"Apakah menurut Anda Cindy tidak bersalah?" Nada bicara Nabila terdengar sangat tenang.Yohan bisa merasakan emosi dalam ucapan Nabila dan menatapnya dengan tatapan dingin setelah meletakkan sendoknya."Apakah menghukum seseorang tanpa mengikuti hukum adalah tindakan yang benar?"Nabila mengangkat matanya untuk menatap Yohan dengan tatapan yang dingin."Maafkan kelancanganku, Cindy sudah akan dibawa ke kota yang lain oleh orang Anda kalau aku tidak mengurungnya secara pribadi. Anda memberikan hukuman pengasingan padanya, tapi sebenarnya Anda diam-diam telah membuat jalan keluar untuk Cindy.""Aku hanya bisa menculiknya demi balas dendam."Ucapan Nabila terdengar seperti sedang menuduh Yohan karena tidak memberi hukuman yang sesuai pada Cindy.Terdapat amarah di wajah Yohan yang tampan.Nabila tidak perlu membuat Yohan marah dan mengganti topik pembicaraan."Anda tidak perlu khawatir, aku akan melepaskannya setelah Anda menghukum Elsa.""Aku tidak hanya akan membiarkan Cindy hidup, tapi
Yohan teringat dengan kematian prajurit Pasukan Harimau saat melihat Elsa."Ada masalah apa?" tanya Yohan sambil menatap Putri Agung tanpa melirik Elsa.Putri Agung menatap Nabila dengan tatapan yang tidak bersahabat."Hal ini berkaitan dengan Ratu."Nabila bersikap dengan sangat tenang seolah-olah masalah ini tidak berkaitan dengannya.Putri Agung segera berkata."Kaisar, ratu yang berada di sisimu bukanlah Nadine yang sebenarnya!"Raut wajah Yohan langsung mendingin.Yohan menyuruh beberapa pelayan di dalam istana untuk keluar dan bertanya pada Putri Agung."Kamu dengar omongan ini dari siapa?"Tatapan Putri Agung sangat dingin dan menatap Nabila lekat-lekat."Kaisar, aku bukanlah orang yang percaya dengan ucapan orang lain.""Akulah yang menyelidiki hal ini.""Nyonya Mirna melahirkan putri kembar dan dia adalah anak yang dibuang oleh Keluarga Feno, dia sama sekali bukanlah anggota Keluarga Feno.""Dia sama sekali tidak berhak untuk menjadi Ratu!"Nabila duduk di samping Yohan dengan
Orang yang ingin ditangkap Yohan memang merupakan Elsa.Tatapan Yohan sangat dingin, serta juga terdapat keagungan dan ketegasan di dalam matanya."Elsa, apakah kamu tahu kesalahanmu!"Elsa ditahan oleh kedua pengawal dan tanpa sadar menatap Nabila.Apa yang sebenarnya telah terjadi!Jelas-jelas mereka sedang membicarakan masalah Kakak yang menggantikan Nadine, kenapa harus menangkapnya?"Kaisar, Hamba tidak tahu apa kesalahan Hamba ...."Putri Agung juga tidak mengerti apa yang telah terjadi."Kaisar, kenapa kamu tangkap Elsa?"Masalah Ratu yang menggantikan Nadine tidak boleh diberi tahu pada orang lain, tapi Putri Agung adalah keluarga Yohan sendiri.Yohan berkata tanpa ragu-ragu untuk mencegah Putri Agung terus dibohongi oleh Elsa."Aku sudah tahu Ratu yang menikah denganku menggantikan adiknya."Putri Agung semakin merasa kebingungan."Kaisar, karena kamu sudah tahu, kenapa tidak ...."Yohan menyela ucapannya, "Apakah Kakak tidak mau tahu ke mana perginya Nadine yang sebenarnya? K
Elsa sedang tenggelam dalam kesedihan dan amarah karena dicampakkan serta dikhianati oleh Guru dan ibu gurunya. Elsa hampir melupakan jika dia memiliki plakat penghindar kematian.Sebelum ini dia mengira dia sudah pasti akan mati.Saat ini kembali terdapat secercah cahaya di dalam mata Elsa.Elsa segera menyesuaikan suasana hatinya dan berinisiatif untuk berlutut serta mengakui kesalahannya."Kaisar, Hamba pantas mati!""Hamba menggunakan Pasukan Harimau untuk memancing musuh.""Hamba terus hidup di tengah penyesalan meskipun Hamba berhasil mengalahkan Kerajaan Lesse.""Hanya saja, Hamba akan tetap mengorbankan hal yang penting untuk mempertahankan hal yang lebih penting, serta membayar biaya yang kecil untuk mendapat keuntungan yang besar. Hamba bahkan juga bisa mengorbankan diri Hamba di masa kritis."Mau tidak mau harus dikatakan jika Elsa bereaksi dengan sangat cepat dan bisa membuat alasan yang bagus.Elsa yakin Kaisar juga akan mengorbankan bawahannya demi situasi keseluruhan.Sa
Putri Agung tidak bisa menoleransi tindakan Nabila yang menipu Kaisar, karena ini sama saja dengan mempermainkan seluruh keluarga kerajaan!Yohan menatap Nabila dan sikapnya sangat tegas."Reputasi keluarga kerajaan baru akan memburuk kalau hal ini diketahui semua orang di dunia.""Selain itu, dia juga merupakan putri Keluarga Feno dan tidak termasuk melanggar perintah mendiang Kaisar."Putri Agung berkata dengan terkejut."Kaisar, ka ... kamu tidak berencana memperpanjang masalah ini?"Sungguh tidak masuk akal!Apa yang dilakukan Keluarga Feno adalah menipu Kaisar!Pemilihan ratu adalah perintah Kaisar.Tidak disangka Keluarga Feno berani mengganti mempelai wanitanya!Hanya saja, hal yang mengejutkan Putri Agung adalah tidak disangka Kaisar akan membiarkan hal ini begitu saja."Kaisar, aku tidak setuju!" ujar Putri Agung dengan sangat tegas.Dia dengan susah payah menemukan bukti Ratu yang menggantikan adiknya untuk memasuki istana dan bagaimana mungkin membiarkan hal ini berlalu begi
Di dalam penjara.Elsa langsung dipenjara tanpa sempat membela dirinya sendiri.Seragam jenderal yang terlihat sangat agung digantikan dengan pakaian penjara pada saat ini.Terdapat tatapan tegar di dalam mata Elsa.Raut wajah Elsa langsung mendingin setelah melihat kedatangan Nabila.Tidak ada orang di sekitar dan Elsa langsung berkata."Kakak, kamu sama sekali tidak mengingat hubungan kita sebelumnya!""Apakah kamu puas dengan situasiku saat ini!""Apa yang kamu lakukan sampai membuat Kaisar sama sekali tidak menghukummu padahal kamu menipunya!"Elsa tiba-tiba teringat dengan sesuatu, lalu menatap Nabila dengan tatapan mengejek dan mencibir."Aku tahu, kamu pasti menggoda Kaisar dan melayani Kaisar sampai dia merasa puas di atas tempat tidur, 'kan!""Benar juga, wanita di harem sama sekali tidak berbeda dengan wanita di rumah bordil!""Kalian rela menjual diri kalian sendiri demi keuntungan.""Bahkan kamu juga bisa bersenang-senang di bawah tubuh pria lain meskipun kamu tidak menyuka
Darian sudah mempersiapkan dirinya dan menjelaskan pada saat ini."Kaisar Yohan, Kaisar Kerajaan Jaming mengutus Hamba untuk memberikan hadiah ulang tahun pada Anda. Sayangnya Hamba bertemu dengan pembunuh di tengah jalan dan terluka, jadi waktunya sedikit tertunda.""Anda tidak keberatan karena Hamba datang terlambat, 'kan?"Alasan ini benar-benar sangat tidak masuk akal.Terlihat jelas bahwa Darian sengaja tidak mendatangi Kaisar karena sedang menunggu keberhasilan Negara Naki dalam membuat senapan bambu!Orang Kerajaan Jaming benar-benar sangat sabar.Para pejabat dari Negara Naki sangat menyesal pada saat ini.Jika tahu akan seperti ini, orang dari Departemen Pembuatan Senjata seharusnya tidak perlu membuat senapan bambu dengan cepat.Alangkah baiknya jika hal ini bisa ditunda setengah tahun kemudian!Yohan mendengus."Telingamu benar-benar sangat tajam."Darian terlihat bersikap dengan sopan."Pujian Kaisar Yohan berlebihan!"Kemudian Darian segera kembali ke topik awal, "Kaisar Y
Bagaimana mungkin Putri Agung mengetahui bahwa Ratu yang dia remehkan adalah orang yang membuat kertas rancangan senapan bambu?Putri Agung yakin Elsa bisa meningkatkan kualitas senapan bambu, tapi sama sekali tidak mengetahui bahwa Elsa tidak tahu bagaimana cara untuk melakukannya.Sebelum ini Elsa hanya ingin menggunakan kesempatan ini untuk meninggalkan penjara.Saat ini dia merasa ragu.Apalagi Elsa mendengar Kaisar berkata, "Aku tidak mau ada kesalahan dalam hal ini, kalau tidak hukumanmu akan bertambah."Tatapan Yohan sangat dingin dan sama sekali tidak memiliki ruang untuk berdiskusi.Elsa merasa cemas.Sama sekali tidak bisa jika hanya ingin mencoba-coba.Putri Agung merasa sedikit cemas."Kaisar, Elsa pasti ...."Terdengar suara Elsa sebelum Putri Agung mengatakan kata bisa."Aku ... tidak bisa melakukannya."Putri Agung merasa terkejut.Apa yang dikatakan Elsa?!Kenapa dia tidak bisa?Elsa hanya perlu menambahkan beberapa mekanisme pada kertas rancangannya dan hal ini seharus
Darren mencondongkan tubuh ke depan dan menjulurkan lehernya untuk melihat prajurit Negara Naki yang datang bertempur.Orang ini tidak kekar dan terlihat masih muda. Sepertinya dia bukan Maynard si Wakil Jenderal Negara Naki.Bocah bau kencur dari mana ini? Beraninya dia datang dalam pertempuran membangun menara mayat?Heh!Konyol!Darren duduk bersandar dengan mata menyipit, tatapannya penuh penghinaan dan kesombongan karena memiliki rencana.Dia telah menyuruh mata-mata untuk memeriksa di perbatasan timur Negara Naki, selain Jefry, hanya Maynard yang bisa dianggap sebagai ancaman.Karena bukan Maynard yang bertempur, mustahil Negara Naki bisa membangun menara mayat.Darren menatap semua orang di bawah, yaitu seratus prajurit yang dia pilih dengan cermat kemarin."Siapa pun yang membunuh orang Naki akan menerima hadiah seratus tahil."Para prajurit memegang tombak dan melihat ke depan, mata mereka berbinar dan suara mereka nyaring."Bunuh! Bunuh! Bunuh!"Mata Nabila di balik topeng it
Di dalam tenda utama, Jerry seperti orang dewasa kecil yang mengajukan keluhan dan menuntut dengan penuh amarah."Yang Mulia Ratu, mereka benar-benar mengatakan itu! Orang egois seperti itu sangat kejam! Kamu membantu mengambil mayat, tapi mereka sama sekali tidak peduli dengan anakmu. Kamu tidak perlu membantu mereka!"Suaranya agak serak karena terlalu banyak berteriak di siang hari.Setelah mendengar ini, Nabila tidak peduli dengan ibu dan anak dari Keluarga Gulan lagi.Pertarungan besok bukan untuk ketiga orang itu, juga bukan hanya untuk Jefry. Yang lebih penting, ini demi kemenangan terakhir Negara Naki.Nabila tidak akan sebodoh itu menempatkan dirinya dalam bahaya hanya demi apa yang disebut mengambil kembali mayat.Ingin bertindak berani sesaat, tetapi pada akhirnya diri sendiri yang rugi.Pasukan Sekutu Empat Kerajaan telah menghancurkan semangat prajurit perbatasan timur, jadi dia mengikuti pola yang sama dan melumpuhkan keangkuhan mereka.Jerry masih ingin membujuknya."Yan
Negara Naki menyatakan perang untuk membangun menara mayat.Pasukan Sekutu Empat Kerajaan merasa ini terlalu merajalela."Jenderal Darren, Negara Naki benar-benar tidak tahu diri!""Karena itu, kita harus bersiap dan jangan biarkan mereka berhasil!""Benar, Jenderal Darren! Kita baru saja membunuh Jefry dan menghancurkan semangat prajurit perbatasan timur dari Negara Naki. Kami tidak bisa membiarkan mereka hidup!"Wajah Darren menjadi muram dan dia duduk di kursi tanpa bersuara.Saat ini pikirannya dipenuhi dengan pantun jenaka yang ditulis oleh orang Negara Naki untuk mempermalukannya.Ketika Negara Naki ingin membangun menara mayat, dia akan mengutus jenderalnya yang paling cakap untuk membunuh setiap orang Naki yang datang.Pada saat yang sama, orang-orang di perkemahan militer Negara Naki panik.Maynard dan beberapa jenderal mengerutkan kening."Jenderal Maynard, apakah besok kita benar-benar membiarkan Yang Mulia Ratu bertarung?"Maynard menghela napas panjang."Kalau tidak? Siapa
Hati Nyonya Casella yang kecewa telah mendapatkan harapan kembali dan dia menatap Nabila dengan tidak percaya.Apa yang baru saja Yang Mulia Ratu katakan?Dia akan mengambil mayat Jefry!?Kedua putra Keluarga Gulan juga terkejut.Maynard tidak sanggup memikul tanggung jawab ini dan buru-buru membujuk."Yang Mulia Ratu, kamu tidak boleh melakukan ini! Ada ribuan pasukan di perbatasan timur, bagaimana kami bisa membiarkanmu mengambil risiko!? Terlebih lagi, kamu sedang mengandung pewaris kekaisaran!"Semua prajurit juga bereaksi dan mengikuti Maynard untuk membujuk."Yang Mulia, pikirkanlah lagi!"Semua orang tahu Kaisar sangat menyayangi Ratu dan sekarang Ratu sedang hamil anak pertama Kaisar, dunia akan kiamat kalau ada sampai sesuatu terjadi pada Ratu di perbatasan timur mereka.Pandangan Nyonya Casella tertuju pada perut Nabila.Dia benar-benar tidak percaya Ratu sedang hamil dan masih bisa bergegas dari Kota Zordo ke perbatasan timur.Apa yang Nabila putuskan tidak akan berubah.Dia
Raut wajah Nyonya Casella berkerut kesakitan dan dia menoleh untuk melihat orang yang memegang pergelangan tangannya. Orang tersebut mengenakan pakaian wanita biasa dengan rambut diikat tinggi dan terlihat seperti pria. Tabiatnya tegas dan berwibawa.Dia bertanya dengan marah."Siapa kamu!? Beraninya kamu begitu lancang!?"Kedua putra Nyonya Casella juga langsung melontarkan tuduhan."Lepaskan ibuku! Tahukah kamu siapa dia!?"Berbeda dengan ibu dan anak dari Keluarga Gulan, Maynard dan prajurit lainnya langsung terkejut setelah melihat orang yang datang, lalu menundukkan kepala dengan hormat."Hormat kepada Yang Mulia Ratu!"Nyonya Casella tercengang."Apa! Ya ... Yang Mulia Ratu?"Orang yang ada di hadapannya adalah Ratu saat ini?Karena itu adalah Ratu, mengapa dia datang ke perbatasan timur? Bukankah seharusnya dia berada di istana dan dilindungi oleh para penjaga?Kedua putranya langsung ketakutan.Yang Mulia Ratu adalah Mayor Jenderal Joka dari Perkemahan Utara.Mereka langsung me
Jefry sudah tewas dan penanggung jawab perbatasan timur adalah Wakil Jenderal Maynard.Dia menghadang beberapa prajurit yang akan keluar berperang dan menegur."Tidakkah kalian melihat bagaimana Jenderal Jefry mati dalam pertempuran!? Dia saja bukan tandingan orang itu, seberapa besar peluang kalian untuk menang!? Bukankah kalian hanya membiarkan mendapatkan beberapa korban lagi!?"Maynard sangat marah karena tidak mampu melawan.Pada dasarnya beberapa orang itu adalah prajurit yang tidak patuh. Biasanya tidak menaati disiplin, hanya sok benar dan tidak begitu cerdas.Mereka membantah Maynard."Terus kita akan membiarkan mereka meremehkan kita!?""Kita prajurit Negara Naki bukanlah pengecut! Meskipun mati, kami akan merebut kembali mayat Jenderal Jefry!""Benar! Meskipun tidak bisa merebutnya kembali, perjalanan itu sepadan! Lebih baik daripada bersembunyi di Kota Silu seperti pengecut dan ditertawakan! Kamu bisa tahan, tapi aku tidak!"Seketika semua orang mulai marah-marah.Maynard t
Setelah merenung sejenak, akhirnya Yohan mengambil keputusan."Baiklah, sesuai yang kamu katakan! Tapi kamu harus berjanji padaku kalau kamu akan melindungi dirimu apa pun yang terjadi!"Nabila melihat ke arah strategi militer."Tenang saja, aku akan kembali dengan selamat."Yohan mengangkat tangan untuk menyentuh wajah Nabila dengan tatapan enggan."Kita baru saja bersama dan sekarang akan berpisah lagi."Saat berada pada posisi tinggi dan tidak memiliki kendali atas berbagai hal, Yohan pasti akan merasa putus asa.Nabila menatapnya dengan tatapan lembut dan berkata dengan serius."Perpisahan kecil pasti akan membawa pertemuan kembali yang lebih baik. Kita punya lebih banyak 'waktu bersama' dibandingkan pasangan biasa."Kemudian dia mendekat ke telinganya dan menambahkan dengan menggoda, "Setelah kembali, kita akan melalui malam pernikahan yang indah."Dengan bujukan Nabila, malam itu Yohan membuat dekret, memerintahkan Ratu untuk menggunakan kekuasaannya sebagai komandan utama dan be
Jefry sudah tewas.Nabila ingat. Dia adalah pria hebat yang setia.Saat ini yang dia pikirkan bukanlah kematian Jefry, melainkan ...."Bagaimana dengan prajurit perbatasan timur?"Kematian seorang jenderal pasti akan berdampak pada hati prajurit.Yohan memberitahunya."Prajurit perbatasan timur bertahan di dalam Kota Silu. Di luar Kota Silu, pasukan dari Kerajaan Miria dan negara lain telah berkumpul."Nabila bingung."Karena semuanya bertahan di dalam Kota Silu, bagaimana Jefry bisa mati?"Yohan berkata dengan hati-hati."Pasukan musuh saling memaki dan menggunakan kata-kata kotor untuk memprovokasi satu sama lain. Jefry tidak tahan lagi dan pergi berperang. Dia tewas di tangan seorang Mayor Jenderal dari Kerajaan Miria."Pertarungan satu lawan satu adalah duel, juga dikenal sebagai "pertarungan jenderal".Biasanya ketika dua pasukan saling berhadapan dalam formasi, masing-masing akan mengutus seorang jenderal untuk bertarung satu lawan satu guna menentukan pemenang.Pihak yang menang
Di dalam ruangan, Fiona memejamkan mata dan duduk bersila di atas kasur. Ada pot untuk memurnikan serangga di depan dengan seekor ular melayang di sekitar pot.Setelah mendengar suara pintu terbuka, ular itu dengan cerdik mengangkat lehernya, berbalik untuk memeriksa dan pandangannya tertuju pada Pangeran Rio. Kemudian ia meludahi racun dengan ganas dan mendesis.Akan tetapi setelah pria itu mendekat dan melihat siapa dirinya, ia langsung membeku, lalu menyimpan kembali racun dengan malu sebelum meringkuk dan menyembunyikan kepala seolah sudah tidak terlihat lagi.Pangeran Rio berdiri tiga langkah dari kasur sambil menatap perut Fiona.Fiona sudah hamil lima bulan, jadi dia seharusnya sudah lama menunjukkan tanda-tanda kehamilan.Akan tetapi, dia tidak bisa melihat perutnya membesar.Mungkinkah jubahnya terlalu lebar dan menutupinya?Fiona tiba-tiba membuka mata dan bertatapan dengan mata Pangeran Rio yang mengamatinya.Suaranya menawan, tetapi kata-katanya kasar."Yo, berpakaian sebag