Share

66

“Enggak, Tania. Hanya briefing sebentar, Mas enggak ikut ke lokasi. Siang ini harus ke lokasi tim 2. Bentar aja kok, abis itu Mas antarin ke rumah ayah.”

Tania menggangguk setuju. Aku kembali menoleh sebelum melajukan mobilku.

“Tim 1 itu timnya Nasya,” ucapku lirih.

Ia hanya mengangkat bahunya menandakan tak peduli. Aku terkekeh.

“Aku nunggu di mobil aja, ya, Mas,” ucap Tania setelah aku memarkirkan mobilku di parkiran kantor. Kulihat ia menyetel kaca spion kemudian merapikan riasannya.

“Kamu ikut Mas aja ke atas. Sebentar aja kok. Abis itu ....” Kalimatku terputus saat melihat Nasya juga sedang memarkirkan mobilnya dan hanya berjarak 4 mobil dari mobilku.

Tania mengikuti arah mataku, tepat di saat Nasya membuka pintu mobilnya dan keluar dari sana. Ia terlihat melangkah ke arah mobilku. Biasanya jika kebetulan bersamaan seperti ini ia pasti akan mengiringi langkahku dan mengikutiku masuk ke dalam lift hingga ke lantai 5 di mana kantorku berada. Kutelan salivaku kasar.

Namun Tania just
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status