Setelah melalui banyak perdebatan kecil , akhirnya Rangga mau menemani Hana melihat Han Lee di villanya . Walaupun Hana memutuskan tinggal bersama Rangga , namun Han Lee pernah mengisi hari - hari Hana , bahkan sebenarnya jikalau Rangga tak kembali ke kehidupan Hana , mungkin Hana sudah menjadi istri Han Lee .
" Hana kenapa wajahmu terlihat pucat !" seru Rangga yang sedang menyetir namun menoleh ke wajah Hana .
" Benarkah ".
" Apa kamu sakit ?" gumam Rangga yang lalu memegang kening Hana .
" Tidak mas , aku baik - baik saja " .
" Owh , kamu gugup nih akan bertemu Han Lee , ya kan ?" grutu Rangga cemburu .
" Tidak juga , aku hanya merasa bersalah meninggalkan dirinya yang sedang terbaling lemah! aku egois kan ?" .
" Tidak , kamu mengambil keputusan yang sangat benar , dan sudah saatnya kita jujur dengan hubungan kita Hana !" .
Hana terdiam dan terlihat masih berfikir , Hana selalu bimbang dalam memutuskan sesuatu , tak kha
Disebuah restauran tepatnya di sebuah hotel mewah , Bovil mengajak Mila menikmati makan malam bersama . Bovil menggandeng tangan Mila erat , Keduanya nampak serasi seperti sepasang kekasih . Pelayan restauran mengantar ke duanya ke tempat yang sudah di pesan Bovil .Pemandangan yang cukup menakjubkan , Mila terpana melihat gemerlap lampu dan iringan musik yang seakan menyambut kedatangannya . Hatinya mulai menggebu saat Bovil berjalan sembari meremas tangannya . Mila mulai panas dingin dan salah tingkah karena momen seperti ini baru kali ini iya rasakan . Namun genggaman Bovil membuatnya menjadi lebih tenang ." Silahkan duduk Mila " ujar Bovil sembari menarik kursi Mila yang terletak saling berhadapan dengan kursinya ." Aku baru kali ini ke restauran ini , dan disini sangat indah dan nyaman " gumam Mila ." Benarkah , aku sudah pesankan makan malam terbaik di restauan ini , aku harap kamu menyukainya "" Aku pemakan segala makanan , j
Dimas yang ternyata selama ini tinggal sendiri di rumah Siska merasa mulai kesepian . Dirinya yang sudah tak punya apa - apa lagi terpaksa nekad menawarkan rumah Siska . Sedang sibuk menawarkan rumah di medsos , Dimas tercengang melihat kehadiran Toro di hadapannya . Sontak membuat Dimas kesal dan langsung ingin menghajar Toro , namun Toro berhasil menghindari pukulan Dimas dan menahan tangan Dimas ." Aku akan beri solusi untuk hidupmu !" seru Toro yang lalu meminta Dimas untuk tenang ." Solusi ? apa solusimu setelah membuatku miskin dengan mengambil seluruh uang di rekeningku !" ujar Dimas yang masih kesal ." Aku waktu itu terikat judi online sehingga aku tak mampu menahan emosiku untuk mengikutinya , namun setelah uangku habis aku baru sadar bahwa aku salah menggunakan uangmu untuk judi " jelas Toro yang membual ." Apa kamu bilang judi ? dasar bedebah gila , bukankah aku sudah pernah bilang kalau itu adalah sisa harta yang Siska berikan , sekarang h
Karena sudah tak memiliki apa - apa , Dimas menahan keinginanya bercinta dengan wanita penghibur , begitu mendapatkan Hana dirinya terlihat seperti seseorang yang kehausan dan ingin melakukannya bersama Hana . Melihat Hana yang sudah tersadar tanpa menunggu lama , Dimas langsung menutup pintu kamar Hana dan menguncinya ." Jangan mas , jangan lakukan itu lagi kepadaku , tolong .... tolong ... " jerit Hana sekuat mungkin.Namun Dimas tak menggubrisnya dan memaksa Hana untuk melayaninya , Hana terus - terusan menjerit namun tak ada satu orang pun yang akan menolongnya ." Mas lebih baik kamu bunuh aku saja dari pada aku harus menjadi budak nafsumu lagi !" jerit Hana lagi kali ini sembari menangis ." Diam Hana ! setelah ini kamu tak akan bisa berkutik lagi , karena kamu akan kembali menjadi Hana seperti dulu dan jangan sok suci kamu !" seru Dimas yang memaksanya membuka pakaian dan mulai melakukan aksi bejatnya .Dimas tak peduli dengan Hana ya
Setelah mengetahui sendal Hana yang tertinggal satu di depan gedung apartemen , Rangga langsung mencurigai bahwa itu pasti ulah Toro dan Dimas , sehingga membuat Rangga bergegas ke rumah Siska . Namun saat mengetahui ternyata mereka tidak ada di tempat , Rangga mulai kebingungan harus mencarinya kemana lagi .Sedang pagi ini Dimas dan Toro sudah bersiap akan membawa Hana ke bandara untuk menemui pak Kuncoro yang akan melakukan perjalanan bisnisnya . Hana nampak terdiam di dalam mobil tak berujar apapun , sedang Dimas dan Toro sebaliknya nampak girang karena sebentar lagi rencananya menjual Hana kepada Kuncoro berhasil ." Kita tinggal selangkah lagi untuk mendapatkan uang dari Kuncoro " ujar Toro yang girang mengatakannya ." Hei ... Hana ! ingat kali ini jangan membuat Kuncoro kecewa , kalau sampai Kuncoro tidak puas, aku akan membuat Rangga yang akan menanggung semua ulahmu , paham !" gertak Dimas .Hana masih diam tak menjawab apapun kata - kata
" Hana ... Hana .. " rintih Kuncoro yang menikmatinya bersama Hana .Mendengar Kuncoro merintih justru membuat Hana tak sadar meneteskan air matanya . Setelah memuaskan keinginan Kuncoro di atas ranjang , Hana buru - buru masuk ke kamar mandi dan membersihkan diri . Hana tak henti - hentinya membasuh badannya sembari menangis terisak . Sedang Kuncoro di atas ranjangnya terlihat tertidur pulas karena kelelahan .Tak lama petugas hotel datang menekan tombol pintu , sehingga Hana buru - buru keluar kamar mandi dan hanya menutup badannya dengan di selimuti handuk saja . Petugas hotel mengantarkan menu makanan yang sudah di pesan pak Kuncoro , karena lapar setelah melakukan aktifitas ranjangnya , Hana langsung memakannya tanpa membangunkan Kuncoro terlebih dahulu . Sedang asik menyantap makanannya tiba - tiba Kuncoro terbangun dan hanya tersenyum melihat Hana makan dengan lahap ." Sayang ... makanlah yang banyak , kamu pasti lapar kan setelah membuatku melayang sepe
" Hana sesuai janjiku aku mentransfer sejumlah uang di rekeningmu !" seru Kuncoro yang sudah bangun terlebih dahulu dan menyiapkan bajunya sendiri .Melihat Kuncoro bersiap tanpa bantuannya membuat Hana buru - buru bangun dan bergegas merapikan baju yang sudah Kuncoro pakai ." Maaf mas , aku melupakan waktuku untuk menyiapkan keperluanmu "" Jangan kamu risaukan hal seperti ini , bagaimana kalau kita jalan - jalan nanti siang " ajak Kuncoro ." Kita mau kemana mas ?" tanya Hana penasaran ." Aku akan membelikan kamu sebuah apartemen di sini ! dan kamu tau sendiri kan di sini apartemen sangat mahal tapi untukmu aku akan berikan " jawab Kuncoro yang tak segan - segan mengeluarkan uangnya jika dirinya senang ." Benarkah ? terimakasih mas ...."" Hemmm ... bersiaplah nanti karena kita akan pergi bersama "Melihat Hana tersenyum dan tersipu membuat Kuncoro tiba - tiba menarik pinggul Hana dan perlahan ingin
" Wah hari ini kamu terlihat tampan dan wangi , apa kamu akan berkencan dengan Mila lagi ?" tanya Dinda yang menduga Bovil akan mengajak Mila pergi .Mila yang berdiri di depan keduanya hanya tersenyum tersipu dan mengharap Bovil membenarkan pernyataan Dinda ." Aku ada acara bersama teman ku , maaf kalau mungkin aku agak lama , tapi jangan menungguku !" seru Bovil yang bergegas pergi tanpa menghiraukan Mila yang sudah menjadi kekasihnya ." Ada apa dengannya , kenapa sikapnya biasa saja di hadapanmu Mil " grutu Dinda heran ." Entahlah , tapi yang jelas aku kekasihnya , jadi aku tak perlu mengkhawatirkannya " ujar Mila yang percaya Bovil begitu saja ." Bertemu teman tapi terlihat seperti orang yang mau berkencan ?" gumam Dinda lagi ." Kencan ? mustahil , kemungkinan dia bertemu rekan kerjanya dulu , tapi aku sadar mantan pacarnya juga seorang dokter , tapi sudah menikah !" seru Mila menyangkal tuduhan Dinda ." Sudahlah , jangan te
Tiba - tiba figura foto Hana yang berdiri tegak di atas meja nakas jatuh dan pecah , Rangga mulai berfikir yang tidak - tidak tentang Hana ." Hana di mana kamu ! apa kamu baik - baik saja ? apa yang sedang kamu lakukan sekarang !" grutu Rangga bicara sendiri karena takut sesuatu yang buruk terjadi kepada Hana .Malam hari pun saat Rangga tertidur , tiba - tiba dirinya terbangun dan berlari ke dapur dan mencuci mukanya di atas wastafle . Rangga bermimpi Hana terlihat bahagia bersetubuh dengan Bovil , di mimpi Rangga , keduanya sangat menikmati dan melakukannya berulang kali . Sebuah mimpi yang membuat Rangga kesal dan mencoba menghubungi Bovil malam hari , namun ponsel Bovil tak aktif . Rangga pun semakin gusar .Bersamaan dengan Mila yang sama mendapatkan sebuah firasat lewat mimpi , bahwa Bovil melakukan persetubuhan dengan Hana , di mimipi Mila keduanya melakukannya penuh semangat dan gairah namun di lakukan di depan umum membuat Mila yang memimpi
" Hana maukah kamu menikah denganku " ungkap Rangga melamar Hana di depan pak Rahmat dan keluarga angkat Hana lainnya .Hana pun tersipu ingin menjawabnya , namun sorakan keluarga pak Rahmat yang berseru mendukungnya membuat Hana akhirnya yakin harus menjawab ." Iya mas aku bersedia " sahut Hana yang malu - malu .Pak Rahmat dan keluarganya ikut bersorak dan mendukung keputusan keduanya untuk menikah . Rangga yang tak kuasa menahan rindu ingin memeluk Hana , lagi - lagi di tegur oleh pak Rahmat ." Hei tahan dulu keinginan mu itu , sekarang dia anak angkatku jadi kamu harus ijin dahulu jika ingin memeluknya !" tegur pak Rahmat ." Baiklah kalo begitu aku ijin pak ingin memeluknya " ujar Rangga menelaah begitu saja ." Dasar bodoh ! maksud aku nikahi dulu dia , lalu kamu boleh sesuka hatimu memeluknya !" terang pak Rahmat sembari menggelengkan kepalanya .Karena ucapan pak Rahmat , Rangga terlihat konyol sembari menggarukkan kep
" Ratri apa yang sebenarnya terjadi , kenapa kalian nampak seperti marmut masuk kedalam rumah !" seru pak Jayud ." Awalnya aku berharap dengan segala cara yang aku lakukan dapat meluluhkan hatinya , namun kecurigaan aku ternyata benar adanya " grutu Ratri ." Maksud kamu apa Ratri !" ujar pak Jayud lagi ." Mas Rangga ternyata memang mencintai wanita lain , dan wanita itu bernama Hana , sebelumnya aku juga pernah mendengar mas Rangga mengigau menyebut nama itu !" jelas Ratri terlihat sedih ." Apa ... Hana ! jangan - jangan Hana yang di maksud adalah Hana tetangga kita bu !" seru pak Jayud terkejut.Bu Darti hanya menunduk seakan memang sudah mengetahui , namun bu Darti merasa sekeras apapun dirinya melarang , kemungkinan tak membuat Rangga gentar karena sebagai ibunya , bu Darti lebih memahami sikap Rangga ......Rangga tak mempedulikan perasaan Ratri saat ini , karena memang hatinya masih tetap sama seperti sebelumnya , Rangga han
" Syukurlah akhirnya kalian sudah memutuskan untuk segera melangsungkan pertunangan , kalau begitu sebaiknya ibu dan bapak kembali ke Yogyakarta bersama Ratri untuk mempersiapkan semuanya bersama keluarga Ratri " ujar Pak Jayud ." Tapi Pak , bolehkah aku berjalan - jalan sebentar bersama mas Rangga sebelum pulang ke Yogya !" sahut Ratri memohon agar dirinya bisa pergi berdua bersama Rangga ." Tentu saja boleh , dia kan calon suamimu ! silahkan kalian nikmati berdua , bapak dan ibu menunggu di rumah saja " gumam pak Jayud senang keduanya mulai dekat .Rangga tak bisa mengelak dan terpaksa pergi mengikuti permintaan Ratri . Di sepanjang jalan Ratri meminta Rangga untuk membelikan bunga mawar untuknya , karena menurut Ratri pria yang memberikan bunga mawar adalah pria yang romantis dan penyayang ." Dimana aku harus membelikan bunga untukmu !" ujar Rangga bingung mencarinya ." Memangnya kamu belum pernah membelikan seeorang bunga ?" tan
" Mas ... boleh aku duduk di sebelahmu !" ujar Ratri yang tidak ingin buru - buru tidur dan ingin memanfaatkan waktu untuk lebih dekat dengan Rangga ." Oh silahkan , duduklah " sahut Rangga.Ratri membuatkan secangkir kopi panas untuk Rangga dan menaruh di atas meja tepat di depan Rangga duduk ." Menurutmu aku cantik tidak ?" cletuk Ratri tiba - tiba ." Kenapa kamu menanyakan hal itu , tentu kamu cantik karena kamu wanita , betul kan ?"." Maksud ku apakah aku cantik di mata mu sebagai pria !"" Ya kamu cantik !" sahut Rangga singkat ." Mas , orang tua kita menjodohkan kita dan aku penasaran ingin melihatmu dari dekat , karena rasanya seperti mimpi kalau aku hanya melihat wajahmu lewat foto saja , jadi aku memutuskan ingin ikut ke Jakarta untuk bertemu denganmu dan setelah aku melihatmu lebih dekat entah kenapa hatiku merasa sangat dekat sekali denganmu sehingga aku hampir tak bisa menahan perasaanku padamu , kalau aku ... aku ...
" Hallo Rangga ... ini ibu dan bapakmu sudah sampai di Jakarta , cepat kamu jemput di stasiun ya nak " ucap bu Darti di telepon yang tak lain ibu kandung Rangga ." Baik bu , Rangga segera kesana ! tunggu sebentar ya bu , disini macet " jawab Rangga yang sedang mengendarai mobilnya .Selang satu jam setelah ibunya menelponnya , Rangga tiba di stasiun . Rangga terlihat terkejut karena ibu dan bapaknya membawa seorang wanita yang iya tak pernah mengenal bahkan melihatnya sebelumnya ." Bagaimana kabar ibu dan bapak , sehat kan ?" sapa Rangga sembari mencium tangan kedua orang tuanya yang datang jauh - jauh dari Yogyakarta" Alhamdulillah ... oiya Rangga kenalkan ini anak sahabat bapakmu , namanya Ratri . Rangga ayo sapa Ratri " pinta bu Darti .Rangga pun dengan canggung menyapa Ratri yang wajahnya nampak tersipu melihat ketampanan Rangga ." Sudah - sudah nanti ngobrolnya di lanjut di rumahmu saja , ayo sekarang kita bergega
" Setidaknya aku sudah lega , rasa bersalahku terhadap Siska selama ini akhirnya di ketahui oleh Siska . Dan aku pantas mendapatkan rasa benci dari Siska , aku sudah siap dengan semua itu !" seru Hana ." Baguslah , sekarang kamu bisa memulai hidup kamu yang baru , oiya Hana rencana hari besok aku akan terbang ke Jerman karena kakakku akan menjemputku dan menunggu di bandara , aku ucapkan banyak terimakasih padamu karena sudah memberiku tumpangan tinggal sementara , jangan segan - segan meneleponku kalau kamu mungkin butuh teman curhat " ujar Kanaya mulai bertata - tata ." Kenapa mendadak sekali , jujur aku sedih karena aku mulai kesepian lagi , tapi aku tak bisa mencegahmu karena kamu memiliki keluarga di sana , dan aku juga bersyukur karena akhirnya kamu memaafkan aku !" gumam Hana .Setelah sekian lama hidup dalam kegelapan dan kesusahan . Hana memutuskan mencari pekerjaan untuk menyambung hidupnya . Hana mencoba melamar di berbagai tempat , namun sepertinya
Hari bahagia pun akhirnya datang , Mila melahirkan bayi perempuan yang sangat lucu . Dan kejutan satu lagi datang dari Dinda yang membawa Siska dan Boni ke apartemen Bovil ." Siska ? ini bener kamu Siska sahabatku !" seru Mila terkejut melihat penampilan Siska yang beda dari sebelumnya ." Selamat Mila .... aku bahagia bisa berkumpul dengan kalian lagi " sahut Siska memeluk erat Mila yang masih belum pulih betul pasca melahirkan bayinya ." Akhirnya kita bertiga bisa berkumpul lagi , dan ini juga berkat Bovil yang sudah membantu mengenalkan dokter yang menangani Siska " ujar Dinda ." Lalu apa rencana kalian nanti , kalian masih akan tinggal di Singapura kan ? " tanya Mila penuh harap karena dirinya tak memiliki keluarga di Singapura ." Maaf Mila aku tak bisa tinggal lama , aku harus kembali untuk mengurus surat perceraianku dengan Dimas . Mungkin setelah urusanku selesai aku janji akan sering - sering menengokmu!"Mila memahami sahabatnya
" Hana maafkan aku , ijinkan aku tinggal disini sementara waktu , hingga kakakku menjemputku dari Jerman " ujar Kanaya yang terlihat masih takut dan ingin bersembunyi di tempat tinggal Hana yang kecil hanya ada ruang tidur dan kamar mandi saja .Jika mengingat kejahatan yang Kanaya perbuat , Hana merasa kecewa dan sedih , namun Hana tak tega melihat keadaan Kanaya yang sedang terpuruk dan membutuhkan bantuan , Hana pun akhirnya bersedia mengijinkan Kanaya tinggal bersamanya sementara waktu ." Hana entah apa yang harus aku katakan kepadamu , tapi aku sangat berterimakasih padamu ! aku harap kamu juga akan memaafkan semua perbuatanku padamu waktu itu !" seru Kanaya yang penuh penyesalan ." Sudahlah Naya , tak ada yang harus di sesali , biarlah itu menjadi masa lalu , aku sudah terlalu kenyang menjalani hidup yang pahit , semua orang yang aku sayangi perlahan menjauh dan pergi dariku ,mungkin ini adalah takdir hidupku !"" Hana maaf aku juga tak memb
" Mas , terimakasih masih tetap setia mendampingi aku " ujar Hana tersipu dengan ketegaran Rangga yang menerimanya apa adanya ." Aku harap kali ini pilihanmu jatuh kepadaku , aku tidak ingin melihat dirimu berbagi lagi kepada pria lain " grutu Rangga mulai cemburu ." Maafkan aku mas , aku sadar bahwa diriku memang bukan wanita yang pantas untukmu , dan aku juga tak memaksamu untuk bisa menerimaku !" sahut Hana murung ." Maaf Hana bukan maksudku seperti itu , aku hanya kesal saja . Aku sebenarnya tak ingin menceritakannya kepadamu , namun aku tak ingin kejadian ini terulang lagi , jadi kamu harus tau sebenarnya . Kuncoro adalah pakde ku !" terang Rangga ." Apa ... tidak mungkin " gumam Hana terkejut mendengarnya ." Ya awalnya aku tak tahu , namun setelah aku lihat dengan kedua mataku sendiri , aku kesal kenapa harus dia pria yang menjamahmu !" grutu Rangga tiba - tiba menangis merengek seolah kesal karena dirinya terlambat mengetahuinya .