Ratu sedang hamil!Tidak ada yang lebih bahagia dari Nadif.Setelah menunggu dan berharap sekian lama, akhirnya Ratu hamil.Nadif lupa dengan keberadaannya saat ini dan tertawa terbahak-bahak sambil menyeringai lebar.Jessy berdiri dengan kaku, pikirannya mengulang apa yang barusan Kaisar katakan.Dia tidak pernah menyangka Yang Mulia Ratu akan hamil.Permaisuri Agung tidak bisa menahan keterkejutannya dan langsung duduk terkulai di kursi.Pelayan yang berada di samping bergegas membantunya."Permaisuri Agung!"Permaisuri Agung langsung pulih dan melambaikan tangannya, memberi isyarat kepada pelayan untuk mundur.Setelah itu, dia bertanya kepada Yohan."Kapan? Jangan mencoba untuk menipuku. Beberapa hari ini kamu tidak pernah bermesraan dengan Ratu, mana mungkin dia hamil?"Yohan berkata dengan penuh ketegasan."Di kuil leluhur. Tidak ingat tepatnya kapan.""Kuil leluhur!?" Dada Permaisuri Agung begitu sesak hingga nyaris kesulitan bernapas.Dia mengangkat tangannya dan menunjuk ke ara
Permaisuri Agung kebakaran jenggot karena Yohan hingga tidak bisa berkata-kata.Kaisar bisa membiarkan masalah besar seperti menukar buku takdir berlalu begitu saja?Dia bukan orang yang baik hati!Nabila mengerucutkan bibirnya.Dia mengerti Yohan melakukan ini demi martabat keluarga kerajaan.Sungguh tidak terhormat bagi Kaisar untuk ditipu oleh seorang punggawa.Yohan menambahkan."Yang terpenting tidak seperti mendiang kaisar, aku tidak pernah percaya pada buku takdir itu."Permaisuri Agung kelelahan secara fisik dan mental.Begitu Yohan selesai berbicara, dia pingsan.Selama tidak melihatnya, tidak perlu merasa marah lagi....Permaisuri Agung tiba-tiba pingsan dan dibawa ke ruang dalam untuk perawatan.Untung saja tidak ada yang serius.Tabib mengatakan dia hanya pingsan karena marah.Setelah dia bangun, Yohan pergi menemuinya.Saat itu Permaisuri Agung itu sangat kuyu dan hanya berkata."Kamu adalah Kaisar, lakukan apa pun yang kamu inginkan."Setelah Yohan pamit, Jessy memasuki
Tirai manik-manik berbenturan dan berderak.Yohan melemparkan orang itu ke atas kasur dan tanpa belas kasihan, dia menindih tubuh Nabila sebelum meraih kedua lengan wanita itu dan menahannya di kedua sisi kepala.Yohan berada di atas dan menatapnya dengan sinis.Seolah bagi Yohan wanita itu tidak lebih dari mangsa yang berada dalam jangkauannya.Melihat Nabila yang meronta sekuat tenaga dan tidak berani mengungkapkan seni bela dirinya, melihat wajahnya memucat, melihat napasnya menjadi kacau dan cepat ....Nabila mengerahkan kekuatan, tetapi tidak berani menggunakan kekuatan penuhnya.Dia tidak pernah tertekan seperti ini sebelumnya.Ditindih oleh seorang pria hingga tidak bisa bergerak.Kedua tangan ditekan ke bawah dan seluruh tubuh bagian atas tidak bisa mengerahkan tenaga.Beberapa saat kemudian, keringat dingin mulai bercucuran di dahinya.Tatapan Yohan membara yang perlahan berkobar dan berkumpul di pinggang serta perutnya.Cara dia menatap Nabila seperti serigala yang sudah kela
Di dalam Istana Safir, pembatas yang tinggi dan kokoh langsung dihancurkan oleh tangan Kaisar dan terbelah menjadi beberapa bagian.Leonard berdiri di luar pintu dan tidak berani masuk.Entah apa yang membuat Kaisar marah.Dia mendengar Ratu sedang hamil, bukankah itu peristiwa yang membahagiakan?Akan tetapi melihat reaksi Kaisar, dia pun merasa curiga. Jangan-jangan anak dalam kandungan Ratu bukan milik Kaisar?Kalau tidak, dia benar-benar tidak bisa memikirkan alasan lain mengapa Kaisar akan semarah ini.Istana Permata.Barang di tangan Selir Nita jatuh ke lantai, wajahnya penuh dengan keterkejutan dan kesedihan."Ratu hamil?"Dayang itu buru-buru menangguk."Benar, Yang Mulia. Saat ini seluruh istana sudah tahu."Selir Nita nyaris menggigit bibirnya."Ternyata begitu cepat, bagaimana bisa!? Bukankah Kaisar ... tidak menyukai Ratu lagi!?""Tidak ada yang berani membahas masalah ini, tapi kutebak itu terjadi saat berada di kuil leluhur ....""Diam!" Kecemburuan di mata Selir Nita ber
Elsa duduk di dalam kamar, cahaya lilin menyinari wajahnya yang terlihat sangat suram.Dia sudah terkejut kakaknya dan Kaisar saling mencintai.Dia tidak pernah menyangka ternyata kakak seniornya hamil.Jessy itu juga tidak berguna!Dia telah memberikan pegangan yang begitu penting kepada Jessy karena ingin menggunakannya untuk melawan kakak senior.Mengapa dia tidak sama sekali tidak melakukan apa pun?Apakah dia masih mempertanyakan kebenarannya?Jessy telah memberi tahu Permaisuri Agung tanpa sepengetahuannya, tetapi semuanya disembunyikan karena Ratu sedang hamil.Paviliun Karsi.Saat ini Jessy merasa tertekan.Dadanya sesak.Kepercayaan diri sebelum memasuki istana hancur, hanya menyisakan rasa malu karena kegagalan.Rani berdiri di samping tanpa berani mengucapkan sepatah kata pun.Akan tetapi, dia juga benar-benar tidak mengerti bagaimana Kaisar yang tidak bisa melupakan Selir Suci akan menyukai Ratu?Setelah malam tiba, hawa suram di atas Paviliun Karsi masih belum menghilang,
Nabila mengeluarkan sepucuk surat.Mata Jessy mengikutinya."Baca sendiri." Nabila berkata dengan suara dingin.Jessy membuka mengambil surat itu dengan hati-hati dan membukanya. Di dalamnya benar-benar ada bukti kesalahan ayahnya.Pikirannya kacau dan dia berusaha keras untuk menjaga ketenangan wajahnya.Setelah itu, Jessy meletakkan surat kembali ke tempatnya dan duduk di kursinya.Pikirannya sedang kacau balau.Surat itu juga bisa jadi palsu.Akan tetapi, Jessy sudah pernah melakukan kesalahan yang menyebabkan kakaknya kehilangan nyawa. Dia tidak bisa lagi melihat ayahnya dalam masalah ....Jessy hendak membuka mulutnya, tetapi dia melihat Ratu meletakkan surat itu di atas lampu minyak.Saat api menyentuh sudut kertas surat, api langsung menyebar dan membakar seluruh surat menjadi abu.Jessy sangat terkejut.Dia tanpa sadar langsung berdiri."Yang Mulia Ratu!"Dia tidak mengerti apa maksud Ratu dengan melakukan hal ini.Nabila selesai membakar surat itu dan menatapnya dengan datar.
Yang keluar dari dalam tirai kasur tidak lain adalah Nabila.Dia telah menunggu untuk waktu yang lama.Pedang di tangannya langsung melintas di depan leher orang misterius itu dengan niat membunuh yang dingin.Orang misterius itu jelas tidak menduga akan ada penyergapan di sini dan tubuhnya menegang.Saat itu sangat gelap di dalam istana tanpa adanya lampu.Nabila memegang korek api dengan satu tangan dan menyalakannya sebelum melemparkannya dan menyalakan lampu minyak di dekat dinding secara akurat.Akhirnya ada cahaya di dalam istana.Orang misterius itu hendak menyerang dan bilah pedang Nabila mendekat, menyayat bekas luka darah dangkal di lehernya dan berkata dengan suara dingin."Kamu tidak bisa mengalahkanku, dik."Di balik topeng hitam itu, bibir Elsa mengerucut.Nabila sudah berkali-kali berharap kalau tebakannya salah.Akan tetapi, saat menatap mata orang misterius itu yang terbuka, hatinya dipenuhi kekecewaan.Meskipun Elsa juga mahir dalam menyamar, dia tidak bisa mengubah b
Mata Elsa dipenuhi dengan kebahagiaan dalam balas dendam saat menatap Nabila."Aku tidak menyesal melakukan ini. Bukankah kamu sudah cukup banyak merebut barangku sejak kecil?""Dulu saat kelaparan di rumah Keluarga Muro, dengan sifatku yang baik dan penuh pengertian, aku bisa saja tinggal di kediaman Keluarga Muro dan membuat mereka menerimaku sebagai putri mereka. Tapi kamu malah turun tangan dan membuat mereka menerimaku sebagai murid mereka, sementara kamu menjadi putri angkat mereka! Kamu merampas posisi nona Keluarga Muro ini dariku! Sama halnya dengan ditinggalkan oleh orang tuaku sendiri dan ditinggalkan Keluarga Muro, kamu hanya ingin menjadi lebih tinggi dariku!"Nabila terkejut Elsa telah membenci dirinya sejak saat itu.Kekecewaan diredam oleh hawa dingin.Apakah Elsa pernah berpikir dia akan bisa tinggal di Keluarga Muro tanpa campur tangannya?Dia bahkan tidak memiliki kesempatan untuk diterima sebagai murid.Ternyata Elsa membencinya karena hal ini, sampai demi hal ini .
Ruang antara meja dan kursi hanya memungkinkan satu orang untuk berdiri.Nabila membelakangi meja dan menghadap Yohan.Sementara itu, Yohan duduk di kursi dengan badan tegak.Hanya saja ... tidak nyaman saat mendongak kepada Nabila.Yohan juga tidak tahu apa yang akan Nabila lakukan.Mendekat secara tiba-tiba ....Jika dikatakan Nabila minta dipeluk, Nabila hanya berdiri di sana.Nabila bergeser ke sana tanpa berpikir panjang.Di atas meja di belakangnya, ada serangga beracun yang mirip belatung.Serangga itu berwarna cokelat dan sangat mungil, hampir tidak terlihat.Nabila pernah melawan Fiona. Hanya sekilas pandang, dia tahu itu adalah ulat kaki seribu!Ulat itu tampak tidak berbahaya, tetapi akan berkembang biak dengan sangat cepat dan tanpa henti setelah memasuki tubuh seseorang.Ulat-ulat itu akan menggerogoti organ dalam dan berparasit di tulang hingga orang itu hanya bersisakan kulit ....Nyaris saja!Di saat kritis, Nabila hanya bisa memilih jarak terpendek.Pada saat ini, Nabi
Sekembalinya ke dalam aula, Sifa segera memberitahukan hal itu kepada ratu.Nabila yang sedang merapikan senjata pun mengernyit."Leonard berkata seperti itu?"Sifa menggelengkan kepala."Dia tidak bilang begitu, tapi itu maksudnya.""Dia juga bilang Kaisar belum pernah memanggil selir mana pun ke Istana Safir, selain mendiang Selir Suci .... Hamba merinding mendengarnya.""Yang Mulia benar-benar akan mendampingi Kaisar malam ini?"Nabila berkata dengan tenang,"Tidak perlu kamu khawatirkan. Sekarang justru ada satu hal yang harus kamu lakukan secepatnya."Sifa mendengarkan perintah dengan saksama.Awalnya, Sifa mengira itu adalah urusan mendesak. Alhasil, ratu menyuruhnya menghaluskan pil-pil yang katanya adalah obat serangga.Akan tetapi, di musim ini, tidak ada serangga di dalam istana.Pada malam hari.Nabila pergi ke Istana Safir. Seorang kasim berkulit putih menuntunnya ke dalam.Ruangan tidur kaisar jauh lebih megah dibandingkan ruang istana lain.Dari pintu utama menuju aula ut
Duta-duta tidak bisa membebaskan diri dari ikatan tali di pinggang mereka.Melihat kuda berlari kencang, mereka terpaksa harus lari demi selamat.Manusia tentu kalah cepat dari kuda. Sesaat kemudian, mereka terjatuh dan diseret.Meskipun ini tanah pasir, mereka tetap kesakitan.Setelah beberapa putaran, hanya terdengar erangan mereka.Pakaian mereka robek sehingga tubuh mereka tergores dan meninggalkan bercak darah di tanah ....Mereka terus memohon ampun."Kaisar Yohan! Kaisar Yohan, mohon ampun!""Kaisar Yohan ... aku tidak berani ... aku tidak berani lagi!"Duta-duta yang lain bersyukur mereka tidak berkomentar tadi.Yohan tidak menghiraukan permohonan mereka.Yohan makan dan minum arak, sama sekali tidak takut akan menimbulkan korban jiwa.Akan tetapi, suasana perjamuan menjadi tegang. Semua orang merasa tertekan.Kecuali Fiona.Meskipun duta Klan Namrian menjadi salah satu korban, Fiona tetap makan dan minum dengan santai. Dia menyuruh dayang untuk menuang arak lagi.Kemudian, Fio
Melihat kepentingan negara terancam, para pejabat Negara Naki langsung memberi sanggahan."Kaisar, jangan! Jangankan tambang batu gipsum belum berhasil ditambang dan belum tahu ada berapa banyak. Sekalipun jumlahnya mencukupi, hanya sedikit yang tersisa kalau kita harus memberikannya pada setiap kerajaan!""Aku setuju! Itu sama seperti menambangnya secara gratis untuk kerajaan lain!"Duta-duta kerajaan lain menjadi jengkel dan menbantah."Gratis apaan? Kerajaan Cakraman kami bersedia membayar 500 ribu tahil kepada para pekerja!""Kaisar Yohan, Kerajaan Bengawan kami juga bersedia membayar 500 ribu tahil perak!"Seorang pejabat senior Negara Naki berambut putih menghardik."Memangnya ini masalah uang? Kalian harusnya tahu betapa berharganya batu gipsum yang langka!"Tentu saja mereka tahu.Batu gipsum merupakan mineral langka yang sulit ditemui.Dalam ratusan tahun terakhir, batu gipsum hanya dimiliki oleh Kerajaan JamingBerkat tambang batu gipsum yang berlimpah, Kerajaan Jaming dapat
Fiona memperhatikan Ratu Negara Naki yang duduk di sana.Sang ratu memberinya kesan yang familier.Nabila diam-diam melirik Yohan.Yohan tampak acuh tak acuh, seolah-olah tidak peduli.Sementara itu, duta Klan Namrian menoleh pada Nabila."Yang Mulia Ratu, bagaimana menurutmu?"Semua selir menatap Nabila. Sejatinya, mereka semua berharap ratu akan menolak duta Klan Namrian.Sudah cukup banyak wanita di dalam istana.Nabila dengan tenang menanyai duta itu."Aku lumayan suka, tapi kalau dia menjadi dayangku, apakah dia bersedia?"Ekspresi mata duta Klan Namrian berubah.Dayang?Bukan itu niat mereka!Mendengar itu, Fiona menyeringai.Dibandingkan dengan Kaisar Negara Naki, dia lebih menyukai sang ratu.Entah apa alasannya, rasanya lebih cocok dengan seleranya.Duta Klan Namrian merenung sejenak.Mereka mempersembahkan Fiona kepada Kaisar Negara Naki agar Fiona menghancurkan Negara Naki dan membunuh kaisar secara diam-diam.Jika Fiona menjadi dayang ratu, bagaimana bisa Fiona melaksanakan
Penampilan duta Klan Namrian berbeda dari kerajaan lain. Pria memiliki tato di bagian wajah, sedangkan wanita memakai cadar dan baju pendek yang mengekspos bagian pinggang.Mereka memiliki keahlian dalam memelihara serangga beracun dan memiliki adat-adat yang aneh. Hal itu membuat mereka tidak diterima oleh kerajaan lain.Begitu masuk ke aula, mereka langsung dijauhi. Suasana yang ria menjadi hening. Semua orang melemparkan tatapan sinis dan antipati.Terutama wanita itu yang pinggangnya diperlihatkan, sungguh tidak tahu malu!"Hormat kepada Kaisar Yohan!"Nabila menoleh ke sana. Tebersit rasa kaget dalam tatapan matanya.Hanya ada seorang wanita di antara duta Klan Namrian.Wanita itu adalah Fiona Ramda yang telah dia kirim pergi dua hari lalu!Fiona memakai pakaian merah. Cadarnya ditiup oleh angin sehingga samar-samar menampakkan wajahnya yang cantik.Tatapan mata Fiona sangat memikat dan memabukkan.Para pria mencela Fiona karena vulgar, tetapi tidak bisa menahan mata mereka untuk
Surat yang ditulis Nadine sangat sederhana, dia menceritakan kesehariannya dengan nada bicara seperti seorang anak kecil.Nabila membaca surat ini untuk waktu yang lama.Nabila mengetahui bahwa penyakit Nadine masih belum sembuh dan sama sekali tidak buruk jika Nadine terus hidup sesederhana dan sebahagia ini ....Perbatasan utara.Kediaman Leluasa.Nadine mengenakan jubah berwarna perak dan sedang duduk dengan linglung di atas ayunan di tengah halaman, Nadine sering duduk di sana sepanjang hari.Yumba akan terus mengikuti ke mana pun Nadine pergi, sedangkan Lukas menuangkan berbagai macam obat di dalam dapur.Tidak ada orang tidak berkepentingan yang datang ke tempat mereka, mereka menjalani kehidupan mereka dengan tenang dan damai.Yumba menyuapi obat untuk Nadine dan Nadine akan membuka mulutnya dengan patuh.Hanya saja, Nadine terus menatap ke depan dan sama sekali tidak bertatapan dengan siapa pun.Nadine seperti orang yang terus hidup di dalam mimpi dan tidak ada orang yang bisa
Gerhana bulan adalah sebuah pemandangan yang sangat indah.Terdapat jam malam di istana, penjagaan di istana menjadi ketat, tapi juga sedikit santai.Nabila melihat suar milik Pegadaian Sentosa dan segera pergi ke sana karena mengira telah terjadi sesuatu pada mereka.Nabila mencium aroma yang aneh setelah membuka pintu pegadaian.Tiba-tiba terdapat sebuah aroma yang memasuki hidupnya di tengah ruangan yang gelap.Kemudian terdapat niat membunuh yang mendekatinya.Nabila menahan pergelangan tangan orang itu dengan akurat dan berhasil mencegat pergelangan tangannya.Hanya saja, orang itu terjatuh ke dalam pelukannya.Nabila merasakan tubuh yang lembut dan berisi di dalam pelukannya, Nabila sama sekali tidak bisa menjauhkannya."Adik, Kakak sangat merindukanmu."Nabila diam-diam menghela napas.Masalah sudah datang ....Barun menyalakan lampu dan ruangan ini langsung menerang.Terdapat ekspresi bersalah di wajah Barun dan dia tidak berani mengangkat kepalanya untuk menatap Nabila.Karena
Ekspresi Yohan sangat dingin dan memberitahu Nabila dengan sungguh-sungguh."Aku mau kamu tahu kalau Nenek yang mengatur Selir Jessy untuk mengurus harem dan bukan aku yang mengaturnya!"Nabila mendongak untuk menatap Yohan dan berkata dengan ekspresi polos."Jadi ... Anda merasa tidak puas dengan Selir Jessy?"Napas Yohan menjadi sedikit lebih berat.Sebaiknya namanya diganti jadi Nadine Batu daripada Nadine Feno!Yohan hanya tidak ingin Ratu percaya dengan rumor di luar bahwa dia menyukai Selir Jessy.Hanya saja, Yohan merasa malas untuk menjelaskan hal ini pada Ratu dan membiarkannya terus salah paham.Yohan berkata dengan dingin."Anggap aku tidak mengatakan apa pun."...Kaisar datang ke Istana Karila pada malam itu.Tubuh Kaisar diselimuti dengan aura dingin yang membuat para pelayan tidak berani sembarangan bicara.Bahkan Selir Jessy juga menjadi sangat pendiam hari ini.Selir Jessy memberanikan dirinya untuk menarik lengan pakaian Kaisar saat melihatnya akan pergi setelah seles