tuan, Pasukan Briano telah menyerah. Selama kamu memberi perintah, kami bisa langsung merebut Kota Zordo."Pemimpin menatap si wanita bercadar."Laina,
Tungku obat menyala sepanjang malam dan semua orang di Sekte Aziz duduk melingkar, menunggu pil ajaib keluar.Ketika Azriel melihat situasi ini, dia diam-diam mencibir.Besok dia akan menyerang Kota Zordo, yang juga merupakan hari yang dia dan Nabila sepakati.Hari ini dia akan pergi.Akan tetapi di persimpangan di kaki gunung, wanita bercadar menghalangi jalannya."Azriel, mau pergi ke mana? Bukankah kita sudah sepakat kamu akan diam-diam menyelamatkan Kak Joseph?"Azriel terlihat ketus."Laina, tentu saja aku akan menyelamatkannya. Itu kakakku. Aku lebih peduli padanya daripada kamu."Laina berkata dengan suara rendah."Baguslah kalau tahu. Kali ini kita tidak bisa mundur."Besok malam semua orang akan menyerang Kota Zordo, yang merupakan saat yang tepat bagi mereka untuk bertindak.Akhirnya Kak Joseph bisa melihat terang hari lagi.Memikirkan hal ini, Laina menitikkan air mata kegembiraan....Untuk menyelamatkan Joseph, Nabila membuat persiapan yang matang.Ada lebih dari satu atau
Para pemberontak menyerbu dan Kota Zordo dilanda kepanikan.Rakyat terkejut dan ketakutan, tetapi juga yakin kalau para pemberontak tidak bisa menyerang dengan adanya Kaisar.Akan tetapi, saat ini ada lebih banyak pemberontak di luar kota daripada yang mereka kira.Pemimpin pemberontak Briano berteriak di luar kota."Kaisar Tiran itu jahat. Kita akan mematuhi takdir langit. Kalau ada orang di kota ini yang juga tidak suka dengan sikap Kaisar Tiran itu, semuanya bisa bangkit dan bertarung denganku!"Para prajurit yang menjaga kota itu menghardik."Briano! Kalian para menteri pemberontak dan pengkhianat, jangan mencari alasan yang muluk-muluk seperti itu! Teriak saja, tidak ada yang akan menjawabmu! Menyerahlah dan cepat pergi atau hari ini akan menjadi kematianmu!"Briano mundur. Para prajurit yang menjaga kota mengira dia takut, tetapi mereka melihat seorang pria bangsawan mengenakan baju besi perak menunggang kuda ke depan."Aku Rega, Mantan Putra Mahkota. Kaisar sebelumnya bodoh dan
Gunung Glorien.Nabila telah bertarung dengan Raja Krilian selama beberapa saat, sulit menentukan siapa yang akan menang di antara mereka berdua.Azriel bertanggung jawab untuk menahan para anak buah Raja Krilian.Angin gunung bertiup dengan kencang dan berderu-deru.Nabila sedang memegang pedang panjang, energi pedangnya seperti pelangi, serangannya juga sangat ganas.Raja Krilian mengubah dedaunan menjadi senjata, terdapat formasi yang terbuat dari dedaunan di hadapannya. Dedaunan itu membentuk sebuah lingkaran saat dikendalikan oleh kekuatan internal Raja Krilian.Kemudian Raja Krilian mendorong dedaunan itu dengan kedua tangannya, yang membuat dedaunan itu berubah menjadi pisau dan menyerang Nabila.Nabila segera mengangkat pedangnya untuk membuat pelindung.Hanya saja, pelindung ini hanya bisa menghentikan sebagian dedaunan.Dedaunan yang lain menembus pelindung, lalu merobek pakaian Nabila.Bahkan beberapa helai rambut di dahi Nabila juga terpotong oleh dedaunan itu, rambut itu b
Terdapat sebuah kolam obat yang besar di balik pintu rahasia.Terdapat berbagai benda beracun dan bagian tubuh yang berbau tengik di dalam kolam itu.Bisa dibayangkan penyiksaan yang dialami oleh orang-orang ini sebelum mereka meninggal.Seluruh dinding dipenuhi dengan mural, yang terlihat lebih bagus dan rinci daripada yang mereka lihat di luar.Nabila menemukan sebuah petunjuk yang sangat penting dari mural ini.Yaitu mural yang dinamakan sebagai "Karis".Karis adalah sejenis obat magis yang digunakan untuk orang yang sudah meninggal, tapi jiwanya masih ada.Kebanyakan dari mereka adalah orang yang koma setelah mengalami luka serius, tapi masih bernapas. Mereka bisa dibangunkan kembali dengan Karis.Dibutuhkan seseorang yang masih hidup untuk dijadikan sebagai pemancing dalam memurnikan obat ini. Darah orang ini harus bisa bercampur dengan darah orang yang koma, agar bisa melakukan penukaran darah setiap bulannya.Hal yang paling kejam adalah tubuh orang yang hidup ini akan dilukai,
Ketua Sekte Aziz yang berada di dalam kereta kuda sama sekali tidak merasa panik, dia malah menatap Nabila dengan penuh kasih sayang."Tuan Muda Yolo, kita sudah lama tidak bertemu. Bagaimana kabarmu?"Saat dia sedang berbicara, terdapat dua pembunuh yang muncul di belakang Nabila.Mereka adalah saudara kembar, di mana yang satu bertahan dan yang satu menyerang, serangan mereka sangat ganas.Tidak lama kemudian, mereka berhasil memaksa Nabila untuk mundur dan melindungi kereta kuda itu.Ketua sekte yang berada di dalam kereta kuda sama sekali tidak memedulikan Nabila, dia hanya memedulikan perkembangan situasi dalam menyerang kota.Pasukan Briano membelot yang merugikan mereka.Hanya saja, dia bukannya tidak memiliki rencana yang lain.Ketua sekte mengangkat tangannya, orang di sisi ketua sekte langsung memahami maksudnya.Setelah itu terdengar suara peluit, kemudian terdapat burung besar yang tidak terhitung jumlahnya yang terbang menuju menara.Cakar mereka sangat tajam dan sayap mer
Nabila dan Yohan melirik dengan waspada, mereka melihat seorang orang tua dengan punggung yang bungkuk sedang menuruni tangga. Matanya menatap tangan mereka dengan tatapan yang dingin dan lapar.Kedua mata orang tua yang penuh harap segera meredup pada saat ini."Apakah mereka tidak kasih makanan pada kalian?"Nabila tidak memahami maksud ucapannya.Yohan menjelaskan padanya."Penjahat yang dikirim oleh istana akan bawa makanan saat masuk ke dalam menara."Mereka tiba-tiba memasuki menara, selain itu Raja Nathan membuka pintu menara sambil disandera. Tentu saja dia tidak sempat menyiapkan makanan untuk mereka.Nabila memahami maksud Yohan, dia melangkah maju dan berkata pada orang tua itu."Kami berdua memasuki menara dengan terburu-buru, jadi kami tidak diberi makanan oleh mereka."Orang tua itu mencibir, seolah-olah tidak terlalu memedulikan hal ini."Istana kekaisaran sudah lama tidak mengirim orang baru ke sini .... Tidak masalah, tidak masalah."Sikap orang tua ini tidak seperti o
Raja Nathan sama sekali tidak menyangka jika anak muda ini berani mengarahkan pedang padanya!"Aturan di Gunung Yudon ...."Nabila memutar pedangnya yang melukai leher Raja Nathan."Aturanku adalah menangkap pemimpinnya lebih dulu sebelum menangkap anak buahnya.""Kaisar tidak bisa membunuhmu, tapi aku bisa.""Kalau kamu mati, Gunung Yudon pasti akan mengalami kekacauan.""Jadi, cepat buka pintunya."Raja Nathan mengepalkan tangannya, dia menatap Yohan di kejauhan."Kaisar, apakah dia adalah orang yang kamu didik?"Yohan juga merasa sangat terkejut.Dia sama sekali tidak menyangka jika Nabila akan menyerang Raja Nathan.Azriel mendesak dengan tatapan dingin."Cepat buka pintu menara! Kalau tidak aku akan membunuhmu! Membiarkanmu menjaga gunung di dunia akhirat!"Tatapan pengawal Raja Nathan menajam."Lepaskan Raja Nathan!"Raja Nathan malah tertawa.Terdapat kerutan yang muncul di wajah tegasnya."Baiklah! Yolo, kamu memang jahat. Kamu bisa masuk ke dalam."Meskipun prosesnya berbeda,
Tidak hanya Yohan, Azriel juga menjadi ragu-ragu pada saat ini.Azriel menemui Nabila setelah mengantar kepergian Laina."Kekuatan internal Levino lebih tinggi daripada dua pelindung.""Selain itu, sekarang dia sudah berhasil melatih Jurus Astral Abadi.""Kamu sama sekali tidak bisa menang melawannya. Kamu hanya akan mati dengan sia-sia.""Kakakku ...."Azriel berhenti sejenak dan menundukkan kepalanya, seolah-olah terdapat sesuatu yang tersangkut di tenggorokannya."Kakakku pasti tidak mau kamu mati!"Tatapan Nabila sangat tegas."Tidak masalah kalau aku tidak tahu dia dikurung di sana. Tapi aku tahu dan tidak bisa diam saja.""Kamu bahkan tidak bisa mengalahkan 12 komandan! Untuk apa kamu berpura-pura hebat!" Azriel tiba-tiba mengangkat kepalanya, rongga matanya sudah memerah pada saat ini, "Apakah kamu mau mati bersama kakakku! Apakah kalian berdua memilih untuk mati demi cinta! Kakakku tidak akan pernah menyetujui hal ini!"Bukankah Azriel sudah dewasa? Kenapa dia mudah menangis?N
Orang yang meninggal bukanlah ketua Sekte Aziz.Azriel merasa sangat terkejut saat mendengar ini.Dia tidak bisa menahan dirinya untuk bertanya, "Apa yang sebenarnya telah terjadi! Bagaimana kamu bisa mengetahui hal ini?"Laina juga terlihat cemas, tapi dia tetap menjelaskan dengan rinci."Di Sekte Aziz, ketua sekte, kesembilan raja dan dua pelindung selalu mengenakan topeng.""Aku pernah menjadi orang kepercayaan Levino, tapi aku tidak tahu seperti apa wajah mereka di balik topeng.""Hari saat ketua sekte keluar dari pelatihannya, kami mengira orang itu adalah ketua sekte.""Hanya saja, aku menemukan sebuah tahi lalat kecil di belakang lehernya setelah dia meninggal.""Aku hanya pernah melihat tahi lalat itu di pelindung kanan. Dia pernah mengajariku berlatih kekuatan internal, jadi aku sangat akrab dengannya.""Awalnya aku merasa ini cuma kebetulan, tapi semakin dipikir semakin merasa ada yang salah.""Ketua sekte mengurung dirinya untuk melakukan pelatihan, jurus yang dia latih adal
Dafka belum pergi terlalu jauh, tapi sudah terdapat pergerakan di dalam kereta kuda.Sebelum Dafka sempat menghentikan kereta kuda untuk memeriksanya, dia sudah mendengar teriakan marah dari dalam."Cepat berhenti!"Tubuh Dafka menegang.Kenapa Kaisar siuman secepat ini! Bukankah Yolo mengoleskan obat tidur di jarumnya?Wus ....Yohan membuka tirai kereta kuda, bola mata hitamnya dipenuhi dengan amarah. Efek obat tidurnya masih belum sepenuhnya hilang, yang membuat raut wajah Yohan terlihat sedikit kuyu.Yohan segera menendang Dafka!Luka Dafka masih belum pulih, tendangan dari Yohan membuatnya merasa sangat kesakitan.Hanya saja, Dafka segera berdiri dan berlutut."Kaisar, Hamba tidak bisa melihat Anda melakukan hal yang akan dikritik oleh semua orang! Jika nadi phoenix dihancurkan ....""Tutup mulutmu!" ujar Yohan dengan tatapan yang sangat dingin."Kalau terjadi sesuatu pada Yolo, jangan berharap kamu masih bisa hidup!"Semuanya jangan berharap masih bisa hidup!Napas Dafka tercekat
Nabila segera menopang Yohan, Dafka juga segera membantu Nabila.Azriel, "!"Raja Nathan, "?""Apa yang kamu lakukan pada Kaisar!" teriak Raja Nathan dengan marah.Setelah Nabila menyerahkan Yohan pada Dafka, Nabila melangkah maju dan memberi salam pada Raja Nathan."Pangeran, tidak perlu mengorbankan nyawa prajurit yang tidak bersalah.""Aku adalah Yolo, aku ingin menantang untuk memasuki Menara Abadi Sembilan."Raja Nathan tidak mengatakan apa pun saat mendengar ini, tatapannya tertuju pada Yohan.Baru setelah Dafka membawa Kaisar ke dalam kereta kuda dan berpamitan padanya, Raja Nathan baru merasa lega pada saat ini.Dia menoleh ke arah Nabila dan bertanya dengan tajam."Kamu benar-benar ingin memasuki Menara Abadi Sembilan?"Nabila mengangguk."Benar!""Baik!" Raja Nathan menyetujui hal ini dengan cepat.Dafka memberi salam pada Nabila sebelum dia pergi."Tuan Muda Yolo, berhati-hatilah!"Saat ini Dafka tidak mengetahui bahwa Nabila bukan hanya Yolo, tapi juga mantan Ratu. Orang ya
Yohan mengenal Azriel, dia mengetahui bahwa Azriel adalah adik Joseph.Jadi, Yohan sama sekali tidak memperlakukan Azriel dengan baik sepanjang perjalanan ini.Yohan sama sekali tidak mengetahui jika Azriel juga melakukan hal yang sama padanya.Bagi Azriel, kakaknya lebih baik ratusan kali daripada Kaisar Bodoh ini.Nabila pasti akan menyesali keputusannya!Dua hari kemudian, mereka telah tiba di kaki Gunung Yudon.Gunung Yudon sangat tinggi, puncak gunungnya diselimuti dengan kabut yang membuatnya terlihat seperti negeri dongeng.Hanya saja dewa dan iblis tinggal bersama di sini.Nabila merasakan niat membunuh yang kuat pada saat ini.Benar saja, setelah mereka turun dari kuda, terdapat ratusan pengawal rahasia yang muncul untuk menghalangi jalan mereka."Siapa kalian!"Azriel berkata dengan tidak sabar."Kaisar sudah datang, cepat berlutut!"Azriel berpikir Menara Abadi Sembilan adalah milik istana kekaisaran. Selama Kaisar memerintah mereka, mereka akan segera menyingkir, lalu Raja
Saat Nabila sedang tenggelam dalam pikirannya, Yohan tidak bisa menahan diri untuk mengangkat dagu Nabila dan mencium bibirnya.Nabila segera mendorong Yohan, lalu berkata dengan tidak senang, "Apa yang Anda lakukan?"Yohan tersenyum."Aku mengagumimu, tidak melakukan ini dengan terpaksa, aku juga tidak bisa menahan diriku."Ini semua pernah diucapkan oleh Nabila.Terdapat ekspresi canggung di wajah Nabila.Pada saat itu Nabila mengira dia tidak akan pernah kembali dan melihat Yohan lagi, jadi Nabila mengikuti kata hatinya dan mencium Yohan pada saat itu.Hanya saja saat ini ....Nabila segera berdiri, "Saat ini sudah larut, Anda sebaiknya kembali ke kamar Anda untuk beristirahat."Yohan menatap ke arah pintu."Dafka, apakah masih ada kamar kosong?"Dafka yang berada di luar menjawab."Tuan, orang kita sangat banyak. Sudah tidak ada kamar kosong saat ini."Yohan menoleh ke arah Nabila dan berkata."Sepertinya aku harus tidur bersama Tuan Yolo malam ini."Nabila tahu bahwa Yohan sengaja
Azriel merasa sangat marah.Ketukan pintunya seolah-olah bisa merobohkan pintu.Dia hanya pergi sebentar sebelum ini, tapi dia tidak melihat Nabila setelah turun ke lantai bawah.Azriel bertanya pada pengurus toko, lalu mengetahui bahwa terdapat seorang pria yang datang dan pergi ke kamar bersama Nabila.Azriel baru saja mengetuk beberapa kali, tapi tiba-tiba terdapat beberapa orang yang muncul. Tatapan mereka terlihat sangat tajam, seolah-olah mereka akan membunuh Azriel jika dia berani menerobos masuk ke dalam.Perasaan ini sangat aneh!Azriel curiga jika pria di dalam adalah Kaisar!Tiba-tiba pintu terbuka pada saat ini.Tatapan Nabila di balik topeng terlihat sangat dingin."Ada apa?"Azriel mengepalkan kedua tangannya, "Apa yang kalian lakukan!"Setelah Azriel selesai bicara, Nabila memegang kerah bagian belakang pakaian Azriel dan menyeretnya.Para pengawal, "?"Azriel dibawa kembali ke kamarnya, lalu Nabila mengingatkannya."Jangan buat masalah atau kita akan berpisah dari sini.