"Itu pertanyaan sulit. Tapi akan aku jawab, pertama aku tidak akan memutuskan apapun, karena ada beberapa tanggung jawab besar besar harus aku tunaikan satu demi satu. Maka dari itu aku tidak bisa memutuskan dan menjanjikan apapun pada kalian. Yang pasti, aku selalu menganggap kalian adalah sahabat-sahabat terbaikku. Orang-orang penting yang ada dalam hidupku. Kedua, , aku akan pergi jauh dalam waktu yang lama, untuk menemukan jalan takdirku, dan itu tidak bisa aku hindari. Jadi... " "Ka... Kamu akan pergi jauh?" tanya Audrey. "Ya, begitulah. Sudah cukup segala kekacauan yang aku buat. Aku tidak mau menambah masalah dengan ini semua. Dan untuk kalian berdua, jalani hidup kalian dengan normal. Karena aku yakin, kalian semuanya akan baik-baik saja tanpa aku, seperti saat kalian belum mengenalku!" "Kenapa kamu begitu egois? Apa kamu tidak fikirkan bagaimana perasaanku? Setidaknya kamu harus menentukan pilihanmu!" Dewi tidak senang. "Aku,... Aku tidak bisa. Aku adalah mimpi keruh
Seseorang berlari dengan terpogoh-pogoh menyusuri jalanan yang sepi tanpa ada satu orang pun yang terlihat di sana, selain dia seorang saja. Seorang gadis berambut panjang bergelombang berwarna hitam pekat, berusia sekitar dua puluh tahun berambut panjang berwarna hitam kemerahan, dengan pakaian yang hampir tidak karuan, sebuah long dress warna biru yang sudah sobek di sana-sini, bahkan dengan robekan di pinggir paha sebelah kiri memanjang hingga ke pinggang, memperlihatkan bagian tubuhnya yang mulus dan jenjang. Parasnya yang cantik nampak terlihat pucat, lelah dan ketakutan. Peluh dan keringat meembaanjiri hampir di seluruh bagian tubuhnya. Namun seperti dipenuhi dengan kekuatan lebih dari dalam jiwanya, menjadikan dirinya tidak berniat untuk menghentikan langkah kakinya walau hanya satu tapak pun. Jika harus berhenti, mungkin dia lebih memilih berhenti selamanya dengan seluruh jiwa dan raganya, alias mati kelelahan disana dalam keadaan yang sudah benar-benar kehabisan tenaga.Seb
Akhirnya semua mata menuju ke atas. Di antara Gedung-gedung setinggi lima enam lantai itu, melayang turun dua sosok berjubah merah. Keduanya langsung meluncur terjun ke bawah tanpa keraguan, tanpa bantuan apapun juga. Seolah mereka bisa terbang dan mengendalikan gravitasi dengan baik. Hingga akhirnya keduanya amendsrat mulus di tanah, nyaris tanpa suara sedikitpun!Semua yang ada di sana secara refleks langsung bergerak mundur. Mereka nampak terkejut sekaligus takjub dengan kehadiran dua sosok misterius tidak di kenal, yang datang dengan cara luar biasa, terjun dari atas gedung dan menginjak tanah tanpa kesulitan sama sekali. Ditambah dengan hawa Aura Intimidasi dan Tenaga Dalam yang terasa menekan kuat, membuat semuanya menjadi gentar. Dua sosok itu terlihat sangat kontras. Yang satu tinggi besar, hampir mencapai tiga meter, sementara satu lagi berperawakan kecil seperti layaknya seorang anak belasan tahun. Keduanya tidak memperlihatkan wajah, dikarenakan jubah yang bersatu dengan t
Beberapa hari sebelumnya. Penthouse Roman Archilles, Ontario, Canada. "Kamu tahu, ini mungkin akan terdengar aneh dan sedikit berada di luar nalar. Kamu akan memasuki Akademi Besar yang tidak pernah kamu ketahui sebelumnya. Bahkan sebagian besar orang-orang awam di Dunia ini tidak mengetahui sama sekali, bahwa ada sebuah Kampus Akademi yang berisikan orang-orang hebat dan luar biasa, yang kamu tidak pernah tahu sebelumnya. Dan disanalah kamu akan menghabiskan waktu sekitar tiga-empat tahun lamanya untuk mencoba belajar menimba ilmu, wawasan, mengasah kecakapan, meng-up grade kemampuan, dan menambah pengalaman yang menurutku sangat luar biasa!" ujian Roman Archilles di balik meja kerjanya. Raut mukanya terlihat lebih cerah dan familiar. Seulas senyum terhias di bibirnya. Roman Archilles, sang Taipan. Dia sekarang tidak bisa lagi bersikap tegas, apa lagi kasar dan arogan kepada Langit. Sang Taipan ini telah mengetahui dengan pasti posisinya saat ini ketika di depan Langit. Roman
"Siapa kalian? Berani sekali kalian menghalangi jalan kami!" Neil berkata dengan keras. Tiga orang berjubah hitam tiba-tiba saja sudah berada di depan mereka. Entah dari mana datangnya, yang jelas kehadiran mereka membawa suasana malam itu tiba-tiba saja berubah menjadi hangat dan berasap!"Tu... Tuan, sebaiknya berhati-hati. Aku rasa mereka. bukan orang-orang....""Diamlah, kamu mundur sana! Sehebat apapun mereka, hanya orang tolol saja yang berani menghalangi jalan seorang Royall Knight!" perintah Neil. Marcella menurutinya. Dia segera mundur ke belakang. "Seperti biasa, Royal Knight memang terkenal dengan kesombongannya. Vetra, apa kita habisi mereka di sni, agar Tuan Muda kita bisa masuk dengan aman?" ujar seseorang di samping kiri. "Tentu saja! Tidak masalah mereka mau melawan atau kabur! Orang-orang menyebalkan seperti mereka memang harus di beri pelajaran!" jawab di samping kanan. "Vetra, Stroll, jangan gegabah! Mereka adalah orang-orang terpilih dari Royal Knight. Lihatlah
Bangunan besar menyerupai Istana megah berukuran hampir lima ribu meter persegi itu nampak berdiri dengan kokoh dan angkuh, seperti Istana Kerajaan yang di penuhi dengan pernak-pernik lampu gemerlap berbagai warna yang berkilauan di setiap sudutnya. Halaman Istana yang luasnya hampir sama dengan ukuran istana tersebut, terlihat di bagi menjadi dua bagian. Di sebelah barat di fungsikan sebagai area parkir, yang di penuhi dengan ratusan Mobil mewah dan Super Car kelas Satu dari berbagai warna dan Merek. Berjajar dengan rapi seolah sedang ada Pameran besar mobil-mobil mewah. Di Lapangan sebelah Timur, ribuan manusia terlihat tengah berpesta-pora, menikmati alunan musik Cadas dengan beat tinggi dari sebuah Band Papan Atas Dunia yang tengah bersemangat menghibur mereka melantunkan lagu-lagu hit-nya, yang hampir di kenali oleh seluruh pengunjung yang sama-sama ikut bernyanyi, berteriak, berjingkrak, melompat, menggerakkan seluruh badannya hingga banjir keringat. Sementara di aula Utama,
"Si Sialan ini benar-benar bikin kesal, coba saja kalau bukan di Pestanya, aku pasti sudah membungkam mulutnya yang besar itu!" Neil berbisik lirih pada saudaranya. "Kita tidak diperkenankan untuk menghujat dia, kak. Nanti bisa-bisa kita di ciduk oleh para pengawalnya!" jawab Chen sambil melihat kanan kiri. "Mereka berani menciduk ku? Aku hancurkan tempat ini!" "Neil, jaga bicaramu! Sejak kapan mulutmu jadi besar seperti itu? Tugas kita di sini bukanlah untuk membuat onar! Kita diperintahkan oleh Organisasi untuk belajar dan bisa masuk ke Akademi. Jadi jaga bicaramu!" Hazel memperingatkan dengan tegas. "Apa yang harus kita takutkan kak? Bahkan semua orang yang ada di sini, bisa ku hadapi semuanya! Aku tidak pernah takut apapun untuk saat ini!""Jangan sombong, Neil! Jagalah attitudes kamu, dengan baik. Karena kamu sedang membawa nama Royal Knight! Jangan sampai organisasi menghukummu karena tindakan bodohmu ini!" "Hmm, baiklah kak. Tapi terus terang saja, aku muak berada di sini.
Beberapa saat sebelumnya. "Apa kamu menikmatinya?" tanya seorang gadis cantik bergaun biru, dengan sobekan di beberapa bagian. Namun itu tidak mengurangi kecantikannya. Dia adalah Marcella. Sementara di sampingnya, seorang pemuda tinggi besar, dengan wajah keras, berambut panjang sebahu yang diikat rapi ke belakang, hanya duduk diam tidak menjawab. Sebuah garis luka membentang dari dahi sebelah kiri hingga ke bibirnya, terlihat mengerikan. "Aku mengucapkan terima kasih karena kamu sudah menolongku dan. bersedia menjadi temanku," ujar Marcella sambil duduk di sampingnya. "Hmm, tidak masalah," Bullock menjawab pendek. Wajahnya nampak memerah. Dia merasakan hatinya sangat berbeda kali ini. Dia merasa nyaman dan hangat berada di samping gadis ini."Apa kamu lapar? Aku akan mengambilkan makanan untukmu," Marcella beranjak. "Tidak perlu, .. Ka.. Kamu...Tetaplah di sini," Bullock menjawab dengan gugup. "Oh, kalau minum? Ayolah, aku yakin kamu pasti haus,""Baiklah, jika kamu memaksa..
Langit sudah tahu siapa orang ini sebenarnya. Bahkan dia adalah sosok yang selama ini diingat dan sedang di cari olehnya. Laporan dari teman-temannya di Sky Kingdom tempo hari, ketika ada penyerangan ke Kampus, terkait Kasus Bintang Pop Jepang Yuni Hanasaki yang menyebabkan Langit kena Skrosing keras. Dan muaranya adalah dia dan Kelompoknnya. Hazel, Golden Table dan Royal Knight! Sejatinya Langit sudah melupakan masalah itu, karena insiden ini sudah memakan waktu cukup lama. Bahkan ketika pertemuannya dengan Royal Knight di Istana William Burgez, dan akhirnya bertemu dengan Hazel, Bullock, Neil dan lainnya, dia menganggap semuanya biasa-biasa saja. Namun karena sikap dari Hazel yang selama ini selalu menyebalkan, dan selalu memancing konfrontasi dengannya, membuat Langit yang semula santai dan enggan menggubris akhirnya mulai tersulut juga. Walau dia masih melihat beberapa tokoh konkrit dan sangat penting di Royal Knight, dari mulai Master Shin Wu, Bullock, Neil bahkan Roman Arc
'Kenapa aku tidak boleh memukulnya Tuan?" Bullock berusaha menahan diri. Langit menggelengkan kepalanya."Kamu tidak boleh melakukannya Bullock....""Tapi mereka sudah menghina dan menuduh Tuan Langit!""Betul Tuan! Mereka sudah berani merendahkan Tuan! Mereka memang wajib di hajar!" David Huang ikut merasa geram."Setuju! Kita tidak boleh diam saja, nanti mereka bisa ngelunjak dan menghina kita terus Tuan!" timpal yang lain."Tuan, tolong untuk kali ini izinkan aku untuk memberi mereka pelajaran!" Bullock setengah memaksa."Ya, aku juga akan menghajarnya! Aku tidak peduli walau harus dapat hukuman atau di diskualifikasi sekalipun!""Sudahlah, kalian jangan terbawa emosi,""Tidak bisa Tuan, baiknya, kita sikat saja sekalian biar mereka tidak kurang ajar lagi kedepannya!""Sudah kubilang, tidak boleh!""Ta..Tapi kenapa Tuan?""Kalian tidak perlu banyak bertanya!""Tapi kami ingin kejelasan Tuan!""Kalian ini! Sudah kubilang, jangan lakukan itu...! Karena....Aku sendiri yang akan mengha
Beberapa saat sebelumnya. Zaghold dan Gurrick tidak menduga sama sekali ada serangan cepat dan mendadak, disertai dengan kekuatan yang tidak main-main siap menghantam keduanya! "Sialan! Aku tidak sempat..." Zaghold panik. "Kekuatan ini...Matilah kita!" teriak Gurick ikut ketakutan. Dia merasa kekuatan tinju yang datang ini jauh lebih kuat dari yang tadi. Sebelum kedua tinju Langit sampai dan mengenai mereka... "Berhenti anak muda!" sebuah suara keras entah datang dari mana mengejutkan semuanya. Bersamaan dengan itu sebuah bayangan Luning keemasan bergerak sangat cepat menghadang kedua tinju Langit! Dess! Dess! Duaarrr! Dua kekuatan besar beradu secara berturut-turut, menimbulkan. suara ledakan yang dahsyat seperti bom, hempasan angin yang ditimbulkannya mampu menerbangkan jutaan material pasir dan batuan, bahkan sanggup menerbangkan Zaghold dan Gurock secara bersamaan. Namun justru itu yang menyelamatkan mereka, karena kedua Tinju Langit ada yang meng-counter, hingga tid
"Kenapa kalian lama sekali heh? Kami sudah boson menunggu!" seru seseorang di muka gerbang. Mereka adalah beberapa orang yang sudah berada di Pintu Gerbang Akademu yang nampak berdiri dengan megah dan menjulang. "Nel!? ....l Neil!" Bullock berteriak gembira. Di Pintu Gerbang berdiri beberapa orang yang sudah menunggu mereka. Para sisa Kandidat yang sepertinya sudah lolos dari Ujian Masuk Akademi. Jumlah mereka tidak lebih dari Dua Puluh Orang saja! Neil Langsung menyambut Bullock, keduanya saling berpelukan seperti layaknya sahabat karib. yang sudah lama tidak bertemu. "Kalian hanya bertiga? Mana Jones dan yang lainnya?" tanya Bullock. "Jones...Dia...Dia..." "Tidak perlu kamu tanyakan itu! Dia adalah bibit gagal yang memang sudah seharusnya disingkirkan sejak lama!" jawab Hazel dingin. Bullock terdiam. Neil dan Chen nampak saling pandang, namun tidak berani berkomentar. "Selamat Kak Bullock, kamu berhasil. Dan sepertinya... Kalian semua masih dengan Kelompok yang Utuh seja
Langit bukannya tidak mengetahui kekuatan para Mahluk menyeramkan di depannya. Jika dibandingkan dengan kelompoknya, mereka jelas berada di atas kelompok Langit. Bahkan masih berada di atas Bullock yang menguasai Ranah Cakra Langit Level dua! Setidaknya diantara mereka berada satu dua tingkat di atasnya. Dan itu tidak termasuk Zaghold! Langit melihat Salah satu Kepala Suku Ras Terkuat Bangsawan Troll itu berada di ranah Alam Master tingkat Enam, satu tingkat di atas Gurrick, sang Jenderal Goblin! "Mungkin ini adalah satu-satunya cara terbaik aku menguji kekuatan ku, sebelum kedepannya aku harus menyimpan rapat-rapat ketika aku masuk Akademi! Mungkin akan kelihatan aneh dan timpang nantinya.Tetapi tidak masalah. Aku sudah berada di sini. Aku jelas harus membela diri. Dan aku akan berjuang untuk melakukan yang terbaik! Biarlah aku memberi sedikit kejutan pada mereka. Pada Kumpulan Badut ini, juga kepada orang-orang yang sejak tadi terus mengawasi kami. Ya, semoga aku tidak salah b
Sialan! Kenapa mereka bisa ada di sini? Bukankah mereka harusnya berada di... " Sharock bergumam kesal dalam hatinya. "Kakak, kenapa para Bajingan Troll ini bisa berada di wilayah kita?" "Ya, mereka seharusnya berada di Padang Monster bersama dengan Mahluk sialan lainnya. Bahkan mereka dengan seenaknya menerobos Gua Kabut. Apa tidak ada yang menjaga di sana?" "Kakak, bukankah idemu yang menyuruh kita mengerahkan hampir setengah Pasukan untuk menyambut mereka di sini? Karena kamu khawatr Gua Kabut akan hancur?' "Ya, kamu benar Rydock. Coba kamu lihat sekarang. bahkan para pasukan kita masih belum bisa siuman. Dia berhasil menghajar telak Pasukan Inti kita! Hei, ini adalah Visiku! Penerawanganku! Aku akhirnya berhasil menghindarkan malapetaka yang seharusnya terjadi!" Sharok teringat sesuatu. "Maksudmu?" "Dasar bodoh! Belajarlah menjadi Goblin yang cerdas! Kamu lihat apa yang sudah dia lakukan dengan area ini? Dia berhasil membuatnya hancur berantakan! Bukan cuma pasukan, daerah
"Ada apa sebenarnya dengan para Penguji di sana? Apa mereka hendak membunuh para Kandidat?" Andromeda memukul meja dengan geram. "Itu adalah bagian dari prosedur yang aku ceritakan kepadamu. Setiap Kandidat disesuaikan dengan para Pengujinya. Aku fikir ini masih dalam tahapan yang wajar dan bisa di benarkan," "Wajar apanya? Ratusan Goblin dan Tiga Jenderal nya ikut turun tangan. Ini jelas tidak bisa di benarkan sama sekali, Tuan Muda Veganza!" "Kakak, sabarlah, tidak perlu panik dan protes seperti itu. Ini adalah kurikulum yang sudah disetujui oleh para Petinggi Akademi, dan juga... " "Diam kau Aurora! Apa kamu tidak pernah berfikir, sehebat-hebatnya para pemuda ini, mereka tetaplah Kandidat yang belum memiliki Pengalaman luas dan Mental yang kuat! Walau terlihat berbakat..." "Mereka, terutama pemuda ini terlihat spesial Kak. Dan aku yakin, dia masih sanggup mengatasinya, justru ujian ini sangat penting untuk menentukan sampai dimana batas kekuatannya, Kak!" "Tapi ini sudah san
Gurick segera melompat dengan cepat dari bukit kecil tersebut, langkah kakinya yang ringan menjadikan dia terlihat seperti tidak sedang menapak tanah. Di tangan kanannya tergenggam sebilah Pentungan sepanjang satu meter berbentuk gada dengan ujung bulat, dipenuhi dengan duri yang runcing. Gada berduri terbuat dari batu Pualam Stalaktit tersebut merupakan senjata andalan dari Jenderal Gurick, salah satu Jenderal Goblin terkuat. "Tuan, biar aku yang hadapi dia!" Bullock bersiap dengan kuda-kudanya. "Tidak Bullock, mundurlah! Dia tidak seperti yang kau kira! Kekuatannya, jauh berada di atasmu!" Langit mencegah sambil bergerak cepat mendahului Bullock. Sekilas saja dia sudah bisa menakar dan mengetahui Kekuatan dari Jenderal Goblin satu ini. Setidaknya, dia sudah berada di Ranah Alam Master! "Tuan, tapi.... " "Bullock, dengarkan saja apa kata Tuan Langit! Apa kau tidak merasakan Aura Kuat dari Goblun itu?" David Huang ikut mengingatkan. "Tapi, apa kita harus berpangku tangan
Tiga sosok itu nampak memandang tajam ke arah Langit dan Kawan-kawan. Mata mereka yang besar seperti ingin meloncat keluar. Sepasang taring terselip di sela-sela bibirnya. Denga telinga mereka yang lanncio dan muka mereka yang lonjong dan agak panjang mirip seperti tokoh-tokoh monster fiksi di film kolosal. Dan wajah mereka terlihat marah! "Tuan.... Kemungkinan mereka adalah pemimpin dari para Goblin ini, sebaiknya kita harus lebih berhati-hati agar tidak ditangkap oleh mereka!" ujar Marcella mengingatkan. "Memang kenapa kalau sampai di tangkap oleh mereka? Apa mereka akan menyiksa kita?" tanya Mei Hua penasaran. "Tidak, mereka tidak menyiksa, mereka hanya akan... Menjadikan kita Makan malam!" "Aa..Apa...!?" "Yang benar saja! Kenapa kita bertemu mahluk seperti ini lagi?" "Bukankah aku pernah bilang bahwa mereka adalah Mahluk pemakan segala, termasuk Manusia!" "Hiiiyy... Apa kamu pernah bilang begitu sebelumnya? Bukankah itu hanya berlaku pada Kumpulan Monyet..." "Mer