Share

SERUMIT INI?

Mobil telah sampai di tempat parkir apartemen. Nadio keluar segera dari kendaraan roda empat tersebut. Dia melihat sosok Karmila di pintu keluar lobi. Nadio segera berlari mengejar langkah si kekasih yang akan menghampiri sebuah taksi. Dia berlari ke arah Karmila dan segera mendekap erat kekasihnya. Dalam dekapan Nadio, rembesan air mata Karmila membasahi kemeja sang pria.

“Sayang, please ... jangan pergi! Kita tetap nikah, ada mau pun tak ada persetujuan dari Papa,” ucap Nadio lirih di sela-sela pangkal rambut Karmila.

Diusapnya lembut punggung wanita berambut ikal itu. Betapa lega rasa hati, Karmila belum sempat pergi. Nadio tahu benar, Karmila tak ada tempat tinggal saat ini sejak keluar dari indekos.

“Honey, aku malu banget, papa kamu bilang aku pelacur,” ucap Karmila sembari sesegukan. Air mata mengalir dari kedua pipinya, tak henti-henti bagai mata air.

“Kita masuk dulu, malu dilihat orang, kita obrolin semuanya, Sayang,” bujuk Nadio.

Tangan Nadio mengusap lembut cairan bening
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status