Share

58

Kudengar suara-suara beberapa orang di sekelilingku, mataku terasa begitu berat untuk terbuka namun aku memaksakan membuka mataku karena penasaran dengan suara-suara di sekelilingku.

“Tania ... kamu sudah sadar?” Itu suara Mas Fahry. Aku bisa merasakan tangannya sedang menggenggam tanganku. “Tunggu sebentar ya, aku panggil perawat,” lanjutnya.

‘Perawat? Kenapa panggil perawat? Sebenarnya aku kenapa?’ Benakku masih terus berusaha mengumpulkan ingatanku sebelum ini.

Lalu beberapa petugas medis benar-benar datang menghampiriku. Apa aku sedang berada di rumah sakit? Tapi bukannya aku sedang berada di villa bersama Khanza dan Mas Fahry. Lalu aku teringat pekikan terakhir Mas Fahry dan pertanyaan Khanza.

“Tania! Berhenti di situ!”

“Kenapa kaki bunda berdarah?”

“Mbak Tania sudah enggak apa-apa. Alhamdulillah janinnya masih bisa bertahan setelah pendarahan tadi.” Suara perawat itu membuatku terkesiap.

Lalu kutatap mata Mas Fahry yang tengah mendengarkan penjelasan dari petugas medis tadi. Ia
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status