Share

Bab 25

Penulis: Nay Azzikra
last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-21 10:07:55

Part 25

POV SANTI

Shock. Hal yang aku rasakan pertama kali saat mendengar pengakuan dari Ema. Bagaimana tidak? Aku adalah orang yang mengurus semua pernikahan Fahmi. Aku orang yang paling mendukung hubungannya dengan Hanum. Dan aku pula orang yang boleh dikatakan paling bahagia dengan pernikahan mereka.

Akan tetapi saat ini, ada seorang perempuan yang mengaku menjadi istri Fahmi bahkan sebelum menikah dengan Hanum.

Ema. Sosok yang selama ini kami kenal sebagai mantan pacar Fahmi, kini mengaku telah menikah dengan adikku. Awalnya se-keluarga menyetujui hubungan mereka. Namun, ucapan yang sering kami dengar dari keluarga Ema dan terasa cukup menyakitkan, membuat kami akhirnya melarang Fahmi untuk meneruskan hubungan mereka.

Saat Fahmi mengenalkan sosok Hanum yang jauh lebih segalanya dari Ema, wajar bila satu keluarga langsung suka dan setuju. Ibarat kata, ditolak ikan teri, dapat ikan kakap. Semenjak itulah sosok Ema seakan lenyap dalam kehidupan kami. Hingga akhirnya dia datang pada h
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • AKU HANYALAH SELIR   Bab 26

    Part 26POV HANUMAku terduduk dengan memegang dada. Sulit untuk percaya dengan kenyataan yang terjadi. Selama ini aku mengira kalau Mas Fahmi dan Ema berselingkuh dan menikah secara siri. Namun, kenyataannya lebih dari itu. Aku telah dibohongi sejak awal pernikahan. Pria yang bersanding denganku di pelaminan, dia adalah suami orang.“Hanum …,” panggil Mas Fahmi lirih. Ia mencoba meraih tubuhku.“Jangan sentuh aku!” kataku dengan tubuh terguncang.“Hanum, aku bisa jelaskan semuanya.”“Semuanya sudah jelas. Jadi selama ini kamu menipuku? Jadi saat menikah, kamu telah memalsukan identitas kamu?”“Aku dan Ema menikah secara siri. Aku menikahi dia tanpa ada satupun orang yang tahu. Termasuk keluarga Ema, juga keluargaku. Jadi, tidak ada identitas yang kupalsukan, Hanum. Keluargaku tidak tahu sama sekali.”“Itu dulu, ‘kan? Apa sekarang mereka masih tidak tahu?” Napas ini tersengal-sengal terus kala berbicara.“Mbak Santi dan Dewi serta Mas Wahyu saja yang tahu. Makanya tolong, kamu jangan

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-21
  • AKU HANYALAH SELIR   Bab 27

    Part 27POV AUTHORRumah Keluarga FahmiIbu Fahmi terus menerus berbicara tidak terima dengan apa yang Hanum katakan. Namun, Dewi selalu saja mencoba meredakan amarahnya. Fahmi tidak berangkat bekerja karena sangat bingung menghadapi masalah yang terjadi.Dewi memberitahu Santi tentang pertengkaran yang terjadi tadi malam. “Sepertinya Mbak Hanum sudah tahu apa yang terjadi, Mbak,” katanya cemas.Santi tidak kalah cemasnya. Masalah pelik yang Fahmi timbulkan, kini bak bom waktu yang siap meledak.“Jika Mbak Hanum minta cerai, apa kita akan ikhlas, Mbak? Bagaimana juga tanggapan keluarga besar kita nantinya?” Dewi sangat takut kehilangan Hanum.“Dewi, kita harus berusaha agar Hanum tidak meminta cerai. Kalau perlu, Ema yang harusnya diceraikan. Bagaimanapun, dia hanyalah istri siri. Di hadapan hukum apapun, Hanum lebih berhak segalanya atas Fahmi. Lagi pula, kita juga tidak pernah tahu tentang pernikahan mereka. Jadi, anggap saja mereka tidak pernah menikah,” kata Santi sambil berpikir

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-21
  • AKU HANYALAH SELIR   Bab 28

    Part 28“Oh, jadi selain kamu punya istri dua, kamu juga punya hutang banyak? Atau jangan-jangan, kamu menikahi adikku karena ingin memanfaatkan uang gajinya untuk membiayai istri kamu yang lain?”Pikiran Fahmi benar-benar buntu karena seolah mendapat serangan dari berbagai pihak. Belum juga selesai satu masalah, kini timbul lagi masalah yang lain.“Mbak Hani, tolong duduk dulu sebentar. Ada yang ingin kami jelaskan,” kata Santi.Kemarahan Hani yang sedikit mereda membuatnya mau menatap Santi. “Apa yang akan dijelaskan, Mbak Santi? Aku berdiri saja. Coba, aku mau dengar, dati versi keluarga kalian bagaimana,” katanya masih dengan memasang tampang sangar.“Duduk dulu, Mbak, duduk dulu. Jangan berdiri! Nanti kaki Mbak Hani pegal,” kata Dewi membujuk.“Ambilkan kursi yang lain. Aku tidak sudi duduk bersama lelaki itu,” sahut Hani bengis.“Dewi, ambilkan kursi!” perintah Santi yang langsung dikerjakan oleh adik bungsunya.Kini Hani mau duduk setelah diambilkan kursi yang diletakkan di sis

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-21
  • AKU HANYALAH SELIR   Bab 29

    Part 29Ema keluar dari kamar mandi terlihat lemas.“Ema, apa kamu hamil?” Fahmi mengulang pertanyaan yang sama.“Iya. Aku hamil lagi. Dan aku berharap, untuk kehamilan kali ini, tidak akan mengalami hal yang sama seperti sebelumnya.”“Kamu seharusnya jangan hamil dulu, Ema! Kamu harus tahu kondisiku saat ini sedang kacau. Hanum sudah tahu tentang kita. Keluarganya juga. Sekarang, kamu malah hamil lagi.”“Jangan menyalahkanku atas ini semua, Mas! Aku hamil karena kita sering tidur bersama. Jika Hanum boleh hamil dan memiliki anak, kenapa aku tidak? Apa bedanya? Kami sama-sama istrimu, Mas. Apa karena aku ini hanya istri siri, jadi tidak boleh hamil? Tapi aku adalah istri pertama kamu, Mas. Kalau kamu seperti ini, maka aku akan menuntut agar aku bisa menjadi istri sah kamu.” Kata-kata yang diucapkan Ema sangat tegas. Ada sebuah nada ancaman di sana.“Ema, kenapa kamu seperti ini? Kenapa kamu berubah?” tanya Fahmi.“Iya, aku berubah pikiran karena selama ini, aku ternyata sudah bodoh ha

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-21
  • AKU HANYALAH SELIR   Bab 30

    Part 30Hanum dan Hani mengemasi seluruh barang yang ada di rumah kontrakan. Apapun hendak mereka bawa termasuk kulkas, kompor, televisi dan peralatan rumah tangga lainnya karena itu semua milik Hanum.“Itu box bayi mau digimanain?” tanya Hani saat melihat kamar sebelah sudah disulap jadi kamar bayi.“Biarkan saja. Itu semua yang beli Ema. Barangkali nantinya bisa digunakan kalau dia punya anak,” jawab Hanum. Hani mengusap punggung adiknya mencoba memberi kekuatan.“Mbak, ini bagaimana bawanya? Nanti ditaruh di rumah Mbak Hani saja apa? Tapi, kalau Ibu curiga bagaimana?” tanya Hanum setelah semuanya rapi dikemas.Hani berpikir sebentar. “Aku telpon mobil pick up dulu. Nanti taruh di rumahku gak papa. Kita memang harus segera memberitahu Ibu. Bagaimanapun, Ibu harus tahu ini. Tapi, caranya yang harus kita pikirkan,” ucapnya sambil menutup pintu kontrakan. “Ini kuncinya mau ditaruh dimana? Apa tetap akan dibawa kamu?” tanyanya kemudian.“Taruh saja di atas pintu, Mbak. Aku sudah tidak m

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-21
  • AKU HANYALAH SELIR   Bab 31

    Part 31“Kamu istri pertama Fahmi, dan kamu tahu jika Fahmi membolehkan Fahmi menikahi Hanum?” tanya ibu Hanum tidak percaya.“Betul, Bu.”“Omong kosong macam apa ini? Jangan berbohong! Atau, kamu memang sengaja berbohong padahal kamu selingkuhan Fahmi, ‘kan?” Ibu Hanum masih tidak percaya.“Demi Alalh saya tidak bohong, Ibu,”“Siapa namamu?”“Ema, Ibu.”“Jangan bawa-bawa nama Allah dalam masalah ini! Kamu pasti selingkuhan Fahmi yang ingin merusak rumah tangga anakku ‘kan? Mana mungkin ada seorang wanita yang rela melihat suaminya menikahi orang lain.”“Semua yang saya katakan benar, Ibu. Saya adalah istri pertama Mas Fahmi. Saya memang menikah dengan Mas Fahmi secara siri karena orang tua saya tidak merestui. Tapi, kami menikah tanpa sepengetahuan orang tua Mas Fahmi.”Ibu Hanum belum juga percaya dengan apa yang didengarnya. Tidak mudah untuk percaya pada berita semacam itu, karena logikanya, tidak ada wanita yang mau dimadu. Sementara Ema mengaku sebagai istri pertama Fahmi.“Saya

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-21
  • AKU HANYALAH SELIR   Bab 32

    Part 32Sorot hendak menerkam terpancar dari mata ibu Hanum tatkala melihat menantu laki-lakinya melangkah masuk dengan gontai. Lemas karena belum makan, juga rasa takut yang mendera membuat wajah Fahmi pucat pasi.Rasyid duduk bersebelahan di kursi panjang. Sementara di sisi kiri duduk ibu Fahmi yang berhadapan dengan ibu Hanum.“Ini tidak ada anggota keluarga lainnya, Bu?” Hanya Rasyid yang terlihat masih bisa menahan emosi.“Ya paling anak bungsu saya dan kakak perempuannya. Apa mereka juga harus saya panggil?” Ibu Fahmi menjawab dengan suara yang bergetar.“Tidak perlu tidak apa-apa. Seharusnya ada Mas Wahyu ya sebagai wakil pemimpin keluarga. Tapi, tidak apa-apa karena rumahnya jauh. Silakan Mas Hamdan ….” Rasyid mempersilakan kakak iparnya untuk mulai bicara.Hamdan menatap tajam Fahmi yang kini duduk berhadapan dengannya hanya terpisah meja. Dalam hati ingin segera menghajar lelaki yang telah menipu adiknya itu. “Apa benar informasi yang kami dengar kalau kamu telah menikah leb

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-21
  • AKU HANYALAH SELIR   Bab 33

    Part 33Ema merasa sangat malas untuk berangkat mengajar pagi itu. untuk kehamilan ketiga ini, ia merasa begitu lemah tenaga. Ditambah lagi tidak pernah mengkonsumsi vitamin apapun untuk kandungannya dan juga berbagai macam pikiran yang mendera.“Ema, apa kamu sedang hamil?” tanya ibunya saat ia baru saja mandi.Ema diam tidak menjawab karena malas berdebat.“Jawab, Ema!” tekan sang ibu.“Jika pun iya, toh selama ini Ibu tidak pernah peduli, bukan? Ibu hanya memikirkan pikiran dan ambisi Ibu saja. Ibu tidak pernah memikirkan perasaanku,” kata Ema sambil berlalu.“Kalau benar kamu hamil, apa yang akan kamu katakan sama tetangga, Ema? Mau ditaruh dimana muka kita?”“Yang penting aku punya suami. Salah Ibu dan Bapak sendiri tidak menyetujui pernikahanku dulu.”Ema termenung di meja kerjanya. Rasa mual membuatnya berkali-kali muntah.‘Menderita sekali hidupku. Aku sudah cukup lama mengalah. Biarlan aku pernah menjadi orang bodoh dengan mau hanya dijadikan istri simpanan. Namun, tidak untu

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-21

Bab terbaru

  • AKU HANYALAH SELIR   Season 2

    Tangis bayi membuatku membuka mata perlahan. Meski terasa berat, aku memaksakan diri untuk bangkit. “Aww,” pekikku saat menyadari perutku sakit. “Jangan bangun! Kamu habis dioperasi.” Sayup terdengar seseorang menjawab. Itu suara Bapak. Kepalaku pusing, bumi seakan berputar karena terkena gempa. Pikiran melayang seperti aku terbang di atas taman bunga. Aku berpikir apakah aku akan mati? Lalu aku kembali lupa. Saat terbangun lagi, keadaan sudah lebih baik. Ternyata apa yang kurasakan tadi hanyalah efek bius. “Mas Fahmi mana, Pak?” tanyaku saat melihat bapak duduk di samping ranjang. “Fahmi belum datang,” jawab bapak dengan mata berkaca-kaca. Aku hanya bisa menunduk sedih, ingat kalau sejak pertama kontraksi, Mas Fahmi tidak mendampingi. Selama menikah beberapa bulan dengannya, aku hanya didatangi ke rumah kontrakan berapa hari sekali saja. Sering menjalani kehamilan seorang diri tanpa ada suami yang mendampingi, membuatku merasa kalau pernikahan dengan Mas Fahmi tidak membuat ap

  • AKU HANYALAH SELIR   EKSTRA PART 3

    Part 45Pagi itu, Rahmi kembali sehabis membeli sayuran pada tukang sayur keliling. Wajahnya nampak kemarahan yang menyala-nyala.“Kamu kenapa?” tanya Herman saat istrinya sampai di rumah.“Orang-orang menggunjing Ema, Pak,” jawabnya.Herman yang berada di depan mesin jahit menghentikan aktivitas kerjanya. “Apa kita mengalah saja, menemui Fahmi ke rumahnya dan meminta pertanggungjawaban darinya?” ucapnya pelan. Ada rasa tidak ikhlas yang melanda hati saat mengucap kalimat demikian.Rahmi diam di tempat duduknya. “Tidak ada pilihan lain, Pak. Kita tidak bisa membiarkan Ema menanggung semuanya sendiri. Bagaimanapun, anak yang dikandungnya butuh seorang ayah,” katanya seolah setuju dengan apa yang diusulkan oleh Herman.Ema sudah berkali-keli menghubungi Fahmi. Akan tetapi, pria itu sama

  • AKU HANYALAH SELIR   EKSTRA PART 2

    Part 44Plak!Sebuah tamparan keras mengenai pipi Ema saat ia baru saja menginjakkan kaki di ruang tamu. Tubuhnya terhuyung hampir jatuh. Untung saja satu tangannya dengan sigap memegang tembok sebagai tempat bertumpu. Satu tangan yang lain memegang pipi yang terasa panas.“Dari mana saja kamu, anak nakal?” tanya ayahnya dengan wajah yang merah padam penuh kemarahan.“Ema, apa yang kamu lakukan berhari-hari ini? Kemana kamu pergi?” tanya ibunya tidak sedikitpun berminat menolong anak perempuannya yang terlihat kesakitan menahan tangis.“Kalau aku pergi, apa kalian akan peduli?” Alih-alih menjawab pertanyaan dari orang tuanya, Ema malah balik bertanya dengan suara yang sedikit tinggi. Pertanyaan yang seolah menyudutkan orang tua yang sedari dulu tidak pernah menyetujui hubungannya dengan Fahmi.“Kalau beg

  • AKU HANYALAH SELIR   ESTRA PART 1

    Part 43 (Ekstra Part 1)POV HANUMTidak mudah menjalani hari setelah bercerai dengan Mas Fahmi. Kenangan indah, kenangan buruk, datang silih berganti menorehkan sejuta luka. Aku selalu mengatakan pada saudara-saudaraku jika hati ini bahagia dan lega dengan keputusan yang telah kuambil.Namun, tentu saja aku berbohong.Hati wanita mana yang tidak sakit bila harus mengalami kenyataan pahit menjadi seorang selir? Ibarat sebuah sayatan pisau di tubuh yang menancap dalam, tentu saja tidak bisa sembuh dengan seketika. Butuh waktu yang lama, butuh obat yang banyak untuk bisa sembuh, meski setelahnya tetap saja menorehkan bekas.Bak sebuah sayatan tadi, ketika sembuh tetap ada bekas lukanya bukan?Cinta tidak akan hilang begitu saja dalam sekejap, meski orang yang kita cintai telah berbuat hal yang menyakitkan.Perceraian tentu juga

  • AKU HANYALAH SELIR   Bab 42

    Part 42 (ENDING)Wahyu dan adik-adiknya pulang dengan tangan kosong. Sejak naik mobil dari rumah Hanum, mereka saling diam."Berarti, sudah tidak ada harapan kah bagi mereka untuk bersama? Rasanya aku sangat tidak rela jika Mbak Hanum keluar dari anggota keluarga kita," ujar Dewi memecah keheningan.Santi yang duduk di samping Wahyu, hanya menatap pepohonan di luar yang sekarang berjalan melewatinya."Ya mau bagaimana lagi, Hanum sudah tidak mau bersama kembali dengan Fahmi," sahut Wahyu pasrah."Padahal, Mas Fahmi sedikit terangkat harga dirinya karena menikah dengan Mbak Hanum. Aku seperti tidak rela jika posisi Mbak Hanum digantikan oleh Mbak Ema," kata Dewi lagi.Semua kembali terdiam karena larut dengan pikiran masing-masing. Tidak ada yang mau jika Hanum bercerai dengan Fahmi. Namun, bagaimanapun juga, lelaki

  • AKU HANYALAH SELIR   Bab 41

    Part 41Wahyu dan adik-adiknya pulang dengan tangan kosong. Sejak naik mobil dari rumah Hanum, mereka saling diam."Berarti, sudah tidak ada harapan kah bagi mereka untuk bersama? Rasanya aku sangat tidak rela jika Mbak Hanum keluar dari anggota keluarga kita," ujar Dewi memecah keheningan.Santi yang duduk di samping Wahyu, hanya menatap pepohonan di luar yang sekarang berjalan melewatinya."Ya mau bagaimana lagi, Hanum sudah tidak mau bersama kembali dengan Fahmi," sahut Wahyu pasrah."Padahal, Mas Fahmi sedikit terangkat harga dirinya karena menikah dengan Mbak Hanum. Aku seperti tidak rela jika posisi Mbak Hanum digantikan oleh Mbak Ema," kata Dewi lagi.Semua kembali terdiam karena larut dengan pikiran masing-masing. Tidak ada yang mau jika Hanum bercerai dengan Fahmi. Namun, bagaimanapun juga, lelaki itu telah bersalah. Siapapun yang berad

  • AKU HANYALAH SELIR   Bab 40

    Part 40 Satu hari menjelang sidang, Hanum yang sudah mulai berangkat bekerjadan hendak pulang--didatangi Fahmi. Lelaki itu benar-benar tidak mau bercerai darinya. “Kasihan Abhi, Hanum. Pikirkanlah sekali lagi! Jangan egois hanya mengambil keputusan berdasarkan dengan pandangan kamu dan juga saudara-saudaramu saja. Siapapun anaknya, dia pasti ingin ayah dan ibunya bersatu. Apa yang akan kamu jelaskan kelak jika Abhi dewasa, Hanum? Apa kamu ingin dia mentalahkan kamu karena menceraikan ayahnya?” tanya Fahmi yang masih duduk di atas kendaraan. “Pikirkan sekali lagi, Bunda! Jangan gegabah,” katanya lagi. Dahi Hanum mengernyit. ‘Bunda?’ Begitu pertanyaan yang terlintas dalam pikirannya. Selama ini, Fahmi tidak pernah memanggilnya dengan panggilan yang spesial. Kali ini adalah kali pertama Hanum mendengar panggilang yang begitu manis. ‘Dia pikir aku akan luluh hanya karena dipanggil seperti itu?’ kata Hanum dalam hati. “Apa yang akan terjadi di masa depan, itu adalah urusanku, Mas. Ak

  • AKU HANYALAH SELIR   Bab 39

    Ema masih tetap bertahan dalam beberapa hari di rumah Fahmi, meskipun mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan. Hanya ibu Fahmi yang sesekali masih menawarinya makan. "Aku tidak nafsu makan, Bu," jawab Ema selalu menolak. Siang itu, sudah seminggu lebih Ema berada di rumah Fahmi. Berkali-kali kepala sekolahnya menelpon menanyakan keberadaan nya mengapa tidak berangkat. "Saya sedang ada masalah, Bu. Izinkan saya menyelesaikan masalah ini. Setelah selesai, saya pasti akan ke sekolah dan bercerita sama Ibu. Maaf jika saya tidak bisa bercerita sekarang," kata Ema melalui sambungan telepon. Siang itu, Ema menemui Santi di rumahnya. Tatapan tidak suka langsung diarahkan padanya begitu ia masuk. "Ema, kenapa kamu kesini? Warga sudah banyak yang bergosip tentang kamu, Ema. Aku mohon, pulanglah! Jika kamu mau menyelesaikan masalah ini, maka cukup sama Fahmi. Jangan libatkan kami! Kami sudah cukup pusing dengan banyak sekali akibat yang ditimbulkan dari perbuatan kalian. Maka, tolong,

  • AKU HANYALAH SELIR   Bab 38

    AHS 38Ema terbaring lemah diatas tempat tidurnya. Berhari-hari tidak ada makanan yang bisa masuk ke perut. Setiap kali memaksa makan, maka ia akan memuntahkannya."Kamu hamil?" tanya ibunya. "Jawab saja dengan jujur, Ema!" tekan sang ibu lagi saat masuk ke kamar putrinya.Ema hanya menangis dari balik selimut yang menutup tubuh."Bukankah dia sudah menikah, Ema? Dia menikah dengan orang lain dan kamu sekarang hamil?" Kesal, ibunya sedikit meninggikan nada suara. Meski masih dalam batas yang wajar karena tidak mau jika terdengar keributan oleh para tetangga.Isakan Ema semakin jelas terdengar."Jika dulu Ibu tidak melarangku, maka aku tidak akan mengalami semua ini. Jika saja Ibu dan Bapak mengakui pernikahan kami, aku pasti yang menjadi istri dah Mas Fahmi," kata Ema lirih."Kenapa kamu mau dimad

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status