Beberapa tahun sebelum kedua orang tua Adelio, Adi dan sarah menikah. "Iya, aku mau bertemu calon ibu mertua. Hmm- hotel sih, katanya supaya bisa menenangkan diri. Oke." Sarah keluar dari lift dengan hati riang, sejak kecil dia tidak pernah mendapatkan kasih sayang seorang ibu, dan sekarang dia akan memiliki ibu.Mereka berdua pernah bertemu beberapa kali sebelumnya dan yah, pertemuan itu berhasil, bahkan Sarah semakin lengket dengan calon ibu mertuanya."Ibu, Sarah datang bawa kue kesukaan ibu." Sarah membuka pintu kamar hotel ibu mertuanya sambil mengacak isi tas karton di tangannya."Sarah."Sarah mengangkat kepala dan terkejut, dia menjatuhkan semua barang di tangan ketika melihat calon ibu mertuanya duduk di pinggir pegangan balkon tanpa merasa takut, menatap langit dan tersenyum memanggil dirinya."Ibu, apa yang ibu lakukan disini?" Sarah mengulurkan tangan."Sarah anak baik, berhenti disitu."Sarah menghentikan langkah kaki kecilnya sambil menangis. "Ibu, jangan lakukan ini. S
Dua hari kemudian.Maya memeluk diri sendiri di kamar rumah sakit dengan Ana dan Anton berkumpul di dekatnya, Cynthia menjerit shock begitu melihat luka-luka di wajah lalu mengutuk Kinara dan melempar berbagai macam benda ke arah cermin kamar mandi, para perawat segera menyeret Cynthia ke tempat tidur dan menalinya."AKU ARTIS! WAJAH ADALAH KEHIDUPANKU! KENAPA KALIAN MERUSAKNYA?!" teriak Cynthia dengan histeris. "LEPASKAN AKU! AKU AKAN MENUNTUT BALASAN KE WANITA ITU!"Adit yang berdiri di depan kamar rumah sakit Cynthia, berkerut jijik. "ARGH!"Adit tanpa sengaja melihat ayah tirinya jalan sambil membawa bodyguard lalu tersenyum. "Ayah-"Adi mengabaikan Adit dan tetap berjalan lurus ke kamar Maya.Adit segera menyusul dengan jarak aman dari bodyguard.Maya tersenyum dan melambaikan tangan begitu melihat pria yang dicintainya masuk ke dalam kamar. "Sayang-"Adi duduk di kursi samping tempat tidur, mengusir Ana. "Kita perjelas sekarang."Senyum Maya menghilang begitu melihat sikap pria
Cynthia jalan perlahan, menuju kamar ibu mertuanya. Melihat Adit keluar mengejar ayah tirinya mati-matian, instingnya mengatakan kondisi sekarang tidak baik-baik saja.Padahal Cynthi berharap Adit akan datang dan menghiburnya seperti biasa."Suamiku, kembalikan suamiku! aku tidak mau kembali hidup seperti dulu lagi!" teriak Maya yang terdengar dari luar.Cynthia menghentikan langkahnya dan menguping."Ibu, tenangkan diri dulu. Ayah pasti kembali."Cynthia meraba wajahnya yang penuh bekas luka. Butuh berapa banyak uang yang harus dihabiskan untuk mengembalikan wajahnya seperti sedia kala?Cynthia tidak tahu, dirinya mulai berhalusinasi karena ketakutan wajahnya rusak.Adit datang dari arah berlawanan, berhasil lolos dari kejaran wartawan berkat satpam rumah sakit. Dia masuk ke dalam kamar ibunya tanpa melihat Cynthia yang berdiri tidak jauh dari pintu."Adit, ayahmu- mana ayahmu?""Bu, ayah sibuk. Makanya buru-buru pergi." Jawab Adit.Cynthia menatap pintu kamar ibu mertuanya yang tert
Adit kembali ke rumah dan mencari semua barang berharga untuk diamankan, termasuk sisa uang untuk dibayarkan ke pajak lalu melarikan diri seperti yang ada dalam rencana. Tapi dirinya kalah cepat karena Daniel sudah berdiri di depan pintu."Hallo, tuan Adit." Senyum Daniel dengan wajah riang.Adit gugup begitu melihat bodyguard di belakang pengacara berkumpul di depan rumahnya.Daniel menunjukkan surat tuntutan. "Mantan istri anda mengajukan tuntutan untuk mengembalikan uang penjualan rumah setidaknya setengah sudah cukup."Adit terbelalak. "Tunggu! tanah ini berdiri atas nama ayahku, Kinara memang membeli untuk membangun rumah ini, bukan membeli tanah."Daniel memiringkan kepalanya. "Jadi, istri anda menyewa tanah untuk membangun rumah?""Ti- tidak, dia membeli rumah.""Membeli rumah? rumah jadi atau bukan? karena ada rincian biaya pembangunan rumah atas nama klien saya.""Kinara tahu bahwa tanah ini masih atas nama ayahku.""Ayah? bukannya ibu anda?"Adit terdiam. Ibu memang mendapat
Adi melempar semua barang-barang di depan Maya dan menghancurkan semua benda berharga yang bisa dilihatnya, dia memutuskan pulang ke Indonesia demi mencari tahu masa lalu dan inilah hasil yang didapat.Kejahatan satu demi satu istri kesayangan dan anak-anaknya bermunculan."KAMU TEGA MENCULIK ANAKKU?!"Maya tidak kalah sengit membalas teriakan suaminya. "WAKTU ITU KAMU BILANG SANGAT MEMBENCI ADELIO DAN INGIN MELENYAPKANNYA! AKU MELAKUKAN ITU DEMI KAMU!""DEMI AKU?!""Kenapa? apa karena Sarah ternyata bukan pembunuh seperti di dalam pikiran kamu makanya kamu berubah pikiran?!""Aku sudah bilang padamu untuk percaya padaku.""BAGAIMANA BISA AKU PERCAYA?!" teriak Maya. "Aku berusaha percaya padamu tapi ternyata kamu menikahi wanita lain.""Karena kamu menikah duluan dan melahirkan Ana dan Adit!""Aku memang menikah duluan karena takut menunggu terlalu lama, tapi tidak kusangka ternyata mantan suamiku melakukan kekerasan. Hal yang sama kamu lakukan sekarang.""Berhentilah berpikir menjadi
'Apakah kalian sudah mendengar beritanya di twity?''Ya, aku terkejut sekali. Bagaimana bisa dia melakukan itu?''Padahal banyak yang membelanya mati-matian.''Aku dengar penggemarnya banyak yang sudah pensiun gara-gara malam pesta amal. Sebenarnya apa yang terjadi?'"Nama kamu Cynthia? kenapa berani menabrak mobil putriku?" tanya Donny setelah membaca komentar para penggemar Cynthia di salah satu web.Cynthia menunduk, tanpa menjawab. Pandangannya kosong."Apakah kamu bisu?" tekan Donny.Cynthia mengangkat kepala dan menatap sedih Donny. "Kinara sudah menghancurkan hidupku, aku hanya ingin bahagia dengan Adit.""Putriku sudah mengalah dan menceraikan Adit, kenapa kamu masih ingin membunuhnya?"Cynthia berdiri lalu menendang kursi dengan kesal. "APAKAH DIA PANTAS HIDUP BAHAGIA SEMENTARA AKU TIDAK?!"Donny berusaha bersikap tenang, emosi tidak akan mendapatkan jawaban yang tepat.Cynthia duduk di lantai dan menjambak rambutnya sendiri. "Aku adalah istri Adit dan mengandung anak-anaknya
Pov AdiSewaktu kecil, aku bercita-cita membawa kabur ibu keliling dunia tanpa sepengetahuan ayah. Ayah terlalu protektif pada ibu-Saat ayah memberikanku foto anak kecil seumuranku dan bilang bahwa ini adalah calon istriku, aku menatap kagum sekaligus sedih.Apakah di masa depan aku akan menjadi seperti ayah? gila kerja dan mengabaikan keluarganya?Ibu selalu menangis setelah aku mendengar teriakan ayah. Setelah ayah pergi, Ibu selalu memelukku dan bilang semua baik-baik saja, kita pasti akan bisa melalui semua ini.Tapi kapan?Semakin hari aku melihat tubuh ibu menjadi kurus dan selalu menatap jendela. "Ibu, apa yang ibu lihat?"Ibu tersenyum dan menjawab. "Ibu hanya iri pada burung yang memiliki sayap, tubuh mungilnya mampu menerjang angin besar."Aku tidak mengerti apa yang dimaksud ibu, tapi aku selalu mengingatnya. Dan pada suatu waktu, aku bisa memahami maksud ibu.Ibu adalah burung dan angin adalah ayah, sayap ibu telah dipatahkan oleh ayah demi harapan keluarga ayah.Ibu ada
Berita kematian Adi sudah sampai ke Indonesia, berita muncul di berbagai media Indonesia. Pihak rumah sakit dan keluarga memutuskan menutup rapat kasus ini.Pihak rumah sakit setuju karena tidak mau citra rumah sakit mereka jatuh karena ulah satu orang yang bunuh diri, jendela rumah sakit juga dikunci mati, hanya petugas yang bisa membuka supaya tidak ada yang melakukan hal nekat kedua kalinya.Sarah yang sudah sadar, menatap jendela kamar dengan tatapan kosong. Kenapa kamu memutuskan bunuh diri? tidak bisakah kamu meminta maaf pada putramu? kenapa hanya meminta maaf padaku?Setelahnya, dia menitikan air mata. "Apakah kamu masih bertanya-tanya kenapa mantan suami kamu bunuh diri?" tanya Emiko sambil meletakan vas bunga di atas nakas. "Aku tadi ambil air untuk bunga ini, ternyata cantik juga disandingkan dengan kamu yang suram?""Bagaimana dengan pemakamannya?""Apakah kamu masih peduli padanya?""Dia ayah anakku." Gumam pelan Sarah sambil tangannya mengepal erat. Rasa takut masih mer
Jantung Adelio berdebar kencang, hari ini dia resmi menikah dengan Kinara. Setelah bertahun-tahun mereka berjuang bersama, akhirnya mereka bisa meresmikan pernikahan secara agama. Rumah besar mertua Adelio penuh sesak dengan kedatangan keluarga dan teman dekat.Edward dan Daichi main mengelilingi taman bersama anjing yang baru-baru ini diadopsi Adelio untuk Kenzi. Ya, anjing ini dulu yang mereka tolong.Kinara sibuk di dalam kamar bersama mama, Fumiko dan ibu Fumiko.Reiko celingukan mencuri makanan.Dimas berkenalan dengan Bryan, Alex dan lainnya.Sementara Kenzi ke penjara sebentar untuk menyerahkan makanan ke sipir dan papanya."Daddy bilang, bawa makanan yang banyak buat papa. Terus Kenzi bawa kulkas juga buat dipakai bersama, jadi papa bisa menyimpan makanannya juga." Kenzi tersenyum polos.Adit tidak tahu harus tertawa atau menangis melihat setumpuk makanan dan camilan, tidak bisa dihabiskan satu hari jika hanya dimakan sendirian. "Apakah hari ini adalah perayaan khusus?"Kenzi m
Adit menangis seharian ketika mendengar kakak kandungnya tiba-tiba meninggal, begitu juga dengan keponakan serta si kembar.Bohong jika dirinya tidak sayang si kembar, polisi mengizinkannya menghadiri pemakaman mereka yang dibuat keluarga Anton.Sekarang dia sudah tidak punya siapa-siapa lagi, semua pergi. Yang tersisa hanya Kenzi tapi Kenzi juga pasti memilih pergi dan tidak mau menemuinya.Apa yang harus aku lakukan sekarang? Hartaku sudah disita, aku dituntut penjara dan aku keluar tidak akan punya apa-apa!Pihak Tsoejipto dan Sanjaya menuntut hukuman maksimal karena sudah menggelapkan dana tidak sedikit, tidak hanya itu- pihak BPK juga menuntut banyak poin mengenai korupsi yang dilakukan banyak pihak yang melibatkan dirinya.Pihak-pihak yang terlibat sudah dilepas jabatan serta dihukum, Adit juga langsung paham ketika nama Kinara tiba-tiba hilang dari daftar tersangka padahal banyak bukti yang memberatkannya.Adit juga sudah berusaha keras supaya semua tanda tangan dan nama atas K
Anton menggertakan gigi begitu mendengar kabar dari kakaknya kalau mereka dipastikan akan kalah, sudah lama mereka menjadi pengikut keluarga Sanjaya dan mendapat banyak proyek tapi sekarang mereka harus jatuh begitu saja.Hal yang paling diharapkan setelah pengakuan itu.Mana mereka juga terlibat kejahatan ayah Adelio, hancur sudah keluarganya.Terbesit ide gila yang tiba-tiba muncul. "Bagaimana kalau kita memakai jasa dukun terbaik di Indonesia? Kalau perlu kita ke luar negeri supaya bisa lepas begitu saja."Kakak Anton tersenyum. "Kamu kira kami tidak menggunakan itu dari dulu?""A- apa?" tanya Anton tidak mengerti."Kami tidak hanya mengandalkan itu, tapi juga orang pintar."Anton merinding begitu melihat seringai kakaknya. "Kak, kenapa aku tidak tahu?""Kami sepakat untuk tidak melibatkan kamu."Perasaan Anton menjadi tidak enak lalu melotot ngeri. "Kalian pasti membutuhkan tumbal.""Benar, begitu ada yang tidak berguna. Kami akan menumbalkannya.""Kenapa? AKU ADIK KAMU DAN BERJUA
Dua hari kemudian, istri Donny puas melihat laporan yang dibuat kedua menantunya."Sebenarnya mama sudah pernah menerapkan ini, tapi kalian tahu bagaimana sifat papa dan Dimas soal laporan keuangan. Mereka tidak mau membaca hal-hal yang ribet selain itu ingin menghemat kertas laporan." Tawa istri Donny.Sudah kami duga. Batin Adelio dan Fumiko yang tersenyum.Adelio mengusap bawah hidungnya dan menurunkan suaranya ketika istri Donny sibuk membaca. "Benar-benar ajaib rumah sakit ini bisa besar, untung saja masih belum ada yang berinisiatif untuk menggelapkan uang."Fumiko mengangguk setuju, asal-asalan membuat laporan keuangan sama saja memberikan celah untuk pencuri. "Wah, benar-benar kebetulan aku punya dua menantu yang bekerja di dua bidang berbeda. Satunya bank, satunya lagi hotel sehingga kalian bisa lebih teliti lagi." Kagum istri Donny. "Tapi ada salah satu kelemahan di sini."Fumiko dan Adelio menegang. "Obat-obatan, kalian tidak melupakannya bukan?""Tidak, kami sudah memikir
Cynthia ingin menampar wajah Kinara tapi terlalu takut dengan bodyguard yang berdiri di belakang kursi lawan bicaranya."Apakah tidak pernah terbesit di benak kamu kenapa bisa Adit dan keluarganya mudah dibodohi, padahal wajah si kembar tidak mirip dengan kamu? Yah, meskipun kamu selalu bilang mereka mirip dengan kamu atau orang-orang bilang mereka mirip Adit."Cynthia menyipitkan mata dengan curiga. "Apa yang ingin kamu katakan?"Kinara menatap lurus Cynthia dengan tatapan mengejek dan senyum miring. "Karena Adit dan Anton satu ayah."Cynthia sontak berdiri dan menjerit histeris. "BOHONG!""Dari awal sampai akhir semua orang tidak akan tahu, tapi hanya Maya yang tahu dan dia membawanya sampai mati. Lalu kenapa aku bisa mengetahuinya? Itu mudah, karena aku sudah menyimpan ini dari awal aku selingkuh.""Kenapa aku tidak tahu? Aku sudah mengenal Anton lebih dulu dari Adit.""Karena Anton tidak tahu."Kaki Cynthia melemas lalu berlutut di lantai yang dingin. "Adit dan Anton tidak tahu p
Sekolah sudah diambil alih keluarga Tsoejipto, Bella sudah mulai kembali ke TK dengan ditemani nenek.Para orang tua yang sudah mendengar dan melihat baik secara langsung maupun lewat berita, pilih menjauh daripada dikatakan penjilat. Meskipun ada satu atau dua orang bodoh yang tetap mendekat, keluarga Salim tetap tidak peduli pada penjilat.Bella pun blak-blakan bicara ke nenek sambil menunjuk orang tua atau anak-anak yang menyakitinya, ingatan anak kecil memang tajam.Edward dan Daichi pun juga kembali dengan damai, para guru yang terlibat dengan kekerasan sudah dipecat termasuk kepala sekolah. Para murid yang terbukti melakukan kekerasan pada Edward dan Kenzi juga dikeluarkan, gosip yang beredar bisnis keluarga mereka juga goyah sehingga tidak mampu bayar sekolah swasta mahal.Para murid yang tidak terlibat atau hanya menjadi saksi, tidak berani berurusan dengan Edward dan Daichi bahkan untuk mendekat, dilarang keras orang tua mereka.Edward dan Daichi pun tidak terganggu, mereka b
Tidak, ini bukan salahku.Benar, ini bukan salahku.Ini salah ayah yang terlalu berambisi supaya aku bisa mengalahkan putra kandungnya sendiri karena harta.Ini salah ibu yang terlalu berambisi supaya bisa mengalahkan ibu Adelio.Aku terseret arus pikiran mereka, makanya aku tidak salah.Kakak juga, kakak menyuruh aku mengambil Cynthia meskipun memilih Kinara supaya kakak bisa bersama Anton.Ini salah mereka, bukan salahku. Aku hanya korban di sini.Mereka juga membenci Kenzi yang cacat, aku ikut membencinya. Ini gara-gara mereka!Adit didorong masuk ke dalam sel dengan pikiran kacau. Setelah sadar, dia memegang jeruji sel dan berkata, "Aku ayah kandung Kenzi, aku belum sempat melihatnya- lagipula aku menantu pemilik rumah sakit."Kedua petugas menertawakan Adit. "Kamu sudah mulai halusinasi ya?""Kenapa? Menyesal sudah menyakiti anak dan istri?""Lagian, sok selingkuh sih. Giliran sudah jatuh malah belingsatan begini."Ejek kedua petugas lalu berjalan meninggalkan Adit.Adit mengge
Apakah kalian percaya dengan cinta akan mengalahkan segalanya? Ini bukan masalah cinta kita bisa menjadi super hero tapi- dengan cinta kita bisa melalui semua masalah di depan. Jika salah satu patah maka yang lain menjadi penyangga. Begitulah Adelio sekarang ketika sudah kembali di Indonesia bersama lainnya, melihat proses ibu kandung dikubur tidak jauh dari tempat ayah kandungnya, dua hari setelah sidang Adit. Awan mendung seolah menyamakan hati mereka. Perjuangan yang mereka perjuangkan selama ini sia-sia belaka, Sarah lebih memilih pergi dari dunia, mengingat masa lalu menyakitkan meskipun sebelumnya sudah berani melawan."Aku kira saat di rumah Adi dan selingkuhannya, Sarah bisa melangkah ke lebih baik. Dia bahkan berani memukul Maya, tapi sekarang-" istri Donny tidak berani berkomentar lebih jauh.Adelio melihat nisan ibunya dengan sedih. "Seandainya, aku tahu ibu memendam semua itu-" sesalnya."Tidak, sampai kapanpun kamu tidak akan pernah tahu, Adelio. Sarah selalu menganggap
Di zaman modern, semua orang selalu ingin berpikiran maju, logika dikedepankan tapi keajaiban? Hanyalah sebuah mitos jika mereka tidak mengalaminya sendiri.Termasuk Adelio yang dulu tidak percaya dengan keajaiban, bukan- bukannya tidak percaya, takut lebih tepat.Karena setelah dokter memutus alat bertahan hidup Sarah, Edward membuka mata. Seolah Sarah memberikan nyawa kepada cucunya."Cucuku, kamu sudah sadar- ah," tangis istri Donny sambil memegang tangan Edward untuk memastikan masih hidup. "Cucuku-"Edward mengedipkan mata dan melihat ayah kandungnya duduk di kursi roda dengan wajah pucat. "A-"Adelio mengulurkan tangan. "Kenzi dan Bella memanggilku daddy, kamu juga bisa."Edward terbelalak lalu tersenyum. "Daddy," panggilnya."Ya." Adelio tersenyum sedih. "Terima kasih sudah bertahan hidup, putraku."Edward mengangguk pelan lalu mengedarkan pandangan. "Mama, Kenzi dan Bella?""Mereka di Indonesia, saat ini kita di Inggris," kata Donny. "Nenek?" tanya Edward."Nenek di sini," ja