Share

Bab 22

[Ini aku, Kang. Yasmin.]

Selama beberapa detik, tak ada jawaban di seberang telepon.

[Akang mau dekor apa? Ada acara?]

Kau tahu yang paling menyebalkan adalah pria itu masih diam.

[Acara tetangga.]

[Oh ya? Kalau memang acara tetangga kenapa lama sekali jawabnya?]

[Akang bingung aja, kok kamu pakai nomor baru.]

[Memangnya kalau bukan nomor baru, Akang mau mengangkatnya? Telepon ibu aja enggak diangkat kok.]

[Bukan enggak mau ngangkat Sayang, di sini ramai banget. Akang enggak denger kalau ada telepon.]

[Akang pasti sibuk banget.]

[Iya, maafin Akang, karena enggak sempat kasih kabar ke kamu.]

Selama aku tinggal di kampung, Kang Dadan tak pernah melakukan bantu-bantu sampai seharian penuh. Kalaupun ia ikut rewang, sorenya pasti pukang dulu.

Sekarang ia bahkan menghabiskan harinya di acara orang lain.

[Siapa yang punya hajat?]

[Hm, ya ini tetangga.]

Entah kenapa kurasa dia tengah men

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Yuyun Naryuni
Yasmin yg malang, pasti kalut banget
goodnovel comment avatar
Izha Effendi
mampus kau.makanya,,doa itu yg baik2.lh skrang dadan mau nika.sok2 an hati gk tenang..emang enak
goodnovel comment avatar
ilmupustaka.19
kasihan kang Dadan... ......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status