Bab 34
Jack dan Matthew tidak diizinkan masuk selama pemeriksaan berlangsung.
Karin merasa dipermalukan!Dia berjanji akan langsung menghubungi pengacaranya dan membuat laporan tentang hal ini tapi ponselnya saat ini tidak berada ditangannya.
Mereka juga tidak membiarkan Karin meminjam telepon untuk menghubungi pengacaranya.
Selama di dalam Karin merasa heran karena tidak ditanyai apapun juga tapi Karin juga tidak diperbolehkan meninggalkan ruangan.Karin mencemaskan keadaan Matthew tapi petugas tetap tidak memberi ijin untuk menemui Matthew. Karin duduk dengan gelisah.
“Tinggalkan ruangan ini,“ kata Wilson dengan tegas kepada petugas yang berwajah garang itu.Dengan patuh petugas itu langsung keluar dan menutup pintunya kembali.
“Apa maksudnya ini?!“ tanya Karin dengan kesal melihat kehadiran Wilson.“Kau dilaporkan terlibat penyelundupan berlian c
Bab 35Wilson mengajak Karin keluar dari ruangan kantor keamanan bandara.Karin merasa wajahnya memerah.Jack menghampiri Karin dengan raut wajah kecewa, ternyata Wilson berhasil dalam misinya mengoyahkan niat Karin untuk melarikan diri darinya. Ia melihat tangan Karin yang berada dalam genggaman Wilson dan Karin membiarkannya. Hatinya hancur seketika, apalagi melihat Matthew yang berlari masuk ke dalam pelukan Wilson. Dia merasa sudah kalah.Karin menyadari perubahan raut wajah Jack dan memilih melepaskan tangannya dari genggaman Wilson.Wilson yang menyadari hal itu tidak membiarkan Karin menjauh darinya. Ia menarik tangan Karin sambil memeluknya di hadapan Jack.Jack menahan diri sekuat tenaga untuk tidak memukul Wilson karena merebut Karin darinya. Di depan matanya!“Wilson!” desis Karin sambil menghindari Wilson dan mendekati Jack. Ia tidak
Bab 36Wilson membawa mereka ke mansionnya dan mempersilahkan mereka masuk. “Ini rumah kita kelak,” kata Wilson sambil menggenggam tangan Karin dan menggendong Matthew di tangan satunya.Ia seperti membawa pulang piala kejuaraan dunia dan merasa senang karenanya.Karin mendehem. “Kami punya rumah sendiri di sini Wilson. Nanti setelah kita menikah, mungkin kita baru tinggal bersama.”“Kurasa tidak masalah kita langsung tinggal bersama. Besok kita akan ke kantor catatan sipil untuk mendaftarkan pernikahan kita. Seminggu lagi kita akan menggelar pesta pernikahan kita.”“Seminggu lagi? Tapi itu terlalu cepat!”“Kalau tidak mempertimbangkan segala sesuatunya. Inginnya aku besok kita merayakan hari pernikahan kita tapi sayangnya tidak ada yang berani menerima tantangan itu.”“Aku heran bagaimana kau bisa yakin aku akan men
Bab 37Karin meletakkan gagang telepon ke tempatnya dan mendekati Wilson yang tampak sedang merajuk.Karin menyentuh tangan Wilson dengan jari telunjuknya sambil memasang wajah manis.Wilson tidak menghiraukan Karin dan mencoba menyibukkan diri.Karin menghela napas sambil tersenyum lagi. Ia memberanikan dirinya untuk duduk dalam pangkuan Wilson.Wilson masih tidak mau memandanginya.Dengan lembut, Karin memegangi wajah Wilson kemudian mengecup bibir Wilson dengan gemas.Akhirnya Wilson tidak bisa menahan perasaannya lagi, ia tersenyum dan memeluk Karin.“Terima kasih,” ucap Karin dengan tulus sambil memandangi Wilson.“Aku tidak akan pernah melepasmu lagi Karin.”Karin mengangguk. “Aku akan tidur bersama Matthew malam ini.”“Tidurlah bersamaku. Pa
Bab 38Setelah berendam air hangat semalam tidurnya menjadi sangat nyenyak dan nyaman. Ia lupa pagi ini, ia harus ke kantor dan memberitahu perjalanannya batal tapi akhirnya ia ingat kalau hanya perlu menelepon asistennya saja semua akan beres.Karin kaget mendapati Wilson yang sedang duduk di kursi sambil menatap mereka. “Selamat pagi,” bisik Karin sambil menggeliat malas di atas ranjang Matthew.Wilson bergabung di atas ranjang dan memeluk tubuh Karin dengan penuh kerinduan.“Kenapa kau sudah bangun?”“Aku belum tidur sepanjang malam.”Karin kaget dan memeriksa kening Wilson dengan panik. “Ada apa? Apa kau sakit?” tanyanya dengan cemas.“Aku sakit karena mendambamu sepanjang malam,” jawab Wilson sambil menciumi Karin.“Kau mengagetkan aku!” pekik Karin dengan berbisik. Ia takut anakny
Bab 39 Karin mengajak Wilson untuk menjemput pengasuh Wilson dan membawa pakaian mereka. Wilson melihat-lihat rumah Karin yang terlihat sangat nyaman untuk ditinggali sampai ia melihat ruangan kamar di sebelah kamar Matthew. “Kamar siapa ini?” Karin berdehem sebelum menjawab. “Kamar Jack.” “Kalian sudah tinggal bersama?” tanya Wilson dengan penuh prasangka. “Yah, kami sudah tinggal bersama. Dia meminta kesempatan padaku dan aku memberikannya. Kami belum lama tinggal bersama.” Wilson menyuruh pengasuh Wilson membawa Matthew bermain di taman lalu menarik tangan Karin masuk ke dalam kamarnya dan menguncinya.“Apa kalian juga tidur bersama?” Karin hanya tersenyum menanggapi pertanyaan Wilson dan tidak menjelaskan apa-apa. “Jawab aku Karin!” Karin tidak gentar dengan nada suara Wilson yang meninggi, ia malah mendekati Wilson lalu merangkul leher Wilson
Warning adegan 21+, anak di bawah umur skip aja yah, yuk pembaca dewasa, sebelum baca jangan lupa taro buku saya di rak baca kalian, vote dan like di setiap bab yg kalian suka yah, selamat membaca yah, muahh Bab 40 Karin mengerang kenikmatan lalu memekik tertahan dan merasakan kelegaan yang luar biasa menerpanya. Sudah sangat lama ia tidak merasakan indahnya bercinta sampai ia lupa bagaimana rasanya. Kini, ia diingatkan kembali dan ia ingin merasakan sensasi itu lagi. Setelah melihat Karin puas. Wilson langsung beranjak naik ke atas Karin sambil tersenyum melihat rasa puas yang tergambar jelas di wajah Karin.Mata Karin langsung membuka saat Wilson mendesak masuk ke inti kewanitaannya. Setelah agak bersusah payah akhirnya Wilson berhasil memasuki Karin dan ketika ia mulai bergerak, Karin menatapnya. Ia sangat menikmati sensasi gerakan Wilson di dalam dirinya. Wils
Bab 41 Karin mencoba melunak dan memeluk Wilson untuk memberinya pengertian. “Tidak ada yang akan terjadi antara aku dan Jack, Wilson, apalagi setelah kau membuaiku seperti tadi. Aku tidak akan pernah menginginkan pria lain dalam hidupku, selain kau.” Wilson hanya menatap Karin dengan tidak yakin. “Entahlah, tapi aku masih berkeras dengan keputusanku.” “Aku rasa mungkin besok kita bisa mengajukan pembatalan pernikahan kita.” “Karin!” seru Wilson tidak percaya mendengar perkataan Karin. “Kau bersikap tidak profesional Wilson. Kau tahu akan tanggung jawabku dan apa menurutmu pantas bagiku, memutuskan hubungan bisnis dengan Jack begitu saja?” “Yang kupermasalahkan bukan hubungan bisnisnya tapi dia adalah mantan kekasihmu!” “Jadi sekarang aku bertanya lagi, apa kau bersedia menerima hubungan di antara kami?” “Hubungan apa maksudmu? Apa kau berniat menduakan aku?” “Wils
Bab 42 Warning, ada adegan 21+ mohon anak di bawah umur jangan baca, skip aja ke eps selanjutnya yah, terima kasih Setelah sampai di mansion, Wilson tiba-tiba langsung menggendong Karin ketika memasuki pintu Mansion. Karin memekik kaget karena tidak menyangka Wilson akan membopongnya di hadapan semua pengerja yang sedang bekerja. Mereka segera buru-buru berhamburan ke arah dapur sambil terkekeh melihat aksi Tuan rumah terhadap Nyonya Rumah mereka. Matthew segera menggandeng pengasuhnya dan mengajaknya ke kamar pribadinya. “Cepat turunkan aku, aku malu!” “Untuk apa malu. Mereka sudah tahu apa yang akan kita lakukan sebagai pengantin baru.” “Apa kau berniat membopongku naik ke atas?” “Yah, apa kau tidak suka?” goda Wilson sambil mengelus wajah Karin dengan wajahnya. Suaminya sangat menggemaskan,
Bab 66Air mata Gabriel bercucuran dengan deras. Hatinya serasa melambung begitu hebat karena pertanyaan Karin kepadanya. Ia mengangguk-angguk dengan bahagia. “Ya, ya, ya! Aku bersedia menikah denganmu! Oh, sayangku, cintaku.” Gabriel menciumi wajah Karin secara bertubi-tubi sampai Karin menertawakannya.“Kau boleh menertawakanku tapi saat ini, aku benar-benar merasa bahagia karenamu.”Karin menghentikan tawanya lalu tersenyum dan mengangguk. “Kalau begitu apa kita akan mengundang orang tuaku dan...““Samantha,” sela Gabriel mengingatkan.Karin menghela napasnya lagi merasa sedih. Ia ingin keluarganya bisa hadir dipernikahannya meski mungkin mereka akan menolak undangannya tapi ia berharap keluarganya saat ini akan menerima kehadirannya.Sekarang ia bukan bayi yang menyusahkan lagi. Sekarang ia telah memiliki keluarga yang bisa menolong me
Bab 65Segera setelah ia menekan panggilan jawab terdengar teriakan histeris dari balik ponsel. “Siapa wanita itu? Kenapa bisa ia begitu mirip denganku dan menggantikan posisiku sebagai istrimu!?”“Apa kau masih ingat, kau adalah istriku?” ejek Gabriel dengan santai.“Kau tidak perlu kembali lagi ke sini. Kami tidak memerlukanmu lagi. Teruskan pertualanganmu dan jangan pernah kembali lagi dan merusak kebahagiaanku dan Kemmy.”“Apa maksudmu? Kau ingin wanita palsu itu menggantikan kedudukanku sebagai istri dan ibu dari anakku!? Kau membuatku tertawa, Gabriel.”“Apa kau kehabisan uang? Berapa yang kau butuhkan!? Aku akan menyiapkannya untukmu, hanya saja satu hal yang kuminta darimu. Jangan pernah kembali lagi ke sini selamanya.““Aku akan kembali kalau aku mau! Kau tidak bisa melarangnya untuk itu! Aku heran, kenapa kau berubah se
Bab 64Karin memutuskan untuk permisi pergi ke toilet.Gabriel bergegas menemaninya.Karin tertawa. “Menemaniku ke toilet? Untuk apa? Aku hanya akan pergi sebentar dan akan segera kembali. Berbincanglah dengan santai bersama tamu-tamumu.”Gabriel tidak mau melepaskan pegangan tangannya sambil tersenyum jahil kepada Karin.Karin melotot sambil tersenyum menghadapi kejahilan suaminya.“Jangan lama-lama yah,” ucap Gabriel tanpa suara kepada Karin.Karin tersenyum sambil mengangguk kepada Gabriel.Karin menanyakan toilet dan petugas yang berjaga mengarahkan Karin ke toilet khusus Vip. Ia mengikuti petunjuk yang diberikan petugas wanita itu dan tersenyum lega setelah menemukan logo toilet wanita didepannya.Ia segera masuk dan membereskan keperluannya. Setelah selesai ia menambahkan lipstik di bibirnya dan merapikan dan
Bab 63Gabriel mencium dahi Karin dengan penuh kasih sayang, “Aku akan menunggumu, jangan terlalu dipikirkan. Aku mencintaimu, istriku.”Karin tidak mampu menjawab Gabriel dan hanya bisa memaksakan diri untuk tersenyum.Hati Gabriel terasa teriris karena Karin belum bisa membalas pernyataan cintanya.Hari ini ia mendampingi suaminya untuk menghadiri gala dinner pemegang saham di perusahaannya. Gabriel selalu menawarinya untuk menemaninya tapi tidak sama halnya dengan gala dinner perusahaannya. Dia banyak membuat alasan agar Karin tidak menemaninya di acara gala dinner perusahaannya.“Apa ada hal yang kau sembunyikan padaku? Biasanya kau yang antusias mengajakku ke berbagai acara tapi kenapa setiap kali pertemuan dengan pemegang sahammu, kau selalu melarangku ikut?” tanya Karin tidak mengerti.Gabriel terdiam sambil menatap Karin dengan cemas. Ia berusaha meng
Bab 62Gabriel membuka matanya dan merasa lega melihat Samanthanya telah kembali. “Kau dari mana saja?” tanya Gabriel dengan khawatir.“Aku menyiapkan kejutan di kamar hotel tapi mungkin pelayan tidak menemukanmu, sehingga kau tidak kunjung datang sepanjang malam.” Malah pria asing yang datang dan bercinta denganku, tambah Samantha mengeluh dalam hati.“Kamar hotel? Apa kau sudah bisa mengingat cinta kita?” tanya Gabriel dengan lambat-lambat.Samantha menggeleng. “Belum, tapi aku mencoba untuk membuka diri untukmu.”Gabriel mencoba mencium Samantha tapi Samantha menutup mulut Gabriel. “Sikat gigi dulu,” ucapnya sambil terkekeh.“Maafkan aku, ayo kita ke kamar kita.”Samantha mengangguk. Ia harus segera menggantikan bayang pria asing itu dengan suaminya sendiri! Hanya membayangkannya saja, &nbs
Warning adegan 21+, anak dibawah umur skip aja yahBab 61Saat lampu dimatikan tampak bintang-bintang stiker menerangi langkahnya. Ia mengikuti arahnya dan menemukan dikeremangan seorang wanita dengan mengenakan lingerie seksi dan juga topeng mata.Ia perlahan mendekati suaminya dan memasangkan topeng yang sama dengannya. “Maaf aku masih malu tapi aku akan mencobanya menjadi istrimu yang sesungguhnya.”Tubuh Wilson bergetar mengenali suara itu. Ini benar-benar Karinnya! Apa dia sedang bermimpi? Karinnya masih hidup!Samantha mencegah Gabriel untuk berbicara dan ia merangkul suaminya itu dengan berani kemudian menciumnya.Tubuh Wilson bergetar karena ciuman Karin dan ia membalas ciuman istrinya itu. “Istriku, istriku, oh istriku, betapa aku merindukanmu,” desah Wilson dengan penuh kerinduan.Telinga Samantha mendeng
Bab 60Di IndonesiaWilson masih beratapi kepergian Karin. Ia menyesal karena sudah berlaku kasar kepada Karin. Kecelakaan yang mengakibatkan kelumpuhan padanya membuat emosinya tidak stabil dan menyia-nyiakan ketulusan Karin dalam merawatnya.Karin mengalami kecelakaan dan tidak bisa diselamatkan. Mobilnya terbakar habis ketika kejadian itu. Entah karena terkejut dengan berita itu, Wilson akhirnya bisa berdiri lagi dari kursi rodanya.Ia menolak saat keluarga Karin berniat membawa Matthew darinya. Matthew adalah anaknya dengan Karin maka ia yang akan membesarkan Matthew sebagai bukti cinta dan penyesalannya kepada Karin.Wilson memulai terapinya dengan giat dengan motivasi Matthew sebagai harapan hidupnya. Di setiap malam, ia hanya bisa meringkuk dan menangis meratapi kepergian istrinya yang sudah meninggalkannya untuk selamanya.Terbayang kenangan saat ia menyakiti Karin bai
Bab 59Ketika ia tersadar, pelupuk matanya sangat berat untuk dibuka. Ia mengerang perlahan dibalik masker oksigen yang menutupi hidung dan mulutnya.Dengan susah payah ia mencoba mencabut masker oksigen yang menahan suaranya. Tubuhnya serasa tidak bertenaga! Ada apa dengannya? Apa yang sebenarnya terjadi?Ada pria yang tertidur di ranjangnya! Dengan susah payah ia mengangkat tangannya dan menyentuh pria itu.Pria itu mengerjap dan berusaha fokus dengan apa yang sedang terjadi.Matanya terbelalak menyadari istrinya telah sadar dari koma.Pria itu memencet tombol dan menciuminya dengan penuh ucapan syukur.Dengan pandangan tidak mengerti, aku hanya memejamkan mata dan berusaha untuk bangun dari tidurku.“Pelan-pelan sayang, pelan-pelan. Sekarang kau sudah kembali bersamaku. Terima kasih Tuhan, terima kasih.” Air mata mengalir membasah
Bab 58Dokter keluar dari dalam ruangan ICU dan memberitahu bahwa kondisi Wilson saat ini sudah stabil tapi masih harus diawasi secara intensif.Karin menangis lega sambil mengucap syukur kepada Tuhan, ia tidak kehilangan suaminya.Jack masih terus memeluk Karin. “Mari kita berharap hal baik akan segera terjadi.”Karin mengangguk-angguk sambil menangis bahagia dan pergi ke ruangan tempat Matthew dirawat.Jack berkeras untuk menemani Karin tapi Karin memberitahu kepada Jack bahwa perusahaan tidak bisa berjalan tanpa pengawasan salah satu dari mereka berdua. Ia ingin Jack istirahat dan bekerja seperti biasanya.Jack memikirkan kata-kata Karin dan tidak bisa membujuknya lagi. “Kalau begitu aku sekarang akan membelikan makan malam dan persediaan buah dan roti untuk di sini.”Karin mengangguk, mengucapkan terima kasih keoada Jack sambil membelai wajah mungil anak