Share

Bab 80 Hilang

Penulis: NawankWulan
last update Terakhir Diperbarui: 2022-06-23 19:02:13

"Sayang, aku mau ke toko dulu. Kamu mau ikut atau langsung ke kantor?" tanya Wita saat menyiapkan sarapan untuk Hanan.

"Ke kantor, Sayang. Ada sedikit urusan dengan Pak Agus. Sepertinya beliau sudah menemukan kunci perampokan kemarin," balas Hanan kemudian.

Wita cukup kaget mendengar jawaban suaminya. Dia pun duduk bersebelahan dengan Hanan lalu ikut menikmati nasi goreng seafood buatannya sendiri.

"Pak Agus sudah tahu siapa dalang perampokan itu, Mas?" tanya Wita lagi. Hanan terdiam sejenak lalu menatap istrinya beberapa saat.

"Belum pasti sih, Sayang. Cuma Pak Agus bilang beliau curiga dengan seseorang. Belum tahu siapa soalnya kemarin beliau bilang ingin membicarakan masalah itu pagi ini di kantor. Kamu tak perlu risau, Sayang. Soal itu biar aku dan Pak Agus yang urus," ucap Hanan meyakinkan.

"Nggak lapor polisi aja, Mas? Kerugian kita cukup besar soalnya, Mas."

"Lapor dong, Sayang. Tapi nanti dulu setelah bertemu Pak Agus ya? Apa info yang beliau dapat."

Wita kembali mengangg
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
miss calla
Up dong thor
goodnovel comment avatar
Hilda Daeng Matanga
adu Uda seru crtnya jgn kelamaan buka babnya dong
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • AKIBAT PELIT PADA ANAK ISTRI   Bab 81 Foto Mengejutkan

    Wita cukup shock saat melihat foto suaminya yang tengah berpelukan dengan seorang perempuan di tepi jalan. Di tengah guyuran hujan pula. Nesya. Iya, perempuan itu memang Nesya. Air mata Wita menetes seketika apalagi saat foto demi foto bermunculan di handphonenya. Ada lima buah foto yang semuanya berisi tentang Hanan dan Nesya. Terakhir foto Hanan yang terbaring lemah di ranjang dengan luka di sebagian tubuhnya. |Suamimu. Dia rela bertaruh nyawa demi menolongku. Yakinkah kamu jika di hatinya tak ada lagi cinta tersisa untukku? Padahal jelas dulu dia begitu mencintaiku sebelum kamu hadir kembali dalam ingatannya.| Sebuah pesan yang Wita yakini dari Nesya muncul di sana. Pesan yang kini membuatnya bertanya-tanya. Mungkinkah masih ada cinta suaminya untuk perempuan itu? Apa yang sebenarnya terjadi diantara mereka? Mengapa Hanan tiba-tiba menghilang bahkan nomor handphonenya pun tak bisa dihubungi? Wita benar-benar tercekat saat melihat pemandangan di layar ponselnya. Berusaha men

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-25
  • AKIBAT PELIT PADA ANAK ISTRI   Bab 82 Rencana Perempuan Itu

    "Kamu?! Ngapain kamu di sini?" tanya Nesya cukup kaget saat melihat Syifa sudah berada di belakangnya. Perempuan berambut agak ikal itu menoleh ke arah temannya yang hanya mengedikkan bahu. Sinta tak tahu jika Syifa yang sedari tadi dilihatnya berdiri di samping kasir itu ternyata mengenal sahabatnya, Nesya. "Dimana kakakku?" tanya Syifa cepat tanpa membuang waktu. "Mana kutahu. Memangnya aku istri kakakmu?!" balas Nesya cuek. Dia kembali mengaduk minuman di gelasnya, tak peduli dengan Syifa yang masih berusaha mengorek informasi tentang Hanan."Kamu pikir aku bodoh, Nes? Aku tahu siapa kamu. Di mana kakakku?!" Sentak Syifa lagi. Dia menarik paksa lengan Nesya hingga dia nyaris terjengkang. "Apa-apaan kamu! Kasar banget jadi perempuan!" Nesya tak mau kalah. Dia pun mendorong kasar Syifa hingga terjadi keributan diantara merek. Beberapa orang termasuk sahabat Nesya pun berusaha melerai mereka dan membawa dua perempuan itu ke luar cafe. Tak enak jika mengganggu pengunjung yang lain

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-26
  • AKIBAT PELIT PADA ANAK ISTRI   Bab 83 Mati Kutu

    Perlahan aku menepikan mobil karena penasaran dengan pesona yang terkirim di handphoneku barusan. Sinta pun ikut kepo, memintaku membacakan pesan yang ternyata dari Syifa itu. |Kamu di mana, Nes? Papa mau bicara sama kamu! Ke sini kamu, kalau nggak mau aku laporkan ke polisi sekarang juga! Polisi pasti bisa dengan mudah menyelidiki kecelakaan ini yang kuyakin semua gara-gara kamu!|"Apa kubilang, Sin. Pasti mereka akan menghubungiku. Apa pula si Syifa ini. Bisa-bisanya dia terus menyudutkan dan menuduhku sengaja membuat Hanan celaka," ucap Nesya sembari berdecak kesal. "Kamu yang membawa Hanan ke klinik tantemu kan? Jadi ya wajar kalau mereka berharap kamu datang dan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi." Sinta menoleh ke arah sahabatnya yang masih cukup kalut dan takut jika rencananya terbongkar. "Tadi kan aku sudah jelaskan ke perempuan itu, Sin. Masa kurang jelas juga.""Sama Syifa kan? Papa dan Hanan belum dengar penjelasanmu," balas Sinta lagi."Soal tuduhan Syifa tadi gima

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-29
  • AKIBAT PELIT PADA ANAK ISTRI   Bab 84 Penyelidikan

    Syifa masih saja tak terima dengan perlakuan Nesya. Dia begitu yakin jika perempuan itu memang sengaja merencanakan kecelakaan kakaknya, tapi papa kembali menenangkannya. Papa bilang pada anak perempuannya itu kalau cidera di kaki Hanan tak terlalu parah, mungkin memang saatnya Hanan istirahat sebab akhir-akhir ini dia cukup sibuk di kantor.Wita pun mencoba menenangkan adik iparnya. Dia kembali berterima kasih sebab Syifa sudah membelanya di depan Nesya. Dua perempuan itu pun saling peluk satu sama lain. Sementara Nesya masih saja mengumpat tak terima karena Syifa terus menuduhnya mencelakakan Hanan, padahal tak ada niat sedikitpun di hatinya untuk melakukan itu. Dia hanya ingin Wita cemburu, itu saja. "Sudahlah, Nes. Beruntung keluarga Hanan tak memperpanjang masalah ini kan? Coba kalau Om Rizal mengiyakan ancaman putri kesayangannya itu, kemungkinan besar mereka akan tahu kalau kamu memang pura-pura depresi agar Hanan menolongmu," ungkap Sinta saat mereka sampai di rumah Nesya.

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-30
  • AKIBAT PELIT PADA ANAK ISTRI   Bab 85 Balasan Telak

    Seminggu setelah perampokan terjadi, Pak Agus dan papa membawa bukti lain untukku. Bukti pengakuan Romi bahawa memang dialah yang memberitahukan letak cctv di toko busana milikku pada para preman itu. Dengan begitu mereka bisa merusak cctvnya terlebih dulu sebelum melancarkan aksinya demi menghilangkan jejak. Namun namanya bangkai meski berusaha ditutupi serapat mungkin, seiring berjalannya waktu akan tercium juga. Begitu pula dengan kasus yang terjadi di tokoku itu. Penyelidikan berjalan lancar hingga mereka berhasil menggelandang lima orang pelaku perampokan itu ke jeruji besi. Sementara kini aku kembali berhadapan dengan Romi yang tengah menunduk, meminta maaf berulang kali agar aku memaafkan kesalahannya. "Saya benar-benar minta maaf, Bu. Sungguh, tak bermaksud mencurangi ibu, hanya saja mereka memang selalu membully bahkan mengancam saya setiap hari. Gaji saya kerja di sini nyaris selalu habis hanya untuk menuruti kemauan mereka. Tak ada nyali melawan sebab mereka menang ban

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-03
  • AKIBAT PELIT PADA ANAK ISTRI   Bab 86 Membalas Hinaan Mereka

    Tak ingin terjadi keributan antara Nesya dan Syifa kembali, aku pun meminta ketiga perempuan itu segera pergi. Namun yang kudapatkan justru dorongan kasar Nesya karena tak ingin diatur-atur olehku, katanya. "Siapa Lo sok ngatur!" ucapnya sembari mendorong kasar bahuku. Beberapa pengunjung mall pun menoleh ke arah kami seketika. Syifa yang sejak kecelakaan Mas Hanan itu masih menyimpan kekesalan pada Nesya akhirnya tak tinggal diam. Dia dorong balik perempuan itu hingga nyaris terjengkang karena dia tak siap dan saking kagetnya. "Lo yang sok ngatur hidup kakak gue. Jangan hina Mbak Wita lagi kalau Lo nggak mau berurusan dengan gue. Dasar perempuan matre! Yang Lo hina ini jauh lebih baik dibandingkan Lo. PuZa butik, cari saja di google, itu milik perempuan yang Lo hina ini. Butik yang dia miliki sebelum nikah sama kakak gue. Paham!" sentak Syifa sembari menatap tajam Nesya yang berdiri di tengah kedua temannya itu. "Salah satu karyanya yang Lo pakai itu!" sentaknya lagi. Kutarik pe

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-05
  • AKIBAT PELIT PADA ANAK ISTRI   Bab 87 Kecelakaan

    Aku tak tahu pasti maksud pengirim buket bunga itu, tapi aku menangkap sesuatu yang tak baik dari semua ini. Cinta pertamaku adalah Mas Hanan, sementara lelaki lain yang mengisi hatiku pun hanya Mas Aris. Dia nggak mungkin melakukan hal konyol seperti ini, sebab kata Mbak Henny mantan suamiku itu tengah ta'aruf dengan seorang janda tanpa anak. Seperti dugaanku semula, Syarnila tak mungkin menerima dia apa adanya apalagi setelah dia bangkrut dan sekarang masih berusaha membangun usaha bengkelnya pasca kebakaran waktu itu. "Mas, papa ke mana? Pagi-pagi kok sudah nggak ada di kamarnya," ucapku pada Mas Hanan yang baru saja pulang dari joging. "Ohya, papa tadi minta diantar Pak Sasro ke rumah Syifa soalnya papa beli seblak kesukaannya," balas Mas Hanan sembari melepas sepatunya. "Papa pulang atau nginep di sana, Mas?" Sejak melahirkan Isan, papa memang ikut tinggal bersamaku dan Mas Hanan, sementara rumah papa sendiri sengaja dikontrakkan. Papa tak ingin kesepian di sana dan me

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-11
  • AKIBAT PELIT PADA ANAK ISTRI   Bab 88 Firasat

    Rumah Sakit Bakti Husada. Aku dan Mas Hanan sudah sampai di sini. Buru-buru memarkirkan mobilnya di tempat yang sudah disediakan lalu kembali menelpon Anjas. Mas Hanan menanyakan kondisi papa dan di sebelah mana papa dirawat. "Papa masih kritis, Sayang," ucap Mas Hanan lirih dengan mata berkaca. Dia menghela napas lalu mengajakku berjalan lebih cepat menuju UGD. Di sana sudah ada Anjas dan Syifa yang saling berpelukan dan menguatkan. Anjas memberikan tempat duduknya untukku. Dia memilih berdiri dan ngobrol dengan Mas Hanan. Sementara aku dan Syifa masih saling peluk untuk sama-sama menguatkan. "Papa, Mbak. Aku takut banget terjadi sesuatu padanya. Rasanya benar-benar nggak sanggup." Lirih kudengar suaranya di tengah isak. Aku mengusap lengannya pelan. "InsyaAllah papa akan kuat dan sehat. Kita hanya bisa berdoa, Syifa," balasku kemudian. Mas Hanan dan Anjas pamit sebentar untuk menjenguk Pak Sasro juga meminta keterangan darinya. Aku pun mengiyakan saja. Ada banyak hal yang

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-18

Bab terbaru

  • AKIBAT PELIT PADA ANAK ISTRI   Bab 103B Takdir Yang Indah [End]

    Wita benar-benar tak menyangka jika ibu dan keluarga Ulya datang dalam acara ini karena pagi tadi saat dia menelepon, mereka sama-sama bilang sibuk. Ibunya bilang ada acara penting jadi tak bisa mengobrol terlalu lama dengannya via telepon, sementara Ulya bilang mau ke luar kota. Dia tak menyangka jika alasan itu sengaja mereka pakai untuk memuluskan rencana. Iya, ibu dan Ulya memang sibuk ke luar kota, tapi Wita tak mengira jika mereka sama-sama dalam perjalanan ke Jakarta dan sengaja ingin memberikan kejutan spesial untuknya dan keluarga kecilnya. Syifa menyambut mereka dengan senyum lebar dan pelukan hangat. Pura-pura tak peduli dengan kekagetan kakak iparnya, Syifa segera mengajak para tamunya untuk masuk ke rumah dan duduk bersama tamu-tamu lainnya. Kedua mata Syifa dan Wita bertemu. Mereka pun tersenyum lalu terkekeh dengan mata yang sama-sama berkaca. Wita benar-benar tak menyangka jika Syifa akan memberikan kejutan spesial seperti ini untuknya. Ucapan terima kasih pun terden

  • AKIBAT PELIT PADA ANAK ISTRI   Bab 103A Takdir Yang Indah

    Dua wajah cantik terlihat di depan mata. Syifa dengan senyumnya yang memikat dan putri sulungnya masih masih terlelap. Wita sangat bersyukur melihat keadaan adik iparnya itu membaik pasca pendarahan kemarin. Syifa berulang kali memeluk kakak iparnya dan mengucapkan terima kasih karena sudah mengajarinya banyak hal tentang sabar dan ikhlas. Kini, kesabarannya menanti buah hati sekian tahun telah terobati dengan hadirnya si kecil dalam hidupnya. "Sehat-sehat ya, Syif. Selamat menikmati masa-masa mendebarkan ini. Begadang, mengasihi, bau ompol dan banyak hal yang kelak akan menjadi kenangan tersendiri buatmu bahkan tak jarang akan menjadi kenangan yang amat dirindukan tiap ibu," ucap Wita saat melihat iparnya duduk di sofa ruang tengah sembari menggendong malaikat kecilnya. Syifa menatap Wita lagi dan lagi lalu tersenyum lebar. Semenjak kepergian papanya, Wita sering kali menjadi tempatnya mencurahkan segala resah di saat suaminya sibuk bekerja. Wita tahu banyak hal tentang kegundahan S

  • AKIBAT PELIT PADA ANAK ISTRI   Bab 102 Kabar Yang Berbeda

    "Apa ini, Sayang?" tanya Hanan saat melihat sebuah undangan di meja kerja Wita. Kebetulan sore ini Hanan menjemput istri dan anak-anaknya di butik tempat Wita menghabiskan sebagian waktunya di sana beberapa hari belakangan. PuZa Butik itu cukup terkenal dan banyak konsumen yang datang membeli beragam aksesoris hijab dan gamis-gamisnya. Meskipun usaha offline dan online gamis beserta hijabnya sudah melejit, tapi Wita masih mempertahankan usaha handmadenya. Beragam kerajinan masih diproduksi oleh beberapa karyawannya yang setia menemaninya sejak tinggal di kontrakan sampai sekarang memiliki ruko sendiri. Beragam aksesoris hijab mulai dari bros, head piece, kalung, anting dan lain-lain. Berbahan flanel pun ada mulai dari gantungan kunci, jam dinding dengan beragam bentuk, sepatu buat bayi, bunga hias, kotak tissu hias dan lainnya. Aksesoris handmade itu dipajang tersendiri di bagian depan ruko sebelah kiri, sementara bagian kanan ada beberapa set gamis dengan hijabnya dan lantai ata

  • AKIBAT PELIT PADA ANAK ISTRI   Bab 101 Hukuman

    Seminggu dirawat di rumah sakit, akhirnya Zikri diperbolehkan pulang. Laki-laki itu benar-benar tak mengingat siapapun kecuali istrinya. Naomi kini sudah menjalani pemeriksaan dan ditahan di kantor polisi. Sementara Zikri pulang ke rumahnya didampingi Bi Sumi sebagai asisten rumah tangganya. Anjas dan Hanan masih memiliki hati, membiarkan Zikri pulih lebih dulu baru mengurus penangkapannya. Kasusnya ditangguhkan beberapa saat sampai Zikri bisa diajak kompromi. Semua bukti sudah ada dan kini diurus oleh pengacara Hanan. Hanan dan Syifa cukup lega setelah berhasil mengetahui siapa pengirim surat ancaman di hari kepergian papa mereka itu. Laki-laki yang juga menjadi dalang teror keluarganya beberapa hari belakangan. Zikri merencanakan banyak hal untuk menghancurkan bisnis dan keluarga Hanan. Kebenciannya terlalu dalam pada Hanan dan keluarganya sejak dia di penjara dia tahun silam. Tak hanya sekali Zikri dan Naomi merecoki kehidupan Hanan dan Wita, tapi berulang kali. Mereka seolah

  • AKIBAT PELIT PADA ANAK ISTRI   Bab 100 Amnesia

    Semalaman Naomi tak bisa tidur. Dia hanya guling-guling di kasur sembari sesekali membayangkan kehadiran kedua orang tuanya kembali. Papa dan mamanya telah tiada. Seharusnya dia bahagia karena masih memiliki kerabat dekat yaitu sang paman, adik kandung papanya sendiri. Namun, kerabat dekatnya justru membuat hidupnya di ambang kehancuran. Mereka yang awalnya terlihat baik, mendukung dan merangkul Naomi yang kesepian, justru bersekongkol merebut apa yang papanya wariskan. Terlebih saat Naomi masuk penjara. Rumah dengan segala fasilitasnya habis tak bersisa. Semua sudah berganti nama sang paman, lengkap dengan tandatangannya sendiri. Naomi tak sadar kapan dia menandatangani surat itu. Yang dia tahu, sang paman sering datang menjenguknya di awal-awal Naomi masuk penjara. Meminta perempuan itu menandatangani ini itu dengan alasan syarat untuk banding, minta keringanan, pembebasan bersyarat dan alasan lainnya. Kenyataannya, Naomi tetap menjalani masa tahanan normal seperti pada umumnya

  • AKIBAT PELIT PADA ANAK ISTRI   Bab 99 Pesan Istimewa

    Mobil yang dikendarai Hanan berhenti di garasi. Suasana sudah cukup malam, nyaris jam sebelas mereka sampai di rumah. Pak Sasro turun dari mobil diikuti Ahmad dan Naomi. Perempuan itu terdiam sejenak di samping mobil sebelum akhirnya mantap melangkahkan kaki menuju teras. Gerbang ditutup dan dikunci oleh Pak Sasro, sementara Hanan membuka pintu utama. Terdengar jawaban dari Wita dan Syifa dari ruang makan saat Hanan mengucap salam. Kedua perempuan itu melangkah beriringan menuju ruang tengah. Keduanya shock saat melihat Naomi berdiri di antara Pak Sasro dan seorang laki-laki yang belum mereka kenali. "Naomi?" Syifa pun ternganga melihat perempuan itu bergeming tak jauh darinya. "Zikri yang meminta Ahmad melakukan semua itu, Sayang." Hanan menjatuhkan bobotnya ke sofa lalu Wita dan Syifa pun duduk di sebelahnya. "Mas Anjas mana, Kak?" Syifa terlihat cemas saat suaminya tak ikut dengan mereka. Dia takut jika Anjas kenapa-kenapa, apalagi saat ini posisinya sedang hamil muda. "An

  • AKIBAT PELIT PADA ANAK ISTRI   Bab 98 Kecelakaan

    "Apa yang terjadi, Njas? Zikri gimana?" Hanan kembali bertanya dengan sedikit gugup. "Zikri kecelakaan saat mau numpang di truk sayur, Mas. Dia terjatuh lalu terserempet mobil. Sekarang kami bawa ke rumah sakit Khadijah. Sebaiknya Mas Hanan langsung ke kantor polisi saja untuk mengurus masalah ini. Dengan begitu, polisi akan lebih cepat bertindak dan mengusut kejahatan Zikri dan Naomi. Barang kali ada kejahatan lain yang belum kita ketahui." "Oke, Njas. Kamu hati-hati di sana." "Siap. Nanti kalau ada sesuatu aku kabari lagi. Sekarang baru mau ke UGD, Mas. Pak Sasro kuminta balik ke rumah Zikri. Takutnya Naomi sama Ahmad kabur kalau cuma Mas Hanan yang menjaga mereka." "Oke, Njas. Kalau begitu aku tunggu Pak Sasro datang." Anjas mengiyakan lalu menutup obrolan. Di saat menunggu kedatangan Pak Sasro itu, Hanan pun mulai berpikir jika ucapan adik iparnya itu ada benarnya. 'Sebaiknya memang meminta bantuan polisi untuk mengusut tuntas soal ini. Setidaknya agar papa lebih tenang di

  • AKIBAT PELIT PADA ANAK ISTRI   Bab 97 Dia Dalangnya

    Rumah dua lantai itu terlihat sepi. Pagarnya pun terkunci rapat. Tak ada motor atau mobil di garasi. Sunyi dan hening. Rumput tumbuh subur di taman depan rumah, sebagian temboknya pun sudah mengelupas, pertanda rumah ini tak terurus dan tak berpenghuni lagi. "Gimana, Mad? Zikri tak tinggal di sini lagi," ujar Hanan sembari menghela napas kasar. "Kalau begitu, saya ikut rencana bapak saja. Kalau harus telepon Pak Zikri sekarang juga tak apa-apa," ujar lelaki yang masih diborgol itu. Hanan dan Anjas pun saling tatap lalu sama-sama mengangguk. "Mana handphonemu? Saya yang panggilkan Zikri. Sesuai rencana yang sudah aku susun tadi, kamu harus bertanya dengan jelas alamat rumahnya atau tempat kalian bertemu. Jangan macam-macam jika mau aman," ancam Hanan kemudian. Ahmad pun mengerti. Dia meminta Hanan untuk memanggil nama Bos Zikri di kontak handphonenya. Tak berapa lama panggilan terhubung. Hanan sengaja menyalakan loud speaker agar bisa ikut mendengarkan obrolan Ahmad dengan lawan

  • AKIBAT PELIT PADA ANAK ISTRI   Bab 96 Kerjasama

    [By, sepertinya aku harus keluar dari kota ini untuk sementara waktu. Setidaknya sampai kondisi aman. Bos memintaku segera pergi malam ini juga. Aku akan ke terminal sekarang. Kalau ada waktu, kemarilah. Sekalian ada oleh-oleh untuk kamu dan teman yang lain. Anggap saja ini traktiran terakhirku di sini untuk kalian] Pesan dari Ahmad membuat Robby buru-buru ke kontrakannya kembali lalu mengambil jaket dan melakukan motornya menuju terminal. Dia sangat mengkhawatirkan teman kontrakannya itu. Dia berpikir ingin melihat Ahmad dalam keadaan baik-baik saja sebelum kepergiannya. Tepat di saat Robby pergi dari area kontrakan, Pak Sasro yang diminta Hanan mengawasi gerak-gerik Robby pun mengikutinya dari belakang dengan sebuah motor. Sengaja pakai motor agar lebih leluasa mengawasinya dari jarak dekat. Dengan jaket hitam, masker dan helm Pak Sasro lebih bebas mengikuti Robby tanpa dicurigai. Dia pun bisa melajukan motornya di belakang Robby lalu mengikutinya ke area terminal. [Di sampin

DMCA.com Protection Status