Tirai manik-manik berbenturan dan berderak.Yohan melemparkan orang itu ke atas kasur dan tanpa belas kasihan, dia menindih tubuh Nabila sebelum meraih kedua lengan wanita itu dan menahannya di kedua sisi kepala.Yohan berada di atas dan menatapnya dengan sinis.Seolah bagi Yohan wanita itu tidak lebih dari mangsa yang berada dalam jangkauannya.Melihat Nabila yang meronta sekuat tenaga dan tidak berani mengungkapkan seni bela dirinya, melihat wajahnya memucat, melihat napasnya menjadi kacau dan cepat ....Nabila mengerahkan kekuatan, tetapi tidak berani menggunakan kekuatan penuhnya.Dia tidak pernah tertekan seperti ini sebelumnya.Ditindih oleh seorang pria hingga tidak bisa bergerak.Kedua tangan ditekan ke bawah dan seluruh tubuh bagian atas tidak bisa mengerahkan tenaga.Beberapa saat kemudian, keringat dingin mulai bercucuran di dahinya.Tatapan Yohan membara yang perlahan berkobar dan berkumpul di pinggang serta perutnya.Cara dia menatap Nabila seperti serigala yang sudah kela
Di dalam Istana Safir, pembatas yang tinggi dan kokoh langsung dihancurkan oleh tangan Kaisar dan terbelah menjadi beberapa bagian.Leonard berdiri di luar pintu dan tidak berani masuk.Entah apa yang membuat Kaisar marah.Dia mendengar Ratu sedang hamil, bukankah itu peristiwa yang membahagiakan?Akan tetapi melihat reaksi Kaisar, dia pun merasa curiga. Jangan-jangan anak dalam kandungan Ratu bukan milik Kaisar?Kalau tidak, dia benar-benar tidak bisa memikirkan alasan lain mengapa Kaisar akan semarah ini.Istana Permata.Barang di tangan Selir Nita jatuh ke lantai, wajahnya penuh dengan keterkejutan dan kesedihan."Ratu hamil?"Dayang itu buru-buru menangguk."Benar, Yang Mulia. Saat ini seluruh istana sudah tahu."Selir Nita nyaris menggigit bibirnya."Ternyata begitu cepat, bagaimana bisa!? Bukankah Kaisar ... tidak menyukai Ratu lagi!?""Tidak ada yang berani membahas masalah ini, tapi kutebak itu terjadi saat berada di kuil leluhur ....""Diam!" Kecemburuan di mata Selir Nita ber
Elsa duduk di dalam kamar, cahaya lilin menyinari wajahnya yang terlihat sangat suram.Dia sudah terkejut kakaknya dan Kaisar saling mencintai.Dia tidak pernah menyangka ternyata kakak seniornya hamil.Jessy itu juga tidak berguna!Dia telah memberikan pegangan yang begitu penting kepada Jessy karena ingin menggunakannya untuk melawan kakak senior.Mengapa dia tidak sama sekali tidak melakukan apa pun?Apakah dia masih mempertanyakan kebenarannya?Jessy telah memberi tahu Permaisuri Agung tanpa sepengetahuannya, tetapi semuanya disembunyikan karena Ratu sedang hamil.Paviliun Karsi.Saat ini Jessy merasa tertekan.Dadanya sesak.Kepercayaan diri sebelum memasuki istana hancur, hanya menyisakan rasa malu karena kegagalan.Rani berdiri di samping tanpa berani mengucapkan sepatah kata pun.Akan tetapi, dia juga benar-benar tidak mengerti bagaimana Kaisar yang tidak bisa melupakan Selir Suci akan menyukai Ratu?Setelah malam tiba, hawa suram di atas Paviliun Karsi masih belum menghilang,
Nabila mengeluarkan sepucuk surat.Mata Jessy mengikutinya."Baca sendiri." Nabila berkata dengan suara dingin.Jessy membuka mengambil surat itu dengan hati-hati dan membukanya. Di dalamnya benar-benar ada bukti kesalahan ayahnya.Pikirannya kacau dan dia berusaha keras untuk menjaga ketenangan wajahnya.Setelah itu, Jessy meletakkan surat kembali ke tempatnya dan duduk di kursinya.Pikirannya sedang kacau balau.Surat itu juga bisa jadi palsu.Akan tetapi, Jessy sudah pernah melakukan kesalahan yang menyebabkan kakaknya kehilangan nyawa. Dia tidak bisa lagi melihat ayahnya dalam masalah ....Jessy hendak membuka mulutnya, tetapi dia melihat Ratu meletakkan surat itu di atas lampu minyak.Saat api menyentuh sudut kertas surat, api langsung menyebar dan membakar seluruh surat menjadi abu.Jessy sangat terkejut.Dia tanpa sadar langsung berdiri."Yang Mulia Ratu!"Dia tidak mengerti apa maksud Ratu dengan melakukan hal ini.Nabila selesai membakar surat itu dan menatapnya dengan datar.
Yang keluar dari dalam tirai kasur tidak lain adalah Nabila.Dia telah menunggu untuk waktu yang lama.Pedang di tangannya langsung melintas di depan leher orang misterius itu dengan niat membunuh yang dingin.Orang misterius itu jelas tidak menduga akan ada penyergapan di sini dan tubuhnya menegang.Saat itu sangat gelap di dalam istana tanpa adanya lampu.Nabila memegang korek api dengan satu tangan dan menyalakannya sebelum melemparkannya dan menyalakan lampu minyak di dekat dinding secara akurat.Akhirnya ada cahaya di dalam istana.Orang misterius itu hendak menyerang dan bilah pedang Nabila mendekat, menyayat bekas luka darah dangkal di lehernya dan berkata dengan suara dingin."Kamu tidak bisa mengalahkanku, dik."Di balik topeng hitam itu, bibir Elsa mengerucut.Nabila sudah berkali-kali berharap kalau tebakannya salah.Akan tetapi, saat menatap mata orang misterius itu yang terbuka, hatinya dipenuhi kekecewaan.Meskipun Elsa juga mahir dalam menyamar, dia tidak bisa mengubah b
Mata Elsa dipenuhi dengan kebahagiaan dalam balas dendam saat menatap Nabila."Aku tidak menyesal melakukan ini. Bukankah kamu sudah cukup banyak merebut barangku sejak kecil?""Dulu saat kelaparan di rumah Keluarga Muro, dengan sifatku yang baik dan penuh pengertian, aku bisa saja tinggal di kediaman Keluarga Muro dan membuat mereka menerimaku sebagai putri mereka. Tapi kamu malah turun tangan dan membuat mereka menerimaku sebagai murid mereka, sementara kamu menjadi putri angkat mereka! Kamu merampas posisi nona Keluarga Muro ini dariku! Sama halnya dengan ditinggalkan oleh orang tuaku sendiri dan ditinggalkan Keluarga Muro, kamu hanya ingin menjadi lebih tinggi dariku!"Nabila terkejut Elsa telah membenci dirinya sejak saat itu.Kekecewaan diredam oleh hawa dingin.Apakah Elsa pernah berpikir dia akan bisa tinggal di Keluarga Muro tanpa campur tangannya?Dia bahkan tidak memiliki kesempatan untuk diterima sebagai murid.Ternyata Elsa membencinya karena hal ini, sampai demi hal ini .
"Kalau Mayor Jenderal Elsa meninggal, Perkemahan Utara akan mengalami kekacauan.""Tahukah kamu berapa banyak suku yang mengincar Negara Naki?"Nabila berkata dengan suara rendah."Apakah kamu benar-benar mengira kamu adalah Joka?"Elsa menggenggam bilah pedang itu dengan tangannya untuk mencegah Nabila menikam lebih jauh dan memuntahkan darah saat telapak tangannya terluka, lalu berkata dengan sinis serta tanpa rasa takut."Benar, aku menyamar sebagai Joka, tapi kamu menyamar sebagai Ratu untuk bisa menikah dengan Kaisar!""Selain itu, aku yatim piatu tanpa ayah, ibu dan saudara. Bagaimana denganmu? kamu punya Keluarga Feno di belakangmu dan Keluarga Muro yang kamu sayangi.""Siapa di antara kita berdua yang lebih bersalah? Siapa yang telah melibatkan lebih banyak orang?"Semakin banyak darah yang mengalir dari luka Elsa.Dia menatap Nabila dengan sedih dan tertawa sinis."Kak, pikirkanlah, bunuh aku dan akan ada cukup banyak orang yang menguburku.""Ada orang menungguku di luar. Kala
Di dalam aula istana, Perjamuan Malam Tahun Baru berlangsung dengan meriah.Para selir melupakan kesibukan yang biasa mereka lakukan untuk sementara waktu dan bersenda gurau, membuat harapan untuk tahun yang akan datang. Hanya tempat duduk Ratu yang kosong di dalam acara yang begitu meriah.Yohan melihat ke arah kursi kosong itu beberapa kali.Permaisuri Agung menyadarinya dan bertanya, "Ratu tidak enak badan, haruskah kita mengutus tabib untuk memeriksanya?"Jessy bangkit dan berkata."Ibu Suri, barusan aku meninggalkan meja dan pergi untuk melihatnya. Yang Mulia Ratu kelelahan dan sudah tertidur."Selir Jessy adalah wanita yang sangat teliti, bukan hal yang aneh kalau dia berpikir untuk mengunjungi Ratu.Tidak ada keraguan dalam benak orang banyak.Ibu Suri tersenyum ramah."Ibu yang sedang hamil selalu mengantuk. Kaisar, kamu juga harus lebih perhatian."Mata Yohan terlihat sangat dingin saat dia mengambil segelas arak dan meminumnya.Mereka semua mengira Kaisar tidak mendengarkan k
Nabila juga tidak sepenuhnya yakin."Manusia obat di Kediaman Limanta bermula dari ayah Zion.""Kak Joka berhubungan dengan Zion. Mungkin Kak Joka menemukan sesuatu secara kebetulan saat mendatangi Kediaman Limanta."Akan tetapi, semua itu hanya dugaan Nabila.Ekspresi Yohan serius."Apakah benar manusia obat itu bisa bertahan hidup selama bertahun-tahun?"Dari ayah Zion ke Zion, itu setidaknya bertahun-tahun.Nabila juga meragukan hal itu."Itu akan terjawab setelah kebenarannya terungkap."Lalu, Nabila bertanya,"Kaisar benar-benar ingin menyelidiki kasus ini bersamaku? Bagaimana dengan urusan di istana?"Yohan menjawab dengan sungguh-sungguh."Sebuah negara tidak dapat berjalan tanpa seorang pemimpin, bukan berarti kaisar harus tinggal di istana sepanjang waktu. Kaisar juga harus melakukan kunjungan ke daerah untuk mengamati kehidupan rakyat supaya dapat menjalankan pemerintahan dengan lebih baik.""Sejak naik takhta, aku jarang melakukan kunjungan rahasia.""Belakangan ini, negara
Terbaring beberapa mayat hidup dalam ruang rahasia ruang kerja Kediaman Limanta.Semuanya adalah wanita yang muda dan cantik!Mereka berbaring di kasur masing-masing dan sekilas tampak seperti mayat.Setelah dicek, mereka semua masih bernapas.Nabila segera menyuruh tabib untuk datang dan mengambil tindakan.Akan tetapi, ada sebuah dugaan dalam hati Nabila.Nabila pernah menjumpai ibu Jerry. Wanita itu juga tampak seperti mayat hidup dan "tidur" selama bertahun-tahun.Menurut hasil diagnosis tabib kekaisaran, itu disebabkan oleh racun manusia obat.Semua wanita itu memiliki gejala yang mirip dengan ibu Jerry.Tabib di Kota Jarin tidak pernah menjumpai racun manusia obat.Oleh karena itu, tabib tidak memiliki hasil diagnosis yang jelas."Semua wanita ini sepertinya keracunan, tapi kemampuanku terlalu dangkal, aku tidak tahu apa racun itu."Nabila mengamati penataan dalam ruang rahasia. Nuansanya sungguh kasmaran.Nabila mengusulkan, "Kaisar, tolong carikan master kewanitaan untuk memeri
Bam!Pintu Kediaman Limanta ditendang hingga terbuka.Para pelayan terkesiap melihat orang yang masuk. "Si ... siapa kamu?"Sambil memegang tangan Jihan, Nabila melepas ujung jubah yang dia pegang usai menendang. Tatapan mata Nabila dingin dan penuh agresi.Nabila langsung melambaikan tangan. Para prajurit segera maju.Pelayan di Kediaman Limanta berjuang keras untuk melawan, tetapi usaha mereka sia-sia."Cepat laporkan pada Tuan!"Hati Jihan membara saat melihat situasi itu.Jihan menoleh pada Nabila dan berseru dengan cemas, "Yang Mulia, anakku ...."Nabila meliriknya dari samping dengan ekspresi mata cuek."Anakmu tidak akan berada dalam bahaya."Tak lama kemudian, Baron menggendong seorang anak melewati kerumunan hingga ke depan Nabila dan Jihan."Tuan, anak ini patuh sekali. Dia bahkan tidak menangis dan tidak merengek saat digendong orang asing."Jihan bergegas menggendong putranya. Butiran air mata terus menetes dari mata Jihan.Jihan mengecup kening anaknya. Lalu, dia mengucapk
Di Kerajaan Puanin.Yukina mendapat surat rahasia dari Nabila.Nia sangat peduli dengan itu. Dia segera bertanya, "Apa kata Nabila?"Setelah membaca surat tersebut, ekspresi Yukina serius dan kompleks.Yukina menatap Nia yang tampak cemas."Apa isi surat itu? Apakah Nabila akan kembali?"Yukina menjawab, "Mayor Jenderal punya adik kembar. Namanya Nadine. Mayor Jenderal ingin Nadine menggantikan posisinya sebagai pemimpin kerajaan untuk sementara waktu."Nia tampak makin cemas."Mana bisa? Sudah sepakat Nabila akan menjadi pemimpin kerajaan. Mana bisa Nabila mengirim orang gadungan?"Yukina mengoreksinya."Bukan gadungan. Nadine juga adalah keturunan Keluarga Gorgio."Nia menegur Yukina."Mana mungkin aku tidak tahu? Tapi kalau ada yang tahu Nabila digantikan ....""Makin sedikit yang tahu tentang ini makin baik." Yukina memotong perkataan Nia. Yukina berujar dengan tegas, "Yang penting tidak terjadi kekacauan di dalam kerajaan. Sebagai Ratu Negara Naki, Mayor Jenderal pasti mempunyai b
Nabila sangat terkejut. Bagaimana bisa Yohan pernah menjumpai Kak Joka?Setelah keluar dari kuil leluhur, Nabila membawa Yohan ke tempat yang sepi untuk menanyakan hal itu."Kaisar tidak salah lihat? Kaisar benar-benar pernah menjumpai Kak Joka?"Ekspresi Yohan serius."Itu dia.""Saat aku menyelamatkan Cindy dalam kunjungan rahasia di tahun silam, aku pernah menjumpai orang di lukisan ini.""Meski hanya sekilas, aku mengingatnya dengan jelas."Nabila mengernyit.Cindy adalah selir utama kaisar yang mengorbankan diri untuk menekan Racun Air Langit di dalam tubuh kaisar.Cindy juga merupakan manusia obat.Nabila menghitung waktunya.Jika kaisar tidak salah ingat, hari ketika mereka bertemu adalah saat Kak Joka sedang dalam bahaya.Nabila bertanya lagi."Apa yang terjadi waktu itu?"Yohan mengingat kembali kejadian itu."Waktu itu, Cindy adalah manusia obat yang melarikan diri. Setelah menyelamatkannya, aku mengetahui ada orang yang sedang membuat manusia obat. Lalu, aku membawa prajurit
Nabila bertemu Lukas ketika pertama kali terjun ke dunia persilatan.Di dalam hati Lukas, Nabila adalah teman baik. Lukas telah melihat dan mendengar tentang perbuatan Nabila.Pada saat ini, Lukas menceritakannya dengan penuh semangat pada Yohan."Sayangnya, Yolo pergi tanpa meninggalkan kabar tak lama setelah Aliansi Germa dibentuk.""Sekarang aku tahu itu karena terjadi sesuatu pada Joka."Yohan pun penasaran seperti apa Joka itu.Nabila mengatakan Joka tewas karena menyelidiki kasus manusia obat.Akan tetapi, Yohan tidak mengetahui seperti apa rupa dan kepribadian Joka.Pada malam hari.Mereka tinggal di penginapan.Lukas akhirnya lega begitu masuk ke kamar. Lukas meraih tangan Nadine dan mengembuskan napas."Nadine, bisakah kita naik kereta kuda yang sama besok?"Nadine bertanya balik, "Apakah Kaisar menyulitkanmu?""Tidak, hanya saja ... agak canggung duduk bersama Kaisar."Nadine sedikit ragu."Tapi, aku juga ingin bersama Kakak."Nadine tersenyum pada Lukas. "Maafkan aku. Sebena
Impian Lukas adalah menyelamatkan orang yang sakit.Itu tidak ada hubungannya dengan di mana Lukas praktik. Hanya saja, baru kali ini Lukas meninggalkan Negara Naki.Lukas perlu memikirkannya secara matang.Akan tetapi, Nadine sudah memutuskan untuk pergi. Lukas sepertinya tidak punya pilihan lain.Sebagai suami Nadine, Lukas tidak akan membiarkan Nadine pergi ke kerajaan lain sendirian."Baik, aku pergi bersamamu, tapi harus kabari Ayah dan Ibu."Nabila mengangguk pada Lukas. "Tentu saja."Setelah masalah besar ini teratasi, Nabila dapat lebih fokus dalam hal lain.Misalnya, kasus manusia obat.Pada saat yang sama.Di Kota Zordo.Di suatu tempat di pinggir barat, ada sebuah rumah terpencil.Pada pagi hari, rumah itu justru sepi dan sunyi.Ada dua orang di dalam ruang kerja. Satunya duduk di belakang meja, dan yang lain berdiri sambil memberi laporan."Tuan, baru saja dapat kabar, ada masalah di daerah barat. Pedagang yang bertugas untuk mengirim manusia obat ditangkap oleh aparat peme
Tak terpikir oleh Nadine bahwa dirinya adalah keturunan keluarga kekaisaran Kerajaan Puanin."Kakak, aku paham. Kerajaan Puanin membutuhkan garis keturunan keluarga kekaisaran untuk menstabilkan pemerintahan. Selama pemimpinnya adalah keturunan Keluarga Gorgio, tidak akan terjadi kerusuhan. Benar, bukan?"Nabila tidak memberi sanggahan.Nadine bertanya lagi, "Kakak, bagaimana dengan Ibu? Kalau hanya membutuhkan keturunan Keluarga Gorgio, Ibu juga bisa, 'kan? Kakak memilihku karena alasan lain, 'kan?"Alasan mengapa kakak memintanya untuk menjadi pemimpin kerajaan pasti bukan hanya karena garis keturunan.Nabila mengangguk. Dia memberi penjelasan seraya menatap Nadine."Aku ingin kamu menggantikanku. Pertama, Bibi sudah menuliskan dengan jelas dalam dekret bahwa akulah yang akan mewarisi takhta kerajaan. Kedua, wajah inilah yang ditakuti oleh kerajaan-kerajaan lain."Nabila mengelus wajah Nadine dengan tatapan mata lembut.Kasus manusia obat adalah prioritas. Nabila harus segera menyeli
Di Provinsi Zenas.Menjelang tahun baru, masyarakat lebih menghargai kehidupan mereka saat ini setelah selamat dari bencana.Setiap rumah dihias untuk menyambut tahun baru.Di kediaman Keluarga Mahendra.Begitu Herman kembali dari Kota Zordo, Nadine segera bertanya apakah kemandulan kakaknya dapat diobati. Jawaban Herman adalah ... dia sama sekali tidak bertemu dengan ratu.Pada hari ini, Nadine membantu Lukas menangani bahan obat. Lukas menghibur Nadine yang terlihat kurang fokus."Nadine, jangan khawatir. Ratu pergi kunjungan ke daerah bersama Kaisar, pasti akan baik-baik saja."Nadine tetap tampak galau."Tidak hanya Kakak, juga tidak ada kabar dari Ibu akhir-akhir ini. Dia bilang dia akan menulis surat untukku, tapi ....""Kamu berpikir terlalu banyak. Ibu mungkin lupa karena berkumpul dengan keluarga kakaknya."Lukas tidak tahu mengapa Nadine begitu cemas, juga tidak dapat memahami kegelisahan Nadine dalam beberapa hari terakhir.Lukas hanya bisa berusaha menghibur Nadine agar tid