Home / Rumah Tangga / AKU BUKAN MENANTU IMPIAN / Part 38. Satukan Kami ya, Allah.

Share

Part 38. Satukan Kami ya, Allah.

Author: Anjani
last update Last Updated: 2022-10-22 20:51:52

Aku Bukan Menantu Impian

Part 38. Satukan Kami ya, Allah.

POV Andi

Whatt? Dia bilang aku tak peduli? Padahal aku hampir semaput menunggu dia di sini. Badanku lemas karena tak bisa makan, aku takut terjadi sesuatu padanya. Aku sudah mencarinya kemana-mana tapi tak kutemukan, aku takut sekali kehilangan dia, aku masih dibilang tak peduli?

"Untuk apa mencarikku, Kak. Di sini sudah ada Ibu dan calon menantu kesayangannya!"

Suaranya serak dan bergetar.

"Aku nggak butuh calon menantu kesayangan Ibuku. Karena aku sudah punya istri yang sangat aku cintai," aku sedikit merayu. Tapi itu faktanya. Aku hanya mencintai Dek Fara. Mungkin ini yang yang dinamakan 'bucin'.

"Kalau Kak Andi mencintai aku kenapa membiarkan aku pergi dari rumah. Kak Andi tidak melarangku. Bahkan Kak Andi tidak mengejar ku saat aku akan pergi!?"

Tangis Dek Fara pecah lagi.

"Aku mengejarmu Dek,,, ku suruh Ibu pulang dulu. Baru aku ngejar Dek Fara. Tapi Dek Fara keburu hilang. Dek Fara cepat sekali larinya. Aku kebingungan m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • AKU BUKAN MENANTU IMPIAN   Part 39 Dek Fara cemburu

    Aku Bukan Menantu ImpianPart 39 Dek Fara cemburu.Jam lima pagi. Sepertinya Dek Fara selesai mandi. Rambutnya masih basah di bungkus handuk. Wajahnya berseri. Bajunya juga sudah bukan yang semalam di kenakan. "Bangun Kak, solat," ucapnya membangunkanku.Aku menggeliat. Hampir saja aku lupa kalau sudah beristri. Jadi tak sesantai biasanya, karena pasti ada yang bawel membangunkan untuk bangun pagi. Padahal udara terasa dingin sisa hujan semalam, badan rasanya remuk dan sangat lelah. Aku menggeliat lagi."Kak bangun. Nanti kehabisan Subuhnya," katanya lagi."Iya. Bentar lagi. Ini badan rasanya remuk," keluhku."Makanya cepat mandi. Nanti capeknya hilang," seraya mengembangkan senyum."Kamu udah mandi Dek?" "Ya udah Kak, lihat aja nih bajuku udah ganti, rambutku udah di keramas, tandanya udah mandi,""Hmmm iya, wangi lagi. Udah keramas sih, pasti karena semalam mati lampu."Dek Fara menimpukku pake guling. Sambil tersenyum membuat pipinya bertambah merah, ia mendorong tubuhku, agar se

    Last Updated : 2022-10-22
  • AKU BUKAN MENANTU IMPIAN   Part 40 Aku harus tegar.

    Aku Bukan Menantu ImpianPart 40 Aku harus tegar.POV FaraAneh memang, kenapa aku begitu mudahnya cemburu. Kak Andi hanya terpaku memandang Kak Sofi dari belakang. Katanya, Kak Sofi mirip denganku. Karena itu, Kak Andi agak sedikit terkejut. Aku sudah marah. Ini kah cemburu yang bukan pada tempatnya? Sebelum pernikahan ini, aku merasa tidak memiliki Kak Andi. Jadi aku tak pernah cemburu. Tapi saat ini, Kak Andi sudah jadi suamiku. Aku hanya ingin seluruh pandangan dan perhatian Kak Andi hanya untukku. Aku hanya ingin kak Andi memperhatikanku. Aku hanya ingin Kak Andi menjadi milikku. Tapi aku sendiri menyadari rasa ini berlebihan. Aku takut tak bisa menguasai diri. Ketika kulihat wajah cemberutku di kaca, betapa jeleknya. Aku masih pengantin baru. Harusnya wajahku ceria.Ku coba tersenyum. Cantik. Kak Andi ikut tersenyum melihat wajahku di cermin. Aku berjanji akan selalu tersenyum, terutama di depan Kak Andi."Pengantin baru, sarapan yok,,," suara Novi membuyarkan lamunanku.Ku l

    Last Updated : 2023-01-15
  • AKU BUKAN MENANTU IMPIAN   Part 41

    Aku Bukan Menantu ImpianPart 41POV AndiDulu, aku bukan pria baik-baik. Setelah lulus SMA, aku mendaftarkan diri untuk masuk menjadi anggota polisi. Sembenarnya aku tak minat. Tapi Ibu yang ingin aku mendaftar. Pendaftaran tahun pertama aku tak lulus. Sebenarnya aku ingin kuliah ambil jurusan kesehatan. Tapi Ibu tak merestui ku. Kata ibu aku boleh kuliah kalau ambil jurusan hukum. Tapi aku tak minat. Akhirnya aku mogok tidak kuliah mengambil jurusan apapun. Bahkan iseng- iseng aku melamar kesebuah pabrik dan di terima. Aku bekerja di pabrik konveksi sebagai operator mesin jahit. Pada tahun berikutnya aku harus mendaftar lagi menjadi calon perwira polisi. Tahun itupun aku kembali gagal. Akhirnya aku nikmati saja pekerjaanku menjadi karyawan pabrik, walau akhirnya Ibu merestui ku untuk kuliah seperti yang ku inginkan, tapi aku sudah tak punya minat lagi. Aku tau, sebagai anak tunggal Ibu pasti akan selalu menyetir kehidupanku. Mulanya aku menikmati saja campur tangan ibu dalam se

    Last Updated : 2023-01-15
  • AKU BUKAN MENANTU IMPIAN   Part 42 Fara hamil

    Aku Bukan Menantu ImpianPart 42 Fara hamilPOV FaraSudah tiga bulan semenjak aku menikahi Kak Andi. Aku tinggal di rumah Kak Andi, sementara usaha tailorku kini ku percayakan pada Mbak Nina. Dia seniorku dalam usaha ini, sementara mama masih bisa mengawasinya. Udara pagi begitu dingin, setelah semalam di guyur hujan. Maklum, sekarang sedang musim hujan, sehingga hampir tiap hari turun hujan. Setelah menyiapkan sarapan pagi untuk Kak Andi , aku juga menemaninya menikmati sepiring nasi goreng dan segelas teh hangat."Nanti siang Kak Andi pulang ya, Aku mau masak sop ayam buat Kak Andi," ucapku mengantar kak Andi berangkat kerja sampai pintu depan."Ya,,," jawabnya singkat seraya mengenakan helm. "Hati hati di rumah, Kak Andi berangkat ya,"Aku mengangguk. Ku cium punggung tangan kak Andi. Kak Andipun mengelus rambut panjangku yang masih basah. Setelahnya ia pun pergi dengan motornya setelah mengucap salam. Segera ku kenakan jilbab, dan keluar untuk pergi ke tukang sayur untuk me

    Last Updated : 2023-01-15
  • AKU BUKAN MENANTU IMPIAN   Part 42 Fara hamil

    Aku Bukan Menantu ImpianPart 42 Fara hamilPOV FaraSudah tiga bulan semenjak aku menikahi Kak Andi. Aku tinggal di rumah Kak Andi, sementara usaha tailorku kini ku percayakan pada Mbak Nina. Dia seniorku dalam usaha ini, sementara mama masih bisa mengawasinya. Udara pagi begitu dingin, setelah semalam di guyur hujan. Maklum, sekarang sedang musim hujan, sehingga hampir tiap hari turun hujan. Setelah menyiapkan sarapan pagi untuk Kak Andi , aku juga menemaninya menikmati sepiring nasi goreng dan segelas teh hangat."Nanti siang Kak Andi pulang ya, Aku mau masak sop ayam buat Kak Andi," ucapku mengantar kak Andi berangkat kerja sampai pintu depan."Ya,,," jawabnya singkat seraya mengenakan helm. "Hati hati di rumah, Kak Andi berangkat ya,"Aku mengangguk. Ku cium punggung tangan kak Andi. Kak Andipun mengelus rambut panjangku yang masih basah. Setelahnya ia pun pergi dengan motornya setelah mengucap salam. Segera ku kenakan jilbab, dan keluar untuk pergi ke tukang sayur untuk me

    Last Updated : 2023-01-15
  • AKU BUKAN MENANTU IMPIAN   Part 42 Fara hamil

    Aku Bukan Menantu ImpianPart 42 Fara hamilPOV FaraSudah tiga bulan semenjak aku menikahi Kak Andi. Aku tinggal di rumah Kak Andi, sementara usaha tailorku kini ku percayakan pada Mbak Nina. Dia seniorku dalam usaha ini, sementara mama masih bisa mengawasinya. Udara pagi begitu dingin, setelah semalam di guyur hujan. Maklum, sekarang sedang musim hujan, sehingga hampir tiap hari turun hujan. Setelah menyiapkan sarapan pagi untuk Kak Andi , aku juga menemaninya menikmati sepiring nasi goreng dan segelas teh hangat."Nanti siang Kak Andi pulang ya, Aku mau masak sop ayam buat Kak Andi," ucapku mengantar kak Andi berangkat kerja sampai pintu depan."Ya,,," jawabnya singkat seraya mengenakan helm. "Hati hati di rumah, Kak Andi berangkat ya,"Aku mengangguk. Ku cium punggung tangan kak Andi. Kak Andipun mengelus rambut panjangku yang masih basah. Setelahnya ia pun pergi dengan motornya setelah mengucap salam. Segera ku kenakan jilbab, dan keluar untuk pergi ke tukang sayur untuk me

    Last Updated : 2023-01-15
  • AKU BUKAN MENANTU IMPIAN   Part 42 Fara hamil

    Aku Bukan Menantu ImpianPart 42 Fara hamilPOV FaraSudah tiga bulan semenjak aku menikahi Kak Andi. Aku tinggal di rumah Kak Andi, sementara usaha tailorku kini ku percayakan pada Mbak Nina. Dia seniorku dalam usaha ini, sementara mama masih bisa mengawasinya. Udara pagi begitu dingin, setelah semalam di guyur hujan. Maklum, sekarang sedang musim hujan, sehingga hampir tiap hari turun hujan. Setelah menyiapkan sarapan pagi untuk Kak Andi , aku juga menemaninya menikmati sepiring nasi goreng dan segelas teh hangat."Nanti siang Kak Andi pulang ya, Aku mau masak sop ayam buat Kak Andi," ucapku mengantar kak Andi berangkat kerja sampai pintu depan."Ya,,," jawabnya singkat seraya mengenakan helm. "Hati hati di rumah, Kak Andi berangkat ya,"Aku mengangguk. Ku cium punggung tangan kak Andi. Kak Andipun mengelus rambut panjangku yang masih basah. Setelahnya ia pun pergi dengan motornya setelah mengucap salam. Segera ku kenakan jilbab, dan keluar untuk pergi ke tukang sayur untuk me

    Last Updated : 2023-01-15
  • AKU BUKAN MENANTU IMPIAN   Part 43 Setelah ke bidan.

    Aku Bukan Menantu ImpianPart 43 Setelah ke bidan.Sore setelah magrib, Kak Andi membawaku ke bidan terdekat. Bidan Diana namanya. Setelah mendaftar dan menunggu beberapa saat, namaku di panggil. Saat itu, memang suasana juga tidak terlalu ramai. dan kemungkinan aku adalah pasien pertama yang datang. Karena setelah itu ku lihat beberapa orang pun datang untuk mendaftar.Aku masuk keruang praktek Bidan dengan di temani Kak Andi.Bidan Diana menyambut kami dengan senyum ramah."Selamat malam Mbak Fara ada yang bisa di bantu?" ucapnya seraya memperhatikan lembar pendaftaranku."Ya Bu Bidan, saya mau tes kehamilan," ucapku."Sudah di tes?""Sudah Bu Bidan, tapi istri saya kurang yakin," Kak Andi yang menjawab."Kalau begitu kita tes ulang ya,"Sesaat kemudian, Bidan Diana di bantu asistennya segera memintaku untuk melakukan pengambilan urin yang kemudian dilakukan tes seperti yang ku lakukan di rumah tadi.Menunggu beberapa lama, akhirnya aku dan kak Andi kembali di panggil untuk menden

    Last Updated : 2023-02-12

Latest chapter

  • AKU BUKAN MENANTU IMPIAN   part71. Anton pulang kampung.

    Aku Bukan Menantu Impian part71. Anton pulang kampung.Mama Yani dan ayah Ridwan juga Fara menyambut kedatangan sang tamu.Tpi mereka sempat heran. Bawaan keluarga ini banyak sekali."Begini, Ridwan dan Yani, sebelumnya saya minta maaf," ucap Anton ketika mereka sudah duduk di ruang tamu. "Sebenarnya saya akan pindah kekampung ini lagi. Sejak saya kena PHK, saya sudah tidak bekerja lagi. Rumah saya sudah di jual. Jadi saya membawa keluarga saya untuk tinggal di sini."Mereka semua terkejut dengan keputusan Anton. Mereka dulu yang ngotot menjual rumah dan sawah milik orangtuanya untuk biaya kuliah anaknya dan untuk membeli mobil. Sekarang mereka sudah tak punya apa-apa lagi di kampung. Tapi malah mau tinggal di kampung. Mobil mereka juga sudah terjual."Ya, sudah. Enggak papa. Untuk sementara waktu, kalian tinggal di sini," ucap ayah Ridwan."Tapi, gimana ya. Kita nggak ada kamar lagi," tutur mama Yani ragu.Meskipun kamar Fara dan Novi akan sering kosong karena kemungkinan juga merek

  • AKU BUKAN MENANTU IMPIAN   part 70, Novi menikah.

    Aku Bukan Menantu Impian part 70, Novi menikah.Menyadari perubahan sifat mertuanya, hati Fara makin berbunga. Wanita itu kini memang berubah lebih perhatian pada Fara dan kedua anaknya. Seminggu sekali Bu Manda pasti datang dengan berbagai alasan. Membawa segala macam makanan untuk Galih dan Gania. Fara juga dapat jatah. Bu Manda sering membawakan Fara berbagai macam olahan ikan gurame. Kadang di asama manis, kadang di goreng, kadang juga di bakar. Bahkan sekarang, pak Angga sudah membuat kolam ikan di belakang rumah. Supaya tidak perlu membeli jika ingin masak ikan.Walau begitu memang perhatian Bu Manda lebih cenderung ke Gania. Maklumlah, Bu Manda tak punya anak perempuan. Jadi kasih sayangnya di tumpahkan untuk cucu perempuan nya. Setiap datang selalu saja membawa baju yang cantik buat Gania. Katanya modelnya lucu lucu. Sedang untuk galih, hanya sesekali Bu Manda memberikannya. Kata Bu Manda modelnya bikin bosan. Itu itu saja. Ya, memang itu adanya. Tapi sudahlah. Tak apa. Ba

  • AKU BUKAN MENANTU IMPIAN   part 69. Dua hari di rumah mertua.

    Aku Bukan Menantu Impian part 69. Dua hari di rumah mertua.Besok hari Minggu. Jadi hari ini mereka akan menginap. Dari pagi hingga siang hari rumah pak Angga memang ramai. Dua orang cucunya sudah membuat kedua kakek nenek itu heboh.Galih begitu senang bisa berlarian dengan riang. Sedang Gania lebih banyak tidur. Bik Sumi uplek saja di dapur. Banyak sekali yg akan di masaknya hari ini. Gurame asam manis, goreng ayam. Soto juga sudah di siapkan bumbunya untuk besok. Semua adalah masakan kesukaan Andi dan Fara. Hari ini mereka di jadikan tamu istimewa atas perintah Bu Manda. Bu Manda juga tak pernah jauh dari Gania. Di dekapnya sepanjang hari. Hanya akan di serahkan pada Fara jika sedang ingin menyusu saja.Fara juga tidak boleh mengerjakan apapun. Setelah menoyusui Gania ia hanya boleh menonton tv dan tiduran. Kalau terlihat membantu bik Sumi, maka Bu Manda akan ngomelin bik Sumi. Pokoknya kontras dengan sikap Bu Manda beberapa waktu yang lalu.Sedang pak Angga juga sibuk dengan Gali

  • AKU BUKAN MENANTU IMPIAN   part 68. Bersatunya menantu dan mertua.

    Aku Bukan Menantu Impian part 68. Bersatunya menantu dan mertua.Silih berganti hari hari datang dan pergi. Kehidupan Fara berlalu dan mengalir begitu saja. Dua bulan kini usia Gania.Dua bulan juga lamanya Bu Manda tak menampakkan diri di hadapan Fara. Sedangkan mama Yani, ayah Ridwan juga Novi hampir setiap minggu mereka menjenguk Galih dan Gania. Keduanya tumbuh dengan lucu.Suatu pagi, di mana Andi sedang menikmati hari bersama istri dan kedua anaknya.Ponsel Andi berbunyi nyaring."Asalamualaikum ayah," sapa Andi melihat nama ayah nya di layar handphone."Waalaikum salam. Andi, bisakah kamu datang dengan istri dan anak anakmu, ibumu sedang sakit. Tapi nggak mau di bawa kerumah sakit. Dia hanya ingin di tengok kamu,""Yah, maaf ya. Ibu hanya menginginkan Andi. Sementara Andi sekarang sudah beristri dan punya anak. Kalo ibu tak menginginkan keluarga Andi, berarti ibu tak perlu berharap kedatangan Andi. Andi nggak bisa ninggalin mereka, Yah. Mereka tanggung jawab Andi,""Makanya

  • AKU BUKAN MENANTU IMPIAN   part 67. Gania Putri Anggara

    Aku Bukan Menantu Impian part 67. Gania Putri Anggara Beberapa menit yang lalu, ponsel Andi yang di silent itu bergetar. Tapi saat itu masih jam kerja. Andi mengacuhkannya.Sekarang sudah jam istirahat. Andi sudah duduk di kantin untuk makan siang. Ia juga sudah pesan makanan yang di inginkan. Hari ini hari pertama masuk kerja sejak pulang dari rumah sakit. Kondisinya juga sudah cukup baik. Biaya rumah sakit kemarin menguras seluruh uangnya. Untung ayah Ridwan dan ayahnya ikut membantu. Kalau tidak, mungkin uangnya sendiri tidak akan cukup untuk membiayai biaya mereka berdua. Untuk saat ini, Andi memang belum mau menggunakan uang istrinya. Walau ia tau tabungan Fara juga cukup lumayan karena usahanya maju akhir akhir ini.Mengingat sekarang sudah tambah anak berarti tambah pula biaya hidupnya. Semangat kerja Andi pulih berkali lipat. Walau baru kemarin pulang dari rumah sakit ia juga tak mau berlama-lama libur.Andi mengambil ponselnya dan membukanya. Sebuah pesan wa masuk dari

  • AKU BUKAN MENANTU IMPIAN   part 66. Pulang.

    Aku Bukan Menantu Impian part 66. Pulang.Novi mengambil Galih dari gendongan Andi."Kak Fara sudah siuman ya?" tanya Novi."Iya. Sudah. Tau dari mana?""Ayah yang telpon,""Apa nggak papa Galih kita bawa masuk keruang ibunya?""Nggak papa kak. Sebentar saja. Kasian dia kangen ayah ibunya. Galih nanyain kalian terus. Tapi untung dia nggak rewel, pintar lho dia. Sepertinya ngerti ayah ibunya dalam kesusahan,""Oh iya. Kamu pintar ya nak? pinter lah. Kan sudah punya adik. Itu adik nak,"Andi menunjukkan pada Galih kalau di dalam sana ada adiknya. Lucunya anak itu malah tak merespon, membuat Andi gemas sendiri. Di ciumnya kembali anak sulungnya itu. Tak percaya sudah punya anak dua. Sepasang lagi. Siapa yang tak bahagia cobak?"Kita jenguk kak Fara," usul Novi."Ayok,"Di depan ruang rawat Fara mama Yani, ayah Ridwan dan pak Angga sudah ada di sana. Sepertinya mereka baru keluar dari ruangan rawat Fara."Sudah tengok kak Fara?" tanya Novi."Sudah, tapi tak boleh lama lama. Waktunya di

  • AKU BUKAN MENANTU IMPIAN   part 65. Cucu perempuan.

    Aku Bukan Menantu Impian part 65. Cucu perempuan.Mendengar kabar itu, semua bisa meloloskan napas. Sedikit lega. "Alhamdulilah," ucap mereka serempak."Bagaimana dengan ibunya dokter?" tanya Andi."Maaf, untuk saat ini ibu Fara belum sadarkan diri, karena pendarahan. Bayinya bisa di jenguk di ruang inkubator, sementara Bu Fara masih di UGD,"Bagai di sambar petir rasanya. Tubuh Andi luruh, duduk lemas di kursi roda. Ia menggeleng beberapa kali. Berusaha menolak kebenaran. Tapi kejadian ini benar-benar nyata adanya. Begitu juga mama Yani yang nampak tak setegar ayah Ridwan."Tolong siapkan juga pendonor darah, karena kemungkinan persediaan darah di rumah sakit tidak cukup.""Baik, dokter," ayah Ridwan yang menjawab.Andi sudah lemah lunglai. Menangis pun ia sudah tak malu lagi. "Kamu harus sabar," pak Angga memeluk putranya mencoba memberi kekuatan.Begitu juga Bu Manda mengelus punggung Andi. Mama Yani terduduk di lantai. Seluruh persendiannya rasa lepas. Airmatanya sudah tumpah

  • AKU BUKAN MENANTU IMPIAN   part 64. Melahirkan anak perempuan

    Aku Bukan Menantu Impian part 64. Melahirkan anak perempuan Tok, tok, tok.Mama Yani sambil mengucek matanya yang sangat mengantuk membuka pintu kamarnya. Ia sangat terkejut melihat Fara yang nampak kacau dengan berurai airmata."Fara, ada apa? Galih rewel?"karena memang sejak tadi Galih yang rewel, maka di pikiran mama Yani hanya Galih."Galih enggak papa, ma. Kak Andi kecelakaan,""Hah, apa?!""Kak Andi kecelakaan ma,""Kecelakaan? di mana?""Sekarang di rumah sakit sehat mulia, tolong ayah antar aku kesana ya, ma,""Iya, iya. Kamu siap siap biar di antar ayah. Biar mama yang jaga Galih,"Sementara, Fara bersiap mengambil kerudung bergo dan memakai jaket tebal, mama Yani membangunkan suami nya.Rumah sakit sehat mulia memang agak jauh. Jika di tempuh menggunakan motor dan keadaan sepi begini memakan waktu sekitar dua puluh menit.Tanpa banyak bertanya ayah Ridwan mengeluarkan motornya. Sambil memakai jaket dan mengenakan helm. Sepanjang jalan Fara menangis. Tak henti hentinya

  • AKU BUKAN MENANTU IMPIAN   part 63. Lukanya Fara.

    Aku Bukan Menantu Impian part 63. Lukanya Fara.Perih, itu yang di rasakan Fara. Kenapa wanita itu selalu memojokkan dan menyalahkan. Siapa yang ingin buru buru hamil. Tak ada juga yang mau.Fara hanya menghapus airmatanya. Andi pun hanya bisa terdiam."Maaf," hanya itu kata kata yang ia ucapkan. Sudah terlalu sering. Ia takut Fara bosan dengan itu semua. Ibunya tak pernah berubah. Selalu membuat suasana menjadi runyam.Bagi Fara, lukanya sudah membekas begitu dalam. Bahkan sudah meninggalkan trauma. Sedangkan Andi juga sebanarnya sudah tak kuat dan ingin melawan tapi tetap takut di sebut anak durhaka."Sudah kak. Nggak papa kok," bahkan Fara yang sudah terluka, yang kini menghiburnya."Iya dek. Makasih,"Galih sudah terdiam tak lagi menangis sejak neneknya keluar rumah. Harusnya seorang nenek itu menyayangi cucunya. Bukan menakuti. Apa mungkin galih akan menganggapnya seorang nenek? Mungkin saat ini anggapan itu tak penting. Tapi manusia ada masanya. Masa di mana seseorang akan me

DMCA.com Protection Status