Yohan terlihat seperti baru bangun tidur.Pakaian Yohan terlihat berantakan dan longgar, bahkan rambutnya juga acak-acakan, hal ini membuatnya terlihat seperti orang yang lemah.Bibirnya bahkan terlihat pucat.Seolah-olah Yohan sedang sakit parah dan kesulitan untuk bertahan hidup.Leonard yang berdiri di sisi Kaisar merasa ketakutan, tapi dia tidak berani mengatakan apa pun.Dafka terlihat tenang, dia bahkan memberikan anak panah pada Kaisar.Yohan menatap orang di kejauhan tanpa ekspresi apa pun, kemudian dia meletakkan anak panah di busur dan diarahkan pada Nabila ...."Kaisar, jangan!" Semua selir segera membentuk tembok manusia untuk menghalangi anak panah itu.Selir Nita takut mati. Hanya saja, dia sudah ditarik oleh kedua orang di sisinya sebelum sempat bereaksi.Dia merasa sedikit kesal.Hanya saja, dia lebih merasa kesal pada Kaisar."Kaisar! Jangan lukai Nadine!" teriak Selir Nita dengan keras, karena takut mereka juga akan ditembak mati.Jessy juga tidak lagi bersikap selemb
Mirna merasa terkejut dan kebingungan, seperti anak kecil yang melakukan kesalahan."Ka ... kamu bilang apa? Tidak kembali ke rumah? Kamu mau pergi ke mana?"Nadif berkata dengan marah."Dia bisa pergi ke mana lagi! Tentu saja dia mau pergi ke ...."Nadif mengingat masih ada orang di sekitar, jadi dia tidak mengucapkan kata "kediaman Keluarga Muro".Nabila berkata dengan tenang."Dunia ini sangat luas, semua tempat di dunia ini adalah rumahku. Anggap saja kalian tidak memiliki anak sepertiku, yang sama seperti sebelumnya."Nabila langsung pergi setelah mengatakan ini.Dia pergi dengan cepat dan tegas.Nabila mendengar omelan Nadif serta suara tangis Mirna di belakang."Anak kurang ajar! Anak kurang ajar! Bagus sekali! Kamu akan mati tanpa memiliki tempat pemakaman!""Tuan, jangan bicara lagi!""Aku harus mengatakan ini! Dia tidak mau mengurus negara, tapi ... tapi lebih memilih untuk bepergian! Aku seharusnya menenggelamkannya sampai mati waktu itu! Aku! Aku ...." Penyakit jantung Nadi
Yohan berdiri di depan pintu geser, tanpa berjalan masuk ke dalam.Seolah-olah Yohan bisa membohongi dirinya sendiri jika Ratu masih berada di dalam istana selama tidak membuka pintu itu.Yohan berkata dengan suara yang serak setelah mendengar suara Sifa."Apakah dia juga meninggalkanmu di sini?"Sifa mendengar ada yang salah dengan suara Kaisar, seolah-olah dia terlihat sangat lemah.Sungguh sebuah hubungan percintaan yang menyedihkan.Yohan terus berdiam di Istana Rubi selama seharian, yang membuat pekerjaannya menumpuk di Ruang Kerja Istana.Selir Suci segera mendatangi Istana Rubi untuk membujuk Kaisar setelah mengetahui hal ini.Selir Suci melihat Kaisar sedang berdiri di depan jendela, kemudian menatap pepohonan melalui jendela, entah apa yang dipikirkan olehnya.Selir Suci mengetahui dari pelayan bahwa dia telah berdiri di sana seharian.Saat ini matahari sudah terbenam, sudah waktunya untuk makan malam. Tapi Kaisar tidak membiarkan siapa pun mengganggunya.Di pintu istana, Sifa
10 hari kemudian.Di perbatasan Negara Naki.Baron melihat Nabila yang menoleh ke belakang dengan tatapan kesepian.Dia tidak bisa menahan diri untuk berkata."Mayor Jenderal, masih tidak terlambat untuk kembali sekarang."Baron mengetahui bahwa Mayor Jenderal bukanlah orang yang kejam, melainkan sangat menganggap penting sebuah hubungan.Jika Mayor Jenderal memiliki rumah, untuk apa dia harus berkeliling dunia?Tidak ada orang yang mengetahui permasalahan Mayor Jenderal, tapi dia mengetahuinya.Alasan yang pertama adalah, berdasarkan ucapan Niko, Mayor Jenderal sudah ditargetkan oleh anggota Sekte Aziz. Entah sejak kapan orang-orang itu sudah mengetahui tampang di balik topeng Mayor Jenderal Joka, mereka bahkan juga mengetahui bahwa Ratu saat ini adalah Joka Muro.Hal yang terpenting adalah, hasil penyelidikan selama beberapa hari ini menyatakan bahwa Sekte Aziz diam-diam telah bangkit kembali. Bahkan tidak lama lagi ketua sekte mereka akan dibebaskan.Alasan yang kedua adalah "Joka"
Sekelompok belut ular membuat seseorang yang melihat bisa merinding.Seolah-olah merasakan adanya bahaya, mereka dengan perlahan berenang ke arah Nabila. Mata mereka memancarkan cahaya hijau yang redup.Bahkan terdapat beberapa belut ular yang melompat, kemudian bergerak ke dinding dan merangkak ke arah Nabila.Mereka bukanlah belut ular biasa, kulit mereka bergelembung dan membengkak. Terlihat jelas bahwa mereka beracun.Nabila segera menelan pil penangkal racun, lalu mengeluarkan pedang dari sarungnya ....Empat jam kemudian.Di luar gua.Baron sedang menunggu dengan cemas di luar.Dia mengkhawatirkan keselamatan Mayor Jenderal dan ingin memasuki gua.Hanya saja, seseorang berjalan keluar saat Baron sedang ragu-ragu.Dia segera menyambut Nabila, "Mayor Jenderal ...."Saat Baron membuka mulutnya, dia melihat wajah Mayor Jenderal yang dipenuhi dengan darah yang terlihat sangat menakutkan.Baron segera merasa waspada dan melindungi bagian belakang Nabila.Nabila berkata dengan rendah, "
Niko tumbang dan dia tidak mengerti sampai ajal menjemput, mengapa ....Jangankan Niko, semua orang di sekitar termasuk Fiona tercengang.Mereka saling memandang.Langsung membunuhnya begitu saja tanpa perlu diinterogasi?Baron juga bingung. Mereka telah mengerahkan begitu banyak usaha dan Mayor Jenderal langsung membunuhnya begitu saja. Bukankah dia ingin mengetahui kebenaran tentang kematian Joseph?Fiona menelan ludahnya, lalu mengacungkan jempolnya dan tertawa datar."Serangan pedangmu benar-benar hebat!"Terkadang Yolo ini lebih jahat darinya.Nabila menatap tubuh Niko dengan dingin.Dia telah melakukan perjalanan ribuan kilometer untuk membunuh Niko, mana mungkin dia masih akan berbelas kasihan?Balas dendam. Membunuh musuh adalah yang pertama dan kebenaran adalah yang kedua.Terlebih lagi, mereka tidak akan bisa menanyakan apa pun dari orang yang keras kepala tanpa kelemahan seperti ini. Langsung bunuh saja penjahat seperti ini tanpa perlu berbasa-basi.Nabila menoleh ke arah Fi
Setibanya di Negara Naki, Nabila dan Baron langsung mencari penginapan untuk menginap.Keduanya mengenakan topeng dan duduk menghadap jalan.Pemilik penginapan tidak terkejut dengan hal ini. Setelah menyajikan makanan dan bir, dia pergi untuk menyambut tamu lain.Hari ini penginapan sangat ramai dan beberapa orang di meja sebelah mulai mengobrol."Kalian semua sudah mendengar tentang apa yang terjadi di Kota Zordo tahun lalu?""Apa itu?""Kamu tidak tahu? Tahun lalu Kaisar dan Ratu sudah bercerai!""Oh, aku ingat. Saat itu benar-benar menghebohkan!""Kalau harus kukatakan, Ratu ini hanya sok dan suka mencari masalah! Wanita biasa harus mematuhi setiap moral yang berlaku. Sebagai Ratu suatu negara, dia malah menuduh Kaisar melakukan pelanggaran moral di hadapan semua orang. Wanita itu sendiri yang gagal menjadi Ratu, memangnya kenapa kalau Kaisar menghukumnya?""Benar, kalau harus kukatakan, tidak masalah kalau tidak menginginkan wanita seperti ini! Memang seharusnya Kaisar menggulingka
Nabila tidak peduli dengan urusan orang lain. Setelah makan, dia langsung melanjutkan perjalanan ke utara.Beberapa hari kemudian, dia dan Baron melewati pengadilan. Karena terlalu banyak orang, mereka terpaksa turun dan berjalan sambil menarik kuda mereka.Setelah mendekat, mereka baru menyadari semua itu adalah orang yang datang untuk bercerai dan menghalangi jalan menuju pengadilan.Ada pedagang kaki lima yang menyaksikan keramaian sambil menunjuk dan mengomentari wanita yang sedang menunggu untuk bercerai."Cih! Tidak tahu malu! Ternyata mereka berani datang ke pengadilan untuk bercerai!""Benar! Memalukan! Sebagai seorang wanita, aku malu pada mereka. Sudah cukup sulit bagi seorang pria untuk menghidupi keluarganya dan masih harus melakukan hal seperti ini!""Entah apa yang terjadi pada Kaisar, bisa-bisanya dia mengeluarkan perintah bahwa semua wanita yang pergi ke pengadilan untuk bercerai harus diurus.""Terlebih lagi, para pejabat dari seluruh negeri bekerja keras untuk menyele
Di Istana Giok.Tatapan mata Ibu Suri saat melihat kaisar menyiratkan keraguan dan kegelisahan.Ibu Suri tidak percaya bahwa kaisar datang karena peduli padanya dan menjenguknya.Yohan berbicara secara lugas dan tanpa basa-basi."Hormat pada Ibu.""Aku akan keluar istana, belum tahu kapan pulang. Aku khawatir Selir Nita akan kewalahan kalau mengurusi harem sendirian. Ibu urus saja untuk sementara."Ibu Suri makin bingung.Mengapa Yohan keluar istana lagi?Bukankah Yohan baru saja pulang?Yohan memberi isyarat mata. Leonard langsung menaruh Cap Emas di meja.Siapa pun yang memegang Cap Emas dapat menangani semua urusan di harem.Sudah lama sekali Ibu Suri tidak memegang Cap Emas.Akan tetapi, Ibu Suri ingin menanyakan beberapa hal."Kaisar, kenapa kamu keluar istana lagi? Lalu, kamu melakukan kunjungan rahasia ke kota-kota bersama Ratu waktu itu. Kenapa kamu pulang sendirian? Di mana Ratu?"Yohan menuturkan kebohongan dengan ekspresi tenang."Aku pulang untuk menangani urusan mendesak d
Alih-alih kepulangan Nabila, Yohan justru mendengar desas-desus tentang kenaikan takhta Nabila di Kerajaan Puanin.Yohan enggan memercayai itu, tetapi tidak dapat mengendalikan pikirannya.Dengan sifat Nabila, Nabila mungkin akan pasrah pada keadaan untuk sementara demi mempertahankan Kerajaan Puanin dan mengambil alih negara yang kacau itu.Tatapan mata Yohan penuh kekhawatiran.Yohan memerintahkan Dafka, "Cari tahu apa yang terjadi sebenarnya!""Baik, Kaisar!"Dafka juga tidak percaya ratu akan meninggalkan kaisar dan berpaling dari Negara Naki.Keesokan hari.Di Istana Giok.Ibu Suri tampak lemas dalam beberapa hari terakhir dan tidak bisa tidur nyenyak.Tabib kekaisaran datang untuk melakukan pemeriksaan palpasi. Selir Nita menemaninya di samping."Tabib, bagaimana kondisi Bibi? Apa ada kendala serius?"Tabib memberi hormat, "Nyonya Nita, hasil palpasi Ibu Suri lemah. Hidupnya sudah memasuki masa akhir."Ekspresi Ibu Suri membeku setelah mendengar apa kata tabib. Dadanya seperti te
Komandan utama Kerajaan Suari menahan emosi."Wanita itu benar. Kita harus menarik pasukan untuk mempertahankan sisa kekuatan nasional kita!"Komandan utama Kerajaan Sahara sangat kesal."Takdir tidak berpihak pada kita! Kerajaan Puanin dan Negara Naki akan bersekutu!"Jika mereka menyerang, Negara Naki akan mengirim pasukan dari Perbatasan Barat.Pada saat itu, mereka akan diserang dari kedua sisi.Mereka tidak dapat mengambil risiko itu.Negara Naki yang sekarang seperti monster yang tidak pernah bisa kenyang.Jika ditaklukkan oleh Negara Naki, pilihan mereka adalah menjadi negara bawahan atau negara runtuh. Tidak ada peluang untuk bangkit kembali....Di perbatasan.Nabila belum pergi.Angin makin kencang. Yukina mengambilkan selendang dan dengan hormat membungkus tubuh Nabila.Nabila menerawang ke depan seraya berkata dengan suara rendah,"Jenderal Yukina, jujurlah padaku.""Apa Bibi tahu tentang kepulangan Meisi dan Jaila ke Kerajaan Puanin?"Yukina tampak kebingungan."Yang Mulia
Melihat tidak ada harapan untuk mendapat pertolongan, Jaila memaki Nabila yang makin menjauh."Nabila, kamu akan mati tragis. Kamu telah melakukan begitu banyak hal buruk sehingga kamu tidak akan bisa mempunyai anak!"Hati Nabila tenang tak beriak.Terdengar bunyi ayunan pedang di belakang.Benar seperti yang Meisi katakan, mati itu cepat.Pada hari ini, kepalanya akan dipenggal di dalam Istana Kerajaan Puanin.Kepala Meisi bergulir sembari menghadap aula utama dengan mata terbuka, seolah-olah melihat takhta kekaisaran yang belum dia duduki dengan stabil.Jaila terbengong ketika melihat itu."Tidak! Tidak .... Ibu!"Mata Jaila membelalak begitu pedang diayun ke arahnya.Jaila menyesal.Dia tidak seharusnya pergi ke Kota Zordo bersama ibu, tidak seharusnya bermimpi untuk menjadi selir kaisar, dan tidak seharusnya kembali lagi ke Kerajaan Puanin.Dia tidak akan mati jika tetap di Kota Gido.Kemudian, darah mengalir deras dan menciprat ....Satu kepala lagi terpenggal.Matanya juga terbuk
Perasaan yang Nabila miliki terhadap Kerajaan Puanin tidak sedalam perasaannya terhadap Negara Naki.Nabila tumbuh besar di Negara Naki sejak kecil dan pernah menjadi tentara Negara Naki.Kerabat dan teman Nabila pun berada di Negara Naki.Kini, Nabila juga menjadi ratu Negara Naki.Nabila mungkin akan memilih untuk tinggal jika dirinya sendirian. Akan tetapi, sekarang, mustahil bagi Nabila untuk meninggalkan semua yang dia miliki di Negara Naki dan tinggal di Kerajaan Puanin untuk menjadi kaisar.Ada banyak yang tidak dapat direlakan dan dirindukan oleh Nabila.Suaminya, guru dan ibu guru, serta Nadine ....Akan tetapi, Nabila juga harus mempertahankan Kerajaan Puanin.Secara pribadi, ini adalah tanah leluhur ibu Nabila.Secara umum, butuh Kerajaan Puanin di dunia yang tidak adil terhadap wanita ini. Selain itu, Kerajaan Sahara dan Kerajaan Suari dekat dengan Kerajaan Jaming. Jika mereka berhasil menaklukkan Kerajaan Puanin, itu akan menjadi ancaman terhadap Perbatasan Barat Negara Na
Negara Naki.Di dalam istana.Perasaan tidak nyaman Yohan makin berat.Dia dengan enggan membaca laporan, dengan tidak bersemangat pergi ke Istana Rubi.Kasim Leonard yang mengikuti di belakangnya, menyadari kekhawatiran Kaisar. Dirinya mengira kaisar sedang khawatir tentang urusan negara, kasim itu dengan bijaksana meminta para pelayan untuk mundur.Yohan duduk di kursi di aula dalam, termenung untuk waktu yang lama.Jika bukan karena keterikatan identitasnya sebagai kaisar, dia akan segera pergi ke Kerajaan Puanin, mencari Nabila-nya untuk kembali.Semetara itu, di Kerajaan Puanin saat ini.Nabila berada dalam dilema.Di satu sisi, dia sangat menyadari identitasnya sebagai Ratu Negara Naki, tidak mungkin baginya untuk tinggal di Kerajaan Puanin.Di sisi lain, saat ini Kerajaan Puanin menghadapi ancaman dari negara musuh. Apabila Nabila begitu saja membawa ibunya pergi dan tidak memedulikan keberlangsungan hidup Kerajaan Puanin, juga bertentangan dengan hati nuraninya.Sementara itu,
Meisi tidak peduli dengan yang lain, langsung bertanya pada Jaila."Bagaimana keadaan bibimu!""Ibu, bibi sudah meninggal ...."Jaila bingung. Dia mengira ibunya juga bingung.Wanita itu, bukankah sudah mati tadi malam?Dia sekarang terburu-buru untuk menceritakan fakta yang terjadi, "Ibu, seseorang masuk ke kamar tidur, mereka memukulku hingga pingsan. Cepatlah kirim pasukan penjaga istana untuk menangkap mereka!"Rupanya di saat Jaila bangun di aula luar, dia mendengar banyak langkah kaki, dan juga suara samar-samar dari aula dalam. Reaksi pertamanya adalah lari, untuk mencari bantuan, jadi dia tidak tahu siapa yang membuatnya pingsan, dan juga tidak tahu apa yang terjadi di aula dalam.Ketika Meisi mendengar kata-kata putrinya, dia mengira Ratu meninggal tadi malam, dan tidak ada kebangkitan kembali, dia sangat gembira.Sekarang dipikir-pikir, apa yang dikatakan mereka tentang Chelsea yang masih bernapas, hanyalah untuk menipunya!Huh! Untungnya dia tidak tertipu!Chelsea sudah mati
"Yang Mulia, Kerajaan Sahara dan Kerajaan Suari mengintai dengan tatapan tajam, bagaimana Anda tega tinggalkan kami!""Yang Mulia, Anda pasti bisa berumur panjang seratus tahun! Mohon bangkit kembali! Demi Kerajaan Puanin, mohon pulih kembali!""Yang Mulia, aku tidak berguna, aku terlambat selamatkan Anda! Meisi itu, apa dia Nyonya Teresia yang sebenarnya? Mohon beritahu kami dengan jelas!"Di atas pembaringan, mata pemimpin Kerajaan Puanin tampak cekung, bibirnya pucat dan kurus. Pakaian putih di tubuhnya, seperti kain kafan, memancarkan aura kematian.Napasnya lemah, tetapi suara yang keluar dari bibirnya terdengar jelas, "Meisi ... bukan Teresia, tidak bisa biarkan dia, kacaukan Kerajaan Puanin!"Setelah Chelsea mengucapkan kata terakhir, dia seperti telah menghabiskan seluruh kekuatannya. Napasnya terengah-engah, seolah-olah jiwanya merembes keluar dari dalam tubuhnya. Dengan sangat menderita, dia menekukkan lehernya, sehingga napasnya lancar dan bisa bernapas.Beberapa menteri san
Di kursi naga, Meisi meronta-ronta seperti orang gila."Lepaskan aku! Aku adik kandung Ratu! Aku mau bertemu dengan Kakak! Kalian mau sakiti kakakku!"Para menteri sekalian, cepat hentikan mereka!"Mereka pasti punya niat buruk!"Para menteri sekarang benar-benar bingung.Bahkan jika mereka ingin membantu, mereka harus melihat apakah mereka punya kekuatan untuk melakukannya.Empat jenderal memegang kekuasaan militer, ditambah ratu Negara Naki ini juga ada di sini, bagaimana mereka bisa melawan mereka?Terlebih lagi, apakah penguasa baru ini sah atau tidak, masih belum pasti!Jika dia benar-benar bukan Teresia, maka bukankah mereka melakukan hal yang salah dengan niat baik, membantu orang jahat melakukan kejahatan?Keributan Meisi, diabaikan oleh Nabila.Lalu, Nabila dengan tenang memberikan instruksi pada semua hadirin."Jenderal Yukina, jaga aula utama dengan baik."Tiga jenderal lainnya, jaga gerbang istana masing-masing. Jangan biarkan siapa pun masuk atau keluar, cegah mata-mata ne