Share

TIGA

Author: Hwali
last update Last Updated: 2022-05-07 18:34:02

Sesampainya di rumah, banyak mobil parkir di halaman rumah. Kinara dan Ed hanya diam saja begitu turun dari mobil sementara Bella tertidur dipangkuan Kinara.

Begitu masuk, Kinara melihat keluarga Adit sudah berkumpul di dalam rumah. Kalau diingat kembali aktifitas kemarin, pagi ia arisan lalu siang hari datang ke lokasi syuting untuk memperingatkan Cynthia dan malam hari suami dan pelakor ke gap media keluar dari hotel bersamaan dengan itu, ia bunuh diri.

Dan ini sudah kembali malam, tanpa ada yang mengkhawatirkan dirinya sementara keluarga suami berkumpul mengelilingi Cynthia dan seorang anak kecil.

Edward yang melihat itu semua, tidak merasa terganggu hanya saja...

"Ma, bukankah itu gaun mama yang dibeli di Paris?" tanya Edward yang sengaja membesarkan suaranya dan membuat perhatian semua orang teralihkan, "Bukankah itu juga kalung mama dari nenek?"

Kinara menyipitkan kedua matanya. Benar, itu gaun dan kalungnya. Kalung itu disimpan di brankas pribadi, yang tahu kode hanya dirinya dan mas Adit.

Kinara segera memberikan Bella ke baby sitter yang diberikan Fumiko lalu bergegas ke kamarnya.

Saat lebih memilih Adit dan memutuskan hubungan keluarga, Kinara tidak membawa apapun kecuali perhiasan yang diberikan ibunya untuk hidup mandiri. 

Karena Kinara tahu tidak bisa bertemu ibunya kembali, dia menyimpan baik-baik semua perhiasan itu.

Di dalam kamar, dia menjatuhkan diri dari kursi roda dan membuka brankas yang ditanam di bawah meja nakas. 

Tidak ada perhiasan. Kosong.

"Kenapa?"

Kinara menitikan air mata. Aku tidak pernah membeli perhiasan, selama ini aku hanya mengandalkan perhiasan milik mama, gaun mahal pun semuanya hadiah dari teman atau menabung beberapa bulan. Aku tidak bisa sembarangan memakai uang karena memikirkan manajemen hotel.

Kenapa kamu tega melakukan ini kepadaku? kalau memang kamu mencintainya, harusnya kamu bilang dari awal sehingga aku bisa mundur, aku tidak segila itu!

"Mama?" Edward masuk ke dalam kamar dan mencari mamanya. Ia berjalan mengikuti suara tangisan yang tidak pernah didengarnya.

Kedua tangan Edward mengepal begitu melihat wanita yang melahirkannya duduk di depan brankas kosong, dia tahu tempat itu adalah tempat penyimpanan perhiasan mamanya. Perhiasan peninggalan nenek.

"Ma, jangan menangis."

Kinara memutar kepala dan menarik Edward masuk ke dalam pelukannya, ia terisak sedih. "Maafin mama selama ini."

Edward bisa merasakan kesedihan mamanya. Selama ini meskipun mama tidak pernah bercengkrama dengan dirinya dan Bella, tidak pernah menghadiri wali sekolah dan jarang di rumah tapi Edward tahu selama ini mama berjuang supaya dia bisa hidup nyaman bersama papa.

"Ma, nanti tanya papa ya."

Kinara menggeleng. "Papa pasti sudah memberikan semuanya ke wanita itu."

Edward tidak berani mengatakan apapun, tak lama terdengar suara tangisan Bella.

Kinara dengan susah payah naik ke kursi roda dengan bantuan tangan kecil Edward yang menahan tumpuannya.

"Apakah itu sakit?" tanya Kinara yang mengusap bahu kecil Edward.

Edward menggeleng dan berbohong. "Tidak sesakit perasaan mama saat ini."

Kinara tersenyum sedih setelah itu bersama dengan Edward keluar dari kamar. 

Jantung Kinara serasa berhenti berdetak, dia melihat dua orang anak sedang menangis dan dipeluk suami dan wanita itu masing-masing sambil berjongkok sementara Bella menangis dan berusaha ditenangkan baby sitter.

"Keluar dari kamarku!" bentak Bella.

"Astaga, cucuku yang malang. Sakit kepalanya?"

Suara ini adalah suara ibu Adit.

"Kinara, apa kamu tidak bisa mendidik Bella dengan baik? melempar anak kecil dengan boneka!" bentak ibu mertuanya sambil membelai kepala anak kecil yang dipeluk Adit.

Kinara melihat boneka beruang berukuran medium tergeletak di bawah kaki Adit. "Ed, ambilkan boneka itu."

Ed menuruti permintaan ibunya dengan wajah ingin tahu lalu memberikannya ke Kinara.

Kinara yang duduk di kursi roda menghela napas dan bertanya ke Bella dengan suara rendah seperti biasa, tidak membentak ataupun marah. "Bella, jangan menangis."

Bella terdiam sambil menatap mamanya dengan tatapan tidak adil.

Adit menghela napas lega dan tersenyum. "Ayo, Bella. Minta maaf ke kakak."

Belle cemberut marah dengan bibir kecil bergetar. "Kalau dia memang kakak Bella, dia tidak akan mendorong dan mengusir Bella dari kamar Bella sendiri!"

"Ya ampun, mana mungkin putraku melakukan hal jahat itu. Ini pasti cuci otak mamanya," kata Cynthia.

Kinara memiringkan kepalanya dan tertawa sambil mengambil handphone di saku jaket Edward. "Di rumah ini ada cctv."

Cynthia menjadi salah tingkah, Adit merampas handphone Kinara lalu memutar cctv. Benar yang dikatakan Bella, anak Cynthialah yang memulai duluan.

Baby sitter mulai angkat suara. "Bella tadi masuk ke dalam kamar sambil mengantuk lalu tiba-tiba didorong dan diusir keluar dari kamarnya."

"Kalian dengar?" tanya Kinara lalu mengambil handphonenya dari tangan Adit dengan bantuan baby sitter.

Tidak ada yang berani membantah.

"Lalu-" Kinara melihat boneka di tangannya lalu melempar ke Adit dengan sekuat tenaga. "Apakah itu sakit?"

Adit yang tidak menduga hal itu menjadi terkejut. 

"Tenagaku lebih besar dari Bella, kenapa kamu tidak menangis? ah, Ed. Coba lempar boneka ke anak-anak itu."

Dengan sigap Edward mengambil dan melemparkannya ke anak-anak Cynthia sebelum ada orang dewasa yang mengganggunya.

"KINARA!" bentak Adit.

Anak-anak Cynthia menjadi marah dan berusaha menyerang Edward bersamaan. Cynthia dan para orang dewasa tidak ada yang melindungi Edward yang sudah tergeletak di bawah menahan serangan dua anak laki-laki sementara para orang dewasa hanya meneriakan dua nama dengan panik, tidak ada yang menyebut nama Edward.

Dari sini Kinara sudah mulai paham. Wajar jika mereka benci Kinara tapi tidak wajar mereka membenci kedua anak kandung Adit.

Hanya Bella yang membela dan berusaha melindungi kakaknya dengan gagah berani.

Baby sitter hanya berdiri di belakang Kinara tanpa melerai, selama tidak ada perintah dari atasannya, dia tidak akan ikut campur.

Adit dan Cynthia berhasil memisahkan anak-anaknya dan memastikann tidak ada luka di tubuh mereka sementara Edward yang berhasil melindungi wajahnya berusaha menahan perih dari luka cakaran di tangan dan rambut Bella sudah berantakan.

"Kamu tidak melihat Edward dan Bella? mereka jauh lebih terluka daripada kedua anak itu."

Adit menoleh dan melihat kedua anaknya yang duduk di lantai dengan wajah dan sorot mata terluka.

Adit mulai menggeram marah. "Kamu yang memulai."

"Bukankah anak itu yang memulai? kalau aku tidak datang, tidak  ada yang membela Bella meskipun ayah kandungnya ada disini," kata Kinara.

"Kalau saja kamu tidak melempar anakku dengan boneka-" Cynthia menuding Kinara.

Kinara mencibir. "Yang melempar itu Ed, bukan aku. Aku hanya menyuruh Ed untuk membalas siapapun yang mengganggu adiknya, tidak hanya duduk diam melihat orang jahat beraksi."

"Siapa yang jahat?!" Cynthia mulai histeris panik.

Kinara menunjuk santai Cynthia. "Kamu! tadikan kamu yang menjambak rambut Bella, padahal aku tidak menyentuh anak-anak kamu sama sekali seperti yang dituduhkan Adit tadi pagi."

Cynthian mulai panik dan meminta bantuan ke Adit. "Mas-" rengeknya.

Adit menatap tajam Cynthia.

"Selain itu aku harus meningkatkan keamanan rumah ini, mas.Brankas di kamarku kosong dan perhiasanku tidak ada semua lalu gaunku- sepertinya ada yang meminjam tanpa izin."

"Aku meminjamkannya ke Cynthia," kata Adit.

Cynthia tidak terima. "Tapi mas-"

"Sampai mengosongkan brankas?" tanya Kinara sambil menatap seluruh keluarga Adit yang mengelilingi mereka. "Bukankah di keluarga mas Adit selalu mengajarkan untuk meminta izin, dulu saja aku pinjam gelas harus bilang dulu ke ibu."

Ibu mertua berdehem keras. "Kamu pelit sekali, apa salahnya meminjamkan ke Cynthia."

Kinara pura-pura terkejut dan kedua tangannya diletakan ke dada seolah kena serangan jantung. "Astaga, ibu yang selalu marah kalau saya menyentuh gelas dan piring di rumah ibu sekarang bicara begitu?"

"KINARA!" bentak Adit.

Ibu Adit menunjuk Kinara dengan marah. "Itu sebabnya aku tidak suka punya menantu seperti kamu, dasar wanita yang tidak jelas asal usulnya."

"Memangnya Cynthia asal usulnya jelas?" tanya Kinara yang menatap takjub mertuanya.

"Dengar ya, ibu dan ayah Cynthia itu pns, kakak-kakaknya juga tentara, kehidupan mereka terjamin."

"Mhm." Kinara mengangguk lalu menyuruh baby sitternya membawa Bella dan Edward ke dalam kamar.

"Tapi di dalam ada koper dan mainan mereka," kata baby sitter.

Kinara menatap lurus suaminya. "Kamu berencana memasukan mereka ke rumahku?"

"Ini rumahku, Kinara. Aku kepala keluarga dan bisa mengambil keputusan, aku tidak bisa membiarkan anak-anak dan istriku hidup tidak aman diluar sana."

"Lalu bagaimana dengan aku?" tanya KInara.

Adit menggertakan giginya dengan marah. "Aku tidak mengusirmu dari rumah ini."

"Tapi kamu mengusir anak-anak dari kamarnya dan mengambil barang-barangku tanpa izin," Kinara tidak mau mengalah. Biarlah dia dinilai jahat.

"Seharusnya Ed dan Bella bisa mengalah ke kakak-kakaknya, mereka masih kecil untuk menempati kamar seluas itu," Cynthia berusaha bersikap adil.

Kinara tertawa jahat. "Memang kamu siapa?"

Cynthia menatap Adit untuk meminta tolong.

"Bella dan Ed bisa mengalah." Adit mengambil keputusan.

Kinara berusaha menelan kesedihan dan kekecewaannya. Ini suami yang harus menjadi pelindung anak-anaknya sendiri, terlihat jelas bagaimana biasnya mas Adit.

"Kalau begitu keluarkan barang-barang Ed dan Bella sekarang dari kamar." Kinara mengambil kesempatan.

Adit menghela napas lega. Inilah istri yang diinginkannya, ia juga mencintai Kinara meskipun masih ada rasa cinta ke Cynthia, ia ingin kedua istri dan anak-anaknya bisa akur di satu rumah lalu ia bisa bersikap adil.

Sayangnya harapan Adit runtuh dalam sekejap.

"Bawa anak-anak ke dalam kamarku, mulai hari ini mereka tidur di dalam kamar kita berdua. Kecuali kamu ingin tidur dengan Cynthia di luar."

Cynthia menggigit bibir bawahnya dengan cemas.

"Kenapa Cynthia? setelah mengambil barang-barangku, mengusir anak-anakku dari kamar, kamu masih ingin tidur di kamarku?" tanya Kinara.

"Aku juga istri mas Adit."

Dahi Kinara berkerut jijik menatap Cynthia. "Kamu ingin kita tidur bertiga?"

Adit berdehem keras.

"Kinara, Cynthia sedang hamil besar seharusnya kamu bisa perhatian, anak Adit juga anakmu. Kamarmu cocok untuk kesehatan ibu hamil." Nasehat kakak perempuan Adit.

"Semalam aku habis bunuh diri karena mas Adit selingkuh dan punya anak dengan wanita lain tanpa sepengetahuanku," Kinara mulai membuka suara,

Suasana sontak menjadi hening begitu mendengar Kinara bicara, tatapan mereka ada yang tidak percaya dan ada juga yang menatap kasihan dirinya.  

 

Related chapters

  • ARE YOU DONE, MY DEAR?   EMPAT

    Adit merasa bersalah. "Kinara."Kinara tersenyum ke suaminya, tidak ada tatapan menyedihkan atau lemah. Ia tidak mau menunjukan itu ke musuh-musuhnya."Kamu tidak bertanya apalagi mencariku semalaman, untung saja rekan kerjaku datang dan menolong. Kalau aku sudah mati sekarang, mungkin saat ini kalian tertawa dan mengambil barang-barangku lalu mengusir anak-anakku.""Kinara, aku tidak bermaksud begitu." Adit maju untuk memeluk istri yang sudah dia nikahi selama dua belas tahun.Kinara menggerakan kursi roda untuk mundur lalu bicara ke baby sitter untuk segera mengemas barang-barang Ed dan Bella."Anak-anak kamu bisa tidur di kamar anak-anakku, hanya saja kamu harus membeli kasur tambahan."Adit mengerutkan kening."Barang-barang di kamar kedua anakku itu memakai uangku dan aku tidak rela ada perampok disini mengklaim barang-barangku, kecuali kamu mau membelinya, aku bisa menyerahkan semuanya."Cynthia berwajah masam. "Seharusnya kamu mengajarkan anak-anak untuk bisa mengalah ke kakak-k

    Last Updated : 2022-05-07
  • ARE YOU DONE, MY DEAR?   LIMA

    Cynthia membelai perutnya dengan wajah kesakitan. "Dimana mas Adit?""Masih sama perempuan murahan itu," jawab ibu Adit."Bu, jangan begitu sama Kinara." Cyntia menasehati ibu mertuanya. Perasaannya membaik begitu melihat kebencian ibu mertuanya."Kamu itu terlalu baik sama anak itu, dia sudah menghancurkan pertunangan kalian. Saya sudah capek-capek membuat janji ke dua orang tuamu. Eh, malah datang perempuan tidak tahu asal usulnya." Geram ibu Adit."Dia itu masih istri mas Adit, bu."Ibu Adit duduk di samping tempat tidur. "Kamu buat Adit bercerai dari perempuan ular itu.""Tapi, mas Adit masih sayang sama dia." Cynthia menggigit bibir bawahnya.Ibu Adit mendeck kesal. "Dia memang sudah menikah dengan perempuan itu tapi, Adit masih cinta sama kamu."Cynthia tersenyum. Ia sudah tahu itu, makanya bilang kalau Adit masih sayang sama Kinara sementara cinta Adit hanya untuknya. Lalu begitu dia mendengar pewaris utama Sanjaya kecelakaan dan tidak punya anak, tentu saja anak-anaknya harus

    Last Updated : 2022-05-07
  • ARE YOU DONE, MY DEAR?   ENAM

    TING!"Wuaaaahhhh!!" Bella menatap takjub isi ruangan begitu Reiko keluar dari lift.Edward ikut takjub. Baru kali ini dia melihat ruangan mewah seperti ini, bahkan ada air mancur di ruang tengah. Dulu papanya sering mengeluh karena kolam renang hotel di atas sering bocor ke bawah hingga menimbulkan komplain, sampai akhirnya mama memutuskan menutup kolam renang di atas hotel karena biaya untuk memperbaiki kebocoran cukup tinggi.Dan sekarang melihat air mancur besar di ruanga paling atas hotel pasti membutuhkan biaya banyak. Edward bisa membayangkan wajah mamanya yang hampir menangis membayangkan uang mengalir seperti air mancur ini."ADEL!" panggil Reiko.Adel?Edward melihat seorang pria tinggi dengan kulit kecoklatan dan wajah tampan dengan ekspresi masam menghampiri mereka."Namaku Adelio!"Reiko mengibas tangannya dengan santai. "Yah, kita 'kan teman sejak kecil."Dahi Adelio berkerut tidak setuju. "Setidaknya beri aku wajah di hadapan karyawanku."Reiko, Bella dan Edward meliha

    Last Updated : 2022-05-07
  • ARE YOU DONE, MY DEAR?   TUJUH

    "Mama, Bella pulang!" Bella dengan semangat memanggil Kinara lalu memeluk kakinya. Ia senang melihat mamanya ada di rumah.Kinara membelai rambut putrinya dengan sayang. Dulu karena terlalu sibuk, ia jadi tidak memperhatikan putri kecilnya."Bella tadi makan bekal mama, enak sekaliiii-" kata Bella sambil melebarkan tangannya selebar mungkin. "Terima kasih, mama jadi semangat masak." Kinara mencubit gemas hidung mungil putrinya.Wajah Bella berubah cemberut. "Mama nanti kerja?"Kinara tersenyum sedih. "Iya, tapi nggak sekarang."Bella mengangguk senang.Kinara mengerutkan kening ketika merasakan sesuatu di kepala Bella, ada perban di kepala depan Bella yang ditutupi rambut. "Ini-""Bella tadi jatuh, ma." Kinara menatap Reiko.Reiko menggeleng miris. Saat pulang sekolah, Edward menyadari kasa ditutup plester di kepala Bella, ia segera menutupinya dengan rambut."Kita harus mengadukan ini ke mama kalian."Bella dan Edward sama-sama menggeleng."Kalau papa tahu, bisa marah ke mama," kata

    Last Updated : 2022-05-07
  • ARE YOU DONE, MY DEAR?   DELAPAN

    Kinara membuka i*******m di handphonenya di atas tempat tidur dengan kedua anak di masing-masing sisi. Entah kenapa dia ingin mulai aktif di aplikasi ini lalu melihat foto-foto lama.Berbagai foto dengan sudut pandang mewah serta barang-barang mewah dipamerkan, waktu itu ia berpikir jika memasang hal-hal mewah, orang-orang tidak akan menghina dirinya dan juga bisa meningkat status Adit.Semua barang ini hasil kerja kerasnya, Adit tidak pernah membelikan barang-barang mewah karena memang dirinya tidak pernah minta. Sayangnya, hasil foto tidak seindah komentar.Dia pasti memakai uang Adit Sanjaya.Istri yang suka menghambur-hamburkan uang.Kasihan Cynthia.Kinara, setidaknya kamu harus tahu diri.Memang gampang kok merebut laki orang, karmanya ada.Kinara tersenyum sedih. Setiap foto yang dia tampilkan selalu diberi komen penuh kebencian. Padahal kejadian itu sudah lama tapi netizen selalu mengingatnya.Kinara, jejak digital selalu ada. Kasihan, anak-anak kamu yang akan mendapat karmanya

    Last Updated : 2022-05-07
  • ARE YOU DONE, MY DEAR?   SEMBILAN

    2 jam sebelumnya.Edward menggosok matanya begitu bangun sementara Bella masih tidur nyenyak, dia mengedarkan pandangan ke kamar Kinara. Tidak ada tanda-tanda Adit masuk ke dalam kamar."Cari siapa?" tanya Reiko yang membawakan sarapan untuk Edward dan Bella."Mama mana?""Di dapur."Entah kenapa hati Edward berat sekaligus malas mengucapkan ini. "Papa?""Masih di kamarnya Cynthia, berusaha menenangkan amarah istri tercinta. Heran, yang buat masalah siapa, malah play victim."Edward sudah tahu itu sejak lama.Reiko melihat reaksi Edward yang datar lalu berkacak pinggang. "Dilihat dari reaksi kamu, sepertinya hal itu sudah biasa."Edward merenung lalu mengangguk singkat. "Papa sering membawa wanita itu dan anak-anaknya saat mama tidak ada dengan alasan untuk menemani sekaligus mengurus kami tapi kebanyakan, wanita itu mengurus papa dan di dalam kamar ini sementara si kembar mencuri kamar kami. Kalau kami marah, papa akan lebih marah dan menghukum kami.""Tapi waktu itu Bella-"Edward me

    Last Updated : 2022-05-07
  • ARE YOU DONE, MY DEAR?   SEPULUH

    Suasana menjadi kaku setelah Adit pergi dengan diiringi tangisan Bella dan rengekan si kembar, Kenzi masih belum berani bertanya.Reiko berjongkok di depan kursi roda Kenzi dan memperkenalkan dirinya. "Hallo, saya baby sitter baru disini. Nama kamu siapa?""Kenzi," jawab Kenzi.Reiko menatap takjub Kenzi. "Wah, nama yang bagus. Kamu tahu apa arti nama itu?"Kenzi menggeleng pelan."Artinya anak kedua yang sehat dan pintar, diambil dari nama Jepang." Kata Reiko sambil mengacak gemas rambut Kenzi. Untung saja anak ini wajahnya ikut Kinara jadi ganteng banget.Kenzi terpana lalu menatap takjub mamanya. Benarkah itu? Namaku sebagus itu?Kinara menghindari tatapan anak keduanya dan meminta tolong ke Reiko. "Tolong bawa Kenzi ke rumah kakakku."Reiko terkejut. "Pak Adit gimana?"Kinara tidak menyembunyikan kesedihannya. "Kamu lihat sendirikan bagaimana Adit mengabaikan Kenzi, melihatnya saja tidak mau."Kenzi sudah paham itu dari kecil, karena terlahir dengan kaki kiri bengkok, ia harus men

    Last Updated : 2022-05-07
  • ARE YOU DONE, MY DEAR?   SEBELAS

    "Sudah dibawa pergi sama tantenya?" tanya Adelio ke suster."Benar, Kinara yang membawanya." Suster mendengus tidak suka begitu mengucapkan nama ini. Edward yang masih di gendong Adelio, menepuk pelan pipi ayah kandungnya. "Mama sudah bawa pulang Kenzi, cepat telepon tante Reiko. Tante teman papa, kan?"Hati Adelio sontak meleleh. Saat Edward bertanya soal Kenzi dan Bella, Adelio tidak mampu menjawab. Menyadari kebimbangan di hati Adelio, Edward menceritakan keseluruhan perbuatan Adit selama Kinara tidak di rumah sekaligus perilaku ke anak-anaknya sampai ke rumah sakit.Adelio tidak bisa menilai apakah Edward sedang berbohong atau tidak, toh suatu saat nanti sekretarisnya akan mencari bukti. Untuk saat ini ia tidak ingin mengecewakan hati putranya.Adelio mengucapkan terima kasih dengan dingin ke suster yang menatap kagum dirinya. Huh, tidak ada yang boleh menghina ibu dari anaknya! Segera dia menghubungi Reiko dan mendapat jawaban yang paling diinginkannya. Kenzi dan Bella sedang d

    Last Updated : 2022-05-07

Latest chapter

  • ARE YOU DONE, MY DEAR?   EXTRA PART

    Jantung Adelio berdebar kencang, hari ini dia resmi menikah dengan Kinara. Setelah bertahun-tahun mereka berjuang bersama, akhirnya mereka bisa meresmikan pernikahan secara agama. Rumah besar mertua Adelio penuh sesak dengan kedatangan keluarga dan teman dekat.Edward dan Daichi main mengelilingi taman bersama anjing yang baru-baru ini diadopsi Adelio untuk Kenzi. Ya, anjing ini dulu yang mereka tolong.Kinara sibuk di dalam kamar bersama mama, Fumiko dan ibu Fumiko.Reiko celingukan mencuri makanan.Dimas berkenalan dengan Bryan, Alex dan lainnya.Sementara Kenzi ke penjara sebentar untuk menyerahkan makanan ke sipir dan papanya."Daddy bilang, bawa makanan yang banyak buat papa. Terus Kenzi bawa kulkas juga buat dipakai bersama, jadi papa bisa menyimpan makanannya juga." Kenzi tersenyum polos.Adit tidak tahu harus tertawa atau menangis melihat setumpuk makanan dan camilan, tidak bisa dihabiskan satu hari jika hanya dimakan sendirian. "Apakah hari ini adalah perayaan khusus?"Kenzi m

  • ARE YOU DONE, MY DEAR?   TIDAK MUDAH UNTUK MEMAAFKAN TAPI BIARKAN KAMI MENCOBA

    Adit menangis seharian ketika mendengar kakak kandungnya tiba-tiba meninggal, begitu juga dengan keponakan serta si kembar.Bohong jika dirinya tidak sayang si kembar, polisi mengizinkannya menghadiri pemakaman mereka yang dibuat keluarga Anton.Sekarang dia sudah tidak punya siapa-siapa lagi, semua pergi. Yang tersisa hanya Kenzi tapi Kenzi juga pasti memilih pergi dan tidak mau menemuinya.Apa yang harus aku lakukan sekarang? Hartaku sudah disita, aku dituntut penjara dan aku keluar tidak akan punya apa-apa!Pihak Tsoejipto dan Sanjaya menuntut hukuman maksimal karena sudah menggelapkan dana tidak sedikit, tidak hanya itu- pihak BPK juga menuntut banyak poin mengenai korupsi yang dilakukan banyak pihak yang melibatkan dirinya.Pihak-pihak yang terlibat sudah dilepas jabatan serta dihukum, Adit juga langsung paham ketika nama Kinara tiba-tiba hilang dari daftar tersangka padahal banyak bukti yang memberatkannya.Adit juga sudah berusaha keras supaya semua tanda tangan dan nama atas K

  • ARE YOU DONE, MY DEAR?   SEMBILAN PULUH (END)

    Anton menggertakan gigi begitu mendengar kabar dari kakaknya kalau mereka dipastikan akan kalah, sudah lama mereka menjadi pengikut keluarga Sanjaya dan mendapat banyak proyek tapi sekarang mereka harus jatuh begitu saja.Hal yang paling diharapkan setelah pengakuan itu.Mana mereka juga terlibat kejahatan ayah Adelio, hancur sudah keluarganya.Terbesit ide gila yang tiba-tiba muncul. "Bagaimana kalau kita memakai jasa dukun terbaik di Indonesia? Kalau perlu kita ke luar negeri supaya bisa lepas begitu saja."Kakak Anton tersenyum. "Kamu kira kami tidak menggunakan itu dari dulu?""A- apa?" tanya Anton tidak mengerti."Kami tidak hanya mengandalkan itu, tapi juga orang pintar."Anton merinding begitu melihat seringai kakaknya. "Kak, kenapa aku tidak tahu?""Kami sepakat untuk tidak melibatkan kamu."Perasaan Anton menjadi tidak enak lalu melotot ngeri. "Kalian pasti membutuhkan tumbal.""Benar, begitu ada yang tidak berguna. Kami akan menumbalkannya.""Kenapa? AKU ADIK KAMU DAN BERJUA

  • ARE YOU DONE, MY DEAR?   DELAPAN PULUH SEMBILAN

    Dua hari kemudian, istri Donny puas melihat laporan yang dibuat kedua menantunya."Sebenarnya mama sudah pernah menerapkan ini, tapi kalian tahu bagaimana sifat papa dan Dimas soal laporan keuangan. Mereka tidak mau membaca hal-hal yang ribet selain itu ingin menghemat kertas laporan." Tawa istri Donny.Sudah kami duga. Batin Adelio dan Fumiko yang tersenyum.Adelio mengusap bawah hidungnya dan menurunkan suaranya ketika istri Donny sibuk membaca. "Benar-benar ajaib rumah sakit ini bisa besar, untung saja masih belum ada yang berinisiatif untuk menggelapkan uang."Fumiko mengangguk setuju, asal-asalan membuat laporan keuangan sama saja memberikan celah untuk pencuri. "Wah, benar-benar kebetulan aku punya dua menantu yang bekerja di dua bidang berbeda. Satunya bank, satunya lagi hotel sehingga kalian bisa lebih teliti lagi." Kagum istri Donny. "Tapi ada salah satu kelemahan di sini."Fumiko dan Adelio menegang. "Obat-obatan, kalian tidak melupakannya bukan?""Tidak, kami sudah memikir

  • ARE YOU DONE, MY DEAR?   DELAPAN PULUH DELAPAN

    Cynthia ingin menampar wajah Kinara tapi terlalu takut dengan bodyguard yang berdiri di belakang kursi lawan bicaranya."Apakah tidak pernah terbesit di benak kamu kenapa bisa Adit dan keluarganya mudah dibodohi, padahal wajah si kembar tidak mirip dengan kamu? Yah, meskipun kamu selalu bilang mereka mirip dengan kamu atau orang-orang bilang mereka mirip Adit."Cynthia menyipitkan mata dengan curiga. "Apa yang ingin kamu katakan?"Kinara menatap lurus Cynthia dengan tatapan mengejek dan senyum miring. "Karena Adit dan Anton satu ayah."Cynthia sontak berdiri dan menjerit histeris. "BOHONG!""Dari awal sampai akhir semua orang tidak akan tahu, tapi hanya Maya yang tahu dan dia membawanya sampai mati. Lalu kenapa aku bisa mengetahuinya? Itu mudah, karena aku sudah menyimpan ini dari awal aku selingkuh.""Kenapa aku tidak tahu? Aku sudah mengenal Anton lebih dulu dari Adit.""Karena Anton tidak tahu."Kaki Cynthia melemas lalu berlutut di lantai yang dingin. "Adit dan Anton tidak tahu p

  • ARE YOU DONE, MY DEAR?   DELAPAN PULUH TUJUH

    Sekolah sudah diambil alih keluarga Tsoejipto, Bella sudah mulai kembali ke TK dengan ditemani nenek.Para orang tua yang sudah mendengar dan melihat baik secara langsung maupun lewat berita, pilih menjauh daripada dikatakan penjilat. Meskipun ada satu atau dua orang bodoh yang tetap mendekat, keluarga Salim tetap tidak peduli pada penjilat.Bella pun blak-blakan bicara ke nenek sambil menunjuk orang tua atau anak-anak yang menyakitinya, ingatan anak kecil memang tajam.Edward dan Daichi pun juga kembali dengan damai, para guru yang terlibat dengan kekerasan sudah dipecat termasuk kepala sekolah. Para murid yang terbukti melakukan kekerasan pada Edward dan Kenzi juga dikeluarkan, gosip yang beredar bisnis keluarga mereka juga goyah sehingga tidak mampu bayar sekolah swasta mahal.Para murid yang tidak terlibat atau hanya menjadi saksi, tidak berani berurusan dengan Edward dan Daichi bahkan untuk mendekat, dilarang keras orang tua mereka.Edward dan Daichi pun tidak terganggu, mereka b

  • ARE YOU DONE, MY DEAR?   DELAPAN PULUH ENAM

    Tidak, ini bukan salahku.Benar, ini bukan salahku.Ini salah ayah yang terlalu berambisi supaya aku bisa mengalahkan putra kandungnya sendiri karena harta.Ini salah ibu yang terlalu berambisi supaya bisa mengalahkan ibu Adelio.Aku terseret arus pikiran mereka, makanya aku tidak salah.Kakak juga, kakak menyuruh aku mengambil Cynthia meskipun memilih Kinara supaya kakak bisa bersama Anton.Ini salah mereka, bukan salahku. Aku hanya korban di sini.Mereka juga membenci Kenzi yang cacat, aku ikut membencinya. Ini gara-gara mereka!Adit didorong masuk ke dalam sel dengan pikiran kacau. Setelah sadar, dia memegang jeruji sel dan berkata, "Aku ayah kandung Kenzi, aku belum sempat melihatnya- lagipula aku menantu pemilik rumah sakit."Kedua petugas menertawakan Adit. "Kamu sudah mulai halusinasi ya?""Kenapa? Menyesal sudah menyakiti anak dan istri?""Lagian, sok selingkuh sih. Giliran sudah jatuh malah belingsatan begini."Ejek kedua petugas lalu berjalan meninggalkan Adit.Adit mengge

  • ARE YOU DONE, MY DEAR?   DELAPAN PULUH LIMA

    Apakah kalian percaya dengan cinta akan mengalahkan segalanya? Ini bukan masalah cinta kita bisa menjadi super hero tapi- dengan cinta kita bisa melalui semua masalah di depan. Jika salah satu patah maka yang lain menjadi penyangga. Begitulah Adelio sekarang ketika sudah kembali di Indonesia bersama lainnya, melihat proses ibu kandung dikubur tidak jauh dari tempat ayah kandungnya, dua hari setelah sidang Adit. Awan mendung seolah menyamakan hati mereka. Perjuangan yang mereka perjuangkan selama ini sia-sia belaka, Sarah lebih memilih pergi dari dunia, mengingat masa lalu menyakitkan meskipun sebelumnya sudah berani melawan."Aku kira saat di rumah Adi dan selingkuhannya, Sarah bisa melangkah ke lebih baik. Dia bahkan berani memukul Maya, tapi sekarang-" istri Donny tidak berani berkomentar lebih jauh.Adelio melihat nisan ibunya dengan sedih. "Seandainya, aku tahu ibu memendam semua itu-" sesalnya."Tidak, sampai kapanpun kamu tidak akan pernah tahu, Adelio. Sarah selalu menganggap

  • ARE YOU DONE, MY DEAR?   DELAPAN PULUH EMPAT

    Di zaman modern, semua orang selalu ingin berpikiran maju, logika dikedepankan tapi keajaiban? Hanyalah sebuah mitos jika mereka tidak mengalaminya sendiri.Termasuk Adelio yang dulu tidak percaya dengan keajaiban, bukan- bukannya tidak percaya, takut lebih tepat.Karena setelah dokter memutus alat bertahan hidup Sarah, Edward membuka mata. Seolah Sarah memberikan nyawa kepada cucunya."Cucuku, kamu sudah sadar- ah," tangis istri Donny sambil memegang tangan Edward untuk memastikan masih hidup. "Cucuku-"Edward mengedipkan mata dan melihat ayah kandungnya duduk di kursi roda dengan wajah pucat. "A-"Adelio mengulurkan tangan. "Kenzi dan Bella memanggilku daddy, kamu juga bisa."Edward terbelalak lalu tersenyum. "Daddy," panggilnya."Ya." Adelio tersenyum sedih. "Terima kasih sudah bertahan hidup, putraku."Edward mengangguk pelan lalu mengedarkan pandangan. "Mama, Kenzi dan Bella?""Mereka di Indonesia, saat ini kita di Inggris," kata Donny. "Nenek?" tanya Edward."Nenek di sini," ja

DMCA.com Protection Status