Sudah hampir dua minggu lebih Hana terbaring di ranjang . Hari ini Hana merasa badannya lebih baik dari sebelumnya . Biasanya iya mengalami keram perut dan pegal - pegal pada persendiannya , sekarang tubuhnya merasa ringan tanpa beban apa pun .
“ Hana bagaimana badanmu sekarang ? sudah lebih baik dari yang sebelumnya bukan “ ujar Merry yang sudah menghabiskan waktunya merawat Hana .
“ Hehm ... “ sahut Hana sembari berlenggak lenggok di cermin besar , &n
Kedatangan Yoga membuat Hana terkejut , Merry yang berdiri di sebelah Hana lalu mulai keluar meninggalkan Hana dan dokter Yoga .“ Kak Merry mau kemana “ panggil Hana yang tidak ingin Merry meninggalkannya .Merry hanya menolehkan wajahnya dan berlalu meninggalkan keduanya . Hana yang mulai cemas dan takut karena melihat dokter Yoga membiarkan Merry pergi .“ Wah ... kamu sekarang benar - benar Hana si wanita penghibur ! “ seru Yoga yang mulai terkesan dengan penampilan Hana .
Dokter Yoga mengantar Hana ke kediaman Siska yang terletak di perumahan elite . Dokter Yoga hanya mengantar Hana sampai ke depan pintu gerbang . Dia tidak ingin wajahnya masuk ke dalam cctv rumah .“ Hana aku akan menghubungi kamu lewat Dimas , ok “ ujar dokter Yoga sambil mulai melajukan mobilnya .Hana hanya mengangguk , lalu bergegas masuk ke dalam halaman rumah yang sangat kacau dan kotor di penuhi dedaunan kering .Tok ... tok ... ( Hana mulai mengetuk pintu ruma
“ Sis , ayo makan dulu !” ujar Hana yang akan menyuapi Siska dengan bubur .Siska yang merasa sangat merana akhinya membuka mulutnya perlahan dan mau memakan bubur buatan Hana . Siska tak henti - hentinya meneteskan air matanya .“ Nah ini baru Siska yang aku kenal . Kamu harus kuat Sis ! ini demi kesembuhanmu , kasihan Boni berharap kamu sembuh “ gumam Hana .Mendengar Hana mengatakan Boni . Siska mulai meronta -ronta lagi , Hana memahami Siska 
Tok .... tok .. ( seseorang mengetuk pintu rumah sesekali menekan bel )“ Hana cepat bukakan pintu , lihat siapa yang datang pagi – pagi begini “ gumam Dimas yang masih tertidur di ranjang Hana .“ Mas ‘ aku lemes banget “ lirih Hana yang kuwalahan melayani Dimas .“ Sudah Hana cepatlah ! ““ Baik mas sebentar “ ujar Hana yang buru – buru kebawah dengan memakai sebuah linger dan lupa mengenakan dalemannya .Hana bergegas membu
“ Mas Dimas apa kabar “ sapa Nona salah satu dari beberapa wanita penghibur yang di undang Dimas .“ Kenapa aku tidak melihat Tiara “ ujar Dimas bertanya kepada Nona .“ Ahhha... Tiara tidak bisa kesini dia sedang ada undangan seorang pejabat . Mas Dimas kan ada aku kenapa tanyanya malah Tiara ? “ goda Nona“ Owh tentu Nona , kamu pasti malam ini yang akan menghiburku di ranjang bukan ? “ sahut Dimas yang&nbs
Hana masuk ke kamar Siska dengan membawakan sarapan untuk Siska. Ternyata Boni sudah di dalam kamar bersama Siska .“ Boni tante masakin kamu juga , tante sudah siapkan makananmu di meja makan . Boni makan ya !” seru Hana .Boni tak menyahut Hana , sepertinya Boni terlihat marah besar dan membenci Hana . Boni meninggalkan Hana di kamar Siska tanpa berujar sedikitpun .“ Sis ‘ maafkan aku ya , sepertinya Boni marah dan kecewa denganku , in
“ Bagaimana pak kuncoro dengan yang sudah kita bicarakan di telepon “ ujar Toro sebagai perantara Dimas dan pak Kuncoro.“ Akan aku transfer setelah wanita itu berada di tangan ku “ gumam Kuncoro .“ Tenang pak Kuncoro , Hana tidak akan mengecewakan bapak , dia akan melayani bapak dengan maksimal “ timpal Dimas .“ Lalu kapan kamu akan bawa dia kesini “ ujar Kuncoro .“ Dua atau tiga hari lagi aku bawa Hana ke t
Hari ini pak Kuncoro menghubungi Toro untuk menagih janji Toro yang akan membawa Hana kehadapannya hari ini ." Dim ' bagaimana Hana ? apa sudah siap untuk kita bawa sekarang !" seru Toro ." Tentu saja biar aku lihat dia di kamarnya . Kamu siapkan mobil , kita akan segera menemui si Kuncoro itu " ujar Dimas sembari berjalan ke atas untuk melihat Hana .Sebelum Dimas naik ke atas tangga . Dimas masuk ke kamar Siska . Melihat Siska terdiam tak berdaya , Dimas mendekat ke hadapan Siska ." Owh istriku Siska ' malang sekali nasibmu ini 
" Hana maukah kamu menikah denganku " ungkap Rangga melamar Hana di depan pak Rahmat dan keluarga angkat Hana lainnya .Hana pun tersipu ingin menjawabnya , namun sorakan keluarga pak Rahmat yang berseru mendukungnya membuat Hana akhirnya yakin harus menjawab ." Iya mas aku bersedia " sahut Hana yang malu - malu .Pak Rahmat dan keluarganya ikut bersorak dan mendukung keputusan keduanya untuk menikah . Rangga yang tak kuasa menahan rindu ingin memeluk Hana , lagi - lagi di tegur oleh pak Rahmat ." Hei tahan dulu keinginan mu itu , sekarang dia anak angkatku jadi kamu harus ijin dahulu jika ingin memeluknya !" tegur pak Rahmat ." Baiklah kalo begitu aku ijin pak ingin memeluknya " ujar Rangga menelaah begitu saja ." Dasar bodoh ! maksud aku nikahi dulu dia , lalu kamu boleh sesuka hatimu memeluknya !" terang pak Rahmat sembari menggelengkan kepalanya .Karena ucapan pak Rahmat , Rangga terlihat konyol sembari menggarukkan kep
" Ratri apa yang sebenarnya terjadi , kenapa kalian nampak seperti marmut masuk kedalam rumah !" seru pak Jayud ." Awalnya aku berharap dengan segala cara yang aku lakukan dapat meluluhkan hatinya , namun kecurigaan aku ternyata benar adanya " grutu Ratri ." Maksud kamu apa Ratri !" ujar pak Jayud lagi ." Mas Rangga ternyata memang mencintai wanita lain , dan wanita itu bernama Hana , sebelumnya aku juga pernah mendengar mas Rangga mengigau menyebut nama itu !" jelas Ratri terlihat sedih ." Apa ... Hana ! jangan - jangan Hana yang di maksud adalah Hana tetangga kita bu !" seru pak Jayud terkejut.Bu Darti hanya menunduk seakan memang sudah mengetahui , namun bu Darti merasa sekeras apapun dirinya melarang , kemungkinan tak membuat Rangga gentar karena sebagai ibunya , bu Darti lebih memahami sikap Rangga ......Rangga tak mempedulikan perasaan Ratri saat ini , karena memang hatinya masih tetap sama seperti sebelumnya , Rangga han
" Syukurlah akhirnya kalian sudah memutuskan untuk segera melangsungkan pertunangan , kalau begitu sebaiknya ibu dan bapak kembali ke Yogyakarta bersama Ratri untuk mempersiapkan semuanya bersama keluarga Ratri " ujar Pak Jayud ." Tapi Pak , bolehkah aku berjalan - jalan sebentar bersama mas Rangga sebelum pulang ke Yogya !" sahut Ratri memohon agar dirinya bisa pergi berdua bersama Rangga ." Tentu saja boleh , dia kan calon suamimu ! silahkan kalian nikmati berdua , bapak dan ibu menunggu di rumah saja " gumam pak Jayud senang keduanya mulai dekat .Rangga tak bisa mengelak dan terpaksa pergi mengikuti permintaan Ratri . Di sepanjang jalan Ratri meminta Rangga untuk membelikan bunga mawar untuknya , karena menurut Ratri pria yang memberikan bunga mawar adalah pria yang romantis dan penyayang ." Dimana aku harus membelikan bunga untukmu !" ujar Rangga bingung mencarinya ." Memangnya kamu belum pernah membelikan seeorang bunga ?" tan
" Mas ... boleh aku duduk di sebelahmu !" ujar Ratri yang tidak ingin buru - buru tidur dan ingin memanfaatkan waktu untuk lebih dekat dengan Rangga ." Oh silahkan , duduklah " sahut Rangga.Ratri membuatkan secangkir kopi panas untuk Rangga dan menaruh di atas meja tepat di depan Rangga duduk ." Menurutmu aku cantik tidak ?" cletuk Ratri tiba - tiba ." Kenapa kamu menanyakan hal itu , tentu kamu cantik karena kamu wanita , betul kan ?"." Maksud ku apakah aku cantik di mata mu sebagai pria !"" Ya kamu cantik !" sahut Rangga singkat ." Mas , orang tua kita menjodohkan kita dan aku penasaran ingin melihatmu dari dekat , karena rasanya seperti mimpi kalau aku hanya melihat wajahmu lewat foto saja , jadi aku memutuskan ingin ikut ke Jakarta untuk bertemu denganmu dan setelah aku melihatmu lebih dekat entah kenapa hatiku merasa sangat dekat sekali denganmu sehingga aku hampir tak bisa menahan perasaanku padamu , kalau aku ... aku ...
" Hallo Rangga ... ini ibu dan bapakmu sudah sampai di Jakarta , cepat kamu jemput di stasiun ya nak " ucap bu Darti di telepon yang tak lain ibu kandung Rangga ." Baik bu , Rangga segera kesana ! tunggu sebentar ya bu , disini macet " jawab Rangga yang sedang mengendarai mobilnya .Selang satu jam setelah ibunya menelponnya , Rangga tiba di stasiun . Rangga terlihat terkejut karena ibu dan bapaknya membawa seorang wanita yang iya tak pernah mengenal bahkan melihatnya sebelumnya ." Bagaimana kabar ibu dan bapak , sehat kan ?" sapa Rangga sembari mencium tangan kedua orang tuanya yang datang jauh - jauh dari Yogyakarta" Alhamdulillah ... oiya Rangga kenalkan ini anak sahabat bapakmu , namanya Ratri . Rangga ayo sapa Ratri " pinta bu Darti .Rangga pun dengan canggung menyapa Ratri yang wajahnya nampak tersipu melihat ketampanan Rangga ." Sudah - sudah nanti ngobrolnya di lanjut di rumahmu saja , ayo sekarang kita bergega
" Setidaknya aku sudah lega , rasa bersalahku terhadap Siska selama ini akhirnya di ketahui oleh Siska . Dan aku pantas mendapatkan rasa benci dari Siska , aku sudah siap dengan semua itu !" seru Hana ." Baguslah , sekarang kamu bisa memulai hidup kamu yang baru , oiya Hana rencana hari besok aku akan terbang ke Jerman karena kakakku akan menjemputku dan menunggu di bandara , aku ucapkan banyak terimakasih padamu karena sudah memberiku tumpangan tinggal sementara , jangan segan - segan meneleponku kalau kamu mungkin butuh teman curhat " ujar Kanaya mulai bertata - tata ." Kenapa mendadak sekali , jujur aku sedih karena aku mulai kesepian lagi , tapi aku tak bisa mencegahmu karena kamu memiliki keluarga di sana , dan aku juga bersyukur karena akhirnya kamu memaafkan aku !" gumam Hana .Setelah sekian lama hidup dalam kegelapan dan kesusahan . Hana memutuskan mencari pekerjaan untuk menyambung hidupnya . Hana mencoba melamar di berbagai tempat , namun sepertinya
Hari bahagia pun akhirnya datang , Mila melahirkan bayi perempuan yang sangat lucu . Dan kejutan satu lagi datang dari Dinda yang membawa Siska dan Boni ke apartemen Bovil ." Siska ? ini bener kamu Siska sahabatku !" seru Mila terkejut melihat penampilan Siska yang beda dari sebelumnya ." Selamat Mila .... aku bahagia bisa berkumpul dengan kalian lagi " sahut Siska memeluk erat Mila yang masih belum pulih betul pasca melahirkan bayinya ." Akhirnya kita bertiga bisa berkumpul lagi , dan ini juga berkat Bovil yang sudah membantu mengenalkan dokter yang menangani Siska " ujar Dinda ." Lalu apa rencana kalian nanti , kalian masih akan tinggal di Singapura kan ? " tanya Mila penuh harap karena dirinya tak memiliki keluarga di Singapura ." Maaf Mila aku tak bisa tinggal lama , aku harus kembali untuk mengurus surat perceraianku dengan Dimas . Mungkin setelah urusanku selesai aku janji akan sering - sering menengokmu!"Mila memahami sahabatnya
" Hana maafkan aku , ijinkan aku tinggal disini sementara waktu , hingga kakakku menjemputku dari Jerman " ujar Kanaya yang terlihat masih takut dan ingin bersembunyi di tempat tinggal Hana yang kecil hanya ada ruang tidur dan kamar mandi saja .Jika mengingat kejahatan yang Kanaya perbuat , Hana merasa kecewa dan sedih , namun Hana tak tega melihat keadaan Kanaya yang sedang terpuruk dan membutuhkan bantuan , Hana pun akhirnya bersedia mengijinkan Kanaya tinggal bersamanya sementara waktu ." Hana entah apa yang harus aku katakan kepadamu , tapi aku sangat berterimakasih padamu ! aku harap kamu juga akan memaafkan semua perbuatanku padamu waktu itu !" seru Kanaya yang penuh penyesalan ." Sudahlah Naya , tak ada yang harus di sesali , biarlah itu menjadi masa lalu , aku sudah terlalu kenyang menjalani hidup yang pahit , semua orang yang aku sayangi perlahan menjauh dan pergi dariku ,mungkin ini adalah takdir hidupku !"" Hana maaf aku juga tak memb
" Mas , terimakasih masih tetap setia mendampingi aku " ujar Hana tersipu dengan ketegaran Rangga yang menerimanya apa adanya ." Aku harap kali ini pilihanmu jatuh kepadaku , aku tidak ingin melihat dirimu berbagi lagi kepada pria lain " grutu Rangga mulai cemburu ." Maafkan aku mas , aku sadar bahwa diriku memang bukan wanita yang pantas untukmu , dan aku juga tak memaksamu untuk bisa menerimaku !" sahut Hana murung ." Maaf Hana bukan maksudku seperti itu , aku hanya kesal saja . Aku sebenarnya tak ingin menceritakannya kepadamu , namun aku tak ingin kejadian ini terulang lagi , jadi kamu harus tau sebenarnya . Kuncoro adalah pakde ku !" terang Rangga ." Apa ... tidak mungkin " gumam Hana terkejut mendengarnya ." Ya awalnya aku tak tahu , namun setelah aku lihat dengan kedua mataku sendiri , aku kesal kenapa harus dia pria yang menjamahmu !" grutu Rangga tiba - tiba menangis merengek seolah kesal karena dirinya terlambat mengetahuinya .