Bab 116 AIL GN
"Ada apa, Dok? Apa yang terjadi dengan Vanesha?""Vanesha mengalami komplikasi dan dalam kondisi gawat janin atau fetal distress, Tuan Jae," ucap Dokter Mia."Lalu, apa yang terjadi itu, saya tak mengerti," sahut Jaehyung."Kondisi tersebut di mana kondisi saat pasokan oksigen bayi selama persalinan dan setelahnya tidak tercukupi. Sekilas, gawat janin terlihat serupa dengan asfiksia perinatal. Hanya saja, gawat janin menandakan bahwa janin sedang berada dalam kondisi yang tidak baik di kandungan ibu. Itu sebabnya, gawat janin dikatakan sebagai status atau kondisi janin yang mengkhawatirkan.""Jadi?" tanya Jaehyung tak mengerti dan mulai panik."Kau harus memilih salah satunya, Tuan Jae. Vanesha atau anak Anda," tukasnya.Vanesha mendengar hal itu. Dia menoleh ke arah Jaehyung dan Dokter Mia dengan berlinang air mata. Vanesha tahu kalau Jaehyung sangat menginginkan anak ini. Dia meminta Jaehyung untuk memBab 117 AIL GNMalam itu, seorang suster datang dengan membawa si kembar ke ruang perawatan Vanesha. Suara derit kereta bayi rumah sakit itu terdengar memasuki ruang perawatan tempat wanita itu."Permisi, Suster Mariana yang cantik jelita nan baik hati ini datang. Aduh, maaf ya saya terpaksa bangunkan, Nyonya Vanesha. Sekarang waktunya untuk menyusui. Mereka sudah kelaparan." Suster berambut cokelat itu membangunkan Vanesha.Jaehyung yang sedang tertidur di sofa terbangun kemudian saat mendengar suara sang suster. la langsung antusias menghampiri si kembar."Hai, tampan dan cantiknya Appa!" seru Jaehyung penuh antusias.Vanesha sampai tertawa melihat kelakuan Jaehyung yang seperti itu. Sudah lama juga ia tak melihat sosok pria itu tersenyum sangat bahagia."Saya tinggal ya, Tuan dan Nyonya. Tolong istrinya dibantu saat menyusui. Nanti kalau sudah selesai, tolong panggil saya lagi. Biar nanti saya bawa bayinya kembali ke ruangan b
Bab 118 AIL GNTae Min berada di kantornya. Namanya tertera di plakat di atas meja yang terbuat dari kayu berwarna cokelat. Tae Min kini menjadi seorang CEO muda berbakat dengan semangat kerja yang tinggi. Di mata lawan-lawannya, ia adalah seorang kompetitor andal dengan aura penuh intimidasi yang sekejap mata mampu memenangkan setiap persaingan bisnis.Postur tubuh tinggi dan dada bidang yangsangat menggiurkan kaum hawa ditambah dengan tatapan tajam yang akan membius siapa saja yang menatap. Hidung mancung, rambut hitam legam, serta rahang tegas yang dimiliki pria itumembuatnya bagai jelmaan pangeran kahyangan. Tae Min tak percaya kalau sebentar lagi dia akan menikah.Sementara itu di rumah sakit, Cassie masih menepuk pipinya di hadapan Vanesha kala itu. Dia menceritakan kalau baru saja Tae Min mengajaknya untuk menikah. Dirinya masih berputar-putar, berjalan bolak-balik di hadapan Vanesha."Kau beruntung, Cassie. Tae pria yang baik," ujar Vanesha. "Ka-kau, kau tidak cemburu kan,
Bab 119 AIL GNPesta pernikahan berlangsung sederhana tetapi tetap meriah. Semua tamu undangan memberikan ucapan selamat pada kedua mempelai. Sampai akhirnya pesta pernikahan selesai. Tae Min membawa Cassie ke sebuah hotel bintang lima yang sudah menyediakan kamar pengantin romantis bagi mereka.Tae Min langsung mengancam dengan lumatan di bibir sensual milik Cassie. "Sebaiknya aku mandi lalu ganti baju dulu, ya," ucap Cassie bergegas ke dalam kamar mandi.Selang sepuluh menit kemudian, Cassie selesai membersihkan diri."Baiklah, aku sekarang yang akan mandi dulu," ucap Tae Min bergantian masuk.Cassie tampak bergerak gelisah di ranjang. Tae Min sedang mandi. Dia tadi sudah mandi lebih dulu lalu bergegas menyembunyikan diri di balik selimut tebal. Cassie dilanda rasa gugup, tubuhnya panas dingin. Dia sudah memakai lingerie yang dibelikan oleh Vanesha. Tapi hatinya belum siap, pikirannya berputar-putar. Apa saat melakukan itu, Tae Min akan kecewa padanya atau tidak, batinnya bergolak.
Bab 120 AIL GNGairah yang begitu menggebu terpancar dari mata keduanya. Napas mereka memburu. Cassie menarik leher Tae Min agar pria itu kembali menciumnya. Perlahan tapi pasti tangan sang suami mulai singgah di pusat tubuh istrinya. Mengelusnya lembut hingga membuat Cassie mengerang menikmati sensasi akibat pergerakan tangan Tae Min.Cassie memekik kencang saat merasa ada ledakan dalam pusat tubuhnya. Tae Min terus menatap sang istri yang sangat seksi di bawahnya. Wanita itu tak berhenti mendesah. Wajahnya pun sudah tak berbentuk. Bibir Cassie sedikit bengkak akibat ulah Tae Min. Beberapa tanda kepemilikan pun tercetak jelas. Cassie mendesah panjang, kepalanya mendongak, tubuhnya menghentak-hentak tak beraturan merasakan nikmat pertamanya. Tae Min tersenyum puas melihat wanitanya mendapatkan nikmat hanya dari jari-jarinya. Jujur saja la sangat gugup malam ini, tapi dia harus bisa melakukannya.Tae Min mulai memasukkan benda pusaka miliknya yang sudah mengeras sedari tadi. Tangan pr
Bab 121 AIL GNVanesha yang mendengar hal itu lalu tersenyum penuh arti, seperti baru saja mendapat ide. Ia meminta Jaehyung untuk membuka ponselnya, lalu mencari resep waffle dari halaman Google. Sebuah ide yang sangat brilian dan membuatnya merasa bangga. Tak lama kemudian, Vanesha yang gemas datang bersama Jaehyung untuk mengajari Tae Min. Alat pemanggang dan bahan - bahan untuk membuat wafle telah datang ke apartemen mewahnya. Putra Vanesha dititipkan pada ibunya kala itu.Setelah menemukan resep waffle, Jaehyung lalu mengirimkan gambarnya pada Tae Min. Sementara, Cassie hanya menatap sang suami dari meja makan dengan senyuman penuh cinta.Tae Min membaca langkah-langkah membuat waffle dengan saksama, lalu mengikutinya satu per satu dengan teliti. Tak menyangka, jadilah waffle pertama buatannya."Berikan kepada Cassie! Aku akan membuat satu lagi untukku," suruh Tae Min pada Jaehyung.Pria itu lalu membawa piring berisi waffle plus coklat ice cream dan buah mangga di atasnya."Cep
122 AIL GNSontak saja, Jaehyung dan Tae Min menatap ke arah yang sama. Mereka melihat ada aliran darah yang mengalir di kaki Cassie kala itu."Kita ke rumah sakit sekarang!" ucap Tae Min dengan panik."Aku akan siapkan mobil. Kau gendong Cassie!" titah Jaehyung pada Tae Min.Sesampainya di rumah sakit, dokter langsung memberikan tindakan perawatan pada Cassie. Salah satu penyebab umum perdarahan saat hamil muda adalah perdarahan implantasi menurut dokter. Di mana perdarahan yang terjadi karena proses pelekatan sel telur yang telah dibuahi pada dinding rahim. Hal ini tampak sebagai bercak darah atau perdarahan ringan selama beberapa hari, tapi tidak selama dan sebanyak menstruasi. Terkadang, keluarnya darah saat hamil muda juga bisa disebabkan oleh hubungan intim atau perubahan hormon. Begitu dokter menjelaskan.Jika keluhan keluar darah saat hamil muda tak kunjung membaik dan membuat ibu hamil merasa khawatir, dokter akan dapat dilakukan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.Semakin
Bab 123. AIL GNBenar saja, dugaan Vanesha. Ternyata Yoo Na membohongi Thomas. Dari penjelasan Thomas, diketahui bahwa Yoo Na yang mengangkat telepon waktu itu. Setelah mematikan sambungan dengan Tae Min, tak lama kemudian Thomas yang baru saja mendapatkan info, kembali menghubungi dia. "Nyonya Vanesha, ternyata peninjauan benar dilakukan hari ini. Nona Yoo Na ternyata tidak memberitahuku, jadi aku tidak tahu. Besok pagi-pagi aku akan ke sana untuk mengecek keberadaan Tuan Jaehyung dan Nona Yoo Na."'Hmmm, jadi benar Jaehyung hanya pergi berdua dengan Yoo Na?' Batin Vanesha bergejolak.Vanesha jadi tak tahu harus bagaimana menerima kenyataan ini. Sebagai manusia normal, bisa saja suaminya tergoda pada kemolekan tubuh Yoo Na. Apalagi Yoo Na seorang model dengan kecantikan sempurna. Dan mereka merupakan mantan kekasih.Vanesha masih berusaha menepis pikiran buruknya."Nyonya, apa kau baik-baik saja?" Suara Thomas masih terdengar "Aku baik-baik saja, Tuan Thomas," jawabnya, berusaha m
Bab 124 AIL GN"Yoo Na mengatakan padaku jika peninjauan proyek akan dilaksanakan minggu depan. Dan jika bukan karena istri Anda yang menghubungi saya, maka saya tidak akan pernah tahu semua rencana liciknya."Jaehyung langsung merasa bersalah karena ternyata istrinya khawatir dengan keadaannya. "Di sini tidak ada sinyal, jadi aku tidak bisa menghubunginya. Lagi pula ada tanah longsor yang membuat jalanan tidak bisa dilalui," ucap Jaehyung yang mengingat peristiwa kemarin sewaktu menunggu Thomas.Semalam hujan turun begitu lebat dan dalam kurun waktu yang cukup lama. Hingga salah satu karyawan penginapan mengatakan jika jalanan yang berjarak dua kilometer dari proyek pembangunan hotel mengalami banjir dan mengakibatkan jalanan tidak bisa dilewati. Pimpinan proyek menyarankan untuk menginap di hotel. Karena tidak punya pilihan, Jaehyung menerima. Dia dan Yoo Na juga memesan kamar yang berbeda. Jika Thomas tak percaya, Jaehyung menyarankan untuk mengecek cctv tempat dia dan Yoo Na men
Bab 156 AIL GN.Cassie tersenyum lebar menatap putrinya melahap dengan rakus ASI untuknya. Bayi mungil itu menghisap dengan kekuatan penuh. Seakan dia tidak diberi makan selama di dalam kandungan."Aku sangat mencintaimu," bisik Tae Min di telinga sang istri.Cassie menoleh dengan senyum lebar di wajahnya. Sang suami lalu mengecup sekilas bibir merah itu, lalu dielusnya dengan sayang puncak kepala sang putri yang masih belum kenyang menghisap susu ibunya."Aunty, Uncle!" Pekikan itu menyertai masuknya seorang anak perempuan kecil. Min Ju datang dan langsung berlari menghampiri tempat tidur Cassie."Hai, Sayang! Ayo, sapa adik barumu," perintah Tae Min mengacak-acak rambut Min Ju kecil. Usianya hampir menginjak tiga tahun, tetapi Min Ju sangat cerdas dengan perkembangan di atas rata-rata anak seusianya."Mana Mom dan Dad-mu?" tanya Cassie."Ada di bawah. Aunty mau gendong dedek bayi," pinta Min Ju. "Belum boleh sayang, nanti jatuh. Ummm, sini gendongnya dekat aunty di pangkuan aunty,"
Bab 155 AIL GNSatu tahun berlalu, Cassie tengah mengandung."Aku mau jalan ke taman, ya." Cassie mengusap punggung Tae Min."Ayo, aku temani." Tae Min bergegas menyelesaikan pekerjaannya."Tak usah, aku sendiri saja. Kau urus saja pekerjaanmu di sini!" perintah Cassie.Cassie lantas meraih sweater merah lalu keluar menuju taman. "Baiklah, nanti aku segera menyusul!" seru Tae Min.Sesampainya di taman setelah Cassie berjalan sekitar dua ratus meter penuh semangat. Maklum saja, kandungannya sudah menginjak bulan ke sembilan, dan sang dokter kandungan memintanya agar sering berjalan agar mempermudah persalinan."Hai kucing! Duh, lucu banget sih kalian!" Cassie menyapa para hewan peliharaan yang sedang bermain di taman bersama tuannya."Halo, Nyonya Cassie!" sapa Tuan Tom, penjaga taman yang berusaha menghindari kejaran si golden retriever milik Nyonya Katarina itu."Hahaha, hati-hati, Tuan Tom! Wah, lucu banget sumpah." Cassie tertawa dengan puasnya melihat Tuan Tom yang dikejar oleh a
Bab 154 AIL GNYoo Na kembali dengan menyembunyikan penyakitnya. Ia meminta Jaehyung dan Vanesha tak usah menjemputnya. Wanita itu kini menyesal dan berjanji akan mengubah sikapnya lebih baik lagi. Namun, Vanesha merasa kondisi Yoo Na semakin kurus dan memprihatinkan.Hati itu, Vanesha bertemu dengan Yoo Na di sebuah kedai buah. Yoo Na bekerja di sana. Wanita itu menyambut Vanesha yang datang dengan Jimin dan Min Ju. "Halo, Tante Yoo Na!" sapa Min Ju dengan bahasa cadelnya."Halo, anak cantik! Tante punya semangka yang besar untukmu. Kau pasti akan menyukainya," ucap Yoo Na."Terima kasih, Yoo Na. Maaf, apa aku boleh tanya sesuatu padamu?" tanya Vanesha. "Tentang apa?" "Apa kau sakit? Kenapa kau tampak pucat dan sekarang sangat kurus?" tanya Vanesha lagi."Aku hanya banyak pikiran tak enak makan. Kau tahu kan kalau aku banyak hutang, hehehe," sahut Yoo Na asal."Ayolah, kau tidak bohong kan?" "Tidak! Aku tidak bohong. Eh, ke mana Jimin?" tanya Yoo Na."Ya Tuhan, tadi dia ada di sa
Bab 153 AIL GNYoo Na dirawat di rumah sakit di Kanada untuk pemulihan. Wanita itu sudah bisa berjalan. Sementara itu, Vanesha dan Jaehyung memilih untuk pulang. Saat seminggu sebelum kepulangan Yoo Na nanti, baru mereka akan datang menjemput.Sebulan setelah operasi, kondisi Yoo Na malah mengalami kemunduran. Namun, ia meminta Professor Rudolf untuk menyembunyikannya. Keesokan harinya sang profesor meminta Yoo Na bertemu dengan Dokter Scott Travis. Sang profesor curiga dengan hasil tes lab darah milik Yoo Na. Dokter Scoot langsung mengecek kondisi kesehatan dan penyakit AIDS yang ternyata diidapnya. Dokter begitu terkejut melihat kondisi Yoo Na. Wanita itu begitu sangat kurus dan berat badannya turun sekitar sepuluh kilogram selama di Kanada. Dokter Scott meminta Yoo Na untuk meminum obat dan makan secara teratur walau agak kurang begitu baik ketika pertama kali beradaptasi dengan cuaca dingin Kanada. Dokter meneliti lebih lanjut dan ia merasa semakin cemas karena hasil tes darah y
Bab 152 AIL GNMalam itu sebelum Jaehyung membawa Yoo Na menemui Professor Rudolf, ia memasak pasta dan daging asap. Sementara Jaehyung membuat cokelat panas untuk menghangatkan tubuh.Sheila juga sudah datang untuk menjemput. Vanesha memintanya untuk bergabung makan malam dulu sebelum berangkat lagi ke rumah sakit. Wanita itu setuju. Selama makan malam, Sheila menanyakan kegiatan Jaehyung dan Vanesha saat di festival. Keduanya menceritakan dengan penuh antusias sampai membuat Yoo Na cemburu."Apa kita sudah selesai? Ayo, kita temui profesor!" ajak Yoo Na yang sengaja menghentikan perbincangan ketiga orang di hadapannya."Aku sudah selesai, sih. Ya sudah mari kita berangkat!" sahut Sheila.Jaehyung dan Vanesha akhirnya mengangguk setuju. Mereka merapikan piring makan malam dulu dan membersihkannya sebelum berangkat.Sheila membawa rombongan Yoo Na langsung menuju Rumah Sakit Kanada. Professor Rudolf sudah menunggu mereka. Sang ahli tersebut menjelaskan kalau Yoo Na memiliki peluang y
Bab 151 AIL GNMusim dingin di Kanada berarti ini adalah waktu untuk beberapa festival dan acara terbesar dan paling populer di negara itu untuk membuat Kanada dan pengunjung menikmati cuaca dingin.Cuaca dingin dan salju dari bulan November hingga Maret adalah kenyataan yang tak terhindarkan dan menjadi penyumbang utama bagi identitas dan karakter nasional negara itu.Selama tujuh belas hari setiap tahun, biasanya dimulai pada akhir pekan terakhir bulan Januari dan berlanjut selama dua minggu berikutnya, Kota Quebec, hidup dengan kegembiraan di bawah nol. Karnaval musim dingin terbesar di dunia, Québec Winter Carnival, telah menjadi sorotan di kalender acara Quebec sejak tahun 1894 dan telah memberi Quebeckers dan ribuan pengunjung alasan untuk merayakannya selama musim salju yang dingin dan bersalju.Vanesha memeluk lengan kekar Jaehyung dengan erat. Wanita itu kedinginan, tetapi ia sangat senang sekali. Bahkan Vanesha berharap mereka bisa kembali berlibur sambil membawa anak-anak n
Bab 150 AIL GNVanesha menitipkan Jimin dan Min Ju pada Nyonya Giselle. Mereka tinggal di rumah Nathan dan Jane untuk sementara sampai Vanesha dan Jaehyung pulang."Semoga operasi Yoo Na berhasil. Ibu muak melihat ia seperti benalu di keluarga kalian," ucap ibunya Vanesha."Jangankan ibu, apalagi aku." Vanesha terkekeh. "Yakinlah, Nez, cinta Jaehyung pasti masih sangat besar untuk mu dan juga untuk anak-anak. Seorang Yoo Na tidak akan bisa mengambilnya darimu. Kau harus selalu mempertahankan dia," ujar wanita paruh baya itu."Tentu, Bu. Tentu saja aku tak akan melepaskan Jaehyung begitu saja. Sampai bertaruh nyawa sekali pun aku rela," kata Vanesha dengan tekad yang bulat.Vanesha lalu pamit setelah memberi kecupan di kening anak-anaknya. Jane langsung mengalihkan perhatian Jimin dan Min Ju agar tidak melihat kepergian Jaehyung dan Vanesha. Selepas itu, Jaehyung menjemput Yoo Na di apartemen. Ketiganya segera menuju ke bandara untuk lepas landas ke Kanada.***Sampai di Kanada, seora
Bab 149 AIL GNMakan malam hari itu, Vanesha maish berkutat dengan ayam panggang di dapur dibantu oleh Jaehyung. Sementara Jimin yang mulai pulih tapi masih belum bisa berbicara, berada di hadapan Yoo Na bersama Min Ju."Apa kalian lihat-lihat?" Yoo Na menatap tajam seraya menyeringai.Di tangan Yoo Na tergenggam pisau makan yang dia arahkan ke anak-anak Vanesha dan Jaehyung. Rasanya dia ingin merobek wajah imut mereka satu persatu. Jimin tercekat dan mulai ketakutan. Ia mendekat pada Min Ju yang juga ketakutan dan menangis."Ada apa ini?" Jaehyung bergegas seraya membawakan ayam panggang yang masih panas.Vanesha juga mengikuti di belakang suami. Lalu meraih Min Ju dari kursi makan bayi. Jimin menunjuk ke arah Yoo Na."Ada apa, Nak? Apa Tante Yoo Na nakal pada kalian?" Vanesha menatap tajam pada Yoo Na."Aku rasa mereka salah paham saat aku meraih pisau yang jatuh ini di lantai tadi," sahut Yoo Na beralasan palsu membela diri."Sudah sudah hentikan! Ayo, kita makan dulu!" ajak Jaehyu
Bab 148 AIL GNMendadak kemudian, Yoo Na dibawa ke rumah sakit karena demam tinggi. Ia baru bisa keluar dari rumah sakit setelah rawat inap selama seminggu. Namun, kesembuhannya itu membawa berita lain yang begitu membuatnya takut. Dokter Steve yang merawatnya, mengajaknya bicara secara empat mata sedangkan Jaehyung dan Vanesha yang menemani menunggu di luar."Apa keluargamu tidak ikut?" tanya Dokter Steve."Aku tak punya keluarga, hanya suamiku yang menunggu di luar," jawab Yoo Na berbohong. Dokter Steve lalu duduk berhadapan dengan Yoo Na. Tersirat raut wajahnya yang tampak sangat serius kala itu."Kenapa harus bicara berdua begini, Dok?" tanya Yoo Na heran."Ya, sebaiknya aku bicara empat mata dulu denganmu. Karena ada hal penting yang ingin kusampaikan pada Anda yang sepertinya harus disampaikan secara langsung tanpa perantara," jelas sangat Dokter berucap."Sampai harus dirahasiakan segala pada keluargaku juga?""Mungkin ini yang terbaik. Dengan begini, saya hanya ingin membuat