Share

DIAM

“Ma-maaf? Maaf kenapa, Bu?”

Aku menuntun Ibu agar duduk di kursi ruang tamu.

“Kenapa kamu pulang ke sini? Kamu pasti tak nyaman di rumah Ibu dan memutuskan kabur.”

“Bukan, Bu. Aku ke sini cuma kangen rumah lama aja.”

Sebenarnya apa yang telah terjadi pada Ibu, mengapa ia tiba-tiba berubah? Walaupun Ibu tak pernah jahat terhadapku, tapi ia juga tak pernah memperlakukanku selembut ini.

“Apa kamu akan pulang ke rumah Ibu?”

“Belum tahu, Bu. Apa Mas Rafi tidak bilang sesuatu dengan Ibu?”

“Ya, Rafi bicara banyak hal kemarin.”

Ibu kembali terdiam, kali ini pandangannya terlihat kosong.

“Ibu boleh menuduh apa saja padaku. Aku sudah siap jika memang kalian tak mengakui anak ini seperti Miko dulu.”

Seketika Ibu menoleh, aku baru sadar jika wajah Ibu kali ini polos. Ia tak memakai make up tebal seperti biasa ia lakukan. Dari jarak sedekat ini terlihat jelas kerutan wajah dan kulit yang mengendur yang menandakan bahwa ia sebentar lagi akan memasuki fase lanjut usia.

“Tidak, Nita! Aku yakin an
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status