Bab 26
Karin merencanakan makan malam berdua dengan Jack. Ia berencana untuk menghadapkan Jack dengan kenyataan dan memperlihatkan kecantikan Barbara yang tidak pernah dihiraukan Jack.
Ia menasehati Barbara agar tidak bersikap manja dan berlebihan memuja Jack. Ia harus bersikap santai dan sedikit cuek terhadap Jack.Jack senang Karin sudah tidak marah lagi dan mengajaknya makan malam. Belum pernah Jack gembira seperti ini sebelumnya, Karin jadi merasa heran. Mungkin karena Jack merasa sangat bersalah kepadanya, pikir Karin dengan acuh.Barbara tampil sangat cantik ditemani dengan seorang lelaki asing yang cukup ganteng juga menurut Karin tapi tetap saja bukan tipenya.
Jack sudah melihat Barbara masuk dengan pasangan barunya. Keningnya mengerut lalu memandang curiga kearah Karin. Karin balas memandang Jack berpura-pura tidak mengerti. Jack memberitahu dengan kodeBab 27Ia kaget sendiri mendengar ucapannya sendiri. Ia menghela napas panjang. “Bisakah kita makan tanpa membicarakan hal ini?“Jack begitu terkejut mendengar jawaban Karin. Rupanya sudah ada pria yang ia cintai. Kenyataan itu membuat Jack sedikit sedih, “Baiklah, maafkan aku.“Jack tidak bicara lagi mengenai kemungkinan terjadinya hubungan yang lebih serius di antara mereka.Karin lega sekaligus gelisah Jack tidak mendesaknya lagi tapi sekarang dia jadi gelisah. Ia telah coba melupakan bayang-bayang Wilson untuk sekian lama tapi begitu ingatan itu terkuak, Karin sadar ia sangat merindukan Wilson. Tubuhnya jadi merinding. Cepat-cepat ia menepis bayang Wilson dari benaknya.Jack kecewa Karin tidak tertarik mencari tahu perasaannya kepada Karin tapi Karin tidak berpura-pura. Dia memang tidak pernah merasakan hal yang sama dengannya.Jack merasa sedih menyadari hal itu. Diam-diam ia mencintai Kar
Bab 28Karin begitu lelah setelah seharian bekerja dan bertemu dengan para sponsor. Ia kaget ketika mendengar ponselnya berbunyi di sela-sela tidurnya.Reflek ia melihat jam pada ponselnya. Jam tiga pagi? Ia melihat layar handphonenya, Chika menghubunginya?Sontak ia terbangun dan langsung mengangkat ponselnya.“Ada apa, Chik?“ tanyanya langsung. Chika tidak akan menghubunginya jika keadaan tidak terlalu penting.“Wendy kak, Wendy …!“ ucap Chika tidak bisa meneruskan kata-katanya lalu menangis.“Yah Tuhan, apa yang terjadi pada Wendy, Chik?“ tubuh Karin langsung gemetar ketakutan.“Ada cairan pada paru-paru Wendy, kak. Sekarang kami sedang berada di rumah sakit.““Yah Tuhan! Sabar yah sayang, sabar. Kakak akan segera pulang sekarang.“Karin menulis pesan singkat ke ponsel Jack untuk mengabarkan kepergiannya. Dia t
“ Karin sangat khawatir, Matthew. “ Jack mengambil Matthew dari tangan Wilson dan berniat menggendongnya. Tapi Wilson menepis tangan Jack dengan kasar.“Katakan pada Karin, aku akan membawa Matthew bersamaku.““Maaf, Karin sedang menunggu Matthew sekarang. Lebih baik serahkan Matthew sekarang atau aku akan merebutnya darimu!“ sahut Jack dengan tegas.“Biarkan Matthew ikut bersama Om Wilson, katakan sama Mami yah, Mr. Jack.““Maaf Matthew, kurasa kau sendiri yang harus mengatakan hal ini padanya dan biarkan Karin yang mengambil keputusan.“Matthew menurut dan menyuruh Wilson menunggunya lalu pergi bersama Jack menemui Karin.Karin sangat lega saat Jack membawa Matthew bersamanya.Karin terkejut mendengar Matthew ingin ikut pergi bersama Wilson.Ia merasa ragu tapi Matthew terus-terusan merengek agar mengizinkannya untuk ik
Bab 30Ia menghapus air matanya dan ketika ia mendongak, ia kaget saat ini Wilson sedang berdiri dan menatapnya.Karin berusaha untuk tenang. Ia mengusap air matanya dengan cepat. “Aku ingin membawa Matthew pulang,“ kata Karin sambil melangkah mendekati Matthew.Wilson memegang tangan Karin dengan kasar. “Apa hanya untuk itu kau datang?“ tanyanya ketus.“Yah.““Apakah kau mencintainya?““Yah.“ sebagai seorang teman, sambungnya dalam hati.Wilson melepaskan tangannya dengan kasar. “Kau berbohong.““Aku harus membawa Matthew pulang, Jack sedang menunggu di ruang tamu.“Dengan tiba-tiba Wilson mengangkat tubuhnya dalam gendongannya lalu menjatuhkan tubuh Karin dengan kasar di tempat tidur Wilson.Wilson menutup pintu sambungan antara ruang kerjanya dengan kamar tidurnya
Bab 31Karin membujuk Jack untuk kembali ke Jakarta terlebih dahulu. Perusahaan mereka membutuhkan kepimpinan salah satu di antara mereka.Karin belum bisa meninggalkan Chika maka ia memutuskan Jack harus mengambil alih tanggung jawab perusahaan mereka.Jack keberatan dengan permintaan Karin tapi tidak berdaya mengingat situasi yang sedang terjadi. Jack membuat Karin berjanji akan mempertimbangkan hubungan mereka.Ia tahu, Jack pasti akan menjadi suami sekaligus ayah yang baik untuk anaknya. Ia bertekad dalam hati untuk belajar mencintai Jack seutuhnya dan belajar melupakan Wilson untuk selamanya.Mampukah dia? tanyanya pada dirinya sendiri karena merasa tidak yakin. Ia sangat lelah dengan dirinya sendiri kenapa bisa jatuh cinta pada pria yang salah.Karin menjaga bridalnya menggantikan posisi Chika yang masih harus menjagai Wendy di rumah sakit.Hari ini asistenn
Bab 32 Keadaan Wendy sudah membaik dan diperbolehkan pulang ke rumah. Karin turut gembira saat melihat keadaan Wendy sudah lebih baik dari sebelumnya. Berri tetap setia menemani Chika dan tampaknya Chika sudah bisa menerima kehadiran Berri. Mereka tampak seperti sebuah keluarga sungguhan. Dalam hati Karin merasa sangat senang dan lega melihatnya. Rasanya beban besar yang menghimpitnya saat ini terangkat. Karin berharap Chika dan Berri bisa menemukan kecocokan mereka kembali dan segera menikah. Jika mereka menikah, Karin akan kembali ke Jakarta bersama Jack. Ia berniat untuk memulai hal yang baru, hubungan yang baru bersama Jack dan Karin berniat menutup hatinya dan cintanya kepada Wilson. “Bagaimana hubunganmu dengan Berri?“ “Dia melamarku, kak,“ kata Chika dengan perasaan bimbang. “Apa kau menerimanya?“ tanya Karin dengan hati-hati. “Aku be
Bab 33Karin kembali ke Jakarta dengan menyakinkan dirinya untuk menerima Jack sebelum pernikahan Wilson berlangsung.Dia tahu, ia bersikap pengecut tapi hal itu lebih baik dari pada ia harus merusak pernikahan Wilson dan Amelia.Karin sudah berhasil menyakinkan dirinya sendiri, apa yang terjadi saat ini merupakan rancangan terbaik dari Tuhan untuknya dan Matthew.Jack menyambut kepulangannya dengan memasakkan makan malam spesial untuk Karin dan Matthew.Karin mengijinkan Jack memeluk dan mencium keningnya ketika ia sampai dirumahnya.Jack memegang kunci rumah Karin sehingga ia bisa dengan leluasa keluar masuk tanpa masalah dan ia memiliki kamarnya sendiri di rumah Karin. Karin sangat mempercayai Jack.Jack menata kamar tidur Karin. Ia menghiasnya dengan menyebarkan kelopak bunga mawar di atas ranjangnya.Karin terperangah saat masuk dan melihat kondisi kamarnya saat i
Bab 34Jack dan Matthew tidak diizinkan masuk selama pemeriksaan berlangsung.Karin merasa dipermalukan!Dia berjanji akan langsung menghubungi pengacaranya dan membuat laporan tentang hal ini tapi ponselnya saat ini tidak berada ditangannya.Mereka juga tidak membiarkan Karin meminjam telepon untuk menghubungi pengacaranya.Selama di dalam Karin merasa heran karena tidak ditanyai apapun juga tapi Karin juga tidak diperbolehkan meninggalkan ruangan.Karin mencemaskan keadaan Matthew tapi petugas tetap tidak memberi ijin untuk menemui Matthew. Karin duduk dengan gelisah.“Tinggalkan ruangan ini,“ kata Wilson dengan tegas kepada petugas yang berwajah garang itu.Dengan patuh petugas itu langsung keluar dan menutup pintunya kembali.“Apa maksudnya ini?!“ tanya Karin dengan kesal melihat kehadiran Wilson.“Kau dilaporkan terlibat penyelundupan berlian c
Bab 66Air mata Gabriel bercucuran dengan deras. Hatinya serasa melambung begitu hebat karena pertanyaan Karin kepadanya. Ia mengangguk-angguk dengan bahagia. “Ya, ya, ya! Aku bersedia menikah denganmu! Oh, sayangku, cintaku.” Gabriel menciumi wajah Karin secara bertubi-tubi sampai Karin menertawakannya.“Kau boleh menertawakanku tapi saat ini, aku benar-benar merasa bahagia karenamu.”Karin menghentikan tawanya lalu tersenyum dan mengangguk. “Kalau begitu apa kita akan mengundang orang tuaku dan...““Samantha,” sela Gabriel mengingatkan.Karin menghela napasnya lagi merasa sedih. Ia ingin keluarganya bisa hadir dipernikahannya meski mungkin mereka akan menolak undangannya tapi ia berharap keluarganya saat ini akan menerima kehadirannya.Sekarang ia bukan bayi yang menyusahkan lagi. Sekarang ia telah memiliki keluarga yang bisa menolong me
Bab 65Segera setelah ia menekan panggilan jawab terdengar teriakan histeris dari balik ponsel. “Siapa wanita itu? Kenapa bisa ia begitu mirip denganku dan menggantikan posisiku sebagai istrimu!?”“Apa kau masih ingat, kau adalah istriku?” ejek Gabriel dengan santai.“Kau tidak perlu kembali lagi ke sini. Kami tidak memerlukanmu lagi. Teruskan pertualanganmu dan jangan pernah kembali lagi dan merusak kebahagiaanku dan Kemmy.”“Apa maksudmu? Kau ingin wanita palsu itu menggantikan kedudukanku sebagai istri dan ibu dari anakku!? Kau membuatku tertawa, Gabriel.”“Apa kau kehabisan uang? Berapa yang kau butuhkan!? Aku akan menyiapkannya untukmu, hanya saja satu hal yang kuminta darimu. Jangan pernah kembali lagi ke sini selamanya.““Aku akan kembali kalau aku mau! Kau tidak bisa melarangnya untuk itu! Aku heran, kenapa kau berubah se
Bab 64Karin memutuskan untuk permisi pergi ke toilet.Gabriel bergegas menemaninya.Karin tertawa. “Menemaniku ke toilet? Untuk apa? Aku hanya akan pergi sebentar dan akan segera kembali. Berbincanglah dengan santai bersama tamu-tamumu.”Gabriel tidak mau melepaskan pegangan tangannya sambil tersenyum jahil kepada Karin.Karin melotot sambil tersenyum menghadapi kejahilan suaminya.“Jangan lama-lama yah,” ucap Gabriel tanpa suara kepada Karin.Karin tersenyum sambil mengangguk kepada Gabriel.Karin menanyakan toilet dan petugas yang berjaga mengarahkan Karin ke toilet khusus Vip. Ia mengikuti petunjuk yang diberikan petugas wanita itu dan tersenyum lega setelah menemukan logo toilet wanita didepannya.Ia segera masuk dan membereskan keperluannya. Setelah selesai ia menambahkan lipstik di bibirnya dan merapikan dan
Bab 63Gabriel mencium dahi Karin dengan penuh kasih sayang, “Aku akan menunggumu, jangan terlalu dipikirkan. Aku mencintaimu, istriku.”Karin tidak mampu menjawab Gabriel dan hanya bisa memaksakan diri untuk tersenyum.Hati Gabriel terasa teriris karena Karin belum bisa membalas pernyataan cintanya.Hari ini ia mendampingi suaminya untuk menghadiri gala dinner pemegang saham di perusahaannya. Gabriel selalu menawarinya untuk menemaninya tapi tidak sama halnya dengan gala dinner perusahaannya. Dia banyak membuat alasan agar Karin tidak menemaninya di acara gala dinner perusahaannya.“Apa ada hal yang kau sembunyikan padaku? Biasanya kau yang antusias mengajakku ke berbagai acara tapi kenapa setiap kali pertemuan dengan pemegang sahammu, kau selalu melarangku ikut?” tanya Karin tidak mengerti.Gabriel terdiam sambil menatap Karin dengan cemas. Ia berusaha meng
Bab 62Gabriel membuka matanya dan merasa lega melihat Samanthanya telah kembali. “Kau dari mana saja?” tanya Gabriel dengan khawatir.“Aku menyiapkan kejutan di kamar hotel tapi mungkin pelayan tidak menemukanmu, sehingga kau tidak kunjung datang sepanjang malam.” Malah pria asing yang datang dan bercinta denganku, tambah Samantha mengeluh dalam hati.“Kamar hotel? Apa kau sudah bisa mengingat cinta kita?” tanya Gabriel dengan lambat-lambat.Samantha menggeleng. “Belum, tapi aku mencoba untuk membuka diri untukmu.”Gabriel mencoba mencium Samantha tapi Samantha menutup mulut Gabriel. “Sikat gigi dulu,” ucapnya sambil terkekeh.“Maafkan aku, ayo kita ke kamar kita.”Samantha mengangguk. Ia harus segera menggantikan bayang pria asing itu dengan suaminya sendiri! Hanya membayangkannya saja, &nbs
Warning adegan 21+, anak dibawah umur skip aja yahBab 61Saat lampu dimatikan tampak bintang-bintang stiker menerangi langkahnya. Ia mengikuti arahnya dan menemukan dikeremangan seorang wanita dengan mengenakan lingerie seksi dan juga topeng mata.Ia perlahan mendekati suaminya dan memasangkan topeng yang sama dengannya. “Maaf aku masih malu tapi aku akan mencobanya menjadi istrimu yang sesungguhnya.”Tubuh Wilson bergetar mengenali suara itu. Ini benar-benar Karinnya! Apa dia sedang bermimpi? Karinnya masih hidup!Samantha mencegah Gabriel untuk berbicara dan ia merangkul suaminya itu dengan berani kemudian menciumnya.Tubuh Wilson bergetar karena ciuman Karin dan ia membalas ciuman istrinya itu. “Istriku, istriku, oh istriku, betapa aku merindukanmu,” desah Wilson dengan penuh kerinduan.Telinga Samantha mendeng
Bab 60Di IndonesiaWilson masih beratapi kepergian Karin. Ia menyesal karena sudah berlaku kasar kepada Karin. Kecelakaan yang mengakibatkan kelumpuhan padanya membuat emosinya tidak stabil dan menyia-nyiakan ketulusan Karin dalam merawatnya.Karin mengalami kecelakaan dan tidak bisa diselamatkan. Mobilnya terbakar habis ketika kejadian itu. Entah karena terkejut dengan berita itu, Wilson akhirnya bisa berdiri lagi dari kursi rodanya.Ia menolak saat keluarga Karin berniat membawa Matthew darinya. Matthew adalah anaknya dengan Karin maka ia yang akan membesarkan Matthew sebagai bukti cinta dan penyesalannya kepada Karin.Wilson memulai terapinya dengan giat dengan motivasi Matthew sebagai harapan hidupnya. Di setiap malam, ia hanya bisa meringkuk dan menangis meratapi kepergian istrinya yang sudah meninggalkannya untuk selamanya.Terbayang kenangan saat ia menyakiti Karin bai
Bab 59Ketika ia tersadar, pelupuk matanya sangat berat untuk dibuka. Ia mengerang perlahan dibalik masker oksigen yang menutupi hidung dan mulutnya.Dengan susah payah ia mencoba mencabut masker oksigen yang menahan suaranya. Tubuhnya serasa tidak bertenaga! Ada apa dengannya? Apa yang sebenarnya terjadi?Ada pria yang tertidur di ranjangnya! Dengan susah payah ia mengangkat tangannya dan menyentuh pria itu.Pria itu mengerjap dan berusaha fokus dengan apa yang sedang terjadi.Matanya terbelalak menyadari istrinya telah sadar dari koma.Pria itu memencet tombol dan menciuminya dengan penuh ucapan syukur.Dengan pandangan tidak mengerti, aku hanya memejamkan mata dan berusaha untuk bangun dari tidurku.“Pelan-pelan sayang, pelan-pelan. Sekarang kau sudah kembali bersamaku. Terima kasih Tuhan, terima kasih.” Air mata mengalir membasah
Bab 58Dokter keluar dari dalam ruangan ICU dan memberitahu bahwa kondisi Wilson saat ini sudah stabil tapi masih harus diawasi secara intensif.Karin menangis lega sambil mengucap syukur kepada Tuhan, ia tidak kehilangan suaminya.Jack masih terus memeluk Karin. “Mari kita berharap hal baik akan segera terjadi.”Karin mengangguk-angguk sambil menangis bahagia dan pergi ke ruangan tempat Matthew dirawat.Jack berkeras untuk menemani Karin tapi Karin memberitahu kepada Jack bahwa perusahaan tidak bisa berjalan tanpa pengawasan salah satu dari mereka berdua. Ia ingin Jack istirahat dan bekerja seperti biasanya.Jack memikirkan kata-kata Karin dan tidak bisa membujuknya lagi. “Kalau begitu aku sekarang akan membelikan makan malam dan persediaan buah dan roti untuk di sini.”Karin mengangguk, mengucapkan terima kasih keoada Jack sambil membelai wajah mungil anak