Share

Bab 538

Penulis: Shana
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-23 18:00:01
Melihat dengan mata kepala sendiri adiknya tewas di depan matanya, Albert berteriak penuh rasa marah dan putus asa.

"Tidak! Idris, Idris!"

Dengan mata yang memerah, Idris dengan penuh kebencian menatap pengawal bisu itu.

"Itu kamu, kamu yang bunuh adikku! Aku akan bunuh kamu!"

Pengawal bisu itu menurunkan busur dan panahnya, matanya sedingin es tanpa belas kasihan.

Nabila tidak mengalihkan pandangannya dari pengawal itu, tangannya secara tidak sadar mengepal erat.

Para pemberontak yang menangkap rakyat biasa menjadi kebingungan setelah melihat Idris mati.

Albert memberi perintah pada pasukannya.

"Bunuh mereka! Kaisar dan istana tak peduli dengan nyawa rakyat Kota Sundoro! Bunuh mereka semua! Aku mau mereka temani Idris ke liang kubur!"

Namun, para pemberontak saling berpandangan. Mereka ragu-ragu dan tidak bergerak.

Albert tampak sangat kecewa.

"Rakyat Kota Sundoro! Dengarkan aku, kaisar itu palsu! Pihak istana kekaisaran datang untuk membantai kota ini! Mereka mau bunuh kami para pemb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (20)
goodnovel comment avatar
Ct Sy
akhir-a Nabila deg2an liat kaisar, rindu g sih am kaisar....semoga cinta Nabila mli bersemi tuq kaisar di kota Sundoro
goodnovel comment avatar
Ri Tantiy
up Lg Thor. up Thor up Thor up Thor up thor
goodnovel comment avatar
Ri Tantiy
ayok Thor ..up lagi.bab selanjutnya ini yg bikin penasaran
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1

    "Mayor Jenderal, ada berita darurat! Nona Nadine bunuh diri karena merasa dipermalukan, Nyonya menyuruh Anda pulang secepat mungkin dan menggantikan Nona Nadine untuk menikah!"Di Perbatasan Naki, kuda-kuda melintasi sungai beku yang baru saja mencair. Air yang dipijak kuda-kuda itu menciprat ke segala arah.Nabila memimpin di baris terdepan sambil menunggangi kudanya. Dia mengenakan pakaian hitam dengan lengan sempit, rambut hitamnya hanya diikat dengan jepit kayu. Rambut dan pakaiannya berkibar ditiup angin. Gadis itu terlihat garang dan memancarkan aura kesatria yang kuat.Nabila Feno dan adiknya, Nadine Feno adalah saudara kembar. Tapi karena kelahiran anak kembar dianggap membawa petaka, Nabila dibesarkan di luar lingkungan keluarga sejak kecil.Nadine mempunyai sifat lembut dan tidak pernah menaruh dendam pada orang lain.Nabila tidak habis pikir, siapa yang sudah tega menyakiti hati adiknya yang polos dan baik hati itu.Rasanya dia ingin menguliti orang itu lalu membuang tulangn

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-11
  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 2

    Nabila yang menunggu di dalam ruangan itu menyipitkan mata indahnya.Hasil pemeriksaan itu tidak akan membawa keuntungan apa pun bagi Keluarga Feno.Selir Utama pasti yakin kalau Nadine sudah tidak perawan dan memanfaatkan kesempatan ini untuk membuat masalah.Jika ternyata "Nadine" masih perawan, Selir Utama pasti akan curiga meski hal itu bisa mengadang niat buruk selir laknat itu.Andai saja pihak istana tahu kalau Nabila hanya pengganti, hal itu akan dihitung sebagai penipuan. Pasti pihak kerajaan akan memberi hukuman yang setimpal pada Keluarga Feno!Nabila melihat lurus ke depan, dia menggunakan tangannya yang biasa dia gunakan untuk memegang pedang itu dan menodongkannya ke hiasan kepalanya sendiri dengan tenang.Gurunya mengajarkannya seni bela diri dan pengabdian pada negara.Istri gurunya telah mengajarinya cara mengurus rumah tangga, termasuk beberapa teknik mengurus harem, tapi Nabila merasa dia tidak akan pernah menerapkannya meski sudah mempelajarinya dengan baik.Nabila

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-11
  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 3

    Istana Giok, kediaman Ibu Suri.Setelah mendengar tentang kejadian di Kediaman Keluarga Feno, ekspresi Ibu Suri terlihat senang. Dia lantas memberi perintah pada pelayan di sampingnya."Aku pernah bertemu dengan Nadine di pesta ulang tahunku tahun lalu. Sifat Nadine terlalu lembut, waktu itu aku beranggapan kalau dia pasti akan kesulitan saat menjadi Ratu nanti.""Siapa sangka dia berani menolak perintah Cindy dengan tegas.""Aku benar-benar dibuat kagum olehnya."Pelayan yang biasa dipanggil Bibi Asih itu sudah menjadi pelayan Ibu Suri selama bertahun-tahun, dia paham betul dengan pergolakan cinta dan kebencian di istana. Dia menuangkan teh hangat untuk Ibu Suri."Tapi Kaisar begitu mencintai Selir Utama, sepertinya meski Ratu sangat pintar dan berani, dia akan mengalami kesulitan saat harus bersaing dengan selir dari Paviliun Dharma Senja itu. Malam ini, Selir Utama pasti akan melakukan sesuatu."Sepertinya pelayan itu tidak memiliki jalan pikiran yang sama dengan Ibu Suri. Dia menga

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-11
  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 4

    Mendengar Kaisar akan segera menemuinya, Nabila pun menyuruh Sifa untuk menyanggul rambutnya kembali. Tapi tangan Sifa sedikit gemetaran, sepertinya dia merasa takut pada Kaisar yang akan segera datang.Tangan Sifa bergetar, jadi dia tidak bisa menghindari kesalahan.Saat Sifa mengambil beberapa helai rambut yang hendak disanggul untuk ketiga kalinya, Nabila mulai tidak sabar dan berkata dengan nada bicara dingin."Pergilah, biar aku sendiri yang melakukannya." Nabila ahli dalam teknik penyamaran, menata rambut adalah keahlian yang perlu dia kuasai.Dia mampu merapikan sanggulnya dalam waktu yang cukup cepat. Sifa yang melihatnya pun terkejut karena merasa kagum."Ratu terampil sekali ya!"Tapi saat mereka sedang bersiap menyambut Kaisar, pelayan istana yang menunggu di luar kembali memberi kabar."Ratu, Selir Utama sedang sakit kepala. Saat ini Kaisar sedang dalam perjalanan menuju Paviliun Dharma Senja."Sifa yang mendengarnya pun membuka mulutnya lebar-lebar, dia tidak percaya denga

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-11
  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 5

    Sesampai di kamar pengantin, ibu inang yang sedari tadi selalu berwajah murung itu memerintahkan para pelayan menyiapkan air mandi untuk ratu.Dia mendorong Sifa dan tersenyum pada Nabila."Ratu, selama bertahun-tahun, Kaisar tidak pernah menghabiskan malam dengan selir lain kecuali Selir Utama, Anda jadi perempuan pertama yang dipilih olehnya."Sifa berdiri di samping sambil menatap ibu inang itu dengan bingung.Dia belum pernah melihat pelayan tua itu melayaninya dengan penuh perhatian. Di istana ini memang berlaku hukum rimba, yang kuat akan dipuja, yang lemah akan ditindas.Ternyata kedudukan perempuan di istana harem tergantung perlakuan Kaisar. Seorang perempuan tidak akan dihormati jika Kaisar tidak mencintainya, meski perempuan itu adalah seorang Ratu.Ibu inang berbicara banyak hal pada Nabila, tapi gadis itu sama sekali tidak menggubrisnya.Dia memberi perintah dengan nada bicara dingin. "Kalian semua boleh pergi, biar Sifa saja yang melayaniku di aula dalam."...Setelah mem

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-11
  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 6

    Sifa yang mendengar keributan pun langsung bergegas menuju aula dalam."Ratu, apa yang ter ...."Sebelum Sifa menyelesaikan perkataannya, tiba-tiba dia mendengar kata "Pergi!" yang berasal dari dalam kelambu tempat tidur Nabila.Suara laki-laki!Sifa merasa ketakutan, dia pun ingin meminta bantuan.Tiba-tiba, seorang kasim datang dan segera menahannya, lalu berkata dengan marah."Dasar bodoh! Dia itu Yang Mulia!"Sifa tercengang.Yang Mulia?! Kaisar tiran yang sudah membunuh banyak orang itu?Ini sudah sangat malam, kenapa tiba-tiba dia datang?!Di dalam kelambu.Telapak tangan besar Kaisar itu menekan satu pundak Nabila, sementara tangannya yang satu lagi mencengkeram pergelangan tangan Nabila yang memegang belati. Dia menindih tubuh Nabila, seperti singa yang siap menerkam mangsanya.Nabila bisa saja melawan, tapi setelah tahu siapa laki-laki itu, dia pun mengurungkan niatnya.Dia tidak bisa melihat wajah laki-laki itu karena gelap.Tapi aura membunuh yang terpancar dari laki-laki it

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-11
  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 7

    Malam ini ditakdirkan untuk menjadi bencana, Nabila sudah menebaknya.Sejujurnya daripada harus menyerahkan kesuciannya pada Kaisar, tidak ada salahnya kalau Nabila harus melukai dirinya sendiri.Setidaknya dia tidak harus terus ditindih oleh Kaisar.Nabila merobek bagian bawah piamanya dan menjadikannya sapu tangan untuk dijadikan alas yang biasa digunakan pengantin baru untuk membuktikan bahwa dirinya masih perawan.Dia lantas mengangkat bagian bawah piamanya dengan satu tangan, satu tangannya memegang belati dengan posisi terbalik.Nabila sudah memutuskan untuk melakukannya, dia tidak bisa menolaknya.Dia berusaha menghibur dirinya sendiri, anggap saja ini luka biasa.Dari kecil sampai sekarang, dia sudah sering mendapat luka saat berlatih bela diri, 'kan?Setelah itu, dia dengan sekuat tenaga ....Pada saat ini, sebuah kekuatan besar menahan pergelangan tangannya.Nabila mengerutkan alisnya.Yohan kembali merampas belati itu. Kali ini dia berkata dengan nada bicara yang lebih tajam

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-11
  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 8

    Nabila sama sekali tidak terlihat seperti istri yang sedih karena dicampakkan suaminya. Dia mengenakan pakaian ratu yang mewah, seperti burung phoenix yang turun ke dunia.Tatapannya terlihat cuek dan datar, memancarkan sifat yang tidak mudah didekati seperti batu giok.Warna kulitnya tidak putih pucat seperti standar ratu kerajaan, kulitnya terlihat kemerahan dan kencang.Wajahnya berwibawa dan memancarkan aura bangsawan yang kuat, dia terlihat cantik dan dingin seperti putri es.Para pelayan istana sudah terbiasa melihat selir yang mempunyai sedikit kemiripan dengan Selir Kehormatan. Mereka merasa takjub saat melihat kecantikan Nabila.Putri bangswan yang tercantik memang tidak bisa disamakan dengan wanita biasa.Sejak terjun di dunia persilatan, menyamar dan berpura-pura sudah menjadi hal yang biasa dilakukan oleh Nabila.Kecantikan menjadi masalah baginya, terutama di kamp militer.Istri gurunya mengatakan bahwa Nabila sudah menyia-nyiakan kecantikannya. Dia tidak tega melihat waja

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-11

Bab terbaru

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 538

    Melihat dengan mata kepala sendiri adiknya tewas di depan matanya, Albert berteriak penuh rasa marah dan putus asa."Tidak! Idris, Idris!"Dengan mata yang memerah, Idris dengan penuh kebencian menatap pengawal bisu itu."Itu kamu, kamu yang bunuh adikku! Aku akan bunuh kamu!"Pengawal bisu itu menurunkan busur dan panahnya, matanya sedingin es tanpa belas kasihan.Nabila tidak mengalihkan pandangannya dari pengawal itu, tangannya secara tidak sadar mengepal erat.Para pemberontak yang menangkap rakyat biasa menjadi kebingungan setelah melihat Idris mati.Albert memberi perintah pada pasukannya."Bunuh mereka! Kaisar dan istana tak peduli dengan nyawa rakyat Kota Sundoro! Bunuh mereka semua! Aku mau mereka temani Idris ke liang kubur!"Namun, para pemberontak saling berpandangan. Mereka ragu-ragu dan tidak bergerak.Albert tampak sangat kecewa."Rakyat Kota Sundoro! Dengarkan aku, kaisar itu palsu! Pihak istana kekaisaran datang untuk membantai kota ini! Mereka mau bunuh kami para pemb

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 537

    Di luar Kota Sundoro, Pangeran Rio duduk di atas kuda. Alis dan matanya yang tampak lembut kini memancarkan semangat tempur yang kuat."Serang!"Gerbang kota yang hilang kekuatan pertahanan, dan hanya tersisa sedikit prajurit untuk bertahan, perbatasan itu segera roboh oleh entakan palu penyerang.Pasukan Pangeran Rio menyerbu ke dalam Kota Sundoro. Di bawah tapal kuda mereka, debu beterbangan.Pasukan pemberontak segera kehilangan formasi mereka, kehilangan keunggulan pertahanan, seolah hanya menunggu untuk dipenggal.Bagaimanapun, pasukan kerajaan yang dibawa kali ini berjumlah puluhan ribu ....Pada saat yang sama, pengawal bisu itu melompat dan menendang panglima pemberontak, Albert, dari atas kuda.Namun, Albert yang mampu duduk di posisi jenderal tidaklah lemah.Setelah terjatuh dari kuda, dia segera bangkit, menghunus pedangnya untuk melawan.Namun pada akhirnya, dia tidak mampu menandingi pengawal bisu itu. Hanya dalam sepuluh jurus, tulang iganya dipatahkan dengan satu seranga

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 536

    Nabila dan pengawal bisu itu melawan banyak pasukan pemberontak yang tidak terhitung jumlahnya.Setiap pemberontak yang menerjang ke depan akan segera ditendang dan dijatuhkan dengan kecepatan yang sangat cepat.Sedangkan kedua orang itu seperti sama sekali tidak merasa lelah.Albert sedang menunggang kuda dan mengawasi dari kejauhan, hatinya terasa cemas pada saat ini.Gawat!Tidak bisa terus seperti ini!Dia harus segera menjalani perintah dari Tuan untuk membunuh Kaisar!Albert mengeluarkan busur dan anak panah, kemudian mengarahkannya ke arah Kaisar.Jelas-jelas Albert sudah mengarahkan anak panahnya dengan akurat, tapi setiap anak panah yang ditembakkan pasti akan mendarat sejauh dua mil.Albert tidak memercayai adegan di depannya dan segera mengusap matanya.James memiliki indera yang tajam terhadap bahaya yang mendekati dirinya.James memegang anak panah itu dengan satu tajam, kemudian anak panah itu terjatuh ke lantai dengan lambaian tangannya.Hanya saja, James sama sekali tid

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 535

    Di luar, terdapat muncikari yang menghalangi pasukan pemberontak."Orang di dalam adalah adik Jenderal Albert ....""Kenapa tidak ada suara di dalam?""Mungkin dia kelelahan dan sedang tidur?" ujar mucikari."Ada yang tidak beres! Cepat buka pintu!"Di dalam ruangan.Pengawal bisu adalah orang yang penakut, dia segera membalikkan badannya dan ingin melarikan diri melalui jendela saat melihat situasi saat ini.Nabila menahan pengawal itu, kemudian menunjuk bak mandi.Tatapan pria itu sedikit mendingin.Yolo menyuruhnya untuk memasuki bak mandi?Saat ini adalah situasi kritis, Nabila segera mendorong pengawal itu ke dalam bak mandi saat dia sedang ragu-ragu.Sialan!Pria itu segera merapikan topeng di wajahnya setelah keluar dari air.Pengawal bisu melihat Yolo sudah menyembunyikan wanita itu di dalam lemari, kemudian mengenakan mantel wanita itu dan menggeraikan rambut hitamnya yang panjang.Setelah itu, dia juga memasuki bak mandi ....Bang!Pasukan pemberontak mendobrak pintu dengan p

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 534

    Tiba-tiba orang bertopeng muncul untuk menghalangi jalan Roni serta pasukannya."Siapa kamu!" tanya Roni dengan waspada.Nabila tidak mengatakan apa pun, dia segera berlari ke atas atap.Roni segera mengejarnya dan berteriak dengan keras, "Tangkap dia!"Di sisi lain.Di dalam Kediaman Adipati Penyangga Negara.Di dalam aula.Albert sedang berbicara dengan seseorang, orang yang duduk di seberangnya adalah seorang pria yang mengenakan jubah putih. Pria itu mengenakan topeng yang membuat Albert tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas, tapi pria itu mengenakan cincin di tangannya.Albert memperlakukan orang ini dengan penuh hormat."Anda tidak perlu khawatir, semuanya berjalan sesuai dengan rencana Tuan ...."Tiba-tiba orang berjubah putih menyadari sesuatu. Dia melambaikan tangannya, kemudian sebuah senjata tersembunyi terbang keluar dari lengan pakaiannya.Saat mereka berdua mengejar keluar, mereka melihat sebuah bayangan hitam yang sedang melompati dinding.Punggung Albert berkeringat

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 533

    Nabila mengetahui bahwa pasukan pemberontak di Kota Sundoro terbagi menjadi dua faksi.Faksi pertama dipimpin oleh jenderal sayap kiri yang bernama Albert Hutomo. Mereka adalah orang yang radikal dan tidak memedulikan kehidupan rakyat.Sedangkan faksi yang kedua dipimpin oleh jenderal sayap kanan yang bernama Roni Abisa. Mereka menganjurkan untuk menggunakan cara damai untuk mendapatkan apa yang pantas mereka dapatkan. Mereka selalu ingat bahwa mereka adalah tentara, tentara yang melindungi rakyat.Kelembutan sama sekali tidak bisa memang melawan kekerasan.Semua pasukan Roni diutus untuk menjaga keempat gerbang kota dan dipindahkan dari pusat Kota Sundoro.Kota Sundoro telah dikuasai oleh tentara Albert pada saat ini, mereka adalah orang yang kejam dan tidak kenal takut.Kediaman Adipati Penyangga Negara juga telah dikuasai oleh mereka.Apa yang harus Nabila lakukan pada saat ini adalah menunggu James bertindak.Dia tidak boleh membuat masalah demi situasi keseluruhan, jadi Nabila ber

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 532

    Setelah pengawal bisu kembali ke rumah, dia melihat terdapat seseorang sedang duduk di atas langit-langit. Orang itu meletakkan satu tangan di atas lutut, kemudian bertanya dari ketinggian."Apa yang kamu lakukan?"Nabila sangat waspada di luar, dia tidur di siang hari dan berjaga di malam hari.Nabila mengetahui saat orang ini keluar.Hanya saja pengawal itu terus berjaga di luar tanpa pergi ke tempat yang lain, jadi Nabila tidak mengikutinya. Selain itu, pengawal ini adalah orang kepercayaan Pangeran Rio, sebaiknya dia jangan ikut campur dalam masalah mereka.Pengawal bisu itu menggerakkan tangannya untuk membuat isyarat. Pengawal itu sepertinya mengatakan bahwa dia pergi berpatroli di luar.Nabila tidak bertanya lebih lanjut dan kembali berbaring.Pria itu melirik Nabila dengan tatapan yang berbayang di matanya ....Keesokan paginya, mereka bertiga kembali bergerak.Putri Muda bertanya dengan penuh perhatian pada Nabila."Kakak, apakah kamu tidur dengan orang aneh itu kemarin malam?

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 531

    Nabila duduk bersama Putri Muda di dalam kereta kuda.Pengawal bisu itu, tanpa berpikir panjang, membungkukkan badan untuk masuk ke dalam kereta, tetapi langsung dimarahi oleh Putri Muda."Kamu masuk, lalu siapa yang kendalikan kereta?"Pengawal bisu itu tertegun sejenak, kemudian keluar dari kereta.Nabila juga merasa tidak leluasa."Putri, aku lebih baik di luar saja ...."Namun, Putri Muda memeluk lengannya erat-erat sambil menggeleng keras."Tidak boleh, Kak! Kamu harus lindungi aku."Nabila menarik lengannya dengan lembut dan berkata dengan serius."Putri, ada batasan antara pria dan wanita."Meskipun Putri masih kecil, tetap saja hal ini harus diperhatikan.Putri Muda memandangnya dengan mata berbinar, lalu berkata dengan nada penuh rahasia."Aku tahu kok."Kereta kuda berjalan dengan terguncang-guncang, dan Putri Muda yang kelelahan pun tertidur di dalamnya.Ketika dia terbangun, matahari sudah tinggi.Perutnya lapar, sehingga dia hanya bisa makan roti kering.Nabila membuka tir

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 530

    Satu jam kemudian, Pangeran Rio telah selesai membahas rencana masuk ke Kota Sundoro dengan James, lalu dia menginap di Dusun Keluarga Sastro.Randi mengantar mereka ke tempat istirahat.Tiba-tiba, Pangeran Rio memberi salam hormat kepada Nabila."Jadi, ini Wakil Pemimpin Aliansi, Saudara Yolo? Saat tiba tadi, aku tidak mengenalimu."Nabila sedang dalam samaran sebagai Tuan Muda Yolo, membalas salamnya dengan tenang.Saat itu, Saria, gadis kecil itu, tiba-tiba berlari mendekat.Dengan akrab, dia melompat ke pelukan Nabila dan mulai merengek manja dengan suara lembut."Kakak, aku takut gelap. Temani aku tidur, ya ...."Namun, sebelum selesai bicara, dia melihat rombongan Pangeran Rio.Sebagai anak kecil, Saria sulit menyembunyikan perasaannya. Ekspresinya langsung berubah cerah.Orang ini ... mirip sekali dengan Kakak Pangeran Rio!Saria bertanya-tanya, apakah dia datang khusus untuk menjemputnya?Perasaan Putri Muda bercampur aduk, antara senang dan berat hati untuk pergi.Saat itu, Pa

DMCA.com Protection Status