Jika saja Lona tahu kalau tujuan Awan juga ke rumahnya dan sekaligus berstatus kekasih Nadya, ia pasti akan syok setengah mati.Begitupun dengan Awan. Ia tidak menyangka jika dalam perjalanannya kali ini akan bertemu seseorang dari keluarga pihak ibu Nadya. Entah seperti apa hubungan Lona dengan Nadya, Awan tidak ingin memikirkannya untuk saat ini.Awan hampir saja keceplosan dan mengatakan tujuannya pada Lona. Namun, sebuah pemikiran terlintas dalam kepalanya.Bukankah tujuannya hanya menemani Nadya semata?Awan tidak peduli apakah keluarga Dehen dapat membantu Nadya atau tidak. Karena dirinya yakin masih dapat melindungi Nadya dengan kemampuannya saat ini.Namun, karena Nadya dan keluarganya sudah memutuskan untuk meminta bantuan keluarga Dehen, Awan hanya bisa menuruti keinginan Nadya.Sekarang, kalau ia mengungkapkan tentang tujuannya dan tiba-tiba Lona mengajaknya pergi bersama ke kediaman keluarga Dehen, pastinya Awan akan sulit menjel
"Hmn, anda ingin meminta bantuanku untuk menyembuhkan siapa?" Tanya Awan setelah memperhatikan penampilan Erika sekilas.Karena Erika telah menyebut kalau ia telah melihat apa yang dilakukan Awan sebelumnya, maka Awan menyimpulkan kalau tujuan Erika meminta bantuannya pasti berhubungan dengan kemampuan penyembuhannya.Salah satu kemampuan indra Awan adalah kesadaran ilahi yang ia warisi dari dewi cahaya, Vika.Dengan kemampuan ini, Awan bisa menganalisa kondisi tubuh seseorang tanpa harus menyentuhnya. Itu sebabnya, Awan langsung tahu kalau kondisi Erika sangat sehat dan vitalitasnya juga masih normal.Kemampuan yang sama dengan yang dilakukan Awan saat memindai pak tua sebelumnya dan membuat analisa yang akurat. Itu sebabnya Awan langsung tahu kalau CPR yang dilakukan oleh Lona sebelumnya tidak mungkin berhasil dan justru memperparah kondisi pasien.Itu artinya, alasan Erika menemuinya adalah untuk meminta bantuan Awan menyembuhk
Sebelum pesawat mereka mendarat, Awan menyempatkan untuk mengirim pesan pada Nadya dan mengatakan kalau ia akan terlambat menghadiri acara ulangtahun nenek Nadya.Awan belum sempat memeriksa pesannya karena sudah harus menonaktifkan ponselnya karena pesawat mereka akan mendarat."Aku tidak tahu bagaimana kondisi tuan besar Harsya. Tapi, aku berharap kalau kamu benar-benar bisa menyembuhkannya dan kamu pasti akan mendapat dukungan salah satu dari empat keluarga kelas satu di provinsi ini. Saat itu, pasti tidak akan ada orang yang berani memandang remeh dirimu."Lona yang sebelumnya tampak seorang remaja lagi kasmaran tiba-tiba saja bicara dengan nada seserius itu.Harapan tersebut keluar tulus dari lubuk hatinya. Karena Lona mengagumi Awan dan mulai menyukainya, tentu saja ia berharap Awan akan sukses.Jika Awan berhasil menyembuhkan kepala keluarga Harsya, maka bukan saja materi yang akan ia dapatkan tetapi juga sekutu yang sangat kuat.Lona bahkan sampai bermimpi, jika Awan benar did
Beberapa pelayan berjejer rapi menyambut Erika. Namun, Erika yang sedang buru-buru ingin mengajak Awan untuk memeriksa kakeknya, hanya mengangguk singkat dan segera pergi ke kamar utama tempat kakeknya berada.Meski sudah terbiasa dengan kedatangan tamu asing yang biasanya, mereka adalah ahli medis yang diundang oleh keluarga Harsya untuk mengobati tuan besar Harsya.Hanya saja, ahli medis yang belakangan datang jumlahnya semakin sedikit dan ada rumor yang mengatakan kalau penyakit tuan besar Harsya sudah tidak bisa lagi disembuhkan.Alasannya, kebanyakan ahli yang datang adalah ahli terkenal yang reputasinya sudah teruji di dunia medis. Meski begitu, belum ada satupun di antara mereka yang dapat mengetahui apa penyakit yang diderita oleh tuan besar Harsya apalagi menyembuhkannya.Itu sebabnya, banyak dokter ahli yang sudah mundur duluan ketika perwakilan keluarga Harsya mengundang mereka.Namun, hari itu berbeda.Saudara sepupu laki-l
Erika menatap Awan terkejut. Ia tidak tahu apa Awan berkata jujur atau tidak, yang jelas ia cukup syok saat mendengar jawaban jujur Awan.Salahnya juga, karena tidak menggali informasi tentang Awan lebih dalam. Saat asistennya mengatakan kalau Awan bersih dan tidak memiliki catatan kriminal apapun, Erika merasa cukup informasi dengan informasi tersebut.Sekarang, begitu sepupunya menyerangnya dengan latar belakang Awan, Erika sempat meragukan keputusannya sendiri.Mendengar jawaban Awan, siapapun pasti akan mengira kalau Erika pasti sengaja membodohi semua orang dan mempermainkan nyawa tuan besar. Lupakan tentang Erika membawa seorang penipu seperti yang dikatakan oleh Jay, fakta bahwa Erika berani mempermainkan nyawa sang kakek dapat membuatnya dihukum dan bahkan di usir dari keluarganya.Erika sempat goyah sesaat. Namun saat ia menatap ke dalam mata Awan dan melihat ketenangan yang ditunjukkannya, membuat perasaan gamang yang sempat muncul dalam dirinya seakan terangkat begitu saja
Tangan Alice terhenti di udara dan ekspresinya berubah kesal."Hei, siapa kamu sampai berani mengkritik apa dokter Alice?" Hardik asisten Alice pada Awan dengan nada kesal.Mereka sudah lama bekerja dengan Alice jadi sudah sangat paham bagaimana temperamen bos mereka. Melihat perubahan ekspresi di wajah Alice, sebagai asisten mereka mewakili Alice untuk meluapkan kekesalan bos mereka."Apa kamu tahu, dokter Alice telah berhasil menciptakan dua puluh lebih obat untuk berbagai penyakit langka yang ada di dunia? Sepuluh di antaranya bahkan sudah memiliki paten atas namanya! Bisa-bisanya kamu bicara kalau serum temuan dokter Alice bisa membahayakan nyawa orang lain? Serum ini adalah salah satu temuan terhebat dokter Alice bersama empat orang dokter terkenal dunia.""Cih, kamu bahkan tidak memiliki sertifikat praktek apapun. Bisa-bisanya orang sepertimu berbicara pada dokter Alice."Kalimat yang dilontarkan asisten Alice tidak hanya bermaksud untuk memberi peringatan tapi sekaligus untuk m
"Aku bisa saja melakukannya. Tapi, dia harus memenuhi janjinya terlebih dahulu." Ujar Awan dengan acuh tak acuh menunjuk Jay."Aku..."Ditunjuk secara langsung oleh Awan seakan menyadarkan Jay tentang taruhan yang telah mereka buat sebelumnya.Saat itu Jay begitu yakin kalau dokter Alice yang ia undang akan berhasil menyembuhkan kakeknya. Karena itu, Jay sama sekali tidak pernah terpikir kalau pada akhirnya Alice tetap saja gagal dan bahkan kondisi kakeknya menjadi kritis seperti sekarang.Jay ingin menyangkal dan menolak untuk berlutut pada pada Awan, apalagi sampai memanggilnya dengan sebutan bos. Itu sama saja menjatuhkan harga dirinya sendiri."A-apa maksudmu? Tadi-tadi itu hanya main-main.""Main-main?" Ucap Awan dengan senyum sinis."Apa ini adalah karakter keluarga Harsya yang sebenarnya? Jika saja sekarang aku adalah pihak yang kalah, kamu mungkin tidak akan melepaskanku begitu saja, bukan?""Oh, aku masih ingat kalau k
Para pengawal pribadi tuan besar Harsya terkejut dan sulit mempercayai apa yang sedang mereka lihat saat ini.Bagaimana tidak?Penyebab kenapa tuan besar Harsya sampai berakhir seperti dalam kondisi sekarang adalah karena ia memaksa menerobos agar bisa naik level yang menyebabkan meridiannya pecah dan diafragmanya hampir hancur.Hanya saja, para pengawal pribadi tuan besar Harsya hanyalah para petarung. Tidak satupun dari mereka yang memiliki pengetahuan medis sehingga mereka tidak dapat memastikan kondisi tuan besar Harsya.Ledakan energi yang sangat besar seakan dapat menghancurkan ruangan dan membahayakan semua orang. Beruntung, Awan saat itu berhasil menekan ledakan energi tuan besar Harsya dengan membentuk pembatas energi sehingga hanya menyebabkan letupan kecil sebelum menghilang dengan sendirinya."A-apa yang terjadi barusan?" Tanya Alice yang masih syok dengan apa yang baru saja dilihatnya.Menerobos? Totokan tujuh jiwa? Ledakan ener
"Plak!"Sebuah suara tamparan terdengar cukup keras dan sekaligus membuat semua orang menatap ke sumber suara dengan tatapan tegang.Siapa yang tidak tegang, saat seorang petinggi mafia yang paling ditakuti di kota ini di tampar oleh seorang wanita dan itu terjadi tepat di depan banyak pasang mata yang melihatnya."Na-Nadya, apa yang kamu lakukan? Cepat berlutut dan minta maaf pada tuan Max! Jika tidak, kamu akan berakhir dengan nasib tragis kalau tuan Max sampai marah." Teriak Anton ketakutan dan kesal dengan tindakan berani sepupunya tersebut.Punggung Anton terasa basah oleh keringat dingin. Tentu saja, ia sangat takut dengan kemarahan Max. Apalagi, ide untuk memperkenalkan Nadya pada Max adalah dari dirinya. Sikap lancang Nadya bisa berimbas pada dirinya. Anton tidak berani membayangkan jika Max sampai murka dan melampiaskan kemarahannya pada dirinya.Lona yang berdiri di dekat Nadya tidak kalah terkejutnya. Meski menurutnya, Max sangat pantas mendapat tamparan tersebut karena ia
Awan berdiri dengan mata syarat kerinduan memandang sebuah gedung di seberang jalan tempat ia berdiri saat ini. Sekarang sudah dua bulan berlalu dan satu-satunya orang yang terpikir olehnya saat ia kembali adalah Nadya, kekasihnya. Namun, di saat bersamaan ia juga terlihat ragu untuk melangkah ke depan dan masuk ke dalam gedung dua belas lantai tersebut."Hmn, aku harus memberi jawaban seperti apa nantinya yah?""Nadya, aku kembali!""Ah, tidak mungkin sesingkat itu. Bagaimanapun aku telah menghilang dua bulan lamanya. Atau aku harus berterus-terang saja dan menjelaskan kalau aku di seret oleh raksasa ke dasar telaga dan ular tersebut sebenarnya adalah sisa jiwa seekor naga dan kemudian aku menerima warisannya.""Huft, kalau dipikir-pikir, cerita itu lebih terdengar seperti dongeng dan mungkin akan sangat sulit dipercaya. Siapa yang akan percaya jia di dunia masih ada seekor naga? Meskipun itu hanya pecahan jiwa sekalipun. Apalagi Nadya orangnya sangat kritis dan logis.""Aku tidak b
"Aku tidak peduli kamu mendengar isu tidak jelas itu darimana. Kalaupun perusahaanku dalam masalah, aku tidak akan pernah meminta bantuanmu, Jay. Atau aku perlu menelpon Erika untuk menjemputmu ke sini?" Balas Nadya dingin dan membuat Jay yang semula terlihat percaya diri menjadi canggung dengan wajah memerah karena malu ditolak Nadya secara terang-terangan seperti itu."Hahahaa... Wanita yang galak! Aku suka. Oh man, sepertinya keberuntunganmu sudah habis. Jangan bilang kalau aku tidak memberikan kesempatan, hahaha!" Tawa Max menertawakan Jay.Max tanpa malu-malu bahkan duduk duduk di sofa depan meja Nadya sambil melipat satu kakinya dan mengeluarkan cerutunya.Seorang pengawal dengan sigap menyalakan korek untuk Max dan membuatnya terlihat seperti seorang bos yang mengendalikan situasi. Aura Max berbeda dengan Jay.Jika Jay terlihat seperti orang kaya pada umumnya, maka Max lebih terlihat seperti seorang mafia dengan aura menindas dan syarat kekejaman. Itu pula yang membuat Lona leb
Anton menatap iri kemegahan ruangan Nadya dan membayangkan jika ruangan semewah itu menjadi miliknya, tentu saja lengkap dengan perusahaannya.Wajar saja Anton cemburu dengan pencapaian Nadya. Baru beberapa bukan yang lalu Nadya dan keluarganya pindah ke kota ini dan meminta bantuan keluarga besarnya untuk meminta perlindungan dan membantu kehidupan mereka karena Madya Nadya dan keluarganya baru saja di'buang' oleh keluarga Wongso.Siapa sangka, nasib Nadya akan berubah begitu drastis hanya dalam beberapa bulan. Tidak hanya bisa mengenal keluarga kelas satu di kota ini tapi kehidupan mereka juga berubah sangat drastis. Nadya bahkan bisa memiliki sebuah perusahaan yang tingkatnya di atas perusahaan keluarganya dan hanya dalam waktu relatif singkat, status Nadya dan keluarganya bahkan sudah melewati keluarga Dehen.Karena kedengkiannya, Anton coba menghasut keluarganya dengan coba menjodohkan Nadya dengan kenalannya. Tentu saja, tujuan Anton yang sebenarnya adalah untuk memperdaya Nad
Dinding gua bergetar dan beberapa batu mulai berjatuhan. Gua yang telah ada selama ibuan tahun tersebut sepertinya tidak bisa lagi bertahan.Di saat bersamaan, Awan membuka mata dan aura kuat tampak mengelilingi seluruh tubuhnya.Dibanding sebelumnya, penampilan Awan yang sekarang terlihat seperti seorang pertapa. Rambutnya sedikit lebih panjang serta wajahnya yang tampan mulai ditutupi oleh jambang dan kumis tipis."Haah!" Awan menarik napas dalam dan melepaskannya ke udara dan seketika udara keruh memenuhi udara sebelum menguap tersapu angin.Awan tidak tahu berapa lama waktu yang telah ia habiskan untuk menyerap pil roh. Namun, hasil yang ia tuai melebihi dari ekspektasi naga Ragnarok terhadapnya. Ia telah berhasil membuka simpul ke tiga dan sekaligus mencapai level Pemutusan Roh.Sekarang, Awan dapat merasakan jumlah reiki di dalam tubuhnya meningkat drastis yang membuat tidak hanya kekuatannya meningkat berkali-kali lipat tetapi juga kemampuan persepsinya jadi lebih luas dan ter
Tanpa terasa dua hari sudah berlalu sejak Awan mulai berlatih teknik pemurnian tubuh naga.Naga Ragnarok yang sedang menjaga api di luar bejana dibuat terkejut begitu bejana tempat Awan berada tiba-tiba retak dan sebuah cahaya menyilaukan keluar dari dalamnya.Tidak lama setelah itu, bejana yang terbuat dari perunggu tersebut pecah dan sosok Awan muncul dari dalamnya dengan berselimutkan cahaya keemasan."Bagaimana mungkin? Dia benar-benar berhasil menyempurnakan tahap pertama pemurnian tubuh naga?" Seru Ragnarok tidak percaya.Bagaimana tidak? Teknik ini sejatinya adalah teknik bangsa naga karen mereka terlahir dengan fisik khusus dan juga api bawaan yang sudah ada semenjak mereka lahir.Namun, Awan menggunakan cara yang berbeda yaitu dengan menggunakan elemen air untuk mengendalikan amukan api saat pemurnian tubuh naga.Tidak hanya berhenti disitu, Awan juga berhasil menyempurnakan teknik ini lebih cepat dan menyatu sempurna dengannya.Ragnarok bisa melihat jika cahaya yang menyelimu
"Namun, sebelum kamu menyerap teratai inti bumi dan memurnikannya, kamu harus menguasai teknik tubuh naga secara sempurna terlebih dahulu.""Teratai inti bumi ini mungkin cukup untuk mengantarmu naik tingkatan kecil menjadi Pembentukan Jiwa tahap puncak dan kalau beruntung, itu bisa membuatmu selangkah lebih dekat membuka simpul ketiga dalam tubuhmu.""Apa? Senior juga tahu tentang simpul dalam tubuhku?" Ujar Awan terkejut.Kultivasi Awan sangat unik dan berbeda dengan kultivator pada umumnya. Itu karena ia mewarisi teknik kultivasi dari raja Asura. Didalam tubuh Awan terdapat dua belas simpul murni yang membatasi kekuatan sejati. Sejauh ini, Awan baru membuka dua simpul dan jika ia membanding kekuatannya dengan tetua Wahyu yang ia lawan sebelumnya, Awan menyimpulkan kekuatannya berada di level Pembentukan Jiwa tahap menengah. Hanya saja, perbedaan pengalaman serta kekuatan, Awan masih berada setingkat di bawah tetua Wahyu.Namun, cara menentukan tingkat kekuatan Asura bukan dengan ti
Awan mengyunkan dager sepasang dager di tangannya beberapa kali untuk menguji kemampuannya lebih lanjut. Semakin lama ia menggunakannya semakin Awan dibuat kagum. Selama ini Awan belum pernah menggunakan senjata meski dalam warisan Asura terdapat beberapa teknik beladiri menggunakan senjata. Mungkin karena ia belum menemukan senjata yang cocok dengannya.Namun ketika ia menggunakan dager pemberian Naga Ragnarok, Awan seperti menemukan kecocokan dengan senjata tersebut.'Tebasannya sangat tajam namun tidak meninggalkan jejak apapun, sangat sempurna sebagai senjata pembunuh yang sangat mematikan. Beratnya juga ringan dan membuatnya menjadi sangat fleksibel. Bahkan, setelah diayunkan hampir tidak meninggalkan jejak lintasan angin. Meski begitu, hanya dengan mengayunkannya seperti ini, sudah cukup untuk membelah benda ringan.' Pikir Awan kagum."Senior naga, dari apa senjata ini terbuat? Ini terlihat kokoh dan sangat tajam seperti terbuat dari baja namun jelas ini bukan baja. Selain itu,
"Nak, terima warisanku ini!" Naga Ragnarok menjentikkan jarinya dan sebuah cincin hitam melayang tepat di depan Awan.Dengan cepat Awan meraih cincin tersebut dan menatap Ragnarok dengan penuh tanya. Bagaimanapun cincin ditangannya itu hanya terlihat seperti cincin hitam biasa dan bahkan tanpapermata ataupun ukiran apa-apa di permukaannya alias polos.Lalu, apa maksudnya naga Ragnarok menyebut cincin tersebut sebagai warisan."Hmn, aku lupa! Diduniamu sekarang mungkin sangat asing dengan benda ini. Kamu pasti sudah mengaktifkan kesadaran ilahimu, benar?"Awan mengangguk ringan, "Iya, sudah senior naga.""Kalau begitu gunakan kesadaran ilahimu dan lihat apa yang ada dalam cincin ditanganmu itu!" Perintah naga Ragnarok.Meski masih sedih bingung dengan maksud dibalik perintah naga Ragnarok namun Awan tetap menurutinya. Selama ini, Awan hanya menggunakan kemampuan kesadaran ilahinya untuk melihat apa yang tidak bisa dijangkau oleh inderanya. Karena itu, ia heran kenapa naga Ragnarok me