Bab 124 AIL GN"Yoo Na mengatakan padaku jika peninjauan proyek akan dilaksanakan minggu depan. Dan jika bukan karena istri Anda yang menghubungi saya, maka saya tidak akan pernah tahu semua rencana liciknya."Jaehyung langsung merasa bersalah karena ternyata istrinya khawatir dengan keadaannya. "Di sini tidak ada sinyal, jadi aku tidak bisa menghubunginya. Lagi pula ada tanah longsor yang membuat jalanan tidak bisa dilalui," ucap Jaehyung yang mengingat peristiwa kemarin sewaktu menunggu Thomas.Semalam hujan turun begitu lebat dan dalam kurun waktu yang cukup lama. Hingga salah satu karyawan penginapan mengatakan jika jalanan yang berjarak dua kilometer dari proyek pembangunan hotel mengalami banjir dan mengakibatkan jalanan tidak bisa dilewati. Pimpinan proyek menyarankan untuk menginap di hotel. Karena tidak punya pilihan, Jaehyung menerima. Dia dan Yoo Na juga memesan kamar yang berbeda. Jika Thomas tak percaya, Jaehyung menyarankan untuk mengecek cctv tempat dia dan Yoo Na men
Bab 125 AIL GNMemasuki bulan ke sembilan, Cassie sudah lebih tenang dan sudah tidak mengalami mual-mual seperti trisemester pertama di kehamilannya. Hari ini ia memasak roti dan sauce bolognese dibantu oleh Vanesha yang sedang berkunjung. Vanesha juga tengah mengandung dan menginjak usia tiga bulan. Putra pertama juga menginjak usia tiga tahun."Nez, aku rasanya tak sabar melihat anak ini setelah mengandung selama semibilan bulan. Aku masih tak menyangka kalau di dalam perut ada makhluknya," ucap Cassie polos.Vanesha tertawa. Tangannya belum berhenti mengaduk saus bolognese yang sedang ia tumis dengan bawang bombai. "Ini bukan makhluk, Cassie. Dia manusia. Kamu akan merasakan kesenangan tersendiri nanti ketika dia lahir.""Melihatmu melahirkan Jimin dan anak yang kau kandung sekarang apa tak merepotkan? Apa kau tidak kewalahan?" tanya Cassie."Kenapa kau tanyakan begitu? Apa kamu dan Tae Min belum siap? Pernikahanmu dengan Tae masih baik-baik saja, kan?"Cassie menghela napas berat
Bab 126 AIL GNTeriakan lantang Vanesha membuat Jaehyung yang hendak masuk ke mobil kembali berlari ke dalam rumah. Dengan wajah bingung disertai syok, Jaehyung menghampiri kedua wanita itu."Ada apa? Cassie kenapa. Apa yang sakit?" tanya Jaehyung. Cassie sudah tak dapat menjawab. Tangannya meremas kencang pinggiran meja untuk mengurangi rasa sakit. Jari jari wanita itu sampai memutih."Aduh, aaarrgghhh!" teriakan Cassie semakin membuat pasangan itu kalang kabut."Bawa dia ke rumah sakit sekarang, Jae!" perintah Vanesha.Masih dengan kebingungan, Jaehyung hendak menggendong sang istri. Vanesha semakin kesal dibuatnya. Ia memukul dengan kencang punggung sang suami."Maaf maaf.""Cassie yang mau melahirkan, kenapa kau mau gendong aku. Cepet Jae, bawa Vanesha ke rumah sakit sekarang!" omel Vanesha.Jaehyung pun dengan cepat menggendong Cassie ala bridal style, dan membawanya menuju mobil. Dia mendudukkan Cassie di bangku belakang dengan perlahan dan hati-hati."Aku akan membawa berkasnya
Bab 127 AIL GNDi dalam ruangan persalinan, Tae Min menggenggam tangan sang istri yang tengah meremas dan menjambak kepalanya dengan kuat. "Sayang, kamu pasti bisa. Kau harus bertahan. Aku akan selalu ada di sini untukmu," bisik Tae Min di telinga sang istri.Iris biru milik sang istri yang tadinya terpejam pun seketika terbuka. Sepasang mata lentik itu berair. Bibir itu pun terlihat bergetar."Sakit, Tae, ini sakit sekali, aku tidak kuat." Cassie lalu kembali berteriak ketika sang bayi sudah mendorong untuk keluar. Si kecil itu sudah tak sabar untuk meraup oksigen di luar tubuh ibunya."Ayo, Nyonya Kim, sedikit lagi. Anak kalian sebentar lagi akan keluar. Ayo, tarik napas, buang, tarik, buang, ya." Cassie mengikuti arahan dokter. Tangan wanita itu tetap menggenggam dengan erat tangan kekar milik Tae Min. Sesekali sang suami menghapus air mata yang menetes dari pinggir mata wanita itu. Suara tangis bayi perempuan pun akhirnya menggema untuk pertama kalinya. Cassie terlihat terkulai
Bab 128 AIL GN"Lucunya, putri kecil kalian ini. Hmmm, biar kubawa pulang saja, ya," rengek Vanesha.Tae Min langsung menggeleng dengan tegas menolak permintaan Vanesha dengan menahannya."Kaku buat lagi saja adik untuk Jimin!" seru Tae Min."Tenang, Sayang, nanti kita buat lebih banyak lagi. Tinggal menunggu waktu anak kedua kita lahir, " sahut Jaehyung. "Aku kan hanya bercanda." Tawa Vanesha pecah. "Jimin, apa kau ingin punya adik?" tanya Cassie pada anak yang berusia dua setengah tahun itu.Jimin mengangguk antusias. la memang sangat mendambakan seorang adik bayi agar bisa diajak main menurutnya."Tentu Aunty Cassie, aku menginginkan adik bayi seperti Jennie," ucapnya dengan bahasa cadel tapi sudah fasih berbahasa di usianya meski masih belum jelas, tetapi mudah dimengerti orang dewasa.Ide jahil terlintas di kepala Cassie. "Mintalah kepada Mommy dan Daddy mu sekarang!" ucap Cassie terkekeh.Mata anak kecil itu berbinar. Dengan langkah kecilnya, Jimin berlari menghampiri Jaehyung
Bab 129 AIL GN"Jangan mendekat! Aku tak suka bau badannya!" pekik Vanesha. Dia merasa mual saat Jaehyung ada di dekatnya. "Tidak sekalian saja kau minta aku jaga jarak tiga kilometer, biar kita jauh sekalian," tantangnJaehyung. Bola mata wanita itu semakin membulat mendengar jawaban dari sang suami. Vanesha sangat sensitif menerima candaan dari Jaehyung. Padahal maksud canda dari Jaehyung kalau dia hanya berniat untuk meledek, tetapi rupanya sang istri salah menanggapi."Oh, jadi kau ingin kita menjauh? Kau ingin jauh dari aku, begitu?" "Bukan maksud aku begitu, Nez. Aku hanya—""Ya, udah sana! Pergi, pergi dari ku!" pekik Jaehyung sampai mengusap wajahnya dengan kasar. Sungguh, ia tak menyangka kalau Vanesha akan seperti itu. Dan kini, Jaehyung sudah terbiasa dengan omelan Vanesha, baik kapan pun dan dimanapun. Tapi, kalau wanitaitu terus uring-uringan tak jelas dia juga akan pusing nantinya."Terserah kau, Nez. Aku hanya pusing, Nez. Lihat lah ke jam dinding itu, Nez! Kau liha
Bab 130 AIL GNSelepas memeriksakan diri, Vanesha makan siang bersama Cassie lalu mengantar Cassie pulang. Setelahnya, dia lebih memilih pulang ke rumah orang tuanya daripada ke apartemennya. Dia ingin menceritakan semuanya pada Nyonya Gisel. Dia juga meminta bantuan pada ibunya untuk membantu menjaga Jimin."Apa Jaehyung sudah tahu?" tanya Gisel."Nanti akan kuberitahu, Bu. Aku sedang tak ingin bertengkar dengan Jae. Mungkin bayi yang aku kandung sekarang belum mau bertemu dengan ayahnya." Vanesha terus mengelus perutnya yang masih rata. Jaehyung belum tahu kalau dia hamil, biar saja pria itu pusing mencarinya nanti malam."Kau ini lucu. Sudah saling mencintai dan selalu bersama, begitu hamil kau seperti dulu lagi. Kau terlihat senang sekali rasanya menjauhi suami mu itu saat hamil." Gelak tawa Nyonya Gisel tercipta.Vanesha benar-benar tak mau bertemu dengan suaminya. Dia malah membiarkan ponselnya yang terus bergetar sejak tadi. Entah kenapa, Vanesha bahkan sedang malas mendengar s
Bab 131 AIL GNSesampainya di rumah Nyonya Gisel. Lagi-lagi dia dikerjai. Ibu mertuanya mempersilakan pria itu untuk duduk dulu. Jaehyung menghela napas kasar, lalu berkata dengan lirih. "Apa istri dan anakku ada, Bu? Aku tak tahu lagi harus mencarinya ke mana." Jaehyung menghempaskan bokongnya ke atas sofa. Matanya terpejam karena lelah. Semalaman dia tak bisa tidurbarang satu menit pun memikirkan keluarganya. Gisel dan asisten rumah tangga nya saling bertukar pandang. Kasihan juga kalau dibiarkan terus. Gisel lalu berjalan mendekati menantunya itu."Jae, sebaiknya kau beristirahat saja dulu di kamar Vanesha. Aku akan pergi ke swalayan bersama Jane. Kamu tunggu di sini sampai kami kembali, ya. Vanesha juga pasti akan ke sini," ucap Nyonya Gisel."Benarkah? Tuh kan, aku yakin istriku ada di sini," ucap Jaehyung. Nyonya Gisel membawa Jimin yang sedang berada di kamar bayi tanpa sepengetahuan Jaehyung. Nyonya Gisel akan menuju ke spa bayi. Dia sengaja meninggalkan Cassie dan Jaehyung